Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU NUTRISI TERNAK NON

RUMINANSIA

PENGAMATAN SISTEM PENCERNAAN PADA KELINCI

OLEH:

NAMA M. YUSUF FAISHAL

NIM B1D021123

KELA 4B1
S

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia–Nya kepada penulis sehingga penulisan Laporan
Praktikum mata kuliah Ilmu Nutrisi Ternak Non Ruminansia ini dapat
terselesaikan dengan baik. Diharapkan laporan ini dapat digunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca untuk mengenal setiap
organ-organ pencernaan pada ternak kelinci .
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
diharapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, penulissampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini
dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita
semua.Aamiin.

Mataram, 25 mei
2023

Penulis

i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan tetap ilmu nutrisi ternak non ruminansia tentang pengamatan organ
pencernaan pada ternak kelinci ini disusun untuk memenuhi tugas akhir dan
memenuhi salah satu SKS dari mata kuliah ilmu nutrisi ternak non ruminansia

Mataram,29 mei 2023

Coordinator Asistent Praktikan

MOH.SALIM M.YUSUF FAISHAL


B1D020155 B1D021123

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR………………………………………………………
i
DAFTAR ISI……………………………………………………………….ii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………iv
DAFTAR TABEL………………………………………………………….v
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………..1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………….1
1.2 Tujuan Dan Manfaat Praktikum…………………….………..
………....1
BAB II MATERI DAN METODE PRAKTIKUM……………………..3
3.1 Waktu Dan Tempat Praktikum…………………………………………3
3.2 Alat Dan Bahan Praktikum……………………………………………..3
3.3 Metode Praktikum………………………………………………………
5
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………..……6
4.1 Hasil Praktikum………………………………………………………...6
4.2 Pembahasan Praktikum………………………………………………....8
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN………………………..…..……
10
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………10
5.2 Saran…………………………………………………………………..11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12
LAMPIRAN................................................................................................13

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1.1. Data Organ Sistem Pencernaan kelinci........................................6

iv
DAFTAR GAMBAR

Tabel 4.1.1. Saluran Sistem Pencernaan Kelinci.............................................5

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hewan non ruminansia digunakan sebagai sebutan untuk mengenali


ternak dari golongan mamalia yang sistem pencernaan makanannya memiliki
lambung tunggal. Dikenal juga sebagai golongan ternak monogastrik
(lambung tunggal). Dengan sistem pencernaan berlambung tunggal, ternak
non ruminansia tidak dapat mencerna pakan berserat kasar tinggi (rumput dan
jerami), sebaik ternak ruminansia. Namun demikian, diantara golongan ternak
non ruminansia sendiri, terdapat berbagai variasi dalam kemampuan
mencerna serat kasar (Kusuma Sri & E Endrakasih, 2018)

Kelinci merupakan hewan herbivora non pemamah biak/non


ruminan/pseudoruminan, yaitu hewan pemakan tumbuhan yang mencerna
makanannya hanya dengan 1 langkah saja. Makanan yang telah ditelan,
masuk kedalam lambung, tidak dikeluarkan kembali untuk dikunyah, tetapi
langsung masuk kedalam usus dan berakhir dengan dikeluarkannya ampas
dalam bentuk feses (Kusuma Sri & E Endrakasih, 2018)

Pencernaan adalah rangkaian penguraian bahan makanan ke dalam zat-


zat makanan dalam saluran pencernaan untuk dapat diserap dan digunakan
oleh jaringan-jaringan tubuh. Pada pencernaan tersangkut suatu perubahan
fisik dan kimia dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Proses
pencernaan makanan pada ternak non ruminansia relatif lebih sederhana
dibandingkan proses pencernaan pada jenis ternak ruminansia (Kusuma Sri &
E Endrakasih, 2018)

1.2 Tujuan praktikum


Adapun tujuan dari parktikum non ruminansia ini adalah:

1
a. Mahasiswa dapat mengetahui bagian bagian alat pencernaan
kelinci
b. Mahasiswa dapat mengetahui Panjang alat pencernaan kelinci
c. Mahasiswa dapat mengetahui berat masing masing alat pencernaan
kelinci
d. Mahasiswa dapat mengetahui warna pakan dalam alat pencernaan
kelinci
e. Mahasiswa dapat mengetahui tekstur pakan dalam alat pencernaan
kelinci

2
BAB II
MATERI DAN METODE PRAKTIKUM

1.1 Waktu dan Tempat Praktikum


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Minggu, 21 Mei 2023 pada
pukul 11.00 WITA - selesai. Bertempat di Teaching farm, Jl. Gora 2, Lingsar,
Kec.Lingsar, Kabupaten Lombok barat, Nusa Tenggara Barat.

1.2 Alat dan Bahan Praktikum


1.2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
a. Timbangan analitik
b. Gunting
c. Pinset
d. Alas
e. Nampan
f. Pisau

1.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Satu ekor Kelinci

1.3 Metode Praktikum


Adapun metode praktikum dalam praktikum ini adalah :
1. Menyiapkan alat dan bahan praktikum.
2. Menimbang berat badan hidup kelinci.
3. Menyembelih kelinci dengan menggunakan pisau yang tajam
4. Membedah badan kelinci, kemudian memisahkan organ – organ bagian
dalam tubuhnya.

3
5. Menimbang bobot total saluran pencernaan.
6. Mengamati organ bagian dalam pada kelinci.
7. Mengukur organ-organ pencernaan kelinci.
8. Memberi nama serta meletakan organ-organ pencernaan ayam secara
urut.
9. Menyentuh tekstur setiap isi dari masing masing alat pencernaan kelinci
10. Memfoto organ-organ pencernaan ayam.

4
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Praktikum

Gambar 3.1.1. Saluran Sistem Pencernaan Ayam

5
Warna pakan Tekstur Pakan
No Objek Berat Panjang
(gram) (Cm)
1 Berat Hidup 337 33
Kelinci

6
Berat Mati
2 Kelinci (tanpa 288 33
organ)
3 Esofagus 1 6 - -
4 Lambung 13 21 Kekuningan Kasar
5 Duodenum 3 43 Coklat Muda Halus
6 Jejenum 11 124 Hujau Muda Halus
7 Ilium 3 34 Coklat Muda Halus
8 Usus Halus 17 201 Hijau Tua Halus dan lengket
9 Usus Besar 5 35 - Halus dan lengket
10 Ceacum 12 50 Hijau Tua -
Halus, mulai berbtuk
11 Rectum 4 38 -
seperti pelet
12 Anus 1 2 - -
13 Fecec - - Hijau Gelap Padat
14 Hati 35,4 - - -
Tabel 3.1.2. Data Organ Sistem Pencernaan Ayam

3.2 Pembahasan Praktikum

3.2.1 Mengukur dan Menimbang Berat Badan hidup


Pada praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui kelinci
sebagai objek pengamatan ini memiliki berat badan hidup 337g
dan Panjang 33

3.2.2 Menimbang dan Mengukur berat badan mati


Pada praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui
kelinci sebagai objek pengamatan ini memiliki berat badan mati
tanpa organ 288g, Panjang: 33cm

7
3.2.3 Esofagus:
Esofagus adalah saluran yang menghubungkan tenggorokan
(farinks) dengan lambung. Fungsinya adalah menghantarkan
makanan dan minuman dari mulut ke lambung melalui gerakan
peristaltik otot-ototnya (Kusuma Sri & E Endrakasih, 2018).

3.2.4 Lambung: Lambung adalah organ berbentuk kantung yang


terletak di rongga perut. Fungsinya adalah mencerna makanan
dengan bantuan enzim dan asam lambung, serta mengubah
makanan menjadi bubur makanan yang disebut kima. Lambung
juga berperan dalam penyimpanan makanan sebelum dipecah
lebih lanjut dan diserap oleh usus halus (Kusuma Sri & E
Endrakasih, 2018).

3.2.5 Duodenum: Duodenum adalah bagian pertama dari usus halus


yang terletak setelah lambung. Fungsinya adalah menerima
makanan yang dicerna dari lambung dan melanjutkan proses
pencernaan dengan bantuan enzim dari pankreas serta empedu
dari kantung empedu (Kusuma Sri & E Endrakasih, 2018).

3.2.6 Jejenum:
Jejenum adalah bagian tengah dari usus halus yang terletak
setelah duodenum dan sebelum ileum. Fungsinya adalah
melanjutkan pencernaan dan menyerap nutrisi yang sudah dicerna
dari makanan, seperti karbohidrat, protein, dan lemak (Kusuma
Sri & E Endrakasih, 2018)
.
3.2.7 Ilium:
Ilium adalah bagian terakhir dari usus halus yang terletak
setelah jejenum. Fungsinya adalah melanjutkan proses
penyerapan nutrisi yang belum sempurna dari jejenum, serta

8
menyerap air dan elektrolit yang tersisa sebelum mencapai usus
besar (Kusuma Sri & E Endrakasih, 2018).
3.2.8 Usus Halus:
Usus halus adalah saluran pencernaan yang terdiri dari
tiga bagian, yaitu duodenum, jejenum, dan ileum. Fungsinya
adalah menyerap nutrisi yang telah dicerna dari makanan, seperti
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, sehingga nutrisi
tersebut dapat diserap ke dalam aliran darah untuk digunakan oleh
tubuh (Kusuma Sri & E Endrakasih, 2018).

3.2.9 Usus Besar:


Usus besar adalah bagian tubuh yang mengikuti usus
halus. Fungsinya adalah menyerap air, elektrolit, dan zat-zat yang
tidak dicerna oleh usus halus. Selain itu, usus besar juga berperan
dalam membentuk dan menyimpan feses sebelum dikeluarkan
dari tubuh (Kusuma Sri & E Endrakasih, 2018).

3.2.10 Ceacum:
Ceacum adalah kantung kecil yang terletak di dekat
persimpangan antara usus halus dan usus besar. Fungsinya tidak
sepenuhnya dipahami, tetapi ceacum berperan dalam penyerapan
air dan beberapa nutrisi tertentu. Pada beberapa hewan, seperti
kelinci, ceacum berperan penting dalam pencernaan serat pangan
(Kusuma Sri & E Endrakasih, 2018).

3.2.11 Rectum:
Rectum adalah bagian terakhir dari saluran pencernaan
sebelum anus. Fungsinya adalah menyimpan feses sebelum
dikeluarkan dari tubuh melalui proses buang air besar (Kusuma
Sri & E Endrakasih, 2018).

3.2.12 Anus:

9
Anus adalah lubang terakhir pada saluran pencernaan
yang berfungsi sebagai jalan keluar (Kusuma Sri & E Endrakasih,
2018).
3.2.13 Feses:
Feses merupakan produk akhir dari proses pencernaan, di
mana nutrisi yang dapat diserap telah diambil oleh tubuh dan sisa-
sisa tidak tercerna dipecahkan lebih lanjut dalam usus besar
(Kusuma Sri & E Endrakasih, 2018).

3.2.14 Hati:
Hati berperan sebagai pusat metabolisme dan detoksifikasi
dalam tubuh, serta memainkan peran penting dalam menjaga
kesehatan dan fungsi tubuh secara keseluruhan (Kusuma Sri & E
Endrakasih, 2018).

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

10
Pada praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwan
Pengukuran dan penimbangan alat pencernaan kelinci dilakukan untuk
mempelajari berbagai bagian organ pencernaan dan mendapatkan informasi
tentang berat dan panjangnya. Hasil pengukuran dan penimbangan alat
pencernaan kelinci memberikan gambaran tentang ukuran dan berat relatif dari
masing-masing organ pencernaan tersebut. Data ini penting untuk memahami
struktur dan fungsi alat pencernaan kelinci serta peran masing-masing organ
dalam proses pencernaan dan penyerapan nutrisi. Informasi ini juga dapat
digunakan dalam penelitian ilmiah, pembandingan dengan kelinci lain, atau
dalam konteks pengamatan dan pemahaman lebih lanjut tentang sistem
pencernaan hewan. Berat Hidup Kelinci: 337g, Panjang: 33cm Berat Mati
Kelinci (tanpa organ): 288g, Panjang: 33cm, Esofagus: Berat: 1g, Panjang:
6cm, Lambung: Berat: 13g, Panjang: 21cm, Duodenum: Berat: 3g, Panjang:
43cm, Jejenum: Berat: 11g, Panjang: 124cm, Ilium: Berat: 3g, Panjang: 34cm,
Usus Halus: Berat: 17g, Panjang: 201cm, Usus Besar: Berat: 5g, Panjang:
35cm, Ceacum: Berat: 12g, Panjang: 50cm, Rectum: Berat: 4g, Panjang:
38cm, Anus: Berat: 1g, Panjang: 2cm, Feses: (tidak ada informasi) ,Hati:
Berat: 35,4g (tidak ada informasi tentang panjang)
Pada praktikum ini, kelinci digunakan sebagai objek penelitian.
Beberapa bagian tubuh kelinci diukur berdasarkan berat dan panjangnya.
Data tersebut mencakup berbagai bagian organ pencernaan seperti esofagus,
lambung, duodenum, jejunum, ilium, usus halus, usus besar, ceacum, rectum,
dan anus.

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebaiknya praktikan
lebih terstruktur lagi agar data dari kelompok lain tidak tercampus dan
sebaiknya semua mahasiswa dapat menjalankan prakikum sama seperti yang
ada di buku panduan agar mahasiswa lebih paham karena mengikuti urutan
praktikum sesua seperti di buku panduan.

11
DAFTAR PUSTAKA

 https://polbangtanbogor.ac.id/responsive_filemanager/source/BUKU
%20AJAR_anatomi%20hewan_print%20full%20by%20e_compressed.pdf

12
LAMPIRAN

13
14

Anda mungkin juga menyukai