Anda di halaman 1dari 10

Etika Profesi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesabaran dalam bahasa Yunani aslinya "makrothumia" terdiri dari dua
kata: makros, "panjang," dan thumos "temperamen", yang memberikan makna
"kelunakan", "mau menanggung", "panjang sabar", "tabah", "tahan menderita".
Juga termasuk dalam kata makrothumia ini kekuatan untuk menanggung
aniaya dan perlakuan buruk. Menggambarkan orang yang memiliki kemampuan
untuk membalas dendam, tetapi sebaliknya memilih untuk menahan diri.
Dalam salah satu unsur unsur tesebut di atas terdapat unsur
kesabaran, secara garis besar kesabaran dapat dikatakan sebagai ketabahaan
dan kekuatan dalam menghadapi cobaan yang dialamip. Selanjutnya apa yang
dimaksud dengan kesabaran, bagaimana penerapan kesabaran, bagaimana
jenis jenisnya akan dibahas dalam makalah berikut.
B. Rumusan Masalah
1. Peran kesabaran dalam dunia profesi ?
2. Bagaimana penerapan kesabaran dalam etika profesi ?
3. Bagaimana jenis jenis kesaran dalam etika profesi ?
C. Tujuan
1.
2.
3.

Mengetahui peran kesabaran dalam dunia profesi.


Mengetahui penerapan kesabaran dalam etika profesi.
Mengetahui jenis jenis kesabaran.

Etika Profesi

BAB II
KESABARAN
A. Pengertian
Sabar adalah sikap yang tahan (tidak mudah / lekas marah) terhadap
cobaan yang diberikan Allah kepadanya atau kepada hamba - Nya. Sabar
merupakan pilar kebahagiaan seorang hamba. Dengan kesabaran itulah
seorang hamba akan terjaga dari kemaksiatan, konsisten menjalankan
ketaatan, dan tabah dalam menghadapi berbagai macam cobaan. Ibnul Qayyim
rahimahullah mengatakan, Kedudukan sabar dalam iman laksana kepala bagi
seluruh tubuh, apabila kepala sudah terpotong maka tidak ada lagi kehidupan di
dalam tubuh.
Sabar merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Arab, dan
sudah menjadi istilah dalam bahasa Indonesia. Asal katanya adalah "Shobaro",
yang membentuk infinitif (masdar) menjadi "shabran". Dari segi bahasa, sabar
berarti menahan dan mencegah.
Sedangkan dari segi istilahnya, sabar adalah menahan diri dari sifat
kegegundahan dan rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta
menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah.
Sabar, secara bahasa berarti mencegah atau menahan. Menurut
syariat, sabar berarti menahan jiwa dari rasa keluh kesah, menahan lisan dari
mengeluh, dan menahan anggota badan dari menampar-nampar pipi, merobek
- robek pakaian atau pun ungkapan - ungkapan kesedihan lain.

B. Macam Macam Kesabaran


Ditinjau dari obyeknya maka kesabaran itu terbagi menjadi tiga : sabar
dalam melaksanakan perintah-perintah Allah, sabar dalam meninggalkan
larangan - larangan Allah dan sabar terhadap musibah - musibah yang
ditakdirkan oleh Allah Taala.
Ditinjau dari sisi lain, sabar dibagi menjadi dua ; sabar ikhtiyari (dapat
memilih) dan sabar idhthiroori (tidak ada pilihan lain). Jenis sabar terhadap
perintah - perintah dan larangan-larangan Allah adalah termasuk pada
jenis sabar ikhtiyari. Karena pelakunya dapat memilih dan mengusahakannya.

Etika Profesi

Sedang sabar terhadap musibah adalah termasuk jenis sabar idhthiroori.


Karena pelakunya tidak memiliki pilihan selainnya. Yakni ketika mendapatkan
musibah maka tidak ada pilihan lain bagi dia kecuali harus bersabar. Apabila
tidak bersabar, maka dia justru mendapat dua keugian, yakni musibah itu
sendiri dan tidak mendapatkan pahala dengan musibah tersebut.
Sabar jenis pertama lebih utama daripada jenis sabar yang kedua. Itulah
sebabnya sabarnya nabi Yusuf terhadap godaan istri tuannnya itu lebih utama
dari pada sabarnya beliau ketika dibuang ke dalam sumur oleh saudarasaudaranya.

C. Manfaat Kesabaran
Sabar memiliki banyak manfaat, di antaranya sebagai berikut :
1. Sabar sebagai penolong
Kesabaran

bisa

menjadi

penolong

yang

akan

menyelamatkan

seseorang dari bahaya, baik bahaya dunia terlebih lagi bahaya akhirat.
Contoh kecilnya misalnya di dalam berkendaraan. Betapa pun ia
terburu-buru, ia tetap mengemudikan kendaraannya dengan penuh
kehati-hatian dan sesuai aturan. Saat lampu lalu lintas berwarna merah,
ia pun berhenti dengan rela, saat di dalam kota, kendaraan pun
diperlamban, tidak melebihi 40 atau 50 km/jam. Ia tetap menghargai hak
kendaraan lain yang ada di depan maupun di belakang, termasuk
memberi kesempatan kepada pejalan kaki atau pengguna sepeda. Jika
kesabaran demikian yang dipraktikkan setiap pengendara kendaraan
bermotor, maka Insya Allah ia akan selamat dari kecelakaan, ia selamat
dari kejaran polisi karena tidak mengebut di dalam kota sampai
melampaui batas kecepatan, dan orang lain pun akan selamat dari
ulahnya kalau saja ia tidak sabar akibat terlalu cepat.
2. Pembawa keberuntungan
Setiap manusia normal pasti menginginkan keberuntungan. Seorang
yang sedang berdagang, ia menginginkan dapat memperoleh laba yang
banyak dari dagangannya. Seorang siswa, pelajar atau mahasiswa, ia
menginginkan keberuntungan dengan kelulusan dari studinya, baik

Etika Profesi

keberuntungan dalam arti naik kelas, naik tingkat, atau lulus plus karena
memperoleh nilai yang exellence. Sebagaimana tersurat dalam firman
Allah SWT berikut, "Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu
dan kuatkanlah

kesabaranmu

dan

tetaplah

bersiap

siaga

dan

bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung. (QS Ali Imran [3] :
200). Tak ada yang perlu diragukan dari janji Allah SWT, karena Allah
tak pernah dan tak akan pernah mengingkari janji - Nya. Tak ada yang
perlu dibimbangkan lagi dari keberuntungan bagi orang - orang beriman
yang sabar dan bertakwa, keberuntungan itu pasti datang, pasti akan
mereka terima, baik di dunia maupun di akhirat. Kalau tidak di dunia,
pasti di akhirat, asal mereka benar-benar beriman dan benar-benar
sabar.
3. Mendatangkan keuntungan yang besar
Orang berdagang, lalu untung, itu biasa. Tapi, kalau pedagang yang
beruntung besar, nah ini pantas menjadi berita. Inilah yang dinyatakan
Allah SWT dalam Al-Qur`an bahwa keuntungan yang besar akan dapat
diraih oleh hamba-hamba-Nya yang sabar. Sabar di dalam menjalankan
perintah Allah SWT dan ajaran Rasulullah saw, meskipun keadaannya
dalam kesulitan. Tetap kokoh dalam menjauhi semua yang dilarang oleh
Allah dan Rasul-Nya, serta tahan uji terhadap segala cobaan. Allah
SWT berfirman, "Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan
kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan
kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar. (QS
Fushshilat [41] : 35).

D. Bentuk Kesabaran
Bentuk kesabaran ini (non fisik) beraneka macam :
1. Jika berbentuk sabar (menahan) dari syahwat perut dan kemaluan
disebut iffah.
2. Jika di dalam musibah, secara singkat disebut sabar, kebalikannya
adalah keluh kesah.

Etika Profesi

3. Jika sabar di dalam kondisi serba berkucukupan disebut mengendalikan


nafsu, kebalikannya adalah kondisi yang disebut sombong (al-bathr).
4. Jika sabar di dalam peperangan dan pertempuran disebut syajaah
(berani), kebalikannya adalah al-jubnu (pengecut).
5. Jika sabar di dalam mengekang kemarahan disebut lemah lembut (alhilmu), kebalikannya adalah tadzammur (emosional).
6. Jika sabar dalam menyimpan perkataan disebut katum (penyimpan
rahasia).
7. Jika sabar dari kelebihan disebut zuhud, kebalikannya adalah al-hirshu
(serakah).

E. Contoh Kesabaran
1. Sabar terhadap musibah
Merupakan aspek kesabaran yang paling sering dinasehatkan banyak
orang. Karena sabar dalam aspek ini merupakan bentuk sabar yang dalam
sebuah hadits diriwayatkan, dari Anas bin Malik ra, bahwa suatu ketika
Rasulullah SAW melewati seorang wanita yang sedang menangis di dekat
sebuah kuburan. Kemudian Rasulullah SAW bersabda, Bertakwalah
kepada Allah, dan bersabarlah. Wanita tersebut menjawab, Menjauhlah
dariku, karena sesungguhnya engkau tidak mengetahui dan tidak bisa
merasakan musibah yang menimpaku. Kemudian diberitahukan kepada
wanita tersebut, bahwa orang yang menegurnya tadi adalah Rasulullah
SAW. Lalu ia mendatangi pintu Rasulullah SAW dan ia tidak mendapatkan
penjaganya. Kemudian ia berkata kepada Rasulullah SAW, (maaf) aku tadi
tidak mengetahui engkau wahai Rasulullah SAW. Rasulullah bersabda,
Sesungguhnya sabar itu terdapat pada hentakan pertama. (HR. Bukhari
Muslim).
2. Sabar ketika menghadapi musuh (dalam berjihad)
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah bersabda : Dari Abu Hurairah ra berkata,
bahwa Rasulullah SAW bersabda, Janganlah kalian berangan-angan untuk
menghadapi musuh. Namun jika kalian sudah menghadapinya maka
bersabarlah (untuk menghadapinya). HR. Muslim.

Etika Profesi

3. Sabar berjamaah, terhadap amir yang tidak disukai


Dalam

sebuah

riwayat

digambarkan;

Dari

Ibnu

Abbas

ra

beliau

meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, Barang siapa yang


melihat pada amir (pemimpinnya) sesuatu yang tidak disukainya, maka
hendaklah ia bersabar. Karena siapa yang memisahkan diri dari jamaah
satu jengkal, kemudian ia mati. Maka ia mati dalam kondisi kematian
jahiliyah. (HR. Muslim).
4. Sabar terhadap jabatan & kedudukan
Dalam sebuah riwayat digambarkan : Dari Usaid bin Hudhair bahwa
seseorang dari kaum Anshar berkata kepada Rasulullah SAW; Wahai
Rasulullah, engkau mengangkat (memberi kedudukan) si Fulan, namun
tidak mengangkat (memberi kedudukan kepadaku). Rasulullah SAW
bersabda, Sesungguhnya kalian akan melihat setelahku atsaratan (yaitu
setiap orang menganggap lebih baik dari yang lainnya), maka bersabarlah
kalian hingga kalian menemuiku pada telagaku (kelak). (HR. Turmudzi).
5. Sabar dalam kehidupan sosial dan interaksi dengan masyarakat
Dalam sebuah hadits diriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda, Seorang
muslim apabila ia berinteraksi dengan masyarakat serta bersabar terhadap
dampak negatif mereka adalah lebih baik dari pada seorang muslim yang
tidak berinteraksi dengan masyarakat serta tidak bersabar atas kenegatifan
mereka. (HR. Turmudzi).
6. Sabar dalam kerasnya kehidupan dan himpitan ekonomi
Dalam sebuah riwayat digambarkan; Dari Abdullah bin Umar ra berkata
bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, Barang siapa yang bersabar atas
kesulitan dan himpitan kehidupannya, maka aku akan menjadi saksi atau
pemberi syafaat baginya pada hari kiamat. (HR. Turmudzi).

F. Pentingnya Kesabaran

Etika Profesi

Agama tidak akan tegak, dan dunia tidak akan bangkit kecuali dengan
sabar. Sabar adalah kebutuhan duniawi keagamaan. Tidak akan tercapai
kemenangan di dunia dan kebahagaiaan di akhirat kecuali dengan sabar.
Al - Quran telah mengisyaratkan pentingnya kesabaran ini. Ketika
menyinggung masalah penciptaan manusia dan cobaan penderitaan yang akan
dihadapinya. Dalam surat Al - Insaan : 2 Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dari setetes mani yang tercampur yang Kami hendak
mengujinya dengan perintah dan larangan).

G. Kiat Kiat Untuk Meningkatkan Kesabaran


Ketidaksabaran merupakan salah satu penyakit hati, yang

harus

diantisipasi dan diterapi sejak dini. Karena hal ini memilki dampak negatif dari
amalan yang dilakukan seorang insan. Seperti hasil yang tidak maksimal,
terjerumus kedalam kemaksiatan, enggan untuk melaksanakan ibadah kepada
Allah dsb. Oleh karena itulah, diperlukan beberapa kiat, guna meningkatkan
kesabaran. Diantara kiat - kiat tersebut adalah :
1. Mengikhlaskan niat kepada Allah SWT, bahwa ia semata-mata berbuat hanya
untuk - Nya. Dengan adanya niatan seperti ini, akan sangat menunjang
munculnya kesabaran kepada Allah SWT.
2. Memperbanyak tilawah (baca; membaca) Al - Qur'an, baik pada pagi, siang,
sore ataupun malam hari. Akan lebih optimal lagi manakala bacaan tersebut
disertai perenungan dan pentadaburan makna-makna yang dikandungnya.
Karena Al - Qur'an merupakan obat bagi hati insan. Masuk dalam kategori ini
juga dzikir kepada Allah.
3. Memperbanyak puasa sunnah. Karena puasa merupakan hal yang dapat
mengurangi hawa nafsu terutama yang bersifat syahwati dengan lawan
jenisnya. Puasa juga merupakan ibadah yang memang secara khusus dapat
melatih kesabaran.

Etika Profesi

4. Mujahadatun Nafs, yaitu sebuah usaha yang dilakukan insan untuk berusaha
secara giat dan maksimal guna mengalahkan keinginan-keinginan jiwa yang
cenderung suka pada hal-hal negatif, seperti malas, marah, kikir, dsb.
5. Mengingat-ingat kembali tujuan hidup di dunia. Karena hal ini akan memacu
insan untuk beramal secara sempurna. Sedangkan ketidaksabaran (isti'jal),
memiliki prosentase yang cukup besar untuk menjadikan amalan seseorang
tidak optimal. Apalagi jika merenungkan bahwa sesungguhnya Allah akan
melihat "amalan" seseorang yang dilakukannya, dan bukan melihat pada
hasilnya.
6. Perlu mengadakan latihan-latihan untuk sabar secara pribadi. Seperti ketika
sedang sendiri dalam rumah, hendaklah dilatih untuk beramal ibadah dari pada
menyaksikan televisi misalnya. Kemudian melatih diri untuk menyisihkan
sebagian rezeki untuk infaq fi sabilillah, dsb.
7. Membaca-baca kisah-kisah kesabaran para sahabat, tabi'in maupun tokoh tokoh Islam lainnya. Karena hal ini juga akan menanamkan keteladanan yang
patut dicontoh dalam kehidupan nyata di dunia.

Etika Profesi

BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Kesabaran sangat penting dalam menjalani segala aspek kehidupan,
tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari melainkan juga ketika menjalani
kehidupan dalam dunia etika profesi. Kesabaran perlu ditingkatkan dengan
berbagai kiat-kiat yang telah dikemukakan dalam pembahasan sehingga
dengan kesabaran banyak manfaat yang bisa diperoleh. Peran kesabaran
dalam dunia etika profesi sangat krusial untuk mendukung kinerja dan karier.
B. Saran
Dalam penulisan kedepannya, diharapkan untuk dilakukan penambahan
referensi dan studi literature dengan jumlah lebih banyak. Sehingga dalam
penulisan diperoleh materi yang lebih rinci dan bermanfaat serta lebih luas.

Etika Profesi

DAFTAR PUSTAKA
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Galatia_5
2. http://www.taushiyah-online.com/index.php/c_taushiyah/detail/140
3. http://qultummedia.com/55-kabar-qultum/review/434-manfaatdan-hikmah-sabar
4. http://amyshalmyjaejoong.blogspot.com/2011/07/makalahsabar.html

10

Anda mungkin juga menyukai