Anda di halaman 1dari 2

2 Pengukuran Kecernaan (in vivo)

2.1. Latar Belakang


Kualitas bahan pakan dicerminkan dari nilai kecernaan. Untuk mengukur
tingkat kecernaan suatu bahan pakan dibutuhkan ternak sebagai hewan
percobaan, metode ini disebut metode in vivo. Bahan pakan atau ransum yang
akan dicoba diberikan pada hewan, baik ternak kecil seperti marmut, tikus,
ayam, domba bahkan kuda atau sapi. Selisih antara intake BK dan feses yang
dihasilkan itu adalah BK yang dicerna. Denga membagi dengan jumlah intake BK
maka akan diketahui prosentase kecernaanya.

2.2. Peralatan dan Bahan


a. Peralatan:
Kandang metabolis beserta peralatan pendukungnya seperti tempat
makan, minum, penampung feses, penampung urine serta
penampung feses.
Untuk pengukuran bahan kering dan abu dibutuhkan oven dan tanur.

b. Bahan:
Siapkan bahan ahan makanan atau ransum yang akan digunakan.

c. Hewan Percobaan:
Ternak yang akan digunakan harus berasal dari jenis dan bangsa
yang sama, serta harus seragam:
o
o
o
o

Umur yang sama


Jenis kelamin yang sama
Bobot badan yang sama
Kemampuan makan yang relatif samaserta kondisi kesehatan
yang baik

2.3. Prosedur Kerja


a. Preliminary Period (Masa Adaftasi)
Lakukan penimbangan ternak
Masukan dalam kandang metabolis
Berikan bahan pakan
peneltian/praktikum

atau

ransum

yang

digunakan

dalam

Timbang jumlah pemberian dan sisa bahan makanan/ransum untuk


mengetahui konsumsinya.
Lakukan sedikitnya 10-14 hari
Tujuan preliminary period ini adalah:
o

Memberikan kesempatan ternak untuk beradaptasi dengan


kandang serta makanan yang baru

o
o

Untuk menghilangkan efek makanan sebelumnya


Serta untuk melihat respon ternak terhadap ransum yang
dicobakan

b. Collection Period (Masa Pengukuran Data)


Setelah ternak terbiasa dengan bahan pakan/ransum yang baru,
maka lakukan pengambilan data
Berikan ransum dalam jumlah sesuai dengan kebutuhan.
Lakukan penimbangan jumlah pemberi, sisa makanan, konsumsi air
minum, feses serta urine yang dikeluarkan
Lakukan sedikitnya 7 hari
Pada tahap akhir lakukan penimbangan ternak, untuk mengetahu
perbahan bobot badannya.
Untuk tujuan analisis tertentu biasanya dilakukan juga pengambilan
sampel darah, pemeriksaan jaringan dsb.
Catat semua kejadian selama penelitian/praktikum

c. Analisis Sampel
Lakukan analisis bahan kering dan abu untuk bahan pakan/ransum,
feses serta komposit sisa makanan
Lakukan analisis N untuk urire.
Untuk mengetahui nilai kecernaan zat makanan maka lakukan analisis
proksimat untuk sampel tersebut.

2.4. Perhitungan
Kecernaan BK = {(BK konsumsi BK feses) / BK konsumsi } x 100%
Kecernaan Bo = {(BO konsumsi BO feses) / BO konsumsi } x 100%

2.5. Daftar Pustaka


Close, W and K. Menke. 1986. Selected Topics in Animal Nutrition. Universitaet
Hohenheim. Hohenheim

Anda mungkin juga menyukai