Anda di halaman 1dari 91

SPEKTROSKOPI MOLEKULAR

Spektroskopi
Spektroskopi molekuler adalah ilmu yang
mempelajari interaksi antara gelombang

elektromagnetik dengan materi


Metode spektroskopi digunakan untuk

menentukan, mengkonfirmasi struktur molekul,


dan untuk mengetahui kemurnian suatu senyawa

Spektroskopi Konvensional

Tipe Spektroskopi
Spektroskopi Ultraviolet (UV) ---- Keadaan energi elktronik
Digunakan untuk ---- molekul konjugasi, gugus karbonil, gugus nitro
Spektroskopi Infrared (IR) ---- keadaan energi vibrasi
Digunakan untuk ---- gugus fungsional, struktur ikatan
Spektroskopi NMR ---- keadaan spin inti
Digunakan untuk ---- bilangan, tipe dan posisi relatif dari proton (inti
hidrogen dan inti karbon 13)
Spektroskopi Massa ---- Penembakan elektron berenergi tinggi
Digunakan untuk ---- berat molekul, keberadaan nitrogen, halogen

Bentuk Interaksi Radiasi dengan


Materi

ABSORPSI

EMISI

REFLEKSI

SCATTERING

Absorpsi
Berkas radiasi elektromagnet bila dilewatkan pada
sampel kimia maka sebagian akan terabsorpsi
Energi elektromagnet yang ditransfer ke molekul
sampel akan menaikan tingkat energi (tingkat
tereksitasi)
Eksitasi energi dapat berupa eksitasi elektronik,
vibrasi dan rotasi
Molekul akan dieksitasi sesuai dengan panjang
gelombang yang diserapnya
Hampir semua gugus fungsi organik memiliki
bilangan gelombang serapan khas di daerah yang
tertentu

Vibrasi molekul
Jenis vibrasi:
1. Vibrasi ulur (Stretching Vibration), yaitu
vibrasi yang mengakibatkan perubahan
panjang ikatan suatu ikatan
2. Vibrasi tekuk (Bending Vibrations), yaitu
vibrasi yang mengakibatkan perubahan
sudut ikatan antara dua ikatan

Spektroskopi IR

Spektroskopi Infra Merah


Merupakan suatu metode yang mengamati
interaksi molekul dengan radiasi
elektromagnetik yang berada pada daerah
panjang gelombang 0.75 1.000 m atau
pada bilangan gelombang 13.000 10 cm-1
Umumnya digunakan dalam penelitian dan
industri
Menggunakan teknik absorpsi

Spektroskopi UV-VIS
Umumnya spektroskopi dengan sinar ultraviolet (UV) dan
sinar tampak (VIS) dibahas bersama karena sering kedua
pengukuran dilakukan pada waktu yang sama
Berkaitan dengan proses berenergi tinggi yakni transisi
elektron dalam molekul,maka informasi yang didapat
cenderung untuk molekul keseluruhan bukan bagianbagian molekulnya
Sangat cocok untuk tujuan analisis karena metoda ini
sangat sensitif
Sangat kuantitatif dan jumlah sinar yang diserap oleh
sampel diberikan oleh ungkapan hukum Lambert-Beer.
Menurut hukum Beer, absorbans larutan sampel sebanding
dengan panjang lintasan cahaya d dan konsentrasi
larutannya c

Spektroskopi Fluoresensi
Jenis spektroskopi elektromagnetik yang
menganalisis fluoresensi dari sampel
Fluoresensi adalah lepasnya energi dalam bentuk
radiasi dengan energi yang lebih rendah atau panjang
gelombang yang lebih tinggi berupa cahaya tampak
Spektroskopi fluoresensi digunakan dalam, biokimia,
kedokteran, dan bidang penelitian kimia untuk
menganalisis senyawa organik

Skema Spektroskopi Flouresensi

Instrumen Pada Spektroskopi


Molekuler
Spektroskopi IR, Spektrofotometri
UV- Vis, dan Spektroskopi Pendar
Cahaya

Instrumen Spektroskopi Secara Umum


Dengan sumber cahaya apapun, spektrometer
terdiri atas sumber sinar, prisma, sel sampel,
detektor dan pencatat.

1. Sumber Radiasi

Argon
Tungsten
Deuterium
Xenon

100 160 nm
350 800 nm
160 360 nm
200 900 nm

2. Kuvet (Sample Container)

3. Monokromator
PRISMA

GRATING

4. Detektor

Photovoltaic
Phototube
Diode array

Spektroskopi IR

Instrumentasi Spektroskopi IR
Sumber Radiasi
- Nerst Glower
Daerah Cuplikan/Sampel
Monokromator
Prisma garam batu

Detektor
- Detektor termal
Signal Prosessor dan Readout

Spektrometer dispersif

Terdiri dari:

sumber energi
tempat contoh
sistem untuk pemilihan panjang gelombang
detektor
alat pembaca atau pencatat (recorder).

Fourier Transform Infra Red

Fourier Transform Infra Red

Bruker Vertex 70

Instrumentasi Fourier

Diagram Skematik dari Spektrometer IR

Spektrofotometer UV-Vis

Shimadzu UV 2401PC

Komponen Instrumentasi UV-Vis


Sumber Radiasi
Lampu wolfram

Kuvet (Sample Container)


Kuarsa atau silika

Monokromator
Prisma kaca atau kuarsa

Detektor
Fotolistrik

Pencatat

Spektrofotometer UV-Vis

Menurut konfigurasi optiknya,


spektrofotometer UV-Vis dibagi menjadi
Single Beam
Double Beam
Multi Channel

Single Beam

Double Beam

Multi Channel

Tanpa monokromator
Mendispersikan cahaya dengan panjang gelombang
yang sama
Mahal
Resolusi terbatas

Spektrofotometer Pendar Cahaya

Spektrofotometer Pendar Cahaya


Terdiri dari:
sumber
monokromator atau filter
sampel
monokromator atau filter
detektor
penguat
pembacaan

Bentuk Interaksi Radiasi dengan Materi

Cara Kerja Instrumen

Cara Kerja Spektroskopi Molekular


Tampak, UV

Schematic of a Double Beam Spectrophotometer


Bauer, H.H., Christian, G.D., and O'Reilly, J.E. 1978 Instrumental Analysis

Cara Kerja Spektroskopi Molekular


InfraRed (IR)

Metode Pada Spektroskopi Molekuler IR

Cara Kerja Spektroskopi


Pendar Molekular

Electronic transition energy level diagram


Skoog, Holler and Crouch: Chapter 15, sections 15A-15C

Fluorescence Detector
Instrumental Analysis by Bauer, Christian and O'Reilly

Spektrofotometer
Absorbansi tinggi : Digunakan untuk larutan yang
sangat pekat.
- Skala alat dapat diatur menjadi 100 satuan dengan
1. Memperbesar lebar celah
2. Memperbesar intensitas sumber
3. Memperbesar sensitivitas detektor
- Standar dengan konsentrasi lebih rendah dari sample

Spektrofotometer
Absorbansi rendah : Digunakan untuk larutan yang
sangat encer
- Standar dengan konsentrasi lebih tinggi dari sample
Perbandingan plot absorbansi terdekat digunakan
untuk ketelitian analisis dan kemudahan pengukuran
absorbansi sample (kalibrasi)
I

II

III

IV

VI

VII

Konsentrasi
( g/ml)

10

40

80

200

280

Absorbansi

0,025

0,40

1,00

1,4

0,050 0,20

Tabel 1. Absorbansi Tinggi (S.M. Khopkar)

Titrasi
Perubahan dalam absorbansi pada larutan dapat
digunakan untuk mengikuti perubahan
konsentrasi sample selama titrasi
Absorbsi berbanding linear dengan konsentasi
sample.
Sample yang telah dititrasi membuat Plot
absorbansi terhadap volume titran akan terdiri
dari 2 garis lurus yang saling berpotongan pada
satu titik

Skoog, Holler and Crouch

Titrasi
Hukum Bouger dalam Titrasi
A = bc = (V+v)/V
: absorpsivitas (M-1cm-1 , L g-1 cm-1)
b : jarak tempuh optik (cm)
c : konsentrasi (M, g L-1)

Analisis senyawa kompleks


Metode variasi kontinu :
Metode untuk menganalisis komposis kation dan
ligan dalam senyawa kompleks dengan mengukur
absorbansi yang dibandingkan dengan fraksi salah
satu reaktan
Xm= Vm/(Vm+VL)
:
Vm : volum kation terlarut
VL : volum kation terlarut

XL = VL (Vm+VL)

Metode variasi kontinu


Skoog, Holler and Crouch

Analisis senyawa kompleks


Metode perbandingan mol
Komposisi senyawa kompleks ditentukan dengan
perbandingan Absorbansi beberapa konsentrasi
salah satu spesi senyawa kompleks, Kation atau ligan.
Perbandingan absorbansi sebagai perbandingan mol
ion logam dan ligan, maka didapatkan garis lurus
melalui (0,0) dan akan berbelok pada titik ekivalen

Metode variasi kontinu


Skoog, Holler and Crouch

Analisis senyawa kompleks


Metode perbandingan slope
Metode ini digunakan untuk senyawa
kompleks lemah dengan asumsi
1. Pembentukan senyawa kompleks dapat
dibuat dengan salah satu reaktan berlebih
2. Mengikuti Hukum Beer

Analisis senyawa kompleks


xM + yL

MxLy

cm = [M] + x[MxLy]
cL = [L] + y [MxLy]
cm, cL molar konsentrasi analitikal
Pada L berlebih maka, [M] << x[MxLy]
Pada L berlebih maka, [L] << y [MxLy]
cm = x[MxLy]
cL = y [MxLy]
Hukum Beer
A= bc = b[MxLy] = b cm /x
A= bc = b[MxLy] = b cL /y
Perbandingan dari kedua absorban pada reaktan
b cm /x : b cL /y = y/x

Analisis Otomatis dengan Flow


Injection Analysis (FIA)
Ditemukan oleh Ruzicka dan Hansen di Denmark
Secara bersamaan oleh Stewart di US pada 1970

Digunakan untuk penentuan variasi


kandungan darah dan urin (sample) dalam
klinik Laboratorium

Analisis Otomatis dengan Flow


Injection Analysis (FIA)
Metode Analisis dimana sample dibawa dalam suatu
sistem menuju detektor
Sample dibentuk dan dialirkan dalam bentuk gelembung
udara baru kemudian direaksikan dengan standar,
dianalisis oleh detektor .
Gelembung udara untuk :
1. Mencegah penyebaran sample yang berlebih
2. Meningkatkan percampuran sample dan bahan reaksi
3. Menghindari dinding saluran
4. Mencegah kontaminasi silang antara sample yang
berturut-turut

Analisis Otomatis dengan Flow


Injection Analysis (FIA)
Pemisahan dalam (FIA) dengan
Dialisis
Liquid extraction
Difusi Gas

FIA Dialisis
Skoog, Holler and Crouch

FIA Extraction
Skoog, Holler and Crouch

Metode Spektroskopi Infrared


Identifikasi Gugus Fungsi
Frekuensi dapat dijadikan penentu gugus
fungsi dengan persamaan :
= 1/(2c)(K/)

Metode Spektroskopi Infrared


Identifikasi Gugus Fungsi
Frekuensi dapat dijadikan penentu gugus fungsi, dengan
klasifikasi seluruh daerah frekuensi IR menjadi 3 atau 4
bagian.
Pembagian IR
1. Daerah dekat IR ( 0,2-2,5 )
2. Daerah Fundamental (2,5-50)
3. Daerah jauh IR (50-500)

Berdasarkan daerah ulur hidrogen (2,7-3), daerah ikatan


rangkap 3 (3,7-5,4), daerah ikatan rangkap 2 (5,16,5),daerah sidik jari (6, 7-14).
Rata-Rata klasifikasi pada daerah fundamental

Metode Spektroskopi Infrared


Metode Base Line
Pada konsentrasi tinggi, absorbansi tinggi
Tidak memenuhi hukum Beer dikarenakan
adanya penentuan dengan menyeleksi pita
absorbsi yang dianalisis yang tidak terjatuh
kembali pada pita komponen yang dianalisis.

Metode Spektroskopi Infrared


Po menunjukan intensitas sinar yang didapat
dengan cara menarik garis lurus tangensial
pada kurva spektrum absorpsi pada posisi pita
absorbsi yang dianalisis
T untuk Pt diukur dari titik absorbsi maksimum
Kurva kaliberasi didapakan dengan
log(Po/Pt).konsentasi sample

Spektroskopi pendar molekuler


Metode pendar Fluor
Radiasi Emisi yang berasal dari konversi internal (IC) S2 ke
S1, S1 ke S0 dengan waktu emisi 10-7-10-9 s
Berdasarkan pada sifat dan intensitas cahaya teremisi
oleh suatu molekul pada transisi tingkat triplet
pertama dan tingkat singlet.
Analisis senyawa organik dan anorganik dalam jumlah
sedikit, dipengaruhi pH, suhu, kadar zat, intensitas
cahaya
Sifat emisi ditinjau dari frekuensi, waktu hidup, hasil
kuantum, dan pola vibrasi untuk analisis kuantitatif.

Spektroskopi pendar molekuler


Berdasarkan hukum Beer, fraksi cahaya yang ditransmisikan
P/Po = -bc
Fraksi cahaya yang terabsorbsi menjadi
1-(P/Po) = 1- -bc
(Po-P) = Po(1- -bc )
Dikalikan dengan efisiensi kuantum pendar fluor () maka
Intensitas pendar fluor (F)
F= (Po-P) = Po(1- -bc )
Pada larutan encer, cahaya diabsorbsi lemah bc > 0,05
sehingga
F= K Po(2,3 bc )
Dengan K, tetapan instrumen

Spektroskopi pendar molekuler


Metode pendar Fosfor
Radiasi Emisi persilangan antar system (ISC),
meliputi pembalikan spin elektron, Tingkat triplet ke
keadaan dasar (S0)
Molekul teridentifikasi pada emisi yang keluar
berlangsung dalam waktu cukup lama ( 1-10 s pada
medium tegar dan 10-4-10-3 s pada medium fluida.
Pendar Fosfor dipengaruhi oleh struktur molekul,
ion-ion logam paragmagnetik, molekul-molekul siklik
tidak tersubsitusi serta hidrokarbon polisiklik
mengandung subsituen CH3, -NH2, -OH, -COOH, OCH3 , turuanan benzena dan naftalen

Spektroskopi pendar molekuler


Berdasarkan hukum Beer, fraksi cahaya yang ditransmisikan
P/Po = -bc
Fraksi cahaya yang terabsorbsi menjadi
1-(P/Po) = 1- -bc
(Po-P) = Po(1- -bc )
Dikalikan dengan efisiensi kuantum pendar fluor () maka
Intensitas pendar fluor (F)
I= (Po-P) = Po(1- -bc )
Pada larutan encer, cahaya diabsorbsi lemah bc > 0,05
sehingga
I= Kc Po(2,3 bc )
Dengan Kc, tetapan instrumen

Penafsiran hasil spektroskopi


INFRAMERAH

Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk


penafsiran
1. Spektrum harus terselesaikan dan intensitas cukup
memadai.
2. Spektrum diperoleh dari senyawa murni.
3. Spektrofotometer harus dikalibrasi sehingga pita
yang teramati sesuai dengan frekuensi atau
panjang gelombangnya.
4. Metode persiapan sampel harus ditentukan. Jika
dalam bentuk larutan, maka konsentrasi larutan
dan ketebalan sel harus ditunjukkan.

Komponen grafik
baseline

peak

Transmitans % menyatakan banyaknya intensitas cahaya yang kembali ke detektor


M at h Com poser 1. 1. 5
ht t p: / / www. m at hcom poser . com

%T =

intensitas
x 100
intensitas orisinil

Wavenumber menyatakan panjang gelombang yang dipancarkan (cm-1)

CH3COOH

Analisis Kualitatif dengan Inframerah


Daerah ulur hidrogen. (3700-2700 cm-1) Puncak
terjadi karena vibrasi ulur antara atom H dengan atom lainnya. Ikatan

hidrogen menyebabkan puncak melebar dan terjadi


pergeseran gelombang ke arah lebih pendek. Perubahan struktur dari
ikatan CH akan menyebabkan puncak bergeser ke arah yang maksimum.

Daerah ikatan rangkap dua (1950-1550 cm-1)


konjugasi menyebabkan puncak lebih rendah sampai 1700 cm1.

Semakin elektronegatif, uluran akan menyebabkan


perubahan besar dalam momen ikatan; oleh karena itu resapannya
bersifat kuat.

Pengaruh Ikatan Hidrogen

3350 frekuensi vibrasi stretching OH


2950 -- frekuensi vibrasi stretching CH alifatik asimetris
(intensitas kurang dari 2860 adalah frekuensi vibrasi stretching simetris
1425 -- Karakteristik penyerapan CH2

1065 -- Penyerapan CO

Senyawa tersebut adalah cyclohexanol.

Penafsiran Spektroskopi
ULTRAVIOLET

Komponen Grafik

Contoh

Analisis

Penafsiran Spektroskopi
PENDAR-FLUOR

Adakah kemungkinan pertukaran pendar fluor


dan fosforensi? (Indrianti P.)
Sensitivitas spektrokopi uv? (Nindya S.W.)
Bagaimana penafsiran bentuk dari gugus
fungsi pada spektroskopi IR dan UV-Vis?
(Kenny L.)
Apakah yang membuat g

Anda mungkin juga menyukai