Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, dimana atas segala rahmat dan izin-nya,
penulis dapat menyelesaikan makalah tentang ruang lingkup dan perkembangan psikologi
manusia khususnya.
Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi semesta
alam Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan makalah ini, walaupun penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan didalam makalah ini. Untuk
itu penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun guna keberhasilan
penulisan yang akan datang.
Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu hingga terselesainya makalah ini semoga segala upaya yang telah
dicurahkan mendapat berkah dari Allah SWT. Amin.

Ketapang,

Oktober 2010

Penulis

PEMBAHASAN
A.

Ruang Lingkup Psikologi


a. Cakupan ruang lingkup psikologi itu sangat luas, sebab individu manusia berada
dalam berbagai posisi, kondisi dan tahap perkembangan yang setiap posisi.
Kondisi dan tahap perkembangan itu dapat memperlihatkan karakteristik
kegiatan atau prilaku tertentu yang berbeda.
Beberapa kategori bidang psikologi yaitu :
-

Psikologi umum
Yang biasa disebut pengantar psikologi tentang prilaku individu yang
lebih lanjut, lebih khusus dan lebih mendalam.
Dalam psikologi umum akan dipelajari konsep umum kegiatan atau
prilaku individu apa, mengapa dan bagaimana individu melakukan kegiatan

Psikologi sosial
Suatu studi tentang hubungan antara manusia dan kelompok. Dalam
psikologi modern psikologi sosial mendapat posisi yang penting karena
psikologi sosial ini telah banyak memberikan pencerahan bagaimana fikiran
manusia berfungsi dan berkaya jiwa dari masyarakat kita. Menurut psikologi
sosial ini untuk dapat memahami prilaku manusia, kita harus mengenali
bagaimana peranah situasi, permasalahan dan budaya pada manusia itu
sendiri.

Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikan dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
prilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungan pendidikan atau boleh
dikatakan sebagai proses interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam
suatu situasi pendidikan.
Pendidikan itu sebagai salah satu proses perubahan tingkah laku yang
tidak

bisa

dilepaskana

dari

psikologikarena

pendidikan

itu

sangat

berhubungan dengan manusia sebagai contoh kita ambil dari urutan dalam

satuan keluarga, unit pekerjaan, organisasi, kelompok profesi, kelompokkelompok kemasyarakatan dan lain-lain. Diantara kategori-kategori tersebut di
atas yang lebih dominan dan yang paling penting atau psikologi pendidikan
karena setiap manusia itu perlu dididik agar bisa mewujudkan manusia yang
bertingkahlaku baik. Pendidikan merupakan salah satu cabang ilmu
pengetahuan yang lebih menekankan kepada mendidik dan mengarahkan
manusia menuju perubahan yang lebih baik secara jasmani, maupun rohani
sehingga antara psikologi dan pendidikan tidak dapat dipisahkan satu sama
lain karena kedua-duanya saling mendukung dan saling melengkapi.
Untuk mewujudkan manusia yang bertingkah laku baik manusia itu
harus dididik dalam suatu proses pendidikan dan pendidikan itu sendiri tidak
akan berjalan secara optimal, efktif dan efisien apabila mengesampingkan
faktor psikologi manusia.
Apabila ditinjau dari sudut pertumbuhan dan perkembangan jenis
kelamin, manusia yang menunjukan bahwa proses pendidikan yang dilakukan
tidak akan sama. Oleh karena itu penting bagi pendidik maupun calon
pendidik untuk mengetahui ilmu pengetahuan psikologi agar dalam proses
pendidikannya mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi
pada peserta dididiknya.
b. Arti psikologi dan psikologi pendidikan
a. Psikologi berasal dari bahasa Yunani Psyche yang berarti jiwa atau napas
hidup dan logos yang berarti ilmu.
Jadi dapat disimpulkan psikologi atau ilmu yang mempelajari tentang
kejiwaan atau prilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungan.
Misal : Interaksi orang tua dan anak di lingkungan keluarga, guru dan
murid di sekolah, dokter dan pasien di rumah sakit dan lain-lain.
Kenyataan itu sudah tentu akan melahirkan problematika baru dalam
psikologi dan menghendaki pengkajian secara khusus sehingga dari sini akan
muncul beragam istilah psikologi yaitu :

Psikologi pendidikan, psikologi umum, sosial, psikologi keluarga,


psikologi perusahaan dan lain-lain.
Namun dalam hal ini kita lebih terfokus pada psikologi pendidikan
-

Pendapat para ahli tentang psikologi pendidikan

Crow and crow


Menyatakan bahwa psikologi pendidikan menjelaskan permasalahanpermasalahan yang dialami individu dari sejak lahir sampai lanjut usia,
terutama menyangkut kondisi-kondisi yang mempengaruhi belajar.

With Erington
Berpendapat bahwa psikologi pendidikan atau studi sistematis tentang
proses-proses dan faktor-faktor yang terdapat dalam pendidikan
manusia.
Adapun dari pendapat-pendapat para ilmuan/para ahli di atas dapat

disimpulkan bahwa psikologi pendidikan merupakan studi yang secara


sistematis. Berkaitan dari proses pendidikan yang dialami oleh individu
manusia khususnya belajar mulai sejak lahir sampai berusia lanjut.
B.

Perkembangan Psikologi
a. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan psikologi
Istilah perkembangan dan pertumbuhan psikologi sering digunakan secara
bergantian atau secara bersama dalam arti yang sama, namun sebenarnya
mempunyai pengertian yang berbeda walaupun keduanya memiliki asfek yang
sama yaitu terjadinya perubahan dan pertambahan.
Untuk lebih jelas akan dilihat dari pendapat beberapa ahli :
-

Dr. Kartini Kartono


Yang mengemukakan bahwa pertumbuhan atau perubahan secara
psikologi sebagai hasil dari proses fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara
normal pada anak yang sehat dalam fase peredaran waktu tertentu.

Drs. Abu Ahmadi


Mengemukakan bahwa : Pertumbuhan dapat diartikan sebagai
perubahan kuantitatif pada materi dan sesuatu sebagai akibat dari adanya

pengaruh lingkungan dan pertumbuhan itu tidak hanya berlaku pada hal-hal
yang bersifat kuantitatif karena tidak selamanya material itu bersifat
kuantitatif, melainkan kualitatif.
Material dari bahan-bahan kuantitatif misalnya : atom, sel, kromosom,
rambut dan lain-lain sedangkan
Material yang berasal dari bahan-bahan kualitatif mislanya : kesan,
keinginan, ide, gagasan, pengetahuan, nilai dan lain-lain.
-

Drs. Muhiddin Syah


Yang mengemukakan bahwa pertumbuhan berarti perubahan-perubahan
kwalitatif yang mengacu pada jumlah, besar dan luas yang bersifat konkret.
Kemudian dari uraian pendapat-pendapat para ahli ilmuan dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan itu atau sebagai perubahan kuantitatif,
maupun kualitatif.
Pada material pribadi sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan
sepanjang tidak berhubungan dengan fungsinya.
Material seperti sel, kromosom, rambut, butiran darah dan tulang itu
tidak dapat dikatakan berkembang melainkan bertumbuh dan begitu juga
material pribadi seperti kesan keinginan, ide pengetahuan, nilai, selama tidak
berhubungan dengan fungsinya.

Menurut Drs. Tadjad yang mengemukakan bahwa perkembangan atau suatu


perubahan dan pertambahan yang bersifat kualitatif dari setiap fungsi-fungsi
kejiwaan dan kepribadian.
Sejalan dengan itu juga Drs. Muhiddin Syam mengemukakan bahwa
perkembangan atau suatu proses perubahan kualitatif yang mengacu pada
mutu dan fungsi organ-organ jasmaniah itu sendiri.
Jadi perkembangan itu terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis
yang disandang oleh organ-organ fisik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa perkembangan itu atau perubahan dan
pertambahan kualitatif daripada setiap fungsi yang disebabkan adanya proses

pertumbuhan material yang memungkinkan adanya fungsi kepribadian akibat


dari pertumbuhan dan belajar dari beberapa kesimpulan di atas dapat kita
simpulkan bahwa pertumbuhan mengandung arti yang berbeda dari pribadi
yang berkembang. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan
Faktor yang mempengaruhi perkembangna anak
-

Menurut Kartini Kartono antara lain faktor :


Herediter atau yang sering disebut faktor warisan atau bawaan.
Faktor lingkungan yang menguntungkan atau merugikan
Setiap gejala perkembangan anak merupakan hasil kerjasama
pengaruh timbal balik antara potensi hereditas dengan faktor-faktor
lingkungan. Oleh karena itu bakat dan potensi anak perlu
diperhitungkan karena perkembangan anak pada batas tertentu sangat
ditentukan oleh bibit dari setiap potensi psiko-psiko anak.
Kualitas dan perkembangan alami seorang anak mempengaruhi
cara bereaksi atau respon anak terhadap segala pengaruh dari
lingkungan. Kualitas-kualitas bawaan akan tampak pada penambahan
ciri-ciri fisik yang karekteristik misalnya : kecerdasan (intelegensi),
ketekunan, minat dan lain-lain.

Abu

Ahmadi juga mengemukakan teorinya yang berkenaan dengan

perkmabgan anak seperti teori empirisme, teori nativisme, teori


konvergensi, teori rekapitulasi, teori dinamika, teori kemungkinan
berkembang dan teori interaksianisme.s
-

Menurut Tadjad pada garis besarnya ada 2 faktor yang mempengaruhi


perkembangan yaitu :
Faktor intern atau faktor yang berasal dari luar diri anak yang dari
keturunan dan pembawaan

Faktor ekstern atau faktor yang berasal dari luar diri anak yang berasal
dari pengalaman. Dan interaksi dengan lingkungan . contoh :
pendidikan dan pengajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa faktorfaktor yang

paling dominan

yang

sangat berpengaruh bagi

perkembangan anak atau faktor keturunan dan faktor lingkungan.


-

Teori emperisme
Yang berpendapat bahwa pada dasarnya anak lahir di dunia
perkembangannya ditentukan oleh adanya faktor luar atau lingkungan
termasuk pengajaran dan pendidikan.

Penjelasan teori emperisme coptimisme : Karena sangat yakin akan pendidikan

demi keberhasilan anak-anak lahir dalam keadaan kosong putih bersih seperti meja
lilin (tabularasa) maka pengalaman yang akan menentukan corak dan bentuk
perkembangan jiwa anak.

Penjelasan : Pendidikan bagi anak adalah sia-sia tidak perlu terlalu dihiraukan.

Penjelasan : Dapat dipahami bahwa kepribadian seorang anak akan terbentuk


dengan baik apabila dibina oleh suatu pendidikan (pengalaman) yang baik serta
ditopang dengan bakat dan pembawaan sejak lahir (sepasang suami-istri William
Stern dan Clara Stren).
Penjelasan : Dapat disimpulan bahwa seorang manusia akan mengalami tingkatan

masing-masing sebagai berikut :


-

Masa berburu (merampok) sampai umur kurang lebih 8 tahun (kegiatan


menangkap binatang)

Masa pengembala umur 8-10 tahun (seorang anak suka memelihara binatang)

Masa bertani umur 10-12 tahun (anak suka berkebun dan menanam tanaman)

Masa berdagang umur 12-14 tahun (anak gemar bermain pasar-pasaran)

Masa industri umur 14 tahun ke atas (anak mulai mencoba berkarya sendiri
membuat mainan dan lain-lain).

Penjelasan : Yakni ketegangan yang ada dalam diri seseorang ikut menentukan
dinamika ditengah-tengah lingkungannya.

Penjelasan : Maksudnya bahwa perkembangan konegtif seorang anak bukan


merupakan perkembangan yang wajar melainkan ditentukan oleh interaksi budaya.

Anda mungkin juga menyukai