Anda di halaman 1dari 55

Pertemuan Ke-12

Pendidikan Matematika STKIP YPM Bangko

Uji Persyaratan Instrumen

Validitas
Daya Pembeda
Indeks Kesukaran
Klasifikasi Butir Soal
Reliabilitas

M. Jainuri

Uji Validitas Butir


Suatu instrumen pengukuran dikatakan
valid jika instrumen dapat mengukur
dengan tepat apa yang hendak diukur.
Menurut Arikunto (2010) validitas
adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat keandalan atau
kesahihan suatu alat ukur.
M. Jainuri

Uji Validitas Butir


Jenis validitas instrumen penelitian :
1.Validitas logis (logical validity), yaitu
validitas yang dinyatakan berdasarkan
hasil penalaran dan dirancang dengan
baik sesuai dengan teori dan ketentuan
yang ada. Validitas logis langsung
diperoleh ketika instrumen sudah selesai
disusun dan tidak perlu diuji coba terlebih
dahulu.
M. Jainuri

Uji Validitas Butir


2. Validitas empirik (empirical validity),
yaitu validitas yang dinyatakan
berdasarkan hasil pengalaman. Sebuah
instrumen penelitian dikatakan memiliki
validitas apabila sudah teruji dari
pengalaman empiris, yaitu melalui uji
coba terlebih dahulu.

M. Jainuri

Uji Validitas Butir


Uji-t dalam validitas

Pertama, pengujian validitas cukup menggunakan nilai


koefisien korelasi apabila responden yang dilibatkan dalam
pengujian validitas adalah populasi. Artinya, keputusan valid
tidaknya item instrumen, cukup membandingkan nilai hitung r
dengan nilai tabel r.
Kedua, pengujian validitas perlu menggunakan uji t apabila
responden yang dilibatkan dalan pengujian validitas adalah
sampel. Artinya, keputusan valid tidaknya item instrumen,
tidak bisa dengan membandingkan nilai hitung r dengan nilai
tabel r, tetapi harus dengan membandingkan nilai hitung t
dengan nilai tabel t.
M. Jainuri

Uji Validitas Butir


Contoh data hasil uji coba:
NO

SKOR UNTUK ITEM NO

SKOR (X)

RESPONDEN

10

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

10
10
8
5
7
5
4
6
6
5
5
6
7
6
5
5
2
6
3
4

10
10
5
5
7
5
7
6
7
5
3
4
10
4
4
5
5
4
2
5

10
10
10
8
7
7
3
5
7
6
6
5
8
4
5
5
5
6
8
7

10
10
8
8
5
4
4
5
8
7
5
6
6
5
6
6
5
2
4
5

10
10
5
5
5
6
6
5
7
7
8
5
5
2
6
2
5
5
4
4

10
10
8
8
6
8
6
4
5
5
6
5
5
4
3
6
6
4
2
5

10
8
5
8
5
8
5
6
5
5
6
4
3
6
5
2
8
6
3
4

10
9
8
8
4
6
5
5
4
4
6
5
8
4
6
6
6
6
6
4

10
8
8
5
6
6
5
5
5
6
4
4
8
4
6
5
5
4
5
5

10
8
6
8
7
4
8
6
5
6
4
7
8
6
5
5
7
5
6
2

M. Jainuri

100
93
71
68
59
59
53
53
59
56
53
51
68
45
51
47
54
48
43
45

Uji Validitas Butir


Terlebih dahulu dicari koefisien korelasi
dengan rumus Pearson Product-Moment,
selanjutnya gunakan uji-t dengan kriteria
keputusan :

Jika thitung > ttabel maka item valid


Jika thitung < ttabel maka item tidak valid
M. Jainuri

Uji Validitas Butir


Hasil lengkapnya sebagai berikut:
No.
Item

rhitung

thitung

ttabel

Keputusan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

0,804
0,782
0,748
0,807
0,748
0,836
0,618
0,801
0,860
0,659

5,734
5,326
4,780
5,794
4,780
6,461
3,336
5,682
7,155
3,718

>2,101
>2,101
>2,101
>2,101
>2,101
>2,101
>2,101
>2,101
>2,101
>2,101

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

M. Jainuri

Daya Pembeda (Ip)


Rumus Daya Pembeda (Ip):
Ip

Dengan:

Mt - Mr

Xr
n(n - 1)
2

nt = nr = 27% x N
= 27% x 20
= 5,4 6
df = (nt 1)+(nr 1)
= (6 1)+(6 1)
= 10
Sumber: Prawironegoro (1985:12)

Daya Pembeda (Ip)


Pembagian Kelompok
No.

Nomor Soal
1

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

47

47

53

47

40

47

39

47

45

47

Rata2

7,83

7,83

8,83

7,83

6,67

7,83

6,50

7,83

7,50

7,83

Kelompok Atas

Daya Pembeda (Ip)


Pembagian Kelompok
No.

Nomor Soal
1

10

29

24

35

28

23

24

26

32

29

29

Rata2

4,83

4,00

5,83

4,67

3,83

4,00

4,33

5,33

4,83

4,83

Kelompok Bawah

Daya Pembeda (Ip)


Untuk soal nomor 1:
Kelompok Atas

Kelompok Bawah

No.

Skor
(X)

(X - Mt) = Xt

Xt2

Skor
(X)

(X Mr) =
Xr

Xr2

10

2,17

4,71

0,17

0,03

10

2,17

4,71

1,17

1,37

0,17

0,03

0,17

0,03

- 2,83

8,01

1,17

1,37

- 0,83

0,69

- 0,83

0,69

- 0,83

0,69

- 1,83

3,35

Xt2

Xr2

47

18,84

29

6,84

Daya Pembeda (Ip)


Untuk soal nomor 1:
Dt 47
Mt

7,83
nt
6
Ip

Ip

Mt - Mr

t Xr
n(n - 1)
2

7,83 - 4,83
18,84 6,84
6(6 - 1)

Dr 29
Mr

4,83
nr
6

Ip

3
3,243
25,68
30

Daya Pembeda (Ip)


Perhitungan selengkapnya:
No. Soal

Ip Hitung

Ip Tabel

Kesimpulan

3,243

2,23

Signifikan

3,457

2,23

Signifikan

3,708

2,23

Signifikan

3,053

2,23

Signifikan

2,290

2,23

Signifikan

3,777

2,23

Signifikan

1,737

2,23

Tidak Signifikan

2,677

2,23

Signifikan

3,414

2,23

Signifikan

10

3,708

2,23

Signifikan

Indeks Kesukaran (Ik)


Rumus Indeks Kesukaran soal uraian:

Dt Dr
Ik
x100%
2mn

Ket:

Ik = indeks kesukaran soal


Dt = jumlah skor dari kelompok tinggi
Dr = jumlah skor dari kelompok rendah
m = skor tiap soal jika benar
n = 27% x N

N = banyaknya testee

Sumber: Prawironegoro (1985:14)

Indeks Kesukaran (Ik)


Perhiutungan Indeks Kesukaran (Ik):
Indeks Kesukaran

No.
Soal

Dt

Dr

Dt + Dr

2Mn

Ik

47

29

10

76

120

63%

Sedang

47

24

10

71

120

59%

Sedang

53

35

10

88

120

73%

Sedang

47

28

10

75

120

63%

Sedang

40

23

10

63

120

53%

Sedang

47

24

10

71

120

59%

Sedang

39

26

10

65

120

54%

Sedang

47

32

10

79

120

66%

Sedang

45

29

10

74

120

62%

Sedang

10

47

29

10

76

120

63%

Sedang

Kriteria

Klasifikasi Butir Soal


No.
Soal

Ip

Kriteria

Ik

Kriteria

Klasifikasi

3,243

Signifikan

63%

Sedang

Soal Dipakai

3,457

Signifikan

59%

Sedang

Soal Dipakai

3,708

Signifikan

73%

Sedang

Soal Dipakai

3,053

Signifikan

63%

Sedang

Soal Dipakai

2,290

Signifikan

53%

Sedang

Soal Dipakai

3,777

Signifikan

59%

Sedang

Soal Dipakai

1,737

Tidak
Signifikan

54%

Sedang

Soal Tidak Dipakai

2,677

Signifikan

66%

Sedang

Soal Dipakai

3,414

Signifikan

62%

Sedang

Soal Dipakai

10

3,708

Signifikan

63%

Sedang

Soal Dipakai

Dengan IBM SPSS 22 for Windows:

Metode Alpha
Metode Belah Dua

Reliabilitas
Instrumen

Metode KR-20
Metode KR-21

Anova Hoyt
Flanagan
Rulon

Reliabilitas Instrumen
Suatu instrumen pengukuran dikatakan
reliabel jika pengukurannya konsisten, cermat
dan akurat. Uji reliabilitas dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui konsistensi dari
instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil
suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil
pengukuran dapat dipercaya hanya apabila
dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran
terhadap kelompok subyek yang sama
(homogen) diperoleh hasil relatif sama, selama
aspek yang diukur belum berubah.

Reliabilitas Instrumen
Statistik untuk mencari reliabilitas instrumen :

a.

Metode Alpha

b.

Metode belah dua

c.

Kuder Richardson 20

d.

Kuder Richardson 21

e.

Analysis of Varians Hoyt (Anova Hoyt)

f.

Flanagan

g.

Rulon

Rumus Alpha
k i
r11
1 2

t
k 1
2

di mana

Keterangan :
r11 : Reliabilitas Instrumen
k
: Banyaknya butir soal
2 : Jumlah varian butir
1
2 : Varians total
t
N
: Jumlah responden

x
t
N
2

x 2
N

Rumus Alpha
Langkah langkah mengukur reliabilitas
instrumen penelitian menggunakan rumus
Alpha sebagai berikut :
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji
reliabilitasnya kepada responden yang
bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba
instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk
memastikan lengkap tidaknya lembaran
data yang terkumpul.
1.

Rumus Alpha
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan
skor-skor pada item yang diperoleh.
5. memberikan/menempatkan skor (scoring)
terhadap item-item yang sudah diisi responden
pada tabel pembantu.
6. Menghitung nilai varians masing-masing item
dan varians total. Gunakan tabel berikut :
No. Responden

X2

X2

1
2
Jumlah

Rumus Alpha
Keterangan (perhatikan rumus varians) :
X : Skor-skor pada item ke-i untuk
menghitung varians item atau jumlah
skor yang diperoleh tiap responden untuk
menghitung varians total.
X : Jumlah seluruh skor pada item ke-i atau
jumlah skor yang diperoleh tiap
responden
X2: Jumlah hasil kuadrat skor pada item ke-i
atau hasil kuadrat jumlah skor yang
diperoleh tiap responden.

CONTOH :
Variabel : Motivasi Belajar
Responden : 10 orang dan jumlah item = 8
Skor item untuk no.
1

Skor Total
(X)

21

441

16

256

17

289

27

729

26

676

23

529

34

1156

25

625

32

1024

38

1444

37

31

33

28

36

34

32

28

259

7169

X12

X22

X32

X42

X52

X62

X72

X82

Xt

Xt2

145

115

117

82

140

126

114

90

No. Resp.

Jumlah

Kuadrat Total
(X2)

Penyelesaian :
Langkah 1 : Menghitung varians skor tiaptiap item
x2
1
N
2

x2 2

145
1
10

37 2
10

145 136,9
1
0,81
10

x2
2
N
2

x2 2

115

10

312
10

115 96,1
2
1,89
10

Penyelesaian :
Dengan cara yang sama maka berturut turut
diperoleh varians skor untuk :
Item 3 (3)
Item 4 (4)
Item 5 (5)
Item 6 (6)
Item 7 (7)
Item 8 (8)

: 0,81
: 0,36
: 1,04
: 1,04
: 1,16
: 1,16

Penyelesaian :
Langkah 2 : Menjumlahkan varians semua item dengan
rumus :

i2 = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 8
i2 = 0,81+1,89+0,81+0,36+1,04+1,04+1,16+1,16
= 8,27

Penyelesaian :
Langkah 3 : Menghitung varians total dengan
rumus :

xt

N
2

xt 2
N

7169

10

7169 6708,1

10

460,9

46,09
10

259 2
10

Penyelesaian :
Langkah 4 : Memasukan nilai Alpha dengan
rumus :
2

i
r11
1
2

t
k 1

8,27
8
r11
1

8 1 46,09

r11 (1,14).(0,82) 0,935

Penyelesaian :
Jika hasil r11 = 0,935 dikonsultasikan
dengan nilai tabel r Product-Moment
dengan dk = N 1= 10 1 = 9, signifikansi
5% maka diperoleh rtabel = 0,602.
(Tabel Anas Sudijono, 2009:479)
Keputusan membandingkan r11 dengan rtabel
Kaidah keputusan :
Jika r11 > rtabel berarti reliabel
Jika r11 < rtabel berarti tidak reliabel

Metode Belah Dua (Split Half Method)


Menggunakan rumus Spearman Brown :

2rb
r11
1 rb
Di mana :

r11

= Koefisien reliabilitas internal seluruh item

rb

= Korelasi Product-Moment antara belahan


(ganjil genap) atau (awal akhir)

Contoh (1) Pembelahan Ganjil-Genap :


Diketahui suatu pertanyaan bila dijawab ya diberik skor = 1 dan
tidak diberi skor = 0, dengan jumlah responden 10 orang, jumlah
pertanyaan 6 item. Datanya sebagai berikut :
No.

Responden

Item Pertanyaan
1

10

Penyelesaian :
Langkah 1 : Memilah dan menghitung item ganjil dan item genap.
Item Pertanyaan
No.

Resp.

Total
Skor

Ganjil
(1,3,5)
(X)

X2

Genap
(2,4,6)
(Y)

Y2

XY

10

Total

48

23

59

25

65

61

X2

Y2

XY

Statistik

Penyelesaian :
Langkah 2 : Menghitung korelasi product-Moment
rxy
rxy

N.xy (x).(y)

( N.x2 (x) 2 ).( N.y2 (y) 2 ) .


10.(61) (23).(25)

(10).(59) (23) 2 ).(10).(65) (25) 2 ) .

610 575
rxy
(590 529).(650 625) .
35
35

0,8963
rxy
1525 39,05

Penyelesaian :
Langkah 3 : Menghitung reliabilitas seluruh item
dengan rumus Spearman Brown.

2rb
2.(0,8963) 1,7926
r11
r11

0,945
1 rb
1 0,8963 1,8963
Jadi reliabilitas r11 = 0,945

Contoh (2) Pembelahan Awal - Akhir :


Diketahui suatu pertanyaan bila dijawab ya diberik skor = 1
dan tidak diberi skor = 0, dengan jumlah responden 10 orang,
jumlah pertanyaan 6 item. Datanya sebagai berikut :
No.

Responden

Item Pertanyaan
1

10

Penyelesaian :
Langkah 1 : Memilah dan menghitung item awal dan item akhir.
Item Pertanyaan
No.

Resp.
1

Total
Skor

Awal
(1,2,3)
(X)

X2

Akhir
(4,5,6)
(Y)

Y2

XY

10

Total

48

23

59

25

67

60

X2

Y2

XY

Statistik

Penyelesaian :
Langkah 2 : Menghitung korelasi product-Moment
rxy
rxy

N.xy (x).(y)

( N.x2 (x) 2 ).( N.y 2 (y) 2 ) .


10.(60) (23).(25)

(10).(59) (23) 2 ).(10).(67) (25) 2 ) .

600 575
rxy
(590 529).(670 625) .
rxy

25
25

0,4772
2745 52,39

Penyelesaian :
Langkah 3 : Menghitung reliabilitas seluruh item
dengan rumus Spearman Brown.

2rb
2.(0,4772) 0,9544
r11
r11

0,646
1 rb
1 0,4772 1,4772
Berdasarkan perbandingan r11 untuk ganjil-genap =
0,945 dengan r11 untuk awal-akhir = 0,646 ternyata
hasilnya lebih besar untuk ganjil-genap. Analisis ini
terkadang sebaliknya tergantung pada kondisi
responden yang mengisi tes atau angket.

Kuder Richardson 20
Metode KR 20 ini berguna untuk
mengetahui reliabilitas dari seluruh tes
untuk item pertanyaan atau pernyataan
menggunakan jawaban benar (YA) atau
salah (TIDAK). Bila benar bernilai 1 dan jika
salah bernilai 0.

Penyelesaian :
Mencari simpangan baku (standar deviasi ), simpangan
baku adalah akar dari varians. Rumus varians (s) :
Untuk populasi :
Untuk sampel :

N
2

x 2
N

Rumus simpangan baku (s) :


Untuk populasi :

x
s
N
2

x 2
N

x n
St
n 1
2

x 2

Untuk sampel :

x n
s
n 1
2

x 2

Kuder Richardson 20
Rumus KR 20 :

k
s
pq

r11
s2
k
1

R11 : Koefisien korelasi internal seluruh item


p
: Proporsi subyek menjawab item dengan benar
q
: Proporsi subyek menjawab item yang salah (q = 1 p)
pq : Jumlah hasil perkalian p dan q
k
: Banyaknya item
s

: Standar deviasi dari tes

Contoh :
Diketahui :
pertanyaan
jika dijawab
benar (ya)
= 1 dan
dijawab
salah = 0,
jumlah
responden
10, dan 6
item.

No.

Responden

Item Pertanyaan

Total
Skor

10

48

0,8
0,2
0,16

0,8
0,2
0,16

0,7
0,3
0,21

0,8
0,2
0,16

0,8
0,2
0,16

0,9
0,1
0,09

0,94

Jumlah menjawab item


benar

P
q=1 p
pq

Simpangan baku

1,25

Penyelesaian :
Sehingga diperoleh simpangan baku (s) :

s
s

x
N
2

246
10

x 2
N

48 2
10

246 230,4
s
10

15,6
s
1,56
10

s 1,25

Kemudian masukan ke dalam rumus KR 20 :


2
k s pq
r11
s2

k
1

2
6 1,25 0,94
r11

1,252

6
1

1,5625 0,94
r11 1,2.

1
,
5625

r11 1,2.(0,3984) 0,478

Kuder Richardson 21
Rumus KR 21 :
k x( k x)
r11
1
2

k
1
k
s

r11
k
s

: Koefisien korelasi internal seluruh item


: Banyaknya item
: Standar deviasi (simpangan baku)

: Mean (rata-rata skor)

Contoh :
Diketahui :
pertanyaan
jika dijawab
benar (ya) = 1
dan dijawab
salah = 0,
jumlah
responden 10,
dan 6 item.

Item Pertanyaan
1

Total
Skor

10

48

No.

Responden

Jumlah menjawab item benar

Simpangan baku (s)

1,25

Mean atau rata-rata (x )

4,8

Penyelesaian :
Kemudian masukan ke dalam rumus KR 21 :
6 4,8(6 4,8)
k x( k x)
r11
1
1
r11

6
1

6
.(
1
,
25
)
k.s

k 1

5,76

r11 (1,2).1

9,375

r11 (1,2).0,3856 0,463

Jika dibandingkan reliabilitas yang dihitung dengan KR 20


dan KR 21, maka KR 20 cenderung memberikan hasil yang
lebih tinggi dari KR 21.

Tengkiyu

Anda mungkin juga menyukai