Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS KASUS

SEMANGAT KEAGAMAAN KOESMAWAN


Ini dari teman kita adi please modife!!!kk
1. Rumusan Masalah
Bagaimana budaya yang ada dikampus Tri Sakti dengan budaya yang ada dirumah
Koesmawan.
2. Landasan Teori
Menurut Apulijah (2010:1), budaya adalah The Why of life of a group of people
(Tata cara kehidupan sekelompok manusia). Why of life mencakup : pengertian,
kepercayaan, seni, moral, adat istiadat, kemampuan yang diperoleh manusia
sebagai anggota masyarakat.
Budaya organisasi adalah seperangkat asumsi dasar dan kepercayaan atau
keyakinan yang dimiliki anggota organisasi dan berkembang saat mereka
menghadapi masalah dan beradaptasi dengan masalah-masalah dalam organisasi
(Apulijah, 2010:2). Menurut Johanes Basuki (1977:3) budaya organisasi merupakan
suatu system nilai yang dikembangkan organisasi menjadi kebiasaan-kebiasaan,
adat istiadat dan sejenisnya yang telah berlangsung lama dalam suatu organisasi,
bersifat menetap, ditaati dan dijalankan oleh seluruh anggota.
Menurut Apulijah (2010:3), fungsi budaya antara lain :
a. Menunjukkan identitas suatu masyarakat atau organisasi.
b. Sebagai faktor pengikat kebersamaan.
c. Sebagai faktor penggerak, terbentuk melalui proses belajar mengajar.
d. Sebagai sumber inspirasi, kebanggaan.
e. Sebagai warisan, diajarkan pada generasi berikutnya.
f. Sebagai proses adaptasi terhadap perubahan.
Ciri-ciri budaya organisasi menurut Apulijah (2010:3), adalah :

a. Seberapa besar karyawan/ anggota organisasi memiliki tanggung jawab,


b.
c.
d.
e.
f.
g.

kebebasan dan ketidak tergantungan sebagai individu dalam organisasi.


Sejauh mana ia berani mengambil resiko.
Sampai dimana kejelasan tujuan organisasi.
Seberapa solid koordinasi unit-unit dalam organisasi.
Seberapa besar dukungan pimpinan terhadap bawahan.
Seberapa ketat pengawasan atasan terhadap bawahan.
Bagaimana karyawan mengidentifikasi dirinya, dengan organisasi secara
keseluruhan, dengan kelompok kerjanya atau dengan rekan seprofesi yang

sejenis bidang keahliannya.


h. Kriteria sistem imbalan yang diberikan seperti kanaikan gaji, promosi. Apakah
ditentukan atas dasar kinerjanya, atau karena senioritas atau karena disukai.
i. Apakah terjadi konflik dalam organisasi, apakah karyawan dapat memberikan
kritik atau pendapat secara terbuka.
j. Bagaimana pola komunikasi dalam organisasi apakah karyawan harus
mematuhi kewenangan hierarkis secara formal ?.

3. Data dan Fakta


a. Data
1. Negara Indonesia memiliki 13.000 pulau yang dihuni lebih dari 200 suku
bangsa dan berpenduduk 170.000.000 orang. Lebih dari 400 bahasa daerah
yang pakai, disamping menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
utama.
2. Sekitar 80% dari penduduk Indonesia adalah muslim, tetapi Indonesia
bukan lah Negara muslim. Negara memberikan kepada semua agama untuk
mendapatkan hak dan keistimewaannya.
3. Di Indonesia terdapat 5 kelompok Agama yang hidup dengan harmonis,
yaitu : Islam, Budha, Kristen, Hindu, Animisme.
b. Fakta

1. Indonesia memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika yang mengandung


makna persatuan harus dijaga dengan segala cara. Jika sesuatu yang berbau
SARA terjadi akan menimbulkan kekacauan.
2. Pernah terjadi konflik yang dipicu oleh masalah yang berkaitan dengan
suku. Dimana suku jawa banyak yang berperan di bidang pemerintahan
disbanding dengan suku sunda.
3. Seorang pemimpin muslim bernama Karto Suwiryo ingin mendirikan
Negara Islam bernama DI (Darul Islam), Karto Suwiryo menciptakan
kekacauan yang disebabkan karena adanya perbedaan antara suku cina dan
orang Indonesia yang bukan cina.
4. Beberapa nilai yang dianggap penting bagi beberapa suku bangsa. Misalnya,
Kumaha Engke berarti, jangan memikirkan hari esok, pikirkanlah yang
hari, yang sekarang (Ungkapan Sunda). Bulek aie dek Pambuluh Bulek
Kato dek Mufakat berarti, air mengalir mengikuti arusnya, mufakat
berasal dari musyawarah (Ungkapan Padang/ Minang).
4. Identifikasi Masalah

Politik

glhhNorma
Agama

Filsafat
Norma Masyarakat

Norma Hukum
BUDAYA

Pendidikan

Lingkungan Kerja

5. Analisis Masalah
Kepemimpinan
Koesmawan adalah seorang muslim yang saleh dan merasa bahwa karir
mengajar akan memberikannya fleksibilitas yang besar dan tidak menghalanginya

untuk mempraktek agamanya, khususnya sholat lima waktu. Sebagai seorang


muslim dia sangat menyakini prinsip ajaran Islam yaitu Al-quran dan As sunnah.
Koesmawan diterima sebagai Dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Tri Sakti
dan mengajar Matematika Bisnis. Sebelum koesmawan berangkat ke Jakarta, dia
terlebih dahulu mohon izin dan doa restu kepada Ayahnya. Ayah Koesmawan
mengizinkan anak untuk mengabdi disana dengan catatan Koesmawan tetap
memelihara dan mempertahankan prinsip-prinsip agama dengan keyakinan yang
kuat. Sesampainya di Jakarta, Koesmawan mendapatkan akomodasi yang layak
dekat masjid dan universitas, serta mendapatkan fasilitas-fasilitas lainnya termasuk
melanjutkan perkuliahan pasca sarjana, oleh karena itu Koesmawan merasa nyama
berkeja di Universitas Tri Sakti.
Setelah Koesmawan kembali ke universitasnya dari cuti beberapa hari pada
saat libur semester, Koesmawan membaca surat edara dari Dekan untuk semua
dosen yang intinya larangan melaksanakan sholat jumat diluar lingkungan
universitas selama jam kerja. Setelah membaca surat edaran tersebut Koesmawan
sangat kecewa, rasa hormatnya kepada dekan berubah menjadi kemarahan.
Selanjutnya Koesmawan menuju ruangan Dekan dan mengatakan bahwa ia
memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai dosen sebagai respon dari surat
edaran yang berkaitan dengan sholat jumat. Melihat kejadian itu Dengan agak
terkejut akan sikap Koesmawan yang selama ini dikenalnya sebagai sosok yang
patuh, sopan dan dapat dipercaya. Untuk mengatasi kejadian itu Dekan memanggil
Koesmawan untuk mengetahui lebih lanjut tentang alasan pengunduran dirinya.
Dari hasil pertemuan Koesmawan dengan Dekan dapat dijadikan pertimbangan
oleh Koesmawan untuk mengambil keputusan apakah ia akan tetap mengundurkan
diri atau tetap sebagai Dosen di Universitas Trisakti dalam beberapa hari kedepan.

Menjadi suatu ketakuan oleh Dekan jika Koesmawan benar-benar mengundurkan


diri akan menyebabkan kekecewaan dosen-dosen yang lain dan merupakan
kerugaian yang besar bagi universitas.
6. Kesimpulan
Terjadinya pertentangan antara prinsip Koesmawan dengan lingkungan kerja, disatu
sisi Koesmawan ingin mengembangkan rairnya dan berfikir bahwa dia dapat
menyesuaikan diri secara perlahan terhadap prosedure baru. Di sisi lain, dia tidak
ingin mengecewakan ayahnya akan janjinya untuk tetap memelihara dan
mempertahankan prinsip-prinsip agama.
hjjPll,,hghghhbbgbbgb

Anda mungkin juga menyukai