Disusun Oleh :
Fitra Permata Putri
04111004042
Dosen Pembimbing :
drg. Shanty Chairani, M.Si
ABSTRAK
Periodontitis merupakan inflamasi jaringan periodontal yang ditandai
dengan migrasi epitel jungsional ke arah apikal, kehilangan perlekatan tulang dan
resorpsi tulang alveolar yang merupakan infeksi campuran dari bakteri. Salah
satunya adalah bakteri Prevotella Intermedia. Prevotella intermedia merupakan
bakteri gram negatif, anaerob, berpigmen hitam, terkait dengan penyakit
periodontal. Lipolisakarida (LPS) yang dihasilkan oleh Prvotella intermedia
memiliki kemampuan untuk memicu sejumlah sel inang, khususnya /mononuklear
fagosit, untuk memproduksi dan melepaskan berbagai mediator farmakologis
aktif, termasuk interleukin (IL)-1, IL-6, IL-8, dan yang paling penting, tumor
necrosis faktor alfa (TNF-) yang menjadikan resorbsi tulang dan degradasi
jaringan ikat yang merupakan tanda klinis periodontitis.
PENDAHULUAN
yang
disebabkan
oleh
mikroorganisme
tertentu
atau
kelompok
papila
gingiva, terbentuknya
actinomytemcomitans,
dan
mikroorganisme
Gram-positif,
yang
diduga
sebagai
penyebab
periodontitis
adalah
periodontal.
PEMBAHASAN
Periodontitis adalah infeksi kronis oleh bakteri mulut yang merupakan
suatu reaksi inflamasi (untuk gram negatif, infeksi bakteri anaerob) yang
mempengaruhi struktur pendukung gigi. dan jaringan-jaringan sekitar pendukung
gigi, termasuk ligamen periodontal, sementum, dan tulang alveolar dan tulang
pendukung.7
Periodontitis
(Carranza et al. Glickmans Clinical Periodontology. 10th ed. Philadelphia : WB.
Saunders co. 2008.p. 495-9)
Terbentuk poket sedalam 3-4 mm antara gigi dan gingiva pada satu daerah
atau lebih
2. Moderate periodontitis.
Gigi terlihat lebih panjang akibat gingiva yang mulai mengalami resesi
3. Advanced periodontitis.
remisi. Akibat dari kelainan ini gigi dapat tanggal dan dalam bentuknya yang
lebih berat penderita kehilangan seluruh gigi geliginya.
Prevotella Intermedia
Prevotella intermedia (dahulu Bacteroides intermedius) merupakan bakteri
patogen gram negatif anaerob obligat yang berperan dalam infeksi periodontal,
termasuk gingivitis dan periodontitis dan sering ditemukan pada gingivitis
ulseratif nekrosis akut. Hal ini umumnya diisolasi dari abses dento alveolar,
dimana anaerob obligat mendominasi.Prevotella intermedia menggunakan steroid
sebagai faktor pertumbuhan.
Sebuah uji PCR dikembangkan yang secara khusus bisa memperkuat DNA dari
patogen periodontal Prevotella intermedia. Sepasang primer dipilih dari daerah
gen rRNA 16S P. intermedia yang baik berbeda dalam urutan pada ujung 3
mereka sehubungan dengan daerah yang sesuai dari rRNA gen 16S P. nigrescens,
spesies yang paling erat terkait, dan digunakan dalam PCR.8
Uji PCR dioptimalkan digunakan untuk mengidentifikasi P. intermedia dalam
sampel plak subgingiva pasien dengan periodontitis. Konfirmasi amplifikasi DNA
P. intermedia dicapai oleh pencernaan produk PCR dengan endonuklease
pembatasan RsaI, yang memberikan pola pembatasan yang berbeda untuk P.
intermedia dan P. nigrescens. Dari 97 sampel yang dianalisis, 38 (39%) positif
untuk P. intermedia. Hasil yang diperoleh mengkonfirmasi P. intermedia sebagai
agen etiologi penyebab periodontitis.8
Bakteri ini aktivitas invasi terhadap sel epitel oral secara in vitro.
Peningkatan serum antibody dari spesies ini terjadi pada beberapa tapi tidak pada
semua subjek dengan periodontitis refractory. Prevotella intermedia merupakan
salah satu bakteri patogen yang telah terlibat dalam menyebabkan periodontitis
dari struktur pendukung dari gigi. Spesies bakteri gram-negatif ini mempunyai
lipolisakarida (LPS), yang merupakan suatu komponen struktural dari selaput luar
bakteri gram-negatif yang bersifat patogen.3
Prevotella intermedia memiliki kemampuan untuk memicu sejumlah sel
inang, khususnya mononuklear fagosit, untuk memproduksi dan melepaskan
berbagai mediator farmakologis aktif, termasuk interleukin (IL)-1, IL-6, IL-8,
dan yang paling penting, tumor necrosis faktor alfa (TNF-).6
atau
menghindar
dari
mekanisme
pejamu
untuk
Leukotoksin
yang
diproduksi
beberapa
dapat
bakteri
penyebab
penyakit
periodontal
dapat
bakteri
gram
negatif
pigmen-hitam
anaerob
dapat
membelah dan mengaktifkan mediator tertentu dari pro- dan antiinflamatori. Keseimbangan antara kedua fungsi yang berlawanan
ini dapat mempengaruhi keadaan inflamasi lokal pada jaringan
periodontal.
e. Degradasi fibrin.
Beberapa gram negatif pigmen-hitam anaerob memiliki aktivitas
fibrinolitik yang mana akan mengurangi jeratan bakteri oleh fibrin
untuk fagositosis.
f. Mengubah fungsi limposit.
Sejumlah bakteri gram negatif pada flora subgingiva dapat
mengubah fungsi limposit dan memproduksi imunosupresif
Presenting
Cell
(APC)
untuk
menstimulasi
sel-T.
Kemudian
mensensitisasi dan mengaktifkan sel dendrit. Bila sel dendrit diaktivasi dan
mempresentasikan peptida bakteri, ia akan menuju ke lymphnode terdekat untuk
mengaktivasi sel-T.2
Sumber utama kerusakan tulang ditunjukkan dengan adanya CD4+ sel-T
dan sitokin yang dihasilkannya. Stimulasi CD4+ sel-T oleh bakteri akan
ekspresi
MMP-9
semakin
meningkatkan
kehancuran
jaringan
KESIMPULAN
Prevotella intermedia merupakan salah satu bakteri patogen yang telah
terlibat menyebabkan periodontitis dari struktur pendukung dari gigi dan banyak
ditemukan pada periodontitis kronis. P.intermedia menyebabkan destruksi
jaringan secara tidak langsung yaitu dengan mengaktifkan berbagai komponen
sistem pertahanan tubuh. Bakteri di dalam sulkus gingiva melakukan mekanisme
menghindari dan memanipulasi pertahanan host dengan menempel dan
menyerang sel epitel gingiva, fibroblas, dan sel endotel.
Lipolisakarida (LPS), yang merupakan suatu komponen struktural dari
selaput luar bakteri gram-negatif yang bersifat patogen dan memiliki kemampuan
untuk memicu sejumlah sel inang, khususnya mononuklear fagosit, untuk
memproduksi dan melepaskan berbagai mediator farmakologis aktif, termasuk
interleukin (IL)-1, IL-6, IL-8, dan yang paling penting, tumor necrosis faktor alfa
(TNF-) yang menyebabkan resorbsi tulang dan degraadasi jaringan yang menjadi
tanda klinis periodontitis. Matrix metalloproteinase (MMPs) memainkan peran
penting dalam penyakit inflamasi termasuk periodontitis kronis. Induksi MMP-9
sel hPDL sehingga ekspresi MMP-9 semakin meningkatkan kehancuran jaringan
periodontal pada periodontitis kronis.
Daftar Pustaka
1. Carranza et al. Glickmans Clinical Periodontology. 10th ed. Philadelphia :
WB. Saunders co. 2008.p. 495-9
2. Haris Nasutianto. 2002. Bakteri Penyebab Penyakit Periodontal. Jurnal
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Mahasaraswati Denpasar vol. 5 no.
3. 10-13
3. Kusumawardani, Banun. 2006. Hubungan Viabilitas Sel, Ekspresi Protein
P53 dan Ki-67 pada Kultur Fibroblas Gingiva Manusia yang Dipajan
Lipopolisakarida Bakteri Gram-Negatif (The Correlation between Cell
Viability, Expression of p53 Protein and Ki-67 on Cultured Human
Gingival Fibroblasts Exposed to Bacterial Lipopolysaccharide). Jurnal
ILMU DASAR Vol. 7 No. 2,: 126-132
4. Socransky SS, Haffajee AD: Dental biofilms: difficult therapeutic targets
Periodontol 2000 2002, 28:12-55.
5.
6. Kim,
Sung-Jo.
2010.
Leptin
potentiates
Prevotella
intermedia
2008
Prevotella
intermedia
inducesmatrixmetalloproteinase-