Disusun Oleh :
1. Reysha Maudy Salwa (213010013)
2. Hilda Tresya Bonita (213010018)
3. Tina Andini Putri (213010023)
Puji dan syukur kita panjatkan atas khadirat Allah SWT. Yang sudah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya. Berkat bimbingan, petunjuk serta ridho-Nya lah kita dapat
menyelesaikan pembuatan dan penyusunan Tugas Kelompok Manajemen Pemasaran .
Tugas kelompok ini dibuat dan disusun Untuk memenuhi tugas kelompok Manajemen
Pemasaran mengenai analisis manajemen pemasaran pada produk wafer nabati dari PT Kaldu
Sari Nabati.dan strategi marketing yang dilakukan.
Dalam kesempatan ini kita sebagai pembuat dan penyusun dari Tugas Kelompok ini
menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, akan sulit bagi kami
untuk menyelesaikan Tugas Kelompok ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada berbagai pihak terutama orang tua karena dengan dukungannya lah kita
dapat menyelesaikan Tugas Kelompok ini, lalu tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada
Dosen Pengajar dan teman teman kita sekalian karena sudah mendukung kami dalam
menyelesaikan pembuatan dan penyusunan Tugas Kelompok ini.
Kami menyadari bahwa banyak kesalahan yang terdapat pada Tugas Kelompok yang
kami buat dan kami susun, dengan demikian kami membutuhkan kritik dan saran yang
bersifat membangun.
Penyusun,
( )
BAB I
PENDAHULUAN
Pada awal berdirinya pada tahun 2007 PT. Kaldu Sari Nabati adalah industri
yang memproduksi makanan ringan. Produk pertamanya adalah POW Snack 2
Warna (dihentikan 2011) pada tahun 2008 berganti nama menjadi Richeese Nabati Wafer
Krim Keju. Pada tahun 2008, Nabati meluncurkan lima produk lagi, yaitu Pow
Donat, Richeese Ahh, Nabati Siip, Pillow Pow dan Richeese Rolls. Pada tahun 2008
produk Nabati sudah terdaftar dalam Badan POM RI .Kemudian produk Richeese
semakin berkembang pada tahun 2009 karena Nabati bukan hanya memproduksi produk
makanan ringan keju saja tetapi juga produk makanan ringan coklat.
PT. Kaldu Sari Nabati adalah salah satu kelompok bisnis produk konsumen di
Indonesia, yang didirikan pada tahun 2007. Perusahaan ini terkenal memproduksi
makanan ringan bermerek Richeese, POW dan Richoco. Richeese mendapat penghargaan
Superbrands. Richeese Nabati mendapat penghargaan IBBA dari MARS dan majalah
SWA untuk kategori wafer krim keju. Richeese Nabati meraih rekor MURI sebagai
pelopor dan pencipta wafer krim keju di Indonesia.
Richeese Nabati selalu menjadi cemilan yang menyenangkan.dimana harganya
sangat murah dan mudah didapatkan bahkan di toko-toko kecil sekalipun. Richeese
Nabati juga mudah dikonsumsi dan cepat dalam segi penyajian karena bentuk kemasan
dibuat sederhana. Richeese Nabati adalah wafer ringan yang bersifat fleksibel, artinya
konsumen dapat menyimpan atau menempatkan produk ini kapan dan dimana saja. Selain
itu Produknya pun bervariasi hingga mampu menarik daya beli. Namun, seringkali
perusahaan mengalami penurunan dalam penjualan akibat kurangnya teknik pemasaran
yang baik. Oleh karena mengingat nama nabati yang sudah tidak asing dimata konsumen
yang juga nabati memiliki konsumen yang besar, diperlukan adanya analisis terhadap
manajemen dan strategi pemasaran yang baik dan benar.
I.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana manajemen pemasaran yang digunakan pada PT Kaldu Sari Nabati untuk
memasuki pasar?
2. Bagaimana segmentasi pasar utama bagi produk wafer Nabati?
3. Apa strategi marketing dan strategi mix yang digunakan PT Kaldu Sari Nabati agar dapat
meningkatkan penjualan?
I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui manajemen pemasaran yang digunakan PT Kaldu Sari Nabati untuk
memasuki pasar
2. Untuk mengetahui segementasi pasar utama dari produk wafer Nabati
3. Untuk mengetahui strategi marketing dan strategi mix yang digunakan PT Kaldu Sari
Nabati agar meningkatkan penjualan
BAB II
PEMBAHASAN
PT. Kaldu Sari Nabati Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang makanan dan minuman. Perusahaan ini melalui produk-produknya yang
berkualitas dan bergizi, dalam waktu yang cukup singkat telah menjadi pilihan
konsumen di Indonesia. Saat ini perusahaan terus menerus berinovasi untuk
menciptakan produk-produk baru dengan berbagai pilihan produk dan cita rasa yang
tinggi dan bermanfaat. Komitmen pada kualitas dan inovasi membuat perusahaan
mampu berdiri tegak dan menjadi salah salah satu perusahaan yang siap bersaing
dengan perusahaan-perusahaan lain yang sejenis. Semua kemajuan yang telah dicapai
ini tidak lepas dari nilai-nilai yang telah diyakini sejak awal serta terjalinnya hubungan
kekeluargaan yang dekat dengan konsumen, karyawan, pemilik, dan pihak-pihak lain
yang terkait. Kehadiran perusahaan adalah untuk selalu memenuhi kebutuhan konsumen
dan memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, PT. Kaldu
Sari Nabati Indonesia terus berupaya untuk mengembangkan usaha dan
menyempurnakan layanan serta kualitas produk-produk sesuai dengan kebutuhan
konsumen, baik saat sekarang maupun akan datang. Perusahaan ini telah mencapai
Penjualan internasional yaitu Malaysia, Thailand, Philipina, Singapore, Vietnam,
Myanmar, Cina, dan Timur Tengah. Perusahaan ini pun telah mendapat Rekor MURI
untuk pelopor dan pencipta wafer krim keju di Indonesia serta penjualan wafer
terbanyak.
2%
Vitamin B6 15%
Vitamin B12 15%
*Persen AKG berdasarkan kebutuhan energy 2000 kkal.
lebih rendah.
II. 3 Strategi Marketing
Dalam promotional Mix ada 5 hal yang bisa dilakukan untuk strategi promosi produk,
yaitu :
1. Advertising :
Nabati mempromosikan produknya melalui beriklan di layanan jasa iklan seperti
televise ,radio dan lainnya.
2. Public Relation :
system promosi yang di lakukan untuk membangun komunikasi yang baik antara
sebuah perusahaan dengan pelanggan atau public. memanfaatkan situs jejaring sosial,
terutama Facebook, sebagai sarana komunikasinya. “Dari situ lahir word of mouth
marketing (WOMM). Ini bukan sengaja kami bentuk, tapi lahir secara alami.” Yang
tidak kalah penting, KSNI juga membuka Richeese Factory di Paris van Java,
Bandung. Rumah makan yang menyuguhkan konsep all about cheese ini dijadikan
sebagai kegiatan kehumasan KSNI untuk melakukan experiential marketing tentang
keju dan untuk melahirkan WOMM yang lebih dashyat.
3. Sales Promotion :
strategi penjualan yang bersifat memikat pelanggan dengan menghadirkan berbagai
penawaran menarik misalnya : memberikan diskon, kupon, sample produk gratis dll.
Salah satunya, melalui program gesek dan menang (scrape and win) berhadiah
umroh. Toko-toko kecil berpeluang memenangi hadiah ini. “Ini baru tahun pertama.
Tetapi tahun-tahun selanjutnya juga based on retailer,”
4. Personal selling :
penjualan yang biasanya di lakukan oleh perorangan, contohnya yang di lakukan oleh
para SPG, atau marketing lain yang biasanya menjual atau menawarkan produknya
bersifat personal atau perorangan. Cara paling rasional adalah menggunakan
consumer dan trade promo,”
5. Direct marketing :
strategy promosi secara langsung tanpa embel – embel pengantar dan lain sebagainya,
dalam hal ini orang jerman menjadikan system direct marketing sebagai andalan
mereka tanpa bertele – tele. Seperti contoh kita membuat “Strategi penetrasinya, kami
gunakan promosi above the line (ATL).
Kekuatan yang dimiliki terletak pada konsep pemasaran yang memasuki pasar yaitu
deferensiasi produk, yaitu dengan menciptakan suatu produk yang berbasis keju.
Segmen pasar KSNI adalah anak-anak usia 5-12 tahun. Selain itu produknya bergizi
dengan harga terjangkau. Dari kekuatan inilah Produk Nabati memimpin pangsa pasar
71,7% dan pesaing produk tango long cheese wafer dengan pangsa pasar 26,6%.
Produk ini terbuat dari bahan-bahan alami yang kaya akan nutrisi dan kualitas tinggi.
yang berarti produk ini adalah membantu konsumen untuk menjaga kesehatan dan
kesejahteraan. ini akan menjadi daya tarik bagi konsumen, karena tidak semua produk
makanan ringan di Indonesia mempertimbangkan dan menaruh perhatian terhadap
kebiasaan makan yang sehat.
Weakness :
Perusahaan ini menggunakan sistem outsourcing, dimana membayar distributor untuk
mendistribusikan produknya.
Tidak semua orang berpikir makan snack sehat adalah penting. Orang memiliki
persepsi masing-masing. makanan ringan yang mereka makan dan selera pribadi
makanan ringan. misalnya, tidak semua orang menyukai manis, sehingga mereka tidak
akan mengkonsumsi jenis produk manis. di sisi lain, ada beberapa orang percaya
bahwa makan makanan ringan tidak diperlukan nutrisi di dalamnya, mereka
mengkonsumsi makanan ringan hanya saat waktu luang. Oleh karena itu, untuk
membuat orang menerima produk ini dengan baik, perlu kesadaran diri individual dan
pemahaman tentang makanan ringan yang sehat.
Kelemahan juga ditemukan dalam paket desain, seperti desain paket tersebut tidak
melindungi barang, minggu dalam desain dan warna, dan tidak menarik perhatian
konsumen.
Opportunity :
Populasi anak yang banyak, berumur 5-12 tahun,menjadi peluang besar untuk
memproduksi produk berbahan dasar keju yang digemari.
Indonesia adalah negara yang konsumerisme nya tinggi, jadi produk mudah untuk
diterima, meskipun memiliki kemasan baru. di samping itu, desain, rasa, promosi
strategi baru akan membuka pasar baru dan menarik perhatian konsumen. ini adalah
kesempatan besar untuk melawan pesaing dan membangun pasar sendiri.
Threat :
Pesaing baru dari luar dan dalam negeri, yang datang dan investasi di Indonesia akan
menjadi persaingan yang ketat untuk produk yang sudah ada. meskipun mereka relatif
perusahaan baru, strategi mereka dalam penjualan cepat. Oleh karena itu, sebuah
persaingan yang ketat dengan produk sejenis, kualitas, kuantitas, dan pasar akan
menjadi tangguh. selebihnya, pesaing terberat seperti Biskuat, Jacobs and Ritz, yang
telah tertanam dalam hati konsumen, membuat produk sulit untuk masuk dalam
pikiran konsumen dan kepercayaan. Pesaing produk ini antara lain tango, nissin,
selamat, loacker dan zuperkeju.
BAB III
KESIMPULAN