MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BEALAJAR EMPIRIKALADUKATIF PADA MATERI PEMASARAN BARANG DAN JASA
DI KELAS X SEMESTER 1 SMK NEGERI 1 TAKENGON
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Oleh : Idawarni
Guru Bidang Studi : Pemasaran
Program Keahlian Bisnis Dan Manajemen
Smk Negeri 1 Takengon
Nama
: Dra. Idawarni
NIP
Pangkat/Golongan
: Pembina IV/a
Jabatan
Hasil
Belajar
Siswa
Dengan
Penerapan
Model
Takengon,
November 2014
ANWAR SYUKRI.S.Pd
NIP: 19580605 198503 1 007
Pengesahan
Kepala Perpustakaan
Dra. Idawarni
NIP.
BAB I
PENDAHULUAN
dalam
pelaksanaannya
banyak
terdapat
kepada siswa, dan umpan balik berdasarkan koreksi guru jarang diterapkan.
Semua itu disebabkan oleh karena belum terbiasanya guru dalam
mendekatkan siswa pada konteks yang dialami dan dirasakannya dalam
kehidupan sehari-hari.
suasana
belajar
yang
dialami
siswa
menjadi
lebih
menyenangkan. Maka seorang guru harus dapat menggunakan pendekatanpendekatan atau metode yang tepat dalam mengajarkan suatu materi
pelajaran. Selain itu guru harus dapat mengguakan pendekatan atau metode
yang tepat dalam mengajarkan suatu materi pelajaran. Selain itu, guru harus
dapat memperhatikan minat siswa dalam belajar. Menurut Gestalt (dalam
Slameto, 2003;10) Belajar akan lebih berhasil bila berhubungan dengan
minat, keinginan dan tujuan siswa. Hal itu terjadi bila banyak berhubungan
dengan apa yang diperlukan siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut
Hilgart
(dalam
Slameto,
2003;57)
minat
adalah
langsung
mengidetifikasikan
dan
dan
melakukan
menganalisis
refleksi
permasalahan,
bersama
untuk
sehingga
dapat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1 Hakekat belajar mengajar
Kegiatan belajar ialah salah satu kondisi yang diciptakan oleh
guru, guna membelajarkan anak didik, guru yang mengajar dan anak didik
yang belajar. Perpaduan dair kedua unsur manusiawi ini, lahirlah interaksi
edukaif dengan memanfaatkan bahan ajaran sebagai mediumnya.
Didalamnya semua komponen pengajaran diperankan secara optimal guna
mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Proses belajar mengajar merupakan kegiatan belajar mengajar
yang berlangsung dalam satu proses. Didalamnya berlangsung berbagai
kegiatan baik yang dilakukan oleh siswa, maupun guru. Kegiatan belajar
mengajar memiliki tujuan, yaitu sasaran atau cita-cita yang hendak dicapai
dalam kehiatan belajar mengajar. Sasaran atau cita-cita tersebut ialah
pembentukan pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa.
Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar dan mengajar adalah dua
kegiatan yang berbeda. Belajar adalah kegiatan untuk mempelajari sesuatu
(bahan ajaran) yang dilakukan oleh anak didik, sedangkan mengajar ialah
kegiatan penyampaian pelajaran, yang dilakukan oleh guru. Walaupun
belajar dan mengajar adalah kegiatan yang berbeda, namun memiliki
tujuan yang sama dalam pembelajaran.
2.1.2 Pengertian Belajar
Secara psikologi, belajar merupakan suatu proses perubahan,
yaitu perubahan tingkat laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Menurut Slameto (1995:2) : belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingakt laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya, sebagaimana di nyatakan oleh
Djamarah, B.A. (2006:10) yaitu : belajar ialah proses perubahan perilaku
berkat pengalaman dan latihan . Artinya tujuan kegiatan adlah perubahan
tingkat laku, baik yang menyangkur oengetahuan, keterampilan maupun
sikap, bahkan melliputi segenap aspek, organisme atau pribadi. Kegiatan
belajar mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah
kegiatan belajar mengajar, menilai proses dan hasil belajar, kesemuanya
Fase Eksplorasi
Pada fase awal yaitu eksplorasi, siswa belajar sendiri
degan melakukan kegiatan-kegiatan dan reaksi dalam situasi baru.
Mereka menemukan bahan-bahan dan ide-ide baru dengan
bimbingan minimal. Pengalaman baru dapat menumbuhkan
pertanyyaan atau masalah yang tidak dapat mereka pecahkan
dengan cara berfikir yang biasa mereka pergunakan. Eksplorasi
memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaukan
perbedaan-perbedaan mendasar, atau paling tidak menyampaikan
ketidakpuasan yang berhbungan dengan ide mereka, hal ini dapat
menghangatkan debat dan analisis ide mereka.
Kemudian analisis akan membawa kepada suatu
diskusi yang merupakan cara untuk memeriksa gagasan-gagasan
melalui penurutan prediksi mereka. Kumpulan dan analisis hasil
dpat membawa pada suatu penolakan ide dan ingatan siklus lain
dari kepercayaan diri. Eksplorasi berguna untuk menguji dengan
cermat langkah-langlah yang digunakan dalam proses siklus ini
juga mengidentifikasi pila yang basa terjadi dalam suatu gejala
(misalnya logam memuai jika dipanaskan).
2.1.5.1.2
Pengenalan Istilah
Pengenalan istilah, dimulai dengan pengenalan suatu
istilah baru yang istilah-istilah tersebut menjadi acuan/rujukan bagi
pola-pola yang ditemukan selama eksplorasi. Sebagai contoh,
istilah-istilah baru dapat dikenalkan melalui guru, buku, film atau
media lain.
2.1.5.1.3 Aplikasi Konsep
Dalam fase siklus belajar, aplikasi konsep, siswa
mempergunakan istilah baru atau pila pikir untuk memperkaya
Exploration
Term
Introduction
Concept
aplication
Exploration
Term
Introduction
Concept
Application
Exploration
Term
Introduction
Concept
Application
pola lain. Dalam hal ini hampir seluruh sswa tidak memiliki keinginan
untuk mencari sesuatu diluar yang kita minta.
Berikut langkah-langkah dalam menyiapkan dan
menerapkan suklus balajar deskriptif :
1. Guru mengidentifikasikan konsep atau konsep-konsep yang akan
di ajarkan
2. Mengidektifikasikan gejala-gejala yang melibatkan pola yang
gejala-gejala itu mendasari pola
3. Fase eksplorasi: siswa menggali gejala dan berusaha menemukan
dan mendeskripsikan pola
4. Fase pengenalan istilah : siswa melaporakan datanya dan mereka
atau kita mendeskripsikan pola; kemudian mengenalkan istilah
dan istilah-istilah untuk merujuk pada pola
5. Fase penerapan konsep : gejala tambahan yang melibatkan konsep
yang sama didiskusikan atau digali lebih lanjut.
2.1.6.2
Tanya jawab
Tes awal
Demostrasi/per
cobaan
Contoh lain
Demostrasi kembali
Kegiatan baru
menyiapkan
dan
2.1.6.3
4.
5.
6.
7.
menyiapkan
dan
2.1.7
b. Tajap 2
c. Tahap 3
d. Tahap 4
2.1.8
2.1.9
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Takengon. Waktu penelitian
dilakukan pada semester I tahun ajaran 2014/2015.
3.2 Subjek dan Objek
3.2.1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X pemasaran
SMK Negeri 1 Takengon tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 40 siswa
pada materi pokok pemasaran barang dan jasa.
3.2.2. Objek Penelitian
Objek penelitan ini adalah :
1. Hasil belajar siswa dengan Model Pembelajaran Siklus Belajar
2. Aktivitas belajar siswa dengan Model Pembelajaran Siklus Belajar
3. Psikomotorik siswa dalam pembelajaran dengan Model Pembelajaran
Siklus Belajar
No
Klasifikasi / kategori
Jumlah soal
Kebutuhan konsumen
C2
C3
C4
5,8
10,
13,
11,
14
12,
16
18,
19,
25
20,
22,
24
23
C5
C6
9
Pengaruh kebutuhan
konsumen terhadap
pemasaran barang dan jasa
C1
1,
3,
4,
6,9
Jumlah
Keterangan :
15
C1 = pengetahuan / ingatan
C4 = Aplikasi
C2 = Pemahaman
C5 = Sintesis
C3 = Analisis
C6 = Evaluasi
17
21
25
Tabel 3.1 Kisi-kisi tes hasil belajar pemasaran barang dan jasa materi pokok
pemasaran barang dan jasa
Identifikasi
masalah
Perencana
an
Refleksi
Aksi
Observasi
Perencanaa
n Ulang
Refleksi
Observasi
Aksi
1. Rencana (planning)
Pada tahap ini, peneliti bersama guru bidang studi Akutansi
membahas teknis pelaksanaan penelitian tindakan kelas serta
membahas tes hasil belajar, rencana pembelajaran dan metode
pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini.
2. Tindakan (action)
Pada tahap ini, sebelum pembelajaran dengan menggunakan
model siklus belajar dilakukan, terlebih dahulu diberikan pre-tes
kepada siswa untuk melihat sejauh mana pengetahuan awal siswa
tentang pemasaran barang dan jasa. Setelah penerapan model ini
selesai, diadakan evaluasi untuk melihat tingkat keberhasilan yang
dicapai oleh siswa.
3. Pengamatan (observasi)
Selama penerapan model pembelajaran ini berlangsung, peneliti
melakukan observasu bantu dengan guru sebagai rekan kolaborasi
dalam kelas. Hal yang menjadi perhatian peneliti ialah aktivitas
belajar siswa dan hal-hal yang terjadi selama proses belajar
mengajar.
4. Refleksi (reflection)
Hasil analisis data dari perolehan tes dan observasi, dijadikan
bahan dalam menentukan tindakan perbaikan untuk tahap
perencanaan pada siklus berikutnya.
Secara ringkas Penelitian Tindakan Kelas ini dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Keluaran /output
Indikator / output
Output 1 :
Penyusunan perangkat pembelajaran
Kegiatan 1.1
Penyusunan materi pelajaran
Kegiatan 1.2
Kegiatan 1.3
Penyusunan indikator pembelajaran
Kegiatan 1.4
Penyusunan tes kemampuan siswa Soal-soal
tentang analisis kebutuhan konsumen
Output 2:
Inventarisasi dan identifikasi awal Pre-tes
siswa terhadap analisis kebutuhan
konsumen
Kegiatan 1.5
Melaksanakan pembelajaran dengan Pemberian
materi
metode
dengan
pembelajaran
ceramah,
Output 3:
Persepsi
siswa
terhadap
analisis
kebutuhan konsumen
Kegiatan 1.6
Penggalian persepsi siswa terhadap Lembar kerja siswa yang dikerjakan
belajar analisis kebutuhan konsumen
Output 4:
Tindakan
untuk
pengembangan
Empiris-Induktif
Kegiatan 1.7
Menginterprestasikan
hasil
siswa
Output 5:
Kegiatan 1.8
Identifikas kemampuan akhir tentang Pos tes
analisis kebutuhan konsumen
Output 6 :
Analisis data I
Output 7 :
Refleksi
terhadap
hasil
Tahap I
Kegiatan 1.9
Merekleksikan
hasil
temuan
Kegiatan 2.0
Menentukan
Tahap
II II