Anda di halaman 1dari 42

..

RAMADHANTERAKHIR:

Kiat-Kiat Memaksimalkan

Ibadah di Bulan Penuh Berkah

RAMADHAN TERAKHIR

Kiat-Kiat Memaksimalkan Ibadah di Bulan Penuh Berkah


=======================================================================================

Waktu #1 : Sebelum Fa:@.[


1. Bangun Tidur dan Berdo' a
Ada beberapa sunnah-sunnah
1. Mengusap

Nabi ~

ketika bangun tidur yang layak untuk diteladani

wajah dengan tangan agar hilang kantuk

"Soot Rasulallah ~ bangun dari tidur, beliau duduk dan mengusap


menghilangkan kantuk," (HR. Muslim (763)

wajahnya

dengr:Jn tangannya

untuk

Z. Berdo'a ketika bangun tidur

"Seqala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan
kami dikembalikan." (HR. al-Bukhari (6312) dan Muslim (2711)

kami dan hanya kepada-Nya

3. Bersiwak
"Apobila

bangun

dari tidur di malam hari, Rasulallah

menggosok

gigi dengan siwak."

(Mutta!aqun

'alaihi : HR. al-Bukhari (245) dan Muslim (255)


4. Ber-istintsar
Rasulallah

(mengeluarkan
bersabda:

air dari lubang hidung)

"Apa-biia

salah

seorang

dian tara

kalian

bangun

tidur,

hendaknya

mendenguskan angin melalui lubang hidungnya sebanyak 3 kati. Karena syetan biasanya
lubang hidung." (Mutta!aqun 'alalhi : HR. al-Bukhari (23295) dan Muslim (238)
5. Membasuh

mendekam

ia
di

kedua tangan sebanyak 3 kali

.u1~

Rasulallah

bersabda

: "Apa-bi!a salah

seorang

diantara

kollan

bangun

mencelupkan tangannya ke dalam bejana wudhu sebelum membasuhnya


'alaihi : HR. al-Bukhari (162) dan Muslim (278)

tidur,

jangan

langsung

sebanyak 3 ko!i." (Mutta!aqun

2. Shalat Tahajjud
Ayat-Ayat

Tentang Keutamaan

Shalat Malam Dan Anjurannya

Di dalam banyak ayat, Allah Subhanahu wa Ta'ala menganjurkan


melakukan shalat malam. Antara lain adalah:

\~~

../

t.:u:. ~'
"

"

2J~

.j.-

kepada
0

Nabi-Nya

....
~....

..

0i L:i'
.~

yang mulia

2..1JWlS
,,'

".

l~:~'

<tJ

--.,.....
<,

-'"

untuk
t

1011i'..J'
J=""' 1../'

RMMDHAN TERAKHIR:

Kiat-Kiat Memaksimalkan Ibadah di BuLan Penuh Berkah

"Don pada sebagian malam hari bershalat ta-hajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan
mudah-mudahan
Rabb-mu mengang-katmu ke tempat yang terpuji." (OS AI-lsraa'(17) : 79)

bagimu;

OJ antara ayat-ayat yang memuji orang-orang yang selalu melakukan shalat malam adalah firman Allah:
."

"..

;"",.

fIJ""..

i~C~;"-;j o~~\~~

~U) \~C

~u;:;i

"

"(Apakah

kamu hoi orang musyrik yang lebih beruntung)

Allah 5ubhanahu

wa Ta'ala berfirman

dalam memuji dan menyanjung

mengetahui

apa

yang

Ibnu Katsir rahimahullah

shalat malam dan meninggalkan


Katsir (VI/363).]
Abu Hurairah radhiyallahu

"Puasa yang paling


(Muharram)
1163)
An-Nawawi

untuk mereka yaitu


balasan

mengatakan,

apa

yang

telah

rahimahullah

Banyak Beristighfar

yang

kerjakan."

"Yang dimaksud dengan apa yang mereka lakukan adalah

setelah puasa Ramadhan

shalat sunnah

(Lihat Tafsiir Ibni

bersabda:

adalah (berpuasa .pada) bulan Allah yang mulia

berkata: "Hadits ini menjadi dalil bagi kesepakatan

lebih baik daripada

nikmat)

mereka

tidur serta berbaring di atas tempat tidur yang empuk."

anhu berkata, Rasulullah ~

utama

terhadap

(bermacam-macam

dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam."

malarn hari adalah


Nawawi (VIII/55)
3.

mereka:

sebagian dari rizki yang Komi berikan ke-pada mereka. 5eorang pun

disembunyikan

mota, sebagai

menyedapkan
pandangan
(OS As-Sajdah (32): 16-17J
AI-Hafizh

di waktu malam

rahmat Rabb-nya? .. "

mereka jauh dari temp at tidurnya, sedang mereka berdo'a kepada Rabb-nya dengan rasa takut

"Lambung

dan harap, dan mereka menafkuh-kan


tidak

ataukah orang yang beribadah

dengan sujud don berdiri, sedang ia takut kepada (adzab) akhirat dan mengharapkan
(OS Az-Zumar (39) : 9).

/."

JUI ~Lfi

di siang

(HR. Muslim (no.

ulama bahwa shalat sunnah di

hari." (Lihat 5hahiih Muslim bi 5yarhin

dan berdoa

Allah 5ubhanahu wa Ta'ola pun memuji para hamba-Nya yang shalih yang senantiasa melakukan
malam dan bertahajjud, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Mereka sedikit sekali tidur di waktu ma/am; dan di akhir-akhir


Allah)." (OS Adz-Dzaarivaat (51) : 17-18)

ma/am mereka memohan

shalat

amp un (kepada

RAMADHANTERAKHIR: Kiat-Kiat Memaksimalkan

Ibadah di Bulan Penuh Berkah

Allah turun ke langit dunia pada sepertiga malam akhir adalah berita yang shahih dari Nabi ~ dari Abu
Hurairah bahwasanya Rasulullah ~ bersabda, "Rabb kita turun ke /atlgit dunia pada setiap ma/am yaitu
ketlka sepertiga ma/am terakhir. Dia berfirman, 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabu/kan.
Siapa yang meminta kepada-Ku, maka okan Aku betikan. Dan siapa yang yang memohon ampun kepadaKu, maka akan Aku ampuni." (HR. Bukhari, no.1145 dan Muslim, no.758)

4. Makan Sahur dan keutamaannya


a). Makan Sahur adalah Barokah.
Diriwayatkan dari Nabi ~ bahwasanya beliau ~ bersabda:

"Bersahur/ah, karen a pada makan Sahur itu ada keberkahan." (HR al-Bukhari (II/232), Muslim (11/770) dan
tbnu Khuzaimah (11l/213)
_

Makan Sahur memiliki keberkahan dunia dan akhirat, Imam an-Nawawi rahimahullah berkata saat
menjelaskan keberkahan Sahur, "Keberkahan yang terdapat pada makan Sahur sangatlah jelas sekali,
karena ia menguatkan untuk berpuasa dan membuatnya bergairah.untuknya serta mendapatkan keinginan
untuk menambah puasa oleh karena ringannya kesulitan padanya bagi orang yang bersahur." Dikatakan:
"Sesungguhnya ia mengandung terjaga dari tidur, dzikir dan do'a pada saat itu, dimana waktu tersebut
adalah waktu turunnya Malaikat, penerimaan do'a dan istighfar, dan kemungkinan ia mengambil wudhu'
lalu shalat atau terus melanjutkan terjaga untuk dzikir, do'a, shalat atau mempersiapkan diri untuk shalat
hingga terbit Fajar." (Lihat Syarhun Nawawi Ii Shahiihi Muslim (VII/20G), dengan perubahan.)
Dalam kitab Fat-hu/ Baari, Ibnu Hajar berkata: "(Pendapat) yang terbaik adalah, bahwa keberkahan dalam
makan Sahur dapat diperoleh dari banyak segi, yaitu mengikuti Sunnah dan menyalahi ahlul Kitab, taqwa
kepada Allah Subhanahu wa Ta'alo dengan beribadah, menambah semangat beramal dan mencegah
akhlak yang buruk yang diakibatkan oleh kelaparan, menjadi sebab bersedekah kepada siapa yang
meminta saat itu atau berkumpul bersama dengannya untuk makan, membuatnya berdzikir, berdo'a pada
waktu-waktu dikabulkannya do'a, memperbaiki niat puasa bagi mereka yang melalaikannya sebelum tidur,
Ibnu Daqiqil 'led berkata, 'Keberkahan ini dapat juga berlaku terhadap hal-hal ukhrawi karena dengan
menegakkan Sunnah, maka akan diganjar dan bertambahnya Sunnah (yang dilakukan), begitu pula bisa
saja berlaku terhadap hal-hal duniawi, seperti kekuatan tubuh untuk berpuasa dan juga memudahkan
dirinya tanpa ada bahaya bagi orang yang melaku-kan puasa." (Lihat Fat-hu/ Baari (IV/140). Lihat Ihkaamul
Ahkaam Syarhu 'Umdatul Ahkaam (II/1B) oleh Ibnu Daqiqil 'led.]
b). Allah dan Malaikat-Nya bershalawat

kepada orang-orang yang sahur.

Abu Said al-Khudri radhiyallahu anhu telah meriwayatkan dari Nabi ~ bahwasanya beliau bersabda:

"Makan Sahur adalah keberkahan, maka janganlah kalian meninggalkannya, walaupun hanya berupa
seteguk air, karena Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Malaikat-Nya bershalawat bagi orang-orang yang
bersahur. "
<,

R.M\ADHAN TERAKHIR:

(HR Imam
(1I/139):

Ahmad

dalarn

"Dirlwavatkan

Musnad-nya

oleh Ahmad

Kiat-Kiat Memaksimalkan Ibadah di Bulan Penuh Berkah

(1I1/12-44), al-Mundziri

dengan

berkata

dalam

sanad yang kuat."AI-Haitsami

Zawaa-id (III/ISO): "Diriwayatkan


oleh Ahmad dan di dalamnya
tidak tahu ada yang menguatkannya.)

at-Targhiib

berkata

wat-Tarhiib

dalam

ada perawi yang bernama

Majmaa'-uz
Rafa'ah, aku

Oleh sebab itu searang muslim hendaknya tidak menyia-nyiakan pahala yang besar ini dari Rabb Yang
Maha Pengasih. Dan sahurnya searang muslim yang paling afdhal adalah karma.

t~bersabda

Rasulullah

:
s

r
"Sebaik-bolk

sahurnya

searang mukmin adalah karma" (HR Abu Daud (2/303),

(4/237) dari [alan Muhammad


Barangsiapa

~\\

";

~J--

i\

"

o.

J~~

Ibnu Hibban (223), Baihaqi

bin Musa dari Said AI-Maqbari dari Abu Hurairah. Dan sanadnya SHAHIH

yang tidak menemukan

dengan meneguk

korma, hendaknya bersungguh-sungguh

untuk bersahur walau hanya

satu teguk air, karena keutamaan yang disebutkan tadi, dan karena sabda Rasulullah ~

"Makan sahurlah kalian walau dengan seteguk air" (Hasan: HR Ibnu Hibban (3476). Hadits ini memiliki
penguat dari riwayat Ahmad (12/3) dan Abu Ya'ia (3340) dari Anas radhiyallahu 'anhu.

Waktu #:2 : Setelah Terbit Fa~


1. Bersegera menuju masjid
Dari Abu Hurairah radhiallahu

"Kalau seandainya
pertama kemudian
mengundinya.
bersegera
seandainya

kalaulah

mereka

mengetahui

besarnya

pahala

shalat maka mereka pasti akan berlomba-Iomba

mereka mengetahui

rahimahullah

yang

akan

didapatkan

(untuk menghadirinya).

besarnya pahala yang akan didapatkan

dan Subuh, maka pasti mereka akan mendatanginya


al-Bukhari (69) dan Muslim (437)
Imam an-Nawawi

bersabda :

manusia mengetahui besarnya pahala yang ada pada panggilan (adzan) dan shof
mereka tidak bisa mendapatkannya
kecuali dengan undian maka pasti mereka akan

Dan

menuju

anhu bahwasanva Rasulullah ~

Dan kalaulah

dengan mengerjakan

meskipun harus dengan merangkak."

karen a

shalat Isya
(Shahih : HR.

berkata : "Lafazh at-Tahjiir berarti berangkat lebih awal untuk menunaikan

shalat, shalat apapun itu. AI-Harawi dan ulama lainnya berkata : "al-Khalil mengkhususkan
lebih awal untuk shalat Jum'at". Namun pendapat yang benar lagi masyhur
(yang mengindikasikan shalat apapun)". (Lihat Syarh Muslim (IV/402) dan).

keberangkatan

adalah pendapat
It.,

pertama

RAMADHAN TERAKHIR: Kiat-Kiat Memaksimalkan

Ibadah di Bulan Penuh Berkah

At-Tahjiir artinya berangkat sejak dini menuju shalat (masjid) dan bergegas kepadanya. (Fathul Baari (/1/97)
dan

an-Nlhovah karya Ibnu Atsiir (V/246).

Selamat dari ancaman Nabi ~-:

"Terus-menerus suatu kaum membiasakan diri untuk terlambat mendatangi shalatnya, sampai Allah juga
akan mengundurkan mereka (untuk masuk ke dalam surga)." (HR. Muslim no. 662 dari Abu Said AI-Khudri
radhiyallahu 'anhu)

2. Pergi ke masjid dalam keadaan wudhu'


Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah ~

bersabda:

"Barangsiapa yang bersuci dari rumahnya kemudian berjalan ke salah satu rumah dari rumah-rumah Allah
(masjid) untuk menunaikan salah satu dari kewajiban-kewajiban yang Allah wajibkan, maka kedua
langkahnya salah satunya akan menghapus dosa dan langkah yang lainnya akan mengangkat derajat."
(HR. Muslim no. 1553)
Dari Abu Musa al-Asy'ari radhiyallahu 'anhu, dia bercerita, "Rasulullah

bersabda :

"Sesungguhnya orang yang berpahala paling besar dalam shalat adalah orang yang paling jauh tempat
tinggalnya lalu yang lebih jauh lagi dari mereka. Yang menunggu shalat sehingga dia menunaikannya
bersama imam lebih besar pahalanya daripada orang yang mengerjakannya kemudian tidur". (Mutta!aqun
alaihi: HR al-Bukhari (651), Muslim (662)
Dari Abu Umamah radhiyallahu

'anhu, "Rasulullah ~ bersabda :

"Baranqsiopa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan sud menuju ke tempat shalat wajib maka
pahalanya seperti pahala orang yang menunaikan haji yang berihram. Barangsiapa yang keluar menuju
Shalat Dhuha, dia tidak keluar kecuali untuk itu, maka pahalanya seperti orang yang berumrah. Shalat
setelah usai shalat tanpa disertai perbuatan sia-sia di antara keduanya ditulis di l1Iiyyiin" (Hasan: HR Abu
Dawud (558). Dinilai hasan oleh at Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud (1/111). Uhat Shahihut Targhib
wa Tarhib (320 dan 675), Shahiihullaami' (6228)

RAMADHANTERAKHIR: Kiat-Kiat Memaksimalkan Ibadah di Bulan Penuh Berkah

3. Memperhatikan adab berjalan menuju masjid


Hendaknya kita memilih pakaian yang bagus saat pergi ke masjid. Allah tidak hanya memerintahkan kita
untuk sekedar memakai pakaian yang menutup aurat, akan tetapi memerintahkan pula untuk
memperbagus pakaian, lebih-Iebih lagi ketika akan pergi ke masjid. Allah Ta'ala berfirman

"Hoi anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasukij masjid." (QSAI A'raf (7) : 31).
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di rahimahulfah berkata, "Yaitu tutuplah aurat kalian pada setiap
shalat, yang fardhu maupun yang sunnah. Karena menutupnya merupakan hiasan bagi tubuh sebagaimana
membukanya adalah membiarkan tubuh terse but jelek, dan bisa jadi yang dimaksud dengan perhiasan di
sini adalah sesuatu yang lebih dari itu berupa pakaian yang bersih dan bagus. Di sini terdapat perintah
menutup aurat di dalam shalat dan menggunakan pakalan yang bagus padanya, dan bersihnya pakaian dari
kotoran dan najis." (lihat Taisiral-Karimirrahman hal. 287)
Seseorang yang telah makan bawang merah atau bawang putih mentah wajib menjauhi masjid agar ia
tidak mengganggu orang-orang yang sedang shalat dengan bau yang tidak sedap. Dan barangsiapa yang
mengganggu orang-orang yang sedang shalat, berarti dia telah mengganggu para Malaikat.

"Barangsiapa yang makan bawang putih atau bawang merah dan kurrats (sejenis daun yang
mengeluarkan bau menyengat), maka hendaklah tidak mendekati masjid kami, "Karena sesungguhnya
Malaikat merasa terganggu dengan apa yang anak cucu Adam (monusia) juga terganggu" (Muttafaqun
alaihi: HR al-Bukhari (885) dan Muslim (564)
Saat kefuar dari rumah, Rasufullah ~
';;4

mengajarkan kita untuk mengucapkan doa. Dari Anas bin Malik,

bahwa Nabi :..~ bersabda: "Jikoseorang loki-lak!keluar dari rumohnya lolu mengucapkan:

"Blsmlllah! tawakkaltu

'aialkiahl, laa haula wa laa quuwata ilia billah" (Dengan nama Allah aku

bertawakal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah). ' Beliau
bersabda, "Maka pada saat itu akan dikatakan kepodanya, 'Kamu telah mendapat petunjuk, telah diberi
kecukupan, dan mendapat penjagaan', hingga seton-seton menjauh darinya. Lalu setan yang lainnya
berkata kepodanya (setan yang akan menggodonya, pent.), "Bogaimana (engkou akan mengoda) seorang
laki-lakl yang telah mendapot petunjuk, kecukupan, dan penjagoon." (HR. Abu Daud (595), at-Tirmizi (3487)
Ibnu Abbas radhiyollaahu 'anhuma mengabarkan bahwa dirinya pernah menginap di rumah bibinya,
Maimunah .:./'radhiyalfaahu 'anha, salah satu istri Rasulullah ~.
Rasulullah ~ ketika pergi menuju masjid membaca doa:

Ibnu Abbas radhiyallaahu 'anhuma melihat

RAMADHAN TERAKHIR: Kiat-Kiat Memaksimalkan Ibadah di Bulan Penuh Berkah

"Ya Allah, jadikanlah cahaya dalam hatiku, dan cahaya pada lidahku. Jadikanlah cahaya pada
pendengaranku. Jadikanlah cahaya pada penglihatanku. Jadikanlah cahaya dibelakangku dan di depanku.
Jadikanlah cahaya di atasku dan di bawahku. YaAllah, berikanlah aku cahaya." (Mutta/aqun alaihi: HR alBukhari (6316) dan Muslim (763)

4. Menjawab adzan
Ketika mendengar

adzan, dianjurkan

41);<,

untuk menjawab adzan. Rasulullah ~

bersabda:

"Apabila kallan mendengar adzan maka ucapkanlah seperti yang sedang diucapkan muadzin. "(HR. Bukhari
(611) dan Muslim (846)
Ketika muadzin
disenangi
ditunjukkan

sampai pada pengucapan

baginya untuk menjawab

hay'alatani yaitu kalimat

{
,

dengan hauqalah yaitu kalimat { AiJ,-!

dalam sebuah hadits, Rasulullah ~

if-

~;W\ J$.

,~~I

J? ~}

"

\'1 ",;.
o~J""\') J~ \', } sebagaimana

bersabda:

"Apabila muadzin mengatakan, "Allahu Akbar Allahu Akbar", maka hendaklah kalian yang mendengar
menjawab, "Allahu Akbar Allahu Akbar." Kemudian muadzin mengatakan, "Asyhadu An Laa /laaha lllollah",
maka dijawab, "Asyhadu An Loa /laaha tliatlah." Muadzin mengatakan setelah itu, "Asyhadu Anna
Muhammadan Rasululloh", maka maka dijawab, "Asyhodu Anna Muhammadan Rasululloh." Saat muadzin
mengatakan, "Hayya 'Alash Shalah", maka maka dijawab "l.aa Haula wala Quwwata ilia billah." Soot
muadzin mengatakan, "Hayya 'AlaI Falah", maka maka dijawob "Loa Haula wala Quwwata ilia billah."
Kemudian muadzin berkata, "Allahu Akbar Allahu Akbar", maka dijawab, "Allahu Akbar Allahu Akbar." Dan
muadzin berkata, "l.ao /laaha illallah", maka dijawab, "La flaaha illatlah" Bila yang menjawab adzan ini
mengatakannya dengan keyakinan hatinya niscaya ia pasti masuk surqa." (HR. Muslim (848)
Ketika selesai mendengarkan

adzan, dianjurkan

membaca doa yang diajarkan Nabi ~

dalam hadits berikut

: "Barangsiapa yang setelah mendengar adzan membaca doa


/,

~'JlI

;0

I~

"

(JJ

"

~~IJ ,~~\ ~:J$'JJ\~~ YJ ~\


,;S~j ~~\ \~~
t;~ ~\j ,JJ:/pQJ'j

~T ,~lAJl

gJ

,.

//

....0

: Allahumma Robba hadzihid da'wattit taammah was shalatil qaaimah, aati muhammadanil wasiilata wal
/adhiilah wob'atshu maqaamam mahmuudanil ladzi wa 'adtahu "(Ya Allah pemilik panggilan yang
sempurna ini dan shalat yang didirikan berilah Muhammad wasilah dan keutamaan dan bangkitkanlah dia
pada tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan padanya) melainkan dia akan mendapatkan
syafaatku pada hari kiamat." (HR. al-Bukhari (94)

RAMADHAN TERAKHIR:

Kiat-Kiat Memaksimalkan Ibadah di Bulan Penuh Berkah

5. SVlalat qabliyah Shubuh


Olkisahkan dari 'Aisyah radhiyaflahu 'anho, dia berkata :

Nabi ~ tidaklah melakukan satu shalat sunnah pun yang lebih beliau jaga dalam melaksanakannya
melebihi dua rakaat shalat sunnah subuh." (HR al-Bukhari (1093) dan Muslim (1191)
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan : " Ketika safar (perjalanan), Nabi ~ tetap rutin dan teratur
mengerjakan shalat sunnah fajar dan shalat witir melebihi shalat-shalat sunnah yang lainnya. Tidak dinukil
.;J~

dari Nabi ~ bahwa beliau melaksankan shalat sunnah rawatib selain dua shalat tersebut selama beliau
melakukan safar (Zaadul Ma'ad 1/315)
t.l1M>

Keutamaan shalat sunnah subuh ini secara khusus juga disebutkan oleh Nabi ~ :

"Duo rakaat shalat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya."(HR. Muslim725).

6. Berdo'a antara adzan dan iqomah


Hendakanya kita memanfaatkan waktu antara adzan dan iqamah dengan amalan yang bermanfaat seperti
shalat sunnah qabliyah, membaca al quran, berdizikir, atau berdaa. Waktu ini merupakan waktu yang
dianjurkan untuk berdoa, berdasarkan sabda Rasulullah 3&

"Doo di antara adzan dan iqamah tidak tertolak" (HR.Tirmidzi (212), ia berkata: "Hasan Shahih")
Saleh juga diisi dengan membaca quran atau mengulang-ulang hafalan al quran asalkan tidak dengan suara
keras agar tidak mengganggu arang yang berdzikir atau sedang shalat sunnah. Rasulutlah ~ bersabda: .
"Ketobulioh, kalian semua sedang bermunajat kepada Alfah, maka jangan/ah saling mengganggu satu
soma lain. Janganlah ka/ian mengeraskan suara da/am membaca AI Qur'an,' atau beliau berkata, 'Dalam

shalat'," {HR. Abu Daud {1332} dan Ahmad {430}, dishahihkan oleh Ibnu Hajar AI Asqalani di Nata-iju/ Atkar, {2/16}.

7. Memilih shaf pertama, merapikan dan merapatkannya


Di antara kesempurnaan shalat berjamaah adalah sebisa mungkin menempati shaf yang utama. Bagi lakllaki yang paling depan, adapun bagi wanita yang paling belakang. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu dia berkata, Rasulullah ~ bersabda,

"Sebaik-baik shaf laki-Iaki adalah yang pertama dan seburuk-buruknya adalah yang terakhir. Sebaik-baik
sho] wanita adalah yang terakhir dan seburuk-buruknya adalah yang pertama." (HR. Muslim (440)

..

RAMADHAN TERAKHIR: Kiat-Ktat Memaksimalkan Ibadah di Bulan Penuh Berkah

Nabi ~

juga pernah bersabda:

I
"Seandainya mereka mengetahui keutamaan (pahala) yang diperoleh dalam shaf yang pertama, niscaya
mereka akan mengundi untuk mendapatkannya." (HR. Bukhari (721) dan Muslim (437)

,;,r

Dari Barra bin Azib radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah ~

bersabda :

"Sungguh Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada (orang-orang) yang berada di shaff pertama"
(HR Abu Dawud (11/257 no. 660), Ibnu Khuzaimah (111/26no. 1557) Dishahihkan oleh AI-Albani (Lihat Shahih

Sunan Abi Dawud 1/130)


Perkara yang harus diperhatikan

dengan serius dan tidak boleh diremehkan

adalah permasalahan

lurus dan

rapatnya shaf (barisan dalam shalat). Masih banyak kita dapati di sebagian masjid, barisan shaf yang tidak
rapat dan lurus

Dari Abu Abdillah Nu'man bin Basyir, beliau berkata, aku mendengar Rasulullah ~ bersabda :"Hendaknya
kalian bersungguh- sungguh meluruskan shat-shat kalian . atau Allah sungguh-sungguh akan
memperselisihkan di antara wajah-wajah kalian" (HR. al-Bukhari (717) dan Muslim (436).

Dari Aisyah radhiyallahu

'anha, ia berkata bahwasanya Rasulullah ~ bersabda :

"Barangsiapa yang menutup seta-seta barisan (shaff) da/am shatat Allah bangunkan rumah di Surga dan
diangkat serajatnya". (HR ath-Thabrani dalam al-Ausath dan Mamrna'uz Zawaa'id. Imam as-Suyuthi dalam
Basthul Kaafi fii Itmaamish Shaffi (him 14) dan Imam ad-Dimyathi dalam al-Matjaarus Raabih (him. 81)
berkata

: Hadits ini diriwayatkan

dengan tanpa masalah". Syaikh al-Albani menyandarkan

Silsilah ash-Shahiihah (1892) pada al-Muhaamili


dalam Shahiihut Targhib wat Tarhib (505)

hadits ini dalam

dalam Amaali-nya. Dinilai shahih lighairih~ oleh al-Albani

8. Shalat Shubuh Berjamaah


Shubuh

adalah salah satu waktu

di antara beberapa waktu, di mana Allah Ta'ala memerintahkan

umat

Islam untuk mengerjakan shalat kala itu. Allah Ta'ala berfirman, "Dirikanlah shalat dari sesudah matahari
tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Shubuh. Sesungguhnya shalat Shubuh tu
disaksikan (oleh malaikat}." (Us. Al-lsra': 78)
Dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma, bahwa Rasulullah ~

bersabda:

'iJ 0".

b,.',;
...I

~r.!~)'

"-'

J---'"

~.,

.,

.LiJ\ o~
....

.'".A

0....

l':..;.i

u....
~

J .

~t:..;J\ o")~

,,;

"Shalat berjamaah lebih utama duo pu/uh tujuh derajat daripada shalat sendirion." (HR. al-Bukhari (131)
dan Muslim (650)

10

RAMADHAN TERAKHIR:

Kiat-Kiat Memaksimalkan Ibadah di Bulan Penuh Berkah

Keutamaan Shalat Shubuh

Apabila seseorang mengerjakan shalat shubuh, niscaya ia akan dapati banyak keutamaan. Oi antara
keutamaannya adalah
(1) Salah satu penyebab masuk surga
Rasulullah ~

bersabda,

"Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh dan ashar) maka dia akan masuk
surga." (HR. Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635)

(2) Salah satu penghalang masuk neraka


Nabi ~

"Tidakian

bersabda,

akan masuk neraka orang yang melaksanakan

shubuh) dan shalat sebelum tenggelamnya

matahari

shalat sebelum terbitnya

matahari

(yaitu shalat

ashar}." (HR. Muslim no. 634)

(yaitu shalat

(3) Berada di dalam jaminan Allah


Rasulullah ~

bersabda,

"Barangsiapa

yang shalat subuh maka dia berada dalam jaminan

Allah

menuntut

sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya.

Allah. Oleh karena itu jangan

Karena siapa yang Allah menuntutnya

sesuatu dari jamlnon-Nya,


maka Allah pasti akan menemukannya,
wajahnya dalam neraka jahannam." (HR. Muslim no. 163)

dan akan menelungkupkannya

sampai
dengan
di atas

(4) Dihitung seperti shalat semalam penuh


Nabi ~

bersabda,

"Barangsiapa
malam.

yang shalat

Dan barangsiapa

isya' berjama'ah
yang shalat

malamnya." (HR. Muslim no. 656)

..

maka seolah-olah

shubuh

berjamaah

dia telah shalat

maka

seolah-olah

malam
dia telah

selama separuh
shalat

seluruh

11

RAMADHAN TERAKHIR:

Kiat-Kiat Memaksimalkan Ibadah di Bulan Penuh Berkah

(5) Disaksikan para malaikat


Nabi ~

bersabda,

"Dan para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada shalat fajar (subuh)." (HR. Bukhari no. 137
dan Muslim no.632)

Ancaman bagi yang Meninggalkan Shalat Shubuh


Padahal banyak keutamaan
takut dikatakan

yang bisa didapat apabila seseorang mengerjakan shalat shubuh. Tidakkah kita

sebagai orang yang munafiq karena meninggalakan

shalat shubuh? Dan kebanyakan orang

4'~

meninggalkan

shalat shubuh karena aktivitas tidur. Nabi ~

bersabda,

"Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat isya dan
shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya
sekalipun dengan merangkak." (HR. Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651)

9. Berdzikir setelah shalat

Membaca Tasbih, Tahmid dan Takbir 33X Digabungkan, Pahalanya Setara


Dengan Haji, Umrah, Jihad dan Sedekah.
DariAbu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata : "Orang-orang fakir mendatangi Nabi ~, lalu mereka
berkata, "Para ahlud dutsuur (orang-orang kaya) telah pergi dengan mendapatkan derajat yang utama
dan kenikmatan yang abadi (yakni surga). Mereka mengerjakan shalat sebagaimana kami melakukannya,
dan berpuasa sebagaimana kami berpuasa. Akan tetapi, mereka mempunyai keutamaan berupa harta

sehingga mereka mampu menunaikan ibadah haji dan umrah, serta dapat berjihad di jalan

Alfah dan bersedekah. Rasulullah ~

bersabda : "Maukah kalian aku ajarkan sesuatu, di mana


denqonnyo ka/ian bisa mendapatkan apa yang diperoleh o/eh orang sebelum kalian dan mendahului orang
yang sesudah kalian. Dan tidak ada seorang pun yang melebihi kalian, kalian akan menjadi yang terbaik di
antara mereka, kecuali orang yang melakukan seperti apa yang kalian lakukan?" Yaitu, dengan kalian

"Subhoanallaah walhamdulillaah wallaahu akbar setiap selesai


shalat sebanyak 33 kali." Lalu, di antara kami saling berselisih pendapat, sebagian dari kami ada
mengucapkan

yang mengatakan : IIKita bertasbih 33 kali, bertahmid 33 kali, dan bertakbir 34 kali". Kemudian kami
kembali

menemui

walhamdulillaah

Rasulullah

~,

dan

beliau

bersabda

: "Engkau

ucapkan

wallaahu akbar setiap selesai shalat sebanyak 33 kali.

"Subhaana/laah

/I

(Muttafaqun 'alaihi

: HR Bukhari (11/325 no. 843) dan Muslim (1/416 no. 595).

Ahlud dutsuur adalah orang-orang

kaya yang mempunyai

banyak harta (an-Nihayah (11/100). AI-Hafizh Ibnu

Hajar rahimahullah berkata : bahwa maksud dari perkataan Nabi ~

: "derojat yang tinggi" bisa bermakna

fisik, yakni tingkatan-tingkatan


yang ada di Surga, atau bermakna maknawi, yakni ketinggian
sisi Allah. {Iihat Fat-hut Baari (1I//327)

kedudukan

di

12

RAMADHAN TERAKHIR:

Kiat-Kiat Memaksimalkan

Ibadah di Bulan Penuh Berkah

Waktu #3 :
Duduk Berdzikir sampai Matahari Terbit
1. Membaca dzikir pagi
1

~.)t\ ,~.~
) .~ .
...\

~&
...T

I'" ..
1 ........ 1 ..
~ .!.J~JJ
,.!.J.l"c..
",
~

J$-

':-!\'"

..
1)

UJ ,.!J~

I:-!\'" ~

UJ

",

..
~

..

':1\
e,..,ft\ ~r\
J 4J

",

~i

0,-

:11Yj..u\ A:1 ~~, ,;j ffti

,(/1

""'

.
'"

",

"J.,

.....
'

&

&

",

",

~r

J,~

'ff

'-t?j

ft\

~i(\

'J~~:,;\)
,~~~ ~ ~yi,c:~~
~~ ~
",

"

"",J,

fI!

,,,.

"Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang
menciptakan aku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku
berlin dung kepada-Mu dari kcielekan yang aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku
menqakui-dosaku, oleh karena itu, ampunilah dasaku. Sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dose
kecuali Engkau ".
"Siapa yang membacanya dengan yakin pada sore hari, kemudian dia meninggal, maka dia akan masuk
syurga, demikian juga jika (dibaca) pada pagi hari". (HR al-Bukhari (6306, 6323), Ahmad (1V/122-12S), anNasai (VII1/279-280) dari Syaddad bin Aus radhiyallahu 'onhu.

2. Membaca Al-Qur' an satu juz


Satu hurufnya diganjar dengan 1 kebaikan dan dilipatkan menjadi 10 kebaikan. Sebagaimana diriwayatkan
oleh Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata: "Rasulullah ~ bersabda:

"Sicpa yang membaca satu hutuf dari AI Quran moka baginya satu kebaikan dengan bocaan tersebut, satu
kebaikon dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan !I satu huruf akan tetapi
Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu buruj." (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Snahih
AI Jam;', no. 6469)

Teladan Salafush Shalih


dalam Kesungguhan Membaca Al-Qur'an
Para ulama kita terdahulu juga telah memberi teladan dalam hal ini. Mereka sangat memperhatikan

Misalnya Utsman bin Affan radliyallah 'anhu, pada bulan Ramadlan


menghatamkan AI-Qur'an sehari sekali. Sebagian ulama salaf yang lain menghatamkannya pada
kitabullah di Ramadhan.

shalat malam/qiyam Ramadhan setiap tiga hari sekali. Sebagian lain menghatamkannya semingu sekali.
Dan yang lainnya sepuluh hari sekali. Mereka membaca AI-Qur'an dalam shalat dan di Illar shalat.

..

13

RAMADHAN TERAKHIR: Kiat-Kiat Memaksimalkan Ibadah di Bulan Penuh Berkah

Imam an-Nawawi

rahimahullah berkata,

"Adapun

yang

menghatamkan

AI-Qur'an

dalam

satu

raka'at,
maka ]tidak dapat dihitung
karena
banyaknya.
Oi antara ulama terdahulu: Utsman bin
'Affan, Tamim al-Daari, Sa'id bin Jubair Radhiyallahu 'Anhu, beliau menghatamkan dalam satu raka'at di
dalam Ka'bah."
Ibnul Hakam berkata, "Adalah Malik rahimahullah, apabila sudah
membaca hadits dan berkumpul bersama ulama."
Imam al-Syafi'i rahimahullah, pada

bulan

Ramadhan

masuk Ramadhan

menghatamkan

AI-Qur'an

beliau lari dari

sampai

60 kali

dan itu di luar shalat. Imam Qatadah rahimahullah senantiasa menghatamkan setiap tujuh hari sekali.
Pada bulan Ramadhan setiap tiga hari sekali. Dan pada sepuluh hari terakhir, menghatamkannya
setiap
malam.
Imam al-Zuhri rahimahullah jika sudah
tidak

hadir

di

majelis

i1mu,

memasuki

beliau

mengatakan saat sudah masuk Ramadhan,


Qur'an dan memberi
makan."
Abdurazaq
meninggalkan

rahimahullah
segala

berkata,
bentuk

hanya

tidak

membaca

AI-Qur'an

"Sesungguhnya

"Sufyan

ibadah

Ramadhan

(pekerjaan

ats- Tsauri

dan hanya

lagi membaca

membaca

Jika

dari

itu) hanya

sudah

masuk

hadits

mushaf.

dan
Beliau

membaca

AI-

Ramadhan

AI-Qur'an"

Imam al-Dzahabi berkata, "Telah diriwayatkan


dari banyak jalur bahwa Abu Bakar bin 'Ayyasy
tinggal selama empat puluh tahun menghatamkan
AI-Qur'an sekali dalam sehari sernalam."
Ibnu
Rajab
rahimahullah
berkata:
"(Maksud)
adanya
larangan
mernbaca
AI-Qur'an
(menghatamkannya)
kurang dari tiga hari yaitu jika dirutinkan tiap hari. Namun, jika di kesempatan
yang utama seperti bulan Ramadhan dan tempat yang mulia seperti di Makkah bagi penduduk luar
rnakkah, dianjurkan memperbanyak tilawah AI-Qur'an di sana, untuk menghargai kemuliaan tempat dan
waktu tersebut. Ini adaJah pendapat imam Ahmad, Ishaq, dan imam-imam lainya. Hal ini didukung dengan
amalan selain mereka."

3. Sedekah Shubuh
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, sesungguhnya

Rasulullah ~

bersabda :

"Tidak sehari pun di mana pada pagi harinya seorang hamba ada padanya melainkan dua Malaikat turun
kepadanya, salah satunya mengucapkan : "Ya Allah, berikan ganti bagi orang yang betirfat: Dan yang lain
mengucapkan : "Ya Allah, hancurkan harta orang yang klkir" {Mutta/aqun alaihi : HR Bukhari (1I1/304 no.
1442), Muslim (1I/700)

14

RAMADHANTERAKHIR:

Kiat-Kiat Memaksimalkan

Ibadah di Bulan Penuh Berkah

4. Shalat Sunnah Isyroq


Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu dia berkata, Rasulullah ~

bersabda,

"Barangsiapa yang shalat subuh beriamaah, kemudian dia duduk untuk berzikir kepada Allah sampai
matahari terbit, kemudian dia shalat dua rakaot, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala haji
dan umrah, sempurna sempurna sempurna". {Hadits Hasan lighairihi : HR at-Tirmidzi, dan dia berkata :
"Hasan gharib". Berdasarkan beberapa penguatnya, hadits ini dihasankan oleh al-Mubarkafuri di dalam
kitab Tuhfatul Ahwadzi {1/406}, dan hal terse but disepakati oleh Syaikh Ahmad Syakir di dalam tahqiq-nya
terhadap at-Tirmidzi {1I/481}. Selain mereka, hadits ini dihasankan oleh al-Albani dalam kitab Shahiih
Sunanit Tirmidzi (1/182), dan berdasarkan beberapa penguatnya, ia juga dlhasankan oleh muhaqqiq kitab
Jaami'ul Ushuul {IX/401}.
Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan duduk menetap di tempat shalat, setelah shalat
shubuh berjamaah, untuk berzikir kepada Allah sampai rnatahart terbit, kemudian melakukan shalat dua
rakaat. (Lihat kitab "Tubfatul ahwadzi" (3/157) dan "at-Targhib wat Tarhtb" (1/111) -shahih at-targhib).
Faidah-faidah penting yang terkandung dalam hadits Ini:

Shalat dua rakaat ini diistilahkan oleh para ulama (Bahkan penamaan ini dari sahabat Ibnu Abbas
radhiyallahu 'anhuma) dengan shalat isyraq (terbitnya matahari), yang waktunya di awal waktu shalat
dhuha, (lihat "Tuhfotu! ahwadzi" {3/157} dan "Bughyatul mutathawwi"' {hal. 79}.].

Sabda Nabi ~,
sampai matahari terbit", artinya: sampai matahari terbit dan agak naik setinggi
satu tombak (Tuhfatul ahwadzi" (3/158)., yaitu sekitar 12-15 menit setelah matahari terbit ("asyN

Syarhul mumti'" (2/61), karena Rasulullah ~ melarang shalat ketika matahari terbit, terbenam dan
ketika lurus di tengah-tengah langit. (HRMuslim (no. 831)
&J;;

Keutamaan dalam hadits ini lebih dikuatkan dengan perbuatan Nabi ::.~ sendiri, dari Jabir bin Samurah
~~
radhiyallahu anhu : bahwa Rasuluflah ~ jika selesai melakukan shalat shubuh, beliau duduk (berzikir)
di tempat beliau shalat sampai matahari terbit dan meninggi". (HR Muslim (670) dan at-Tirmidzi (585).

Keutamaan dalam hadits ini adalah bagi orang yang berzikir kepada Allah di mesjid tempat dia shalat
sampai matahari terbit, dan tidak berbicara atau melakukan hal-hal yang tidak termasuk zikir, kecuali
kalau wudhunya batal, maka dia boleh keluar mesjid untuk berwudhu dan segera kembali ke mesjid.
(Demikian keterangan yang kami pernah dengar dari salah seorang syaikh di kota Madinah).

Maksud "berzikir kepada Allah" dalam hadits ini adalah umum, termasuk membaca al-Qur'an,
membaca zikir di waktu pagi, maupun ziklr-zlklr lain yang disyariatkan.

Pengulangan kata "sempurna" dalam hadits ini adalah sebagai penguat dan penegas, dan bukan berarti
mendapat tiga kali pahala haji dan umrah. ('Tuhfatuf ahwadzi" (3/158).

Makna "mendapatkan (pahala) seperti pahala haji dan umrah" adalah hanya dalam pahala dan balasan,
dan bukan berarti orang yang telah melakukannya tidak wajib lagi untuk melaksanakan ibadah haji dan
umrah jika dia mampu. (Penulis: Ustadz Abdullah Taslim, MA)
~.

15

RAMADHAN TERAKHIR: Kiat-Kiat Memaksimalkan Ibadah di Bulan Penuh Berkah

Wak~u
#4 : Berangkat Ker:@
,
1. Meniatkan kerja sebagai ibadah
2. Berdo'a ketika keluar rumah
Saat keluar dari rumah, Rasulullah ~
bahwa Nabi ~

mengajarkan kita untuk mengucapkan doa. Dari Anas bin Malik,

bersabda: "lika seorang laki-Iaki keluar dari rumahnya lalu mengucapkan:

"Bismillahi tawakkaltu 'alallaahi, laa haula wa laa quuwata ilia billah" (Dengan nama Allah aku
bertawakal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah). ' Beliau
bersabda, "Maka pada saat itu akan dikatakan kepadanya, 'Kamu telah mendapat petunjuk, telah diberi
kecukupan, dan mendapat penjagaan', hingga seton-seton menjauh darinya. Lalu setan yang lainnya
berkata kepadanya (setan yang akan menggodanya, pent.), "Bagaimana (engkou akan mengoda) seorang
loki-loki yang telah mendapat petunjuk, kecukupan, dan penjaqaan." (HR. Abu Daud (595), at-Tirmizi (3487)

3. Berdo'a ketika naik kendaraan

"Segala puji hanya milik Allah, ( Maha Suci Rabb yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, sedangkan
sebelumnya kami tidak mampu. Dan sesungguhnya komi akan kembali kepada Rabb kami (di hari Kiamat).
Segala puji hanya milik Allah, Segala puji hanyo milik Allah, Segala puji honya milik Allah, Allah Mahabesar,
A!lah Mahabesar, Allah Mahabesar, Mahasuci Engkau, Ya Allah. Sesungguhnya aku telah menganiaya
diriku, maka ampunilah aku, karena sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali
Engkau." (HR. Abu Dawud no. 2602, at-Tirmidzi no. 3446, ai-Hakim 11/99,Ahmad takhrij Ahmad Syakir no.
753, Hadits ini Shohih ( Lihat Silsiloh Ahaadits as-Shahiihah no. 1653)

4. Berdzikir sepanjang perjalanan menuju tempat kerja


Dari Abu Hurairah radhiyallahu
mengucapkan :
o

'anhu, bahwasanya Rasulullah~


"

..N\ fij ~
,

;'

~l5'

""

"

~) ,~liLb:- ~

"

bersabda:

,:; aJ~
,.

",

i"; ~

"Barangsiapa yang

'~~J...

""

41~~
"

"Barangsiapa yg memboca: Subhanallahi wa Bihamdihi (Maha Suci Allah dan aku memujiNya) dolom
sehari seratus kali, moka kesalahannya dihapus sekalipun seperti buih air taut." (HR Muslim, at-Tirmidzi
dan an-Nasa'i). (Lihat Shahiiht Targhiib wat Tarhiib (1542).

<.

16

RAMADHANTERAKH1R: Kiat-Kiat Memaksimalkan Ibadah di Bulan Penuh Berkah

Waktu #5 : Masuk Waktu Dhuha


1. Bersegera menuju masjid 2 jam sebelum adzan
2. Shalat Dhuha di masjid empat rakaat dan keutamaannya
(1) Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia.
,J.l~

Oari Abu Ozar al-Ghifari radhiyallahu 'anhu, Nabi ~


l

"'...

,;

.J",,,,

,~:.G,~l)~fJ5"J ,~~

YJ
J

~I

""

:x ~:;.

I-

bersabda,

-.J"

I ,.,.

rs-~i
J

tI",

~\~ JS'J ,~~ ~ ... ; ~ ,~~

0",.

""..."

;>~~ ~~ ~ ts~J
,~~ ~\
"
,.

'"

,,~

}.

..

JS' ~ ~
"
~iJ ,~~ ~0
...,.

~ ~~L

,.,

~ ~J ,~~ ~ J~~

'"

#'"

"Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan
tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah,
setiap bacaan tahlil (laa ilaha i/Iallah) bisa sebagai sedekah, dan setiop bacaan takbir (Allahu akbar) juga
bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma'rut (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang
dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha
sebanyak 2 raka'at" (HR. Muslim no. 720).
Padahaf persendian
dalam

yang ada pada seluruh tubuh kita sebagaimana dikatakan

dunia kesehatan

adalah 360 persendian.

dalam hadits dan dibuktikan

'Aisyah radhiyallahu 'anha pernah

menyebutkan

sabda

Nabi ~,

"Sesungguhnya setiap manusia keturunan Adam diciptakan dalam keadaan memiliki 360 persendian" (HR.
Muslim no. 1007).
Muhammad

bin 'Ali Asy Syaukani rahimahullah mengatakan,

menunjukkan

keutamaan

menunjukkan

semakin

yang luar biasa dan kedudukan


disyari'atkannya

shafat tersebut.

sedekah dengan 360 persendian. Jika memang demikian,


rutin dan terus menerus" (Nailul Author (3 : 77).

"Hadits

Abu Ozar dan hadits

Buraidah

yang mulia dari Shalat Ohuha. Hal ini pula yang


Dua raka'at

shalat

sudah sepantasnya

Ohuha

sudah

mencukupi

shalat ini dapat dikerjakan

(2) Ghanimah (keuntungan) yang besar.


Oari Abdullah

bin 'Arnr bin 'Ash radhiyallahu

'anbumo, ia berkata; "Rasulullah ~

pernah mengirim

bala

tentara maka mereka (berhasil) meraih harta rampasan perang, mereka pulang dengan segera, lalu orangorang membicarakan dekatnya tempat perang dan banyaknya harta rampasannya dan kepulangan mereka
yang cepat. Rasulullah ~

bersabda : "Maukah

kalian aku tunjukkan

tempat

perang yang lebih dekat dari

? Barangsiapa berwudhu'
kemudian berangkat ke masjid untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka dia tempat perangnya lebih
dekat dari mereka, harta rampasannya lebih besar dan tempat kembalinya lebih cepat." (Hasan Shahih :
HR Ahmad dari riwayat Ibnu Lahi'ah dan Tirmidzi dengan sanad jayyid) Lihat Shahiihut Tflrghiib wat Tarhiib
mereka,

(666).

harta

rampasan

yang lebih

besar dan paling

cepat

kembalinya

17

RAMADHAN TERAKHIR:

Kiat-Kiat Memaksimalkan

Ibadah di Bulan Penuh Berkah

(3) Empat rakaat di awal hari, memperoleh ganjaran di sore hari.


Dari Nu'aim bin Hammar AI Ghothofaniy, beliau mendengar Rasulullah ~

bersabda,

HAllah Ta'ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat rako'at shalat di awol
siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan meneukupimu di akhir siang." (HR. Ahmad (5/286), Abu Daud
(1289), at-Tirmidzi (475), Ad Darimi (1451) . Syaikh AI Albani dan Syaikh Syu'aib AI Arnauth mengatakan
bahwa hadits ini shahih)
Penulis 'Aunul Ma'bud -AI 'Azhim Abadi- menyebutkan, "Hadits ini blsa mengandung pengertian bahwa
shalat Dhuha akan menyelematkan pelakunya dari berbagai hal yang membahayakan. Bisa juga
dimaksudkan bahwa shalat Dhuha dapat menjaga dirinya dari terjerumus dalam dosa atau ia pun akan
dimaafkan jika terjerumus di dalamnya. Atau maknanya bisa lebih luas dari itu." {'Aunul Ma'bud (i! : 118)

(4) Pahala Umrah.


Dari Abu Umamah radhiyallahu 'anhu, "Rasulullah ~ bersabda :
~

:...t:".11

J'\'~C? if J r~~}i\ c

""::

->.

-: "'I,..

".",

i1

".t5- ~}".fi
J'1: ':66::: "~".
'''.".' if
.r:- ,~"!C'
".~ o~
,
... 0": C?

~\

-r

.:..,8'" d:6:"'; '~I ':1 ,oJL.., ~i 1;:' oJL..,' , .~}


....r'
,
r ss"" . ) ~
'"

"'"

;"

,,"'...

"'"

~ "

II

t'"

.;''''...

".ls'"' ~}". t; ,~G'I':1\ ~

-r

.r:-

..~ ~ " ..

"Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan suei menuju ke tempat shalat wajib maka
pahalanya seperti pahala orang yang menunaikan haji yang berihram. Barangsiapa yang keluar menuju
Shalat Dhuha, dia tidak keluar kecuali untuk itu, maka pahalanya seperti orang yang berumrah. Shalat
setelah usai shalat tanpa disertai perbuatan sia-sia di antara keduanya ditulis di lIIiyyiin" (Hasan: HR Abu
Dawud (558). Dinilai hasan oleh al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud (1/111). lihat Shahihut Targhib
wa Tarhib (320 dan 675), Shahiihul Iaami' (6228)

3. Meraih Do'a Malaik.at dengan Duduk menunggu shalat


Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, sesungguhnya Rasulullah ~ bersabda :

"Salah seorang di antara kalian senantiasa berada di dalam shatot, selama shalat itu menahannya. Tidak
ada yang menghalanginya untuk kembali kepada keluarganya keeuali shalat... ..". Dalam riwayat lain
disebutkan : "Sesungguhnya salah seorang di antara kalian senantiasa berada di dalam shalat, selama
shalat itu menahannya, sedangkan para Malaikat berdo'a untuknya : "Ya Allah, ampunila dia. Yo Allah,
sayangilah dia", selama dia belum bangkit dari shalatnya atau berhadats .... (HR al-Bukhari (344 dan 628)
dan Muslim (1/460 no. 469)
/J

~.

18

RAMADHANTERAKHIR: Kiat-Kiat MemaksimaLkan Ibadah di Bulan Penuh Berkah

Dari Anas radhiyallahu

'anhu,

,.,

~:,:.r)2\
"Bahwa

Rasulullah

pada suatu malam menunda

setelah shalat beliau menghadapkan


kalian senantiasa
wat Tarhiib (443)

shalat Isya' sampai pertengahan

dan bersabda,

dalam shalat sejak kalian menunggu."

Dari Anas radhiyallahu


berkaitan

wajahnya

"Orang-orang

(Shahih : HR Bukhari)

shalat yang dikenal dengan shalat AI-Atamah

malam,

teloh shalat
(lihat

'anhu, bahwa ayat ini, "Lam bung-lam bung mereka menjauhi

dengan menunggu

J...

.L: ~')l~

'"

\:,J(} ;Jj
kemudian

dan tidur, dan

Shahiihut

Targhiib

tidur", turun

tempat

(Isya). (Shahih : HR Thabrani

dan dia berkata, "Hadits hasan shahih gharib." Syaikh al-Albani menshahihkannya
wat Tarhiib (444)

dalam Shahiihut

Targhiib

4. Membaca al-Qur' an satu juz


5. Banyak berdo'a ketika berpuasa
Dari Anas bin Malik radhiyallahu

'anhu, Nabi ~ bersabda,

"Tidak doa yang tidok tertolok yoitu dOD orang tua, doa orang yang berpuasa dan doa seorang musofir."
(HR. al-Baihaqi dalam Sunan al-Kubro, Syaikh AI Albani mengatakan
as, Silsilah ash-Shahihah 1797).

hadits ini shahih sebagaimana

dalam

\Vaktu #6 : Masuk Waktu Zhuhur


1. Menjawab adzan
2.' Shalat Qabliyah zhuhur empat rakaat
#. Menjaga Shalat 4 Rakaat Sebelum dan Setelah Shalat Zhuhur
Dari Ummu Habibah radhiyallahu

"Barangsiapa

senantiaso

akan mengharamkannya

'anita, ia bercerita

memelihara
dari Neraka".

: Aku pernah mendengar

Rasulullah ~

empat sebelum Zhuhur dan empat rakaat

bersabda :

sesudahnya,

(HR Ahmad (VI/326), Abu Dawud (1269), Tirmidzi

(427), an-Nasa'i

(1814), Ibnu Majah (1160). Dinilai shahih oleh AI-Albani dalam Shahiih Sunan Ibni Majah (1/191)
Dari Abu Musa secara marfu' :

maka Allah

19

RAMADHANTERAKHIR:

Kiat-Kiat Memaksimalkan

Ibadah di Bulan Penuh Berkah

"Barangsiapa yang shalat Dhuha empat rakaat, dan empat rakaat sebelum shalat yang pertama (Zhuhur),
maka akan dibangunkan untuknya rumah di Surga". (HR ath-Thabrani dalam al-Ausath (1/59). Syaikh aIAlbani berkata : "sanadnya hasan".lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah (V/461)

#. Empat Rakaat Sebelum ZUhur, Saat Pintu Langit Terbuka


Dari Abdullah bin as-Sa'ib radhiyallahu 'anhu, "Bahwa Rasulullah ~
tergelincir sebelum shalat Zhuhur, beliau bersabda :

shalat em pat rakaat setelah matahari

"la adalah waktu di mana padanya pintu-pintu langit terbuka, maka aku ingin ada amal shalihku yang naik
pada saat itu." (Shahih : HR Ahmad, dan at-Tirmidzi, dia berkata, "Hadits hasan gharib".). Lihat Shahiihut
Targhiib wat Tarhiib (587)

#. Empat Rakaat Sebelum Zhuhur Seperti Shalat Malam


bahwa Rasulullah ~ bersabda : "Empat rakaat sebelum Zhuhur menyamai
(pahala) shalat pada waktu sahur." (HR Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannafnya (5904), dihasankan oleh AIAlbani dalam As-Silsilah Ash-Shahiihah (1431). Syaikh AI-Albani mengatakan, "Hadits ini sanadnya mursal
hasan. Para perawinya terpercaya, perawi Syaikhani selain Abu Sinan ..... )
Abu Shalih meriwayatkan

#.

Jika Lupa Empat Rakaat Sebelum

Dari Aisyah radhiyallahu

Zhuhur, bisa Dikerjakan

'entia, dia bercerita

Setelahnya.

tidak pernah meninggalkan empat


rakaat sebelum Zhuhur dan dua rakaat sebelum (shalat) Shubuh", (HR al-Bukhari 1182), an-Nasa'i (111/252),
Abu Dawud (1253) dan ad-Darimi (1/335).
Dari Aisyah radhiyallahu

: "Sungguh, Nabi ~

'anha :

~~;;,~ ,~\ Ji ~~\Jal tJ \~! 0t5"' ,~~\


,,'"

"'"

'"

"

"'....

.._

"

(I::

0!

"Sesungguhnya jika Nabi ~ tidak sempat mengerjakan shalat empat rakaat sebelum Zhuhur, beliau akan
mengerjakan keempat rakaat itu setelahnya." (Shahih : HR Tirmidzi (426), lbnu Majah (1158). Dinilai shahih
ofeh al-Albani dalam kitab Shahiih Sunanit Tirmidzi (1/134)

3. Memilih shaf terdepan sebelah kanan


Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata, Rasulullah ~

bersabda :

"Sungguh Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada (orang-orang) yang berada di shaff-sbaf]
sebelah kanan". (HR Abu Dawud (11/263 no. 676), Ibnu Majah (1/180-181 no 991), Ibnu Hibban (V/533-534
no. 2160). AI-Hafizh AI-Mundziri berkata : Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah dengan sanad
hasan (At-Targhib wa Tarhib 1/130). Sanadnya juga dihasankan oleh AI-Hafizh Ibnu Hajar (Fathul Baari
11/213)

4. Membaca al-Qur'an satu juz


~.

20

RAMADHAN TERAKHIR:

Kiat-Kiat Memaksimalkan

Ibadah di Bulan Penuh Berkah

Waktu #7 : Waktu Ashar Tiba


1. Bersegera menuju masjid dan memperhatikan adab menuju masjid.
2. Shalat qabliyah Ashar empat rakaat
Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, dia bercerita : Rasulullah ~ bersabda :

"Semoga Allah merahmati orang yang mengerjakan shalat empat rakaat sebelum Ashar" (Hasan: HR
Ahmad (IV/203), Abu Dawud (1271, 1/490Aunuf Ma'bud), Tirmidzi (430, 1/329 Tuhfatul Ahwadzi) Hadits ini
dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah (1193) dan Ibnu Hibban (616 - Marawiduzh Zha'aan) (V1/206, no. 2453 al-Ihsaan). Mengenai hadits ini, at-Tirmidzi berkata : IHasan.gharib".Hadits ini dinilai hasan oleh al-Albani
dalam Shahiih Sunan Abi Dawud (1/238), juga oleh Muhaqqiq kitab Jaami'ul Ushuul (VI/26), serta
muhaqqid kitab al-lhsoan (VI/206) Lihat Shahiihut Targhiib wat Tarhiib (588)
Dapat saya (Syaikh Umar Bazmul) katakan. bahwa tidak benar orang yang menganggap hadits ini terdapat
'illat (cacat) karena perawinya, Ibnu Umar, tidak menyebutkan shalat-shalat yang dimaksud di dalam hadits
yang lalu : "Aku selalu memelihara sepufuh rakaat dari Rasufulfah ~ ....." Sebab, Ibnu Umar sekedar
memberitahukan apa yang dihafalnya dari perbuatan Rasulullah ~ dan tidak memberitahukan selain itu.
Oleh karena ltu, tidak ada pertentangan antara kedua riwayat ini, sebagaimana yang ditegaskan oleh Ibnu
Qoyyim di dalam kitab Zaadul Ma'aad (1/312). Lihat catatan kaki kitab Bughyatul Mutathawwi'li
Shalatith
Tathawwwu', (him 37) karya Umar bin Salim Bazmul)

3. Membaca al-Qur'an setengan juz


4. Membaca dzikir petang
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq pernah berkata kepada Nabi ~:
"Beritahukanlah kepadaku doa apa yang harus aku baca ketika pagi dan sore." Beliau bersabda: "ucapkan

"Ya Alfah, Yang Maha mengetahui perkara yang ghaib, serta yang nampak, Pencipta fangit dan bumi,
Tuhan segala sesuatu dan Pemiliknya, aku bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah
melainkan Engkau, aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, kejahatan syetan dan sekutunya dan
melakukan keburukan atas diriku atau aku hantarkan kepada seorang muslim)." Ucapkan doa tersebut di
waktu pagi dan sore dan ketika kamu ingin tidur." (HR. Imam Ahmad, Abu Daud, At-Tirmizi, An-Nasai, dan
AI-Bukhari dalam AI-Adab AI-Mulrad dengan sanad yang shahih. Ini adalah lafazh Ahmad dan AI-Bukhari)

5. Jika ada kajian sore, maka datangilah untuk menambah ilmu

21

RAMADHAN TERAKHIR:

Kiat-Kiat Memaksimalkan

Ibadah di Bulan Penuh Berkah

Waktu #8 : Dekat Waktu Magrib


1. Jika waktu luang, bacalah al-Qur' an atau berdzikir kepada Allah
2. Berdoa dekat waktu berbuka karena waktu terkabulnya do'a
3. Menyegerakan berbuka puasa.
Ketika berbuka puasa sebenarnya terdapat berbagai amalan yang membawa kebaikan dan keberkahan.
Namun seringkali kita melalaikannya, lebih disibukkan dengan hal lainnya. Hal yang utama yang sering
dilupakan adalah do'a. Secara lebih lengkapnya, mari kita Iihat tulisan berikut seputar sunnah-sunnah
ketika berbuka puasa:

Pertama: Menyegerakan berbuka puasa.


Yang dimaksud menyegerakan berbuka puasa, bukan berarti kita berbuka sebelum waktunya. Namun yang
dimaksud adalah ketika matahari telah tenggelam atau ditandai dengan dikumandangkannya adzan
Maghrib, maka segeralah berbuka. Dan tidak perlu sampai selesai adzan atau selesai shalat Maghrib.
Rasulullah ~ bersabda,

"Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR. Bukhari
no. 1957 dan Muslim no. 1098)
Dalam hadits yang lain disebutkan,

"Umatku akan senantiasa berada di atas sunnahku (ajaranku) selama tidak menunggu munculnya bintang
untuk berbuka puasa." (HR. Ibnu Hibban 8/277 dan Ibnu Khuzaimah 3/275, sanad shahih).
Inilah yang ditiru oleh Rafidhah (Syi'ah), mereka meniru Yahudi dan Nashrani dalam berbuka puasa.
Mereka baru berbuka ketika munculnya bintang. Semoga Allah melindungi kita dari kesesatan mereka.
[Llhat Shifat Shoum Nabi, 63)
~';G.

Nabi kita :::"~biasa berbuka puasa sebelum menunaikan shalat Maghrib dan bukanlah menunggu hingga
shalat Maghrib selesai dikerjakan. Inilah contoh dan akhtaq dari suri tauladan kita ~.
bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata,
.J

L..;.. ~

tJ

....

0""

0~

""

....

,pi:;';~ 0~~ ~

tJ

.... o

....

0~

'II

............

,J.:,a.; 0i J; p~~ ~

Sebagaimana Anas

\}

)2Q; ~ ~\

J;'~0t5"
....

~~:xpI;";"
"

Rasulullah ~ biasanya berbuka dengan rothb (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada
rothb, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka
dengan seteguk air." (HR.Abu Daud (2356) dan Ahmad (3/164), hasan shahih)

f~f

22
1

RAMADHAN TERAKHIR:

KiatKiat Memaksimalkan Ibadah di Bulan Penuh Berkah

Kedua: Berbuka dengan rothb, tamr atau seteguk air.


Sebagaimana

disebutkan

dalam hadits Anas bin Malik di atas, bahwa Nabi ~

dengan rothb

(kurma basah) karena rothb amat enak dinikrnati.

Namun kita jarang menemukan

negeri kita karena kurma yang sudah sampai ke negeri kita kebanyakan
tidak ada rothb,

biasa berkurang,

kurma

itulah

sebagai pengganti. Kata ulama Syafi'iyah,


sebagai pemulihnya

dan makanan

berbuka
rothb di

adalah kurma kering (tamr). Jika

barulah kita mencari tamr (kurma kering). Jika tidak ada kedua kurma tersebut,

beralih ke makanan yang manis-manis


kita

sangat menyukai

maka bisa

ketika puasa penglihatan

manis itu semakna

dengannya

(Kifayatul Akhyar, 289). Jika tidak ada lagi, maka berbukalah dengan seteguk air. Inilah yang diisyaratkan
dalam hadits Anas di atas.

Ketiga: Sebelum makan berbuka, ucapkanlah 'bismillah' agar tambah barokah.


Inilah yang dituntunkan
banyak.

dalam Islam agar makan kita menjadi

Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, Rasulullah ~

barokah,

artinya

menuai

kebaikan

yang

bersabda,

"Apabiki salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta'ala (yaitu
membaca 'bismiilah'}. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta'ala di awal, hendaklah ia mengucapkan:
"Bisrnllioahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awol dan akhimya)"." (HR. Abu Daud no.
3767 dan At Tirmidzi no. 1858, hasan shahih)
Dari Wahsyi bin Harb dari ayahnya dari kakeknya bahwa para sahabat Nabi shallallahu

'alaihi wa sallam

berkata, "vvaho! Rasulullah, sesungguhnya kami makan dan tidak merasa kenyang?" Beliau bersabda:
"Kemunqkinan kalian makan sendiri-sendiri." Mereka menjawab, "Ya." Beliau bersabda: "Hendaklah kalian
makan secara bersoma-soma, dan sebutfah nama Allah, maka kalian akan diberi berkah padanya." (HR.
Abu Daud no. 3764, hasan).
Hadits ini
kebcrkahan

menunjukkan
bahwa agar makan penuh keberkahan,
maka
bisa bertambah dengan makan berjama'ah (bersama-sama).

ucapkanlah

bismilah

serta

Keempat: Berdo'a ketika berbuka "Dzahabazh zhoma-u ..."


Ibnu 'Umar radhiyallahu

'anhuma berkata, Rasulullah ~

ketika telah berbuka mengucapkan:

'Dzahabazh zhoma'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru insya Allah (artinya: Rasa haus
telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan
Daud no. 2357, hasan).

insya Allah)'."
~.

(HR. Abu

23

RAMADHAN
TERAKHIR:Kiat-Kiat MemaksimalkanIbadahdi Bulan PenuhBerkah

Oo'a ini bukan berarti dibaca sebelum berbuka dan bukan berarti puasa itu baru batal
ketika membaca do' a di atas. Ketika ingin makan, tetap membaca 'bismillah'
sebagaimana
dituntunkan
santaplah

dalam
beberapa

sebagaimana

penjelasan

sebelumnya.

kurma, kemudian

makna tekstual

dari

Ketika berbuka,

mulailah

dengan

ucapkan do'a di atas 'dzahabazh

"}Jf I~!", berarti

membaca

zhoma-u

'bismillah',

lalu

...'. Karena do'a di atas

ketika setelah berbuka.

CATATAN : Adapun do'a berbuka, "Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika ajthortu (Va
Allah, kepada-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu aku berbuka)" Oo'a ini berasal dari
hadits hadits dho'if (Iemah). Begitu pula do'a berbuka, "Allahumma laka shumtu wa bika aamantu
wa 'ala rizqika afthortu"

(Va Allah, kepada-Mu

aku berpuasa dan kepada-Mu

aku beriman,

dan dengan

Mula 'Ali AI Oori mengatakan, '7ambahan "wa bika aamantu" adalah


tambahan yang tidak diketahui sanadnya, walaupun makna do'a tersebut shahih. Sehingga
rizkl-Mu

aku berbuka),

cukup do'a shahih yang kami sebutkan di atas (dzahabazh zhomau ...) yang hendaknya jadi pegangan dalam
amalan.

Kelima: Berdo'a secara umum ketika berbuka.


Ketika

berbuka

Manfaatkan
bersabda,

adalah

waktu

momenttersebut

mustajabnya
untuk

berdo'a

do'a.

Jadi janganlah

kepada Allah untuk

seorang

muslim

urusan dunia

melewatkannya.

dan akhirat.

Nabi ~

"Ada tiga orang yang do'anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia
berbuka, (3) Do'a orang yang terzholimi." (HR. Tirmidzi (2526) dan Ibnu Hibban (16/396), shahih). Ketika
berbuka adalah waktu terkabulnya do'a karena ketika itu orang yang berpuasa telah
ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri (Lihat Tuhfatul Ahwadzi (7/194).

menyelesaikan

Keenam : Memberi makan berbuka.


Jika kita diberi kefebihan rizki oleh Allah, manfaatkan
antaranya
bersabda,

adalah dengan memberi

makan berbuka

waktu Ramadhan untuk banyak-banyak


karena pahalanya

yang amat

berderma,

besar. Rasulullah

di
,;,;":;,,

"Slape memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut,
tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga." (HR. Tirmidzi (807), Ibnu Majah
(1746), dan Ahmad (5/192), hasan shahih)

Ketujuh: Mendoakan orang yang beri makan berbuka.


Ketika ada yang memberi
kit a tidak
'Abdullah

mampu

kebaikan kepada kita, maka balaslah semisal ketika diberi makan berbuka. Jika

membalas

bin 'Urnar, Nabi ~

kebaikannya

dengan

memberi

yang semisal,

maka doakanlah

ia.

Dari

bersabda,

-e

24

RAMADHAN TERAKHIR:

Kiat-Kiat Memaksimalkan Ibadah di Bulan Penuh Berkah

/ "Baranqsiopa yang memberi kebaikan untukmu, maka balaslah. Jika engkau tidak dapati sesuatu untuk
membalas kebaikonnvo, maka do'akanlab ia sampai engkau yakin engkau telah membalas kebaikannya."
(HR. Abu Daud (1672) dan Ibnu Hibban (8/199), shahih)
Ketika Nabi ~ diberi minum, beliau pun mengangkat kepalanya ke langit dan mengucapkan,

"Allahumma ath'im man ath'amanii wa asqi man asqoonii" (Ya Allah, berilah ganti makanan
kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang memberi
minuman kepadaku)". (HR. Muslim (2055)

Kedelapan: Ketika berbuka puasa di rumah orang lain.


Nabi ~

ketika disuguhkan makanan oleh Sa'ad bin 'Ubadah, beliau mengucapkan,

"A/thoro 'lndakumush shoo-imuuna wa akafa tho'amakumuf abroor wa shollat


'alaikumul mafaa-ikah [Orang-orang yang berpuasa berbuka di tempat kalian, orang-orang yang baik
menyantap makanan kalian dan malaikat pun mendo'akan agar kalian mendapat tahmat]." (HR. Abu Oaud
no. 3854 dan tbnu Majah no. 1747 dan Ahmad 3/118, shahih)

Kesembilan: Ketika menikmati susu sa at berbuka.


Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah ~
hendaknya ia berdoa:

bersabda, "Barang siapa yang Allah beri makan

"Affaahum
na baarik lanaa fiih! wa ath'imnaa khoiron minhu" (Va Allah,
berkahllah

kami padanya dan berilah kami makan yang lebih baik darinya). Barang siapa
yang Allah beri minum susu maka hendaknya ia berdoa: "Allaahumma baarik lanaa fiihi wa zidnaa
minhu" (Va Allah, berkahilah kami padanya dan tambahkanlah darinya). Rasulullah ~
bersabda, "Tkiak ada sesuatu yang bisa menggantikan makan dan minum selain susu." (HR. Tirmidzi no.
3455, Abu Daud no. 3730, lbnu Majah no. 3322, hasan)

Kesepuluh: Minum dengan tiga nafas dan membaca 'bismillah'.


Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata,

25

RAMADHAN TERAKHIR:

Kiat-Kiat Memaksimalkan Ibadah di Bulan Penuh Berkah

"Rasufullah ~ biasa minum dengan tiga nafas. Jika wadah minuman didekati ke mufut beliou, befiau
menyebut nama Allah Ta'ala. Jika selesai satu nafas, beliau bertahmid (memuji) Allah Ta'ala. Beliau
lakukan seperti ini tiga kati." (Shahih, As Silsilah Ash Shohihah no. 1277)

Kesebelas: Berdoa sesudah makan.


Oi antara do'a yang shahih yang dapat diamalkan dan memiliki keutamaan luar biasa adalah do'a yang
diajarkan dalam hadits berikut. Oari Mu'adz bin Anas, dari ayahnya ia berkata, Rasulullah ~
"Barang siapa yang makan makanan kemudian mengucapkan:

bersabda,

"Alhamdulillaahilladzii ath'amanii haadzaa wa rozaqoniihi min ghairi haulin


minnii wa laa quwwatin" (Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini, dan
merizkikan kepadaku tanpa daya serta kekuatan dariku), maka diampuni dosanya yang tefah lalu." (HR.
Tirmidzi no. 3458, hasan)
Namun jika

mencukupkan

dengan ucapan

"alharndullllah"

berdasarkan hadits Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Nabi ~

setelah

makan juga dibolehkan

bersabda,

"Sesungguhnya Allah Ta'ala sangat suka kepada hamba-Nya yang mengucapkan tahmid (afhamdufi//ah)
sesudah makan dan minum" (HR. Muslim no. 2734)
An-Nawawi rahimahu//ah mengatakan, "Jika seseorang mencukupkan dengan bacaan "alharndullllah" saja,
maka itu sudah dikatakan menjalankan sunnah." (Lihat Af-Minhaj Syarh Shahih Muslim, 17: 51)
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal Artikel www.muslim.or.id

4. Melaksanakan shalat Magrib berjamaah sebelum makan


5. Shalat ba'diyah Maghrib di rumah
Oari Zaid bin Tsabit radhiya/lahu anhu, bahwa Rasulullah ~ bersabda :

:P

II ;)(P , .'.
.~ : II ;JC:aJ\ ')}\,~
,,..- c./;. /' r--,
~.
0

/"

/.

4,.,...

"''''

#I.....

0\.j ,.

-:

,.

JJ

;~L

r-'~.r.!~ ,

",

,.

CI::'~

... r-'~

"Shafatfah di rumah-rumah kalian karena sebaik-baik shalat seseorang adalah yang difaksanakan di
rumahnya kecuali shafat wajib." (HR. al-Bukhari (6113) dan Muslim (781).
Anjuran dalam hadits-hadits ini bersifat umum yang meliputi semua jenis shalat sunnah rawatib dan shalat
sunnah secara mutlak kecuali shalat sunnah yang menjadi bagian dari syi'ar Islam, seperti shalat 'id, shalat
gerhana dan shalat Istisqa'. Oemikian apa yang dikemukakan oleh Imam an-Nawawi. (Lihat Shahiih Muslim
bi Syarhin Nawawi, (VI/67).

:lil

26

RAMADHAN TERAKHIR:

Kiat-Ktat Memaksimalkan

Ibadah di Bulan Penuh Berkah

Waktu #9 : Waktu Is~


1. Bersegeralah menuju masjid untuk shalat Isya
2. Menjawab adzan
3. Shalat Isya berjamaah
Imam Muslim meriwayatkan dari Abdurrahman bin Abi 'Amarah, ia berkata, "Utsman bin Affan
radhiyallahu 'anhu masuk ke masjid setelah shalat Maghrib, lalu dia duduk sendirian. Kemudian sayaduduk
bersamanya. Wahai putra saudaraku, aku mendengar Rasulullah ~

bersabda :

"Baranqsiapa shalat Isya berjama'ah, maka ia seperti sholot malam separuh malam. Dan barangsiapa
shalat Subuh berjama'ah maka ia seperti shalat malam semalam suntuk" (HR HR Muslim (1/454 no. 656),
Abu Dawud, at-Tirmidzi)
Yang dimaksud dengan sabda Nabi ~, "Dan barangsiapa shalat Shubuh berjama'ah maka seakan-akan ia
shalat semalam suntuk," adalah orang yang shalat Shubuh berjama'ahh setelah pada malamnya
melakukan shalat Isya' berjama'ah. Inilah yang seakan-akan shalat semalam suntuk.
Hal itu juga menjadi pilihan al-Mundziri dan bahwasanya penggabungan keduanya seperti shalat malam
semalam suntuk. (Lihat kitab Mukhtashar Sunan Abi Dawud, al-Mundziri (1/293). At-Targhiib wat Tarhiib
(1/343). Faidhul Qadiir, al-Mundziri (VI/165). Tuhfatul Ahwadzi, al-Mubarakfuri (1/13)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah ~

bersabda :

"Sesungguhnya shalat yang paling berat atas orang-orang munafik adalah shalat Isya' an shalat Shubuh,
seandainya mereka mengetahui pahala keduanya niscaya mereka akan menghadirinya walaupun dengan
merangkak. Sungguh aku telah berniat untuk memerintahkan iqamat dikumandangkan lalu aku menunjuk
seseorang untuk menjadi imam kemudian aku berangkat diiringi beberapa orang dengan ikatan kayu
bakar kepada orang yang tidak menghadiri shalat (jama'ah} lalu aku membakar rumah mereka dengan
api." (Muttafaqun alaihi : HRal-Bukhari (664) dan Muslim (651)

4. Mendengarkan taushiah Ramadhan jika ada


5. Shalat Tarawih berjamaah
Shalat ini dinamakan tarawih yang artinya istirahat karena orang yang melakukan shalat tarawih
beristirahat setelah melaksanakan shalat em pat raka'at. Shalat tarawih termasuk qiyamul lail atau shalat
malam. Akan tetapi shalat tarawih ini dikhususkan di bulan Ramadhan. Jadi, shalat tarawih ini adalah shalat
malam yang dilakukan di bulan Ramadhan. (Lihat AI laami' Ii Ahkamish Sholah, 3/63 ~an AI Mawsu'ah AI
Fiqhiyyah AI Kuwaitiyyah, 2/9630)

...

27

RAMADHAN TERAKHIR:

Kiat-Kiat Memaksimalkan Ibadah di Bulan Penuh Berkah

Adapun shalat tarawih tidak disyariatkan untuk tidur terlebih dahulu dan shalat tarawih hanya khusus
dikerjakan di bulan Ramadhan. Sedangkan shalat tahajjud menurut mayoritas pakar fiqih adalah shalat
sunnah yang dilakukan setelah bangun tidur dan dilakukan di malam mana saja. (AI Mawsu'ah AI Fiqhiyyah
AI Kuwaitiyyah, 2/9630)
Para ulama sepakat bahwa shalat tarawih hukumnya adalah sunnah (dianjurkan). Bahkan menurut Ahnaf,
Hanabilah, dan Malikiyyah, hukum shalat tarawih adalah sunnah mu'akkad (sangat dianjurkan). Shalat ini
dianjurkan bagi laki-Iaki dan perempuan. Shalat tarawih merupakan salah satu syi'ar Islam. (AI Mawsu'ah
AI Fiqhiyyah AI Kuwaitiyyah, 2/9631)

Keutamaan Shalat Tarawih


Pertama, akan mendapatkan

ampunan dosa yang telah lalu.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ~ bersabda,

"Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang
telah lalu akan diampuni." (HR.al-Bukhari (37) dan Muslim (759). '
Yang dimaksud qiyam Ramadhan adalah shalat tarawih sebagaimana yang dituturkan oleh An Nawawi.
(Lihat Syarh Muslim, 3/101)
Hadits ini memberitahukan bahwa shalat tarawih bisa menggugurkan dosa dengan syarat karena iman
yaitu membenarkan pahala yang dijanjikan oleh Allah dan mencari pahala dari Allah, bukan karena riya'
ataualasan lainnya. (Lihat Fathul Baari, 6/290)
Yang dimaksud "penqampunon dosa" dalam hadits ini adalah bisa mencakup dosa besar dan dosa kecil
berdasarkan tekstual hadits, sebagaimana ditegaskan oleh Ibnul Mundzir. Namun An Nawawi mengatakan
bahwa yang dimaksudkan pengampunan dosa di sini adalah khusus untuk dosa kecil, (Lihat Fathul Bari,
6/290)

Kedua, shalat tarawih bersama imam seperti shalat semalam penuh.


Dari Abu Ozar radhiya/lahu 'anhu, Nabi
beliau bersabda,

t~ pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya.

Lalu

"Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam
penuh." (HR. Ahmad dan Tirmidzi. Syaikh AI Albani dalam AI Irwa' (447) mengatakan bahwa hadits ini
shahih). Hal ini sekaligus merupakan anjuran agar kaum muslimin mengerjakan shalat tarawih secara
berjama'ah dan mengikuti imam hingga selesai.

28

RAMADHANTERAKHIR:

Kiat-Kiat Memaksimalkan Ibadah di Bulan Penuh BC'kc,h

========================,---Ketiga, shalat tar/awih adalah seutama-utamanya

shalat.

Ulama-ulama Hanabilah (madzhab Hambali) mengatakan bahwa seutama-utamanya


shalat sunnah adalah
shalat yang dianjurkan dilakukan secara berjama'ah. Karena shalat seperti ini hampir serupa dengan shalat
fardhu. Kemudian shalat yang lebih utama lagi adalah shalat rawatib (shalat yang mengiringi shalatfardhu,
sebelum atau sesudahnya). Shalat yang paling ditekankan dilakukan secara berjama'ah adalah shalat kusuf
(shalat gerhana) kemudian shalat tarawih. (lihat AI Mawsu'ah AI Fiqhiyyah AI Quwaitiyyah, 2/9633)

Fatwa Ulama: Bolehkah Shalat Tarawih 11 Raka'at Padahallmam

23 Raka'at?

Fatwa Syaikh Abdul 'Aziz bin Baaz rahimahullah


Soal: Jika seseorang shalat tarawih berjama'ah bersama imam yang 23 raka'at,
- hanya shalat 11 raka'at saja. Apakah perbuatan ini sesuai dengan sunnah?
Jawab: Yang sesuai dengan
Rasulullah ~ bersabda:

"Orang
suntuk"

yang shalat

tarawih

sunnah

adalah tetap

mengikuti

imam

namun orang tersebut

mengikuti imam meski ia shalat

sampai

se/esai, ditu/is

baginya

23 rakaat.

pahala

sha/at

Karena

semalam

(HR. At Tirmidzi, no. 734, lbnu Majah, no. 1317, Ahmad, no. 20450)

dalam lafazh yang lain:

"Ditufis baginya pahala shalat di sisa matamnya"

(HR. Ahmad, no. 20474)

Maka yang paling afdhal bagi seorang ma'mum adalah mengikuti imam sampai imam selesai. Baik ia
shalat 11 rakaat maupun 23 rakaat, atau jumlah rakaat yang lain. Inilah yang paling baik.
Selain itu, shalat tarawih 23 rakaat pernah dilakukan oleh Umar Radhiallahu'anhu dan sahabat yang lain.
Ini bukanlah keburukan, bukan pula kebid'ahan. Bahkan shalat tarawih 23 rakaat adalah sunnah Khulafa Ar
Rasyidin. Hal ini memiliki dalil dari hadits Ibnu Umar radhiallahu'anhuma,
duo rokaat-dua rakaat. lika engkau khawatir
rakaatnya ganjil" (Muttafaqun 'i1aihi)

akan datanya [ajar

dari Nabi~:

maka shatattah

"Shokit ma/am itu

1 rakaat agar jumlah

,;Jr::,

Rasulullah
katakan:

5-~

tidak membatasi rakaat shafat malam dengan batasan jumlah tertentu,

namun yang beliau


o

J"

?~JD\oJCp
"Sbolat rna/am itu dua rakaat-duo rakaat"
Namun memang

lebih afdhal jika imam mengerjakan

shalat tarawih sebanyak

11 rakaat atau 13 rakaat

dengan salam setiap 2 rakaat. Karena inilah yang paling sering dipraktekan Rasulullah ~ pada shalat
malamnya. Alasan lain, karena shalat tarawih 11 atau 13 rakaat lebih sesuai dengan kondisi kebanyakan
orang (tidak terlalu be rat, pent) di bulan Ramadhan ataupun di luar bulan Ramadhan. Namun bila ada yang
melakukannya lebih dari itu, atau kurang dari itu, tidak masalah. Karena perkara rakaat tarawih adalah
perkara yang longgar.
Sumber: http://www.ibnbaz.org.sa/mat/1028
Penerjernah:

Yulian Purnama

Artikel www.muslim.or.id

29

RAMADHAN TERAKHIR: Kiat-Kiat Memaksimalkan Ibadah di Bulan Penuh Berkah

Waktu
#10 : Setelah Shalat Tarawih
,

=}

1. Bacalah al-Qur'an minimal 100 ayat


Dari Tamim Ad-Dari radhiyallahu 'anhu menuturkan Rasulullah ~ bersabda :

"Barangsiapa membaea seratus ayat pada satu malam, shalat semalam penuh dicatat un tuknya". (HR
Ahmad (AI-Fath Ar-Rabbani, matan hadits ini sesuai dengan riwayatnya (XI/18), Darimi (3450), dishahihkan
AI-Albani dalam Shahih AI-Jami' (6468).

2. Membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah


Dari Abu Mas'ud radhiyallahu 'anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah ~

bersabda :

"Barangsiapa membaca dua ayat terakhir surat AI-Baqaraoh' pada satu malam, keduanya telah
meneukupinya". (HR Ahmad (AI-Fath Ar-Rabbani XVIII/99), al-Bukhari (matan hadits sesuai riwayatnya),
Muslim (807), Abu Daud (1397), Tirmidzi (2881), Ibnu Majah (1369) Darimi (1487).
Menurut Imam Nawawi : kata kafataahu (telah mencukupinya) maknanya adalah mencukupi dari shalat
malam. Pendapat lain mengatakan, ia terjaga dari syaitan. Ada pula yang mengatakan, ia terjaga dari
berbagai musibah. (Shahiih Muslim bisyarhin Nawawi (VI/430, {807}.
Adapun menurut Ibnu Hajar, mengenai beberapa makna tersebut, semuanya bisa. Wallahu a'iam.
Pendapat pertama secara tegas dikuatkan oleh riwayat Ahim dari AI-Qamah dari Abu Mas'ud secara marfu'
: "Barangsiapa membaca penutup surat Al-Baqarah, ia sudah mencukui dari shalat malam. (Fathul Baari
Syarah Shahih al-Bukhari, Ibnu Hajar AI-Asqalani {VI11/673,(SOlO).

3. Membaca surat al-Mulk


I:.iL

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah ~ bersabda,

"Satu surat dalam al-Qur'an (yang terdiri dari) tiga puluh ayat (pada hari kiamat) akan memberi syafo'at
(dengan izin Allah Ta'alo} bagi orang yang selalu membaeanya (dengan merenungkan artinya) sehingga
Allah mengampuni (dosa-dosa)nya, (yaitu surat al-Mulk): "Motu: SueiAllah Yang di tangan-Nyalah segala
kerajaan/kekuasaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu". Dalam riwayat lain: "...sehingga dia
dikeluarkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surqa". (HR Abu Dawud (no. 1400), at-Tirmidzi (no.
2891), Ibnu Majah (no. 3786), Ahmad (2/299) dan ai-Hakim (no. 2075 dan 3838), dinyatakan shahih oleh alHakim dan disepakati oleh imam adz-Dzahabi, serta dinyatakan hasanoleh at-Tirmidzi dan syaikh al-Albani.
Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan membaca surat in; secara kontinyu ("Faidhul
Qadiir" (2/453), karena ini merupakan sebab untuk mendapatkan syafa'at dengan izin Allah Ta'ala.

...

30

R.M\ADHAN TERAKHIR: Kiat-Kiat Memaksimalkan Ibadah di Bulan Penuh Berkah

Hadits ini semakna dengan hsdits lain dari Anas bin Malik rodhiyaflahu 'anhu bahwa Rasulullah ~
bersabda, "Satu surat dalam af-Our'an yang hanya (terdiri dari) tiga puluh ayat akan membela orong yang
selalu membacanya (di hadapan Allah Ta'olo] sehingga dia dimasukkan ke dalam surqa, yaitu surat: "Maha
Sud Allah Yang di tangan-Nyalah segala .kerojaan/kekuasaan"(HR ath-Thabarani dalam "al-Mu'jamul
ausath" (no. 3654) dan "al-Mu'iamush shagiir" (no. 490), dinyatakan shahih oleh al-Haitsami dan Ibnu
Hajar (dinukil dalam kitab "Faidhul Oadiir" 4/115) dan dinyatakan hasan oleh syaikh al-Albani dalam
"ShahiihuJjaami'ish shagiir" (no. 3644).
Beberapa

faidah penting yang terkandung

dalam hadits ini:

Keutamaan dalam hadits in; diperuntukkan bag; orang yang selalu membaca surat al-Mulk dengan
secara kontinyu disertai dengan merenungkan kandungannya dan menghayati artinya. ("FaidhuJ
Oadiir" (4/115).].

Surat ini termasuk surat-surat al-Qur'an yang biasa dibaca oleh Rasulullah ~ sebelum tidur di
malam hari, karena agungnya kandungan maknanya. (HR at-Tirmidzi (no. 2892) dan Ahmad (3/340),
dinyatakan shahih oleh syaikh al-Albani dalam "ash-Shahiihah" (no. 585).

Sebagian dari ulama ahli tafsir menamakan surat ini dengan penjaga/pelindung dan penyelamat
(dari azab kubur)[ Tafsir al-Qurthubi" (18/205).], akan tetapi penamaan ini disebutkan dalam hadits
yang lemah["Dha'iifut targiibi wat tarhiib" (no. 887).

AI-Qur'an akan memberikan syafa'at (dengan izin Allah) bagi orang yang membacanya (dengan
menghayati artinya) dan mengamalkan isinya["Bahjatun naazhiriin" (2/240).], sebagaimana sabda
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Bacalah al-our'an, karena sesungguhnya bacaan ol-Our'an
itu akan datang pada hari kiamat untuk memberi syaja'at bagi orong-orong yang membacanya
(sewaktu di dunia)" (HSRMuslim (no. 804)

Penulis: Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, MA

Artikel www.muslim.or.id

Vval<tu #11 : Iltenjelang Tidur


1. Dilarang tidur terlalu malam jika tidak ada keperluan
Tidur yang paling dibenci Nabi ~

adalah ketika tidur sebelum isya'. Sesuai dari sabda beliau yaitu :

"Bahwasanya Rasulullah ~ membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang
tidak bermanfoat} seteiahnya." (HRal-Bukhari (568) dan Muslim (647)

2. Berwudhu' sebelum tidur.


Dari Ibnu Abbas rodhiyaflahu 'anhuma, bahwasanya Rasulullah ~

bersabda :

RAMADHAN TERAKHIR:

31

Kiat-Kiat Memaksimalkan

Ibadah di Bulan Penuh Berkah

"Sucikanlah badan-badan kalian dan semoga Allah mensucikan kalian, karena tidak ada seorang hamba
pun yang tidur dj malam hari dalam keadaan sud melainkan Mafaikat akan bersamanya dafam kainnya
dan tidak sesaat'pun ia membafikkan badannya mefainkan Mafaikat mengucapkan : "Ya Allah, ampunifah
hamba-Mu ini, karena sesungguhnya ia tidur dafam keadaan sue;" (HR Thabrani, AI Hafizh AI-Mundziri
berkata : Hadits ini diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam Af-Ausath dengan sanad jayyid. AI Hafizh Ibnu
Hajar menghukumi sanadnya dengan jayyid (Fathul Bari (Xl/109)

3. Membaca do'a sebelum tidur


Pada waktu ini, kita dianjurkan membaca surat AI-Ikhlash, AI-Falaq, An-Naas dengan terlebih dahulu
mengumpulkan kedua telapak tangan, lalu keduanya ditiup, lalu dibacakanlah tiga surat ini. Setelah itu,
kedua telapak tangan tadi diusapkan pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala,
wajah, dan tubuh bagian depan. Cara seperti tadi diulang sebanyak tiga kali.
Dari 'Aisyah, beliau radhiyallahu 'anita berkata,
o

\.
If)
~

,.

o ~JJ~

A..

~J ( :1;...i Ail\ ~,
\.
.Y> if)

i~
I~ ,,"-. i-o~
.J c.s-- -;t! ~

CI

/'

..

"

r -' .:. :.~ r-'


....~~ ~~~~.
~(.
JI
~i \~I 0t)
~aD- .r1("" ~~
J!. : l>J:
. 1""

1~_.:.
~

~ ~.
~~

"

t~ ~

..

...

(I)",

'"

' ~ ~...
- \ L. ,,"~.. ~
r-' (
. ,

..

'"

. #I

8\'

J"
..."

...

-ul"''':
~

...,.

III

~ . , i \. '
J

y f.
'"

",

..

;)

if

0-y.:; 2lJ~

",

)
I)

,....

.,,.

.' _

~
0

"-

"-

tP

'

...-~I\0\

iI!

"

...

..

ri

-I ~II ~ , . ,
(J-u<- y f. ;)
0t

\:~~ o...L....;.....
l~.\L.J~
u...~

~,...

"Nabi ~ ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya
lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibocokon 'QuI huwallahu ahad' (surat AI Ikhlash), 'QuI
a'udzu birobbif [alaq' (surat AI Falaq) dan 'QuI a'udzu birobbin naas' (surat An Naas). Kemudian beliau
mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepaia,
wajab, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga koii." (HR. Bukhari no. 5017)

Abu Nida Fatahullah (021) 9862 2727, 0818 8565 52

Yang Dibolehkan Ketika Puasa

Yang, Dibolehkan Ketika Puasa


1

Bagi hamba yang masih memiliki tabi'at baik pasti mengetahui bahwa Allah selalu menginginkan
kemudahan dan bukan menginginkan kesulitan bagi hamba-Nya. Dalam perihal puasa, Allah Ta'ala juga
menginginkan demikian dan ingin menghilangkan kesulitan dari hamba-Nya. Berikut ini adalah beberapa
hal yang dibolehkan oleh syari'at ini dan tidak membatalkan puasa :

1. Mendapati waktu fajar dalam keadaan junub.


Dari 'Aisyah dan Ummu Salamah radhiyallahu 'anhuma, mereka berkata,

"Nabi ~ pernah mendapati waktu [ajar (waktu Shubuh) da/am keadaan junub karen a bersetubuh dengan
lstrinya, kemudian beliau shallallahu 'a/aihi wa sallam mandi dan tetap berpuasa." (HR. Bukhari no. 1926.)
Istri tercinta Nabi ~, 'Aisyah radhiyallahu 'anha berkata,

"Rasulullah ~

pernah menjumpai

waktu [ajar di bulan Ramadhan dalam keadaan junub bukan karena

mimpi basah, kemudian beliau ~ mandi dan tetap berpuasa." (HR. Muslim no. 1109.)

2. Bersiwak ketika berpuasa.


Dari Abu Hurairah, Nabi ~ bersabda :

"Seandainya tidak memberatkan


umatku niscaya akan kuperintahkan mereka untuk menyikat gigi
(bersiwak) setiap kali berwudhu." (HR al-Bukhari dalam kitab Shahih-nya secara mu'allaq (tanpa sanad).
Dikeluarkan pula oleh Ibnu Khuzaimah 1/73 dengan sanad lebih lengkap. Syaikh AI Albani mengatakan
bahwa sanad hadits ini shahih.)
Imam AI Bukhari membawakan hadits di atas (tanpa sanad) dalam judul Bab "Siwak basah dan kering bagi
orang yang berpuasa". Judul bab ini mengisyaratkan bahwa Imam AI Bukhari ingin menyanggah sebagian
ulama (seperti ulama Malikiyah dan Asy Sya'bi) yang memakruhkan untuk bersiwak ketika berpuasa
dengan siwak basah. (Fathul Bari, 4/158.)
Ibnu Taimiyah menjelaskan, "Adapun siwak (ketika berpuasa) maka itu dibolehkan tanpa ada
perselisihan di antara para ulama. Akan tetapi, para ulama berselisih pendapat tentang makruhnya hal itu
jika dilakukan setelah waktu zawal (matahari tergelincir ke barat). Ada dua pendapat yang masyhur dari
Imam Ahmad dalam masalah ini. Namun yang tepat, tidak ada dalil syari'i yang mengkhususkan bahwa hal
tersebut dimakruhkan. Padahal terdapat dalil-dalil umum yang membolehkan untuk bersiwak." (Majmu' AI
Fatawa. 25/266.\

..

Yang Dibolehkan Ketika Puasa

2
1

Penulis Tuhfatul Ahwadzi mengatakan, "Hadits-hadils yang semakna dengan di atas yang membicarakan
keutamaan bersiwak adalah hadits mutlak yang menunjukkan bahwa siwak dibolehkan setiap saat. Inilah
pendapat yang lebih tepat." ttubfotut Ahwadzi, 3/345.)
Syaikh Muhammad bin Sholih AI Utsaimin mengatakan, "Yang benar adalah siwak dianjurkan bagi orang
yang berpuasa mulai dari awal hingga akhir siang." (Majmu' Fatwa wa Rosa'il Ibnu 'Utsaimin, 17/259)
Dalil yang menunjukkan mengenai keutamaan siwak adalah hadits 'Aisyah. Dari 'Aisyah, Rasulullah ~
bersabda,

"Bersiwak itu akan membuat mulut bersih dan diridhoi oleh Allah." (HR. An Nasai no. 5 dan Ahmad 6/47.
Syaikh AI Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.
Adapun menggunakan pasta gigi ketika puasa lebih baik tidak digunakan ketika berpuasa karena pasta gigi
memiliki pengaruh sangat kuat hingga bisa mempengaruhi bagian dalam tubuh dan kadang seseorang tidak
merasakannya. Waktu untuk menyikat gigi sebenarnya masih lapang. Jika seseorang mengakhirkan untuk
menyikat gigi hingga waktu berbuka, maka dia berarti telah menjaga diri dari perkara yang dapat merusak
puasanya. (Majmu' Fatawa wa Rosaillbnu 'Utsaimin, 17/261-262.)

3. Berkumur-kumur

dan memasukkan air ke dalam hidung asal tidak berlebihan.

':/);:0

Nabi ~ bersabda,

"Bersungguh-sungguhlah dalam beristinsyaq (memasukkan air dalam hidung) kecuali jika engkau
berpuasa." (HR. Abu Daud no. 142, Tirmidzi no. 788, An Nasa'i no. 87, Ibnu Majah no. 407, dari Laqith bin
Shobroh. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits tersebut hasan shahih. Syaikh AI Albani mengatakan bahwa
had its tersebut shahih.)
lbnu Taimiyah menjelaskan, "Adapun berkumur-kumur dan beristinsyaq (mernasukkan air dalam hidung)
dibolehkan bagi orang yang berpuasa berdasarkan kesepakatan para ulama. Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam dan para sahabat juga berkumur-kumur dan beristinsyaq ketika berpuasa.... Akan tetapi, dilarang
untuk berlebih-Iebihan ketika itu." (Majmu' AI Fatawa, 25/266.)
Juga tidak mengapa jika orang yang berpuasa berkumur-kumur meski tidak karena wudhu dan mandi.
(Shahih Fiqh Sunnah, 2/112.)
Jika masih ada sesuatu yang basah -yang tersisa sesudah berkumur-kumur- di dalam mulut lalu tertelan
tanpa sengaja, seperti itu tidak membatalkan puasa karena sulit dihindari. Ibnu Hajar rahimahullah
mengatakan, "Jika dikhawatirkan sehabis bersiwak terdapat sesuatu yang basah di dalam mulut (seperti
sesudah berkumur-kumur dan masih tersisa sesuatu yang basah di dalam mulut), maka itu tidak
membatalkan puasa walaupun sesuatu yang basah tadi ikut tertelan." (Fathul Bari, 4/159.)

Yang Dibolehkan Ketika Puasa

4. Bercumbu dan mencium istri selama aman dari keluarnya mani.


1

Orang yang berpuasa dibolehkan bercumbu dengan istrinya selama tidak di kemaluan dan selama
terhindar dari terjerumus pada hal yang terlarang. Puasanyatidak batal selama tidak keluar mani. (lihat Al
Mawsu'ah AI Fiqhiyah, 2/13123 dan Shahih Fiqh Sunnah, 2/110-111.) An Nawawi rahimahullah
mengatakan, 'Tidak ada perselisihan di antara para ulama bahwa bercumbu atau mencium istri tidak
membatalkan puasa selama tidak keluar mani". (al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, 7/215.)
Dalil-dalil berikut menunjukkan bolehnya bercumbu dengan istri ketika berpuasa sebagaimana dilakukan
oleh Nabi ~ dan beberapa sahabat radhiya/lahu 'annum.
Dari 'Aisyah radhiya/lahu 'anha, beliau berkata,

"Nabl ~

biasa mencium dan mencumbu istrinya sedangkan beliau ~

dalam keadaan berpuasa. Beliau

~ melakukan demikian karena beliau adalah orang yang paling kuat menahan syahwatnya. (HR. Bukhari
no. 1927 dan Muslim no. 1106.)
N

Dari Jabir bin 'Abdillah, dari 'Umar Bin AI Khaththab, beliau berkata,

"Pada suatu hari aku rindu dan hasratku muncul kemudian aku mencium istriku padahal aku sedang
berpuasa, maka aku datang kepada Nabi ~

dan aku berkata, "Hari ini aku melakukan suatu kesalahan

besar, aku telah mencium istriku padahal sedang berpuasa" Rasulullah ~ bertanya, "Bagaimana
pendapatmu jika kamu berpuasa kemudian berkumur-kumur?" Aku menjawab, "Seperti itu tidak
mengapa." Kemudian Rasuluffah ~ bersabda, "Lolu apa masalahnya?" (HR. Ahmad 1/21. Syaikh Syu'aib AI
Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim).
Masyruq pernah bertanya pada 'Aisyah,

NApa yang dibolehkan bagi seseorang terhadap istrinya ketika puasa? 'Aisyah menjawab, 'Segala sesuatu
selain jima' (bersetubuh}'." (Riwayat ini disebutkan dalam Fathul Bari (4/149), dikeluarkan oleh 'Abdur
Rozaq dengan sanad yang shahih).

..

Yang Dibolehkan Ketika Puasa


)

5. Bekam dan donor darah jika tidak membuat lemas.


Daltl-dalil berikut menunjukkan dibolehkannya bekam bagi orang yang berpuasa.

Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhutno berkata bahwa Nabi ~


berpuasa. (HR. al-Bukhari no. 1938)

berbekam dalam keadaan berihram dan

Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu ditanya, "Apakah kalian tidak menyukai berbekam bagi orang yang
berpuoso?" Beliau berkata, 'Tidak, kecuati jika bisa menyebabkan lemah." (HR. al-Bukhari no. 1940)

Menurut jumhur (mayoritas ulama) yaitu Imam Abu Hanifah, Malik, Asy Syafi'i, berbekam
tldaklah membatalkan
puasa. Pendapat ini juga dipilih oleh Ibnu Mas'ud, Ibnu 'Umar, Ibnu
'Abbas, Anas bin Malik, Abu Sa'id AI Khudri dan sebagian ulama salaf.
Imam Asy Syafi'i dalam AI Umm mengatakan, "Jika seseorang meninggalkan bekamketika puasa dalam
rangka kehati-hatian, maka itu lebih aku sukai. Namun jika ia tetap melakukan bekam, aku tidak
menganggap puasanya batal." (AI Umm, 2/106.)
Di antara alasan bahwa bekam tidaklah membatalkan puasa:
Alasan pertama: Soleh jadi hadits yang menjelaskan batalnya orang yang melakukan bekam dan di bekam
adalah hadits yang telah di mansukh (dihapus) dengan hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu Sa'id AI
Khudri berikut:

"Nabi ~ memberi keringanan (rukhsoh) bagi orang yang berpuasa untuk mencium istrinya dan
berbekom." (HR. Ad Daruquthni 2/183 dan lbnu Khuzaimah 7/247). Ad Daruqutni mengatakan bahwa
semua periwayat dalam hadits ini tsiqohjterpercaya kecuali Mu'tamar yang meriwayatkan secara mauquf _
yaitu hanya sampai pada sahabat-. Syaikh AI Albani dalam Irwa' (4/74) mengatakan bahwa semua
periwayat hadits ini tsiqohjterpercaya, akan tetapi dipersilihkan apakah riwayatnya marfu' -sampai pada
Nabi- atau mawquf -sampai sahabat-.
Ibnu Hazm mengatakan, "Hadits yang menyatakan bahwa batalnya puasa orang yang melakukan bekam
dan orang yang dibekam adalah hadits yang shohih -tanpa ada keraguan sama sekali-. Akan tetapi, kami
menemukan sebuah hadits dari Abu Sa'id : "Nabl ~ memberi keringanan (rukhsoh) bagi orang yang
berpuasa untuk berbekam", Sanad hadits ini shohih. Maka wajib bagi kita untuk menerimanya. Yang
namanya rukhsoh (keringanan) pasti ada setelah adanya 'azimah (pelarangan) sebelumnya. Hadits ini
menunjukkan bahwa hadits yang menyatakan batalnya puasa dengan berbekam (baik orang yang
melakukan bekam atau orang yang dibekam) adalah hadits yang telah dinaskh (dlhapps]."] Dinukil dari AI
trwa', 4/74.]

Yang Dibolehkan Ketika Puasa

Setelah membawakan pernyataan Ibnu Hazm di atas, Syaikh AI Albani mengatakan, "Hadits semacam ini
dari berbagai jalur adalah hadits yang shohi~ -tanpa ada keraguan sedikitpun-. Hadits-hadits in;
menunjukkan bahwa hadits yang menyatakan lJatalnya puasa karena bekam adalah hadits yang telah
dihapus (dinaskh). Oleh karena itu, wajib bagi kita mengambil pendapat ini sebagaimana yang dinyatakan
oleh Ibnu Hazm rahimahullah di atas." (Allrwa', 4/75.)
Alasan kedua: Pelarangan berbekam ketika puasa yang dimaksudkan dalam hadits adatah bukan
pengharaman. Maka hadits: "Orang yang melakukan bekam dan yang dibekam batal puasanya" adalah
kalimat majas. Jadi maksud hadits tersebut adalah bahwa orang yang membekam dan dibekam bisa
terjerumus dalam perkara yang bisa membatalkan puasa. Yang menguatkan hal ini adalah hadits yang
diriwayatkan oleh 'Abdur Rahman bin Abi Layla dari salah seorang sahabat Nabi ~, beliau ~ bersabda,

"Rasulullah ~ melarang berbekam dan puasa wishol -namun tidak sampai mengharamkan-, ini masih
berlaku bagi sahabatnya." ~HR.Abu Daud no 2374. Hadits ini tidaklah cacat, walaupun nama sahabat tidak

disebutkan.

Syaikh AIAlbani mengatakan bahwa had its ini shohih.)

Jika kita melihat dalam hadits Anas yang telah disebutkan, terlihat jelas bahwa bekam itu terlarang ketika
akan membuat lemah. Anas ditanya,

"Apakah kalian tidak menyukai berbekam bagi orang yang berpuasa?" Anas menjawab, "Tidak, kecuali jika
bisa menyebabkan lemah. "

Dengan dua alasan di atas, maka pendapat mayoritas ulama kami nilai lebih kuat yaitu bekam tidaklah
membatalkan puasa. Akan tetapi, bekam dimakruhkan bagi orang yang bisa jadi lemas. Termasuk dalam
pembahasan bekam ini adalah hukum donor darah karena keduanya sama-sama mengeluarkan darah
sehingga hukumnya pun disamakan. (Lihat Shahih Fiqh Sunnah, 2/113-114.)

6. Mencicipi makanan selama tidak masuk dalam kerongkongan


Dari Ibnu 'Abbas radhiyaflahu 'anhuma, ia mengatakan,

"Tidak mengapa seseorang yang sedang berpuasa mencicipi cuka atau sesuatu, selama tidak masuk
sampai ke kerongkongan." (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Mushonnaf 2/304. Syaikh AI Albani dalam Irwa' no.

937 mengatakan

bahwa riwayat ini hasan.)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, "Mencicipi makanan dimakruhkan jika tidak ada hajat, namun
tidak membatalkan puasa. Sedangkan jika ada hajat, maka dibolehkan sebagaimana berkumur-kumur
ketika berpuasa." (Majmu' AI Fatawa, 25/266-267.)
Yang termasuk dalam mencicipi adalah adalah mengunyah
membantu mengunyah makanan untuk si kecil.

makanan

untuk suatu kebutuhan

seperti

i~

Yang Dibolehkan Ketika Puasa

f
Abdur Rozaq dalam mushonnaf-nya membawakan Bab 'Seorang wanita
mengunyah makanan untuk
anaknya sedangkan dia dalam keadaan berpuasa dan dia mencicipi sesuatu darinya'. 'Abdur Rozaq
membawakan beberapa riwayat di antaranya dari Yunus, dari AI HasanAI Bashri, ia berkata,

"Aku melihat Yunus mengunyah makanan untuk anak kecil -sedangkan beliau dalam keadaan betpuasa-.
Beliau mengunyah kemudian beliau mengeluarkan hasil kunyahannya tersebut dari mulutnya, lafu
diberikan pada mulut anak keeil tersebut." (HR. 'Abdur Rozaqdalam Mushonnaf-nya (4/207).

7. Bercelak dan tetes mata


Bercelak dan tetes mata tidaklah membatalkan puasa (Lihat Shifat Shaum Nabi, hal. 56 dan Shahih Fiqh
Sunnah, 2/115.). Ibnu Taimiyah menjelaskan, "Pendapat yang lebih kuat adalah hal-hal ini tidaklah
membatalkan puasa. Karena puasa adalah bagian dari agama yang perlu sekali kita mengetahui dalil khusus
dan dalil umum. Seandainya perkara ini adalah perkara yang Allah haramkan ketika berpuasa dan dapat
membatalkan puasa, tentu Rasulullah ~
oleh beliau ~,

akan menjelaskan kepada kita. Seandainya hal ini disebutkan

tentu para sahabat akan menyampaikannya pada kita sebagaimana syariat lainnya sampai
4'~

pada kita. Karena tidak ada satu orang ulama pun menukil hal ini dari beliau ~ baik hadits shohih, dho'if,
musnad (bersambung sampai Nabi) ataupun mursal (sanad di atas tabi'in terputus), dapat disimpulkan
bahwa beliau ~ tidak menyebutkan perkara ini (sebagai pembatal). Sedangkan hadits yang menyatakan
bahwa bercelak membatalkan puasa adalah hadits yang dho'if (Iemah). Hadits tersebut dikeluarkan oleh
Abu Daud dalam sunannya, namun selain beliau tidak ada yang mengeluarkannya. Hadits tersebut juga
tidak terdapat dalam musnad Ahmad dan kitab referensi lainnya." (Majmu' AI Fatawa, 25/234.)
AI Hasan AI Bashri mengatakan,

"Tidak mengapa bereelak untuk orang yang berpuosa." (HR 'Abdur Rozaq dengan sanad yang shahih. Lihat
Fathuf Bari, 4/154.

8. Mandi dan menyiramkan air di kepala untuk membuat segar


Bukhari membawakan Bab dalam kitab shohihnya 'Mandl untuk orang yang berpuasa.' Ibnu Hajar berkata,
"Maksudnya adalah dibolehkannya mandi untuk orang yang berpuasa.
Az Zain ibnul Munayyir berkata bahwa mandi di sini bersifat mutlak mencakup mandi yang dianjurkan,
diwajibkan dan mandi yang sifatnya mubah. Seakan-akan beliau mengisyaratkan tentang lemahnya
pendapat yang diriwayatkan dari 'Ali mengenai larangan orang yang berpuasa untuk memasuki karnar
mandi. Riwayat ini dikeluarkan oleh 'Abdur Rozaq, namun dengan sanad dho'if. Hanafiyah bersandar
dengan hadits ini sehingga mereka melarang (memakruhkan) mandi untuk orang yang berpuasa." (Fathul
Bari,4/153)
Hal ini juga dikuatkan oleh sebuah riwayat dari Abu Bakr bin 'Abdirrahman, beliau berkata,

Yang Dibolehkan Ketika Puasa

"Sungguh, aku melihat Rasulullah ~ di AI 'Aroj mengguyur kepalanya -kareno keadaan yang sangat haus
atau sangat terik- dengan air sedangkan beliau dalam keadaan berpuasa. "(HR. Abu Daud no. 2365.)
Penulis Aunul Ma'bud mengatakan, "Hadits ini merupakan dalil bolehnya orang yang berpuasa untuk
menyegarkan badan dari cuaca yang cukup terik dengan mengguyur air pada sebagian atau seluruh
badannya. Inilah pendapat mayoritas ulama dan mereka tidak membedakan antara mandi wajib, sunnah
atau mubah." ('Aunul Ma'bud, 6/352.)

9. Menelan dahak.
Menurut madzhab Hanafiyah dan Malikiyah, menelan dahak (Dahak adalah sesuatu yang keluar dari
hidung atau lendir yang naik dari dada.) tidak membatalkan puasa karena ia dianggap sama seperti air
ludah dan bukan sesuatu yang asalnya dari luar. (Lihat AI Mawsu'ah AI Fiqhiyah, 2/9962 dan Shahih Fiqh
Sunnah,2/117.)
-

10. Menelan sesuatu yang sulit dihindari.


Seperti masih ada sisa makanan yang ikut pada air ludah dan itu jurnlahnva sedikit serta sulit dihindari dan
juga seperti darah pada gigi yang ikut bersama air ludah dan jumlahnya sedikit, maka seperti ini tidak
mengapa jika tertelan. Namun jika darah atau makanan lebih banyak dari air ludah yang tertelan, lalu
tertelah, puasanya jadi batal. (lihat Shahih Fiqh Sunnah, 2/118.)

11. Makan, minum, jima' (berhubungan badan) dalam keadaan lupa.


12. Muntah yang tidak sengaja.
Demikian sajian tentang hal-hal yang bukan merupakan pembatal puasa, namun masih dibolehkan ketika
berpuasa. Semoga bermanfaat.

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

.Artikel www.muslim.or.id

Dirapikan dan diprint oleh :

Abu Nida Fatahullah (021) 9862 2727,0818 8565 52

Silsilah Kajian Ilmiah : TERKENAL, Tapi BUKAN DO' A Yang Oicontohkan

Nabi

Terkenal, Tapi BpKAN


Do'a BERBUKA PUASA Contoh Nabi
===============================================================================================

"Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, aku beriman kepada-Mu dan dengan rizki dari-Mu aku
berbuka, dengan rahmat-Mu, wahai Dzat yang menyayangi orang-orang yang penyayang"

CATATAN PENTING :

Do'a berbuka puasa ini sudah begitu menyebar di tengah kaum muslim in. Ternyata
berasal dari hadits-hadits yang dha'if (Iemah), narnun tidak ada yang redaksi
seperti di atas.

Sudah selayaknya seorang muslim memilih do'a yang shahih, dan meninggalkan
do'a yang tidak ada contohnya dari Nabi ~.

Jika ada yang mengatakan ada sumbernya dari hadits Nabi ~, harap ditanyakan,
haditsnya riwayat siapa, nomor haditsnya, dan terdapat dalam kitab apa ?
Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad ~.

Do'a Berbuka Puasa Contoh Nabi ~i


============================================~==~=========~===================================================
~

Sebelum minum hanya membaca "~'


"
~"o

/0

~"setelah
"

itu baca do'a ini :

"
0

Gl

~\ ~Th ~\~ ,J';'~,


G:jJ/
'~Jo.r
J~t\ /.
~\J/
J.

JGl

,~\

/
~1~~

"Dzanabcuh zhoma'u wabtallatil 'uruuqu wa tsabatal ajru insyaa Allaah"


"Dahaga telah lenyap, urat-urat telah basah dan pahala atau ganjaran tetap ada insya Allah"
Hadits Hasan: HR Abu Dawud (2357), an-Nasa'! (1/66), ad-Daru Quthni (11/185),ia mengatakan, "Sanad
hadits ini hasan.", ai-Hakim (1/422), al-Baihaqi (IV/239),
Ashbahani dalam at-Tarqhiib (1777)

al-Baghawi (1740), Ibnu Sunni (478), dan al-

Silsilah Kajian Ilmiah : TERKENAl, Tapi BUKAN DO' A Yang Dicontohkan

Hadits
~i W!

4~

Nabi
I

Dha'if Tentang Do/a Berbuka Puasa '

J~a;iujJf ~J) Js.J ,~


4

~ ~\ : J~ ~f

\~!~ ~\
.~...

~t5-: J~ v"~ ';1 Y


11'"

~I~I
"Dari Ibnu Abbas radhiyallahu
'anhu berkata, "Rasulullah ~,
apabila hendak berbuka, beliau
mengucapkan : "Wahai Allah! UntukMu kami berpuasa dan dengan rizki dari Mu kami berbuka. Ya
Allah! Terimalah amalan kaml !Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui",
(HR ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabir (XIVI 13, no. 12720), ad-Dam Quthni Sunan-nya (ll/185), Ibnu
Sunni dalam 'Amalul Yaumi wal Lailah (482)
Keterangan
Hadits : Hadits ini Dha'if Jiddan (lemah sekali) : Hadits ini telah dilemahkan
Imam Ibnul Qayyim, Ibnu Hajar, al Haitsami dan al-Albani rahimahumullah dan lain-lain.

oleh

Lihat : Mizanul I'tidal (lI/666) at-Talkhis (1I/911), Majma'uz Zawaa'id (Ill/l 56), Syarhus Sunnah (VII1741), Jaami'
Masanid (32/3038), Zadul Ma'ad (1I/51), Irwa'ul GhaUI (4/36-39), Shahihul Adzkar wa Dha 'iifuhu (V553).

Hadits dhaif lainnya tentang data berbuka yaitu :

.,;}J:,

'anhu berkata, "Rasulullah ~, apabila berbuka, beliau mengucapkan : "Dengan


llama Allah, Ya Allah karenaMu aku berpuasa dan dengan rizki dari Mu aku berbuka".(HR ath"Dari Anas radhiyallahu

Thabrani dalam al-Mu'jamus Shagir (hIm. 189) dan al-Mu'jam Ausath)


Keterangan
Hadits : Hadits ini Dha'if (lemah), karena : Pertama : Dalam sanad hadits ini terdapat
Ismail bin Amar al-Bajali, Dia adalah seorang rawi yang lemah : Imam Ibnu Hatim berkata, "Orang ini
lemah." Kedua : Dalam sanadnya terdapat Dawud bin az-Zibriqan. Syaikh al-Albani berkata, "Orang ini
lebih jelek daripada Ismail bin Amr al-Bajali." Sementara itu, Imam Abu Dawud, Abu Zur'ah dan Ibnu Hajar
rahimahumullah memasukkan orang ini ke golongan matruk (orang yang riwayatnya ditinggalkan oleh para
Ulama ahli hadits). (Lihat : Mizanul I'tidal (II17)

"Dari Mu'adz bin Zuhrah, telah sampai kepadanya bahwa Rasiilulldh apabila hendak berbuka, beliau
mengucapkan : "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa dan dengan rizki dari-Mu aku berbuka", (HR Abu
Dawud (2358), al-Baihaqi (lV/239), Ibnu Abi Syaibah dan Ibnu Sunni. Lafazh hadits ini sarna dengan had its
sebelumnya, hanya beda dalam kalimat awalnya.
Keterangan
Hadits : Hadits ini Dha'if
(lemah):
Ringkasnya, had its ini lemah yang di dalamnya
terdapat sejumlah cacat : Pertama, tidak dikenalnya Mu'adz bin Zuhrah ini. Kedua, ia adalah tabi'in, maka
had its ini adalah mursal. Ketiga, terjadi kegoncangan dalam jalur-jalur periwayatan yang lemah ini. Karena
itu, hadits ini dilemahkan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar dan al-Albani.

(Lihat catatan kaki : Al-Adzkaar an-Nawaawiyah

(him 367), tahqiq 'Amir bin Ali Yasin, Daar Ibnu


Khuzaimah), at-Talkhiis (1U911), 'Aunul Ma'bud (VU2241), al-Muntaqa (11/2167), Zaadu! Ma'aad (IUS I),
Shahihul Adzkar wa Dha'iifuhu (1/551), Kitabush Shiyaan min Syarhi Umdah (1/533).
Abu Nida Fatahullah

: 021- 9862 2727 - 0818856552

ro

II
II
II

"

.s:
ro
..a
..c....

"~
110.

co
U

II
II

II :::J
IIb.O

" c:
Q)

II

"E

II

m
.-l

II

11..0
II

CO

II

ro
ro

Q)

"'0

"

+oJ

"

CO

II

II~
II

+oJ

Q)

0-

ro
..c
ro
OJ
I

II ~
U
U
U
U

;~\

"9,.\

1I..c:

Ii
II

:::J

II

:::J

Vl

CO

~~
C ro
ro-n

II (U
II..()
:: 0
U

t:'"

en .,,"0

N
N

ta
~

::J

::;::1:

0-

::J
...
ro

o
I

"'0

:: 0
"::::::

r-,

il 0
il
.~
II

ll)
M
N

I: :S
'-J
:: ~

"0

II

:i

II
U
II

-u.

L..

ru

:: ::)
U

:: :J

I: c

:: ..0
II
II
II

::

I:

II
II

L..

ru

.-

.S
Vl

il...c:

c:

c:o
..c ro

:: c:
U

r:::

ro

\~

+J

t1

::J

ro

o
::J

..Q

<!
0::

J:

tJ...

E
CI)

. CQ

""'::c

\ .t]'.

:: ::J
:: -c
,0

il

"'0

OJ..c

:s

r:::
.-

ro c
N
ro
N
Vl
ro ro

II
-,~"
U
,....
II 0

Iii::

:.i2

.c

en..c

M
Q)
ll)_
,":,0

en

-c

li)~

II CO
II 0::

1'-. ro
to .--.
U
to

-<f

"'0 -

..!2

"'0

E -

1I..c:

tT

...ro
o

~II)
~

L..
Q)

V)

~
01
::J

11..0

o
u

..c.
ro
..c.

0-

":: CO
"II ~:::J
"

-E ..c:
. o
E
o

3:

c:
co

II

..ro

o
-0

ro
0

-0

~
~

Anda mungkin juga menyukai