Anda di halaman 1dari 8

KONSEP DASAR CAIRAN DAN ELEKTROLIT

17 Desember 2008 oleh Ramadhan

OLEH : ERFANDI
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme tubuh
membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons terhadap stressor fisiologis dan lingkungan.
Keseimbangan cairan adalah esensial bagi kesehatan. Dengan kemampuannya yang sangat besar
untuk menyesuaikan diri, tubuh mempertahankan keseimbangan, biasanya dengan proses-proses faal
(fisiologis) yang terintegrasi yang mengakibatkan adanya lingkungan sel yang relatif konstan tapi
dinamis. Kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan cairan ini dinamakan
homeostasis.
A. KOMPARTEMEN CAIRAN
Seluruh cairan tubuh didistribusikan diantara dua kompartemen utama, yaitu : cairan intraselular
(CIS) dan cairan ekstra selular (CES). Pada orang normal dengan berat 70 kg, Total cairan tubuh
(TBF) rata-ratanya sekitar 60% berat badan atau sekitar 42 L. persentase ini dapat berubah,
bergantung pada umur, jenis kelamin dan derajat obesitas ( Guyton & Hall, 1997)
1. Cairan Intraselular (CIS) = 40% dari BB total
Adalah cairan yang terkandung di dalam sel. Pada orang dewasa kira-kira 2/3 dari cairan tubuh
adalah intraselular, sama kira-kira 25 L pada rata-rata pria dewasa (70 kg). Sebaliknya, hanya dari
cairan tubuh bayi adalah cairan intraselular.
2. Cairan Ekstraselular (CES) = 20% dari BB total
Adalah cairan diluar sel. Ukuran relatif dari (CES)menurun dengan peningkatan usia. Pada bayi baru
lahir, kira-kir cairan tubuh terkandung didalam (CES). Setelah 1 tahun, volume relatif dari (CES)
menurun sampai kira-kira 1/3 dari volume total. Ini hampir sebanding dengan 15 L dalam rata-rata
pria dewasa (70 kg). Lebih jauh (CES) dibagi menjadi :
(a) Cairan interstisial (CIT) : Cairan disekitar sel, sama dengan kira-kira 8 L pada orang dewasa.
Cairan limfe termasuk dalam volume interstisial. Relatif terhadap ukuran tubuh, volume (CIT) kira-kira
sebesar 2 kali lebih besar pada bayi baru lahir dibanding orang dewasa.
(b) Cairan intravaskular (CIV) : Cairan yang terkandung di dalam pembuluh darah. Volume relatif dari
(CIV) sama pada orang dewasa dan anak-anak. Rata-rata volume darah orang dewasa kira-kira 5-6 L
(8% dari BB), 3 L (60%) dari jumlah tersebut adalah PLASMA. Sisanya 2-3 L (40%) terdiri dari sel
darah merah (SDM, atau eritrosit) yang mentranspor oksigen dan bekerja sebagai bufer tubuh yang
penting; sel darah putih (SDP, atau leukosit); dan trombosit. Tapi nilai tersebut diatas dapat bervariasi

pada orang yang berbeda-beda, bergantung pada jenis kelamin, berat badan dan faktor-faktor lain.
Adapun fungsi dari darah adalah mencakup :
- pengiriman nutrien (mis ; glokusa dan oksigen) ke jaringan
- transpor produk sisa ke ginjal dan paru-paru
- pengiriman antibodi dan SDP ke tempat infeksi
- transpor hormon ke tempat aksinya
- sirkulasi panas tubuh
3. Cairan Transelular (CTS) :
Adalah cairan yang terkandung di dalam rongga khusus dari tubuh. Contoh (CTS) meliputi cairan
serebrospinal, perikardial, pleural, sinovial, dan cairan intraokular serta sekresi lambung. Pada waktu
tertentu (CTS) mendekati jumlah 1 L. Namun, sejumlah besar cairan dapat saja bergerak kedalam dan
keluar ruang transelular setiap harinya. Sebagai contoh, saluran gastro-intestinal (GI) secara normal
mensekresi dan mereabsorbsi sampai 6-8 L per-hari.
Secara Skematis Jenis dan Jumlah Cairan Tubuh dapat digambarkan sebagai berikut :

PROSENTASE TOTAL CAIRAN TUBUH DIBANDINGKAN BERAT BADAN

DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH

Keterangan : Untuk laki-laki, BB = 70 Kg


Catatan : Sebenarnya ada kompartemen CES lain, yaitu : limfe & cairan transeluler. Cairan
transelular hanya 1-2 % BB, meliputi cairan sinovial, pleura, intraokuler, dll.
NILAI RATA-RATA CAIRAN EKSTRASELULER (CES) DAN CAIRAN INTRASELULER (CIS) PADA DEWASA
NORMAL TERHADAP BB

Maxwell, Morton H. Clinical Disorders of Fluid and Electrolyte Metabolism, 4th ed. McGraw Hill, 1987,
p.9.

B. FUNGSI CAIRAN TUBUH


1. Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel
2. Mengeluarkan buangan-buangan sel
3. Mmbentu dalam metabolisme sel
4. Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit
5. Membantu memelihara suhu tubuh
6. Membantu pencernaan
7. Mempemudah eliminasi
8. Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, SDP, SDM)
C. KOMPOSISI CAIRAN TUBUH
Semua cairan tubuh adalah air larutan pelarut, substansi terlarut (zat terlarut)
1. Air
Air adalah senyawa utama dari tubuh manusia. Rata-rata pria Dewasa hampir 60% dari berat
badannya adalah air dan rata-rata wanita mengandung 55% air dari berat badannya.
2. Solut (terlarut)
Selain air, cairan tubuh mengandung dua jenis substansi terlarut (zat terlarut) elektrolit dan nonelektrolit.
(a) Elektrolit : Substansi yang berdiasosiasi (terpisah) di dalam larutan dan akan menghantarkan arus
listrik. Elektrolit berdisosiasi menjadi ion positif dan negatif dan diukur dengan kapasitasnya untuk
saling berikatan satu sama lain( miliekuivalen/liter
). Jumlah kation dan anion, yang diukur dalam miliekuivalen, dalam larutan selalu sama.mol/L )
atau dengan berat molekul dalam garam ( milimol/liter mEq/L
Kation : ion-ion yang mambentuk muatan positif dalam larutan. Kation ekstraselular utama adalah
natrium (Na), sedangkan kation intraselular utama adalah kalium (K). Sistem pompa terdapat di
dinding sel tubuh yang memompa natrium ke luar dan kalium ke dalam
Anion : ion-ion yang membentuk muatan negatif dalam larutan. Anion ekstraselular utama adalah
klorida ( Cl ), sedangkan anion intraselular utama adalah ion fosfat (PO4).
Karena kandungan elektrolit dari palsma dan cairan interstisial secara esensial sama (lihat Tabel. 1-2),
nilai elektrolit plasma menunjukkan komposisi cairan ekstraselular, yang terdiri atas cairan intraselular

dan interstisial. Namun demikian, nilai elektrolit plasma tidak selalu menunjukkan komposisi elektrolit
dari cairan intraselular. Pemahaman perbedaan antara dua kompartemen ini penting dalam
mengantisipasi gangguan seperti trauma jaringan atau ketidakseimbangan asam-basa. Pada situasi
ini, elektrolit dapat dilepaskan dari atau bergerak kedalam atau keluar sel, secara bermakna
mengubah nilai elektrolit palsma.
(b) Non-elektrolit : Substansi seperti glokusa dan urea yang tidak berdisosiasi dalam larutan dan
diukur berdasarkan berat (miligram per 100 ml-mg/dl). Non-elektrolit lainnya yang secara klinis
penting mencakup kreatinin dan bilirubin.
Tabel. 1.2 Unsur utama kompartemen cairan tubuh

Ini adalah daftar parsial. Unsur lain termasuk ion kalsium Ca 2+, magnesium Mg2+, protein dan
asam organik.
Catatan : Nilai tertentu adalah rata-rata.
Pendapat ahli lain tentang unsur utama kompartemen cairan tubuh disebutkan sebagai berikut :

Morgan, G. Edward. Clinical Anesthesiology. Appleton & Lange, 1996, p.518

KANDUNGAN ELEKTROLIT CAIRAN TUBUH

INTAKE DAN OUTPUT RATA-RATA HARIAN DARI UNSUR TUBUH YANG UTAMA

Catatan : Kehilangan cairan melalui kulit (difusi) & paru disebut Insensible Loss (IWL)
Bila ingin mengetahui Insensible Loss (IWL) maka kita dapat menggunakan penghitungan sebagai
berikut :
DEWASA = 15 cc/kg BB/hari
ANAK = (30 usia (th)) cc/kg BB/hari
Jika ada kenaikan suhu :
IWL = 200 (suhu badan sekarang 36.8C)

(Dari Iwasa M, Kogoshi S. Fluid Therapy. Bunko do, 1995. P 8.)


JUMLAH KEHILANGAN AIR DAN ELEKTROLIT per 100 kcal BAHAN METABOLIK DALAM KEADAAN
NORMAL MAUPUN SAKIT

D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT


Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit diantaranya adalah :
1. Usia
Variasi usia berkaitan dengan luas permukaan tubuh, metabolisme yang diperlukan dan berat badan.
selain itu sesuai aturan, air tubuh menurun dengan peningkatan usia. Berikut akan disajikan dalam
tabel perubahan pada air tubuh total sesuai usia.

2. Jenis kelamin
Wanita mempunyai air tubuh yang kurang secara proporsional, karena lebih banyak mengandung
lemak tubuh
3. Sel-sel lemak
Mengandung sedikit air, sehingga air tubuh menurun dengan peningkatan lemak tubuh
4. Stres
Stres dapat menimbulkan peningkatan metabolisme sel, konsentrasi darah dan glikolisis otot,
mekanisme ini dapat menimbulkan retensi sodium dan air. Proses ini dapat meningkatkan produksi
ADH dan menurunkan produksi urine
5. Sakit

Keadaan pembedahan, trauma jaringan, kelainan ginjal dan jantung, gangguan hormon akan
mengganggu keseimbangan cairan
6. Temperatur lingkungan
Panas yang berlebihan menyebabkan berkeringat. Seseorang dapat kehilangan NaCl melalui keringat
sebanyak 15-30 g/hari
7. Diet
Pada saat tubuh kekurangan nutrisi, tubuh akan memecah cadangan energi, proses ini akan
menimbulkan pergerakan cairan dari interstisial ke intraselular.

Anda mungkin juga menyukai