Psak 46
Psak 46
8 ayat 4 & 5
13 ayat 1 huruf b & d dan ayat 3 huruf a
13 ayat 1 huruf b & d dan ayat 3 huruf b
13 ayat 1 huruf b, c & d dan ayat 3
huruf c
15
17C & 17D
1.
2.
3.
4.
5.
6.
38
39 ayat 1 UU
39 ayat 2
39 ayat 3
39A
41
41A
41B
35A & 41C
b. Di dalam proses penagihan pajak, selain SKP, terkadang kantor pajak juga menerbitkan Surat Tagihan
Pajak. Penerbitan STP tersebut bisa bersamaan dengan SKP atau secara terpisah.
c. Jika di dalam proses sengketa atas SKP dikenal dengan keberatan dan atau banding, atas penerbitan
STP, wajib pajak juga bisa menempuh prosedur yang berurutan berikut ini:
1) Permohonan penghapusan/pengurangan sanksi sesuai Pasal 36 UU KUP; dan atau
2) Gugatan ke Pengadilan Pajak sesuai Pasal 23 UU KUP.
d. Dalam hal wajib pajak mengajukan permohonan penghapusan/pengurangan sanksi ke kantor pajak,
lalu gugatan ke pengadilan pajak, pembebanan sanksi menjadi tertunda sampai ada keputusan yang
bersifat tetap.
4. Komentar atas penggunaan kata maka di baris 36
Seharusnya kata maka dihilangkan sehingga kalimat secara keseluruhan berbunyi Apabila terdapat
kesalahan, perlakuan akuntansinya mengacu pada PSAK 25 (revisi 2010): Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.
Biaya
Penghasilan
Biaya
Koreksi positif
Koreksi negatif
3/8
3. Ilustrasi di dalam PSAK perlu menambahkan terminologi yang lazim digunakan di dalam praktik perpajakan
di Indonesia atau menggunakan tabel yang menjembatani penggunaan terminologi PSAK sesuai IFRS dan
terminologi pajak dalam praktik. Tabel pada butir 2 merupakan contoh yang bisa menjembatani antara
terminologi pajak dan akuntansi. Usulan ini disampaikan agar salah satu stakeholder, yaitu Direkrtorat
Jenderal Pajak, akan terbuka terhadap ED PSAK 46 (Revisi 2010).
4. Komentar per paragraf
No Halaman &
Isi paragraf
Komentar
Paragraf
1.
h.50 p.02 Pendapatan dari penjualan barang yang Sesuai dengan Pasal 28 UU KUP, pajak juga
diperhitungkan dalam laba akuntansi
mengakui pendapatan berdasarkan standar akuntansi
ketika barang dikirim tapi
yang berlaku dan metode pengakuannya bisa
diperhitungkan dalam laba kena pajak
berbasis akrual atau pun kas.
pada saat kas diterima
Di dalam praktik perbedaan perlakuan seperti ini
jarang terjadi karena di dalam perpajakan pendapatan
dari penjualan barang juga diakui ketika barang
dikirim.
Dengan demikian, transaksi ini tidak menimbulkan
perbedaan temporer.
2.
h.50 p.04 Biaya pengembangan sudah
Biaya pengembangan juga bisa dikapitalisasi dalam
dikapitalisasi dan akan diamortisasi
pajak sepanjang memenuhi kriteria Pasal 11A UUPPh.
terhadap laporan laba rugi
Di dalam Pasal 11A UUPPh di antara diatur bahwa
komprehensif tapi dikurangkan dalam
pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud
menentukan laba kena pajak pada
dan pengeluaran lainnya yang mempunyai masa
periode terjadinya.
manfaat lebih dari 1 (satu) tahun yang dipergunakan
untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan harus dikapitalisasi dan bebannya
dilakukan melalui amortisasi selama 4, 8, 16, atau 20
tahun sesuai dengan peraturan.
Jadi, permasalahannya bukan terletak pada secara
akuntansi biaya tersebut dikapitalisasi, sedangkan
secara fiskal biaya tersebut dibebankan pada tahun
berjalan. Akan tetapi, permasalahannya pada masa
manfaat dan metode amortisasinya
3.
h.55 p.03 Biaya persediaan yang terjual sebelum Lihat komentar no. 1 di atas
akhir periode pelaporan dikurangkan
dalam penghitungan laba akuntansi
apabila barang atau jasa telah
diberikan, tetapi dikurangkan dalam
penghitungan laba kena pajak saat kas
telah diterima
bahwa perpajakan Indonesia tidak menganut prinsip tersebut, alasan kedua adalah dikhawatirkan informasi
laporan keuangan yang dihasilkan dapat menyesatkan, dan alasan terakhir bahwa stakeholder Direktorat
Jenderal Pajak akan pada apriori terhadap ED PSAK 46 (Revisi 2010).
Contoh 1:
Apabila manfaat ekonomi tersebut tidak akan dikenakan pajak, maka dasar pengenaan pajak aset
tersebut sama dengan jumlah tercatat aset. Kalimat tersebut tidak bisa ditukar menjadi maka dasar
pengenaan pajak aset tersebut sama dengan jumlah tercatat aset, apabila manfaat ekonomi tersebut
tidak akan dikenakan pajak.
Apabila manfaat ekonomi tersebut tidak akan dikenakan pajak, dasar pengenaan pajak aset tersebut
sama dengan jumlah tercatat aset. Kalimat tersebut bisa ditukar menjadi dasar pengenaan pajak aset
tersebut sama dengan jumlah tercatat aset, apabila manfaat ekonomi tersebut tidak akan dikenakan
pajak.
Contoh 2:
Kalimat Berdasarkan kedua analisis tersebut, maka tidak ada liabilitas pajak tangguhan tidak bisa
ditukar menjadi Maka tidak ada liabilitas pajak tangguhan berdasarkan kedua analisis tersebut.
Kalimat Berdasarkan kedua analisis tersebut, tidak ada liabilitas pajak tangguhan bisa ditukar menjadi
Tidak ada liabilitas pajak tangguhan berdasarkan kedua analisis tersebut.
2. Tabel berikut berisi rangkuman beberapa penggunaan kata maka yang kurang tepat. Untuk itu, disarankan
tim konvergensi di IAI melihat kembali terjemahan dalam ED PSAK 46 dan terjemahan ED PSAK lainnya
maupun PSAK yang sudah disahkan. Komentar perbaikan kami sajikan pada tabel di bawah ini.
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Halaman,
Kalimat yang tertulis
Paragraf & baris
h.5 p.6 b.18
Apabila manfaat ekonomi tersebut tidak akan
dikenakan pajak, maka dasar pengenaan pajak
aset tersebut sama dengan jumlah tercatat
aset.
h.6 p.6 b.18 dan Berdasarkan kedua analisis tersebut, maka
b.25
tidak ada liabilitas pajak tangguhan.
h.6 p.7 b.32
Dalam hal pendapatan diterima dimuka, maka
dasar pengenaan pajak yang ditimbulkan
liabilitas tersebut merupakan jumlah tercatat
liabilitas
h.8 p.9 b.7
Apabila dasar pengenaan pajak aset atau
liabilitas tidak begitu jelas, maka dasar
pengenaan pajak tersebut dapat ditentukan
menurut prinsip dasar yang digunakan pada
Pernyataan ini
h.8 p.10 b.26
Dalam hal entitas melaporkan menggunakan
SPT konsolidasi, maka dasar pengenaan pajak
merujuk pada SPT Konsolidasi
h.9 p.11 b.1
Apabila jumlah pajak yang telah dibayar untuk
periode kini dan periode-periode sebelumnya
melebihi jumlah pajak yang terutang untuk
Kalimat seharusnya
Apabila manfaat ekonomi tersebut tidak akan
dikenakan pajak, dasar pengenaan pajak aset
tersebut sama dengan jumlah tercatat aset.
Berdasarkan kedua analisis tersebut, tidak ada
liabilitas pajak tangguhan.
Dalam hal pendapatan diterima dimuka, dasar
pengenaan pajak yang ditimbulkan liabilitas
tersebut merupakan jumlah tercatat liabilitas
Apabila dasar pengenaan pajak aset atau
liabilitas tidak begitu jelas, dasar pengenaan
pajak tersebut dapat ditentukan menurut prinsip
dasar yang digunakan pada Pernyataan ini
Dalam hal entitas melaporkan menggunakan
SPT konsolidasi, dasar pengenaan pajak
merujuk pada SPT Konsolidasi
Apabila jumlah pajak yang telah dibayar untuk
periode kini dan periode-periode sebelumnya
melebihi jumlah pajak yang terutang untuk
5/8
No
Halaman,
Paragraf & baris
7.
8.
9.
Kalimat seharusnya
6/8
No
1.
2.
3.
4.
Halaman,
Kalimat yang tertulis
Paragraf & baris
h.27 p.50 b.37 Apabila tarif pajak yang berlaku berbeda untuk
tingkat laba kena pajak yang berbeda, maka
aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur
dengan tarif pajak rata-rata yang diharapkan
terhadap laba kena pajak (rugi pajak) pada
periode dimana perbedaan temporer
diharapkan terpulihkan
h.40 p.79 b.7
entitas kena pajak berbeda yang bermaksud
untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini
dengan dasar neto, atau merealisasikan aset
dan menyelesaikan liabilitas secara
bersamaan, pada setiap periode masa depan
yang mana jumlah signifikan atas aset atau
liabilitas pajak tangguhan diharapkan
diselesaikan atau dipulihkan
h.40 p.81 b.26 Pada keadaan tersebut, jadwal rinci mungkin
diperlukan untuk meyakinkan apakah liabilitas
pajak tangguhan dari satu entitas kena pajak
akan menghasilkan peningkatan pembayaran
pajak pada periode yang sama dimana aset
pajak tangguhan dari entitas kena pajak
lainnya akan menghasilkan pengurangan
pembayaran pajak oleh entitas kena pajak
kedua.
h.43 p.87 b.38 jika suatu kombinasi bisnis di mana entitas
adalah pihak pengakuisisi yang menyebabkan
perubahan pada jumlah diakui untuk aset pajak
tangguhan praakuisisi (lihat paragraf 71),
jumlah perubahan tersebut
Kalimat seharusnya
Apabila tarif pajak yang berlaku berbeda untuk
tingkat laba kena pajak yang berbeda, aset dan
liabilitas pajak tangguhan diukur dengan tarif
pajak rata-rata yang diharapkan terhadap laba
kena pajak (rugi pajak) pada periode ketika
perbedaan temporer diharapkan terpulihkan
entitas kena pajak berbeda yang bermaksud
untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini
dengan dasar neto, atau merealisasikan aset
dan menyelesaikan liabilitas secara
bersamaan, pada setiap periode masa depan
ketika jumlah signifikan atas aset atau liabilitas
pajak tangguhan diharapkan diselesaikan atau
dipulihkan
Pada keadaan tersebut, jadwal rinci mungkin
diperlukan untuk meyakinkan apakah liabilitas
pajak tangguhan dari satu entitas kena pajak
akan menghasilkan peningkatan pembayaran
pajak pada periode yang sama ketika aset
pajak tangguhan dari entitas kena pajak lainnya
akan menghasilkan pengurangan pembayaran
pajak oleh entitas kena pajak kedua.
jumlah perubahan aset pajak tangguhan yang
terjadi dalam suatu kombinasi bisnis jika
kombinasi bisnis yang entitas menjadi pihak
pengakuisisinya tersebut menyebabkan
perubahan pada jumlah diakui untuk aset pajak
tangguhan praakuisisi (lihat paragraf 71),
Versi IAS 12:
if a business combination in which the entity is
the acquirer causes a change in the amount
recognised for its pre-acquisition deferred tax
asset (see paragraph 67), the amount of that
change (lihat p.81 IAS 12)
5.
6.
7.
Penjelasan:
Yang perlu diungkapkan secara terpisah adalah
jumlah perubahan aset pajak tangguhan yang
terjadi dalam suatu bisnis kombinasi jika entitas
menjadi pengakuisisinya.
entitas telah mengalami kerugian pada periode entitas telah mengalami kerugian pada periode
kini atau periode sebelumnya dimana aset
kini atau periode sebelumnya yang aset pajak
pajak tangguhan terkait.
tangguhan terkait dengan periode tersebut
7/8
No
8.
9.
Halaman,
Kalimat yang tertulis
Paragraf & baris
h.48 p.97 b.26 Hal yang sama juga terjadi, di mana
perubahan pada tarif pajak atau peraturan
pajak ditetapkan atau diumumkan setelah
periode pelaporan, maka entitas
mengungkapkan adanya dampak signifikan
h.52 p.01 b.12 Pihak peminjam mencatat pinjaman pada saat
pendapatan diterima (yang mana setara
dengan jumlah pada saat jatuh tempo)
dikurangi biaya transaksi
Kalimat seharusnya
Hal yang sama juga terjadi, ketika perubahan
pada tarif pajak atau peraturan pajak
ditetapkan atau diumumkan setelah periode
pelaporan, entitas mengungkapkan adanya
dampak signifikan
Pihak peminjam mencatat pinjaman pada saat
pendapatan diterima (yang setara dengan
jumlah pada saat jatuh tempo) dikurangi biaya
transaksi
Penutup
8/8