Anda di halaman 1dari 5

1.1.

Latar Belakang
Pembangunan perumahan dan kawasan permukiman (PKP) merupakan
pembangunan nasional yang diarahkan untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya,
berjati diri, mandiri, dan produktif. Pembangunan perumahan dan permukiman juga
memiliki arti penting karena bersifat multi sektor, menyentuh kebutuhan dasar manusia,
serta menyangkut kepentingan aktor-aktor pembangunan (masyarakat, swasta dan
pemerintah).
Di sisi lain, pembangunan perumahan dan kawasan permukiman (PKP) dihadapkan
pada berbagai tantangan seperti ketersediaan lahan skala besar, kesiapan instrumen
keuangan, ketersediaan prasarana dan sarana, ketersediaan instrument perencanaan dsb.
Salah satu tantangan pembangunan PKP adalah dalam mengendalikan pembangunan
perumahan formal (perumahan developer) mengingat besarnya potensi pembangunan
perumahan formal serta permasalahan yang dapat muncul dalam prakteknya.
Perumahan formal adalah rumah atau perumahan yang dibangun atau disiapkan
oleh suatu institusi/lembaga yang berbadan hukum dan melalui suatu proses perijinan
sesuai peraturan perundang-undangan. Dalam prakteknya, perumahan formal telah
berkembang sangat luas baik di kota besar maupun di kota-kota menengah dan kecil.
Pembangunan perumahan formal terjadi baik pada cakupan lahan yang luas maupun
relatif sempit, serta melibatkan BUMN, pengembang besar sampai pengembang kecil. Hal
ini selanjutnya tidak terlepas dari besarnya minat masyarakat untuk mendapatkan rumah.
Pembangunan perumahan formal juga menimbulkan permasalahan baik dalam
skala makro maupun mikro. Dalam skala makro, pembangunan perumahan formal dapat
menimbulkan konflik pemanfaatan ruang, sementara dalam skala mikro sering kali

PENYUSUNAN NSPM PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMANPROVINSI SUMATERA UTARA

I- 1

menimbulkan permasalahan terhadap masyarakat pengguna, seperti perizinan, kualitas


bangunan dan ketersediaan PSU.
Melihat fenomena di atas, Pemerintah dituntut untuk mengendalikan
pembangunan perumahan formal sehingga dapat mewujudkan ketertiban dan manfaat
bagi masyarakat. Salah satu terobosan untuk itu adalah menyusun NSPM bagi
pembangunan perumahan formal.
Norma, Standar, Pedoman dan Manual (NSPM) adalah perangkat aturan-aturan
yang merupakan kebijakan Pemerintah yang erus dikembangkan untk menunjang
operasional lembaga pemerintah dan lainnya yang terkait dengan kegiatan pembangunan
infrastruktur. NSPM diterapkan dalam upaya mengoptimalkan kinerja pelaksanaan, mulai
dari pra konstruksi, masa konstruksi sampai pasca konstruksi, sehingga prasarana dan
sarana atau infrastruktur yang dibangun dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana bagi
kepentingan masyarakat.

1.2. Maksud, Tujuandan Sasaran


1.2.1. Maksud
Maksud dari Penyusunan NSPM Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP)
Provinsi Sumatera Utara adalah terwujudnya proses pembangunan perumahan formal
(perumahan developer) yang tertib, bertanggung jawab dan memberikan nilai tambah
bagi masyarakat di Provinsi Sumatera Utara.
1.2.2. Tujuan
Tujuan dari Penyusunan NSPM Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Provinsi
Sumatera Utara adalah menyusun suatu instrumen yang berisi perangkat aturan-aturan
dalam pembangunan perumahan formal.

1.2.3. Sasaran
Sasaran dari pekerjaan Penyusunan NSPM Perumahan dan Kawasan Permukiman
(PKP) Provinsi Sumatera Utara adalah tersusunnya pedoman/manual
pembangunan perumahan formal yang mengatur aspek-aspek sebagai berikut:

dalam

a. Aspek perizinan;
b. Aspek pemanfaatan ruang;
c. Aspek tata bangunan;
PENYUSUNAN NSPM PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMANPROVINSI SUMATERA UTARA

I- 2

d. Aspek pelestarian lingkungan;


e. Aspek prasarana, sarana dan utilitas umum.

1.3.Keluaran (0utput)
Keluaran dari pekerjaan Penyusunan NSPM Perumahan dan Kawasan Permukiman
(PKP) Provinsi Sumatera Utara adalah:
a. Laporan, yang meliputi Laporan Pendahuluan, Laporan Antara dan Laporan Akhir;
b. Buku NSPM Perumahan Formal;
c. CD.

1.4. Manfaat (Outcome)


Manfaat dari pekerjaan Penyusunan NSPM Perumahan dan Kawasan Permukiman
(PKP) Provinsi Sumatera Utara adalah:
a. Pemerintah Daerah memiliki instrumen dalam melakukan pengawasan dan
pengendalian perumahan formal;
b. Pengembang (developer) memiliki pedoman teknis dalam membangun
perumahan yang sehat dan produktif;
c. Masyarakat memiliki kepastian untuk memiliki rumah dan lingkungan
perumahan yang sehat dan produktif.

1.5. Jangka Waktu Kegiatan


Penyusunan NSPM Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Provinsi Sumatera
Utara dilaksanakan dalam jangka waktu 150 (seratus lima puluh) hari kalender.

1.6. Ruang Lingkup Wilayah


Ruang lingkup wilayah penyusunan Penyusunan NSPM Perumahan dan Kawasan
Permukiman (PKP) Provinsi Sumatera Utara adalah Provinsi Sumatera Utara.

1.7. Ruang Lingkup Pekerjaan


Untuk mencapai tujuan dan sasaran di atas, maka Konsultan dituntut melakukan
kegiatan yang meliputi:
PENYUSUNAN NSPM PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMANPROVINSI SUMATERA UTARA

I- 3

a Pekerjaan persiapan;
b Studi literatur;
c Workshop sebanyak 2 (dua) kali;
d Ekspose sebanyak 2 (dua) kali, terdiri dari ekspose Laporan Pendahuluan dan
ekspose Laporan Akhir;
e Rapat kerja, yang dilakukan dengan Pengguna Jasa / Dinas Penataan Ruang dan
Permukiman Provinsi Sumatera Utara setiap minggu;
f Penyusunan dan pencetakan laporan dan buku NSPM.

1.8. Sistematika Pembahasan


Sistematika pembahasan Laporan Pendahuluan adalah sebagai berikut :
Bab

I Pendahuluan berisi pembahasan tentang latar belakang, maksud, tujuan dan


sasaran serta ruang lingkup kegiatan

Bab 2 Gambaran Provinsi Sumatera Utara


Bab 3 Pengetian dan Ruang Lingkup
Membahas defenisi perumahan formal dan istilah-istilah yang terkait dengan
perumahan.selain itu juga akan dibahas ruang lingkup dan metodologi dari
penyusunan NSPM Perumahan Formal
Bab 4 Tinjauan Kebijakan
Pada Bab ini akan dibahas kebijakan-kebijakan yang terkait dengan perumahan
mulai dari UU, PP, sampai dengan Peraturan Daerah. Pembahasan tentang
kebijakan terkait akan menjelaskan tentang fungsi dari masing-masing kebijakan
tersebut.
Bab 5 Analisa Penyusunan NSPM Perumahan Formal
Pada Bab ini akan dibahas permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan
perumahan serta menjelaskan apa saja kebijakan yang termasuk ke dalam
Norma, Stnadar, Pedoman dan keluaran Manual yang dibutuhkan untuk
pengembangan perumahan formal.
PENYUSUNAN NSPM PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMANPROVINSI SUMATERA UTARA

I- 4

Bab 6 Rumusan NSPM Pembangunan Perumahan Formal


Pada Bab ini akan dibahas tentang aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan NSPM Pembangunan Perumahan Formal, dimulai dari aspek
perijinan, aspek pemanfaatan ruang dan aspek penataan bangunan.

PENYUSUNAN NSPM PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMANPROVINSI SUMATERA UTARA

I- 5

Anda mungkin juga menyukai