Anda di halaman 1dari 22

0

LAPORAN KASUS
FIBROADENOMA MAMMAE

Oleh
Muh. Subchan Prasetio

Pembimbing :
dr. Irwan Adenin, Sp.B FINACS
dr. Asep Hermana, Sp.B FINACS

BAGIAN BEDAH
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2013

IDENTITAS PASIEN
Nama

: Cahyani

Umur

: 17 Tahun

Jenis kelamin

: Wanita

Status perkawinan

: -

Pendidikan terakhir

: SMA

Pekerjaan

: -

Suku

: Sunda

Agama

: Islam

Alamat

: Awirarangan

Tanggal masuk

: 30 Desember 2013

Anamnesa :
Keluhan utama :
Benjolan di payudara sebelah kanan

Riwayat penyakit sekarang :


Os datang ke RSUD 45 Kuningan dengan keluhan adanya benjolan di
payudara sebalah kanan sebesar telor puyuh sejak 3 bulan SMRS. Awalnya
os tidak menyadari adanya benjolan tersebut, 3 minggu os menyadari
benjolan tersebut semakin membesar sebesar telur puyuh. Os mengaku
benjolannya bisa digerakan ,terasa kenyal dan kadang terasa nyeri terutama
pada saat haid. Os menyangkal adanya benjolan di payudara sebalah kiri,
ketiak, atau di sekitar bahu dan paha. Os juga menyangkal adanya riwayat
sesak, nyeri punggung atau jantung berdebar-debar.
Os menyangkal adanya riwayat demam, mual, dan muntah. Selain itu
os menyangkal adanya riwayat puting payudaranya masuk ke dalam, kulit
payudaranya seperti kulit jeruk, adanya cairan yang keluar dari putting
payudaranya, perubahan warna pada kulit maupun rasa panas pada kulit.
Selain itu juga os menyangkal adanya penurunan nafsu makan atau penurunan
berat badan.
Os Haid pertama kali pada umur 13 tahun, os mengaku sampai saat ini
haid os masih lancar seperti biasanya. Os mengaku sering beli makanmakanan yang mengandung pengawet seperti indomie dan makanan ringan. os
belum menikah.

Riwayat penyakit dahulu :


Os belum pernah mengalami keluhan seperti ini
Riwayat Penyakit keluarga :
Riwayat keluarga tidak diketahui
Riwayat pengobatan :
Os belum pernah berobat
Riwayat Oprasi
Os belum pernah di operasi sebelumnya
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran

: Compos mentis

Keadaan Umum

: Tampak sakit ringan

Vital sign

:
T

: 110 /70 mmHg

: 72 x/menit

: 19 x/menit

: 37 0c

PEMERIKSAAN FISIK UMUM


A. Status Generalis
Pemeriksaan kepala

Rambut : Warna hitam, tidak mudah dicabut.


Mata

: Sclera Ikterik -/-, Conjuntiva Anemis -/-, pupil isokor, R.cahaya

+/+
Hidung

: Tidak ada secret, tidak ada deviasi, tidak ada deformitas.

Bibir

: Mukosa bibir kering, sianosis

Pemeriksaan Thorax
Inspeksi

: Retraksi Interkostal (-)

Palpasi

: Simetris Ka=ki

Perkusi

: sonor

Auskultasi

: Vesikuler, suara nafas tambahan (-)

Regio abdomen

Inspeksi

: Tidak tampak penonjolan, tampak keloid post Sc

dengan ukuran 10 cm
Auskultasi
: Bising usus < 3x/menit
Palpasi
: Nyeri tekan (-)

Perkusi
:Tympani
Pemeriksaan genitalia : Tidak di lakukan pemeriksaan
Pemeriksan Ektremitas atas : akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-),
sianosis (-/-)
Pemeriksaan ekstremitas bawah : akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-),
sianosis (-/-)
Status Lokalis :
o Inspeksi : Tidak tampak ulkus
Tidak tampak retraksi puting
Tidak ada perubahan warna kulit mammae dextra
Benjolan kurang terlihat jelas
o Palpasi :
Teraba massa ukuran 3 x 2 x 2 cm
Konsistensi kenyal
Batas tegas dan bisa digerakan
Tidak menempel pada dinding dada dan kulit
Nyeri tekan ()
Masa di Mammae sinistra, Axila, Clavicula (-)

DIAGNOSIS BANDING :

Fibroadenoma mammae dextra

Mammaria displasia

PEMERIKSAAN PENUNJANG :

1. Laboratorium
Pemeriksaan

Tanggal 30-12-2013

HB

11,9 g/dl

Leukosit

6.500 /mm

LED

15 mm/jam

GDS

85 mg/dl

SGOT

20 mg/dl

SGPT

16 mg/dl

2. Radiografi
USG
3. Biopsi eksisi
Resume
Seorang Wanita berumur 17 tahun, terdapat massa di mammae dextra
(+), kenyal (+) , Imobile (+), Rasa nyeri saat menstruasi (+).
Diagnosis kerja :
Fibroadenoma Mammae Dextra
Terapi operatif

Biopsi eksisi

BAB I
LATAR BELAKANG
I.

Latar Belakang
Fibroadenoma merupakan tumor jinak pada payudara yang paling umum
ditemukan. Fibroadenoma terbentuk dari sel-sel epitel dan jaringan ikat,
dimana komponen epitelnya menunjukkan tanda aberasi yang sama dengan

komponen epitel normal. Etiologi penyakit ini belum diketahui secara pasti.
Namun diperkirakan berkaitan dengan aktivitas estrogen. Fibroadenoma
pertama kali terbentuk setelah aktivitas ovarium dimulai dan terjadi terutama
pada remaja muda Fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita muda, terutama
dengan usia di bawah 30 tahun dan relatif jarang ditemukan pada payudara
wanita postmenopause. Tumor ini dapat tumbuh di seluruh bagian payudara,
namun tersering pada quadran atas lateral. Penyakit ini bersifat asimptomatik
atau hanya menunjukkan gejala ringan berupa benjolan pada payudara yang dapat
digerakkan, sehingga pada beberapa kasus, penyakit ini terdeteksi secara tidak sengaja
pada saat pemeriksaan fisik. Penanganan fibroadenoma adalah melalui
pembedahan pengangkatan tumor.

BAB II

PEMBAHASAN
A.

Definisi
Fibroadenoma adalah tumor jinak padat terdiri dari stroma dan elemen epitel.

B.

Epidemiologi
Fibroadenoma adalah paling sering terjadi pada wanita yang lebih
muda dari 30 tahun. Fibroadenoma dapat terjadi pada wanita segala usia,

selama masa reproduksi aktif dan mengecil setelah menopause. Berbeda


dengan kista , fibroadenoma muncul pada remaja dan perempuan selama masa
reproduksi awal mereka , dan jarang terlihat pada wanita setelah usia 40 atau
45 tahun .
C.

Anatomi dan histology Payudara


Umumya wanita dan Pria memiliki payudara, tetapi kelenjar payudara
pada wanita lebih berfungsi dibandingkan pada pria. Struktur pada payudara
yaitu puting yang berada di tengah dan di kelilingi daerah berpigmen yang
disebut dengan areola. Kelenjar payudara terdiri atas 15-25 lobus, yang
berfungsi menyekresikan air susu bagi neonatus.

10

Pada gadis selama pubertas, payudara membesar dan membentuk


puting susu yang mencolok. Pada aank laki-laki kelenjar mammae tetap
mendatar. Pembesaran payudara selama pubertas terjadi akibat penimbunan
jaringan lemak dan jaringan ikat, dengan meningkatnya pertumbuhan dan
percabangan duktus laktiferus akibat bertambahnya hormon estrogen.
Payudara selama kehamilan sebagai akibat dri kerajasama sinergis
antara beberapa hormone, terutama estrogen, progesterone, prolaktin, dan
laktogen. Salah satu fungsi hormon ini adalah proliferasi alveoli di ujung
duktus terminalis. Alveoli adalah struktur bulat yang terdiri atas kumpulan sel
epitel yang menjadi struktur pensekresi susu yang aktif selama masa laktasi.
Mammae dextra dan sinistra berisi glandula mammaria, dan terdapat
dalam fascia superficialis dinding thorax ventral.Ala mamma wanita
berbentuk seperti lingkaran yang terbentak antara costa II sampai costa IV,
dan dalam arah melintang dari tepi lateral sternum sampai linea
medioclavicula. Glandula mammaria ditambahkan dengan kokoh kepada
dermis kulit diatasnya melalui septa fibrosa yang disebut ligamentum
suspensorium cooper.
Vaskularisasi dari kelenjar mamma berasal dari arteri thoracica
lateralis dan thoracoaeromialis yaitu cabang dari arteri axilaris. Penyaluran
limfe dari mamma sangat penting karena perannay terhadap metastase CA
mamma. Bagian terbesar disalurkan ke nodi lympoidei axilares terutam
kelompok pectoral, infraclavicular, supraclaviculare, dan sedikit limfe

11

disalurkan melalui pembuluh limfe yang menampung limfe dari mamma


sebelahnya.

Untuk memudahkan dokter untuk memperkirakan letak masa dengan


arah jarum jam dan memudakan dokter bedah untuk menginsisi daerah yang
terdapat masa.

12

D.

Etiologi
Penyebab pasti fibroadenoma belum diketahui secara pasti, tetapi ada
kemungkinan disebabkan oleh sensitivitas yang berlebihan terhadap estrogen.

E.

Klasifikasi
Dua subtipe fibroadenoma, yaitu Giant Fibroadenoma adalah istilah deskriptif
diterapkan pada fibroadenoma yang mencapai ukuran besar , biasanya lebih
besar dari 5 cm . Fibroadenoma Juvenile mengacu pada fibroadenoma besar
yang terjadi pada remaja dan orang dewasa muda dan histologis lebih seluler
dari fibroadenoma biasa .`
a) Menurut gambaran histologisnya
a. Fibroadenoma pericanaliculare
Kelenjar berbentuk bulat atau lonjong dilapisi epitel selapis atau
beberapa lapis.
b. Fibroadenoma Intracanaliculare
Jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak, sehingga
kelenjar berbentuk panjang-panjang atau tidak teratur dengan
lumen yang sempit atau menghilang.

13

F.

Patofisiologi
Fibroadenoma adalah tumor jinak yang menggambarkan suatu proses
hiperplasia dan proliferasi pada satu duktus terminal, perkembangannya
dihubungkan dengan suatu proses aberasi perkembangan normal. Penyebab
proliferasi duktus tidak diketahui,di perkirakan sel stroma neoplastik
mengeluarkan faktor pertumbuhan yang mempengaruhi sel epitel. Peningkatan
mutlak aktivitas estrogen, diperkirakan berperan dalam pembentukannya. Kira
kira 10% fibroadenoma akan menghilang secara spontan tiap tahunnya dan
kebanyakan perkembangan fibroadenoma berhenti setelah mencapai diameter
2-3 cm. Fibroadenoma hampir tidak pernah menjadi ganas. Fibroadenoma
jarang ditemukan pada wanita yang telah mengalami post menopause dan dapat
terbentuk gambaran kalsifikasi kasar. Sebaliknya, fibroadenoma dapat
berkembang dengan cepat selama proses kehamilan, pada terapi pergantian
hormone.

G.

Gejala klinis

14

Fibroadenoma pada sebagian besar penderita tidak menunjukkan gejala


signifikan. Benjolan dirasakan kenyal, bisa digerakan, dan berbatas tegas.
Kadang benjolan terasa nyeri terutama pada saat haid, benjolan tersa lebih
nyeri.
H.

Pemeriksaan penunjang
Radiologi :
USG
Dalam pemeriksaan USG, fibroadenoma terlihat rata, berbatas
tegas, berbentuk bulat, oval atau berupa nodul dan lebarnya lebih
besar dibandingkan dengan diameter antero posteriornya. Internal
echogenicnya homogen dan ditemukan gambaran dari isoechoic
sampai hypoechoic. Gambaran echogenic kapsul yang tipis,
merupakan

gambaran

khas

dari

fibroadenoma

dan

mengindikasikan lesi tersebut jinak. Fibroadenoma tidak memiliki


kapsul, gambaran kapsul yang terlihat pada pemeriksaan USG
merupakan pseudocapsule yang disebabkan oleh penekanan dari
jaringan di sekitarnya.

15

Mamografi
Pada pemeriksaan mamografi, fibroadenoma digambarkan sebagai
massa berbentuk bulat atau oval dengan batas yang halus dan
berukuran sekitas 4 100 mm. Fibrodenoma biasanya memiliki
densitas yang sama dengan jaringan kelenjar sekitarnya, tetapi,
pada fibroadenoma yang besar, dapat menunjukkan densitas yang
lebih tinggi. Kadang - kadang, tumor terdiri atas gambaran
kalisifikasi yang kasar, yang diduga sebagai infraksi atau involusi.
Gambaran kalsifikasi pada fibroadenoma biasanya di tepi atau di
tengah berbentuk bulat, oval atau berlobus lobus. Pada wanita
postmenopause, komponen fibroglandular dari fibroadenoma akan
berkurang dan hanya meninggalkangambaran kalsifikasi dengan
sedikit atau tanpa komponen jaringan ikat
FNAB

16

FNAB (Fine Needle Aspiration Biopsi) Suatu pemeriksaan sitopatologi.


cara ini memerlukan keahlian khusus dalam pembacaan dan ketepatan
didalam mengambil aspiratnya. Ketepatan hasil FNAB cukup tinggi di
tangan yang ahli (ahli sitopatologi) dan tepat cara pengambilannya.

I.

Terapi

Tergantung dari hasil diagnosis dari FNA dan umur pasien jika
ukuran <3 cm dapat dilakukan observasi lebih lanjut dan hanya
mengurangi symptom saja.

Jika hasil pemeriksaan FNA belum terdiagnosa, umur pasien > 30


tahun dan gejala sudah menunjukan adanya masa maka harus
segera di lakukan pengambilan masa.

J.

Pencegahan

17

Setiap epidemiolog sepakat bahwa pencegahan yang paling efektif


bagi kejadian penyakit tidak menular adalah promosi kesehatan dan deteksi
dini. Dengan mengetahui adanya faktor resiko pada seseorang diharapkan
agar ia lebih dewasa terhadap kelainan-kelainan yang ada pada payudara, baik
dengan rutin melakukan SADARI maupun secara periodik memeriksakan
kelainan payudara atau tanpa kelainan kepada dokternya. Dan bagi dokter
perlu melakukan pemeriksaan fisik yang baik dan legeartis dan melakukan
mammografi pada penderita dengan faktor high-risk tersebut.
Sebaiknya pemeriksaan SADARI dilakukan sehabis mandi selesai
masa menstruasi. Sebelum menstruasi payudara agak membengkak sehingga
menyulitkan pemeriksaan.

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)


Tujuan dari pemeriksaan payudara sendiri adalah mendeteksi dini
apabila terdapat benjolan pada payudara, terutama yang dicurigai ganas,
sehingga dapat menurunkan angka kematian. Meskipun angka kejadian
kanker payudara rendah pada wanita muda, namun sangat penting untuk
diajarkan SADARI semasa muda agar terbiasa melakukannya di kala tua.
Wanita premenopause (belum memasuki masa menopause) sebaiknya

18

melakukan SADARI setiap bulan, 1 minggu setelah siklus menstruasinya


selesai.
Cara melakukan SADARI adalah :
1. Wanita sebaiknya melakukan SADARI pada posisi duduk atau berdiri
menghadap cermin
2. Pertama kali dicari asimetris dari kedua payudara, kerutan pada kulit
payudara, dan puting yang masuk
3. Angkat lengannya lurus melewati kepala atau lakukan gerakan bertolak
pinggang untuk mengkontraksikan otot pektoralis (otot dada) untuk
memperjelas kerutan pada kulit payudara
4. Sembari duduk / berdiri, rabalah payudara dengan tangan sebelahnya
5. Selanjutnya sembari tidur, dan kembali meraba payudara dan ketiak
6. Terakhir tekan puting untuk melihat apakah ada cairan.

19

Gambar 4. Pemeriksaan sadari.

20

DAFTAR PUSTAKA
1. E-book. Brunicardi, F. Charles. Schwartzs Principles of Surgery, ninth
edition. The McGraw-Hill Companies, Inc. United States of America. 2010.
2. E-book. Basil A. Pruitt Jr., MD. Sabiston Textbook of Surgery, 18th ed.
3. E-book. More. Clinically Oriented Anatomy, 5th .

21

Anda mungkin juga menyukai