Anda di halaman 1dari 14

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB
KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang dengan rahmat dan
hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah ini, untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Manajemen Pemasaran.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat berguna bagi kami dalam
memenuhi tugas Mata Kuliah Etika Bisnis. Dan dengan tersusunnya makalah
ini diharapkan juga bisa menjadi pedoman bagi yang membaca
Dalam penyusunan makalah ini penulis telah berusaha dengan segenap
kemampuan, sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran-saran anda kami butuhkan agar
makalah ini menjadi lebih baik dan digunakan sebagaimana fungsinya.
Melalui kesempatan yang sangat berharga ini kami menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu penyelesaian makalah ini, terutama kepada yang terhormat Ibu Dra.
A. Ratna P. MM. selaku dosen Manajemen Pemasaran. Serta Semua pihak
yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam kesempatan ini, yang telah
memberikan bantuan moral dan materiil dalam proses penyelesaian makalah
ini. Semoga Allah SWT, memberikan balasan atas kebaikan yang telah
diberikan kepada penulis.

Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya
strategi segitiga PDB PT. Garuda Food

(Positioning,
(Differentiation,
(Brand
PENDAHULUAN

GarudaFood Group berawal dari PT Tudung, didirikan di Pati, Jawa
Tengah, 1979. Pendiri perusahaan adalah mendiang Darmo Putro, mantan
pejuang yang memilih menekuni dunia usaha setelah bangsa Indonesia
merdeka. Pada awal 1987 GarudaFood mulai menjual hasil produksi
kacangnya dengan merk Kacang Garing Garuda, yang kini dikenal dengan:
Kacang Garuda. Kacang Garuda telah meraih berbagai penghargaan sebagai
berikut: Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) kategori kacang
bermerek delapan kali berturut-turut (2000-2007); Superbrands (2003); Top
Brand for Kids (2004); Indonesian Best Brand Award (IBBA, 2004-2007); Top
Brand (2007-2012).

Pada 1998 GarudaFood mengakuisisi PT Triteguh Manunggal Sejati (TRMS),
produsen jelly dan meluncurkan produk jelly bermerek Okky dan Keffy. Prestasi Okky
Jelly dibuktikan dari keberhasilan meraih Top Brand for Kids (TBK) Award 2004 untuk
kategori jelly. Di samping TBK, OKKY Jelly juga berhasil meraih IBBA (2004-2007).
Okky Jelly Drink juga meraih penghargaan Top Brand 2007 dari majalah Marketing
bekerja sama dengan Frontier.
. Rumusan Masalah
1.Bagaimana Perjalanan PT Garuda food hingga sekarang ?
2.Bagaiman PT Garuda Food menerapkan strategi segitiga PDB dalam
pemasaranya ?


. Tujuan
1.untuk mengetahui bagaimana sejarah PT Garuda Food itu berdiri
2.untuk dapat mengetahui bagaimana PT Garuda Food menerapkan
strategi segitiga PDB (positioning, Differentiation, Brand)

. Perjalanan PT. Garuda Food
Di akhir 2002 GarudaFood Group meluncurkan produk minuman jelly bermerek
Okky Jelly Drink yang merupakan pioneer di kelasnya, ini sekaligus merupakan babak
baru GarudaFood memasuki bisnis minuman (beverage). Keseriusan GarudaFood
menekuni bisnis minuman juga semakin kentara dengan diluncurkannya Mountea,
minuman berbasis teh dengan rasa buah. Mountea bahkan mencatat prestasi IBBA
2007-2010 kategori minuman teh dalam kemasan cup.

Melihat pangsa pasar snack yang masih sangat potensial untuk dikembangkan di
Indonesia, pada 2005 GarudaFood juga memproduksi snack bermerek Leo, untuk
kategori produk keripik kentang, keripik pisang, keripik singkong, dan kerupuk mulai
akhir 2005. Pada 2007-2010 Leo meraih IBBA kategori snack kentang. GarudaFood
juga memproduksi snack bermerek Leo, untuk kategori produk keripik kentang, keripik
pisang, keripik singkong, dan kerupuk mulai akhir 2005. Pada 2007 Leo meraih IBBA
kategori snack kentang.

Di tingkat nasional, GarudaFood juga dipersepsi positif sebagai salah satu
perusahaan makanan dan minuman idaman di mata stakeholders. Survey yang
dilakukan Frontier dan majalah BusinessWeek Indonesia di Jakarta dan Surabaya pada
2006 hingga 2010 menyebutkan GarudaFood berada di urutan ketiga sebagai
Indonesian Most Admired Company (IMAC). Sebagai perusahaan yang mengemban
misi untuk membawa perubahan yang mencpitakan kemanfaatan bagi masyarakat
berdasarkan prinsip saling menumbuh kembangkan, GarudaFood juga aktif
menjalankan program corporate social responsibility(CSR)dibawah bendera
GarudaFoodSehati.





Untuk mempercepat pencapaian visinya, pada 2011 GarudaFood Group bekerjasama dengan
perusahaan dari Jepang Suntory Beverage and Food divisi non-alcohol mendirikan anak
perusahaan PT Suntory Garuda Beverage yang fokus pada pengembangan industri minuman. Kini,
seluruh potensi yang ditopang kekuatan sekitar 20 ribu karyawan berkepribadian unggul ( noble
people) menjadi modal utama GarudaFood dalam upaya menyongsong sukses sebagai sebuah
sustainable.
.
Pendirian perusahaan distribusi merupakan salah satu contoh inovasi strategi bisnis
GarudaFood. GarudaFood bukan lagi hanya perusahaan manufaktur produk makanan, melainkan
perusahaan distribusi produk makanan. Distribusi ini menjadi lini bisnis baru, sekaligus keunggulan.
Jadi, distribusi bukan hanya soal uang, tapi juga waktu dan relationship.


Lewat inovasi pula, produk GarudaFood makin variatif. Yang dulunya hanya berjualan
kacang, saat ini memproduksi sekitar 200 item produk makanan dan minuman..

POSITIONING


Positioning sendiri merupakan sebuah produk dimata konsumen yang membedakan dengan
produk pesaing. Dalam hal ini termasuk brand image, manfaat yang dijanjikan serta competitive
advantage. Penempatan produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan produk dalam
persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yang terperinci. Pada hakekatnya Penempatan
produk adalah: Tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu
diingatan konsumen. Bagi setiap segmen yang dimasuki perusahaan, perlu dikembangkan suatu
strategi penempatan produk. Saat ini setiap produk yang beredar dipasar menduduki posisi tertentu
dalam segmen pasamya. Apa yang sesungguhnya penting disini adalah persepsi atau tanggapan
konsumen mengenai posisi yang dipegang oleh setiap produk dipasar


Pada kasus Gery, perusahaan ini menjaga posisinya dengan baik. Sebagaimana yang
dilakukan oleh Gery adalah menyiapkan Gery dengan mengggunakan metode inovasi, cost
leadership, komunikasi plus kemampuan menyesuaikan produk dengan selera Indonesia. Sebagai
contoh inovasi yang di lakukan adalah Gery Chocolatos tersedia dalam tiga varian rasa yaitu
cokelat dan mocca. Gery Chocolatos dikemas dalam ukuran kemasan yaitu 11,5 gram. Untuk
harga, Gery Chocolatos di pasaran sendiri Rp 500/ bungkus . komposisi dari Gery Chocolatos
sendiri terdiri dari gula, minyak nabati, coklat bubuk, tepung terigu, dekstrosa monohidrat, lemak
nabati, susu bubuk, whey bubuk, tapioka, pewarna karamel, pengemulsinabati,dan garam.


Pengembangan Diferensiasi


Untuk menghindari perangkap komoditas, pemaran harus memulai dengan keyakinan bahwa anda
dapat mendeferensiasikan apa saja. (lihat memo pemasaran: Cara Mendaatkan pencerahan
Konsumen yang Segar untuk mendiferensiasikan Produk dan Jasa). Pada kasus Gery, sarana
diferensiasi yang jelas dan sering menjadi faktor pendorong bagi konsumen.

Pada proses diferensiasi produk ini dapat didiferensiasikan berdasarakan jumlah, dan
dimensi berbagi produk atau jasa : bentuk, fitur, mutu, kinerja, daya tahan, keandalan, mudah
diperbaiki dan lain sebagainya. Pada kasus Gery ini adalah produk me-too. Diferensiasi yang
dibandingkan terutama pada komunikasi pemasaran yang konsisten yaitu melayani kebutuhan
target pasaranya yaitu kalangan anak-anak. Gery melakukan strategi dengan cara menggarap
pasar anak-anak. Gery dapat melihat sisi yang berbeda dan kebanyakan pesaing tidak memahami
hal ini. Padahal pasar anak-anak menjadi tunggangan bagus terutama pada pasar wafer. Beberapa
hal yang menjadi diferensiasi Gery dengan yang lain adalah:

1. Gery mengemas produk dalam ukuran yang lebih kecil. Sebagai contoh Gery menawarakan
produknya pada harga psikologis yaitu Rp. 500. Hal ini memberikan perbedaan yang signifikan
terhadap pesaing. Hal-hal semacam ini membuat Gery semakin lama semakin menguasai pangsa
dan bisa menyaingi Tango yang lebih lama dibanding dengan Gery.



2. Mengenalkan Gery sebagai burung kecil berwarna biru lincah dan lucu. Sehingga dalam hal ini
bagi siapapun yang melihat akan memandang Gery kemudian mempersepsikan Gery sebagai
sahabat anak-anak dalam bentuk kartun. Hal ini menjadi bagian penting untuk Gery dalam
meningkatkan penjualan.


3. Gery sengaja membuat marketing gimmick yang merangsang anak-anak untuk mencobanya.
a. Product Strategy & Branding Management
b. Pricing strategy
c. Channel Strategy
d. Promotion Strategy

BRAND

Melihat prospek Gery yang menjanjikan, maka ia pun dikembangkan sebagai umbrella brand.
Gery melahirkan sejumlah submerek yang kelak masing-masing diarahkan menjadi merek yang
mandiri. Maka, lahirlah 10 macam merek Gery, mulai dari Gery Wafer Cream, Gery Wafer Stick,
Gery Saluut, Gery Cokluut, Gery Bismart, Gery Romeo Juliet,
GeryColek,GeryMeses,GerySoes,danGeryCrackerBeras.

Produk Biscuit meliputi Gery Bismart, Gery Bischoc, Gery Cracker Beras, Gery Refill-E, Gery
Snack and sereal, Gery Soes, Gery Wafer Cream Caramel, Gery Wafer Cream Coklat Vanila, Gery
Wafer Cream Saluut Coklat, Wafer Cream Coklat, Wafer Cream Coklat Keju, , Gery Chocolatos,
Gery Cokluut, Gery Wafer Stick Coklat, Gery Wafer Stick Coklat
Keju,GeryWaferStickCoklatSusu.SegmentasiGery\

Salah satu segmentasi yang banyak diburu produsen saat ini adalah konsumen remaja. Bagi
produsen, kelompok usia remaja adalah salah satu pasar yang potensial. Alasannya antara lain
karena pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia remaja dan pola tersebut akan
mempengaruhi pola konsumsinya di masa mendatang. Di samping itu, remaja biasanya mudah
terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak realistis, dan cenderung boros dalam
menggunakan uangnya. Sifat-sifat remaja inilah yang dimanfaatkan oleh sebagian produsen untuk
memasuki pasar remaja. Wafer merupakan produk makanan ringan kategori biskuit. Wafer
biasanya dikonsumsi di waktu senggang, ketika beristirahat, maupun disaat diskusi ataupun rapat.
Wafer cocok dikonsumsi pada segala usia mulai dari anakanak, dewasa hingga orangtua. Namun,
saat ini wafer tersedia berbagai macam jenis sesuai segmen umur mulai untuk anak-anak, remaja
hingga dewasa. Hal itulah yang dilakukan produsen wafer Garudafood.(Dermawan,2008)

Logo PT. Garuda Food

Lambang PT.Garuda Food memiliki makna khusus, yaitu:
1. Kepala Garuda:
a. Pandangan mata yang tajam dan menatap jauh ke depan.
Merepresentasikan komitmen yang kuat untuk selalu
berorientasi ke depan dengan inovasi tiada henti.
b. Lima helai bulu pada bagian leher representasi dari:
- Lima butir dari corporate philosophy (human values, bussines
ethics, unity through harmony, speed and leading change,
working smart in a learning culture)
- Lima butir dari basic mentality (focus pada pelanggan, focus
pada kreativitas dan inovasi, focus pada PDCA, focus pada
data dan fakta, focus pada manusia dan kerjasama)
c. Jambul merepresentasikan kualitas yang selalu diutamakan
dalam:
- Pembangunan pribadi-pribadi unggul- Proses dalam menghasilkan produk dan layanan
- Penciptaan nilai tambah bagi pelanggan
2. Tumbuhan
a. Tumbuhan sebagai symbol pangan dan melambangkan
kehidupan yang lestari.
b. Bagian dari tumbuhan yang berwarna merah melambangkan
akar, merepresentasikan nilai-nilai corporate core values
(founders spirit, corporation philosophy, mission statement yang
merupakan fondasi kokoh untuk tumbuh dan berkembang)
c. Jumlah lima helai daun pada tumbuhan sebagai representasi
dari lima butir corporate philosophy dan lima butir basics
mentality
d. Dan yang melingkar dipersepsikan sebagai lingkaran yang
melambangkan proses yang berkesinambungan untuk
peningkatan yang berkesinambungan.
3. Warna merah pada bagian kepala burung menandakan competence
worker yang mewakili sisi dinamyc Garuda Food. Sedangkan warna
hijau pada daun menandakan satisfied worker yang mewakili sisi
peacefull Garuda Food.
Kesimpulan


Disini bisa kita tarik kesimpulan bahwasanya GarudaFood Group berawal dari PT
Tudung, didirikan di Pati, Jawa Tengah, 1979. Pendiri perusahaan adalah mendiang Darmo Putro,
mantan pejuang yang memilih menekuni dunia usaha setelah bangsa Indonesia merdeka. Pada
awal 1987 GarudaFood mulai menjual hasil produksi kacangnya dengan merk Kacang Garing
Garuda, yang kini dikenal dengan: Kacang Garuda. Kacang Garuda telah meraih berbagai
penghargaan.

Dan disini perusahaan Geery berhasil memasuki dengan hal yg positif kepada
masyarakat yang sangat over komuniksih di era sekarang ini. dan mampu menciptakan suatu
posisi yang mempertimbangkan tidak hanya kekuatan dan kelemahan perusahaan sendiri, tetapi
juga kekuatan dan kelemahan pesaingnya dalam pikiran prospeknya. Itulah sebabnya rancangan
dasar strategi/teori segitiga PDB (positioning, differentiation, brand) tidak lagi sekadar
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang lain. Dalam hal ini Gerry mampu
memanfaatkan dengan cerdik apa yang ada di dalam pikiran dan mengkaitkan hubungan-
hubungan yang telah ada, hal ini karena pikiran manusia juga memiliki tempat bagi setiap keping
informasi yang telah dipilih untuk disimpan.


PENYUSUN:
Moch. Agus Wahyudi (13.61201.001767)
Muhammad Danial (13.61201)
Moh. Hadi Purnomo (13.61201.001687)
Muhammad Yahya (13.61201.00 )
Muhammas Luqman Mubarok (13.61201.001707)

Anda mungkin juga menyukai