Anda di halaman 1dari 15

UJI AKTIVITAS SENYAWA TURUNAN TERPENOID,

STEROID DAN FENOLIK DARI EKSTRAK


JARINGAN KAYU BATANG TUMBUHAN NDOKULO
(Kleinhovia hospita L.) TERHADAP PERTUMBUHAN
SEL KANKER (Leukemia P-388)
Nama:
1.

Citra Lilis Anjarwati

1113102000048

2.

Badriyatun Nimah

1113102000075

FARMASI AC 2013

Jurnal oleh :
Nurhidayah, Minarti, Anugrah Pratama, Imran,
Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Halu

KLASIFIKASI
Tanaman asal : Kleinhovia hospita L
Familia

: Malvaceae

Synonim

: Kleinhovia serrata blanco,


Grewia meyeniana Walp

Nama Daerah:
Indonesia

: Betenuh.

Sumatra (Lampung) : Manjar.


Nusa Tenggara

: Katimala, Katimaljan(Bali), Klundang.

Jawa

: Ubut, Lesmu, Senu, Weina, Kayu Tahun,


Tunala&Timnja, Mangar&Bisnah(Madura), Timongo,Palisada, tangkele
(Sunda).

Sulawesi
Pali,

: Unapong, Apung-Apung., Kayu Paliasa, Kauwasan (Makasar), Aju


Daun Monto (Toraja), Palili&Palia(Bugis).

Melayu

: Katimahar, Kimau.

Maluku

: Mjededo, Nguhulu(Halmahera), Ngaru, Kuhusu(ternate).

DESKRIPSI
TANAMAN:
Akar
: Tunjang dan berpapan.
Batang

: Berkayu, keabu-abuan diluar, kekuning-kuningan didalam.

Daun

: Tunggal Berseling, Membulat telur sampai menjantung, gundul di kesua


permukaan.

Bunga
: Perbungaan malai terminal, renggang muncul dari mahkota, bunga lebar
sekitar
5 mm, pink muda. Daun muda memita lanset, daun mahota kuning.
Buah
Biji

: Kapsul berselaput yang membulat, merekah pada rongganya, masing-masing


rongga , berbiji 1-2.
: Membulat, keputihan, berkutil dan exalbuminous

Kleinhovia hospita adalah termasuk tanaman yang selalu hijau, pohonnya lebat, dan
dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 20 m. Stipulanya ada yang ensiformis,
ada yang linearis dengan panjang sekitar 8 mm. Petiolus panjangnya 2.5-3 cm.
Tangkai bunga panjangnya 2-10 mm; bracteola bentuk lanceolatus, panjangnya
2-4 mm. Dapat ditemukan di Sulawesi Selatan dan beberapa daerah lain di
Indonesia.

KHASIAT/ KEGUNAAN:
Kleinhovia hospita digunakan sebagai obat tradisional di beberapa daerah di
Malaysia. Indonesia, Papua Nugini untuk mengobati kudis. Kulit batang dan daunnya
digunakan sebagai obat cuci rambut dari kutu sedangkan getah daunnya digunakan
untuk obat cuci mata. Daun mudanya dimakan sebagai sayuran. Daun dan kulit
batangnya mengandung senyawa cyanogenic yang dianggap dapat membunuh
ektoparasit seperti kutu. Dapat digunakan sebagai antioksidan dan antiinflamasi.
Dipercaya juga dapat menurunkan hypertensi, menormalkan hypotensi, mengobati
penyakit tifus. Juga dapat melindungi sel hati, mempengaruhi aktivitas enzim
transaminase, dan berpengaruh pada penurunan kadar gula darah. Ekstrak daunnya
sudah terbukti dapat menunjukkan aktivitas anti-tumor terhadap sarcoma pada seekor
tikus.
Air rebusan daun Kleinhovia hospita ini dipercaya dapat mengobati:
1.

Wasir (ambeien, varices haemorrhoidalis), termasuk yang sudah berdarah.

2.

Varices vena ( ditandai dengan pembuluh balik yang menebal dan berkelok-kelok).

3.
4.

Pembesaran prostat (biasanya terjadi pada laki-laki di atas usia 55 tahun, meski
pernah ditemui kasus pada usia 34 tahun).
Hepatitis (SGOT, SGPT dapat diturunkan dalam beberapa hari saja).
Mengandung sejumlah besar asam lemak yang mempunyai cincin siklopropenil (
scopoletin, kaempferol, quercetin), Flavonoid, triterpenoid cycloartane, saponin,
cardenoline, bufadienal, antarkinon.

HASIL PENELITIAN
Ekstrak kayu batang tumbuhan ndokulo (Kleinhovia
hospita L) aktif terhadap artemia salina dan
berpotensi untuk menghambat pertumbuhan sel
kanker (Leukemia P-388).

ABSTRAK
Penelitian tentang uji aktivitas ini bertujuan untuk menentukan
bioaktivitas dan toksisitas sifat senyawa turunan terpenoid ,
steroid dan fenolik kayu batang jaringan tanaman ekstrak
Ndokulo ( Kleinhovia hospita L. ) terhadap pertumbuhan sel-sel
kanker ( leukemia P - 388 ) . Metode yang digunakan adalah ,
batang tanaman sampling Ndokulo , persiapan , maserasi ,
penguapan , ekstraksi , fraksinasi , dan uji aktivitas terhadap
Artemia salina dan sel kanker . Komponen utama dari n-heksana
ekstrak kayu batang tanaman ini adalah senyawa sitosterol.
Tes terhadap A. salina memiliki kecenderungan yang sama
dengan uji sel murine leukemia P - 388 sehingga tes utama untuk
mengukur toksisitas sampel A. salina sebanding dengan uji
sekunder dengan mengukur sampel sitotoksisitas terhadap selsel leukemia murine P388 . Pengukuran menunjukkan bahwa
ekstrak memiliki bioaktivitas terhadap Artemia salina dan
berpotensi menghambat pertumbuhan sel kanker

PENDAHULUAN
Leukemia atau kanker darah merupakan merupakan jenis kanker
yang mempengaruhi sumsum tulang dan jaringan getah bening.
Pemicu tumor/ kanker leukemia adalah efek dari radiasi dan
pestisida namun yang sering dijumpai adalah efek hepatitis.
Sementara itu, virus hepatitis dapat dicegah ataupun disembuhkan
dengan mengkonsumsi ekstrak tumbuhan Ndokulo, K hospita . Oleh
karena itu, secara empiris tumbuhan ini dapat digunakan sebagai
obat hepatitis , juga diduga sebagai antitumor leukemia P-388.
Artinya ekstrak tumbuhan ini diduga dapat menghambat
pertumbuhan sel kanker (Leukemia P-388). Dengan demikian, perlu
dilakukan penelitian tentang uji bioaktivitas dan sifat toksisitas
senyawa hasil ekstrak jaringan batang tumbuhan ndokulo (Kleinhovia
hospita L.) terhadap pertumbuhan sel kanker (Leukemia P388

Pengumpulan Bahan
Tumbuhan dan Penetapan
Identitas Biologi Tumbuhan

Penghalusan dan
Pengeringan bahan
tumbuhan

Pembuatan Maserat Metanol


dan Ekstrak n-heksan.

METODE PENELITIAN

Penentuan Bioaktivitas dan


Sitotoksisitas Antikanker
terhadap Sel Murin
leukemiaP-388 untuk
Masing-masing Senyawa

Analisis Kromatografi Lapis


Tipis untuk Menetapkan
Strategi Pemisahan dan
Pemurnian Komponen
Senyawa

a)

Pengumpulan Bahan Tumbuhan dan Penetapan Identitas Biologi Tumbuhan

METODE

Sampel batang tumbuhan ndokulo (Kleinhovia hospita L.) diambil di perumahan dosen
Unhalu kelurahan Kambu kecamatan Poasia, selanjutnya dilakukan penetapan identitas biologi
tumbuhan.
b) Penghalusan dan Pengeringan bahan tumbuhan.
Sampel batang tumbuhan selanjutnya dihaluskan lalu dikeringkan dengan penjemuran selama 3
minggu
c) Pembuatan Maserat Metanol dan Ekstrak n-heksan.
Maserasi dilakukan dengan mencampurkan 8 Kg serbuk batang ndokulo (Kleinhovia hospita L.)
dengan 30 L metanol selam 2 x 24 jam sebanyak 3 kali. Kemudian sampel disaring sehingga
didapatkan maserat metanol. Maserat kemudian dipekatkan menggunakan vacum rotary
evaporator lalu dilakukan ekstraksi cair-cair (partisi) dengan menggunakan metanol dan nheksan. D
C, Analisis Kromatografi Lapis Tipis untuk Menetapkan Strategi Pemisahan dan Pemurnian
Komponen Senyawa.
Fraksi metanol dan n-heksan dilarutkan dalam 2 mL kloroform kemudian ditotolkan pada plat
KLT dengan menggunakan pipa kapiler. Eluen yang digunakan untuk mengelusi adalah
nheksan dan etil asetat. Hasil analisispemisahan menggunakan lampu UV dan pereaksi
penampakan noda serium sulfat.
d.. Penentuan Bioaktivitas dan Sitotoksisitas Antikanker terhadap Sel Murin leukemiaP-388
untuk Masing-masing Senyawa
Uji bioaktivitas dalam penelitian ini adalah uji pendahuluan menggunakan belur udang Artemia
salina selanjutnya akan dilakukan uji antikanker dari kristal yang diperoleh diLaboratorium
Kimia Bahan Alam, Institut Teknologi Bandung

HASIL
a) Maserat dan Ekstraksi
Berat maserat = ( 2897,9 mg/5mL) x 137 mL = 79405,2 mg = 79,4 g
b) Fraksinasi Tabel

Fraksinasi ekstrak n-heksan dan berat masing-masing Fraksi

PEMURNIAN FRAKSI DAN UJI GOLONGAN


1). Fraksi Fraksi B
Fraksi B dimurnikan dengan cara kristalisasi dan rekristlisasi menggunakan
metanol hangat diperoleh senyawa yang dinotasikan senyawa 1 dengan berat
2,12 gram. Selanjutnya senyawa ini ditentukan golongannya menggunakan
metode LierbermanBurchard, menunjukkan warna merah kehijauan sebagai
golongan steroid. Kemurnian senyawa ditentukan dengan uji KLT
menggunakan 3 sistem eluen, menunjukkan noda tunggal dan distandarisasi
dengan senyawa -sitosterol selalu menunjukkan Rf yang sama. Nilai Rf-nya
disajikan dalam Tabel 2.
Tabel 2. Nilai Rf senyawa 1 dan senyawa standar -sitosterol Eluen

2). FRAKSI C
Fraksi C dimurnikan berdasarkan pola yang sama dengan
fraksi B, yaitu melalui metode kristalisasi dan rekristalisasi
dengan cara melarutkannnya dalam pelarut metanol hangat
lalu didinginkan. Komponen minor yang dinyatakan sebagai
pengotor larut dalam metonol sementara komponen mayor
secara perlahan-lahan membentuk kristal. Hal ini dilakukan
beberapa kali hingga terbentuk noda tunggal dalam perlakuan
KLT dengan sistem tiga eluen yang menunjukkankomponen
utama dari ekstrak n-heksan sampel kayu batang tumbuhan ini
adalah senyawa -sitosterol. 3

3). FRAKSI D
Fraksi D dikristalisasi pula dengan menggunakan pelarut metanol hangat.
Kristal yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan KLT dengan
tiga sistem eluen dan distandarisasi dengan senyawa -sitosterol namun
mempunyai nilai Rf yang berbeda sebagaimana ditunjukkan oleh Tabel 3.
Uji golongan senyawa menggunakan metode Liebermann-burchard,
senyawa ini menampakan warna yang berbeda dengan senyawa 1 yaitu
warna merah sebagai golongan terpenoid. Senyawa yang ditemukan ini
dinyatakan sebagai senyawa 2.
Tabel 3. Nilai Rf senyawa 2 dan senyawa standar -sitosterol Eluen

Menurut Syawal (2011), senyawa ini dapat melarutkan beberapa


senyawa lemak dalam tubuh manusia sehingga berkhasiat sebagai
obat hipertensi, selain hepatitis dan anti kanker.
Tabel 4.Data uji bioaktivitas senyawa hasil penelitian terhadap sel
kanker Leukemia (P-388) dan A. Salina

Uji yang dilakukan terhadap A. salina mempunyai kecenderungan


yang sama terhadap uji sel murin leukemia P-388 sehingga uji
primer dengan mengukur toksisitas sampel terhadap A. salina
adalah proporsional terhadap uji sekunder dengan mengukur
sitotoksisitas sampel terhadap sel murin leukemia P-388

KESIMPULAN
Ekstrak kayu batang tumbuhan ndokulo (Kleinhovia hospita L)
.aktif terhadap artemia salina dan berpotensi untuk
menghambat pertumbuhan sel kanker (Leukemia P-388).

Anda mungkin juga menyukai