perlengkapan pada pembukaan baru. Interior dan eksterior toko harus menarik dan memberikan rasa well-being pada
pelanggan. Lantai toko didesain lapang dan menyediakan rasa mewah. Kepadatan umumnya toko ZARA adalah 28 unit
inventori tiap meter kuadrat, sementara pada peritel tradisional biasanya antara 32 dan 43 unit/m2.
Produk dengan cepat diubah pada toko ZARA karena item baru sampai dua kali seminggu. Manajer toko diberi insentif untuk
inventori yang bergerak pelan keluar dari rak. Menawarkan kemajuan mode dalam kuantitas kecil menciptakan rasa
mendesak bagi pelanggan. Faktanya, ketika pembelanja melihat sesuatu yang mereka sukai, terdapat dorongan untuk
membeli karena item tersebut sangat mungkin untuk tidak ada di sana seminggu kemudian. Meskipun promosi langka,
pelanggan reguler mengunjungi toko secara bulanan. Sebaliknya, rata-rata pembelanja akan mengunjungi peritel tradisional
hanya beberapa kali dalam setahun. Beberapa pelanggan ZARA bahkan tahu hari apa inventori tiba dan belanja sesuainya.
Bahkan dengan clearance of sales, rata-rata item ZARA dijual dengan setengah penurunan harga peritel tradisional.
Dalam hal personel, ZARA berusaha menahan rekan toko terbaiknya dengan mengembangkan struktur penjualan ritel yang
memberi rekan tokonya otonomi atas lini produknya sendiri. Faktanya, toko ZARA umumnya memiliki tiga manajer toko, satu
untuk ZARA Women, ZARA Men, dan ZARA Kids. Tiap lini produk memiliki manajer produknya sendiri. Desain organisasional
ini berarti bahwa hampir setiap rekan toko memiliki suatu set unik produk di mana mereka secara spesifik bertanggung jawab.
Ortega percaya bahwa otonomi dan tanggung jawab membangun loyalitas perusahaan dan dedikasi. ZARA juga menawarkan
program insentif yang mempromosikan kolaborasi untuk tiap toko, dengan karyawan diberi kompensasi berdasarkan gaji dan
penjualan toko keseluruhan. Setiap orang di ZARA memiliki pengalaman toko dan promosi dari dalam sangatlah didukung.
Pada industri dengan turnover tinggi, moral karyawan di ZARA tetaplah positif.
2. EKSPANSI INTERNASIONAL
ZARA menggandakan lebih dari dua kali ukurannya selama periode 2000-2010. Mayoritas ekspansi berada di luar Spanyol.
Faktanya, toko domestik terhitung hanya 22% dari total penjualan pada 2010 dibandingkan 37,5% pada 2002. ZARA
mempertimbangkan ekspansi ke negara baru setelah beberapa analisis. Pertama, melakukan studi makroekonomi umumnya
termasuk evaluasi tarif, pajak, biaya legal, pasar tenaga kerja, dan harga properti. Kedua, melakukan analisis makroekonomi
dengan sektor permintaan spesifik, saluran, dan lokasi toko yang tersedia. Akhirnya, kantor pusat melihat konsentrasi pesaing
kunci dan mencoba memahami adanya hambatan spesifik daerah untuk masuk, termasuk faktor politik dan legal dan
kemampuan faktor tersebut untuk menghalangi masuk. ZARA menentukan harga produknya berdasarkan harga pasar
daripada biaya produksi. Daripada menggunakan aturan markup, ZARA menentukan harga di mana pasar dapat tangani dan
kemudian menentukan harga produk sesuainya. Strategi seperti itu berarti bahwa ZARA diposisikan berbeda di setiap negara.
Setelah harga dan posisi ditentukan, ZARA memutuskan bagaimana memasuki pasar operasional. Tiga opsi:
a. wholly owned store,
b. joint ventures, dan
c. franchise.
Wholly owned store adalah umum ketika negara memiliki prospek tumbuh tinggi dan risiko bisnis rendah. Joint ventures
biasanya diperuntukkan bagi pasar lebih besar dan lebih penting di mana memasuki dapat menantang. Franchise adalah
strategi terumum untuk negara berisiko rendah dengan hambatan budaya signifikan. Perjanjian franchise biasanya didesain
sebagai kontrak 5 tahun dengan fee 5-10% penjualan, tetapi ZARA selalu menjaga hak untuk mem-buy-out franchise atau
membuka wholly owned store selama periode kontrak. Ini memungkinkan ZARA menguji negara baru tanpa dibebani risiko
signifikan. Hanya 3% dari semua toko ZARA berupa franchise di 1999 tetapi pada 2010 jumlah tersebut tumbuh ke 10%.
Dari 2007-2010, ZARA memfokuskan ekspansinya di Asia. Faktanya, tingkat pertumbuhan Inditex di Asia selama periode itu
adalah dua kali jumlah di bagian dunia lainnya. Dorongan ini meningkat oleh krisis ekonomi yang menghantam negara barat
lebih parah, tetapi hanya dianggap sebagai konfirmasi pilihan strategis yang dibuat sebelum penurunan ekonomi. ZARA
pertama memasuki China pada 2006 dan hanya empat tahun kemudian membuka 71 tokonya dan membuktikan konsepnya.
Sebaliknya, ZARA memasuki Amerika Serikat pada 1987 dan hingga 2010 hanya membuka 49 toko. Dengan tingkat
pertumbuhan ini, China berada pada jalur diambil alih karena memiliki keberadaan besar di luar Spanyol, mengikuti Italia 84
toko dan Perancis 113 toko. Namun, tidak seperti pengiriman ke Italia dan Perancis, pengiriman ke toko ZARA di China
menempuh lebih dari 5.000 mil. Pada 2010, CEO Pablo Isla mengumumkan bahwa India akan menjadi prioritas utama
berikutnya Inditex. Pernyataan ini diikuti dengan perjanjian yang ditandatangani antara Inditex dan konglomerat Tata Group
atas 50/50 joint venture untuk mengenalkan toko ZARA di India. Ekspansi global ZARA memiliki bagiannya akan tantangan,
terutama dengan operasi dan penyelenggaraan toko. Tantangan ini memotivasi beberapa inisiatif yang mencerminkan
kedinamisan perusahaan.
Reference: