Format Pros Kep Komunitas-Or
Format Pros Kep Komunitas-Or
ASUHAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS
Asuhan Keperawatan
Komunitas
Sintesa praktik kesehatan komunitas & praktik
keperawatan komunitas
Bertujuan meningkatkan & memelihara kesh
masy serta peran serta masy dlm melakkukan
upaya preventif, promotif, dan mempertahankan
kesehatan.
Memerlukan metode ilmiah Proses
Keperawatan Komunitas
Pendekatan keluarga binaan dan kelompok
kerja komunitas.
PENGERTIAN
PROSES adalah suatu rangkaian kegiatan
yang berurutan yang terdiri dari komponenkomponen yang saling terkait, berhubungan,
dinamis dalam rangka mencapai tujuan
tertentu
PENGERTIAN
KEPERAWATAN adalah suatu bentuk
pelayanan profesional yg merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan
berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual
yang komprehensif, ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat,
baik sehat maupun sakit yg mencakup
seluruh proses kehidupan.
PENGERTIAN
PROSES KEPERAWATAN adalah metode
yang sistematis untuk mengkaji respon
manusia terhadap masalah kesehatan dan
membuat rencana keperawatan yang
bertujuan mengatasi masalah tersebut (CV
Allen, 1991)
Proses Keperawatan
Komunitas
Metode asuhan keperawatan yang bersifat
alamiah, sistematis, dinamis, kontinu, dan
berkesinambungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan dari klien,
keluarga serta kelompok atau masyarakat
melalui langkah-langkah: pengkajian,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
keperawatan.
PERAN PERAWAT
PERAN KLIEN
CIRI KEPERAWATAN
KOMUNITAS
Perpaduan antara pelayanan keperawatan dengan
kesehatan komunitas
Adanya kesinambungan pelayanan kesehatan
(continuity of care)
Focus pelayanan pada upaya promotif dan preventif.
Terjadi proses alih peran dari perawat kesehatan
komunitas kepada klien (individu, keluarga, kelompok,
masyarakat) sehingga terjadi kemandirian.
Ada kemitraan perawat kesehatan komunitas dengan
masyarakat dalam upaya kemandirian klien.
Memerlukan kerja sama dengan tenaga kesehatan lain
dan masyarakat.
TUJUAN PROSES
KEPERAWATAN
Agar diperoleh asuhan keperawatan
komunitas yang bermutu, efektif dan efisien
sesuai dengan permasalahan yang terjadi
pada masyarakat.
Agar pelaksanaan asuhan keperawatan
komunitas dapat dilakukan secara
sistematis, dinamis, berkelanjutan dan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Anderson (1988),
Sasaran:
1. Individu, peran caregiver kepada individu
dg masalah kesh tertentu;
2. Keluarga, keluarga dg anggota keluarga
yg memp. masalah kesh. sesuai tugas
keluarga.
3. Komunitas, orientasi individu dan
keluarga sebagai suatu kesatuan dalam
komunitas.
Langkah Langkah
1. Pengkajian
2. Diagnosa keperawatan
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi atau penilaian
Pengkajian
Pengkajian keperawatan komunitas
merupakan suatu proses tindakan untuk
mengenal komunitas.
Mengidentifikasi faktor positif dan negatif
yang berbenturan dengan masalah
kesehatan dari masyarakat hingga sumber
daya yang dimiliki komunitas dengan
tujuan merancang strategi promosi
kesehatan.
Pengkajian
Pada tahap pengkajian ini perlu didahului dengan
sosialisasi program perawatan kesehatan komunitas
serta program apa saja yang akan dikerjakan bersama
sama dalam komunitas tersebut.
Sasaran dari sosialisasi ini adalah tokoh masyarakat
baik formal maupun non formal, kader masyarakat, serta
perwakilan dari tiap elemen dimasyarakat (PKK, karang
taruna, dan lainnya).
Pada tahap pengkajian ini terdapat beberapa kegiatan
yaitu mulai dari pengumpulan data, pengolahan data,
analisis data, perumusan atau penentuan masalah
prioritas.
PENGKAJIAN
o Kumpulan individu/ keluarga di komunitas
merupakan Core dari asuhan
keperawatan komunitas
o Demografi, populasi, nilai- nilai, keyakinan
dan riwayat individu termasuk riwayat
kesehatannya, serta dipengaruhi pula oleh
delapan sub sistem: fisik dan lingkungan
perumahan, pendidikan , keselamatan dan
transportasi, politik dan kebijakan
pemerintah, kesehatan dan pelayanan
sosial, komunikasi, ekonomi dan rekreasi.
PENGKAJIAN
Semua aspek tersebut perlu dikaji melalui
pengamatan langsung ke masyarakat
dengan klien (Winshield survey) di mana
perawat komunitas melakukan
pengamatan dengan berkeliling wilayah
dan menggunakan semua panca indranya
dalam melakukan observasi, ditunjang
pula dengan data statistik wilayah dan
hasil wawancara dengan tokoh
masyarakat dan kader kesehatan.
Data inti :
1) Usia yang berisiko
2) Pendidikan
3) Jenis kelamin
4) Pekerjaan
5) Agama
6) Keyakinan
7) Nilai nilai
8) Riwayat komunitas, yang dapat merupakan
stressor timbulnya gangguan
Data Subsistem
1. Physical Environment
Perumahan yang dihuni penduduk, apakah penerangan, sirkulasi,
kepadatannya merupakan stressor bagi penduduk
2. Education
(Status pendidikan, sarana pendidikan) apakah dapat digunakan untuk
peningkatan pengetahuan
3. Safety & Transportation
(Pelayanan perlindungan: kebakaran, polisi, sanitasi; Transportasi : berupa
jalan dan sarana angkutan ) di lingkungan tempat tinggal, apakah tidak
menimbulkan stress
4. Politics & Government
Politik dan kebijakan pemerintah ( tingkat RT, RW, Lurah, Camat dan lainlain ) apakah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas
mendapat pelayanan diberbagai bidang termasuk kesehatan
Data Subsistem
5.
6.
Communication
(Formal : koran, radio, TV ; informal : papan pengumuman, poster dan
sebagainya )apakah sarana komunikasi dapat dimanfaatkan di
komunitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan
gangguan kesehatan, misalnya televisi, radio, koran, leaflet yang
diberikan kepada komunitas.
6.
Economics
tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai
dengan UMR ( Upah Minimum Regional / individu/ bulan ) dibawah atau
diatas sehingga upaya pelayanan, misalnya anjuran untuk konsumsi
jenis makanan sesuai status ekonomi tersebut.
6.
Recreation
apakah tersedia sarana , kapan saja dibuka, biayanya apakah terjangkau
oleh komunitas. Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan komunitas
untuk mengurangi stress
Langkah pengkajian :
a. Mengumpulkan data primer
b. Mengumpulkan data sekunder:
c. Membahas data yang terkumpul
Mengumpulkan data
primer
Wawancara
Masyarakat
Tokoh masyarakat
Kader
Aparat kelurahan / desa
Pemerintah Daerah setempat
Observasi
Norma
Nilai
Keyakinan
Struktur kekuatan
Proses penyelesaian masalah
Dinamika kelompok masyarakat
Pola komunikasi
Situasi/ kondisi lingkungan wilayah
Mengumpulkan data
sekunder
2. Analisa Data
Tujuan :
- menetapkan kebutuhan komuniti
- Menetapkan kekuatan
- Mengidentifikasi pola respon kesehatan
- Mengidentifikasi kecenderungan
penggunaan pelayanan kesehatan
ex. Diagnosa
Keperawatan
Incomplete immunization status of children at
temple elementary
Inadequate communication between parents
and schools staff
School health records at temple elementary
Potensial terjadi diare di RW 01
ANALISA DATA
KOMUNITAS
NO.
DATA
MASALAH
PRIORITAS MASALAH
KOMUNITAS
No.
MK A
KETERSEDIAAN SUMBER
H. Tempat
I. Dana
D. Risiko terjadi
J. Waktu
E. Risiko parah
K. Fasilitas
F. Minat masyarakat
L. Petugas
d. Perencanaan
Tahapan pengembangan masyarakat:
1. persiapan, penentuan prioritas daerah
2. Pengorganisasian, pembentukan pokjakes.
3. Tahap diklat
4. Tahap kepemimpinan
5. Koordinasi intersektoral
6. Akhir, supervisi atau kunjungan bertahap.
Implementasi
Tanggung jawab melaksanakan kegiatan:
Advokat komunitas.
Fokus Praktik
1. Pencegahan primer, pencegahan sebelum
sakit;
2. Pencegahan sekunder, dilakukan pada
saat terjadinya perubahan derajat
kesehatan;
3. Pencegahan tersier, menekankan
pengembalian individu pd tingkat
berfungsinya secara optimal.
Evaluasi
Dilakukan dengan konsep evaluasi struktur,
proses, hasil.
Fokus:
1. Relevansi antara kenyataan dengan target
2. Perkembangan/ kemajuan proses, kesesuaian dg perencanaan,
peran pelaksana, fasilitas dan jumlah peserta
3. Efisiensi biaya, bagaimana mencari sumber dana
4. Efisiensi kerja, apakah tujuan tercapai, apakah masyarakat
puas.
5. Dampak, apakah terjadi perubahan status kesehatan. lama.
Proses Evaluasi
1. Menilai respon verbal dan nonverbal
2. Mencatat adanya kasus baru yg dirujuk
ke RS
Template Provided By