I. IDENTITAS PASIEN :
Nama
Jenis Kelamin
Nomor RM
:
Diagnosa Media :
B. Breathing :
C. Circulation :
D. Disability :
2. Orientasi :
3. Pembicaraan :
Umur :
4. Psikomotor
5. Afek :
6. Persepsi :
7. Arus Pikir :
8. Isi Pikir :
9. Bentuk Pikir :
10.Interaksi :
V. PEMERIKSAAN FISIK
A. TTV : T :, S : N :.R :
J. IDENTITAS PASIEN :
Nama
Jenis Kelamin
Nomor RM
Umur :
Diagnosa Media :
Tidak paten:
Stridor
Tidak teratur
> 2 detik
Tekanan darah .....
mmHg
M:
V:
12.Orientasi : Orientasi waktu tempat, tempat dan orang jelas. Jelaskan data
obyektif dan subyektif terkai hal- hal di atas.
Masalah Keperawatan sesuai dengan data.
14.Psikomotor
15.Afek/ emosi :
Data ini didapatkan melalui hasil observasi perawat/keluarga.
a. Adekuat : Afek emosi yang sesuai dengan stimulus yang ada.
b. Inadekuat : Emosi yang tidak sesuai atau bertentangan dengan stimus yang
ada.
c. Datar/ dangkal : Tidak ada perubahan roman muka pada saat ada stimulus
yang menyenangkan atau menyedihkan.
d. Tumpul : Hanya bereaksi bila ada stiomulus emosi yang kuat.
e. Labil : emosi yang cepat berubah-ubah.
f. Anhedonia : Ketidakmampuan merasakan kesenangan.
g. Kesepian : Merasa dirinya ditinggalkan
h. Eforia : Rasa gembira yang berlebihan.
i. Ambivalensi : Afek emosi yang berlawanan timbul bersama-sama terhadap
seseorang, obyek atau sesuai hal.
j. Apatis : Berkurangnya afek emosi terhadap sesuatu atau semua hal disertai
rasa terpencil dan tidak peduli.
16.Persepsi :
a. Apakah ada halusinasi? Kalau ada termasuk jenis apa?
b. Apakah ada ilusi? Kalau ada deskripsikan?
Jenis-jenis halusinasi sedah jelas
Jelaskan isi halusinasi, waktu, frekwensi, situasi saat mengalami
halusinasi, perasaan saat mengalami halusinasi, gejala yang tampak
pada saat klien berhalusinasi.
Masalah keperawatan sesuai dengan data.
17.Arus Pikir :
a. Koheren : Kalimat/pembicaraan dapat dipahami dengan baik.
b. Inkoheren : Kalimat tidak terbentuk, pembicaraan sulit dipahami.
c. Sirkumtansial : Pembicaraan yang berbelit-belit tapi sampai pada tujuan
pembicaraan.
d. Tangensial : Pembicaraan yang berbelit-belit tapi tidak sampai pada tujuan.
e. Asosiasi longgar : pembicaraan tidak ada hubungan antara satu kalimat
dengan kalimat lainnya, dank lien tidak menyadari.
f. Flight of Ideas : Pembicaraan yang melompat dari satu topic ke topic yang
lainnya masih ada hubungan yang tidak logis dan tidak sampai pada tujuan.
g. Bloking : pembicaraan yang berhenti tiba-tiba tanpa gangguan eksternal
kemudian dilanjutkan kembali.
h. Perseverasi : berulang-ulang menceritakan sesuatu ide, tema secara
berlebihan.
i. Logorea : Pembicaraan cepat tidak terkontrol
j. Neologisme : Membentuk kata-kata baru yang tidak dipahami oleh umum.
k. Irelevansi : ucapan yang tidak ada hubungannya dengan pertanyaan atau
dengan hal yang sedang dibicarakan.
pikiran
yang
selalu
muncul
meski
klien
berusaha
menghilangkannya
b. Phobia : ketakutan yang patalhogis/ tidak logis terhadap obyek/ situasi
tertentu.
c. Ekstasi : kegembiraan yang luar biasa
d. Fantasi : isi pikir tentang sesuatu keadaan atau kejadian yang diinginkan
e. Bunuh diri : ide bunuh diri
f. Ideas of reference : pembicaraan orang lain, benda-benda atau sesuatu
kejadian yang dihubungkan dengan dirinya
g. Pikiran magis : keyakinan klien tentang kemampuannya melakukan hal-hal
yang mustahil/ di luar kemampuannya
h. Preokupasi : pikiran yang terpaku pada satu ide
i. Alienasi : perasaan bahwa dirinya sudah menjadi lain, berbeda, asing
j. Rendah diri : merendahkan atau menghina diri sendiri, menyalahkan diri
sendiri tentang suatu hal yang pernah atau tidak pernah dilakukan
k. Pesimisme : Mempunyai pandangan yang suram mengenai banyak hal
dalam hidupnya
l. Waham:
Agama : Keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan
diucapkan secara berulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
Somatik/hipolondrik : Klien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya
dan dikatakan secara berulang yang tidak sesuai dengan kenyataan
Kebesaran : Klien mempunyai keyakinan yang berlebihan terhadap
kemampuannya yang disampaikan secara berulang yang tidak sesuai
dengan kenyataan
Curiga : Klien mempunyai keyakinan bahwa ada seseorang atau
kelompok yang berusaha merugikan atau mencederaidirinya yang
disampaikan secara berulang dan tidak sesuai dengan kenyataan
19.Bentuk Pikir :
a. Realistik : Cara berfikir sesuai kenyataan/ realita yang ada
b. Nonrealistik : Cara berfikir yang tidak sesuai dengan kenyataan
c. Autistik : cara berfikir berdasarkan lamunan/ fantasi/ halusinasi / wahamnya
sendiri
d. Dereistim : cara berfikir dimana proses mentalnya tidak ada sangkut pautnya
20.Interaksi :
Data ini didapatkan melalui wawancara dan observasi perawat/keluarga
a. Bermusuhan, tidak kooperatif, mudah tersinggung sudah jelas
b. Kontak mata kurang : tidak mau menatap lawan bicara
c. Defensif : selalu berusaha mempertahankan pendapat dan kebenaran dirinya
d. Curiga : menunjukan sikap/perasaan tidak percaya pada orang lain
X. PEMERIKSAAN FISIK
B. Tanda-tanda vital : T :, S : N : .., R :
II.
TUJUAN :
III.
INTERVENSI :
A. INTENSIF I :
a. Dengarkan ungkapan klien walaupun terkait wahamnya tanpa
membantah atau mendukung
b. Berkomunikasi sesuai kondisi obyektif
c. Psikofarmaka: anti psikotik parenteral, anti ansietas
B. INTENSIF II :
a. Dengarkan keluhan pasien tanpa menghakimi
b. Komunikasi sesuai kondisi obyektif pasien
c. Beri psikofarmaka: antipsikotik oral
C. INTENSIF III :
a. Dengarkan keluhan pasien
b. Bantu identifikasi stimulus waham dan usahakan menghindari
stimulus tersebut
c. Pertahankan pemberian psikofarmaka oral: anti psikotik
III. INTERVENSI
A.INTENSIF I :
a. Kendalikan secara verbal
b. Pengikatan ATAU Isolasi
c. Psikofarmaka: anti psikotik parenteral, anti ansietas
B.
INTENSIF II :
a. Dengarkan keluhan pasien tanpa menghakimi
b. Latih cara fisik mengendalikan marah: nafas dalam
c. Beri psikofarmaka: antipsikotik
C.
INTENSIF III :
a. Dengarkan keluhan pasien
b. Latih cara mengendalikan marah dengan cara verbal, spiritual.
c. Pertahankan pemberian psikofarmaka oral: anti psikotik
SKOR 1 10
SKOR 11 20
SKOR 21 30
II. TUJUAN :
III. INTERVENSI
A. INTENSIF I :
a. Komunikasi terapeutik
b. Siapkan lingkungan yang aman
c. Psikofarmaka: anti psikotik parenteral, anti ansietas
d. Observasi prilaku pasien tiap 15 menit terkait halusinasi
e. Kalau perlu lakukan Pengikatan
f. Bantu mengenal halusinasi
B. INTENSIF II :
a. Komunikasi terapeutik
b. Siapkan lingkungan yang aman
c. Psikofarmaka: anti psikotik parenteral, anti ansietas
d. Observasi prilaku pasien tiap 30 - 60 menit terkait halusinasi
e. Bantu mengenal halusinasi
f. Bantu mengontrol halusiansi dengan menghardik.
C. INTENSIF III :
a. Komunikasi terapeutik
b. Siapkan lingkungan yang aman
c. Psikofarmaka: anti psikotik parenteral, anti ansietas
d. Observasi prilaku pasien dalam 24 jam terkait halusinasi
e. Melatih mengontrol halusiansi dengan melakukan kegiatan terjadwal dan
memanfaatkan obat.
SKOR 1 10
SKOR 11 20
SKOR 21 30
II. TUJUAN :
III. INTERVENSI :
A.INTENSIF I :
a. Bina hubungan saling percaya dengan pasien
b. Atasi masalah fisik akibat percobaan bunuh diri (rawat luka atau kondisi akibat
tindakan percobaan bunuh diri)
c. Identifikasi alasan, cara, dan waktu klien melakukan tindakan bunuh diri
d. Identifikasi alternatif penyelesaian masalah selain tindakan bunuh diri:
1.ekspresi perasaan kepada orang yang dapat dipercayai (teman atau
keluarga)
2.berpikir positif
3.melakukan aktivitas positif yang disenangi
4.aktivitas spiritual: baca doa, sholat
5.Observasi pasien setiap 10 menit sekali, sampai ia dipindahkan ke ruang
intensif II
6.Jauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet, gelas, ikat
pinggang)
7.Kolaborasi dengan medis untuk program pengobatan pasien dengan
menggunakan prinsip lima (5) benar
8.Dengan lembut jelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi
pasien sampai tidak ada keinginan bunuh diri
B. INTENSIF II :
a. Kolaborasi dengan medis untuk program pengobatan pasien dengan
menggunakan prinsip lima (5) benar
b. Observasi pasien setiap 30 menit sekali, sampai ia dipindahkan ke ruang intensif
III
c. Jauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet, gelas, ikat pinggang)
d. Lanjutkan perawatan luka atau kondisi akibat tindakan percobaan bunuh diri
(apabila pasien merupakan pasien pindahan dari ruang intensif I)
e. Berikan terapi musik untuk pasien
C. INTENSIF III :
a. Membantu pasien meningkatkan harga dirinya
b. Memberi kesempatan pasien mengungkapkan perasaannya.
c. Berikan pujian bila pasien dapat mengatakan perasaan yang positif.
d. Meyakinkan pasien bahwa dirinya penting
e. Membicarakan tentang keadaan yang sepatutnya disyukuri oleh pasien
f. Membantu pasien menerapkan pola koping yang konstruktif:
1. Identifikasi pola koping maladaptif dan adaptif
2. Identifikasi dampak koping yang dilakukan
3. Pilih pola koping adaptif
4. Anjurkan menggunakan pola koping konstruktif
SKOR 1 10
SKOR 11 20
SKOR 21 30
II. TUJUAN :
III. INTERVENSI
A. INTENSIF I :
a. Membina hubungan saling percaya
b. Bantu mengenal menyebab isolasi sosialnya
c. Melatih pasien menggunakan obat secara teratur
B.INTENSIF II :
a. Mengajarkan pasien berkenalan dengan orang lain
b. Mengajarkan pasien berkenalan dan bercakap-cakap dengan orang lain
C.INTENSIF III :
f. Memberikan terapi modalitas.
No RM :
Dx Keperawatan :
Sore
Malam
Sore
Malam
Orientasi
Pembicaraan
Psikomotor
Afek
Persepsi
Arus Pikir
Isi Pikir
Bentuk Pikir
Interaksi
SKOR RUFA
3. Mengarahkan / Membantu ADL
ADL
Pagi
Makan/Minum
Toileting
Mandi
Berpakaian
4. Delegatif Pemberian Obat
Nama Obat
5.
6.
7.
8.
Jam/Paraf
Jam
A
V
N
01
02
03
Catatan :
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
20
21
22
23
24
PLANING
Pagi
Sore
Malam
Sore
Malam
Intensif I
1 - 10
Intensif II
11 - 20
Intensif III
21 30
Pikiran
Perasaan
Tindakan
Terus-menerus mengancam
orang lain (verbal)
Terus-menerus berusaha
mencederai orang lain (fisik)
Komunikasi sangat kacau
Hanya mengancam
secara verbal
Tidak ada tindakan
kekerasan fisik
Komunikasi kacau
Kadang-kadang masing
mengancam secara
verbal.
Komunikasi cukup
koheren
RUFA WAHAM
Domain
Intensif I
1 - 10
Intensif II
11 - 20
Intensif III
21 30
Pikiran
Pikiran kadang-kadang
dikendalikan wahamnya
Perasaan
Lebih dipengaruhi
wahamnya
Kadang masih
dipengaruhi wahamnya
Tindakan
Komunikasi masih
kacau.
Tidak mencederai orang
lain
Komunikasi sering
terganggu waham
RUFA HALISINASI
Domain
Penilaian
realitas
Intensif I
1 - 10
Perasaan
Intensif II
11 20
Penilaian realitas
terganggu, pasien tidak
bisa membedakan yang
nyata dan yang tidak
nyata.
Halusinasi dianggap
nyata
Panik
Intensif III
21 30
Mulai dapat
membedakan yang
nyata dan yang
tidak nyata.
Kadang-kadang
mengalami
gangguan pikiran
Cemas berat
Reaksi emosinal
berlebihan atau
berkurang, mudah
tersinggung
Pasien sudah
mengenal
halusinasinya
Berfikir logis
Persepsi adekuat
Cemas sedang
Emosi sesuai dengan
kenyataan
Prilaku
PK secara verbal
Bicara, senyum dan
tertawa sendiri
Mengatakan
mendengar suara,
melihat, mengecap,
mencium dan atau
merasa sesuatu
yang tidak nyata.
Sikap curiga dan
permusuhan
Frekwensi
munculnya
halusinasi sering
Prilaku sesuai
Ekspresi tenang
Frekwensi
munculnya
halusinasi jarang
RUFA PANIK
Domain
Intensif I
1 - 10
Intensif II
11 20
Intensif III
21 30
Respon
fisik
Napas pendek,
berkeringat, tekanan
darah naik,
Persepsi
Perilaku
Marah
Sering merasa
gelisah,gerakan
tersentak-sentak
(meremas tangan)
Emosi
Ketakutan
Tegang
Verbal
Intensif I
1 - 10
Intensif II
11 20
Intensif III
21 30
Respon terhadap
lingkungan
Apatis
Apatis
Respon motorik
Stupor
Kataton
Pergerakan tubuh
lambat
Tidak ada
Respon verbal
seperlunya
Kemampuan perawatan
diri :
Makan dan minum
Berhias
Toileting
Kebersihan diri
Total care
Pertial care
Minimal care
Tidak mampu
Tidak mampu
Tidak mampu
Tidak mampu
Dibantu
Dibantu
Dibantu
Dibantu
Dimotivasi
Dimotivasi
Dimotivasi
Dimotivasi
Afek
Datar
Tumpul
Sesuai
Kontak mata
Tidak ada
ada
Intensif I
1 - 10
Intensif II
11 20
Intensif III
21 30
Tingkat kesadaran
koma
Somnolen
Compos mentis
Komunikasi
Tidak ada
TTV
Respirasi
hipoventilasi
kurang dari 12
kali permenit,
Heart rate
bradikardi,
hipotermi,
hipotensi
Respirasi normal,
heart rate bradikardi,
suhu badan fluktuatif,
hipotensi
Respirasi normal,
takikardia, suhu
tubuh
fluktuatif,tekanan
darah meningkat dari
normal
Respon fisik
Pupil miosis
(pinpoint pupil),
Pupil dilatasi
Pupil dilatasi,
gooseflesh, yawning,
lakrimasi,
berkeringat, rhinore,
emosi labil, nyeri
abdomen, diare,
mual dan atau
muntah dan tremor
Intensif I
1 - 10
Intensif II
11 20
Intensif III
21 30
Mual menetap
kadang muntah
Berdirinya bulu-bulu
badan / merinding / goose
flesh
Kadang-kadang
Goose flesh jelas
pada tubuh dan
tangan
TTV
Respirasi
hipoventilasi
kurang dari 12
kali permenit,
Heart rate
bradikardi,
hipotermi,
hipotensi
Respirasi normal,
heart rate bradikardi,
suhu badan fluktuatif,
hipotensi
Respirasi normal,
takikardia, suhu
tubuh
fluktuatif,tekanan
darah meningkat dari
normal
Respon fisik
Pupil miosis
(pinpoint pupil),
bibir dan tubuh
membiru
Pupil dilatasi
Pupil dilatasi,
gooseflesh, yawning,
lakrimasi,
berkeringat, rhinore,
emosi labil, nyeri
abdomen, diare,
mual dan atau
muntah dan tremor