Anda di halaman 1dari 40

Bab 4

A. Pembenihan Ikan
B. Pembesaran
C. Pendederan
D. Kegiatan Off Farm
Pendahuluan
Keg AKA dibagi 2 : keg produksi on farm dan
kegiatan off farm
On farm tdr : pembenihan dan pembesaran
Off farm tdr : pengadaan prasarana dan sarana
produksi, penanganan hsl panen, distribusi hsl
(al transportasi ikan hidup), pemasaran

Produksi Akuakultur
Pembenihan Pendederan Pembesaran
Kegiatan produksi AKA on farm yg tdr dr pembenihan, pendederan dan pembesaran
Pembenihan ikan : keg pemeliharaan yg
bertujuan unt menghasilkan benih dan
selanjutnya benih yg dihslkan mjd komponen
input bagi keg pembesaran

Pembesaran ikan : keg pemeliharaan yg bertuj
unt menghasilkan ikan ukuran konsumsi

Pendederan : keg pemeliharaan ikan unt
menghasilkan benih yg siap ditebarkan di unit
produksi pembesaran atau benih yg siap dijual
Satuan produksi pembenihan ikan : jml
atau populasi (ekor)
Ekor/siklus produksi, ekor/volume bak,
ekor/bobot (jml) induk
Ukuran benih dlm panjang; ex cm atau
inchi
Ex benih ikan mas dan ikan kerapu dlm
cm (benih uk 2-3 cm, 3-5 cm, 7-9 cm)
Benih ikan patin dan ikan diskus dlm inchi
( inchi, inchi, 1 inchi, 1 inchi, 2 inchi)

Benih ikan hias kebanyakan S, M, L
Ikan lele dan gurami dng jenis jari tangan
dan kaki atau benda yg lekat dng
keseharian
Ex : benih ikan lele ukuran jari kelingking,
jari manis, jari tengah, jari telunjuk, jari
jempol atau jari kaki unt benih yg lbh bsr
lagi
Benih gurami dng ukuran wadah pentul
korek api atau bungkus rokok ?????
Satuan produksi pembesaran dinyatakan
dlm bobot biomassa (kg atau ton); kg/ha
atau ton/ha atau kg/volume jaring

Satuan produksi pendederan dinyatakan
dlm ekor atau bobot biomassa tgt pd
stadia (ukuran) dan jenis ikan yg
diproduksi

Ikan hias ekor

Kegiatan AKA Output Satuan
Pembenihan Benih Jml (ekor), panjang
(cm, inchi, S, M, L)
Pendederan Benih siap tebar Jml atau bobot
Pembesaran Ikan ukuran
konsumsi
Bobot (kg, ton)
Output dan Satuan Produksi Pembenihan,
Pendederan dan Pembesaran Dlm Keg AKA
A. PEMBENIHAN IKAN
Keg pembenihan mengikuti tahapan dlm
siklus hidup ikan di alam
Meliputi : stadia induk, telur, larva, benih,
juvenil, remaja, dewasa dan induk

Induk
Stadia induk : ikan yg memiliki kemampuan unt
bereproduksi
Gonad ikan betina sdh bs memproduksi telur
Gonad ikan jantan sdh memproduksi sperma
Induk betina : umumnya perut buncit, bila
diraba pd bag tsb terasa lembek dan tdk keras
Induk jantan : dahi yg lbh menonjol (bengkung),
sirip punggung yg lbh panjang, wrn dan pola wrn
yg lbh cemerlang dan menarik, gerakan lbh aktif
dan galak
Gonad Betina (sel ovum)
Pembesaran 100 X
Gonad Jantan (Sel Sperma)
Pembesaran 100 X
IKAN NILA
Ikan Gurami Jantan
Dahi terdapat penonjolan,
dasar sirip dada berwarna terang,
umur 3 7 tahun,
badan sehat,
tidak luka,
sisik masih lengkap,
gerakan gesit dan kelihatan agak garang,
kedua rusuk bagian perut membentuk
sudut tumpul.
Ikan Gurami Betina

Pada dahi tidak nampak penonjolan,
dasar sirip dada berwarna gelap,
dagu keputih putihan,
umur 3 7 tahun,
susunan sisik terutama bagian perut dekat
sirip dada sedikit membuka / renggang.
Perut terlihat membulat dan membesar
kedekat lubang dubur yang kemerahan dan
terasa lembek bila diraba.
Induk ikan nila jantan
ujung sirip punggung berwarna merah
ekor tampak lebih tua dari pada warna bagian
tubuh yang lain.
lubang alat kelamin memerah
apabila disekitar alat kelamin diurut akan keluar
sperma berupa cairan putih pekat.
Induk ikan nila betina
sisi perut bagian belakang yang agak
membesar dan agak gembur serta warna
tubuh terlihat sangat pucat (Djarijah,
1995).
Aktifitas hormon dalam vitelogenesis, pematangan akhir dan
ovulasi ada proses reproduksi ikan (Yaron dan Sivan, 2006)
Ovulasi : proses keluarnya telur dr tbh
induk
Telur yg dikeluarkan pd proses ovulasi tsb
telah mencapau kematangan fisiologis dan
siap dibuahi oleh sperma

Induk dlm melanjutkan keturunannya
bersifat :
Parental care : induk yg menjaga
keturunannya (telur, larva, atau benih)

Non parental care : induk yg tdk peduli thd
keturunannya
Parental care aktif
Induk maupun sec aktif menjaga telur, larva
adakalanya benih.
Sifat penjagaan sejak pemilihan & penyiapan
tempat dan substrat unt menempelkan telur,
mengumpulkan & membuat sarang hingga
mengoksigenasi telur dng cr mengipasi telur
menggunakan sirip dada dan ekor,
membersihkan substrat telur dan larva
menggunakan mulut dan sirip dada,
menjaga dan mengusir predator,
Menginkubasi telur dan larva di dlm mulut
Menempatkan telur di tempat yg tersembunyi
dan aman

Diskus
Foam nest building
Oxygenating eggs Nest building
Cleaning eggs
Laying eggs in a protected place
Attacking predators
Keeping off predators
Incubating in mouth
Parental care pasif
memproduksi telur yg berukuran besar
(gurami, arwana) shg menjamin
ketersediaan kuning telur yg ckp sbg
sumber E bagi embrio dan larva dlm
memulai kehidup
Adanya zat racun pd telur shg dihindari
oleh ikan predator

ARWANA
Telur
Output dr aktivitas pemijahan ikan dan ketika
menetas berubah mjd stadia larva
Telur ikan setelah keluar bersifat adhesif
(melekat) dan tidak melekat (non adhesif)
Melekat : memiliki lapisan pelekat pd dinding
cangkangnya dan mjd aktif ketika kontak dng air
Sifat pelekatan telur : pd obyek (substrat) dan
antar telur shg membentuk rumpun atau masa
telur
Rusak ketika dicoba unt dicabut dan kekuatan
pelekatan tsb mjd berkurang sejalan dng
perkembangan telur (embriogenesis) hingga
menetas
Ada telur tdk terlalu kuat melekat pd substrat
shg dpt lepas oleh gerakan arus
Tempat pelekatan (substrat) telur : benda keras
dan lunak
Keras : batu, pipa, paralon, kaca akuarium (ikan
siklid : ikan diskus, manvis, louhan, nila mujair)
Lunak : ijuk, akar, enceng gondok, daun
tanaman air dan lempeng akar pakis (ikan mas,
lele, neon tetra, mas koki
Tdk melekat
Dibedakan bdsr bj thd air : mengapung di
permukaan, melayang, menggelinding di
dasar wadah
Telur yg dibuahi embrio menetas
larva
Perkembgn butuh E kuning telur dan
butir minyak

Larva
Anak ikan yg berukuran sgt kcl dan belum
memiliki bentuk morfologi yg definitif spt induk
Anak ikanyg memiliki morfologi, anatomi,
fisiologi yg msh sederhana dan terus
berkembang mnj kesempurnaan
Larva msh dlm proses perkembangan menuju
bentuk yg definitif
Belum memiliki organ tbh yg lengkap, organ yg
sdh ada msh bersifat sederhana (primitif) shg
belum berfs maksimal
Cad E : kuning telur dan butir minyak
endogenous feeding unt perkembgn organ tbh


Sblm kuning telur habis exogenous
feeding
Apabila ada gap kemungkinan bsr MATI
Stadia larva : fase paling kritis dlm siklus
hidup ikan
Dibutuhkan pakan larva yg berukuran kcl dr
bukaan mulut pakan alami
Hampir semua larva ikan herbivora,
omnivora, maupun karnivora bersifat
predator
Pakan alami larva umumnya berupa
zooplankton
Benih
Anak ikan yg memiliki bentuk morfologi tubuh sdh
definitif spt induknya
Berbeda dng induk dlm ukuran dan tingkah laku
reproduksinya sj
Tingkah laku makan (feeding habits) mengarah
kpd jenis makanan spt yg dikonsumsi sec alami
oleh induk
Perilaku makan ikan herbivora sdh mulai tampak
pd stadia benih, pdhal pd stadia larva karnivora
Juvenil
Anak ikan yg memiliki bentuk tbh spt
induknya, tetapi lbh kcl dan organ
reproduksinya msh dlm perkembangan
shg belum berfungsi
Laju G berada dlm kecep yg maksimum
seblum melambat ketika memasuki stadia
dewasa
E yg diperoleh keperluan pertumbuhan
daging (somatik)
Dewasa
Organ reproduksi ikan dewasa dan ikan
induk sdh berfs shg berpotensi
melakukan aktivitas reproduksi
keturunan dan eksistensi sp di alam


Pakan
dan
pergantian air
Umur larva (hari setelah menetas)
1. 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 54
Nanno
chloropsis
Rotifer
Artemia
Copepoda
Jembret
Daging ikan
yang
digiling
Pergantian air
==============

=============================
==============================
=============================
========================
==========
0% 10-20% 25-30% 35-40% 45-100%

Skema pemberian pakan dan pergantian air pada
pemeliharaan larva kerapu pada system dengan pakan alami.
Pakan
dan
pergantian air
Hari setelah menetas
1. 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 54
Nanno
chloropsis
Rotifer
Artemia
Mikro pellet

Pergantian air
==============

=============================
=======================
140-410 um (LL2) 315-580 (LL3) 479-800 (LL4)

10-20% 20-80% 100-300% 300-400% 400-500%

Skema pemberian pakan dan pergantian air pada pemeliharaan larva kerapu
pada system dengan campuran pakan alami dan buatan (mikro pellet).

Anda mungkin juga menyukai