Anda di halaman 1dari 2

Nama

: Nugi Agatha

NIM

: 114140125

Mata Kuliah : Ilmu Lingkungan

Zat Radioaktif
Di zaman peradaban yang semakin maju ini kebutuhan manusia untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari semakin tinggi. Baik itu kebutuhan primer, sekunder,
maupun tersier. Untuk mendapatkan kebutuhan itu manusia menggunakan berbagai
macam cara. Salah satunya yaitu memanfaatkan zat radioaktif. Zat radioaktif banyak
digunakan manusia untuk berbagai hal, seperti di bidang kesehatan, pertanian, industri,
pertambangan, pembangkit listrik, hidrologi, dan lain sebagainya.
Pengertian radioaktifitas adalah sifat suatu unsur yang dapat memancarkan
radiasi (pancaran sinar) secara spontan. Tergolong ke dalam zat radioaktif, unsur
tersebut biasanya bersifat labil, berarti tergolong zat radioaktif adalah isotopnya,
karena untuk mencapai kestabilan salah satunya harus melakukan peluruhan.
Peluruhan zat radioaktif untuk menghasilkan unsur yang lebih stabil sambil
memancarkan partikel seperti, partikel alpha (sama dengan inti 4He), partikel beta
(), dan partikel gamma ().
Sinar radioaktif ini berbentuk seperti gelombang cahaya, gelombang radio, sinar
infra-red (panas), microwave dan sinar X. Antara sinar mengion yang ada adalah
partikel Alfa, partikel beta, sinar Gamma, sinar X dan juga Neutron.
Radioaktivitas digunakan untuk memperoleh energi nuklir, dan juga digunakan dalam
pengobatan (radioterapi dan radiologi) dan aplikasi industri (misalnya mengukur
ketebalan dan ukuran kerapatan).
Zat radioaktif banyak memiliki manfaat bagi kehidupan manusia namun juga
memiliki dampak negatif bagi lingkungan sekitarnya.
Secara garis besar zat radioaktif bermanfaat sebagai perunut dan sebagai
sumber radiasi. Berikut contoh manfaat radioaktif bagi kehidupan manusia. Di bidang
kedokteran radioaktif sudah banyak digunakan, contohnya seperti penghancuran tumor
dan foto tulang. Dalam bidang pertanian radiaktif berperan untuk pemberantasan hama
dengan memandulkan hama jantan, pembentukan bibit unggul, pemupukan, dan
pengawetan. Radioaktif juga berperan dalam perindustrian, pertambangan, dan
hidrologi. Dalam bidang hidrologi zat radioaktif berperan untuk mempelajari kecepatan
aliran sungai, dan juga dalam bentuk karbonat berfungsi untuk menyelidiki kebocoran
pipa air dibawah.

Dari banyaknya manfaat bagi manusia zat radioaktif juga memiliki dampak
negatif, dampaknya bukan hanya tertuju kepada manusia yang memanfaatkannya, tapi
juga berdampak bagi lingkungan sekitar, seperti hewan, tumbuhan, serta makhluk
hidup yang terdapat dilingkungan sekitar pencemaran zat radioaktif.
Pencemaran zat radioaktif, pencemaran zat radioaktif adalah suatu pencemaran
lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktorreaktor atom serta bom atom. Limbah radioaktif adalah zat radioaktif dan bahan serta
peralatan yang telah terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena
pengoperasian instalasi nuklir yang tidak dapat digunakan lagi. yang paling berbahaya
dari pencemaran radioaktif seperti nuklir adalah radiasi sinar alpha, beta dan gamma
yang sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Selain itu partikel-partikel
neutron yang dihasilkan juga berbahaya. Zat radioaktif pencemar lingkungan yang biasa
ditemukan adalah 90SR penyebab kanker tulang dan 131J.
Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya
biasanya akan terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan struktur zat serta pola
reaksi kimia yang merusak sel-sel tubuh makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan
maupun hewan atau binatang.
Efek serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat
manusia seperti berikut di bawah ini : Pusing-pusing, Nafsu makan berkurang atau
hilang, Terjadi diare, Badan panas atau demam, Berat badan turun, Kanker darah atau
leukimia, Meningkatnya denyut jantung atau nadi.
Kesimpulannya yaitu penggunaan zat radioaktif sangat membantu manusia
dalam berbagai bidang, namun apabila tidak di imbangi dengan pengawasan serta
pengelolaan yang baik akan berakibat buruk. Seperti pembuangan sisa zat radioaktif ke
air lingkungan secara langsung jelas tidak diperbolehkan. Akan tetapi mengingat bahwa
aplikasi teknologi nuklir yang menggunakan zat radioaktif pada berbagai bidang sudah
begitu banyak, seperti aplikasi teknologi nuklir pada bidang pertanian, peternakan,
kedokteran, hidrologi, farmasi, pertambangan, industri dan lain sebagainya, maka tidak
tertutup kemungkinan bahwa zat radioaktif ikut terbawa ke air lingkungan.
Walaupun secara alamiah radioaktivitas lingkungan sudah ada sejak
terbentuknya bumi ini, termasuk di dalam air lingkungan, namun kalau sampai terjadi
kenaikan radioaktivitas air lingkungan, berarti air lingkungan telah tercemar oleh zat
radioaktif. Hal itu sudah barang tentu berbahaya bagi lingkungan dan kehidupan
manusia karena zat radioaktif dapat menyebabkan kerusakan biologis, baik melalui efek
langsung maupun efek tertunda.

Anda mungkin juga menyukai