Case Vignette DDT 9 Susp. Sindrom Asperger
Case Vignette DDT 9 Susp. Sindrom Asperger
DT 9
Ilustrasi Kasus
Anak M, usia 11 tahun dibawa ke psikiatri
oleh orang tuanya karena ada masalah sejak lahir.
M digambarkan tidak dewasa secara sosial dan
memilki masalah dalam berteman. Ibu melihat M
sebagai anak yang tidak bahagia, ayah melihat M
sebagai anak yang sulit terfokus dan pemalas.
Tahun ajaran ini adalah tahun yang sulit. M terlihat
selalu bicara dan melakukan hal yang salah.
Saat bayi, M adalah bayi penuntut, jarang
tidur dan banyak menangis. Tumbuh kembang
dalam batas normal. Saat balita M adalah anak
pendiam.
Daftar Masalah
Gejala pemusatan perhatian dan hiperaktif
Impulsivitas
a. Sering menjawab sebelum pertanyaan selesai
ditanyakan
b. Sering sulit menunggu giliran
c. Sering menginterupsi atau mengganggu anak lain,
misalnya menyela suatu percakapan, masuk ke dalam
permainan tanpa antri
d. Gejala hiperaktif-impulsif mulai terlihat sebelum
berumur 7 tahun
Tipe:
a. Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder, tipe
kombinasi bila didapat kriteria A1 dan A2 selama
6 bulan terakhir
b. Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder, tipe
inatensi bila kriteria A1 dipenuhi tetapi kriteria
A2 tidak dipenuhi selama 6 bulan terakhir
c. Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder, tipe
hiperaktif-impulsif bila kriteria A2 dipenuhi
tetapi kriteria A1 tidak dipenuhi selama 6 bulan
terakhir
Definisi Hiperaktifitas
Suatu pe aktifitas motorik hingga pada tingkatan tertentu
yang menyebabkan gangguan perilaku yang terjadi
setidaknya pada 2 tempat dan suasana yang
berbeda.(National Medical Series)
Aktifitas anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan
ditandai gangguan perasaan gelisah, selalu menggerakgerakkan jari-jari tangan, kaki, pensil, tidak dapat duduk
dengan tenang dan selalu meninggalkan tempat duduknya
meskipun pada saat dimana dia seharusnya duduk dan
tenang. (Larry B Silver)
EPIDEMIOLOGI
Insidensi ADHD di AS berkisar antara 2-20%
pada usia sekolah, sekitar 3-7% dari anak-anak
sekolah dasar.
Prevalensi ADHD lebih besar pada anak lakilaki dibandingkan dengan anak perempuan ,
rasio dari 2:1 sampai dengan 9:1.
ETIOLOGI
PENATALAKSANAAN
1.
Diagnosis Multiaksial
PROGNOSIS
Pada umumnya, gejala-gejala tetap ada, namun berubah
pembawaan
menunjukkan tingkah laku antisosial, pelanggaran hukum
(20-25%), penggunaan obat terlarang (16%), dan diagnosis
DSM lain(33%), beberapa memiliki performa kerja yang
buruk, sulit beradaptasi, dan buruknya interpersonal skill.
kebanyakan menjadi normal terutama pada anak yang
tidak agresif, IQ tinggi, kalangan ekonomi atas dan terapi
multi modal