ABSTRAK
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari pembuatan dan sifat-sifat isomer cis dan trans dari
garam kompleks kalium dioksalatodiakuokromat (III). Uji kemurnian isomer bertujuan untuk membedakan yang
mana isomer cis kalium dioksalatodiakuokromat dan isomer transnya. Kristal kompleks yang diperoleh dari
percobaan, diletakkan pada kertas saring. Lalu dilakukan penetesan ammonia encer. Ammonia (NH 3), seperti
halnya oksalat ataupun air yang mengikat krom, adalah juga merupakan suatu ligan. Penambahannya dapat
mensubstitusi ligan oksalat atau air. Akibatnya, dalam percobaan pada kristal kompleks, terdapat suatu bagian
berupa larutan berwarna hijau tua yang dengan cepat menyebar merata. Bagian ini yang disebut sebagai cis
kalium dioksalatodiakuokromat. Sedangkan untuk trans kalium dioksalatodiakuokromat, kristal yang ditetesi
ammonia akan membentuk padatan berwarna coklat muda yang tidak larut. Terlihat jelas pada kertas saring
berisi kristal kompleks.
Kromium adalah logam kristalin yang putih, tak begitu liat dan tak dapat
ditempa dengan berat. Ia melebur pada 1765C. Logam ini larut dalam asam
klorida encer atau pekat. Jika tak terkena udara, akan membentuk ion-ion
kromium(II):
Cr + H+ Cr2+ + H2
Cr + HCl Cr2+ + 2Cl- + H2
Dengan adanya oksigen dari atmosfer, kromium sebagian atau seluruhnya menjadi
teroksidasi ke keadaan tervalen:
4Cr2+ + O2 + 4H+ 4Cr3+ + 2H2O
[4]
Untuk bangun tetrahedral, hanya satu susunan yang mungkin. Membuat modelmodel molekul akan membantu menunjukkan mengapa pendapat ini berlaku.
Isomeri bujur sangkar-bidang dapat dibedakan satu dengan lainnya, karena
etilenadiamina akan bereaksi dengan isomer cis untuk menggantikan kedua klorida
itu, tetapi tak akan bereaksi dengan isomer trans. Rupanya molekul
H2NCH2CH2NH2 dapat membentuk dua ikatan dengan sudut 90 tetapi tak dapat
mengitari Pt untuk membentuk ikatan dengan sudut 180 [6].
Urutan kira-kira dari pengaruh trans yang makin naik adalah: H2O, OH-, NH3 < Cl-,
Br- < SCN-, I-, NO2-, C6H5- < SC(NH2)2, CH3- < H-, PR3,< C2H4, CN-, CO.
Ditekankan di sini bahwa efek trans hanyalah fenomena belaka. Ini merupakan
efek gugus terkoordinasi terhadap laju subtitusi dalam posisi trans terhadapnya
dalam kompleks segiempat atau oktahedral. Deret efek trans terbukti sangat
berguna untuk menerangkan prosedur sintetik yang telah dikenal, dan mencari
prosedur sintetik yang berguna. Sebagai contoh ditinjau sintesis isomer cis dan
trans dari [Pt(NH3)2Cl2] sintesis isomer cis dicapai dengan mereaksikan ion
[PtCl4]2- dengan amonia. Karena Cl- mempunyai pengaruh mengarahkan trans
lebih besar daripada NH3, subtitusi NH3 ke dalam [Pt(NH3)Cl3]- kurang layak
terjadi pada posisi trans terhadap NH3 yang sudah ada, sehingga isomer cis lebih
disukai[5].
METODE PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah beker gelas, gelas arloji,
cawan penguapan, gelas ukur 25 ml, pipet tetes, kertas saring, pengaduk, pompa
vakum, dan botol semprot.
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah asam oksalat, kalium
dikromat, etanol, ammonia, dan akuades.
B. Cara Kerja
1. Pembuatan isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat
Dilarutkan 3 gram asam oksalat dihidrat dengan sedikit akuades dalam gelas
beker 50 ml. Ditambahkan sedikit demi sedikit larutan 1 gram kalium dikromat
dengan sesedikit mungkin akuades panas. Ditutup beker dengan gelas arloji
sementara reaksi berlangsung. Diuapkan larutan hingga separuh volumenya dan
kemudian dibiarkan menguap dengan sendirinya pada temperatur kamar sampai
tinggal sepertiganya. Disaring kristal yang dihasilkan, kemudian dicuci dengan
akuades dingin dan setelah itu dengan alkohol. Dicatat hasilnya dan dinyatakan
dalam persen yang didasarkan pada jumlah mol krom. Hasil yang tertinggi tidak
dapat diharapkan karena hanya sebagian hasil saja yang dapat dipisahkan.
2. Pembuatan isomer cis kalium dioksalatodiakuokromat
Dibuat campuran serbuk halus dari 1 gram kalium dikromat dan 3 gram asam
oksalat dihidrat dalam cawan penguapan. Ditambahkan setetes akuades dalam
campuran dan menutup cawan dengan gelas arloji. Setelah terjadi kontak maka
reaksi akan berlangsung dengan disertai pelepasan uap air dan karbondioksida.
Dijaga agar campuran tidak menjadi larutan sehingga ada kesetimbangan
campuran antara isomer cis dan trans. Ditambahkan 5 ml etanol ke dalam
campuran dan diaduk lagi sampai dihasilkan endapan. Dilakukan dekantir,
kemudian ditambahkan lagi etanol yang baru sehingga diperoleh seluruhnya
kristal. Disaring dan dikeringkan dengan pompa vakum, lalu dicatat hasilnya.
Hasil
Pengamatan
dilarutkan
3
gr Larutan bening
H2C2O4.2H2O +akuades
Larutan
ungu
ditambahkan 1 gram kehitaman, dan
K2Cr2O7 +
sedikit terbentuk gas
akuades panas
Larutan
ungu
diuapkan hingga kehitaman,
volume
awal
dan mengental
dibiarkan
menguap
pada
suhu
kamar terbentuk kristal
hingga nya
Massa = 2,289
didiamkan dan disaring gram
kristal
yang
dihasilkan dicuci
dengan akuades dingin
dicuci dengan alkohol
Hasil
Pengamatan
1 gr K2Cr2O7 + 3 gr K2Cr2O7serbuk
H2C2O4.2H2O dicampurkan putih
sampai berbentuk serbuk
H2C2O4.2H2Oserbuk
1 tetes akuades ditutup orange
cawan dengan gelas arloji
Terbentuk gas dan uap
Hasil
Pengamatan
Dihasilkan
endapan dengan
warna
coklat
muda yang tetap
tidak larut
Dihasilkan
endapan dengan
warna hijau tua
yang
dengan
cepat menyebar
merata
B. Perhitungan
1. Pembuatan isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat
Diketahui : m asam oksalat dihidrat
= 3 gr
m kalium kromat = 1 gram
BM asam oksalat dihidrat
= 126 g/mol
Mol H2C2O4.2H2O =
=
= 0,0238 mol
mol K2Cr2O7 =
=
= 0,0034 mol
Reaksi
4H2C2O4.2H2O + K2Cr2O7 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2]
Mula-mula 0,0952 mol 0,0034 mol Bereaksi 0,0136 mol 0,0034 mol 0,0034 mol
Setimbang 0,0816mol 0,0068 mol
Massa 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2
= 2,0604 gram
=
= 111,09% = 105,19 %
Mol H2C2O4.2H2O =
=
= 0,0238 mol
mol K2Cr2O7 =
=
= 0,0034 mol
Reaksi
4H2C2O4.2H2O + K2Cr2O7 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2]
Mula-mula 0,0952 mol 0,0034 mol Bereaksi 0,0136 mol 0,0034 mol 0,0034 mol
Setimbang 0,0816 mol 0,0068 mol
Massa 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2
= 2,0604 gram
=
= 123,76%
C. Pembahasan
1. Pembuatan isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat
Pembuatan isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat dapat dilakukan
dengan dilarutkan 3 gram asam oksalat dihidrat, asam oksalat dihidrat adalah asam
oksalat yang mempunyai dua buah molekul air dan mempunyai rumus molekul
H2C2O4.2H2O dan asam oksalat dihidrat yang dilarutkan memberikan larutan yang
berwarna putih, di sisi lain kita juga membuat larutan kalium dikromat dengan cara
melarutkan 1 gram kalium dikromat dengan sesedikit mungkin akuades panas.
Penambahan akuades ini bertujuan untuk mempercepat terjadinya reaksi antara
reaktan. Selain itu, beker gelas yang digunakan untuk mereaksikan juga ditutup
dengan gelas arloji, gunanya untuk mencegah keluarnya kalor yang berasal dari
akuades panas. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
4H2C2O4.2H2O + K2Cr2O7 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2]
itu diperlukan penguapan. Setelah volumenya sepertiga saja maka saringlah kristal
kemudian cuci dengan akuades dingin dan setelah itu dengan alkohol, terbentuk
endapan yang berwarna hitam yang merupakan isomer trans kalium
dioksalatodiakuokromat (III). Endapan yang dihasilkan ditimbang dan didapatkan
berat endapan tersebut seberat 2,289 gram. Sehingga pada hasil perhitungan kadar
isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat (III) sebesar 111,09%.
2. Pembuatan isomer cis kalium dioksalatodiakuokromat
Pembuatan cis kalium dioksalatodiakuokromat (III) dilakukan dengan
mereaksikan 3 gram kristal asam oksalat dihidrat dengan 1 gram kristal kalium
dikromat dalam cawan pemanasan yang selanjutnya ditetesi dengan 1 tetes akuades
dan ditutup cawan tersebut dengan gelas arloji selama reaksi berlangsung.
Kedua jenis kristal higroskopis yang diberi setetes akuades tersebut meleleh
dan berubah menjadi larutan yang berwarna hitam secara perlahan-lahan. Setelah
semua kristal habis bereaksi dengan akuades kemudian ditambahkan 5 ml larutan
etanol. Penambahan etanol ini bertujuan untuk memadatkan seluruh endapan yang
terbentuk hingga terbentuk endapan yang berwarna hitam yang lebih padat. Proses
penyerapan air dilakukan dengan menggunakan pompa vakum. Endapan yang
dihasilkan ditimbang dan didapatkan berat endapan tersebut seberat 2,55 gram.
Dari hasil perhitungan didapatkan kadar isomer cis kalium
dioksalatodiakuokromat dalam endapan yang terbentuk sebesar 123,76% Besarnya
kadar isomer cis kalium dioksalatodiakuokromat dalam endapan ini dikarenakan
endapan yang terbentuk masih mengandung air walaupun telah dilakukan
penguapan menggunakan pompa vakum. Untuk mendapatkan hasil yang lebih
akurat sebaiknya dilakukan penguapan dengan menggunakan oven.
3. Uji kemurnian isomer
Uji ini bertujuan untuk membedakan yang mana isomer cis kalium
dioksalatodiakuokromat dan isomer transnya. Kristal kompleks yang diperoleh dari
percobaan, diletakkan pada kertas saring. Lalu dilakukan penetesan ammonia
encer. Ammonia (NH3), seperti halnya oksalat ataupun air yang mengikat krom,
adalah juga merupakan suatu ligan. Penambahannya dapat mensubstitusi ligan
oksalat atau air. Akibatnya, dalam percobaan pada kristal kompleks, terdapat suatu
bagian berupa larutan berwarna hijau tua yang dengan cepat menyebar merata.
Bagian ini yang disebut sebagai cis kalium dioksalatodiakuokromat. Sedangkan
untuk trans kalium dioksalatodiakuokromat, kristal yang ditetesi ammonia akan
membentuk padatan berwarna coklat muda yang tidak larut. Terlihat jelas pada
kertas saring berisi kristal kompleks.
KESIMPULAN
1992. Kimia
Untuk
Universitas.
Jilid
2.
Edisi