Anda di halaman 1dari 36

Tumbuhan berbunga

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari


?Tumbuhan berbiji tertutup
(Magnoliophyta)
Rentang fosil: Zaman Jurasik - Sekarang

bunga Magnolia virginiana

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi:
Magnoliophyta
Kelas
.
Magnoliopsida - Dikotil
Liliopsida - Monokotil
Tumbuhan berbunga adalah kelompok terbesar tumbuhan yang hidup di daratan. Namanya
diambil dari cirinya yang paling khas, yaitu menghasilkan organ reproduksi dalam bentuk bunga.
Bunga sebenarnya adalah modifikasi daun dan batang untuk mendukung sistem pembuahan
tertutup. Sistem pembuahan tertutup (dikatakan tertutup karena bakal biji terlindung di dalam
bakal buah atau ovarium) ini juga menjadi ciri khasnya yang lain. Ciri yang terakhir ini
membedakannya dari kelompok tumbuhan berbiji yang lain: tumbuhan berbiji terbuka atau
Gymnospermae.
Dari kedua ciri tersebut muncullah nama Anthophyta ("tumbuhan bunga") dan Angiospermae
("berbiji terbungkus"). Nama lain yang juga dikenakan kepadanya adalah Magnoliophyta
("tumbuhan sekerabat dengan magnolia"). Nama Angiospermae diambil dari penggabungan dua

kata bahasa Yunani Kuno: (aggeion, "penyangga" atau "pelindung") dan


(sperma, bentuk jamak untuk "biji") yang diperkenalkan oleh Paul Hermann pada tahun 1690.
Dalam sebagian besar sistem taksonomi modern, kelompok ini sekarang menempati takson
sebagai divisio. Namun demikian, klasifikasi terbaru berdasarkan APG (Sistem klasifikasi APG
II) menempatkannya dalam suatu klad yang tidak menempati suatu takson dan dinamakan
angiosperms.

Daftar isi
[sembunyikan]
1 Ciri-ciri khas
2 Klasifikasi
o

2.1 Pembagian internal (taksonomi)

3 Keanekaragaman jenis dan manfaat

[sunting] Ciri-ciri khas


Tumbuhan berbunga dibedakan dari kelompok lain berdasarkan apomorfi (ciri-ciri terwariskan)
yang khas dikembangkan oleh kelompok ini. Kebanyakan ciri-ciri ini terletak pada bagian
reproduktif. Berikut adalah ciri-ciri tersebut:
Bunga
Bunga menjadi penciri yang paling nyata dan membedakannya dari kelompok tumbuhan berbiji
yang lain. Bunga membantu kelompok tumbuhan ini memperluas kemampuan evolusi dan
lungkang (ruang prasyarat hidup atau niche) ekologisnya sehingga membuatnya sangat sesuai
untuk hidup di daratan.
Benang sari
Stamen atau benang sari jauh lebih ringan daripada organ dengan fungsi serupa pada tumbuhan
berbiji terbuka (yaitu strobilus). Benang sari telah berevolusi untuk dapat beradaptasi dengan
penyerbuk dan untuk mencegah pembuahan sendiri. Adaptasi ke arah ini juga memperluas
jangkauan ruang hidupnya.
Ukuran gametofit jantan sangat tereduksi
Gametofit jantan yang sangat tereduksi (berada dalam serbuk sari dan hanya terdiri dari tiga sel)
sangat membantu mengurangi waktu antara penyerbukan, di saat serbuk sari mencapai organ
betina, dan pembuahan. Selang waktu normal antara kedua tahap tersebut biasanya 12-24 jam.
Pada Gymnospermae waktu yang diperlukan untuk hal tersebut dapat mencapai setahun.
Karpela menutup rapat bakal biji

Karpela atau daun buah rapat membungkus bakal biji atau ovulum, sehingga mencegah
pembuahan yang tidak diinginkan. Sel sperma akan dikontrol oleh putik untuk membuahi sel
telur (ovum). Setelah pembuahan, karpela dan beberapa jaringan di sekitarnya juga akan
berkembang menjadi buah. Buah berfungsi adaptif dengan melindungi biji dari perkecambahan
yang tidak diinginkan dan membantu proses penyebaran ke wilayah yang lebih luas.
Ukuran gametofit betina sangat tereduksi
Sebagaimana pada gametofit jantan, ukuran gametofit betina juga sangat berkurang menjadi
hanya tujuh sel dan terlindung dalam bakal biji. Ukuran yang mengecil ini membantu
mempercepat perkembangan hidup tumbuhan. Hanya kelompok Angiospermae yang memiliki
perilaku semusim dalam proses kehidupannya. Perilaku ini membuatnya sangat mudah
menjelajah lungkang yang jauh lebih luas.
Endosperma
Pembentukan endosperma pada biji adalah ciri khas Angiospermae yang sangat mendukung
adaptasi karena melengkapi embrio atau kecambah dengan cadangan makanan dalam
perkembangannya. Endosperma secara fisiologis juga memperkuat daya serap biji akan hara
yang diperlukan tumbuhan muda dalam perkembangannya.

[sunting] Klasifikasi

Kecambah monokotil (kiri) dan dikotil.


Pada awalnya, nama Angiospermae dimaksudkan oleh Paul Hermann (1690) bagi seluruh
tumbuhan berbunga dengan biji yang terbungkus dalam kapsula, dan dipertentangkan dengan
Gymnospermae sebagai tumbuhan berbunga dengan buah achene atau berkarpela terbelah.
Dalam pengertiannya, keseluruhan buah atau bagiannya dianggap sebagai biji dan "terbuka".
Kedua istilah ini dipakai oleh Carolus Linnaeus dengan pengertian yang sama tetapi digunakan
sebagai nama-nama dari kelas Didynamia.

Ketika Robert Brown pada tahun 1827 menemukan bakal biji yang benar-benar terbuka (tak
terlindung) pada sikas dan tumbuhan runjung, ia memberikan nama Gymnospermae bagi kedua
kelompok tumbuhan ini. Tahun 1851 Wilhelm Hofmeister menemukan perubahan-perubahan
yang terjadi pada kantung embrio dari tumbuhan berbunga (penyerbukan berganda). Hasil
penemuan ini menjadikan Gymnospermae sebagai kelas yang benar-benar berbeda dari dikotil,
dan istilah Angiospermae mulai diterapkan untuk semua tumbuhan berbiji yang bukan kedua
kelompok yang disebutkan Robert Brown. Pengertian terakhir inilah yang masih bertahan hingga
sekarang.
Dalam sistem taksonomi modern, kelompok tumbuhan berbunga ditempatkan pada berbagai
takson. Selain Angiospermae, kelompok ini disebut juga dengan Anthophyta ("tumbuhan
bunga"). Sistem Wettstein dan Sistem Engler menempatkan Angiospermae pada tingkat
subdivisio. Sistem Reveal memasukkan semua tumbuhan berbunga dalam subdivisio
Magnoliophytina, namun pada edisi lanjut memisahkannya menjadi Magnoliopsida, Liliopsida,
dan Rosopsida. Sistem Takhtajan dan sistem Cronquist memasukkan kelompok ini ke dalam
tingkat divisio dengan nama Magnoliophyta. Sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992)
menggunakan nama Magnoliopsida dan meletakkannya pada tingkat kelas. Saat ini, sistem
klasifikasi yang paling akhir, seperti sistem APG (1998) dan sistem APG II (2003), tidak lagi
menjadikannya sebagai satu kelompok takson tersendiri melainkan sebagai suatu klade tanpa
nama botani resmi dengan nama angiosperms (sistem ini menggunakan nama-nama bahasa
Inggris atau diinggriskan untuk nama-nama tidak resmi).

[sunting] Pembagian internal (taksonomi)


Klasifikasi internal kelompok ini mengalami banyak perubahan. Sistem klasifikasi Cronquist
(1981) masih banyak dipakai tetapi mulai dipertanyakan keakuratannya dari sisi filogeni
terutama karena bertentangan dengan hasil-hasil penyelidikan molekular. Kesepakatan umum
tentang bagaimana tumbuhan berbunga dikelompokkan mulai tercapai sejak hasil "Angiosperm
Phylogeny Group" (APG) dikeluarkan pada tahun 1998 dan diperbaharui pada tahun 2003
sebagai Sistem klasifikasi APG II.
Sistem klasifikasi Cronquist membagi tumbuhan berbunga menjadi dua kelompok:
Magnoliopsida dan Liliopsida. Nama pemeri lain yang diizinkan dalam Pasal 16 ICBN adalah
Dicotyledoneae (dikotil) dan Monocotyledoneae (monokotil) atas dasar sejarah dan
menunjukkan satu ciri cukup mudah untuk diamati meskipun tidak selalu demikian: tumbuhan
dikotil memiliki dua daun lembaga sedangkan tumbuhan monokotil memiliki satu daun lembaga.
Sistem APG, yang menggunakan konsep kladistika dan banyak memakai metode
pengelompokan statistika (clustering) serta memasukkan data-data molekular, mendapati bahwa
monokotil merupakan kelompok monofiletik atau holofiletik, dan menamakannya monocots
(bentuk jamak dari monocot), tetapi dikotil ternyata tidak demikian (disebut sebagai kelompok
bersifat parafiletik). Meskipun demikian terdapat kelompok besar dikotil yang monofiletik yang
dinamai eudicots atau tricolpates. Nama eudicot berarti "dikotil sejati" karena menunjukkan ciriciri yang biasa dinyatakan sebagai ciri khas dikotil, seperti bunga dengan empat atau lima
mahkota bunga dan empat atau lima kelopak bunga. Sisa dari pemisahan ini, yang tetap

parafiletik, biasa dinamakan sebagai paleodicots (paleo- berarti "purba" atau "kuno") untuk
kemudahan penyebutan.
Penyelidikan menggunakan filogeni yang menggunakan data-data molekular hingga sekarang
telah menemukan delapan kelompok utama pada tumbuhan berbunga, yaitu monocots, eudicots,
Amborellaceae, Nymphaeales, Austrobaileyales, Chloranthales, Ceratophyllales, dan
magnoliids. Berikut adalah hubungan di antara ke delapan kelompok ini:

[sunting
]

Angiospermae

Am
bor
ell
a
Nymphaeales
Austrobaileyales
Mesangiosperm
ae

Chloranthaceae
magnoliids
Ceratophyllum
monocots
eudicots

Hubungan filogeni di antara delapan kelompok tumbuhan berbunga yang dipakai saat ini.

Keanekaragaman jenis dan manfaat

Berbagai bunga dalam slide


Jenis tumbuhan berbunga diperkirakan berkisar antara 250.000 hingga 400.000 yang dapat
dikelompokkan hingga paling sedikit 402 suku (berdasarkan taksiran dalam Sistem APG II).

Sistem APG 1998 menyatakan terdapat 462 suku. Monokotil mencakup sekitar 23% dari
keseluruhan spesies dan "dikotil sejati" (eudicots) mencakup 75% dari keseluruhan spesies.
Sepuluh besar suku tumbuhan menurut banyaknya jenis adalah sebagai berikut:
1. Asteraceae atau Compositae (suku kenikir-kenikiran): 23.600 jenis
2. Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan): 21.950
3. Fabaceae atau Leguminosae (suku polong-polongan): 19.400
4. Rubiaceae (suku kopi-kopian): 13.183
5. Poaceae, Glumiflorae, atau Gramineae (suku rumput-rumputan): 10.035
6. Lamiaceae atau Labiatae (suku nilam-nilaman): 7.173
7. Euphorbiaceae (suku kastuba-kastubaan): 5.735
8. Cyperaceae (suku teki-tekian): 4.350
9. Malvaceae (suku kapas-kapasan): 4.225
10. Araceae (suku talas-talasan): 4.025
Orchidaceae, Poaceae, Cyperaceae dan Araceae adalah monokotil.
Kesepuluh suku di atas mencakup beragam jenis tumbuhan penting dalam kehidupan manusia,
baik dalam bidang pertanian, kehutanan maupun industri. Suku rumput-rumputan jelas
merupakan suku terpenting karena menghasilkan berbagai sumber energi pangan bagi manusia
dan ternak dari padi, gandum, jagung, jelai, haver, jewawut, tebu, serta sorgum. Suku polongpolongan menempati tempat terpenting kedua, sebagai sumber protein nabati dan sayuran utama
dan berbagai peran budaya lain (kayu, pewarna, dan racun). Suku nilam-nilaman beranggotakan
banyak tumbuhan penghasil minyak atsiri dan bahan obat-obatan.
Beberapa suku penting lainnya dalam kehidupan manusia adalah

Solanaceae (suku terong-terongan), sebagai sumber pangan penting terutama sayuran


Cucurbitaceae (suku labu-labuan), sebagai sumber sayuran penting

Brassicaceae atau Cruciferae (suku sawi-sawian), sebagai sumber sayuran dan minyak
pangan penting

Alliaceae (suku bawang-bawangan), sebagai sumber sayuran bumbu penting

Piperaceae (suku sirih-sirihan), sebagai sumber rempah-rempah penting.

Arecaceae atau Palmae (suku pinang-pinangan), sebagai pendukung kehidupan penting


masyarakat agraris daerah tropika

Rutaceae (suku jeruk-jerukan), Rosaceae (suku mawar-mawaran), dan Myrtaceae (suku


jambu-jambuan) banyak menghasilkan buah-buahan penting.

Tumbuhan berbunga juga menjadi pemasok sumberdaya alam dalam bentuk kayu, kertas, serat
(misalnya kapas, kapuk, henep, sisal, serat manila), obat-obatan (digitalis, kamfer), tumbuhan
hias (ruangan maupun terbuka), dan berbagai daftar panjang kegunaan lain.
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berbunga"

Tumbuhan Monokotil & dikotil


Monokotil dan dikotil
Pada tumbuhan kelas / tingkat tinggi dapat dibedakan atau dibagi menjadi dua macam,
yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau yang disebut dengan monokotil /
monocotyledonae dan tumbuhan berbiji keping dua atau yang disebut juga dengan dikotil /
dicotyledonae. Ciri-ciri tumbuhan monokotil dan dikotil hanya dapat ditemukan pada
tumbuhan subdivisi angiospermae karena memiliki bunga yang sesungguhnya.

Pengertian Monokotil
monokotil adalah tumbuhan berkeping biji 1...
seperti pada jagung,padi,dll......

Ciri monokotil, yaitu


(1) tulang daun umumnya sejajar
(2) batang tak berkambium
(3) akar serabut

(4) bagian-bagian bunga kelipatan 3.


Tumbuhan monokotil dikelompokan menjadi 5 suku, :
Rumut-rumputan (Graminae), ex : jagung, padi
Pinang-pinangan (Palmae), ex : kelapa, sagu
Pisang-pisangan (Musaceae), ex : pisang ambon, raja
Anggrek-angrekan (Orchidaceae), ex : anggrek, vanili
Jahe-jahean (Zingiberaceae), ex : jahe, kunyit

Pengertian Dikotil
Ciri dikotil, yaitu
(1) tulang daun beranekaragam, yi menjari, menyirip dll
(2) batang berkambium
(3) akar tunggang
(4) bagian-bagian bunga kelipatan 2,4, atau 5.

Tumbuhan dikotil dikelaompokan menjadi 5 suku, yaitu :


1. Jarak-jarakan (Euphorbiaceae), ex : jarak, ubi, karet
2. Polong-polongan (Leguminoceae), ex : pete, kacang
3. Terung-terungan (Solanaceae), ex : terong, cabe, tomat
4. Jambu-jambuan (Myrtaceae), ex : jambu biji, jambu air
5. Komposite (Compositae), ex : bunga matahari

Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil berdasarkan ciri fisik
pembeda yang dimiliki :

1. Bentuk akar
- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
- Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang

2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun


- Monokotil : Melengkung atau sejajar

- Dikotil : Menyirip atau menjari

3. Kaliptrogen / tudung akar


- Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
- Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar

4. Jumlah keping biji atau kotiledon

- Monokotil : satu buah keping biji saja


- Dikotil : Ada dua buah keping biji

5. Kandungan akar dan batang


- Monokotil : Tidak terdapat kambium
- Dikotil : Ada kambium

6. Jumlah kelopak bunga


- Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga
- Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima

7. Pelindung akar dan batang lembaga


- Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza
- Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil

8. Pertumbuhan akar dan batang


- Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
- Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar

A. Contoh tumbuhan monokotil :


- Kelapa, Jagung, dan lain sebagainya.

B. Contoh tumbuhan dikotil :


- Kacang tanah, Mangga, Rambutan, Belimbing, dan lain-lain

Bunga
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari


Untuk kegunaan lain dari Bunga, lihat Bunga (disambiguasi).

Dua belas bunga dari famili yang berbeda-beda.


Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio
Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat organ
reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk menyebut
struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Bunga majemuk
adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam konteks ini, satuan
bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.
Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada
bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang
membawa biji.

[sunting] Fungsi bunga

Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina
(makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan
pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi sebagai pemikat
hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang
khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.
Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni. Bunga menjadi salah
satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias.

[sunting] Morfologi bunga

Bagian-bagian bunga sempurna. 1. Bunga sempurna, 2. Kepala putik (stigma), 3. Tangkai putik
(stilus), 4. Tangkai sari (filament, bagian dari benang sari), 5. Sumbu bunga (axis), 6. artikulasi,
7. Tangkai bunga (pedicel), 8.Kelenjar nektar, 9. Benang sari (stamen), 10. Bakal buah (ovum),
11. Bakal biji (ovulum), 12. , 13. Serbuk sari (pollen), 14. Kepala sari (anther), 15. Perhiasan
bunga (periantheum), 16. Mahkota bunga (corolla), 17. Kelopak bunga (calyx)
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya
sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan
ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan
tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan
bunga).
Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu
takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang",
simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.

Tumbuhan Crateva religiosa berbunga sempurna: memiliki stamen dan pistillum.


Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik)
secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau
hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama
bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:

Kelopak bunga atau calyx;


Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk
memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;

Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria)
berupa benang sari;

Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita")
berupa putik.

Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal
buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa
gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma
untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi
pollen menuju bakal bakal buah.
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang
"umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini
digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain.
Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya:
tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan
tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.

[sunting] Gambar bunga

Alamanda

Begonia

Clivia miniata

Epilobium
Angustifolium

Geranium
sylvaticum

Hydrangea macrophylla

Mammilaria
gigantea

Papaver nudicaule

Botanic garden
Daisy, Argyranthemum
Rudbeckia fulgida
adelaide
frutescens, Asteraceae
Artikel bertopik tumbuhan ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia
dengan mengembangkannya.

Tumbuhan berbiji terbuka


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

?Gymnospermae

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisio
Pinophyta - Tetumbuhan
runjung
Ginkgophyta - ginkgo
Cycadophyta - Pakis haji
dan kerabatnya
Gnetophyta - Melinjo
dan kerabatnya
Gymnospermae (dari bahasa Yunani: gymnos (telanjang) dan sperma (biji) atau tumbuhan
berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam
bakal buah (ovarium). Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae, atau Magnoliophyta), biji atau
bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak terlihat dari luar. Pada
Gymnospermae, biji terekspos langsung atau terletak di antara daun-daun penyusun strobilus
atau runjung. Pada melinjo misalnya, "pntil"nya (yaitu bijinya) sejak dari "kroto" hingga
melinjo masak dapat dilihat, sementara pada tusam biji terletak pada runjungnya.
Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun yang lalu),
sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok yang
sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara: Pteridospermophyta (paku biji),
Bennettophyta dan Cordaitophyta. Anggota-anggotanya yang lain dapat melanjutkan
keturunannya hingga sekarang. Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus
dari salah satu kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji).

[sunting] Pengelompokan
Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi karena
banyak petunjuk bahwa tumbuhan berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji tertutup) adalah
keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara tumbuhan berbiji terbuka
dengan berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan yang parafiletik.
Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih bertahan:

Bennetophyta, punah
Cordaitophyta, punah

Pteridospermophyta, sudah punah namun dianggap sebagai moyang Angiospermae

Ginkgophyta, dengan hanya satu jenis yang masih bertahan: Ginkgo biloba

Cycadophyta, pakis haji dan kerabatnya

Pinophyta, tumbuhan runjung

Gnetophyta, dengan anggota hanya dua genus: Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan
Welwitschia.

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berbiji_terbuka"

Tumbuhan berbiji belah


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Bunga Magnolia
Tumbuhan berbiji belah (atau tumbuhan berkeping biji dua atau dikotil) adalah segolongan
tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama: memiliki sepasang daun lembaga
(kotiledon). Daun lembaga ini terbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar
anggotanya bersifat mudah terbelah dua. Secara klasik, tumbuhan berbunga dibedakan menjadi

dua kelompok besar, yaitu tumbuhan berkeping biji dua dan tumbuhan berkeping biji tunggal
(monokotil).
Sejumlah sistem klasifikasi tumbuhan yang berpengaruh, seperti sistem Takhtajan dan sistem
Cronquist mengakui kelompok ini sebagai takson dan menamakannya kelas Magnoliopsida.
Nama ini dibentuk dengan menggantikan akhiran -aceae dalam nama Magnoliaceae dengan
akhiran -opsida (Pasal 16 dalam ICBN). Kelas Magnoliopsida dipakai sebagai nama takson bagi
semua tumbuhan berbunga bukan monokotil. Magnoliopsida adalah nama yang dipakai untuk
menggantikan nama yang dipakai sistem klasifikasi yang lebih lama, kelas Dicotyledoneae
(kelas "tumbuhan berdaun lembaga dua" atau "tumbuhan dikotil").
Sistem klasifikasi APG II, yang perlahan-lahan mulai luas dipergunakan, tidak mengakui
kelompok ini lagi karena bersifat parafiletik: tidak utuh jika tumbuhan berbiji tunggal tidak
dimasukkan. Lebih jauh lagi, sistem ini menemukan bahwa dalam kelompok ini terdapat paling
tidak tujuh klade yang berbeda secara genetik:

suku Amborellaceae
suku Chloranthaceae
bangsa Nymphaeales[1]
bangsa Austrobaileyales
magnoliids
bangsa Ceratophyllales
eudicots (dikotil sejati)

Dari ketujuh klade ini, ada satu kelompok besar yang monofiletik yang memiliki ciri-ciri khas
Magnoliopsida secara konsisten dan disebut eudicots ("dikotil benar/sejati"). Ironisnya,
Magnoliaceae tidak termasuk di dalam dikotil sejati.

Tumbuhan berkeping biji tunggal

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari


?Monokotil
Rentang fosil: Kreta - sekarang

Bunga Hemerocallis

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tidak
termasuk)

Plantae
Monocots
Ordo

lihat teks
Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar
tumbuhan berbunga yang secara klasik diajarkan; kelompok yang lain adalah tumbuhan
berkeping biji dua atau dikotil. Ciri yang paling khas adalah bijinya tidak membelah karena
hanya memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson (sebagai kelas maupun
subkelas) dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti
Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae. Berdasarkan analisis filogeni, kelompok ini
diketahui bersifat monofiletik atau holofiletik. Sistem klasifikasi APG II mengakui monokotil
sebagai klad yang disebut monocots.
Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling berguna dalam kehidupan
manusia. Sebagai sumber pangan, sumber energi nabati, sumber bahan baku industri, perumahan,
dekorasi, pakaian, media penulisan, zat pewarna, dan sebagainya. Terdapat sekitar 50 ribu hingga
60 ribu jenis yang telah dikenal; menurut IUCN terdapat 59.300 jenis. Orchidaceae (suku
anggrek-anggrekan) adalah suku yang memiliki anggota terbesar dalam dunia tumbuhan
berbunga, dengan 20 ribu jenis. Anggota suku padi-padian (Poaceae atau Graminae) dikenal
sebagai suku dengan areal penanaman terluas di dunia karena nilai pentingnya sebagai sumber
bahan pangan. Suku-suku lainnya yang tak kalah penting adalah suku pinang-pinangan

(Arecaceae atau Palmae), suku bawang-bawangan (Alliaceae), suku temu-temuan


(Zingiberaceae), dan suku pisang-pisangan (Musaceae). Banyak juga di antaranya yang
dibudidayakan sebagai tanaman hias.

[sunting] Klasifikasi/taksonomi
Menurut berbagai sistem klasifikasi, monokotil mendapat berbagai nama namun dengan
kesepakatan anggota yang sangat stabil.

Monocotyledoneae dalam sistem de Candolle dan sistem Engler.


Monocotyledones dalam sistem Bentham & Hooker dan sistem Wettstein.

Kelas Liliopsida dalam sistem Takhtajan dan sistem Cronquist.

Anak kelas Liliidae dalam sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992).

Klad monocots dalam sistem APG dan sistem APG II.

Setiap sistem itu memiliki pengelompokan internal sendiri-sendiri. Monokotil dikenal sangat
stabil di luar kelompoknya (jelas perbedaannya dari kelompok lain) tetapi sangat tidak stabil
dalam pengelompokan di dalamnya (kecuali untuk kelompok tertentu, seperti Arecaceae,
Poaceae, dan Orchidaceae). Setiap sistem selalu berbeda dari yang lainnya.

[sunting] Sistem APG II


Berikut adalah klasifikasi menurut Sistem APG II (2003):

klad monocots
suku Petrosaviaceae[1]
bangsa Acorales
bangsa Alismatales
bangsa Asparagales
bangsa Dioscoreales
bangsa Liliales
bangsa Pandanales
klad commelinids ("core monocots")
suku Dasypogonaceae
bangsa Arecales
bangsa Commelinales
bangsa Poales
bangsa Zingiberales

Dalam perkembangannya, sistem klasifikasi APG II (2003) telah direvisi. Petrosaviaceae yang
dinyatakan belum dapat dikelompokkan sekarang ditempatkan ke dalam bangsa Petrosaviales,
klad monocots.[1] Selanjutnya, Hydatellaceae, yang dalam sistem itu dimasukkan dalam Poales,
sekarang dianggap lebih dekat kekerabatannya dengan Nymphaeaceae dan masuk sebagai

anggota Nymphaeales.[2] Ini adalah kali pertama suatu anggota tumbuhan monokotil dipindahkan
menjadi anggota tumbuhan dikotil.

[sunting] Referensi
1. ^ a b Sejak 2007 dimasukkan ke dalam bangsa Petrosaviales. Lihat Cantino, Philip D., James A.
Doyle, Sean W. Graham, Walter S. Judd, Richard G. Olmstead, Douglas E. Soltis, Pamela S.
Soltis, & Michael J. Donoghue (2007). "Towards a phylogenetic nomenclature of Tracheophyta".
Taxon 56 (3): E1E44.
2. ^ Saarela, Jeffery M., Hardeep S. Rai, James A. Doyle, Peter K. Endress, Sarah Mathews, Adam
D. Marchant, Barbara G. Briggs & Sean W. Graham. 2007. Hydatellaceae identified as a new
branch near the base of the angiosperm phylogenetic tree. Nature 446:312-315.

Artikel bertopik botani ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan
mengembangkannya.
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berkeping_biji_tunggal"

Ciri-Ciri dan Perbedaan Tumbuhan / Pohon Monokotil dan Dikotil / Biji


Berkeping Satu dan Dua - Ilmu Sains Biologi
Tue, 06/06/2006 - 1:20pm godam64

Pada tumbuhan kelas / tingkat tinggi dapat dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu tumbuhtumbuhan berbiji keping satu atau yang disebut dengan monokotil / monocotyledonae dan tumbuhan
berbiji keping dua atau yang disebut juga dengan dikotil / dicotyledonae. Ciri-ciri tumbuhan monokotil
dan dikotil hanya dapat ditemukan pada tumbuhan subdivisi angiospermae karena memiliki bunga
yang sesungguhnya.
Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki :
1. Bentuk akar
- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
- Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun

- Monokotil : Melengkung atau sejajar


- Dikotil : Menyirip atau menjari
3. Kaliptrogen / tudung akar
- Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
- Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
4. Jumlah keping biji atau kotiledon
- Monokotil : satu buah keping biji saja
- Dikotil : Ada dua buah keping biji
5. Kandungan akar dan batang
- Monokotil : Tidak terdapat kambium
- Dikotil : Ada kambium
6. Jumlah kelopak bunga
- Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga
- Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima
7. Pelindung akar dan batang lembaga
- Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza
- Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
8. Pertumbuhan akar dan batang
- Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
- Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
A. Contoh tumbuhan monokotil :
- Kelapa, Jagung, dan lain sebagainya.
B. Contoh tumbuhan dikotil :
- Kacang tanah, Mangga, Rambutan, Belimbing, dan lain-lain.

Tumbuhan berkeping biji tunggal


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

(Dialihkan dari Monokotil)


Langsung ke: navigasi, cari
?Monokotil
Rentang fosil: Kreta - sekarang

Bunga Hemerocallis

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tidak
termasuk)

Plantae
Monocots
Ordo

lihat teks
Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar
tumbuhan berbunga yang secara klasik diajarkan; kelompok yang lain adalah tumbuhan
berkeping biji dua atau dikotil. Ciri yang paling khas adalah bijinya tidak membelah karena
hanya memiliki satu daun lembaga. Kelompok ini diakui sebagai takson (sebagai kelas maupun
subkelas) dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama, seperti
Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae. Berdasarkan analisis filogeni, kelompok ini
diketahui bersifat monofiletik atau holofiletik. Sistem klasifikasi APG II mengakui monokotil
sebagai klad yang disebut monocots.
Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling berguna dalam kehidupan
manusia. Sebagai sumber pangan, sumber energi nabati, sumber bahan baku industri, perumahan,
dekorasi, pakaian, media penulisan, zat pewarna, dan sebagainya. Terdapat sekitar 50 ribu hingga
60 ribu jenis yang telah dikenal; menurut IUCN terdapat 59.300 jenis. Orchidaceae (suku
anggrek-anggrekan) adalah suku yang memiliki anggota terbesar dalam dunia tumbuhan
berbunga, dengan 20 ribu jenis. Anggota suku padi-padian (Poaceae atau Graminae) dikenal
sebagai suku dengan areal penanaman terluas di dunia karena nilai pentingnya sebagai sumber
bahan pangan. Suku-suku lainnya yang tak kalah penting adalah suku pinang-pinangan
(Arecaceae atau Palmae), suku bawang-bawangan (Alliaceae), suku temu-temuan

(Zingiberaceae), dan suku pisang-pisangan (Musaceae). Banyak juga di antaranya yang


dibudidayakan sebagai tanaman hias.

[sunting] Klasifikasi/taksonomi
Menurut berbagai sistem klasifikasi, monokotil mendapat berbagai nama namun dengan
kesepakatan anggota yang sangat stabil.

Monocotyledoneae dalam sistem de Candolle dan sistem Engler.


Monocotyledones dalam sistem Bentham & Hooker dan sistem Wettstein.

Kelas Liliopsida dalam sistem Takhtajan dan sistem Cronquist.

Anak kelas Liliidae dalam sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992).

Klad monocots dalam sistem APG dan sistem APG II.

Setiap sistem itu memiliki pengelompokan internal sendiri-sendiri. Monokotil dikenal sangat
stabil di luar kelompoknya (jelas perbedaannya dari kelompok lain) tetapi sangat tidak stabil
dalam pengelompokan di dalamnya (kecuali untuk kelompok tertentu, seperti Arecaceae,
Poaceae, dan Orchidaceae). Setiap sistem selalu berbeda dari yang lainnya.

[sunting] Sistem APG II


Berikut adalah klasifikasi menurut Sistem APG II (2003):

klad monocots
suku Petrosaviaceae[1]
bangsa Acorales
bangsa Alismatales
bangsa Asparagales
bangsa Dioscoreales
bangsa Liliales
bangsa Pandanales
klad commelinids ("core monocots")
suku Dasypogonaceae
bangsa Arecales
bangsa Commelinales
bangsa Poales
bangsa Zingiberales

Dalam perkembangannya, sistem klasifikasi APG II (2003) telah direvisi. Petrosaviaceae yang
dinyatakan belum dapat dikelompokkan sekarang ditempatkan ke dalam bangsa Petrosaviales,
klad monocots.[1] Selanjutnya, Hydatellaceae, yang dalam sistem itu dimasukkan dalam Poales,
sekarang dianggap lebih dekat kekerabatannya dengan Nymphaeaceae dan masuk sebagai

anggota Nymphaeales.[2] Ini adalah kali pertama suatu anggota tumbuhan monokotil dipindahkan
menjadi anggota tumbuhan dikotil.

Tumbuhan berbiji belah


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

(Dialihkan dari Dikotil)


Langsung ke: navigasi, cari

Bunga Magnolia
Tumbuhan berbiji belah (atau tumbuhan berkeping biji dua atau dikotil) adalah segolongan
tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama: memiliki sepasang daun lembaga
(kotiledon). Daun lembaga ini terbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar
anggotanya bersifat mudah terbelah dua. Secara klasik, tumbuhan berbunga dibedakan menjadi
dua kelompok besar, yaitu tumbuhan berkeping biji dua dan tumbuhan berkeping biji tunggal
(monokotil).
Sejumlah sistem klasifikasi tumbuhan yang berpengaruh, seperti sistem Takhtajan dan sistem
Cronquist mengakui kelompok ini sebagai takson dan menamakannya kelas Magnoliopsida.
Nama ini dibentuk dengan menggantikan akhiran -aceae dalam nama Magnoliaceae dengan
akhiran -opsida (Pasal 16 dalam ICBN). Kelas Magnoliopsida dipakai sebagai nama takson bagi
semua tumbuhan berbunga bukan monokotil. Magnoliopsida adalah nama yang dipakai untuk
menggantikan nama yang dipakai sistem klasifikasi yang lebih lama, kelas Dicotyledoneae
(kelas "tumbuhan berdaun lembaga dua" atau "tumbuhan dikotil").
Sistem klasifikasi APG II, yang perlahan-lahan mulai luas dipergunakan, tidak mengakui
kelompok ini lagi karena bersifat parafiletik: tidak utuh jika tumbuhan berbiji tunggal tidak

dimasukkan. Lebih jauh lagi, sistem ini menemukan bahwa dalam kelompok ini terdapat paling
tidak tujuh klade yang berbeda secara genetik:

suku Amborellaceae
suku Chloranthaceae
bangsa Nymphaeales[1]
bangsa Austrobaileyales
magnoliids
bangsa Ceratophyllales
eudicots (dikotil sejati)

Dari ketujuh klade ini, ada satu kelompok besar yang monofiletik yang memiliki ciri-ciri khas
Magnoliopsida secara konsisten dan disebut eudicots ("dikotil benar/sejati"). Ironisnya,
Magnoliaceae tidak termasuk di dalam dikotil sejati.

Kelapa
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari


Untuk kegunaan lain dari Kelapa, lihat Kelapa (disambiguasi).
?Kelapa

Kelapa (Cocos nucifera)

Status konservasi
Aman
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tidak
termasuk)
(tidak
termasuk)
Ordo:
Famili:
Upafamili:
Bangsa:
Genus:
Spesies:

Plantae
Monocots
Commelinids
Arecales
Arecaceae
Arecoideae
Cocoeae
Cocos
C. nucifera

Nama binomial
Cocos nucifera
L.

Kelapa adalah satu jenis tumbuhan dari suku aren-arenan atau Arecaceae dan adalah anggota
tunggal dalam marga Cocos. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia
sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir. Kelapa
juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini.

[sunting] Pemerian botani

Kelapa

Bagian-bagian buah kelapa


Pohon dengan batang tunggal atau kadang-kadang bercabang. Akar serabut, tebal dan berkayu,
berkerumun membentuk bonggol, adaptif pada lahar berpasir pantai. Batang beruas-ruas namun
bila sudah tua tidak terlalu tampak, khas tipe monokotil dengan pembuluh menyebar (tidak
konsentrik), berkayu. Kayunya kurang baik digunakan untuk bangunan. Daun tersusun secara
majemuk, menyirip sejajar tunggal, pelepah pada ibu tangkai daun pendek, duduk pada batang,
warna daun hijau kekuningan. Bunga tersusun majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh
bractea; terdapat bunga jantan dan betina, berumah satu, bunga betina terletak di pangkal
karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal. Buah besar, diameter 10 cm
sampai 20 cm atau bahkan lebih, berwarna kuning, hijau, atau coklat; buah tersusun dari
mesokarp berupa serat yang berlignin, disebut sabut, melindungi bagian endokarp yang keras
(disebut batok) dan kedap air; endokarp melindungi biji yang hanya dilindungi oleh membran
yang melekat pada sisi dalam endokarp. Endospermium berupa cairan yang mengandung banyak
enzim, dan fasa padatannya mengendap pada dinding endokarp ketika buah menua; embrio kecil
dan baru membesar ketika buah siap untuk berkecambah (disebut kentos).
Kelapa secara alami tumbuh di pantai dan pohonnya mencapai ketinggian 30 m. Ia berasal dari
pesisir Samudera Hindia, namun kini telah tersebar di seluruh daerah tropika. Tumbuhan ini
dapat tumbuh hingga ketinggian 1000 m dari permukaan laut, namun akan mengalami
pelambatan pertumbuhan.

Jagung
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari


?Jagung

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tidak
termasuk)
(tidak
termasuk)
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:

Plantae
Monocots
Commelinids
Poales
Poaceae
Zea
Z. mays

Nama binomial
Zea mays
L.

Jagung

Mangga
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga
termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota, dan suku Anacardiaceae.
Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica.
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus) termasuk
kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m.
Mangga bisa mencapai tinggi 10-40 m.
Nama buah ini berasal dari Malayalam manga. Kata ini diindonesiakan menjadi mangga; dan
pada pihak lain, kata ini dibawa ke Eropa oleh orang-orang Portugis dan diserap menjadi manga
(bahasa Portugis), mango (bahasa Inggris) dan lain-lain. Nama ilmiahnya sendiri kira-kira
mengandung arti: (pohon) yang berbuah mangga, berasal dari India.
Berasal dari sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah menyebar ke Asia Tenggara
sekurangnya semenjak 1500 tahun yang silam. Buah ini dikenal pula dalam berbagai bahasa
daerah, seperti pelem atau poh (Jw.).

Langsung ke: navigasi, cari


?Mangga

Buah mangga gedong, dari Sumedang, Jawa


Barat

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:

Plantae
Magnoliophyta
Magnoliopsida
Sapindales
Anacardiaceae
Mangifera
M. indica

Nama binomial
Mangifera indica
L.

Kacang tanah
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari


?Kacang tanah

Arachis hypogea

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Upafamili:
Bangsa:
Genus:
Spesies:

Plantae
Tracheophyta
Magnoliophyta
Fabales
Fabaceae
Faboideae
Aeschynomeneae
Arachis
A. hypogaea

Nama binomial
Arachis hypogaea
L.

Kacang tanah dan polongnya

Rambutan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari


?Rambutan

Rambutan

Status konservasi

Risiko Rendah (IUCN 2.3)


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
(tidak
termasuk)
(tidak
termasuk)
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:

Plantae
Eudicots
Rosids
Sapindales
Sapindaceae
Nephelium
N.
lappaceum

Nama binomial

Nephelium lappaceum
L.

Buah Rambutan
Rambutan adalah tanaman tropis yang tergolong ke dalam suku lerak-lerakan atau Sapindaceae,
berasal dari daerah kepulauan di Asia Tenggara. Kata "rambutan" berasal dari bentuk buahnya
yang mempunyai kulit menyerupai rambut.
Rambutan banyak terdapat di daerah tropis seperti Afrika, Kamboja, Karibia , Amerika Tengah,
India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Sri Lanka.

Daftar isi
[sembunyikan]
1 Pemerian botani
o 1.1 Pembungaan dan bunga
o

1.2 Buah

2 Varietas rambutan

3 Lihat pula

[sunting] Pemerian botani


Pohon hijau abadi, menyukai suhu tropika hangat (suhu rata-rata 25 derajat Celsius), tinggi dapat
mencapai 8m namun biasanya tajuknya melebar hingga jari-jari 4m. Daun majemuk menyirip
dengan anak daun 5 hingga 9, berbentuk bulat telur, dengan variasi tergantung umur, posisi pada
pohon, dan ras lokal.
Pertumbuhan rambutan dipengaruhi oleh ketersediaan air. Setelah masa berbuah selesai, pohon
rambutan akan bersemi (flushing) menghasilkan cabang dan daun baru. Tahap ini sangat jelas

teramati dengan warna pohon yang hijau muda karena didominasi oleh daun muda. Pertumbuhan
ini akan berhenti ketika ketersediaan air terbatas dan tumbuhan beristirahat tumbuh.

[sunting] Pembungaan dan bunga


Tumbuhan ini menghasilkan bunga setelah 7 tahun jika ditanam dari biji, namun pada usia 2
tahun sudah dapat berbunga jika diperbanyak secara vegetatif. Rambutan biasanya berumah dua,
tetapi bersifat androdioecious, ada tumbuhan jantan dan tumbuhan banci. Tumbuhan jantan tidak
pernah bisa menghasilkan buah.
Pembungaan rambutan dipengaruhi oleh musim atau ketersediaan air. Masa kering tiga bulan
menghentikan pertumbuhan vegetatif dan merangsang pembentukan bunga. Di daerah Sumatera
bagian utara, yang tidak mengenal musim kemarau rambutan dapat menghasilkan buah dua kali
dalam setahun. Di tempat lain, bunga muncul biasanya setelah masa kering 3 bulan (di Jawa dan
Kalimantan biasanya pada bulan Oktober dan November).
Bunga majemuk, tersusun dalam karangan, dengan ukuran satuan bunga berdiameter 5mm atau
bahkan lebih kecil. Bunga jantan tidak menghasilkan putik. Tumbuhan banci yang baru berbunga
biasanya menghasilkan bunga jantan, baru kemudian diikuti dengan bunga dengan alat betina
(putik). Bunga banci (hermafrodit) memiliki benang sari yang fungsional dan memiliki dua bakal
buah, meskipun jika terjadi pembuahan hanya satu yang biasanya berkembang hingga matang,
sementara yang lainnya tereduksi. Penyerbukan dilakukan oleh berbagai jenis lebah, namun yang
paling sering hadir adalah Trigona, lebah kecil tanpa sengat berukuran sebesar lalat. Di berbagai
apiari, bunga rambutan juga menjadi sumber utama nektar bagi lebah peliharaan.

Belimbing
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari


?Belimbing

Buah belimbing

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:

Plantae
Magnoliophyta
Magnoliopsida
Oxalidales
Oxalidaceae
Averrhoa
A. carambola

Nama binomial
Averrhoa carambola
L.

Belimbing adalah tumbuhan penghasil buah berbentuk khas yang berasal dari Indonesia, India,
dan Sri Langka. Saat ini, belimbing telah tersebar ke penjuru Asia Tenggara, Republik Dominika,
Brasil, Peru, Ghana, Guyana, Tonga, dan Polinesia. Usaha penanaman secara komersial
dilakukan di Amerika Serikat, yaitu di Florida Selatan dan Hawaii.

Daftar isi

[sembunyikan]
1 Deskripsi pohon dan penyebarannya
2 Deskripsi buah

3 Kegunaan Belimbing

4 Gangguan terhadap kesehatan

[sunting] Deskripsi pohon dan penyebarannya


Pohon ini memiliki daun majemuk yang panjangnya dapat mencapai 50 cm, bunga berwarna
merah muda yang umumnya muncul di ujung dahan. Pohon ini bercabang banyak dan dapat
tumbuh hingga mencapai 5 m. Tidak seperi tanaman tropis lainnya, pohon belimbing tidak
memerlukan banyak sinar matahari. Penyebaran pohon belimbing sangat luas, karena benihnya
disebarkan oleh lebah.

[sunting] Deskripsi buah


Buah belimbing berwarna kuning kehijauan. Saat baru tumbuh, buahnya berwarna hijau. Jika
dipotong, buah ini mempunyai penampang yang berbentuk bintang. Berbiji kecil dan berwarna
coklat. Buah ini renyah saat dimakan, rasanya manis dan sedikit asam. Buah ini mengandung
banyak vitamin C.
Salah satu jenis dari belimbing, yang disebut belimbing wuluh, sering digunakan untuk bumbu
masakan, terutama untuk memberi rasa asam pada masakan.
Salah satu wilayah yang terkenal akan produksi belimbing adalah Demak, Jawa Tengah.
Belimbing Demak terkenal berukuran besar, warnaya kuning cerah dan rasanya manis.

Belimbing

[sunting] Kegunaan Belimbing


Buah ini memiliki banyak sari (air), sehingga memungkinkan untuk dibuat wine buah. Di
Myanmar, belimbing digunakan untuk membuat acar teh.

[sunting] Gangguan terhadap kesehatan


Orang yang bermasalah pada ginjalnya harus menghindari konsumsi buah ini karena
mengandung asam

Anda mungkin juga menyukai