100%(2)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
191 tayangan17 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya lobster air tawar, mulai dari persiapan wadah dan media budidaya, pemijahan induk lobster, penetasan telur, pemeliharaan larva dan benur, hingga pemanenan. Teknik budidayanya meliputi pengelolaan kualitas air, pemberian pakan, dan pencegahan hama penyakit seperti bintik putih.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya lobster air tawar, mulai dari persiapan wadah dan media budidaya, pemijahan induk lobster, penetasan telur, pemeliharaan larva dan benur, hingga pemanenan. Teknik budidayanya meliputi pengelolaan kualitas air, pemberian pakan, dan pencegahan hama penyakit seperti bintik putih.
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya lobster air tawar, mulai dari persiapan wadah dan media budidaya, pemijahan induk lobster, penetasan telur, pemeliharaan larva dan benur, hingga pemanenan. Teknik budidayanya meliputi pengelolaan kualitas air, pemberian pakan, dan pencegahan hama penyakit seperti bintik putih.
Wadah Budidaya Bak Beton Akuarium Bak Plastik Bak Fiberglass Media Budidaya Pipa Paralon Tanaman Air Sarana Penunjang Teknis Budidaya Persiapan Wadah, Media & Peralatan Budidaya Pengelolaan Induk Pemijahan Induk Penetasan Telur Pemeliharaan Larva Pemeliharaan Benur
Pengelolaan kualitas air Pemberian pakan Pencegahan hama & penyakit Persiapan Wadah, media & Peralatan Budidaya Pembersihan wadah Memasukkan media Memasukkan aerasi dan calon induk lobster Pengelolaan Induk Umur lobster calon induk : 4 bulan Ukuran lobster > 15 cm Wadah budidaya induk jantan dan betina terpisah Identifikasi induk jantan dan betina ; * Capit pada induk jantan berwarna merah sedangkan betina tidak berwarna/putih
Alat kelamin induk lobster jantan pada pangkal kaki jalan paling belakang dimana terdapat tonjolan sebanyak dua buah, Alat kelamin induk lobster betina pada pangkal kaki jalan ketiga dari belakang berupa bulatan sebanyak dua buah
Pemijahan Menyiapkan wadah & media pemijahan Seleksi induk; gerakannya, warnanya dan kelengkapan organ luar Memasukkan induk ke wadah budidaya; Perbandingan jantan dan betina (3 : 5) Pemberian pakan berprotein tinggi (mis: cacing tanah) Penyiponan (tujuan; membersihkan kotoran dan mengganti air lama)
Proses Pemijahan Fore play Telur yang telah terbuahi Proses Penetasan Telur Pemisahan induk jantan Pemindahan induk betina ke wadah penetasan telur Proses pengeraman telur; 19 hari dari pemijahan seluruh telur telah berwarna kuning 2 minggu warna telur berubah dari kuning menjadi orange 4 minggu bermunculan bintik-bintik hitam pada telur 5 minggu telur mulai menetas 6 minggu larva lobster telah bermunculan Selama proses pengeraman, induk tetap diberi pakan & Penyiponan 3 hari sekali Pemeliharaan Benur Benur/benih satu persatu turun atau melepaskan diri dari tubuh induknya Proses perontokkan
Jumlah benih 200 ekor/induk
Lanjutan. Induk betina dikembalikkan kewadah pemeliharaan induk Pada wadah pemeliharaan benih diberi media plastik bergelombang atau paralon Setiap 2/3 hari sekali dilakukan penyiponan Pemberian pakan Jenis : cacing sutera/cacing beku, pellet udang (sesuai bukaan mulut udang) Feeding rate : 3% Feeding frekuensi : 2 kali (25% dan 75%) Feeding time : jam 07.00 dan 17.00 WIB Penyortiran
Penyakit Bintik Putih Akibat Parasit Icthtyopthirius multifilis Pd suhu 15-25 o C cpt menyebar Pd suhu 30 o C atau lebih penyakit ini mati Pencegahan : formalin 0,025 ml/l dan MGO 0,1 mg/l selama 12-24 jam (Malacyt Green Oxalat) MB 0,7-1 mg/l 24 jam atau grm dapur 4 g/l 5- 10 mnt. Selama 6 hari berturut2. Daun sirih 6,4 ppt direndam selama 12 jam akan menghasilkan kematian Ich sekitar 84%
Pemanenan Ukuran 2 inch ( 1,5 bulan pemeliharaan), lobster telah dapat dipanen atau sesuai permintaan konsumen Pemanenan menggunakan serokan halusdan dimasukkan ke dalam ember Pengemasan Metode basah Menggunakan plastik yang berisi air dan penambahan oksigen
Metoda kering Menggunakan sabut kelapa atau busa filter atau kertas koran yang telah dibasahi