Anda di halaman 1dari 3

Ester adalah senyawa yang luas tersebar di alam.

Ester dalam bentukyang sederhana


cenderung menghasilkan bau wangi seperti buah-buahan.Dalam beberapa kasus,
karakterisasi rasa dan bau (wewangian) dari bungadan buah terdapat senyawa dengan
gugus fungsional ester. Kualitasorganoleptis (bau dan aroma) dari buah dan bunga
jarang ditemukan dalamsingle ester, tetapi dalam campuran kompleks dimana single
ester lebihdominan. Ester sering digunakan sebagai aditif untuk meningkatkan baudan
rasa baik pada minuman maupun makanan.Struktur ester secara umum adalah:Isoamil
asetat merupakan salah satu contoh ester yang disebut jugaminyak pisang, karena
aromanya yang harum seperti pisang. Isoamil asetatselain sebagai aditif bau dan rasa
juga merupakan alarm phenomore darilebah madu. Isoamil asetat merupakan ester
alifatik dari isoamil alkoholdan asam asetat ekses. Reaksi yang terjadi adalah reaksi
esterifikasi.
(Fessenden & Fessenden, 1986).
Esterifikasi dapat dikatalis oleh asam dan merupakan reaksi yangreversibel atau dapat
balik, yang mana jika reaktan telah terkonversimenjadi produk dan produk tersebut tidak
segera diambil maka produkR

C OR
O

2
tersebut bisa kembali menjadi reaktannya. Reaksi yang reversibel ini jugaakan
menghasilkan air, yang mana akan mengurangi konversi dari isoamilasetat yang
terbentuk. Reaksi esterifikasi dari isoamil asetat adalah sebagai berikut
(http://id.scribd.com/pembuatan-amil-asetat)
:
CH
3
COOH + C
5
H
11
OH CH
3
COOC
5
H
11
+H
2
OAsam asetat isoamil alkohol isoamil asetat airReaksi kimia kadang dapat berlangsung
sempurna pada suhu diatassuhu kamar atau pada titik didih pelarut yang digunakan

pada sistem reaksi.Agar reaksi kimia tersebut dapat berlangsung secara sempurna,
makacampuran reaksi perlu dipanaskan. Tetapi pemanasan akan
menyebabkan penguapan pereaksi maupun hasil reaksi, karena itu agar campuran
reaksidapat dipanaskan tetapi jumlah zat tetap maka reaksi dapat dilakukandengan
cara refluks.Reaksi senyawa senyawa organik umumnya lambat. Agar kecepatanreaksi
dapat diperbesar, maka campuran reaksi perlu dipanaskan.
Tetapi pemanasan akan menyebabkan penguapan pereaksi maupun hasil reaksi,karen
a itu agar campuran reaksi dapat dipanaskan tetapi jumlah zat tetapmaka reaksi dapat
dilakukan dengan cara refluks. Oleh karena itu pada pembuatan isoamil asetat
campuran isoamil alkohol dan asam asetat harusdirefluks.Asam asetat ekses dan sisa
isoamil alkohol mudah dipisahkan daricampuran reaksi dengan cara ekstraksi dengan
air. Asam yang tersisadapat dihilangkan oleh ekstraksi dengan larutan basa yaitu
natrium bikarbonat. Larutan natrium klorida jenuh juga bisa ditambahkan untukuntuk
membantu pemisahan lapisan.Pemisahan hasil isoamil asetat yang terbentuk dilakukan
dengandestilasi sederhana. Destilasi sederhana adalah pemisahan suatu zat
daricampurannya berdasarkan perbedaan titik didihnya. Komponen yangmempunyai
titik didih lebih rendah akan menguap terlebih dahuludibandingkan komponen yang titik
didihnya lebih tinggi.
http://www.academia.edu/7490039/LAPORAN_ISOAMIL_ASETAT
Fessenden, Ralph J dan Joan S. Fessenden, 1982, Kimia Organik, Jakarta ,Erlangga.

Pengertian Ester
Ester diturunkan dari asam karboksilat dengan mengganti gugus OH dengan gugus OR (R
adalah gugus alkil atau aril). Ester merupakan senyawa organik yang bersifat netral, tidak
bereaksi dengan logam Na dan PCl3. Ester merupakan salah satu turunan asam karboksilat yang
di dapat dengan cara mereaksikan asam karboksilat dengan alkohol sehingga membentuk
ester dan hasil samping berupa air. Ester yang terdiri dari asam-asam yang berat molekulrendah
dan alkohol merupakan senyawa-senyawa cair yang tidak berwarna, sedikit larut dalam air
dengan bau semerbak, dan mudah menguap. Ester dari beberapa asam karboksilat dengan rantai
panjang terdapat secara alamiah di dalam lemak,lilin, dan minyak.
Tabel 2.1 Rumus Umum dan Struktur As.Karboksilat dan Ester

Kelompok Senyawa Gugus Fungsi


Rumus Umum
Asam Karboksilat
-COOH
R-COOH
Ester
-COOR-COOR
Sumber : Fessenden (1982)
2.2 Sifat-sifat Ester
Ester merupakan senyawa turunan asam karboksilat yang memiliki sifat maupun
karekteristik tertentu seperti senyawa-senyawa lainnya. Ester dengan jumlah atom Karbon
sedikit atau rantai yang pendek memiliki sifat mudah menguap dan berwujud cair. Sedangkan
ester dengan rantai yang panjang ditemukan pada minyak (berwujud cair) dan lemak (padat)
yang merupakan senyawa triester. Minyak dan lemak tidak larut dalam air tetapi larut dalam

benzena, eter dan CS2. Berikut ini penjelasan tentang sifat kimia dan sifat fisika dari senyawa
ester.

2.2.2

2.2.1 Sifat-sifat fisika ester


1. Senyawa cair yang tidak berwarna
2. Sedikit larut dalam air
3. Bau semerbak
4. Mudah menguap
Sifat kimia ester
1.
Pada umumnya mempunyai bau yang harum, menyerupai bau buahbuahan
2.
Senyawa ester pada umumnya sedikit larut dalam air
3.
Ester lebih mudah menguap dibandingkan dengan asam atau alkohol
pembentuknya
4.
Ester merupakan senyawa karbon yang netral
5.
Ester dapat mengalami reaksi hidrolisis
Penamaan ester hampir menyerupai dengan penamaan basa.walaupun tidak benar-benar
mempunyai kation dan anion, namun memiliki kemiripan dalam sifat lebih elektropositif dan
keelektronegatifan. Suatu ester dapat dibuat sebagai produk dari suatu reaksi pemadatan pada
suatu asam (pada umumnya suatu asam organik) dan suatu alkohol atau campuran zat asam
karbol,walaupun ada cara-cara lain untuk membentuk ester. Pemadatan adalah suatu jenis reaksi
kimia di mana dua molekul bekerja sama dan menghapuskan suatu molekul yang kecil, dalam
hal ini dua gugus OH yang merupakan hasil eliminasi suatu molekul air. Suatu reaksi pemadatan
untuk membentuk suatu ester disebut esterifikasi. Esterifikasi dapat dikatalis oleh kehadiran ion
H+. Asam belerang sering digunakan sebagai sebagai suatu katalisator untuk reaksi ini. Ester
dapat dibuat oleh suatu reaksi keseimbangan antara suatu alkohol dan suatu asam karbon.

Anda mungkin juga menyukai