Anda di halaman 1dari 23

RETARDASI MENTAL

Di Susun Oleh:
Kelompok 1

Beby tri pratiwi (PO71200190028)


Debi Kurniawan (PO71200190054)
Intan Putri Waluyaningsih (PO71200190042)
Meliza (PO71200190024)
Muhammad Dimas Rardiansyah (PO71200190070)
Novadinda Evintasari (PO71200190064)
Pita Febriazcmi Rahmad Nipialilut (PO71200190026)
Rahma Deliza (PO71200190008)
Riska Amelia (PO71200190006)
Riska Mulia Aritonang (PO71200190022)
Reza Afriyana (PO71200190010)
Sukmawati (PO71200190046)
RETARDASI MENTAL
• Suatu keadaan perkembangan mental yang
terhenti atau tidak lengkap, yang terutama
ditandai oleh adanya hendaya keterampilan
selama masa perkembangan, sehingga
berpengaruh pada semua tingkat inteligensia,
yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan
sosial.

• Retardasi mental dapat terjadi dengan atau tanpa


gangguan jiwa atau gangguan fisik lainnya.
Penyebab

• RM terjadi oleh karena otak tidak berkembang secara optimal


dengan latar belakang;
– Adanya masalah dalam kandungan, berupa masalah pada
ibu seperti
• Kekurangan gizi
• Ketergantungan alkohol
• Penyakit infeksi tertentu
– masalah pada saat anak dilahirkan, seperti adanya
kesulitan dalam proses persalinan, lilitan tali pusat
sehingga mengganggu dalam proses persalinan, dsb
Penyebab (2)

– Masalah pada tahun-tahun pertama kehidupan anak,


seperti infeksi pada otak, kejang yang tidak terkontrol,
kecelakaan, serta adanya malnutrisi
– Masalah dalam pola asuh seperti kurangnya stimulasi,
kekerasan pada anak, penelantaran, dsb
– Faktor genetik, seperti down’s syndrome

• Pada umumnya anak dengan RM sulit dicari satu penyebab


yang pasti
RM akan mempengaruhi perkembangan
anak dalam berbagai bentuk

Aspek fisik, misalnya dalam kemampuan anak untuk duduk,


berjalan, dan menulis
Aspek perawatan diri sendiri, misalnya kemampuan untuk
makan sendiri, mandi sendiri dan menggunakan alat-alat yang
umum digunakan dalam rumah
Aspek komunikasi, seperti berbicara, berbahasa dan memahami
instruksi
Aspek sosial, seperti bersosialisasi dan bermain dengan anak lain
Aspek mental emosional, seperti hiperaktivitas, depresi dan
kecemasan
Tanda-tanda

• Adanya keterlambatan dalam tahapan perkembangan


• Adanya kesulitan dalam belajar dan kesulitan dalam
bersosialisasi
• Tidak mampu memahami/melaksanakan instruksi
• Adanya kesulitan dalam melakukan kegiatan sehari-hari
(orang dewasa)
• Adanya kesulitan dalam adaptasi sosial (orang dewasa)
• RM sedang dan berat pada umumnya dapat dideteksi
pada anak yang berusia di bawah 2 tahun
RETARDASI MENTAL

F70 Retardasi Mental Ringan


F71 Retardasi Mental Sedang
F72 Retardasi Mental Berat
F73 Retardasi Mental Sangat Berat
F78 Retardasi Mental Lainnya
F79 Retardasi Mental YTT
PEDOMAN DIAGNOSTIK

Tingkat kecerdasan atau intelegensia bukan satu-


satunya karakteristik, melainkan harus dinilai
berdasarkan sejumlah keterampilan spesifik yang
berbeda
Meskipun ada kecenderungan umum bahwa
semua keterampilan ini akan berkembang ke
tingkat yang sama pada setiap individu, namun
dapat terjadi suatu ketimpangan yang besar,
khususnya pada penyandang retardasi mental.
PEDOMAN DIAGNOSTIK

• Orang tersebut mungkin memperlihatkan


hendaya berat dalam satu bidang tertentu
(misalnya bahasa), atau mungkin mempunyai
suatu area keterampilan tertentu yang lebih
tinggi (misalnya tugas visuo-spasial sederhana)
yang berlawanan dengan latar belakang
adanya retardasi mental berat. Keadaan ini
menimbulkan kesulitan pada saat menentukan
kategori diagnosis.
PEDOMAN DIAGNOSTIK
Penilaian tingkat kecerdasan harus berdasarkan
semua informasi yang tersedia, termasuk temuan
klinis, perilaku adaptif (yang dinilai dalam kaitan
dengan latar belakang budayanya) dan hasil test
psikometrik.

Untuk diagnosis yang pasti, harus ada penurunan


tingkat kecerdasan yang mengakibatkan
berkurangnya kemampuan adaptasi terhadap
tuntutan dari lingkungan sosial biasa sehari-hari.
PEDOMAN DIAGNOSTIK

Gangguan jiwa dan fisik yang menyertai


retardasi mental, mempunyai pengaruh besar
pada gambaran klinis dan penggunaan dari
semua keterampilannya.

Penilaian diagnostik adalah terhadap


“kemampuan umum” (global ability) bukan
terhadap suatu area tertentu yang spesifik dari
hendaya atau keterampilan.
F70 : Retardasi Mental Ringan
IQ berkisar antara 50 – 69.

Pemahaman dan penggunaan bahasa cenderung


terlambat pada berbagai tingkat tetapi sebagian
besar dapat mencapai kemampuan berbicara untuk
keperluan sehari-hari.

Dapat mandiri penuh dalam merawat diri sendiri


dan mencapai keterampilan praktis dan
keterampilan rumah tangga walaupun tingkat
perkembangannya agak lambat daripada normal.
F71 : Retardasi Mental Sedang

IQ biasanya dalam rentang 35 – 49


Umumnya ada profil kesenjangan (disparency)
dan kemampuan, beberapa dapat mencapai
tingkat yang lebih tinggi dalam keterampilan
visuo-spasial daripada tugas-tugas yang
tergantung pada bahasa, sedangkan yang
lainnya sangat canggung namun dapat
mengadakan interaksi sosial dan percakapan
sederhana.
F72 : Retardasi Mental Berat

• IQ biasanya berada dalam rentang 20 – 34


• Pada umumnya mirip dengan retardasi mental
sedang dalam hal:
– Gambaran klinis,
– Terdapatnya etiologi organik, dan
– Kondisi yang menyertainya
– Tingkat prestasi yang rendah,
F72 : Retardasi Mental Berat

– Kebanyakan penyandang retardasi mental berat


menderita gangguan motorik yang mencolok atau
defisit lain yang menyertainya, menunjukkan adanya
kerusakan atau penyimpangan perkembangan yang
bermakna secara klinis dari susunan saraf pusat
F73 : Retardasi Mental Sangat Berat

IQ biasanya di bawah 20

Pemahaman dan penggunaan bahasa terbatas, hanya


mengerti perintah dasar dan mengajukan permohonan
sederhana.

Keterampilan visuo-spasial yang paling dasar dan


sederhana tentang memilih dan mencocokan mungkin
dapat dicapainya, dan dengan pengawasan dan petunjuk
yang tepat penderita mungkin dapat sedikit ikut melakukan
tugas praktis dan rumah tangga.
F78 : Retardasi Mental Lainnya

• Kategori ini hanya digunakan bila penilaian


dari tingkat retardasi mental dengan memakai
prosedur biasa sangat sulit atau tidak mungkin
dilakukan karena adanya gangguan sensorik
atau fisik, misalnya buta, bisu tuli, dan
penderita yang perilakunya terganggu berat
atau fisiknya tidak mampu.
Tatalaksana

• Berikan informasi mengenai RM dan dampaknya kepada


orang tua atau pengasuhnya
• Tidak ada pengobatan khusus. Obat-obatan hanya
diberikan jika RM disertai dengan gangguan fisik atau
mental lainnya
• Program pelatihan khusus yang intensif berupa pelatihan
keterampilan hidup yang mendasar
• Program pendidikan luar biasa
• Konsultasi dengan profesional di bidang kesehatan jiwa
lainnya bila diperlukan
Asuhan Keperawatan
An. A umur 6 tahun dibawa ibunya ke rumah sakit karena terdapat
banyak luka sayatan di tangannya. Ibu B mengatakan anaknya sering bersikap
aneh misalnya sering melukai diri sendiri dan sering mengancam jiwa orang
lain. Ibu B mengatakan anaknya sering menolak ketika diajak bermain oleh
teman – temannya. Ibu B mengatakan An. A belum bisa menulis, membaca
dan melakukan aktivitasnya sendiri.
Saat dilakukan pengkajian terdapat banyak luka sayatan di tangan An.
A. saat diajak berinteraksi, respon An. A sangat lambat dan jawaban An. A juga
menyimpang dari pertanyaan yang diberikan oleh perawat. Ketika diamati
tubuh An. A terlihat kurus, kecil, tidak seperti anak umur 6 tahun pada
umumnya. Saat diberikan mainan oleh perawat An. A terlihat kurang berminat.
Saat dilakukan pemeriksaan TTV didapatkan hasil :
TD : 110/80 mmHg
RR : 32 x / menit
S : 36,5 o C
N : 110x/menit
ANALISA DATA
Tanggal/Jam Data Fokus Etiologi Problem
20-04-2015 Ds : Ibu B mengatakan anaknnya malu untuk bertemu teman-teman Gangguan proses pikir Hambatan interaksi sosial
sebayanya.
Do: Saat diajak berinteraksi, respon An A sangat lambat dan
jawaban An A juga menyimpang.
Do : An A terlihat kurang berminat untuk diajak bicara.

20-04-2015 Ds : Ibu B mengatakan An. A belum bisa menulis, membaca dan Keterlambatan dalam menyelesaikan tugas Isolasi sosial
melakukan aktivitasnya sendiri. perkembangan
Ds : Ibu B mengatakan anaknnya malu untuk bertemu teman-teman
sebayanya.
Ds : Ibu B mengatakan anaknya menolak jika diajak bermain oleh
teman-teman sebayanya.
Do : An A terlihat kurang berminat untuk diajak bicara.

20-04-2015 Ds : Saat diajak berinteraksi, respon An A sangat lambat dan Inteligensia yang rendah Gangguan penyesuaian individu
jawaban An A juga menyimpang.
Do : Ketika perawat menyuruh An A berhitung, An A tidak bisa.

20-04-2015 Ds : Ibu B mengatakan anaknya sering mengeluh kesakitan pada Agen cedera fisik Nyeri akut
daerah luka sayatan.
Do : Ketika diinspeksi terlihat banyak luka sayatan ditangan An A.

20-04-2015 Ds : Ibu B mengatakan anaknya susah untuk makan. Faktor psikologis Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
Do : Ketika diamati tubuh An A terlihat kurus, kecil, tidak seperti kebutuhan tubuh
anak umur 6 tahun pada umumnya.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan penyesuaian individu b.d


Intelegensi yang rendah.
2. Hambatan interaksi social b.d Gangguan
proses pikir.
3.  Isolasi social b.d Keterlambatan dalam
menyelesaikan tugas perkembangan
INTERVENSI
DIAGNOSA
N TUJUAN DAN INTERVENSI NAMA/
KEPERAWATAN
O KRITERIA HASIL TTD
1 Gangguan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam maka 1.      Bantu pasienuntuk mengidentifikasiberbagai  
. penyesuaian Gangguan penyesuaian belum teratasi dengan criteria hasil : perandalam kehidupan.
individu b.d 1.      Belum bisa menggunakan strategi koping yang baik. 2.      Bantu pasienuntuk mengidentifikasiperan yang
Intelegensi yang 2.      Belum bisa mempertahankan produktivitas. biasadalam keluarga.
rendah. 3.      Bantu pasienuntuk mengidentifikasistrategi
positifuntuk perubahanperan.
2 Hambatan interaksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam maka 1.      Dorong pasien untukmengungkapkan  
. social b.d Gangguan Hambatan interaksi sosial belum teratasi dengan riteria hasil : perasaan yang berhubungan dengan masalah pribadinya.  
proses pikir. 1.      Belum bisa mempertahankan fungsi kognitif. 2.      Identifity suatuketerampilan sosial tertentu
 
2.      Belum bisa mempertahankan keterampilan bahasanya. yang akanmenjadi fokusdari pelatihan.
3.      Belum bisa mempertahankan keterampilan dalam 3.      Berikan penkes kepada keluarga untuk melatih klien
pemecahan masalah. supaya keterampilan sosialnya semakin berkembang.

3 Isolasi social b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam maka 1.      Identifikasi  
. Keterlambatan isolasi sosial belum teratasi dengan kriteria hasil: kebutuhankeamananpasien,berdasarkantingkat  
dalam 1.      Belum bisa berkomunikasi dengan orang lain. fungsifisik,kognitif danperilaku.
 
menyelesaikan tugas 2.      Belum bisa beradaptasi dengan lingkungan 2.      Ciptakan lingkungan yang aman bagi pasien.
perkembangan. 3.      Batasi pengunjung yang ingin bertemu dengan
pasien.
 

Anda mungkin juga menyukai