LaporanPendahuluanLaparatomStoma 15 Rssa
LaporanPendahuluanLaparatomStoma 15 Rssa
appendictomy.
ETIOLOGI
Etiologi sehingga di lakukan laparatomy adalah karena di sebabkan oleh
beberapa hal (Smeltzer, 2001) yaitu;
1.
Trauma tumpul (trauma perut tanpa penetrasi kedalam rongga peritoneum) yang
dapat disebabkan oleh pukulan, benturan, ledakan, deselerasi, kompresi atau
sabuk pengaman (sit-belt).
2.
Peritonitis
hepar
kronis.
Peritonitis
sekunder
disebabkan
oleh
perforasi
(salah satu bagian dari usus menyusup kedalam bagian lain yang
ada dibawahnya akibat penyempitan lumen usus), Volvulus (usus besar yang
mempunyai mesocolon dapat terpuntir sendiri dengan demikian menimbulkan
penyumbatan dengan menutupnya gelungan usus yang terjadi amat distensi),
hernia (protrusi usus melalui area yang lemah dalam usus atau dinding dan otot
abdomen), dan tumor (tumor yang ada dalam dinding usus meluas kelumen
usus atau tumor diluar usus menyebabkan tekanan pada dinding usus).
4.
Suatu tambahan seperti kantong yang tak berfungsi terletak pada bagian
inferior dari sekum. Penyebab yang paling umum dari apendisitis adalah
obstruksi lumen oleh fases yang akhirnya merusak suplai aliran darah dan
mengikis mukosa menyebabkan inflamasi.
5.
Tumor abdomen
6.
7.
8.
9.
Stoma
bagus
yang
untuk
melindungi
suatu anastomosis
atau dekompresi
atau
Diverticulitis
Trauma (cedera)
Cacat lahir
Kanker / descending atau
usus sigmoid
5. Obstruksi usus
6. Kelumpuhan
Gambar 7 : Kolostomi Transverse
- Descending or Sigmoid Colostomy
Lolostomi descending / sigmoid ini terletak dibawah perut dan paling
sering dilakukan dibandingkn dengan jenis kolostomi lainnya. indikasi
pemasangan pada kolostomi sigmoid ini adalah seperti dibawah ini
Indikasi :
1. Kanker rektum atau
sigmoid kolon.
2. Diverticulitis
3. Trauma (cedera)
4. Cacat bawaan
5. Obstruksi usus
6. Kelumpuhan
2) Ileostomy
Selama operasi, bagian dari ileum dibawah ke permukaan perut untuk
membentuk stoma, biasanya di sisi kanan. Ini adalah tempat kotoran sekarang
akan berlalu dari tubuh. Isi usus dari ileostomy akan lebih liqiud dan semi-padat.
Anda dapat memiliki baik sebagai akhir ileostomi atau ileostomi loop dan
keduanya diperlakukan dan dirawat dengan cara yang sama. Ileostomy bisa
sementara atau permanen.
3) Urostomy
Jenis yang paling umum dari urostomy merupakan saluran ileum yang
biasanya berlokasi di sisi kiri perut. Hal ini melibatkan menggunakan sebuah
segmen pendek dari usus kecil (ileum) yang digunakan sebagai tabung atau
saluran untuk membentuk urin stoma melalui mana dari ureter dialihkan. Hal ini
biasanya setelah kandung kemih orang dan / atau uretra telah dihapus dan
permanen.
Gambar: Urostom
Gambar 13 : kantong Urostomi
2.3. Komplikasi Pasca Operasi
Perawat harus menyadari bahwa pasien pasien dengan operasi ostomy
akan menghadapi resiko komplikasi dan komplikasi yang mungkin timbul pada
umumnya
adalah
shock,
perdarahan,
gangguan
pernafasan,
gangguan
Dermatitis Iritasi
Definisi :Dermatitis ialah kelainan kulit yang subyektif ditandai oleh rasa
gatal dan secara klinis terdiri atas ruam polimorfi yang umumnya berbatas
tidak tegas. Gambaran klinisnya sesuai dengan stadium penyakitnya. Untuk
penamaan dermatitis, berbagai klasifikasi sudah diajukan antara lain
berdasarkan kondisi kelainan, lokasi kelainan, bentuk kelainan, usia pasien
dan sebagainya, contohnya:
Berdasarkan lokasi kelainan misalnya dermatitis manus, dermatitis
seboroik,
dermatitis
perioral,
dermatitis
popok,
dermatitis
perianal,
merasa tidak nyaman,ini bisa terjadi karena terlalu sering mengganti kantong
dan cara membersihkan skin barier yang tidak hati hati.
pengangkatan
skin
barier
secara
pelan
pelan
lalu
Dermatitis Alergi
Etiologi : Ini muncul karena kulit alergi terhadap skin barier, plester,
adhesive remover, skin prep dan pasta. Umumnya menimbulkan reaksi
inflamasi dan iritasi pada kulit disekitar stoma pada pasien-pasien dengan
riwayat alergi pada makanan, obat-obatan atau bahan lainnya. Alergi ini
ditandai dengan gatal, panas, perih dan kemerahan pada sekitar kulit dan
untuk
pasien
ini
disarankan
untuk
menjalani
test
alergi
dengan
Folikulitis
Definisi : ini adalah inflamasi folikel rambut dipori-pori kulit sekitar stoma.
Etiologi : Bisa terjadi pengangkatan rambut dengan tidak hati hati.
Pseudoverrucous Lession
Definisi
Tampak
seperti
nodul
atau
papul
berwarna
merah
10
g.
Stomal Retraksi
Definisi : Pemasangan stoma yang menyebabkan kulit area sekitar stoma
tertarik ke dalam, menimbulkan nyeri, dan memungkinkan untuk terjadi
kebocoran.
11
Etiologi : Hal ini dapat disebabkan oleh pemilihan kantong stoma yang
kurang tepat baik jenis ataupun ukurannya yang tidak mengikuti lekukan
perut.
penggunaan
kantong
stoma
sebaiknya
memilih
untuk
menggunakan kantong stoma base plate yang convex, apabila dirasa oleh
keluarga atau pasien, kantong jenis tersebut terlalu mahal, maka dapat
diganti dengan menggunakan various standard size protective sheets
(kantong stomanya menggunakan plastic gula yang dilapisi dengan double
tipe).
h.
Stomal Prolaps
Definisi: merupakan penonjolan mukosa colon 6cm atau lebih dari
permukaan kulit. Ada 3 jenis prolaps:
Penonjolan seluruh dinding colon (loop ileum)
Adanya strangulasi
Nekrosis pada usus yang mengalami penonjolan.
Etiologi : prolaps dapat terjadi oleh adanya faktor-faktor peristaltik usus
meningkat, fixasi usus tidak sempurna, mesocolon , tekanan intra abdomen
tinggi, dinding abdomen tipis dan tonusnya yang lemah serta kemungkinan
adanya omentum yang yang pendek dan tipis. Dukes, 2010).
12
Parastomal Hernia
Definisi : suatu pembengkakan pada area sekitar perut stoma yang
menyebabkan
ketidaknyamanan
pada
klien
meskipun
tidak
selalu
13
j.
Granuloma
Granuloma adalah daerah merah tender yang memiliki penampilan
kembang
kol
yang
terjadi
di
sekitar
tepi
stoma.
Mereka
sering
14
k.
Stenosis
Stenosis stoma juga dapat terjadi. Seringkali penyempitan usus pada
permukaan kulit, tetapi bisa terjadi di dalam perut. Hal ini ditandai dengan:
Penurunan jumlah tinja berlalu
Kotoran mungkin muncul pita-seperti
Bagian dari kotoran dapat menghentikan
Nekrosis
Stoma harus memiliki suplai darah yang baik yang ditunjukkan dengan
stoma menjadi warna merah muda yang sehat, sedikit lebih gelap dari
bagian dalam mulut. Nekrosis terjadi jika suplai darah ke stoma dibatasi
(biasanya 24-48 jam setelah operasi). Awalnya stoma akan menjadi merah
gelap dan bahkan mungkin berubah menjadi hitam, ini merupakan indikasi
bahwa suplai darah terganggu. Tutup observasi diperlukan dan jika tidak ada
perbaikan operasi lebih lanjut mungkin diperlukan.
15
BIODATA
a. Identitas secara Umum
b. Riwayat Kesehatan
c. Riwayat Lingkungan
d. Pola Aktivitas-Latihan
Apakah pemasangan stoma mengganggu aktivitas klien
Apakah klien membutuhkan bantuan dalam melaksanakan aktivitasnya
e. Pola Nutrisi
f.
Pola Eliminasi
g. Pola Tidur-Istirahat
i.
keluarga
Apakah ada masalah peran yang dihadapi klien ketika klien menjalani
j.
perawatan stoma
Pola mekanisme/penanggulangan stress dan koping
Lamanya waktu perawatan, perjalanan penyakit yang kronik, faktor
stress, perasaan tidak berdaya, tak ada harapan, tak ada kekuatan, karena
17
dan
mulai
untuk
membangun
struktur
baru.
Mereka
mengembangkan rasa baru senilai. Fase ini dapat berlangsung satu hingga
dua tahun.
k. Pola Komunikasi
Apakah ada kesulitan bagi klien dalam mengungkapkan apa yang dirasakan
Apakah
ada
pantangan
atau
larangan
yang
mempersulit
penyembuhan/perawatan stoma
l.
Konsep diri
Gambaran diri
Perubahan permanen dan signifikan dalam penampilan tubuh dan
kemampuan fungsional dapat mengubah cara orang menginternalisasi citra
tubuh dan konsep diri.
Identitas diri
18
yang
klien
inginkan
dan
bagaimana
klien
dapat
memenuhinya/merubahnya
Harga diri
Apakah pikiran tersebut membuat klien malu, menangis, perasaan
ditolak(tidak diterima), atau bahkan depresi
Peran
Apakah klien merasa peran sosialnya akan berubah dan bahwa orang
lain tidak dapat menerima mereka seperti di masa lalu
Dalam proses rehabilitasi ada saat bahwa pasien harus memiliki
kesempatan untuk mengekspresikan atau menyangkal perasaan mereka,
tentang operasi mereka, perubahan dalam tubuh mereka atau citra diri mereka.
m. Pola Nilai & Kepercayaan
Apakah pemasangan stoma mengganggu proses ibadah klien
Kegiatan keagamaan seperti apa yang tidak dapat dilakukan ketika klien
terpasang stoma
n. Pemeriksaan fisik
a. KU : lemah
b. TTV : suhu naik atau turun.
c. Kepala
Bila kulit kepala sudah terkena dapat terjadi alopesia.
d. Mulut
Dapat juga mengenai membrane mukosa terutama yang disebabkan oleh
obat.
e. Abdomen
Inspeksi : bentuk abdomen, integritas kulit (pigmentasi, lesi, striae, scar,
umbilikus)
Pengkajian Stoma setelah 48 jam Post Operasi
1. Tipe stoma.
19
Tidak bisa dibedakan hanya dengan inspeksi saja, semua tipe stoma,
baik warna maupun penampilannya sama.Kadang kadang lokasi stoma
didingding abdomen dapat membantu menentukan tipe stoma, misalnya
ileustomy, lokasinya dikuadrant kiri bawah untuk kita harus selalu
membaca laporan operasi.
2. Stomal viability
Diukur lewat warna, turgor stoma.Stoma dibentuk dari mucosa usus
yang bersifat lembab, berwarna merah daging dan odem adalah hal yang
umum terjadi pada pasca operasi ostomi. stoma akan tampak tegang, agak
sedikit berkilau dan tampak bening.
3. Ketinggian Stoma
Ketinggian stoma terbagi tiga yaitu flush stoma dimana kedudukan
stoma lebih rendah dari permukaan kulit,stoma yang menonjol keluar
panjang jenis stoma ini akan beresiko trauma pada pemasangan kantong
dan stoma normal dengan ukuran 2,5 cm
4. Konstruksi Stoma
Tipe konstruksi stoma ada loop stoma, end stoma, doble barrel stoma
dan divided stoma tipe stoma penting diketahui untuk menilai permanent
atau tidaknya stoma dibuat.Hal hal yang berkaitan dengan konstruksi
stoma seppperti pemasangan rod atau jembatan pada loop stoma,
pemasangan stent atau kateter ureter pada urinary stoma
5. Lokasi Stoma
Lokasi stoma pada abdomen akan sesuai dengan tipe stoma yang
dibuat,perlu dikaji pula kondisi luka operasi,garis ikat pinggang,lipatan
lipatan dan kerutan kerutan pada perut
6. Ukuran Stoma
Ukuran stoma dikaji dengan akurat dengan menggunakan satuan
ukuran inchi atau centimeter.Stoma diukur dari dasarnya dimana mukosa
bertemu dengan kulit.
7. Jahitan Pada Mucocutaneous.
Garis jahitan pada pertemuan mukosa dan kulit harus selalu dikaji
apakah terlihat reaksi alergi terhadap benang jahit,atau terlihat tanda-tanda
infeksi dan terjadi pemisahan mukosa dengan kulit.
8. Kulit Disekitar Stoma
20
Inspeksi :
Inspeksi warna dan pigmentasi kulit
Hasil normal : pigentasi normal pada kulit warna putih berkisar antara
Merah muda sampai kemerahan, sedang pada kulit gelap adalah
Coklat samar sampai Coklat gelap.
Perhatikan bila kulit pucat atau gelap lebih dari biasanya.
Perhatikan dimana terjadi variasi warna
Inspeksi warna bibir, kuku, telapak tangan dan konjungtiva.( hasil
normal warna teran)
21
2.
Pengkajian lesi
Letak anatomi : setempat.
Susunan : garis, berkelompok, dermatomal.
Jenis : lesi primer / sekunder.
Warna : Merah. Putih, Coklat dll.
Palpasi
Menggunakan ujung jari palpasi permukaan Kulit untuk Merasakan
kelembabanya.( lebab, kering, berminyak ).
Palpasi suhu kulit dengan bagian dorsal/ punggung tangan,
bandingkan
bagian
tubuh
yang
simetris.(
hangat
atau
aliran
darah
ke
kulit,
penurunan
oksihemoglobin.
22
c. Konstipasi
Perencanaan Keperawatan
NO.
1.
Diagnosa kep.
Resiko
tinggi
terhadap
kerusakan
integritas
kulit
b/d
aliran
feses/flatusdari
stoma .
Gangguan citra
tubuh b/d
psikososial
gangguan
struktur tubuh
( stoma )
Tujuan-Kriteria
Mempertahankan
integritas
kulit
dgn. Kriteria :
*Kulit
sekitar
stoma
tidak
eritema
Intervensi
*Observasi
area kulit
peristomal
setiap
penggantian
kantong,
besihkan dengan air dan
keringkan. Catat iritasi,
kemarahan, ( warna gelap
atau kebiru-biruan )
Ukur stoma secara
periodik ,selama 6 minggu
pertama
dan
sebulan
selama 6 bulan.
Rasional
Memantau
proses
penyembuhan
mengidentifikasi
masalah
dan
mencegah kerusakan
kulit.
Sesuai
dengan
penyembuhan edema
pasca 0perasi, ukuran
kantong harus tepat,
shg.feses terkumpul
dan kontak dgn. Kulit
* Berikan pelindung kulit dpt.dicegah.
yang efektif
Melindungi kulit dari
*Sokong kulit sekitar bila perekat kantong.
mengangkat
kantong Mencegah
iritasi
,lakukan dgn. perlahan, jaringan/kerusakan
kemudian cuci dgn. Baik.
*Observasi keluhan nyeri,
rasa
terbakar,
gatal,melepuh
disekitar Antisipasi
terhadap
stoma.
infeksi kandida yang
memerlukan
intervensi.
Dapat menerima
Kontak dengan klien
Membina
saling
perubahan
ke secara sering, perlakukan percaya.
dalam konsep diri klien dengan hangat dan
tanpa
disertai sikap yang positif
harga diri yang
Dorong [pasien/orang
negatif..
terdekat
untuk
Membantu pasien
Kriteria;
menyatakan
perasaan untuk
mengenali
Menunjukan
tentang stoma.
perasaan
sebelum
penerimaan
dapat
menerima
dengan melihat,
Berikan
kesempatan dengan efektif..
menyentuh
kepada
pasien/orang
Membantui pasien
stoma.
terdekat untuk melihat dan dalam
proses
Berpartisipasi
menyentuh stoma
penerimaan.
dalam perawatan
diri.
Berikan
kesempatan
Menyatakan
kepada
pasien
untuk * MDgn. Mencoba
perasaan tentang menerima
illeostomi merawat didi sendiri,
stoma .
melalui partisipasi pada dapat
membantu
perawatan diri.
meningktkan
Rencanakan/jadwalkan kepercayaan diri
aktivitas
perawatan * Meyakinkan klien
24
dengan pasien
Menyatakan nyeri
hilang
atau
terkontrol
Kriteria :
Menyatakan
nyeri hilang,
*Mampu
tidur/istirahat
dengan tepat
Pasien dapat
rileks.
Kerusakan
jaringan
integritas
kulit
b/d
reseksi
perineal,
tertahannya
sekresi/drainase
, gg. Sirkulasi,
edema
dan
nutrisi.
Penyembuhan
luka tepat waktu
dan bebas tandatanda infeksi.
Kriteria :
Luka
sembuh
tanpa komplikasi:
Resiko
kekurangan
cairan
dan
elektrolit
b/d
keluaran
ileostomi
dengan volume
tinggi
Mempertahankan
hidrasi adekuat.
Kriteria:
Membran mukosa
lembab.
Turgor kulit baik.
Pengisian kapiler
baik.
Tanda vital stabil.
Intake dan out put
bahwa
dia
dapat
menangani
hal
tsb.dan meningkatkan
harga diri.
Membantu
mengevaluasi derajat
ketidaknyamanan dan
kefektifan analgesik
Mencegah
pengeringan mukosa
oral
dan
ketidaknyamanan,
menurunkan
ketegangan otot dan
meningkatkan
relakasasi.
Menurunkan
ansietas.sehingga
dapat meningkatkan
Relaksasi.
Dorong
pasien
untuk
menyatakan
masalah,
dengarkan
dengan
aktifdan
berikan
dudkungan
dengan
penerimaan
Kolaborasi :berikan obat
analgesia s/d program Menurunkan
nyeri,
therapi..
meningkatkan
kenyamanan.
Observasi lkua dan catat Perdarahan
post
karakteristik drainase.
operasi sering terjadi
pada 48 jam pertama
an infeksi dapat terjadi
kapan saja.
Ganti balutan sesyuai Menurunkan
iritasi
dengan kebutuhan dan kulit dan mencegah
gunakan tehnik aseptik terjadinya infeksi
dan aniseptika.
Rubah
posisi Menurunkan
resiko.
tidur,anjurkan untuk tidur Pengumpulan
dan
miring, atau setengan meningkatkan
duduk
drainage.
Kolaborasi: Irigasi luka Diperlukan
untuk
sesuai dengan indikasi mengobati inflamasi .
gunakan cairan garam faal
atau cairan lain.
Awasi
masukan
dan Kehilangan
cairan
haluaran dengan cermat, yang paling besar
ukur feses cair, dan terjadi
pada
timbang
berat
badan illeostomi,
tetapi
setiap hari
secara umum tidak
lebih dari 500-800
ml/hari.
Observasi tanda vital, Perubahan gejala tsb.
catat hipotensi postural, Menunjukan
status
takhikardia dan evaluasi hidrasi,
shg.
Dpt
25
seimbang.
Resiko
tinggi
terhadap
perubahan
nutrisi
kurang
dari kebutuhan
b/d
adanya
gangguan
absorpsi.
Memrpertahanka
n berat badan
Kriteria :
Menunjukan
peningkatan berat
badan bertahap
Hb.
Normal
(
L.13-17,P:1115)
Mulai
dengan
cairan perlahan
nutrisi
Identifikasi
bau
yang
ditimbulkan oleh makanan
dan sementara batasi diet
secara bertahap,
Konsul dengan shli
Tingkatkan diet dari cairan
sampai makanan rendah
sisa ,bila masukan oral
dimulai..
Berikan
makanan
enteral/parenteral
jika
diindikasikan.
memperkirakan
kebutuhan cairan.
Deteksi homeostasis,
membantu
menentukan
kebutuhan cairan.
Dapat
mempertahankan
ferfusi
jaringan
adekuat.
Mengidentifikasi
kebutuhan
Kembalinya
fungsi
usus
menunjukan
kesiapan
untuk
mencerna kembali.
Menurunkan insiden
kram abdomen dan
mual.
Sensitivitas
thd.
Makanan
tertentu
tidak umum setelah
bedah usus.
Membantu mengkaji
kebutuhan
nutrisi
klien.
Diet
rendah
sisa
dpt.dipertahankan
sampai 6-8 minggu
pertama,
untuk
memberikan
waktu
yang adekuat untuk
penyembuhan usus.
Untuk mengantisipasi
kebutuhan
tubuh
dalam metBO
DAFTAR PUSTAKA
Cronin E (2008c) Sebuah panduan untuk penggunaan yang tepat dari produk
perawatan stoma cembung Keperawatan gastrointestinal; 6:. 2, 12-16.
Smeltzer, Suzanne C. & Brenda G. Bare. 2002. Keperawatan Medical Bedah. Volume
2. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
Potter & Perry. 2006. Fundamental Keperawatan. Volume 2. Jakarta : Buku Kedokteran
EGC
26
Evanjh.
21
Mei
2011.
Asuhan
Keperawatan
Pasien
dengan
http://www.google.com/asuhan-keperawatan-pasien.dengan-stoma,
Stoma
diakses
27