Anda di halaman 1dari 11

Dua atau lebih spesies yang mempunyai komposisi atau rumus

molekul sama tetapi mempunyai struktur dan sifat yang


berbeda disebit isomer.Terdapa beberapa jenis keisomeran
yang
terjadi
pada
ion
kompleks
dan
senyawa
koordinasi.Isomer-isomer struktur berbeda dalam struktur
utama atau jenis ikatan ,yatu berdasarkan ligan apa yang
terikat pada ion pusat dan melalui atom yang mana?
Stereoisomer-stereoisomer memiliki kesamaan pada tingkat
ikatan tetapi bebeda dalam susunan geometri atau penyusunan
ligan didalam ruang.Dari lima jenis isomer,tiga yang pertama
menunjukkan isomer struktur dan dua sisanya stereoisomer
(Harjadi,S.1986:187).

PEMBUATAN CIS DAN TRANS KALIUM


DIOKSALATODIAKUOKROMAT
MAKING OF CIS AND
TRANS POTASSIUM DIOKSALATODIAKUOKROMAT
ANNISA SYABATINI
JIB107032
KELOMPOK 1
PS
S-1 KIMIA FMIPA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
ABSTRACT
Intention of this attempt is to study making and isomer characters cis and trans from complex
salt potassium dioksalatodiakuokromat (III). Perity test of isomer aim to differentiate which isomer cis
potassium dioksalatodiakuokromat and its (the trans isomer. Complex crystal obtained from attempt, put down
at filter paper. Then is done dropper ammonia dilute. Ammonia (NH 3), as does oksalat and or water banding
chrome, be also is a ligand. Its (the addition substitution of ligand oksalat can or water. As a result, on trial at
complex crystal, there is a part in the form of bottle green condensation that swiftly disseminates flattens. Part of
this so-called as cis potassium dioksalatodiakuokromat. While for trans potassium dioksalatodiakuokromat,
crystal dropped by ammonia will form insoluble young tan solid. Stand-out at filter paper contains complex
crystal.
Key Words : cis, trans, potassium dioksalatodiakuokromat

ABSTRAK
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari pembuatan dan sifat-sifat isomer cis dan trans dari
garam kompleks kalium dioksalatodiakuokromat (III). Uji kemurnian isomer bertujuan untuk membedakan yang
mana isomer cis kalium dioksalatodiakuokromat dan isomer transnya. Kristal kompleks yang diperoleh dari
percobaan, diletakkan pada kertas saring. Lalu dilakukan penetesan ammonia encer. Ammonia (NH 3), seperti
halnya oksalat ataupun air yang mengikat krom, adalah juga merupakan suatu ligan. Penambahannya dapat
mensubstitusi ligan oksalat atau air. Akibatnya, dalam percobaan pada kristal kompleks, terdapat suatu bagian
berupa larutan berwarna hijau tua yang dengan cepat menyebar merata. Bagian ini yang disebut sebagai cis
kalium dioksalatodiakuokromat. Sedangkan untuk trans kalium dioksalatodiakuokromat, kristal yang ditetesi
ammonia akan membentuk padatan berwarna coklat muda yang tidak larut. Terlihat jelas pada kertas saring
berisi kristal kompleks.

Kata Kunci : cis, trans, kalium dioksalatodiakuokromat


PENDAHULUAN

Stereokimia adalah studi mengenai molekul-molekul dalam ruang tiga


dimensi, yakni bagaimana atom-atom dalam sebuah molekul ditata dalam ruangan
satu relatif terhadap yang lain. Isomer geometri ialah bagaimana ketegaran
(rigidity) dalam molekul dapat mengakibatkan isomeri. Dua gugus yang terletak
pada satu sisi ikatan pi disebut cis (latin, pada sisi yang sama). Gugus-gugus
yang terletak pada sisi-sisi yang berlawanan disebut trans (latin,
berseberangan) [1].
Asam lemak tidak jenuh (memiliki ikatan rangkap) yang terdapat di dalam
minyak dapat berada dalam dua bentuk yakni isomer cis dan trans. Asam lemak tak
jenuh alami biasanya berada sebagai asam lemak cis, hanya sedikit bentuk trans.
Jumlah asam lemak trans (trans fatty acids = TFA) dapat meningkat di dalam
makanan berlemak terutama margarin akibat dari proses pengolahan yang
diterapkan seperti hidrogenasi, pemanasan pada suhu tinggi [2].
Isomer adalah molekul atau ion yang mempunyai susunan kimia sama, tetapi
struktur berbeda. Perbedaan struktur biasanya tetap ada di dalam larutan, isomer
dalam senyawa kompleks yang penting ialah isomer geometri dan isomer optis.
Kompleks yang hanya mempunyai isomeri hanya kompleks-kompleks yang
bereaksi sangat lambat atau kompleks yang inert. Ini disebabkan karena komplekskompleks yang bereaksi cepat atau kompleks-kompleks yang labil, sering bereaksi
lebih lanjut membentuk isomer yang stabil [3].
Isomeri geometri adalah isomeri yang disebabkan oleh perbedaan letak atom
atau gugus di dalam ruang. Isomeri geometri sering disebut juga dengan isomeri
cistrans. Isomeri ini tidak terdapat pada kompleks dengan struktur linier, trigonal
planar, atau tetrahedral, tetapi umum terdapat pada kompleks planar segiempat dan
oktahedral [3].

Kromium adalah logam kristalin yang putih, tak begitu liat dan tak dapat
ditempa dengan berat. Ia melebur pada 1765C. Logam ini larut dalam asam
klorida encer atau pekat. Jika tak terkena udara, akan membentuk ion-ion
kromium(II):
Cr + H+ Cr2+ + H2
Cr + HCl Cr2+ + 2Cl- + H2
Dengan adanya oksigen dari atmosfer, kromium sebagian atau seluruhnya menjadi
teroksidasi ke keadaan tervalen:
4Cr2+ + O2 + 4H+ 4Cr3+ + 2H2O
[4]

Untuk kompleks planar segiempat, isomer cistrans terjadi pada kompleks


platina (II) dengan rumus Pt (NH3)2Cl2. Untuk rumus jenis MX2Y2, bahwa jika
bentuknya bujur sangkar bidang, dua susunan isomer adalah mungkin. Dalam
Pt(NH3)Cl2 kedua ligan klorida (dan kedua ligan amonia) dapat disusun sehingga
berada pada kedudukan yang saling berdampingan, yang dinamai cis (latin, pada
sisi ini) atau pada kedudukan yang berseberangan yang dinamai trans (latin, di
seberang). Gambar isomer cis dan trans, yaitu:
Cl NH3 H3N Cl
Pt Pt
Cl NH3 H3N Cl
(Cis) (Trans)
[5]

Untuk bangun tetrahedral, hanya satu susunan yang mungkin. Membuat modelmodel molekul akan membantu menunjukkan mengapa pendapat ini berlaku.
Isomeri bujur sangkar-bidang dapat dibedakan satu dengan lainnya, karena
etilenadiamina akan bereaksi dengan isomer cis untuk menggantikan kedua klorida
itu, tetapi tak akan bereaksi dengan isomer trans. Rupanya molekul
H2NCH2CH2NH2 dapat membentuk dua ikatan dengan sudut 90 tetapi tak dapat
mengitari Pt untuk membentuk ikatan dengan sudut 180 [6].
Urutan kira-kira dari pengaruh trans yang makin naik adalah: H2O, OH-, NH3 < Cl-,
Br- < SCN-, I-, NO2-, C6H5- < SC(NH2)2, CH3- < H-, PR3,< C2H4, CN-, CO.
Ditekankan di sini bahwa efek trans hanyalah fenomena belaka. Ini merupakan
efek gugus terkoordinasi terhadap laju subtitusi dalam posisi trans terhadapnya

dalam kompleks segiempat atau oktahedral. Deret efek trans terbukti sangat
berguna untuk menerangkan prosedur sintetik yang telah dikenal, dan mencari
prosedur sintetik yang berguna. Sebagai contoh ditinjau sintesis isomer cis dan
trans dari [Pt(NH3)2Cl2] sintesis isomer cis dicapai dengan mereaksikan ion
[PtCl4]2- dengan amonia. Karena Cl- mempunyai pengaruh mengarahkan trans
lebih besar daripada NH3, subtitusi NH3 ke dalam [Pt(NH3)Cl3]- kurang layak
terjadi pada posisi trans terhadap NH3 yang sudah ada, sehingga isomer cis lebih
disukai[5].
METODE PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah beker gelas, gelas arloji,
cawan penguapan, gelas ukur 25 ml, pipet tetes, kertas saring, pengaduk, pompa
vakum, dan botol semprot.
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah asam oksalat, kalium
dikromat, etanol, ammonia, dan akuades.
B. Cara Kerja
1. Pembuatan isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat
Dilarutkan 3 gram asam oksalat dihidrat dengan sedikit akuades dalam gelas
beker 50 ml. Ditambahkan sedikit demi sedikit larutan 1 gram kalium dikromat
dengan sesedikit mungkin akuades panas. Ditutup beker dengan gelas arloji
sementara reaksi berlangsung. Diuapkan larutan hingga separuh volumenya dan
kemudian dibiarkan menguap dengan sendirinya pada temperatur kamar sampai
tinggal sepertiganya. Disaring kristal yang dihasilkan, kemudian dicuci dengan
akuades dingin dan setelah itu dengan alkohol. Dicatat hasilnya dan dinyatakan
dalam persen yang didasarkan pada jumlah mol krom. Hasil yang tertinggi tidak
dapat diharapkan karena hanya sebagian hasil saja yang dapat dipisahkan.
2. Pembuatan isomer cis kalium dioksalatodiakuokromat
Dibuat campuran serbuk halus dari 1 gram kalium dikromat dan 3 gram asam
oksalat dihidrat dalam cawan penguapan. Ditambahkan setetes akuades dalam
campuran dan menutup cawan dengan gelas arloji. Setelah terjadi kontak maka
reaksi akan berlangsung dengan disertai pelepasan uap air dan karbondioksida.
Dijaga agar campuran tidak menjadi larutan sehingga ada kesetimbangan
campuran antara isomer cis dan trans. Ditambahkan 5 ml etanol ke dalam
campuran dan diaduk lagi sampai dihasilkan endapan. Dilakukan dekantir,
kemudian ditambahkan lagi etanol yang baru sehingga diperoleh seluruhnya
kristal. Disaring dan dikeringkan dengan pompa vakum, lalu dicatat hasilnya.

3. Uji kemurnian isomer


Ditempatkan sedikit kristal kompleks pada kertas saring, ditambahkan amonia
encer. Isomer cis akan membentuk larutan berwarna hijau tua secara cepat
menyebar pada kertas saring, isomer trans membentuk padatan berwarna coklat
muda yang tetap tidak larut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Pembuatan isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat
Langkah Percobaan

Hasil

Pengamatan
dilarutkan
3
gr Larutan bening
H2C2O4.2H2O +akuades
Larutan
ungu
ditambahkan 1 gram kehitaman, dan
K2Cr2O7 +
sedikit terbentuk gas
akuades panas
Larutan
ungu
diuapkan hingga kehitaman,
volume
awal
dan mengental
dibiarkan
menguap
pada
suhu
kamar terbentuk kristal
hingga nya
Massa = 2,289
didiamkan dan disaring gram
kristal
yang
dihasilkan dicuci
dengan akuades dingin
dicuci dengan alkohol

2. Pembuatan isomer cis kalium dioksalatodiakuokromat


Langkah Percobaan

Hasil

Pengamatan
1 gr K2Cr2O7 + 3 gr K2Cr2O7serbuk
H2C2O4.2H2O dicampurkan putih
sampai berbentuk serbuk
H2C2O4.2H2Oserbuk
1 tetes akuades ditutup orange
cawan dengan gelas arloji
Terbentuk gas dan uap

ditambah 5 ml etanol dan serbuk


menjadi
diaduk hingga terbentuk kehitaman
endapan
Menggumpal
dan
dilakukan dekantir
terbentuk
endapan
hitam
ditambah etanol yang baru
Gumpalan/endapan
berwarna hitam
disaring dan dikeringkan
endapan dengan pompa
vakum
Terbentuk kristal
Massa kristal = 2,55
gram

3. Uji kemurnian isomer


Langkah
Percobaan
Sedikit kristal
kompleks trans
diletakkan
dalam
kertas
saring + NH3
encer
Sedikit kristal
kompleks
cis
diletakkan
dalam
kertas
saring + NH3
encer

Hasil
Pengamatan
Dihasilkan
endapan dengan
warna
coklat
muda yang tetap
tidak larut
Dihasilkan
endapan dengan
warna hijau tua
yang
dengan
cepat menyebar
merata

B. Perhitungan
1. Pembuatan isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat
Diketahui : m asam oksalat dihidrat
= 3 gr
m kalium kromat = 1 gram
BM asam oksalat dihidrat
= 126 g/mol

M kristal cis = 2,289 gram


Ditanya : % cis = ..
Jawab :

Mol H2C2O4.2H2O =

=
= 0,0238 mol

mol K2Cr2O7 =

=
= 0,0034 mol
Reaksi
4H2C2O4.2H2O + K2Cr2O7 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2]
Mula-mula 0,0952 mol 0,0034 mol Bereaksi 0,0136 mol 0,0034 mol 0,0034 mol
Setimbang 0,0816mol 0,0068 mol
Massa 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2

= (mol x BM) 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2]

= 0,0068 mol x 303g/mol

= 2,0604 gram

% isomer trans K[Cr(C2O4)2(H2O)2]

=
= 111,09% = 105,19 %

2. Pembuatan isomer cis kalium dioksalatodiakuokromat


Diketahui : m asam oksalat dihidrat
= 3 gr
m kalium kromat = 1 gram
BM asam oksalat dihidrat
= 126 g/mol
M kristal cis = 2,55 gram
Ditanya : % cis = ..
Jawab :

Mol H2C2O4.2H2O =

=
= 0,0238 mol

mol K2Cr2O7 =

=
= 0,0034 mol
Reaksi
4H2C2O4.2H2O + K2Cr2O7 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2]
Mula-mula 0,0952 mol 0,0034 mol Bereaksi 0,0136 mol 0,0034 mol 0,0034 mol
Setimbang 0,0816 mol 0,0068 mol
Massa 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2

= (mol x BM) 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2]

= 0,0068 mol x 303g/mol

= 2,0604 gram

% isomer cis K[Cr(C2O4)2(H2O)2]

=
= 123,76%
C. Pembahasan
1. Pembuatan isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat
Pembuatan isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat dapat dilakukan
dengan dilarutkan 3 gram asam oksalat dihidrat, asam oksalat dihidrat adalah asam
oksalat yang mempunyai dua buah molekul air dan mempunyai rumus molekul
H2C2O4.2H2O dan asam oksalat dihidrat yang dilarutkan memberikan larutan yang
berwarna putih, di sisi lain kita juga membuat larutan kalium dikromat dengan cara
melarutkan 1 gram kalium dikromat dengan sesedikit mungkin akuades panas.
Penambahan akuades ini bertujuan untuk mempercepat terjadinya reaksi antara
reaktan. Selain itu, beker gelas yang digunakan untuk mereaksikan juga ditutup
dengan gelas arloji, gunanya untuk mencegah keluarnya kalor yang berasal dari
akuades panas. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
4H2C2O4.2H2O + K2Cr2O7 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2]

Larutan menjadi berwarna orange, ini disebabkan karena adanya logam


transisi yang dapat menimbulkan warna yaitu logam krom. Lalu kedua larutan
tersebut dicampurkan sehingga warna larutan menjadi coklat dan larutan mendidih,
proses terjadinya perubahan warna dari orange dan putih menjadi coklat ini karena
terbentuknya senyawa kompleks kalium dioksalatodiakuokromat, dimana dalam
senyawa kompleks tersebut dua macam ligan dan satu atom pusat dari logam
transisi.
Larutan yang telah dicampur tadi lalu diuapkan dengan menggunakan hot
plate hingga larutan tinggal setengahnya dan melanjutkan penguapan pada suhu
kamar. Tujuannya adalah agar H2O atau air yang tidak diperlukan atau tidak
diinginkan bisa habis dan tidak mempengaruhi pembentukan senyawa kompleks
kalium dioksalatodiakuokromat, karena senyawa kompleks tersebut hanya
mengandung 2 molekul H2O dan 2 molekul C2O42- sebagai ligan dan kalau dalam
larutan tersebut masih banyak mengandung H2O atau air kemungkinan ligan H2O
bertambah jumlahnya yaitu lebih dari yang dinginkan sehingga untuk menghindari

itu diperlukan penguapan. Setelah volumenya sepertiga saja maka saringlah kristal
kemudian cuci dengan akuades dingin dan setelah itu dengan alkohol, terbentuk
endapan yang berwarna hitam yang merupakan isomer trans kalium
dioksalatodiakuokromat (III). Endapan yang dihasilkan ditimbang dan didapatkan
berat endapan tersebut seberat 2,289 gram. Sehingga pada hasil perhitungan kadar
isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat (III) sebesar 111,09%.
2. Pembuatan isomer cis kalium dioksalatodiakuokromat
Pembuatan cis kalium dioksalatodiakuokromat (III) dilakukan dengan
mereaksikan 3 gram kristal asam oksalat dihidrat dengan 1 gram kristal kalium
dikromat dalam cawan pemanasan yang selanjutnya ditetesi dengan 1 tetes akuades
dan ditutup cawan tersebut dengan gelas arloji selama reaksi berlangsung.
Kedua jenis kristal higroskopis yang diberi setetes akuades tersebut meleleh
dan berubah menjadi larutan yang berwarna hitam secara perlahan-lahan. Setelah
semua kristal habis bereaksi dengan akuades kemudian ditambahkan 5 ml larutan
etanol. Penambahan etanol ini bertujuan untuk memadatkan seluruh endapan yang
terbentuk hingga terbentuk endapan yang berwarna hitam yang lebih padat. Proses
penyerapan air dilakukan dengan menggunakan pompa vakum. Endapan yang
dihasilkan ditimbang dan didapatkan berat endapan tersebut seberat 2,55 gram.
Dari hasil perhitungan didapatkan kadar isomer cis kalium
dioksalatodiakuokromat dalam endapan yang terbentuk sebesar 123,76% Besarnya
kadar isomer cis kalium dioksalatodiakuokromat dalam endapan ini dikarenakan
endapan yang terbentuk masih mengandung air walaupun telah dilakukan
penguapan menggunakan pompa vakum. Untuk mendapatkan hasil yang lebih
akurat sebaiknya dilakukan penguapan dengan menggunakan oven.
3. Uji kemurnian isomer
Uji ini bertujuan untuk membedakan yang mana isomer cis kalium
dioksalatodiakuokromat dan isomer transnya. Kristal kompleks yang diperoleh dari
percobaan, diletakkan pada kertas saring. Lalu dilakukan penetesan ammonia
encer. Ammonia (NH3), seperti halnya oksalat ataupun air yang mengikat krom,
adalah juga merupakan suatu ligan. Penambahannya dapat mensubstitusi ligan
oksalat atau air. Akibatnya, dalam percobaan pada kristal kompleks, terdapat suatu
bagian berupa larutan berwarna hijau tua yang dengan cepat menyebar merata.
Bagian ini yang disebut sebagai cis kalium dioksalatodiakuokromat. Sedangkan
untuk trans kalium dioksalatodiakuokromat, kristal yang ditetesi ammonia akan
membentuk padatan berwarna coklat muda yang tidak larut. Terlihat jelas pada
kertas saring berisi kristal kompleks.
KESIMPULAN

Kesimpulan dari percobaan yang dilakukan. Dari percobaan, isomer trans


kalium dioksalatodiakuokromat terbentuk kristal 2,289 gram sedangkan isomer cis
kalium dioksalatodiakuokromat terbentuk kristal sebesar 2,55 gram. Persentase
trans kalium dioksalatodiakuokromat dalam campuran sebesar 111,09% dan
persentase
cis
kalium
dioksalatodiakuokromat
dalam
campuran
sebesar 123,76%. Penambahan ammonia pada kristal digunakan untuk
membedakan jenis isomer dimana untuk trans kalium dioksalatodiakuokromat
terbentuk larutan berwarna coklat muda yang tidak larut dan cis kalium
dioksalatodiakuokromat berupa padatan berwarna hijau tua yang dengan cepat
menyebar merata.
REFERENSI
1. Fessenden & Fessenden. 1997. Kimia Organik Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
2. Silalahi, Jansen. 2002. Asam Lemak Trans dalam Makanan dan Pengaruhnya
terhadap Kesehatan.
Diakses, 19 Maret 2009.
3. Shevla, G. 1990. Analisis Organik Kualitatif Makro Dan Semimakro. PT. Kalman Media
Pustaka. Jakarta.
4. Cotton and Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. UI Press : Jakarta.
5. Keenan, Kleinfelter,Wood.
Keenam. Erlangga. Jakarta.

1992. Kimia

Untuk

Universitas.

Jilid

2.

Edisi

Anda mungkin juga menyukai