Anda di halaman 1dari 37

KOMBINASI

BERMANFAAT

INTERAKSI

TDK BERMANFAAT

EFEK SAMPING
EFEK TOKSIK
EFEK
HIPERSENSITIFITAS
TOLERANSI
ADIKSI
EFEK TERATOGEN
FOTOSENSITASI

Efek samping adalah : efek ikutan yang


muncul setelah pemberian obat dengan
dosis sesuai anjuran

Beberapa contoh efek samping misalnya:


Reaksi alergi akut (alergi seketika) karena
pemberian antibiotik penisilin
Hipoglikemia berat karena pemberian insulin
Osteoporosis karena pengobatan kortikosteroid
jangka lama
Rasa mual dan pusing

Efek Toksik Obat


Efek toksik obat : efek merugikan yang
ditimbulkan oleh obat akibat dosis
berlebihan
Kadar obat melebihi MTC (kadar toksik
maksimal)
Obat spektrum sempit resiko tinggi
terjadinya afek toksik

Toleransi farmakokinetika adalah


perubahan distribusi atau metabolisme
suatu obat setelah pemberian berulang,
yang membuat dosis obat yang diberikan
menghasilkan kadar dalam darah yang
semakin berkurang dibandingkan dengan
dosis yang sama pada pemberian pertama
kali.

Toleransi farmakodinamika merujuk


pada perubahan adaptif yang terjadi di
dalam system tubuh yang dipengaruhi
oleh obat, sehingga respons tubuh
terhadap obat berkurang pada pemberian
berulang.

Hipersensitivitas
Hipersensitivitas (atau reaksi
hipersensitivitas) adalah reaksi
berlebihan, tidak diinginkan (merusak,
menghasilkan ketidaknyamanan, dan
terkadang berakibat fatal) yang dihasilkan
oleh sistem kekebalan normal

Hal ini misalnya terjadi pada penggunaan


obat golongan benzodiazepine, di mana
reseptor obat dalam tubuh mengalami
desensitisasi, sehingga memerlukan dosis
yang makin meningkat pada pemberian
berulang untuk mencapai efek terapetik
yang sama.

Adiksi (Kecanduan)
Adiksi didefinisikan : suatu keadaan
keracunan periodik atau kronik, merusak
orang tertentu atau kelompok yang
ditimbulkan oleh kenikmatan berulang dari
suatu obat alam atau sintetik

SINERGIS SUPERADISI/
POTENSIASI

SINERGIS
ADISI

ANTAGONIS

ANTAGONIS
SUBADITIF

Sinergisme
Sinergisme terjadi jika pada pemakaian
dua obat atau lebih secara bersamaan
efek salah satu obat diperkuat oleh obat
lainnya.
Sinergisme adisi : jika efek keseluruhan
obat sama besar dengan jumlah
kekuatan kerja masing-masing obat

INTERAKSI OBAT
DAPAT TERJADI
Dalam tubuh
Diluar tubuh
Dengan
makanan

Dengan
minuman

Secara: Fisik
Kimia
Farmakologi

Dengan sesama
Obat (bersamaan)

Perihal Penggunaan Obat


Cara Pakai
Rute Pemberian
Obat sistemik-non sistemik
Obat dalam-obat luar
Jenis sediaan Obat
Interval
pemberian

Saat-waktu
pemberian

Teknik
pemberian

1. Interval/ Standar
Pemberian
Dinyatakan: Sekian jam sekali
Setiap sekian jam
Sehari sekian kali

2. Saat waktu pemberian


Dinyatakan:
Saat

- waktu: pagi hari - siang hari malam hari


Saat kegiatan: sebelum-sedang sesudah makan- sebelum tidur
Saat keluhan: sedang sakit- waktu
serangan- sesudah serangan

3. Teknik cara pakai


Untuk:
Rute

pemberian: obat dalam - luar


Bentuk sediaan - jenis sediaan obat

Interval Pemberian ditentukan:

Waktu paruh [t1/2] obat


Ultrafast, fast, slow, veryslow
Lama kerja obat
Resepin: t 1/2 = 15 menit, kerjanya 36 jam
Pada tindakan darurat
Kasus emergensi, kasus tindakan khusus

Waktu paruh (t1/2 ) : jangka waktu sampai


kadar obat dalam darah menurun menjadi
separuh dari harga asalnya
Waktu paruh memberi dasar untuk perhitungan
dosis pada pemakaian ulang bahan obat, jadi
pada setiap terapi jangka panjang

Waktu paruh t1/2


Ultrafast

Slow

Amoksisilin
Kloksasilin
Furosemide
Penisilin-G

Doksisiklin
Griseovulvin
Proktolol

Fast

Very slow

Parasetamol

Ampisilin

Hidrokortison

Barbiturat
Diazepam
Digitoksin
Fenilbutazon

Berdasarkan faktor:
Sifat kimia obat
Sifat faali saluran cerna

Dengan kemungkinan terjadi interaksi


1. Obat dengan obat
2. Obat dengan isi lambung/ sal. Cerna
3. Obat dengan faali saluran cerna
Akibat:
1. Obat : terjadi reaksi kompleks kadar obat
terurai
2. Saluran cerna: iritasi obat, motilitas
terganggu, pengosongan terlambat,
absorpsi

Mengatasinya:
1.

2.
3.

Menentukan saat-waktu yang tepat


Mengatur saat-pemberian yang sesuai
sesama obat
Memilih jenis obat yang tepat

Saat-Waktu
Pagi hari:
Obat steroid
Obat diuretikum
Anti hipertensi

Malam hari:
Tablet kontrasepsi
Bisakodil tab-laksatif
Suppositoria

Tab provaginal
Hipnotika
Cimetidin

Anti kholesterol

Saat Kegiatan
Waktu makan segera setelah makan
Vitamin, enzym, Griseovulvin

Saat Serangan

Obat angina pektoris


Obat migrain - cefalgi

Faktor-faktor yang mempengaruhi obat


1. Sifat kimiawi obat
2. pH isi lambung
3. Motilitas lambung-usus
1. Obat-obat anti kholinergik mengurangi:
Sekresi
Peristaltik usus

Bentuk Sediaan
Rute Pemberian

Cara pakai obat khusus


Cara pakai obat parenteral

Cara-cara pemberian obat


Istilah

Oral
Peroral (per os)

Sublingual
Parenteral

Tempat

Mulut
Sistem saluran cernamelalui
Mulut

Di bawah lidah
Lain dari sist. Sal. Cerna
(dengan suntikan)

Intravena

Intaarterial

Intrakardiak

Intraspinal/ intra tekal

Intraosseus

intraartikular

Vena
Arteri
Jantung
Tulang punggung
Tulang
Sendi

Cara-cara pemberian obat

Intrasinovial
Intrakutan atau intradermal
Subkutan
Intramuskular

Epikutan (topikal)
Transdermal
Konjungtival
Intraokular
Intranasal
Aural
intrarespiratori

Daerah cairan sendi


Kulit

Dibawah kulit
Otot

Permukaan kulit
Permukaan kulit
Selaput mata
Mata
Hidung
telinga
Paru-paru

Cara-cara pemberian obat

Rektal
Vaginal
uretral

Rektum
Vagina
uretra

Penggunaan bentuk Sediaan


Cara pemberian

Oral

Bentuk sediaan utama

Tablet
Kapsul
Larutan (solutio)
Sirup
Eliksir
Suspensi
Magma
Jel
Bubuk

Penggunaan bentuk Sediaan


Sublingual

Parenteral
Epikutan/ transdermal

Tablet
Trokhisi dan tablet hisap
Larutan, suspensi
Salep
Krim
Pasta
Plester
Bubuk
Erosol
Lotio
Tempelan transdermal,
cakram, larutan dan
solutio

Penggunaan bentuk Sediaan


Konjungtival
Intraokular/ intraaural
Intranasal

Intrarespiratori
Rektal

Salep
Larutan, suspensi
Larutan
semprot
inhalan
salep
Aerosol
Larutan-larutan
salep-salep
supositoria

Penggunaan bentuk Sediaan


Vaginal

Larutan-larutan
salep-salep
busa-busa emulsi
tablet-tablet
sisipan, supositoria, spon

Uretral

Larutan-larutan
supositoria

1. Tablet bawah lidah


Untuk serangan penyakit jantungAngina/ Asma
(Nitrogliserin, Isoprenalin)
2. Tablet kunyah
Obat tukak lambung (sakit maag)
3. Tablet Isap
Penyegar mulut (obat Radang)

4. Tablet Salut Enteric


Tablet hancur di usus
Tablet:- tidak dikunyah, dipuyerkan
- tidak diminum dengan susu,
minuman alkalis, antasida
5. Obat memerlukan minum banyak
- Golongan Sulfa
- Obat Metronidazol (obat anti amoeba)

6. Obat tidak menggunakan air

banyak
Obat tukak lambung/ Antasida suspensi

7. Tidak diminum bersama susu


Vitamin C + zat besi
Obat tukak usus
Tablet salut usus
Tetrasiklin
8. Pemberian Obat Bayi/ anak
Obat tablet puyer --- dilarutkan dengan:
Air madu
- selai
Air gula
- minyak jagung

Anda mungkin juga menyukai