Anda di halaman 1dari 10

PERKAWINAN ADAT IRIAN JAYA

Ivan Julianto
Aileen Tionarta
Eric Chunata
Rudy Kristianto
Achmad Feriyandi Adam
Victor Alexander

205 10 0014
205 10 0087
205 10 0090
205 10 0087
205 11 0128
205 11 0137

LATAR BELAKANG
Suku Irian

Banyak anak
suku

Upacara
perkawinan
hampir serupa

Suku Biak
Upacara ritual = WOR

Aspek kehidupan
Suku Biak

Upacara Gunting
Rambut/cukur (Wor Kapapnik),
Upacara Memberi/mengenakan
Pakaian (Wor Famarmar),
Upacara Perkawinan (Wor
Yakyaker Farbakbuk),

Prosesi pernikahan
A. Peminangan (Fakfuken)
Aturan : 3 kali datang meminang
Paman dan
tante dan
anak laki-laki
calon suami

Pendekatan

Keluarga
pihak
perempuan

B. MASKAWIN (ARAREM)
1) Jumlah besar atau kecilnya keluarga perempuan
2) Status sosial yang disandang keluarga perempuan
3) Kecantikan / kepribadian / gadis murni
C. PROSES PENYERAHAN MASKAWIN (Yakyaker Ararem)
1. Suatu Show Force (Pamer kekuatan / kebolehan) bahwa
keluarga keret / marga pihak laki-laki adalah orang mampu /
berada.
2. Pemberitahuan secara langsung kepada masyarakat luas
bahwa perkawinan kedua orang ini (laki Perempuan)
adalah sah dan direstui oleh seluruh keluarga kedua belah
pihak dan mengikat kedua keluarga untuk saling
menghormati / saling menghargai.

D. Pernikahan (Wafwofer)
Kedua mempelai laki-laki dan perempuan dipersatukan dan upacara
penikahan (Waiwofer) diberlakukan oleh sesorang tua adat / keret
atau oleh seseorang mananwir (Kepala keret / marga / clen) dengan
cara meniup asap rokok keatas tangan calon suami-isteri yang sedang
berjabat tangan sambil mengucapkan kata-kata pengukuhan nikah
adat di hadapan kedua calon suami-isteri, dihadapan keluarga kedua
pihak dan disaksikan TUHAN DI SORGA DAN BUMI YANG
DIPIJAK
E. Upacara Penyerahan Perempuan (Calon Isteri) Kepada Laki-Laki
(Calon Suami) (Yakyaker)
Keluarga perempuan memberikan perabot rumah tangga kepada lakilaki ( calon suami ) dan diterima oleh pihak keluarga laki-laki, proses
ini disebut Yakyaker dan perempuan secara sah milik laki-laki.

F. Upacara Pesta Adat (WOR)


Tahap ini adalah tahap akhir dari proses perkawinan (Farbakbuk) adat
biak yang dilalui setelah rumah tangga baru ini berlangsung beberapa
waktu lamanya. Upacara pesta adat ini mengandung nilai nilai dasar
yang sangat spesifik dalam kehidupan masyarakat biak dikarenakan:
Pesta adat ini dilaksanakan untuk unjuk kekuatan dan kemampuan
antara lain :
a) Harga diri keluarga pihak laki-laki
b) Derajat / satatus sosial yang disandang keluarga laki-laki
c) Sebagai pameran kekayaan keluarga laki-laki

Jenis-Jenis Perkawinan Suku Biak


1)
2)
3)

4)
5)

6)

PERKAWINAN MURNI (FARBAKBUK BEKAKU)


PERKAWINAN KENALAN (FARBAKBUKMANIBOW)
KAWIN LARI ( PARBAKBUK BEBUR)
PERKAWINAN PERGANTIAN TUNGKU (FARBAKBUK
KINKAFSR)
PERKAWINAN PENGGANTI KORBAN PEMBUNUHAN
(FARBAKBUK BABYAK)
PERKAWINAN HADIAH PERAMPASAN SEBAGAI BUDAK
(TARBAKBUK WOMEN)

Suku Mee
Pengertian Perkawinan

Pria dan wanita memiliki hubungan


2.
Pria dan wanita bersatu, atau
3.
Seorang pria dan seorang (beberapa) wanita memiliki
hubungan khusus dan bersatu atau bersama.
Perkawinan dalam adat suku Mee dikatakan resmi dan sah
apabila maskawin dibayar lunas. Dan seorang wanita
diperbolehkan oleh orang tuanya untuk mengikuti sang pria.
1.

Tujuan Perkawinan
Mendapat

anak. Terutama anak laki-laki sebagai pewaris keturunan.


Menambah jumlah tuma (marga) dan menaikan gengsi di tengah
masyarakat.
Dengan mendapatkan anak yang banyak diharapkan ada perubahan
ekonomi ditengah masyarakat, dan mendatangkan
kehidupan/mempertahankan status terutama dalam perang, berkebun,
politik, memelihara babi dan lain-lain.
Anak menjadi tanda persatuan antara istri dan suami (terutama anak lakilaki). Kebanyakan dalam keluagra Suku Mee kawin banyak Istri atau
menceraikan istri dikarenakanan istri mandul atau hanya mendapatkan
anak perempuan.

Anda mungkin juga menyukai