Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN

PENYUSUNAN RP3KP

PEND
AHUL
UAN

Pada Bab
Pendahulua
n ini akan
diuraikan
beberapa
hal
diantaranya
:
1. Latar
Belakan
g;
2. Maksud
1.1 Latar Belakang
,
Pembangunan perumahan dan kawasan Tujuan,
permukiman merupakan kebutuhan dasar dan
Sasaran
manusia dalam rangka meningkatkan ;
kesejahteraan masyarakat secara adil dan 3. Dasar
Hukum;
merata. Salah satu bentuk terwujudnya
4. Ruang
kesejahteraan masyarakat secara adil dan Lingkup
merata terlihat dengan meningkatnya kualitas ;
5. Metodo
kehidupan masyarakat yang layak dan logi
bermartabat dengan terpenuhinya kebutuhan 6. Keluara
n
papan sebagai kebutuhan dasar manusia.
(Output
Pembangunan perumahan dan kawasan )
permukiman merupakan salah satu bidang 7. Hasil
(Outco
pembangunan strategis yang bersifat me);
multisektor dalam upaya membangun manusia dan
8. Sistema
tika
Penyaji 1-1
an
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RP3KP

Indonesia seutuhnya. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah, pembangunan perumahan dan kawasan permukiman menjadi
salah satu urusan wajib yang terkait dengan pelayanan dasar, sehingga wajib
dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Payakumbuh. Pemenuhan kebutuhan rumah layak
dalam lingkungan sehat berserta semua permasalahannya adalah tanggung jawab bersama
antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha sesuai peran masing masing. Agar
pemenuhan kebutuhan rumah layak terjangkau dalam lingkungan sehat dapat terwujud
sesuai dengan sasaran dan target yang ditetapkan oleh pemerintah, maka pemerintah
wajib menciptakan iklim pembangunan yang kondusif, sehingga memberi banyak
peluang kepada dunia usaha maupun masyarakat untuk dapat menyediakan perumahan
dan kawasan permukiman.
Dinamika perkembangan pemanfaatan ruang di Kota Payakumbuh membawa
dampak pada terjadinya pola pergeseran dari kawasan perdesaan ke kawasan perkotaan.
Perkembangan kebutuhan pemanfaatan ruang wilayah dan kondisi daya dukung ruang
juga mengalami pergeseran pada meningkatnya intensitas kawasan terbangun. Sejalan
dengan banyaknya faktor yang menjadi pemicu perkembangan pemanfaatan ruang di
Kota Payakumbuh, perlu adanya arahan pengembangan kewilayahan sehingga
pemanfaatan ruang oleh pengguna ruang yang secara fungsi mempunyai nilai ekonomis
dapat terkendali dalam koridor yang ditetapkan. Untuk mewujudkan hal tersebut,
diperlukan suatu penetapan pemanfaatan ruang secara komprehensif sehingga
pembangunan dan pengembangan perumahan kawasan permukiman sejalan dengan
sektor pembangunan lain. Penetapan pemanfaatan ruang untuk pembangunan perumahan
dan kawasan permukiman perlu disiapkan dalam bentuk pedoman umum sehingga
penyelenggaraan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman dalam
mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran berjalan secara optimal, tertib, terorganisasi
dengan baik dan adanya sinkronisasi dan harmonisasi RPJMD dan RTRW Kota
Payakumbuh.
Dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembangunan perumahan
dan kawasan permukiman serta dalam upaya percepatan yang berkelanjutan dibutuhkan
suatu dokumen perencanaan pembangunan strategis terkait pembangunan dan
pengembangan perumahan dan kawasan permukiman. Dokumen yang dimaksud adalah
Dokumen Rencana Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP).
Dokumen RP3KP adalah turunan dari RTRW yang merupakan suatu produk rekayasa dan
dapat dijadikan acuan bagi kebijakan serta pengendalian pembangunan dan
pengembangan perumahan dan kawasan permukiman. Konsepsi pembangunan dan

DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN


KOTA PAYAKUMBUH 2018 1-2
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RP3KP

pengembangan perumahan dan kawasan permukiman pada suatu wilayah harus


direncanakan secara baik untuk kurun waktu 20 (dua puluh) tahun sebagai acuan dasar
bagi semua stakeholder dan masyarakat. RP3KP juga merupakan pedoman umum yang
wajib disiapkan oleh Pemerintah Kota Payakumbuh untuk mengakomodasi berbagai
kepentingan sekaligus untuk antisipasi permasalahan pembangunan dan pengembangan
perumahan dan kawasan permukiman yang saat ini berkembang di Kota Payakumbuh.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka perlu disiapkan penyusunan dokumen
RP3KP Kota Payakumbuh tahun 2018-2038.
Beberapa permasalahan utama sektor perumahan dan kawasan permukiman di
Kota Payakumbuh, diantaranya :
1. Rendahnya akses masyarakat terhadap rumah layak huni dengan harga
terjangkau,
2. Status kepemilikan rumah ataupun tanah dikuasai oleh kaum (tanah ulayat).
3. Pertumbuhan penduduk dan pertambahan Kepala Keluarga yang tak seimbang
dengan penyediaan jumlah rumah.
4. Migrasi penduduk dari sektor informal yang berindikasi pada munculnya
permukiman kumuh.
5. Prasarana, sarana dan utilitas pada kawasan perumahan dan permukiman yang
belum memadai dan belum berfungsi secara optimal.
6. Minimnya pembiayaan dan regulasi pada sektor perumahan dan permukiman.
7. Kelembagaan perumahan dan permukiman yang belum terbentuk.
Beberapa isu dan permasalahan yang disebutkan di atas menjadi tanggung jawab
bersama pemerintah, swasta dan masyarakat untuk mencegah dan mencarikan solusi yang
tepat. Dengan dilaksanakannya penyusunan RP3KP sebagai wujud dari perencanaan
jangka panjang sektor perumahan dan permukiman di Kota Payakumbuh, diharapkan
dapat menjadi pedoman dan acuan dalam pengambilan kebijakan perumahan dan
permukiman di masa datang.

1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran


Maksud dari penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan
dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Payakumbuh ini, adalah :
1. Tersusunnya skenario Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan
Kawasan Permukiman di Kota Payakumbuh.
2. Tersusunnya Naskah Akademis tentang Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Payakumbuh.

DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN


KOTA PAYAKUMBUH 2018 1-3
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RP3KP

Tujuan yang ingin dicapai dari Penyusunan Rencana Pembangunan dan


Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Payakumbuh,
adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan
permukiman secara terpadu pada Pemerintah Daerah Kota Payakumbuh.
2. Melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Perumahan Rakyat.
3. Pemberdayaan pemangku kepentingan bidang perumahan dan kawasan
permukiman.
4. Menunjang pembangunan ekonomi, social dan budaya.
5. Mencegah terjadinya kawasan kumuh.
Sasaran dari Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan
dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Payakumbuh ini, antara lain :
1. Tersedianya rencana pembangunan perumahan dan permukiman di Kota
Payakumbuh Tahun 2018-2038 dalam suatu Rencana Pembangunan dan
Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP).
2. Tersedianya skenario pembangunan perumahan dan permukiman yang
memungkinkan terselenggaranya pembangunan secara tertib dan terorganisasi
serta terbuka peluang bagi masyarakat untuk berperan serta dalam seluruh
prosesnya.

1.3 Dasar Hukum


Dasar hukum untuk melaksanakan penyusunan rencana pembangunan dan
pengembangan perumahan dan kawasan permukiman (RP3KP) Kota Payakumbuh antara
lain :
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria.
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
4. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan.
5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
6. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
8. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman.

DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN


KOTA PAYAKUMBUH 2018 1-4
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RP3KP

9. Undang–Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun.


10. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.
11. Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
sebagaimana terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015.
12. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
14. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan
Kawasan Perkotaan.
15. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang.
16. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan.
17. Peraturan Pemerintah Nomor 88 Tahun 2014 tentang Pembinaan
Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman.
18. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Perumahan dan Kawasan Permukiman.
19. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
20. Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2016 tentang Pembangunan Perumahan
Masyarakat Berpenghasilan Rendah.
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pedoman
Penyerahan Prasarana, Sarana Dan Utilitas Perumahan Dan Permukiman Di
Daerah.
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2010 tentang Pedoman
Pemberian Izin Mendirikan Bangunan.
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2010 tentang Pedoman
Standar Pelayanan Pekotaan.
24. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pedoman
Penyediaan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan.
25. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pedoman
Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Non Hijau di Wilayah
Kota/Kawasan Perkotaan.

DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN


KOTA PAYAKUMBUH 2018 1-5
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RP3KP

26. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Pedoman Keserasian Kawasan Perumahan dan Permukiman.
27. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 5 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pelaksanaan Fasilitasi Pra dan Pasca Sertifikasi Hak Atas Tanah untuk
Memberdayakan Masyarakat Berpenghasilan Rendah Membangun Rumah
Swadaya.
28. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 25 Tahun 2011 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Perumahan Murah.
29. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Perumahan Dan Kawasan Permukiman Dengan Hunian
Berimbang, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat Nomor 07 Tahun 2013.
30. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2014
tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Dan Daerah Kabupaten/Kota.
31. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
02/PRT/M/2016 tentang Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh.
32. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 13 Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2012-2032.
33. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman
Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-2035.
34. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bangunan.
35. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Payakumbuh Tahun 2012-2032.
36. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 5 Tahun 2017 tentang Penyediaan
dan Penyerahan PSU.
37. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh tentang IMB.
38. Peraturan Daerah Kota Payakumbuh Nomor 2 Tahun 2018 tentang Rencana
Detail Ruang Wilayah Kota Payakumbuh.
39. SPM Perumahan Kota Payakumbuh Tahun 2017.

1.4 Ruang Lingkup

DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN


KOTA PAYAKUMBUH 2018 1-6
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RP3KP

Lingkup kegiatan yang harus dilakukan dalam Penyusunan RP3KP Kota


Payakumbuh, meliputi :
a. Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah kajian dan perencanaan adalah wilayah Kota
Payakumbuh yang terdiri atas 5 Kecamatan dan 47 kelurahan, yaitu :
- Kecamatan Payakumbuh Barat terdiri dari 17 kelurahan.
- Kecamatan Payakumbuh Utara terdiri dari 9 kelurahan.
- Kecamatan Payakumbuh Timur terdiri dari 9 kelurahan.
- Kecamatan Payakumbuh Selatan terdiri dari 6 kelurahan.
- Kecamatan Lamposi Tigo Nagori terdiri dari 6 kelurahan.

b. Substansi Materi
Substansi materi yang wajib dimuat dalam penyusunan RP3KP Kota Payakumbuh,
adalah : (1) Backlog, (2) Kumuh, (3) Rumah tidak layak huni, (4) Squatter, (5)
Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU), (6) Penyediaan Lahan, (7) Pembiayaan, dan (8)
Kelembagaan.

1.5 Metodologi Penelitian


A. Pendekatan Pelaksanaan Pekerjaan
Pemahaman RP3KP dan perumusan permasalahan, poses analisis, keluaran
produk merupakan langkah untuk membuat metodologi dan strategi pendekatan untuk
pengembangan perumahan dan kawasan permukiman. Pendekatan ini dilakukan dengan
cara, sebagai berikut :
a. Isu permasalahan, terdiri dari permasalahan dan kajian mengenai indikasi
pembangunan perumahan dan kawasan permukiman serta kebijakan
pembangunan perumahan dan kawasan permukiman nasional.
b. Visi dan Misi untuk mencapai arah perkembangan perumahan dan kawasan
permukiman, analisis kebijakan tata ruang terhadap pembangunan dan
pengembangan perumahan dan kawasan permukiman, daya dukung dan daya
tampung wilayah, perumusan persoalan dan tantangan pengembangan dan
pembangunan perumahan dan kawasan permukiman. Database yang digunakan
meliputi perkiraan arah atau prediksi spesifik perumahan dan kawasan
permukiman.
c. Skenario umum merupakan perumusan dan konsepsi rencana dari isu-
permasalahan serta visi dan misi perumahan dan kawasan permukiman. Dalam

DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN


KOTA PAYAKUMBUH 2018 1-7
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RP3KP

skenario umum ini dilakukan sosialisasi rencana pembangunan dan


pengembangan perumahan dan kawasan permukiman kemudian perumusan
rencana dengan 3 (tiga) komponen meliputi rencana pembangunan dan
pengembangan perumahan dan kawasan permukiman, rencana pengembangan
sumber daya perumahan dan kawasan permukiman serta indikasi program. Ketiga
komponen tersebut akan menghasilkan konsep yaitu dasar-dasar penetapan
rencana, kebijakan perumahan dan kawasan permukiman, visi dan misi
pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman.
Secara sederhana dapat dilihat pada diagram berikut ini.

Gambar 1
Diagram Penyusunan RP3KP

DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN


KOTA PAYAKUMBUH 2018 1-8
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RP3KP

Tahap Pelaksanaan Pekerjaan dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Persiapan
N
PA a. Penganggaran biaya penyusunan RP3KP
b. Pembentukan Pokja PKP dan Pokjanis RP3KP
c. Penyepakatan Tugas dan Tanggung Jawab Pokja PKP dan
IA
RS Pokjanis RP3KP
PE d. Penyepakatan rencana kerja dan jadwal kerja

2. Pendataan

c. Pengumpulan a. Validasi b. Kesepakatan


BUKU
Data Data Data
PROFIL PKP
- Data Primer

- Data Sekunder

3. Analisis
BUKU DATA
a. Analisis Data PKP Berdasarkan Kondisi Eksisting DAN
b. Analisis ANALISIS

4. Konsep Rencana
a. Visi dan Misi Pembangunan PKP BUKU
b. Kebijakan dan Strategi pembangunan PKP RENCANA
N c. Pengendalian Pembangunan PKP
AA
AN 5. Indikasi Program
KS
LA
6. Peta Eksisting, Peta Analisis dan Peta Rencana ALBUM PETA
PE

I
7. LEGALISASI
AS
LIS
GA a. Pengajuan Ranperda PERDA
DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
LE b.KOTA
Pembahasan Ranperda
PAYAKUMBUH 2018 RP3KP
1-9
c. Penetapan Perda
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RP3KP

Gambar 2
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan RP3KP

B. Pendekatan Metodologi
Penyusunan RP3KP dilakukan melalui proses penjaringan dan pengumpulan data
dan informasi, kemudian melakukan analisis sederhana terhadap data yang telah
divalidasi dan prediksi data untuk 20 (dua puluh) tahun yang akan datang. Setelah
diperoleh analisa data, maka dilakukan perumusan konsep untuk mengeluarkan indikasi
program.
1. Proses penjaringan dan pengumpulan data
Metode pengumpulan data terdiri dari metode sekunder dan primer. Metode
sekunder terdiri studi dokumen dan literatur, sementara metode primer dilakukan dengan
survei dan observasi lapangan.
a. Metode Sekunder
Studi dokumen dan literatur merupakan metode yang digunakan untuk
mendapatkan informasi melalui produk-produk kegiatan terkait yang telah ada. Metode
studi literatur disebut pula metode studi dokumenter dalam identifikasi dan kajian materi
pekerjaan. Studi literatur digunakan untuk mengkaji program pembangunan dan
pengembangan perumahan yang pernah dilakukan. Pekerjaan ini memiliki kecenderungan
sifat studi yang memerlukan dukungan kegiatan kajian, baik terhadap literatur berupa
tulisan, jurnal, dan hasil studi terkait, hingga berbagai jenis regulasi dan kebijakan yang
terkait dengan upaya pembangunan dan pengembangan perumahan dan permukiman.
Untuk itu, diperlukan model pendekatan studi dokumenter yang akan menginventarisasi
dan mengeksplorasi berbagai dokumen terkait dengan materi pekerjaan. Studi
dokumenter memiliki ciri pendekatan yang mengandalkan dokumen / data-data sekunder
seperti :
 Peraturan perundangan-undangan dan dokumen kebijakan yang terkait.
 Laporan perencanaan dan program pengembangan perumahan dan permukiman
di wilayah Kota Payakumbuh.
 Teori maupun konsep-konsep pengembangan perumahan permukiman, termasuk
dalam aspek pendukungnya seperti kelembagaan, pengelolaan, aspek pembiayaan
serta peran masyarakat dalam mewujudkan perumahan dan permukiman.

DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN


KOTA PAYAKUMBUH 2018 1 - 10
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RP3KP

 Survei Data Sekunder, dilakukan pula terhadap Instansi Pemerintah Daerah atau
institusi terkait dengan permukiman dan infrastruktur perkotaan. Survei
dilakukan guna memperoleh data mengenai kondisi permukiman, kondisi
infrastruktur perkotaan, lahan serta berbagai dokumen terkait permukiman dan
infrastruktur perkotaan lainnya.

b. Survei dan Observasi Lapangan


Secara umum metode survei dan observasi lapangan dilakukan untuk memahami
persoalan-persoalan terkait pengembangan perumahan dan kawasan permukiman secara
nyata di lapangan. Persiapan survei dan observasi di lokasi pengamatan dilakukan dengan
menggunakan stakeholders approach guna memperoleh dukungan dari pemerintah
daerah dan stakeholder lain terkait dalam rangka pelaksanaan kegiatan. Untuk itu perlu
dilakukan beberapa kegiatan persiapan, antara lain :
 Identifikasi stakeholder terkait dan berwenang dalam masalah perumhan dan
kawasan permukiman di daerah.
 Upaya memperoleh contact person dari stakeholder terkait untuk menunjang
pelaksanaan kegiatan dan penyesuaian jadwal pelaksanaan kegiatan.
 Need assessment survey, ditujukan guna memperoleh rincian kebutuhan
pelaksanaan kegiatan serta menyusun rancangan pelaksanaan kegiatan survei dan
observasi di lapangan serta penyiapan perangkat pendukung kegiatan.
 Penyiapan tim survei, yaitu pembagian tim pelaksana survei yang terdiri dari
tenaga ahli dan tenaga pendukung pekerjaan.
Dalam pelaksanaan survei dan observasi di lokasi pengamatan, digunakan metode
survei primer, sebagai berikut :
 Observasi lapangan, dilakukan untuk memperoleh gambaran kondisi eksisting di
lokasi pengamatan serta pemahaman akan karakteristik wilayah pekerjaan.
 Ground truth survey, merupakan metoda teknis yang bertujuan untuk
membandingkan/mengkonfirmasi data/informasi sekunder dengan kondisi nyata
di lapangan. Metode ini dapat memperlihatkan adanya perubahan tertentu dalam
rentang waktu antara suatu data sekunder dikompilasikan oleh instansi terkait
dengan perkembangan yang telah terjadi sampai kondisi waktu dilakukannya
survei primer.

Teknik Pengumpulan Data Primer :


1. Pengamatan Visual

DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN


KOTA PAYAKUMBUH 2018 1 - 11
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RP3KP

Pengamatan ini dilakukan dalam identifikasi tingkat kepustakaan dan kebutuhan


pengembangan kawasan studi.
2. Rekaman Visual
Rekaman kondisi eksisting dengan foto atau sketsa-sketsa dalam upaya merekam
data-data kondisi lapangan.
3. Pengukuran
Metode ini memiliki peran terpenting dalam menggali data dan kondisi serta
permasalahan lapangan secara kuantitatif. Pengukuran ini harus dilaksanakan
secara akurat, sehingga dalam penyajian peta ataupun gambar dapat dilakukan
secara tepat dan efisien.
4. Penyerapan Aspirasi Melalui Kuisioner Langsung
Penyerapan aspirasi dilakukan untuk memperoleh informasi permasalahan dan
potensi kawasan saat ini serta untuk menggali persepsi penghuni kawasan
terhadap kondisi lingkungan mereka tinggal.

Dengan demikian diharapkan bahwa studi ini dapat dilakukan dengan


menggunakan kompilasi data yang didapatkan dari instansi terkait dan masukan dari
masyarakat setempat, sehingga data yang diperoleh secara keseluruhan menjadi lebih
akurat. Adapun kebutuhan data dalam penyusunan RP3KP adalah sebagai berikut :
Tabel 1
Kabutuhan Data Penyusunan RP3KP
No Aspek Kebutuhan Data Metode Survey
1 Kebijakan dan a) RTRW Kota Payakumbuh Survey sekunder melalui data
Strategi Pembangunan b) RDTR Kota Payakumbuh instansional dan studi
c) Kebijakan sektoral lainnya yang literatur
berkaitan dengan pengembangan
kawasan, seperti masterplan
transportasi, masterplan drainase, dan
berbagai dokumen pembangunan
lainnya
2 Kondisi Tata Ruang a) Aksesibilitas kawasan terhadap sistem  Survey primer,
Kawasan perkotaan pengamatan langsung
b) Integrasi dan konstelasi kawasan dilapangan
terhadap fungsi kota  Survey sekunder, data
c) Sistem dan pola ruang kawasan instansi, dan studi literatur
d) Pemanfaatan lahan Mengacu pada:
e) Stakeholders terkait penanganan - RTRW Kota Payakumbuh
kawasan (pemerintah, masyarakat dan - Dokumen lain yang terkait
swasta) rencana penataan kawasan
3 Kondisi Fisik a) Curah hujan Survey sekunder data
Kawasan b) Topografi instansional
c) Geologi
d) Hidrologi

DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN


KOTA PAYAKUMBUH 2018 1 - 12
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RP3KP

No Aspek Kebutuhan Data Metode Survey


4 Kondisi Sosial a) Data kependudukan/ demografi  Survey sekunder data
Budaya dan Ekonomi b) Potensi ekonomi kawasan instansional
c) Persepsi masyarakat, kebutuhan,  Survey primer,
keinginan dan harapan dari masyarakat pengamatan langsung
dilapangan
 Wawancara

5 Kondisi Sarana a) Jenis fasilitas yang ada di dalam  Survey primer,


Umum kawasan saat ini (sarana umum dan pengamatan langsung di
sosial) lapangan
b) Kondisi dan lingkup pelayanan sarana  Survey sekunder data
umum instansional
c) Pola perpetakan dan persebaran sarana  Dokumentasi lapangan
umum
d) Kebutuhan sarana umum
6 Kondisi Kondisi fisik dan kondisi pelayanan  Survey sekunder data
Infrastruktur/Prasaran infrastruktur dan utilitas di dalam instansional
a dan Utilitas kawasan:  Survey primer,
Kawasan a) Jalan pengamatan langsung di
b) Drainase lapangan
c) Air Bersih  Dokumentasi lapangan
d) Limbah
e) Persampahan
f) Listrik
g) Telepon
h) Ruang terbuka hijau
7 Penggunaan Lahan a) Guna lahan  Survey sekunder data
dan Pertanahan b) Batas fisik kawasan instansional
c) Status kepemilikan lahan  Survey primer,
d) Pola perpetakan dan persebaran (urban pengamatan langsung di
pattern) lapangan
 Dokumentasi lapangan
Sumber : Modul Penyusunan RP3KP, Dirjen Penyediaan Perumahan

Proses pengumpulan data dapat digambarkan melalui diagram dibawah ini.

DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN


KOTA PAYAKUMBUH 2018 1 - 13
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RP3KP

PERSIAPAN PROSES PERIJINAN

Penyusunan desain survey Surat survey


Kebutuhan data
Distribusi personil
Penentuan waktu

PELAKSANAAN SURVEY SCANNING

Survey primer Pemantapan metode survey


Survey Sekunder Pengenalan wilayah

REVIEW dan EVALUASI

Review dan evaluasi perolehan data


Pemilihan Data
Validasi data
Kompilasi data

Gambar 3
Diagram Proses Pengumpulan Data
2. Teknik Pengolahan Data
Dalam pengolahan data ada beberapa hal yang harus dikerjakan yaitu :
1. Editing, yaitu meneliti/memilih kembali kelengkapan dan kebenaran atas data yang
dibutuhkan.
2. Koding, yaitu dengan mengklasifikasikan frekuensi data dalam masing-masing
kelompok/kategori sesuai dengan kebutuhan dalam analisis yaitu dengan
pengkodean data agar data lebih mudah dicari.
3. Tabulasi, yaitu dengan mengelompokkan data untuk mempermudah proses analisis.
4. Klasifikasi, yaitu data yang dipilah berdasarkan kebutuhan analisis yang akan
dikerjakan.
5. Analisis, yaitu perhitungan data berdasarkan data yang ada dan model analisis yang
sudah dikembangkan berdasarkan maksud dan tujuan studi yang sudah disusun.

3. Teknik Analisis Data


Metode pendekatan analisis yang dipakai ada dua jenis pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan Kualitatif, terbagi atas :

DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN


KOTA PAYAKUMBUH 2018 1 - 14
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RP3KP

a. Deskriptif, yaitu metode analisis dengan cara melihat keadaan obyek melalui
uraian, pengertian atau penjelasan terhadap analisis yang bersifat terukur maupun
tidak terukur.
b. Normatif, yaitu metode analisis terhadap keadaan obyek yang seharusnya
mengikuti suatu aturan atau pedoman ideal tertentu. Adapun aturan baku tersebut
merupakan standar yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai landasan hukum,
dalam hal ini berupa peraturan-peraturan atau standar baku terhadap kawasan
perumahan, permukiman dan rencana tata ruang kawasan.
c. Spatial, yaitu pendekatan yang dilakukan dengan metode interaksi keruangan
yang diukur dari aksesibilitas dan kesesuaian lokasi permukiman secara spasial.
2. Pendekatan Kuantitatif, digunakan untuk mengetahui faktor–faktor yang
berpengaruh dalam suatu kawasan. Metode ini dengan menggunakan data numerik,
sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan analisis.
Dalam Penyusunan RP3KP analisis yang dilakukan dapat dikelompokkan dalam
beberapa aspek :
1. Aspek Kebijakan
Dilakukan teknis analisis terhadap :
a. Analisis implikasi kebijakan pembangunan dan kebijakan tata ruang nasional
dan daerah provinsi dan Kota Payakumbuh terhadap pembangunan dan
pengembangan perumahan dan kawasan permukiman.
b. Analisis sistem pusat-pusat pelayanan yang didasarkan pada sebaran daerah
fungsional perkotaan dan perdesaan.
c. Analisis arah pengembangan perumahan dan kawasan permukiman di perkotaan
dan/atau perdesaan yang berbatasan dalam wilayah Kota Payakumbuh terhadap
rencana pengembangan wilayah Kota Payakumbuh secara keseluruhan.
d. Analisis terhadap rencana investasi PSU dan rencana induk sistem.

2. Aspek Sosial Kependudukan


Analisis dapat dilakukan terhadap karakteristik sosial kependudukan di daerah Kota
Payakumbuh di lihat dari grafik yang berisi data mengenai jumlah kepala keluarga
secara time series, apakah bentuknya berubah secara aritmetik, eksponensial atau
geometrik. Jika trend pertumbuhan jumlah kepala keluarganya sudah terlihat dari
data historis, maka dapat dilakukan proyeksi 20 tahun mendatang dengan metode
yang sama (aritmetik, eksponensial atau geometrik).
Output dari analisis sosial kependudukan, adalah :

DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN


KOTA PAYAKUMBUH 2018 1 - 15
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RP3KP

a. Proporsi penduduk perkotaan dan perdesaan pada awal tahun perencanaan


dan proyeksi 20 (dua puluh) tahun ke depan.
b. Struktur penduduk berdasarkan mata pencaharian, usia produktif, tingkat
pendidikan, sex ratio, dan tingkat pendapatan.
c. Sebaran kepadatan penduduk pada awal tahun perencanaan dan proyeksi 20
(dua puluh) tahun ke depan.
d. Jumlah pertumbuhan Kepala Keluarga (KK).
3. Aspek Backlog
Pada aspek backlog, ada beberapa hal yang harus dianalisis, yaitu :
a. Proyeksi perubahan populasi penduduk yang akan terjadi di masa yang akan
datang atau jangka waktu proyeksi kebutuhan perumahan yang direncanakan.
b. Proyeksi jumlah kebutuhan perumahan dan menentukan jumlah perumahan
yang membutuhkan lahan untuk pembangunan (untuk konstruksi
pembangunan perumahan baru) dengan cara :
- Menentukan jumlah proyeksi pertumbuhan keluarga di wilayah rencana.
- Menentukan proporsi pertumbuhan keluarga berpendapatan rendah.
- Melakukan estimasi jumlah unit rumah yang disediakan oleh pihak
swasta bagi keluarga berpendapatan rendah baru (hasil proyeksi).
- Menghitung kebutuhan bersih untuk unit perumahan baru yang akan
dibangun.
c. Mengalokasikan jumlah unit perumahan yang dihitung berdasarkan kebutuhan
perumahan kepada masyarakat disesuaikan dengan kriteria yang telah
ditentukan dalam penempatan pembangunan perumahan baru.
d. Analisis pertumbuhan penduduk alami dan migrasi.
e. Adanya pusat kegiatan baru/ekonomi.
f. Jumlah kebutuhan rumah berdasarkan hasil analisis terkait penanganan
kumuh, RTLH, dan squatters.
g. Perspektif kepenghunian dihitung dengan mengacu pada konsep perhitungan
ideal, dimana 1 keluarga menghuni 1 rumah.
4. Aspek Perumahan dan Kawasan Permukiman Kumuh
Analisis overlay sebaran perumahan kumuh dan permukiman kumuh dengan peta
dari kebijakan program pembangunan infrastruktur strategis dan kawasan skala besar
ditujukan untuk mengetahui posisi spatial perumahan kumuh dan permukiman
kumuh terhadap rencana pembangunan infrastruktur strategis dan kawasan skala

DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN


KOTA PAYAKUMBUH 2018 1 - 16
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RP3KP

besar. Analisis ini akan menghasilkan prediksi perubahan luas perumahan dan
permukiman kumuh 10-15 Ha dalam satu hamparan.
5. Aspek Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
Analisis dilakukan terhadap Jumlah, sebaran dan kondisi RTLH. Output dari analisis
ini berupa klasifikasi RTLH, sebaran berdasarkan klasifikasinya serta target
penanganan RTLH bagi MBR.
6. Aspek Squatter
Analisis dilakukan terhadap status tanah dan kondisi bangunan, sehingga
menghasilkan informasi luas lahan dihuni squatter, lokasinya (tanah negara/tanah
private), serta kondisi bangunan.
7. Aspek Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU)
Analisis kesesuaian terhadap rencana investasi prasarana, sarana dan jaringan utilitas
regional atau rencana induk sistem menggunakan overlay data dari beberapa peta,
seperti :
a. Peta Eksisting
b. Peta Rencana Jaringan Jalan
c. Peta Rencana Struktur Ruang
Sehingga didapatkan kesesuaian pembangunanan PSU dan kebutuhan PSU pada
suatu wilayah.

8. Aspek Penyediaan Tanah


Teknis Analisis yang dapat digunakan :
a. Analisis daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup serta optimasi
pemanfaatan ruang.
b. Kompilasi dan identifikasi sebaran dan luas tanah yang siap digunakan untuk
pembangunan perumahan, dapat dilakukan dengan cara :
- Potensi luas lahan kosong dipetakan
- Dioverlay dengan peta layak bangun perumahan
- Pengecekan kembali dengan data BPN mengenai status tanahnya
c. Analisis kebutuhan lahan untuk pembangunan perumahan dan kawasan
permukiman dengan memperhatikan kebijakan hunian berimbang.
Analisis ini akan menghasilkan informasi :
a. Negative list.
b. Ketersediaan tanah (siap dibangun untuk perumahan).

DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN


KOTA PAYAKUMBUH 2018 1 - 17
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RP3KP

c. Kebutuhan tanah (Luas lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan


perumahan dan kawasan permukiman baru).
d. Potensi pola penyediaan tanah.
9. Aspek Pembiayaan
Analisis untuk aspek pembiayaan perumahan dan permukiman dilakukan dengan
cara :
a. Analisis supply dan demand
Supply perumahan adalah pertambahan jumlah rumah dari tahun 0 ke tahun t.
Demand Perumahan adalah pertambahan jumlah KK dari tahun 0 ke tahun t
ditambah backlog dari tahun 0.
Lakukan tabulasi supply dan demand perumahan dari beberapa tahun sebelumnya
untuk mendapatkan koefisien persentase pertumbuhan dalam bentuk grafik,
sehingga bisa dilakukan proyeksi suplly dan demand untuk 20 (dua puluh) tahun
perencanaan.
b. Operasionalisasi skema pembiayaan yang cocok dengan kondisi daerah,
golongan dan jenis pendapatan.
10. Aspek Kelembagaan
Analisis Kelembagaan PKP dapat dilakukan dengan cara :
a. Menyusun daftar lembaga/instansi/pihak yang berisi peran, tugas dan fungsi
dari setiap lembaga/instansi/pihak yang terlibat dalam pembangunan dan
pengembangan PKP.
b. Memetakan posisi suatu lembaga/instansi/pihak terhadap lembaga/
instansi/pihak lain.
c. Membuat bagan proses penyelenggaraan perumahan.

4. Teknik Perumusan Konsep


Beberapa prinsip ini harus menjadi dasar penting dalam perumusan konsepsi.
Prinsip-prinsip tersebut antara lain:
1. Pemberdayaan masyarakat, yaitu membangun masyarakat dari dalam agar
memahami permasalahan perumahan dan kawasan permukiman di daerahnya
masing-masing. Dalam hal ini adalah pemberdayaan pokjanis (kelompok kerja
teknis) yang terdiri dari sekumpulan para stakeholder yang terkait dengan bidang
perumahan dan kawasan permukiman.

DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN


KOTA PAYAKUMBUH 2018 1 - 18
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RP3KP

2. Partisipatif, yaitu selama kegiatan atau proses sosialisasi RP3KP dan pendataan
terkait data masyarakat yang dibutuhkan untuk perumahan dan kawasan
permukiman selalu melibatkan secara aktif.
3. Advokatif, yaitu selalu siap memberikan pendampingan dan arahan strategik pada
permasalahan yang mungkin timbul selama kegiatan penyusunan RP3KP
berlangsung. Agar proses penyusunan RP3KP berjalan dengan lancar dan tetap
mengarah pada tujuan serta sesuai dengan pedoman yang berlaku.
4. Efektif, yaitu kegiatan sosialisasi dan pelatihan RP3KP berlangsung sesuai
dengan pedoman, ditujukan kepada stakeholder perumahan dan permukiman,
mempunyai manfaat yang luas berdaya guna serta berhasil guna. Utamanya dapat
mendorong kepedulian para stakeholder untuk dapat mengenali dan memahami
pentingnya perencanaan di bidang perumahan dan permukiman, sehingga secara
bersama-sama dapat disusun suatu perencanaan perumahan dan kawasan
permukiman yang baik.
5. Efisien, yaitu kegiatan harus berlangsung sesuai dengan jadwal kegiatan, tidak
boros sumber daya, mudah, murah, cepat dan tetap berkualitas.
6. Transparan, yaitu informasi tentang pelaksanaan pekerjaan terbuka dan mudah
dipahami oleh semua pihak yang terlibat.
7. Akuntabel, yaitu hasil pelaksanaan dapat dipertanggungjawabkan secara kualitas
dan kuantitas kepada semua pihak, terutama pemberi pekerjaan.
8. Azas demokrasi, yaitu pembangunan dilaksanakan dari rakyat, oleh rakyat dan
untuk rakyat.

1.6 Keluaran (Output)


Keluaran yang diharapkan dari Penyusunan Rencana Pembangunan dan
Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Kota Payakumbuh, yaitu
:
a. Dokumen teknis Penyusunan RP3KP Kota Payakumbuh Tahun 2018-2038, terdiri
atas 4 (empat) dokumen, yaitu :
1. Buku Profil Daerah Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
2. Buku Data dan Analisa
3. Buku Rencana dan Indikasi Program
4. Album Peta
b. Naskah Akademis RP3KP yang siap digunakan sebagai acuan dalam
penyelenggaran pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan

DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN


KOTA PAYAKUMBUH 2018 1 - 19
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RP3KP

permukiman daerauh dilengkapi dengan peta kawasan dan kebutuhan perumahan


dalam bentuk digitasi spasial berbasis web dan estimasi pembiayaan serta
rekomendasi prioritas per tahunnya.

1.7 Hasil (outcome)


Hasil atau outcome yang diperoleh dari pelaksanaan pekerjaan Penyusunan
RP3KP Kota Payakumbuh Tahun 2018-2038, yaitu :
a. Diperolehnya suatu landasan strategis penyelenggaraan dan pengelolaan
perumahan dan kawasan permukiman di Kota Payakumbuh sesuai dengan
kebutuhan prioritas maupun antisipasi dalam menghadapi dinamika perkembangan
wilayah.
b. Diperolehnya suatu arahan kebijakan penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman di Kota Payakumbuh yang selanjutnya dapat menjadi acuan dasar
bagi penyiapan program dan kegiatan terkait bidang perumahan dan kawasan
permukiman di Kota Payakumbuh, baik yang berasal dari Pemerintah Pusat,
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat maupun Pemerintah Kota Payakumbuh.
c. Diperolehnya dukungan stakeholder perumahan dan kawasan permukiman yang
dilibatkan dalam proses sosialisasi dan identifikasi permasalahan perumahan dan
kawasan permukiman di Kota Payakumbuh.
d. Diperolehnya gambaran kondisi perumahan dan kawasan permukiman Kota
Payakumbuh berdasarkan data dan informasi terkini yang lengkap dari hasil
kegiatan inventarisasi dan penyusunan data.
e. Tersusunnya arahan-arahan ruang permukiman yang selaras dengan arahan
penataan ruang.
f. Tersedianya kebijakan penanganan perumahan dan permukiman bagi masyarakat
miskin dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang diharapkan dapat
mengakomodir kebutuhan yang ada maupun potensi perkembangan kebutuhan di
tahun mendatang sebagai bentuk antisipasi permasalahan.

1.8 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan RP3KP Kota Payakumbuh, terdiri atas :
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang hal-hal umum yang terdiri dari latar belakang
pekerjaan, maksud, tujuan dan sasaran kegiatan, lingkup wilayah dan materi,

DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN


KOTA PAYAKUMBUH 2018 1 - 20
LAPORAN AKHIR
PENYUSUNAN RP3KP

pendekatan dan metodologi, keluaran, hasil serta sistematika penulisan Laporan


RP3KP.
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS
Bab ini menguraikan tentang tinjauan teoritis RP3KP.
BAB 3 TINJAUAN KEBIJAKAN PERUMAHAN DAN KAWASAN
PERMUKIMAN
Bab ini menguraikan tentang tinjauan kebijakan perumahan dan kawasan
permukiman yang ditetapkan, baik dalam bentuk regulasi Pemerintah Pusat
maupun Pemerintah Daerah.
BAB 4 KONDISI EKSISTING PERUMAHAN DAN KAWASAN
PERMUKIMAN KOTA PAYAKUMBUH
Bab ini menguraikan tentang gambaran umum Kota Payakumbuh, potensi,
permasalahan dan tantangan terkait perumahan dan permukiman di Kota
Payakumbuh.

BAB 5 ANALISIS
Berisikan tentang analisis data perumahan dan permukiman dan analisis
kebijakan pembangunan dan pengembangan Perumahan dan Kawasan
Permukiman.
BAB 6 RENCANA RP3KP
Bab ini menguraikan tentang Rencana Pembangunan dan pengembangan
kawasan perumahan dan permukiman di Kota Payakumbuh.

BAB 7 INDIKASI PROGRAM


Berisikan tentang Indikasi Program Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Kawasan Perumahan dan Permukiman di Kota Payakumbuh.

DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN


KOTA PAYAKUMBUH 2018 1 - 21

Anda mungkin juga menyukai