Anda di halaman 1dari 5

OBJEK PENELITIAN; SUBJEK PENELITIAN; RESPONDEN PENELITIAN;

INFORMAN (NARASUMBER) PENELITIAN; POPULASI OBJEK


PENELITIAN; POPULASI SUBJEK PENELITIAN; POPULASI RESPONDEN
PENELITIAN; ANGGOTA POPULASI SUBJEK PENELITIAN; ANGGOTA
POPULASI RESPONDEN PENELITIAN; GENERALISASI; UNIT ANALISIS;
Objek, subjek, dan populasi penelitian
Hampir tidak dijumpai dalam buku-buku penelitian pembedaan subjek penelitian dari
responden penelitian dan informan (narasumber) penelitian. Yang lazim ada hanya
mengenai subjek penelitian, itu pun kadang tidak lengkap sepenuhnya terbicarakan,
termasuk dalam buku penulis Menyusun Rencana Penelitian yang terbit pertama kali
sekitar tahun 1986-an oleh penerbit (ketika itu) CV Rajawali (kemudian menjadi
RajaGrafindo Persada).
Mari kita buat contoh penelitian untuk memperjelas perbedaan ketiganya. Topiknya
mengenai Kepemimpinan kepala sekolah Sekolah Dasar di Kabupaten Situsini. Hal
(objek) yang akan diteliti (= objek penelitian) adalah kepemimpinan kepala sekolah
(yang konkrit atau operasionalnya adalah apakah kepemimpinan kepala sekolah atau
kasek tersebut efektif/baik ataukah tidak). Jadi, subjek penelitian (yang mempunyai
sifat-karakteristik/keadaan yang akan diteliti itu si empunya objek penelitian, dalam
hal ini efektivitas kepemimpinan) adalah kepala sekolah.
Di Kabupaten Situsini ada sebanyak 222 SD. Jadi, ada 222 kepala sekolah, karena per
SD ada satu kepala sekolah. Keseluruhan kepala sekolah (para kepala sekolah SD
sebanyak 222 orang) tersebut disebutlah populasi penelitian (tepatnya populasi subjek
penelitian).
Responden dan Populasi Responden Penelitian
Jika para kepala sekolah itu sendiri yang diteliti (ditanyadan akan merespon atau
menanggapi pertanyaan) disebutlah kepala sekolah itu sebagai responden (perespon,
pejawab = orang yang memberikan jawaban atas pertanyaan). Jadi, dalam kasus ini,
kasek merupakan subjek sekaligus responden penelitian).
Tetapi, jika yang ditanya mengenai apakah kepala sekolah mampu memimpin dengan
efektif atau tidak itu langsung si kepala sekolah, maka jawabannya bisa sangat subjektif
(cenderung menilai diri baik). Oleh karena itu, dengan anggapan (asumsi) yang dianggap
paling tahu (bisa menilai, karena mengalami sendiri) mengenai kepemimpinan kasek itu
baik atau tidak tentulah yang dipimpin oleh kasek tsb, yaitu guru, maka yang sebaiknya
akan ditanya (dan merespon, menjawab pertanyaan-penilaian) adalah guru itu. Guru itu
disebutlah sebagai responden penelitian (responden yang bukan subjek penelitian,

http://www.dwipurnomoikipbu.wordpress.com-

karena subjeknyasi pemilik sesuatu yang akan diteliti, dalam hal ini kepemimpinan
tetap kepala sekolah, bukan guru).
Karena guru dari 222 sekolah itu banyak sekali (paling tidak per SD ada 6-7 orang),
maka seluruh guru itu disebutlah sebagai populasi penelitian juga, tetapi populasi
responden penelitian, bukan populasi subjek penelitian.
Setiap kasek dari 222 kasek itu disebut pula sebagai anggota populasi subjek
penelitian, dan setiap guru dari 222 SD itu disebut sebagai anggota populasi
responden penelitian.
Sampel Penelitian
Karena anggota populasi banyak, biasanya yang akan ditanyai (diteliti secara langsung)
tentulah tidak semuanya, terlampau memakan waktu, energi dan biaya. Jadi yang akan
diteliti hanyalah sebagian dari mereka. Sebagian anggota populasi yang diteliti dari
seluruh anggota populasi itu disebut sebagai sampel penelitian.
Adapun langkah pengambilan sampel atau sampling-nya sebagai berikut:
Pertama-tama diambil terlebih dahulu sampel subjek penelitian (kepala sekolah).
Katakanlah diambil 25%-nya (dari 222 kasek). Jadi akan terambil sebagai sampel sekitar
54 (dibulatkan agar hitungannya bulat menjadi 50) orang kasek. Tentu dari 50 SD.
Telah diketahui bahwa di setiap SD ada 6-7 guru kelas dan bidang studi (Agama/Penjas).
Dari setiap SD tempat kepala sekolah sampel tadi diambil, diambillah sampel guru,
misalnya 3 orang (dari 6-7 orang guru tadi). Tiga orang guru tersebut disebut sebagai
sampel responden. Sampel responden inilah yang ditanyai (diminta penilaiannya).
Unit Analisis dan Generalisasi
Yang dinilai oleh para guru itu kepala sekolah. Jadi kepala sekolah sebagai subjek
penelitian menjadi unit analisis penelitian (Silakan baca lebih jauh dalam tulisan
mengenai unit analisis dalam blog ini juga). Maksudnya hitung-hitungan nilai
efektivitas kepemimpinan itu per kepala sekolah, bukan per guru.
Secara operasional, jelasnya, penilaian dari tiga guru bawahan seseorang kepala sekolah
(sampel guru per sekolah tadi) dihitung dirata-ratakan. Misal guru A menilai 8, guru B
menilai 7, dan guru C menilai 7,5. Total nilai 22,5. Reratanya 22,5 : 3 = 7, 5.
Rerata penilaian guru terhadap kepala sekolah atasannya (nilai 7,5 tadi) jadilah sebagai
nilai efektivitas kepemimpinan si kepala sekolah (dari satu sekolah). Dengan demikian,
nantinya, akan ada sebanyak 50 nilai efektivitas kepemimpinan kepala sekolah, karena
sampel subjek penelitiannya (kasek) ada 50 orang. Kelima puluh nilai itu dihitung

http://www.dwipurnomoikipbu.wordpress.com-

direratakan, sehingga terhasilkanlah nilai efektivitas (dari seluruh sampel) kepala


sekolah.
Nilai akhir ini (dari sampel yang 50 orang itu) diberlaku-umumkan (digeneralisasikan)
kepada seluruh anggota populasi kepala sekolah, sehingga simpulannya menjadi tingkat
efektivitas kepemimpinan kepala sekolah SD di Kabupaten Situsini termasuk
(tinggi, sedang, atau rendah). Jadi, bukan berlaku untuk kepala sekolah yang disampel
saja, melainkan untuk seluruh kasek anggota populasi penelitian.
Jika menggunakan persentase, maka simpulannya antara lain, misalnya, akan berbunyi
sebagian besar (86,68%) kepala sekolah SD di Kabupaten Situsini kepemimpinannya
tergolong sangat efektif (sangat efektif dilihat dari skor rerata yang tinggi, misalnya
89,98 dalam rentangan skor 0 -100).
Informan (Narasumber) Penelitian dan Populasi Responden
Peneliti lain, sebagai contoh, ingin meneliti apakah sekolah-sekolah (SD) di Kabupaten
Situsini itu mempunyai program (rencana) kerja yang jelas. Yang menjadi objek
penelitiannya jadinya pembuatan/ketersediaan program (rencana) kerja sekolah.
Operasionalnya, apakah sekolah punya rencana strategis (renstra) dan rencana
operasional (renop) yang baik dan benar atau tidak. Renstra dan renop sekolah tentu
punya sekolah (bukan punya kasek atau guru). Jadi subjek penelitiannya (yang
memiliki objek penelitian) adalah sekolah (SD).
Dari mana data (informasi) diperoleh? Tentulah dari kepala sekolah atau para guru yang
ikut menyusun (setidaknya mengetahui adanya) renstra dan renop tersebut. Karena
mengenai hal ihwal renstra dan resnop itu sumber informasi yang akan ditanyai adalah
kasek, maka jadilah kasek tersebut sebagai informan (narasumber) penelitian (nara =
orang; sumber = dalam hal ini sumber data/informasi penelitian; narasumber = orang
yang menjadi sumber data/informasi penelitian).
Jika ada pula guru yang ikut terlibat banyak dalam penyusunan renstra dan renop, dan
bisa memberi informasi (data) kepada peneliti, maka guru itu pun jadi informan
penelitian pula. Informan yang paling banyak tahu sesuatu informasi (data) mengenai
hal yang diteliti, disebutlah sebagai narasumber kunci atau utama (key informan).
Informan (narasumber) lainnya lazim disebut informan saja. Jika toh ingin dibedakan
dapat disebut informan pelengkap. Jangan salah: yang menjadi informan kunci di
sekolah bisa justru bukan kepala sekolah, melainkan guru. Misalnya dalam pelaksanaan
secara detail atau rinci (mendalam) program ekstrakurikuler. Program ekstrakurikuler
(ekstra = di luar; kurikuler = yang berkenaan dengan kurikulum utama yang tertulis
dalam buku kurikulum sekolah) adalah kegiatan pendidikan/pengajaran di luar mata
pelajaran yang ada dalam kurikulum pokok pendidikan sekolah.

http://www.dwipurnomoikipbu.wordpress.com-

Seperti telah disebutkan di atas, seluruh 222 SD yang akan diteliti mengenai hal tersebut
merupakan subjek penelitian (jadi subjeknya lembagayang punya sifat-keadaan
membuat atau mempunyai/tidak mempunyai renstra dan renop). Populasi penelitiannya
(populasi subjek) jadinya ya 222 SD tersebut.
Dalam penelitian seperti ini, tidak ada populasi informan atau narasumber. Yang ada
populasi subjeknya. Informan bukan subjek penelitian, bukan pula responden penelitian
(walau seperti responden, informan juga menjawab pertanyaan). Informan bersifat
kolektif (satu kesatuan), tidak individual. Jadi, kalau toh ada yang disebut sampel
informan itu karena subjeknya (dalam hal ini sekolah) disampel. Tetapi informan yang
ada di sekolah tidak disampel, melainkan dipilih mana yang jadi informan kunci dan
mana informan pelengkap (dari seluruh orang yang ada di sekolah).
Rangkuman (Definisi)
Nah, agar para mahasiswa mudah mengutip untuk menulis skripsinya apa yang
dimaksud objek penelitian, subjek penelitian, responden penelitian, dan informan
(narasumber) penelitian, berikut dituliskan rumusan pengertian atau definisinya (definisi
= batasan pengertian).
(1) Objek penelitian adalah sifat keadaan ( attributes) dari sesuatu benda, orang, atau
keadaan, yang menjadi pusat perhatian atau sasaran penelitian. Sifat keadaan dimaksud
bisa berupa sifat, kuantitas, dan kualitas (benda, orang, dan lembaga), bisa berupa
perilaku, kegiatan, pendapat, pandangan penilaian, sikap pro-kontra atau simpatiantipati,keadaan batin, dsb. (orang), bisa pula berupa proses dsb. (lembaga).
(2) Subjek penelitian adalah sesuatu, baik orang, benda ataupun lembaga (organisasi),
yang sifat-keadaannya (attribut-nya) akan diteliti. Dengan kata lain subjek penelitian
adalah sesuatu yang di dalam dirinya melekat atau terkandung objek penelitian.
(3) Responden penelitian adalah seseorang (karena lazimnya berupa orang) yang
diminta untuk memberikan respon (jawaban) terhadap pertanyaan-pertanyaan (langsung
atau tidak langsung, lisan atau tertulis ataupun berupa perbuatan) yang diajukan oleh
peneliti. Dalam hal penelitian dilakukan dengan menggunakan tes, maka responden
penelitian ini menjadi testee (yang dites). Responden penelitian bisa subjek penelitian,
bisa orang lain.
(4) Informan (narasumber) penelitian adalah seseorang yang, karena memiliki
informasi (data) banyak mengenai objek yang sedang diteliti, dimintai informasi
mengenai objek penelitian tersebut. Lazimnya informan atau narasumber penelitian ini
ada dalam penelitian yang subjek penelitiannya berupa kasus (satu kesatuan unit),
antara lain yang berupa lembaga atau organisasi atau institusi (pranata) sosial. Di antara
sekian banyak informan tersebut, ada yang disebut narasumber kunci (key informan)

http://www.dwipurnomoikipbu.wordpress.com-

seorang ataupun beberapa orang, yaitu orang atau orang-orang yang paling banyak
menguasai informasi (paling banyak tahu) mengenai objek yang sedang diteliti tersebut.
(5) Populasi penelitian. Istilah ini mengandung ragam makna. Oleh karena itu perlu
ditegaskan dengan istilah khusus: (1) Populasi subjek penelitian adalah keseluruhan
subjek penelitian dalam/dari sesuatu penelitian. Setiap subjek penelitian otomatis
menjadi anggota populasi subjek penelitian. (2) Populasi responden penelitian (dalam
hal responden bukan subjek penelitian) adalah keseluruhan responden penelitian
dalam/dari sesuatu penelitian. Setiap responden penelitian otomatis menjadi anggota
populasi responden penelitian. (3) Populasi objek penelitian adalah keseluruhan sifatsifat keadaan yang menjadi sasaran penelitian. Setiap aspek sifat keadaan objek
penelitian disebut populasi objek penelitian.
(6) Sampel penelitian. Sampel penelitian adalah sebagian dari anggota populasi
penelitian yang terhadapnya pengumpulan data dilakukan. Hasil pengumpulan data dari
sampel tersebut kemudian diberlaku-umumkan (digeneralisasikan) kepada seluruh
anggota populasi.
Tambahan: Sampel Objek Penelitian
Contoh peristiwa pengambilan sampel dari populasi objek penelitian (hanya untuk
memudahkan) adalah mengetes hasil belajar siswa sejak kelas pertama sampai kelas
akhir sesuatu jenjang pendidikan (SD, SMTP, SMTA) lewat UNAS atau UAN. Pertama,
dari seluruh mata pelajaran (yang harus dikuasai murid) hanya beberapa mata
pelajaran yang diteskan (sampel mata pelajaran). Kemudian dari beberapa mata
pelajaran tersebut hanya beberapa butir materinya saja dari sekian banyak butir
pengetahuan atau ilmu yang dipelajari semasa bersekolah.
Catatan Lain (Pengingat)
Untuk diperhatikan dan dipahami: Berkait dengan informan (narasumber) penelitian
pada atau di SATU subjek penelitian (berupa satu lembaga tertentu, bukan beberapa
unit subjek atau lembaga), tidak ada populasi dan sampelnya.
Dikutip dari: tatangmanguny.wordpress.com

http://www.dwipurnomoikipbu.wordpress.com-

Anda mungkin juga menyukai