Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi:
Magnoliophyta
Kelas
.
Magnoliopsida - Dikotil
Liliopsida - Monokotil
Tumbuhan berbunga adalah kelompok terbesar tumbuhan yang hidup di daratan. Namanya
diambil dari cirinya yang paling khas, yaitu menghasilkan organ reproduksi dalam bentuk bunga.
Bunga sebenarnya adalah modifikasi daun dan batang untuk mendukung sistem pembuahan
tertutup. Sistem pembuahan tertutup (dikatakan tertutup karena bakal biji terlindung di dalam
bakal buah atau ovarium) ini juga menjadi ciri khasnya yang lain. Ciri yang terakhir ini
membedakannya dari kelompok tumbuhan berbiji yang lain: tumbuhan berbiji terbuka atau
Gymnospermae.
Dari kedua ciri tersebut muncullah nama Anthophyta ("tumbuhan bunga") dan Angiospermae
("berbiji terbungkus"). Nama lain yang juga dikenakan kepadanya adalah Magnoliophyta
("tumbuhan sekerabat dengan magnolia"). Nama Angiospermae diambil dari penggabungan dua
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Ciri-ciri khas
2 Klasifikasi
o
Karpela atau daun buah rapat membungkus bakal biji atau ovulum, sehingga mencegah
pembuahan yang tidak diinginkan. Sel sperma akan dikontrol oleh putik untuk membuahi sel
telur (ovum). Setelah pembuahan, karpela dan beberapa jaringan di sekitarnya juga akan
berkembang menjadi buah. Buah berfungsi adaptif dengan melindungi biji dari perkecambahan
yang tidak diinginkan dan membantu proses penyebaran ke wilayah yang lebih luas.
Ukuran gametofit betina sangat tereduksi
Sebagaimana pada gametofit jantan, ukuran gametofit betina juga sangat berkurang menjadi
hanya tujuh sel dan terlindung dalam bakal biji. Ukuran yang mengecil ini membantu
mempercepat perkembangan hidup tumbuhan. Hanya kelompok Angiospermae yang memiliki
perilaku semusim dalam proses kehidupannya. Perilaku ini membuatnya sangat mudah
menjelajah lungkang yang jauh lebih luas.
Endosperma
Pembentukan endosperma pada biji adalah ciri khas Angiospermae yang sangat mendukung
adaptasi karena melengkapi embrio atau kecambah dengan cadangan makanan dalam
perkembangannya. Endosperma secara fisiologis juga memperkuat daya serap biji akan hara
yang diperlukan tumbuhan muda dalam perkembangannya.
[sunting] Klasifikasi
Ketika Robert Brown pada tahun 1827 menemukan bakal biji yang benar-benar terbuka (tak
terlindung) pada sikas dan tumbuhan runjung, ia memberikan nama Gymnospermae bagi kedua
kelompok tumbuhan ini. Tahun 1851 Wilhelm Hofmeister menemukan perubahan-perubahan
yang terjadi pada kantung embrio dari tumbuhan berbunga (penyerbukan berganda). Hasil
penemuan ini menjadikan Gymnospermae sebagai kelas yang benar-benar berbeda dari dikotil,
dan istilah Angiospermae mulai diterapkan untuk semua tumbuhan berbiji yang bukan kedua
kelompok yang disebutkan Robert Brown. Pengertian terakhir inilah yang masih bertahan hingga
sekarang.
Dalam sistem taksonomi modern, kelompok tumbuhan berbunga ditempatkan pada berbagai
takson. Selain Angiospermae, kelompok ini disebut juga dengan Anthophyta ("tumbuhan
bunga"). Sistem Wettstein dan Sistem Engler menempatkan Angiospermae pada tingkat
subdivisio. Sistem Reveal memasukkan semua tumbuhan berbunga dalam subdivisio
Magnoliophytina, namun pada edisi lanjut memisahkannya menjadi Magnoliopsida, Liliopsida,
dan Rosopsida. Sistem Takhtajan dan sistem Cronquist memasukkan kelompok ini ke dalam
tingkat divisio dengan nama Magnoliophyta. Sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992)
menggunakan nama Magnoliopsida dan meletakkannya pada tingkat kelas. Saat ini, sistem
klasifikasi yang paling akhir, seperti sistem APG (1998) dan sistem APG II (2003), tidak lagi
menjadikannya sebagai satu kelompok takson tersendiri melainkan sebagai suatu klade tanpa
nama botani resmi dengan nama angiosperms (sistem ini menggunakan nama-nama bahasa
Inggris atau diinggriskan untuk nama-nama tidak resmi).
parafiletik, biasa dinamakan sebagai paleodicots (paleo- berarti "purba" atau "kuno") untuk
kemudahan penyebutan.
Penyelidikan menggunakan filogeni yang menggunakan data-data molekular hingga sekarang
telah menemukan delapan kelompok utama pada tumbuhan berbunga, yaitu monocots, eudicots,
Amborellaceae, Nymphaeales, Austrobaileyales, Chloranthales, Ceratophyllales, dan
magnoliids. Berikut adalah hubungan di antara ke delapan kelompok ini:
[sunting
]
Angiospermae
Am
bor
ell
a
Nymphaeales
Austrobaileyales
Mesangiosperm
ae
Chloranthaceae
magnoliids
Ceratophyllum
monocots
eudicots
Hubungan filogeni di antara delapan kelompok tumbuhan berbunga yang dipakai saat ini.
Sistem APG 1998 menyatakan terdapat 462 suku. Monokotil mencakup sekitar 23% dari
keseluruhan spesies dan "dikotil sejati" (eudicots) mencakup 75% dari keseluruhan spesies.
Sepuluh besar suku tumbuhan menurut banyaknya jenis adalah sebagai berikut:
1. Asteraceae atau Compositae (suku kenikir-kenikiran): 23.600 jenis
2. Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan): 21.950
3. Fabaceae atau Leguminosae (suku polong-polongan): 19.400
4. Rubiaceae (suku kopi-kopian): 13.183
5. Poaceae, Glumiflorae, atau Gramineae (suku rumput-rumputan): 10.035
6. Lamiaceae atau Labiatae (suku nilam-nilaman): 7.173
7. Euphorbiaceae (suku kastuba-kastubaan): 5.735
8. Cyperaceae (suku teki-tekian): 4.350
9. Malvaceae (suku kapas-kapasan): 4.225
10. Araceae (suku talas-talasan): 4.025
Orchidaceae, Poaceae, Cyperaceae dan Araceae adalah monokotil.
Kesepuluh suku di atas mencakup beragam jenis tumbuhan penting dalam kehidupan manusia,
baik dalam bidang pertanian, kehutanan maupun industri. Suku rumput-rumputan jelas
merupakan suku terpenting karena menghasilkan berbagai sumber energi pangan bagi manusia
dan ternak dari padi, gandum, jagung, jelai, haver, jewawut, tebu, serta sorgum. Suku polongpolongan menempati tempat terpenting kedua, sebagai sumber protein nabati dan sayuran utama
dan berbagai peran budaya lain (kayu, pewarna, dan racun). Suku nilam-nilaman beranggotakan
banyak tumbuhan penghasil minyak atsiri dan bahan obat-obatan.
Beberapa suku penting lainnya dalam kehidupan manusia adalah
Brassicaceae atau Cruciferae (suku sawi-sawian), sebagai sumber sayuran dan minyak
pangan penting
Tumbuhan berbunga juga menjadi pemasok sumberdaya alam dalam bentuk kayu, kertas, serat
(misalnya kapas, kapuk, henep, sisal, serat manila), obat-obatan (digitalis, kamfer), tumbuhan
hias (ruangan maupun terbuka), dan berbagai daftar panjang kegunaan lain.
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berbunga"
Pengertian Monokotil
monokotil adalah tumbuhan berkeping biji 1...
seperti pada jagung,padi,dll......
Pengertian Dikotil
Ciri dikotil, yaitu
(1) tulang daun beranekaragam, yi menjari, menyirip dll
(2) batang berkambium
(3) akar tunggang
(4) bagian-bagian bunga kelipatan 2,4, atau 5.
Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil berdasarkan ciri fisik
pembeda yang dimiliki :
1. Bentuk akar
- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
- Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
Bunga
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina
(makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan
pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi sebagai pemikat
hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang
khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.
Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni. Bunga menjadi salah
satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias.
Bagian-bagian bunga sempurna. 1. Bunga sempurna, 2. Kepala putik (stigma), 3. Tangkai putik
(stilus), 4. Tangkai sari (filament, bagian dari benang sari), 5. Sumbu bunga (axis), 6. artikulasi,
7. Tangkai bunga (pedicel), 8.Kelenjar nektar, 9. Benang sari (stamen), 10. Bakal buah (ovum),
11. Bakal biji (ovulum), 12. , 13. Serbuk sari (pollen), 14. Kepala sari (anther), 15. Perhiasan
bunga (periantheum), 16. Mahkota bunga (corolla), 17. Kelopak bunga (calyx)
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya
sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan
ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan
tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan
bunga).
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu
takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang",
simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.
Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria)
berupa benang sari;
Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita")
berupa putik.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal
buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa
gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma
untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi
pollen menuju bakal bakal buah.
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang
"umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini
digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain.
Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya:
tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan
tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
Alamanda
Begonia
Clivia miniata
Epilobium
Angustifolium
Geranium
sylvaticum
Hydrangea macrophylla
Mammilaria
gigantea
Papaver nudicaule
Botanic garden
Daisy, Argyranthemum
Rudbeckia fulgida
adelaide
frutescens, Asteraceae
Artikel bertopik tumbuhan ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia
dengan mengembangkannya.
?Gymnospermae
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisio
Pinophyta - Tetumbuhan
runjung
Ginkgophyta - ginkgo
Cycadophyta - Pakis haji
dan kerabatnya
Gnetophyta - Melinjo
dan kerabatnya
Gymnospermae (dari bahasa Yunani: gymnos (telanjang) dan sperma (biji) atau tumbuhan
berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam
bakal buah (ovarium). Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae, atau Magnoliophyta), biji atau
bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak terlihat dari luar. Pada
Gymnospermae, biji terekspos langsung atau terletak di antara daun-daun penyusun strobilus
atau runjung. Pada melinjo misalnya, "pntil"nya (yaitu bijinya) sejak dari "kroto" hingga
melinjo masak dapat dilihat, sementara pada tusam biji terletak pada runjungnya.
Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun yang lalu),
sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok yang
sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara: Pteridospermophyta (paku biji),
Bennettophyta dan Cordaitophyta. Anggota-anggotanya yang lain dapat melanjutkan
keturunannya hingga sekarang. Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus
dari salah satu kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji).
[sunting] Pengelompokan
Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi karena
banyak petunjuk bahwa tumbuhan berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji tertutup) adalah
keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara tumbuhan berbiji terbuka
dengan berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan yang parafiletik.
Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih bertahan:
Bennetophyta, punah
Cordaitophyta, punah
Ginkgophyta, dengan hanya satu jenis yang masih bertahan: Ginkgo biloba
Gnetophyta, dengan anggota hanya dua genus: Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan
Welwitschia.
Bunga Magnolia
Tumbuhan berbiji belah (atau tumbuhan berkeping biji dua atau dikotil) adalah segolongan
tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama: memiliki sepasang daun lembaga
(kotiledon). Daun lembaga ini terbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar
anggotanya bersifat mudah terbelah dua. Secara klasik, tumbuhan berbunga dibedakan menjadi
dua kelompok besar, yaitu tumbuhan berkeping biji dua dan tumbuhan berkeping biji tunggal
(monokotil).
Sejumlah sistem klasifikasi tumbuhan yang berpengaruh, seperti sistem Takhtajan dan sistem
Cronquist mengakui kelompok ini sebagai takson dan menamakannya kelas Magnoliopsida.
Nama ini dibentuk dengan menggantikan akhiran -aceae dalam nama Magnoliaceae dengan
akhiran -opsida (Pasal 16 dalam ICBN). Kelas Magnoliopsida dipakai sebagai nama takson bagi
semua tumbuhan berbunga bukan monokotil. Magnoliopsida adalah nama yang dipakai untuk
menggantikan nama yang dipakai sistem klasifikasi yang lebih lama, kelas Dicotyledoneae
(kelas "tumbuhan berdaun lembaga dua" atau "tumbuhan dikotil").
Sistem klasifikasi APG II, yang perlahan-lahan mulai luas dipergunakan, tidak mengakui
kelompok ini lagi karena bersifat parafiletik: tidak utuh jika tumbuhan berbiji tunggal tidak
dimasukkan. Lebih jauh lagi, sistem ini menemukan bahwa dalam kelompok ini terdapat paling
tidak tujuh klade yang berbeda secara genetik:
suku Amborellaceae
suku Chloranthaceae
bangsa Nymphaeales[1]
bangsa Austrobaileyales
magnoliids
bangsa Ceratophyllales
eudicots (dikotil sejati)
Dari ketujuh klade ini, ada satu kelompok besar yang monofiletik yang memiliki ciri-ciri khas
Magnoliopsida secara konsisten dan disebut eudicots ("dikotil benar/sejati"). Ironisnya,
Magnoliaceae tidak termasuk di dalam dikotil sejati.
Bunga Hemerocallis
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tidak
termasuk)
Plantae
Monocots
Ordo
lihat teks
Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar
tumbuhan berbunga yang secara klasik diajarkan; kelompok yang lain adalah tumbuhan
berkeping biji dua atau dikotil. Ciri yang paling khas adalah bijinya tidak membelah karena
hanya memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson (sebagai kelas maupun
subkelas) dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti
Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae. Berdasarkan analisis filogeni, kelompok ini
diketahui bersifat monofiletik atau holofiletik. Sistem klasifikasi APG II mengakui monokotil
sebagai klad yang disebut monocots.
Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling berguna dalam kehidupan
manusia. Sebagai sumber pangan, sumber energi nabati, sumber bahan baku industri, perumahan,
dekorasi, pakaian, media penulisan, zat pewarna, dan sebagainya. Terdapat sekitar 50 ribu hingga
60 ribu jenis yang telah dikenal; menurut IUCN terdapat 59.300 jenis. Orchidaceae (suku
anggrek-anggrekan) adalah suku yang memiliki anggota terbesar dalam dunia tumbuhan
berbunga, dengan 20 ribu jenis. Anggota suku padi-padian (Poaceae atau Graminae) dikenal
sebagai suku dengan areal penanaman terluas di dunia karena nilai pentingnya sebagai sumber
bahan pangan. Suku-suku lainnya yang tak kalah penting adalah suku pinang-pinangan
[sunting] Klasifikasi/taksonomi
Menurut berbagai sistem klasifikasi, monokotil mendapat berbagai nama namun dengan
kesepakatan anggota yang sangat stabil.
Anak kelas Liliidae dalam sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992).
Setiap sistem itu memiliki pengelompokan internal sendiri-sendiri. Monokotil dikenal sangat
stabil di luar kelompoknya (jelas perbedaannya dari kelompok lain) tetapi sangat tidak stabil
dalam pengelompokan di dalamnya (kecuali untuk kelompok tertentu, seperti Arecaceae,
Poaceae, dan Orchidaceae). Setiap sistem selalu berbeda dari yang lainnya.
klad monocots
suku Petrosaviaceae[1]
bangsa Acorales
bangsa Alismatales
bangsa Asparagales
bangsa Dioscoreales
bangsa Liliales
bangsa Pandanales
klad commelinids ("core monocots")
suku Dasypogonaceae
bangsa Arecales
bangsa Commelinales
bangsa Poales
bangsa Zingiberales
Dalam perkembangannya, sistem klasifikasi APG II (2003) telah direvisi. Petrosaviaceae yang
dinyatakan belum dapat dikelompokkan sekarang ditempatkan ke dalam bangsa Petrosaviales,
klad monocots.[1] Selanjutnya, Hydatellaceae, yang dalam sistem itu dimasukkan dalam Poales,
sekarang dianggap lebih dekat kekerabatannya dengan Nymphaeaceae dan masuk sebagai
anggota Nymphaeales.[2] Ini adalah kali pertama suatu anggota tumbuhan monokotil dipindahkan
menjadi anggota tumbuhan dikotil.
[sunting] Referensi
1. ^ a b Sejak 2007 dimasukkan ke dalam bangsa Petrosaviales. Lihat Cantino, Philip D., James A.
Doyle, Sean W. Graham, Walter S. Judd, Richard G. Olmstead, Douglas E. Soltis, Pamela S.
Soltis, & Michael J. Donoghue (2007). "Towards a phylogenetic nomenclature of Tracheophyta".
Taxon 56 (3): E1E44.
2. ^ Saarela, Jeffery M., Hardeep S. Rai, James A. Doyle, Peter K. Endress, Sarah Mathews, Adam
D. Marchant, Barbara G. Briggs & Sean W. Graham. 2007. Hydatellaceae identified as a new
branch near the base of the angiosperm phylogenetic tree. Nature 446:312-315.
Artikel bertopik botani ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan
mengembangkannya.
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berkeping_biji_tunggal"
Pada tumbuhan kelas / tingkat tinggi dapat dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu tumbuhtumbuhan berbiji keping satu atau yang disebut dengan monokotil / monocotyledonae dan tumbuhan
berbiji keping dua atau yang disebut juga dengan dikotil / dicotyledonae. Ciri-ciri tumbuhan monokotil
dan dikotil hanya dapat ditemukan pada tumbuhan subdivisi angiospermae karena memiliki bunga
yang sesungguhnya.
Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki :
1. Bentuk akar
- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
- Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun
Bunga Hemerocallis
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tidak
termasuk)
Plantae
Monocots
Ordo
lihat teks
Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar
tumbuhan berbunga yang secara klasik diajarkan; kelompok yang lain adalah tumbuhan
berkeping biji dua atau dikotil. Ciri yang paling khas adalah bijinya tidak membelah karena
hanya memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson (sebagai kelas maupun
subkelas) dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti
Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae. Berdasarkan analisis filogeni, kelompok ini
diketahui bersifat monofiletik atau holofiletik. Sistem klasifikasi APG II mengakui monokotil
sebagai klad yang disebut monocots.
Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling berguna dalam kehidupan
manusia. Sebagai sumber pangan, sumber energi nabati, sumber bahan baku industri, perumahan,
dekorasi, pakaian, media penulisan, zat pewarna, dan sebagainya. Terdapat sekitar 50 ribu hingga
60 ribu jenis yang telah dikenal; menurut IUCN terdapat 59.300 jenis. Orchidaceae (suku
anggrek-anggrekan) adalah suku yang memiliki anggota terbesar dalam dunia tumbuhan
berbunga, dengan 20 ribu jenis. Anggota suku padi-padian (Poaceae atau Graminae) dikenal
sebagai suku dengan areal penanaman terluas di dunia karena nilai pentingnya sebagai sumber
bahan pangan. Suku-suku lainnya yang tak kalah penting adalah suku pinang-pinangan
(Arecaceae atau Palmae), suku bawang-bawangan (Alliaceae), suku temu-temuan
[sunting] Klasifikasi/taksonomi
Menurut berbagai sistem klasifikasi, monokotil mendapat berbagai nama namun dengan
kesepakatan anggota yang sangat stabil.
Anak kelas Liliidae dalam sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992).
Setiap sistem itu memiliki pengelompokan internal sendiri-sendiri. Monokotil dikenal sangat
stabil di luar kelompoknya (jelas perbedaannya dari kelompok lain) tetapi sangat tidak stabil
dalam pengelompokan di dalamnya (kecuali untuk kelompok tertentu, seperti Arecaceae,
Poaceae, dan Orchidaceae). Setiap sistem selalu berbeda dari yang lainnya.
klad monocots
suku Petrosaviaceae[1]
bangsa Acorales
bangsa Alismatales
bangsa Asparagales
bangsa Dioscoreales
bangsa Liliales
bangsa Pandanales
klad commelinids ("core monocots")
suku Dasypogonaceae
bangsa Arecales
bangsa Commelinales
bangsa Poales
bangsa Zingiberales
Dalam perkembangannya, sistem klasifikasi APG II (2003) telah direvisi. Petrosaviaceae yang
dinyatakan belum dapat dikelompokkan sekarang ditempatkan ke dalam bangsa Petrosaviales,
klad monocots.[1] Selanjutnya, Hydatellaceae, yang dalam sistem itu dimasukkan dalam Poales,
sekarang dianggap lebih dekat kekerabatannya dengan Nymphaeaceae dan masuk sebagai
anggota Nymphaeales.[2] Ini adalah kali pertama suatu anggota tumbuhan monokotil dipindahkan
menjadi anggota tumbuhan dikotil.
Bunga Magnolia
Tumbuhan berbiji belah (atau tumbuhan berkeping biji dua atau dikotil) adalah segolongan
tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama: memiliki sepasang daun lembaga
(kotiledon). Daun lembaga ini terbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar
anggotanya bersifat mudah terbelah dua. Secara klasik, tumbuhan berbunga dibedakan menjadi
dua kelompok besar, yaitu tumbuhan berkeping biji dua dan tumbuhan berkeping biji tunggal
(monokotil).
Sejumlah sistem klasifikasi tumbuhan yang berpengaruh, seperti sistem Takhtajan dan sistem
Cronquist mengakui kelompok ini sebagai takson dan menamakannya kelas Magnoliopsida.
Nama ini dibentuk dengan menggantikan akhiran -aceae dalam nama Magnoliaceae dengan
akhiran -opsida (Pasal 16 dalam ICBN). Kelas Magnoliopsida dipakai sebagai nama takson bagi
semua tumbuhan berbunga bukan monokotil. Magnoliopsida adalah nama yang dipakai untuk
menggantikan nama yang dipakai sistem klasifikasi yang lebih lama, kelas Dicotyledoneae
(kelas "tumbuhan berdaun lembaga dua" atau "tumbuhan dikotil").
Sistem klasifikasi APG II, yang perlahan-lahan mulai luas dipergunakan, tidak mengakui
kelompok ini lagi karena bersifat parafiletik: tidak utuh jika tumbuhan berbiji tunggal tidak
dimasukkan. Lebih jauh lagi, sistem ini menemukan bahwa dalam kelompok ini terdapat paling
tidak tujuh klade yang berbeda secara genetik:
suku Amborellaceae
suku Chloranthaceae
bangsa Nymphaeales[1]
bangsa Austrobaileyales
magnoliids
bangsa Ceratophyllales
eudicots (dikotil sejati)
Dari ketujuh klade ini, ada satu kelompok besar yang monofiletik yang memiliki ciri-ciri khas
Magnoliopsida secara konsisten dan disebut eudicots ("dikotil benar/sejati"). Ironisnya,
Magnoliaceae tidak termasuk di dalam dikotil sejati.
Kelapa
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Status konservasi
Aman
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tidak
termasuk)
(tidak
termasuk)
Ordo:
Famili:
Upafamili:
Bangsa:
Genus:
Spesies:
Plantae
Monocots
Commelinids
Arecales
Arecaceae
Arecoideae
Cocoeae
Cocos
C. nucifera
Nama binomial
Cocos nucifera
L.
Kelapa adalah satu jenis tumbuhan dari suku aren-arenan atau Arecaceae dan adalah anggota
tunggal dalam marga Cocos. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia
sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir. Kelapa
juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini.
Kelapa
Jagung
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tidak
termasuk)
(tidak
termasuk)
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Plantae
Monocots
Commelinids
Poales
Poaceae
Zea
Z. mays
Nama binomial
Zea mays
L.
Jagung
Mangga
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga
termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota, dan suku Anacardiaceae.
Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica.
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus) termasuk
kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m.
Mangga bisa mencapai tinggi 10-40 m.
Nama buah ini berasal dari Malayalam manga. Kata ini diindonesiakan menjadi mangga; dan
pada pihak lain, kata ini dibawa ke Eropa oleh orang-orang Portugis dan diserap menjadi manga
(bahasa Portugis), mango (bahasa Inggris) dan lain-lain. Nama ilmiahnya sendiri kira-kira
mengandung arti: (pohon) yang berbuah mangga, berasal dari India.
Berasal dari sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah menyebar ke Asia Tenggara
sekurangnya semenjak 1500 tahun yang silam. Buah ini dikenal pula dalam berbagai bahasa
daerah, seperti pelem atau poh (Jw.).
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Plantae
Magnoliophyta
Magnoliopsida
Sapindales
Anacardiaceae
Mangifera
M. indica
Nama binomial
Mangifera indica
L.
Kacang tanah
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Arachis hypogea
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Upafamili:
Bangsa:
Genus:
Spesies:
Plantae
Tracheophyta
Magnoliophyta
Fabales
Fabaceae
Faboideae
Aeschynomeneae
Arachis
A. hypogaea
Nama binomial
Arachis hypogaea
L.
Rambutan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Rambutan
Status konservasi
Plantae
Eudicots
Rosids
Sapindales
Sapindaceae
Nephelium
N.
lappaceum
Nama binomial
Nephelium lappaceum
L.
Buah Rambutan
Rambutan adalah tanaman tropis yang tergolong ke dalam suku lerak-lerakan atau Sapindaceae,
berasal dari daerah kepulauan di Asia Tenggara. Kata "rambutan" berasal dari bentuk buahnya
yang mempunyai kulit menyerupai rambut.
Rambutan banyak terdapat di daerah tropis seperti Afrika, Kamboja, Karibia , Amerika Tengah,
India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Sri Lanka.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Pemerian botani
o 1.1 Pembungaan dan bunga
o
1.2 Buah
2 Varietas rambutan
3 Lihat pula
teramati dengan warna pohon yang hijau muda karena didominasi oleh daun muda. Pertumbuhan
ini akan berhenti ketika ketersediaan air terbatas dan tumbuhan beristirahat tumbuh.
Belimbing
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Buah belimbing
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Plantae
Magnoliophyta
Magnoliopsida
Oxalidales
Oxalidaceae
Averrhoa
A. carambola
Nama binomial
Averrhoa carambola
L.
Belimbing adalah tumbuhan penghasil buah berbentuk khas yang berasal dari Indonesia, India,
dan Sri Langka. Saat ini, belimbing telah tersebar ke penjuru Asia Tenggara, Republik Dominika,
Brasil, Peru, Ghana, Guyana, Tonga, dan Polinesia. Usaha penanaman secara komersial
dilakukan di Amerika Serikat, yaitu di Florida Selatan dan Hawaii.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Deskripsi pohon dan penyebarannya
2 Deskripsi buah
3 Kegunaan Belimbing
Belimbing