Anda di halaman 1dari 36

SUKU, MARGA DAN JENIS - JENIS POHON PENTING

SUKU, MARGA DAN JENIS - JENIS POHON PENTING

Disusun Oleh :

Ahmad Jailani

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS RIAU
2012

PENGENALAN SUKU, MARGA, DAN


JENIS-JENIS POHON PENTING

A. Anaacardiaceae
Pohon mengandung resin, saat keluar resin bewarna bening,
kemudian berubah menjadi hitam dan mengeras, umunya beracun. Daun
tunggal atau majemuk, berseling atau berhadapan, tidak memiliki daun

penumpu, bunga majemuk, bentuk malai, bewarna merah muda atau putih
kekuningan, buah batu.
Contoh dari familiy ini adalah:
o Drocotomelon dao (dahu)
o Gluta renghas ( rengas)
o Mangifera foetida (bacang)
o Mangifera indica (mangga)
o Mangifera ordorata (kaweni)
o Camnosperma auriculata (terantang)
o Spondias pinnata (kedondong)
o Anacardium occidentale (jambu monyet)

B. Annonaceae
Habitus berupa pohon, semak, atau perdu. Kayu dan daunnya berbau
aromatis. Daun tunggal, tidak berdaun penumpu, alternate distichous. Bunga
hermoprodit (biseksual) kecuali Stelechocarpus (betinabatang, ranting
.ranting)
Bagian-bagian bunga.trimerous (kelipatan 3) dan perhiasan bunga terdiri
dari 3 lapis yaitu: a) lapis 1: kelopak bunga, b) lapis 2 : mahkota bunga dan c)
lapis 3 mahkota bunga. Benang sari banyak dan tersusun spiral, putik,
banyak (multi pisitillate flower). Buah agregat, berdaging dan endosperm
besar dan berbintik-bintik.
A. Mahkota bunga bagian dalam berbeda dengan mahkota bunga bagian
luar.
B. Mahkota bunga Deltoid, buah besar berdagingAnnonacea
B. Mahkota bunga LinnearXylopia
A. mahkota bunga bagian dalam sama dengan bagian luar
B. mahkota bunga panjang, lanset..Cannanga
B. mahkota bunga Ovate.Polyalthia
Contoh jenis :

1.

Cannanga ordorata (kenanga)


Kayu ringan (BJ 0, 33), putih kuning

Mahkota bunga berbentuk bintang, harum, disuling menghasilkan


minyak atsiri
2.

Xylopia malayana (jangkang)

Hutan rawa

Kayunya pahit

Kuncup muda berambut warna coklat.

3.

4.

Stelechocarpus burahol (kepel/kiburohol)


tanaman langkah
Cauliflora (bunga/buah terletak pada batang utama)
Annona muricata (Sirsak)

A. squamosa (Srikaya, buah nona)

C. Apocynaceae (300 marga)


Pohon bergetah putih, daun tunggal, berhadapan atau berkarang,
bentuk daun oblan ceolata, bunga biseksual, beraturan, tunggal atau
majemuk, daun mahkota (corolla) membentuk tabung tai corong, buah
bervariasi, bumbung, buah batu atau kotak, umunya berpasangan.
Contoh-contoh dari jenis ini antara lain:

Alstonia scholaris (pulai)

Dyera costulata (jelutung)

Cerbera manghas (bintaro)

Phaneria acuminata (kemboja)

Allamanda cathartica (alamanda)

Manfaat yang didapatkan dari family Apocynaceae antara lain :

Kayu pulai

: wayang golek, pensil, papan.

Getah jelutung

: permen karet

Tanaman hias, dan peneduh.

D. Araucariaceae
Habitus berupa pohon biasanya tinggi besar dan tajuknya berbentuk
kerucut. Cabng-cabang seringkali berlingkar, kulit batang mengelupas
berbentuk bundar/bulat telur. Daun alternate (spiral), hampir linier atu bulat
telur, tidak rontok dimorfik: (daun muda lebih besar dan berbeda dalam
bentuk dengan daun tua). Strokerucut berkayu, ukuran besar dan sisik rontok
pada saat marang sisik berbentuk strobili betina dengan sisik berbakal biji 1
dan buah berbentuk biji.

Marga : Agathis dan Araucaria

Agathis

Araucaria
# daun melebar, ujungnya tidak tajam

# daun seperti sisik. Ujung daun tajam


# biji tidak bersatu dengan sisik kerucut (bebas)

# biji bersatu dengan sisik kerucut


# kulit mengelupas bundar

# kulit mengelupas panjang

Contoh :
1)

Agathis alba sinonim A. loranthifolia, A. dammara (Damar putih)

2)

Agathis borneensis (Damar Pilau) kalimantan

3)

Agathis labillardieri (kayu Agathis) iraian jaya

Kegunaan: kayu : vinir, kayu lapis, pulp, mebel, getah kopal (non kayu)
Contoh : Araucaria cunninghamii di Irian jaya

E. Bombaceae
Pohon raksasa, daun bersuling, tunggal atau majemuk menjari,
kadang-kadang berbulu halus atau bersisik, bunga biseks, beraturan, buah
kapsul, biji berarillus atau terbungkus bulu wol, lebih dari 20 marga, serta
terdapat di daerah tropika.
Contoh jenis dan family ini adalah:

Ceiba pentandra (kapuk)

Durio zibenthinus (durian)

Ochroma bicolor (balsa)

Gossampinus malabarica (kapuk hutan)

Manfaat yang didapatkan dari family ini antara lain:

Kayu

Buah

Serat kapuk

Madu

F. Burseraceae
Habitus pohon atau perdu yang menggugurkan daun. Pohon
mengugurkan daun. Pohon berukuran sedang sampai raksasa disertai adanya
banir, dan mengeluarkan resin yang aromatis. Pada umunya daunnya
berseling, majemuk., kadang berdaun tunggal, tangkai daun umumnya
besayap, tidak ada daun penumpu. Bunga bekelamin 1 atau 2 simetris, kecil
dan umumnya tunggal atau dalam malai. Buah bedaging berbiji 1-5, embryo
lurus atau bergulung, tidak ada endosperm.
Family ini dibedakan dari Rutacea dengan adanya saluran-saluran
resin pada kulit, daun tiddak terdapat kelenjar, atau titik yang tembus
cahaya.
Contoh di Indonesia : Cannarium sppdan garuga
1. Cannarium commune (kenari)
Batang tidak beraturan, tinggi 10-30 m, daun menyirip ganjil, anak

dan 5-11, jarang 13 bulat telur memanjang, 6-20 x 2,5-9 cm. dengan ujung
meruncing tepi rata, anak daun terbawah serupa dengan daun penumpuh
pada pangkal tangkai daun, tepi rata, panjang 1,5-3 cm mudah rontok.
Bunga berbilang 3, kelopak pada bunga jantan berbentuk lonceng,
separoh jalan berlekuk 3, pada bunga betina berbentuk periuk, bergigi 3
pendek bunga jantan berbenang sari 6, pada betina 6 staminodia daun
mahkota bulat telur, kuning dengan panjang 5-6 mm.
Buah batu dengan pangkal membulat dan diujung suatu tanda bekas
tangkai putik, inti dengan 3 ruang, biji dapat dimakan, lembaganya kaya
akan lemak dan sangat disenangi sebagai makanan.
Asal dari maluku, kerap kali di tanam sebagai pohon peneduh pada
ketinggian 1-800 m dpl.

G. Casurinaceae
Habitus berupa pohon, perdu mengayu, bercabang. Daun seperti
sisik, dalam lingkaran 4-16 helai, bentuk daun seperrtisisik berbentuk garis
sampai lanceolate, dasar daun membentuk suatu sarung yang
membungkus ranting, berkarang. Bunga berkelamin 1 (unisex), majemuk,
tanpa perhiasan bunga, bunga jantan tersusun pada satu benang sari
didukung oleh 4 sisik berbentuk bulat telur terbalik, bunga betina menyerupai
jarum atau ovary superior. Buah bongkol berbentuk kerucut, berbiji keras
bersayap. Terbungkus oleh 2 sisik yang mengayu, semua terbuka seperti
kapsul bila buah telah masak.
Contoh :

Casuarina equisetifolia (cemara laut)

C. sumatrana (cemar sumtra)

C. junghuhniana (cemara gunung)

C. nobilis (cemara kalimantan)

H. Clusiaceae
Pohon, sebagian bergetah kuning lengket, daun tunggal, berhadapan,
helaian daun tebal, kaku, seperti kulit, bunga beraturan, biseks atau uniseks,
kepala putik berbentuk perisai (peltata), sekitar 35 marga, serta terdapat di
daerah tropika.

Contoh-contoh dari family ini antara lain:

Calophyllum inophyllum (bintangur)

Calophyllum soulatri

Cratoxylon arborescens (geronggang)

Garcinia mangostana (manggis)

Garcinia dulcis (mundu)

Garcinia celebika (manggis hutan)

I. Dipterocarpaceae
Pohon raksasa, berdamar, kadang-kadang berbanir, serta kulit batang
mengelupas. Danu tunggal berseling, tetapi rata, berdaun penumpu (besar
dan tidak rontok). Tulang daun ada yang berbentuk tangga (Scalariform
veination). Bunga biseksual, beraturan, tersusun dalam malai, kelopak bunga
ada lima helai, bebas atau bersatu dipangkal. Buah berbiji satu di pangkal.
Buah berbiji satu keras tidak pecah dan bersayap, sayap merupakn
perkembangan dari kelopak bunga.
Suku ini mendominasi dataran rendah dan tersebar di kawasan
Tropika Asia (India,Myanmar, Malaysia, Filipina, Indonesia, Cina selatan, dan
Papua Nugini). Di Indonesia banyak di Kalimantan dan Sumatra.
Sudah tercatat 521 jenis dalam 16 marga. Marga ini dijumpai 9 marga. Yaitu
Shorea, Dipterocarpus, Dryobalanops, Hopea, Anisoptera, Vatica, parashorea,
upuna, dan Cotylelobium.
1) Shorea (meranti), 114 jenis
Pohon besar, tepi daun rata tulang daun bentuk tangga, stipula besar
tidak rontok, corola merah muda, sayap buah tiga helai besar, dua helai kecil.
Tumbuh di dataran rendah hingga pegunungan.
Berdasarkan keadaan dan sifat kayu, dibagi dalam empat kelompok:

Meranti merah

a. Shorea leprosula (Meranti tembaga)


b. Shorea pinanga (Meranti layang)
c. Shorea selanica (Meranti gopak)

Meranti kuning

d. Shorea gibosa (Damar buah)


e. Shorea multiflora (Damar tanduk)
f. Shorea hopeifolia (Damar kunyit)

Meranti Putih

g. Shorea Polyandra
h. Shorea lamellata
i. Shorea assamica (merkunyit)

Meranti Balau

j. Shorea Glauca (Balau bunga)


k. Shorea Falcifera (Balau laut)
i. Shorea balangeran (Balarengan)
m. shorea laevifolia (Bangkirai)
2). Dryobalanops (Kapu, Kamper), 7 jenis
Pohon besar, kulit batang mengelupas, berbanir, daun licin, tulang
daun sejajar, rapat dan halus. Mahkota bunga putih polos, buah bersayap
lima helai sama panjang, buah halus dan rata, kayu berat, awet dan kuat.
Kayu teras mangandung kristal-kristal kapur barus, tumbuh hingga 800 dpl,
terdapat di Sumtera, kalimantan, dan semenanjung malaya. Contoh dari
marga ini adalah Dryobalanops aromatica (kamper singkal), Dryobalanops
lanceolata (kamper tanduk), dan Dryobalanops oblongifolia (petanang).
3) Dipterocarpus (merawan), 37 jenis
Pohon besar, batang lurus, kulit luar coklat keunguan atau kekaratan, bersisik
atau mengelupas, daun tunggal, tepi beringgit. Daun penumpu besar, mudah
rontok, bekasnya berbentu miring cincin miring ke atas, bunga besar,
bergaris putih atau kekuningan, berbau harum, buah bersayap dau helai
(yang tiga kecil) dengan tiga urat jelas, tabung kelopak bebas dari buah.
Tumbuh di bawah 1400 dpl, penyebaran marga ini meliputi kalimantan,
sumatera, jawa, bali, dan sumbawa.
Contoh-contoh marga ini antara lain Dipterocarpus caunduferus
(keruing andri), Dipterocarpus cornutus (keruing gajah), serta Dipterocarpus
crinitus (keruing bulu)

4) Hopea (merawan) 49 jenis


Contoh dari marga ini antara lain:

Hopea mangarawan

Hopea dasyrachis

Hopea dryobalanoides

Hopea sangal (cengal)

5) Anisoptera (mersawa), 7 jenis


Contoh dari marga ini antara lain:

Anisoptera narginata

Anisoptera costata

Anisoptera grossivenia

6) vatica (resak), 33 jenis


Contoh dari marga ini antara lain:

Vatica rassak

Vatica wallichi

Vatica oblongifolia

Manfaat yang dapat di peroleh dari family Dipterocarpaceae antar lain :

Kayu sebagai bahan konstruksi, plywood

Damar

Buah tengkawang dapat dimanfaatkan sebagai kosmetik (lipstiks)

Tabel 5. Penyebaran dan jumlah jenis pohon Dipterocarpaceae di Indonesia


Marga

Jumlah Jenis (Number of species)


Wilayah Penyebaran

Jawa

Sumatera

Kalimantan

Sulawesi

Maluku

Bali dan Lombok

Irian
1. Shorea
Endemik
Non endemik

1
0
1

50
43
47

127

82
45

2
0
2

3
1
2

0
0
0

0
0
0
2. Hopea
Endemik
Non endemik

1
0
1

14
3
11

42
22
20

2
1
1

2
0
2

1
0
1

13
11
2
3.Dryobalanops
Endemik
Non endemik

0
0
0

2
0
2

7
5
2

0
0
0

0
0
0

0
0
0

0
0
0
4. Vatica
Endemik
Non endemik

3
1
2

11
4
7

35
23
12

2
1
1

1
0

0
0
0

1
0
1
5. Cotylelobium
Endemik
Non endemik

0
0
0

1
0
1

3
1
2

0
0

0
0
0

0
0
0

0
0
0
6. Anisoptera
Endemik
Non endemik

1
0
1

4
0
4

5
2
3

1
0
1

1
0
1

0
0
0

1
0
1
7. Dipterocarpus
Endemik
Non endemik

4
1
3

25
1
24

41
15
26

0
0
0

0
0
0

2
0
2

0
0
0
8. Parashorea
Endemik

Non endemik

0
0
0

3
1
2

3
1
2

6
4
2

0
0
0

0
0
0

0
0
0
9. Upuna
Endemik
Non endemik

0
0
0

0
0
0

0
0
0

1
1
0

0
0
0

0
0
0

0
0
0

Pembeda antar marga adalah sifat marfologi buahnya, yaitu:

Dryobalanops (kapur, kamper)

Bauh bersayap 5, sama panjang dengan urat sayap lebih dari 7

Parashorea

Buah bersayap 5, sama panjang dengan urat sayap kurang dari7

Shorea (meranti)

Bauh bersayap 3

Dipterocarpus (keruing)

Buah bersayap 2, tiap sayap dengan 3 urat yang jelas, tabung sepal bebas
lepas dari buah.

Hopea (merawan)
Buah bersayap 2, dengan urat halus > 7 setiap sayap.

Anisoptera (mersawa)

Buah bersayap 2, tiap sayap dengan 3 urat yang jelas, serta tabung sepal
bersatu dengan buah.

Cotylelobium (giam)

Buah bersayap 2, dengan 5 urat yang jelas, buah berbulu halus.

Vatica (resak)

Buah bersayap 2, dengan 5 urat yang jelas, buah tidak berbulu halus

J. Ebanaceae
Pohon dengan kulit batang berwarna hitam, sebagian anggotanya
berkayu warna hitam (sering disebut kayu Hitam atau kayu arang), daun
tunggal. Berseling satu bidang, tebal seperti kulit, helaian berbintik-bintik zat
arang, bunga berkelamin satu (unseksual). Bunga tunggal atau majemuk,
buah buni atau buah berry.
Contoh-contoh jenis dari family ini antara lain:

Diospyros cvelebica (eboni, kayu hitam, kayu arang)

Kayu lux atau mewah


Harga mahal
Tumbuh di sulawesi tenggara

Diospyros kaki (kesemak)

Diospyros discolor (bisbul, samolo)

Diospyros virginiana (persimon)

K. Euphorbiaceae
Tersebar dari daerah tropika sampai temperate (sub tropis). Pusut
penyebaran utama: afrika dan Amerika. Di indonesia mendominasi hutan
sekunder (bekas tebangan sebegai jenis pioner)
Habitus pohon/perdu/semak bergetah. Daun tersebar; kadang
berhadapan; tunggal (dalam satu tangkai terdapat satu daun) atau majemuk
menjari; memiliki daun penumpu, pangkal helai daun berkelenjer. Bunga
berkelamin 1; berumah 1 atau 2; ukuran bunga jantan dan betina berbeda;
susunan Cyathium: tenda bunga tunggal/rangkap. Tonjolan menebal dasar
bunga kerap kali ada. Benang sari > 1 (lepas/ melekat). Bakal buah
menumpang, beruang 2-1. Bakal biji 1-2 beruang.
Kegunaan:
-

Penghasil karet (HeveaH. brasiliensis)

Tung oil (Aleurites----A molucana (kemiri)

Castor oil (Ricinus---R. communis (jarak kayu))

Ubi kayu (Manihot)

Tanaman hias (Acalypha dan euphorbia--------puleherima-----kayu


racun, E. flrucalli----kayu urip/patah tulang)
Contoh Genus:
1. Euphorbia (>1600 jenis)
2. Craton (700 jenis)
3. phyllanthus (480 jenis)
4. Acalypha (430 jenis)
5. Glochidion (280 jenis)
6. Macaranga (240 jenis) : M. gigantea (mahang)
7. Manihot (160 jenis)
8. Jantropha (1500 jenis)

L. Fabaceae (Leguminosae/polong-polongan)
Pohon berdaun majemuk (kecuali marga inocarpus, berdaun tunggal),
berseling, berdaun penumpu, bunga kecil atau besar, biseks, majemuk, buah
polong (legum), merekah tidak merekah.
Family ini tiga anak suku, yaitu:

Mimosoideae : memiliki bunga yang beraturan

Caesalpiniodeae : memiliki bunga yang tidak beraturan, serta corolla


teratas di dalam.

Lotoideae : memiliki bunga yang tidak beraturan, corolla teratas diluar.


Anggotanya sangat banyak 550 marga tersebar luas di muka bumi
(kosmopolit). Contoh jenis dari masing-masing anak suku antara lain:

Mimosoideae

Acacia mangium (mangium)


Paraserianthes falcataria (sengon)
Parkia speciosa (petai)

Pitheceliobium jiringa (jengkol)


Leucaena leucocephala (lamtoro gunung)

Caesalpinioideae

Intsia bijuga (merbau)


Dialium gulneense (keranji)
Sindora bruggemanii (sindur)
Koompassia excelsa (kempas)
Delonix regia (plamboyan)

Lotoideae

Dalbergia latifaolia (sonokeling)


Pterocarpus indicus (angsana)
Pericopsis mooniana (kayu kuku)
Inocarpus edulis (gayam)

Manfaat yang dapat diperoleh dari famili Fabaceae antara lain:

Kayu
Biji atau kacang-kacangan
Penyubur tanah

M. Fagaceae
Biasanya berupa pohon atau perdu, dengan batang bebas cabang
agak pendek dan batang sering melekuk. Kulit berwarna abu-abu dengan
lentisel-lentisel yang menonjol dalam barisan, sering mengelupas bahkan
berakar, bewarna merah muda kekuningan dan coklat, banyak tanin yang bila
terlukai menjadi coklat tua.
Bunga berwarna merah muda kekuningan, berkelamin satu (unisex),
daun kelopak berbentuk cawan yang pinggirnya terbagi 6, tanpa perhiasan
bunga (apetalous), perbungaan kethin. Buah berbentuk nut biji 1, 1-4 nut
bergabung dalam satu cawan (cupule), daging biji didukung oleh cupula atau
dibungkus oleh involucre yang berduri, biji dengan embrio yang besar dan
tidak mempunyai endosperma.

Ada 8 marga, tropika dan sub tropika, penyebarannya di seluruh dunia


terutama dibelahan bumi bagian utara.
Contoh:
1. Castanopsis javanica (berangan)

Pohon besar

Buah berbentuk segitiga, kecoklatan berbulu.

2. Casnopsis argentea (saninten)

Bijinya dapat dianakkan

3. Quercus sundaica (pasang)


4. Lithocarpus sundaicus (pasang)
5. Q. suber

N. Lauraceae
Pohon berdaun tunggal, berseling, bunga beraturan, uniseks atau
biseks, kepala sari memiliki empat jendela atau katup, buah batu (drupe),
bagian-bagian pohon beraroma, terdiri dari 30 marga, terdapat di daerah
tropika.
Contoh-contoh jenis famili ini antara lain:

Eusideroxylon zwageri (ulin)

Litsea spp (huru mentok)

Dehaasia spp (kayu medang)

Cinnamomum burmanii (kayu manis)

Cinnamomum zeylanicum (kayu manis)

Persea americana (alpukat)

Litsea cubeba (kayu limo)

O. Meliaceae (50 marga 800 jenis)


Habitus berupa pohon, perdu atau semak, kayu kadang harum. Daun

Alternate majemuk menyirip/berganda, tidak ada stipule. Bunga hermapropit


atau biasanya uniseksual dengan organ Vestigeal atau jenis organ lain. Buah
berbentuk beri (berdaging) seperti kapsul, biji bersayap atau memiliki
pembungkus di lapisan luar. Endospermanya ada yang berdaging.
Contoh: Lancium domesticum (duku)
Ciri Khas:
*

Tube stamina yang khas,

Kepala putik bergerigi,

Tidak ada saluran damar

Biji bersayap: M. azedarach (mindi kecil)

M. dubis (mindi besar)


Contoh Genus:
1.

Dysoxylum, Contoh: D. macrocarpum (mentaoa)

2.

Melia, Contoh: M. azedarach, M. dubis

3.

Toona, Contoh: T. sureni (Suren)

4.

Xylocarpus, Contoh: X. granatum (Nyirih)

Kayu asing: Swietenia; Cendrela; Khaya, Melia azedarach (Mindi)

P. Moraceae
Habitut berupa pohon, tanaman memanjat, perdu yang sering bergetah.
Bergetah putih, daun tunggal, alternatif, stipule kecil/ besar, daun mudah
rontok, daun penumpu rontok/ tidak rontok kalau rontok meninggalkan bekas
yang jelas/ kadang-kadang bekasnya bersatu (kunat cincin).
Bunga dalam bulir rapa, majemuk, ada yang terkurung dalam dasar bunga
berbentuk kendi, bunga berkelamin satu (unisex), berumah 1 atau 2,
sebagian bunga kadang-kadang berganti bentuk menjadi bunga GAL (bunga
yang disebbakan sekresi serangga dipacu pertumbuhannya menjadi
melembung). Bunga agregat, missal Morus alba, bunga multiple, missal
Artocarpus, buah fig (ara), missal Ficus (Ficus: daun penumpu 1 pada tiap
daun, Artocarpus: daun penumpu 2 pada tiap daun).

Ada 53 marga tropika

Contoh:
1.

Ficus spp.

Simbiosis antara tawon Ficus dengan Ficus


Bunga gal dari telur tawon bunga Ficus muda

IMG.jpg

Bunga gal menggelembung

Buah masak

Lebah lolos
Kegunaan: karet/ lateks, makanan ternak, lalab, tali-temali, ampelas, kulit
sebagai bahan pakaian.
Contoh: Ficus benjamina (Beringin), F. septic (Awar-awar), F. elastic (Karet
kerbau), F. religiosa (Bodi, Bunut merah), F. deltoidea (Tabat barito)
2.

Artocarpus

Con toh: A. heterophyllus (nangka), A integer (Cempedak), A. communis


(sukun), A. elasticus (Terap)
3.

Morus alba (Murbei)

Penghasil buah sebagai pakaian ulat sutera, tanaman hias dsb.

Q. Myristicaceae
Pohon berukuran sedang atau besar dengan akar tunjang dan terkadang
akar gantung. Kulit kayu berwarna coklat atau hitam dan bercelah. Sayatan
pada batang akan menghasilkan cairan berwarna merah. Daun tunggal, tata
daun alternatif atau spiral seluruhnya bergaris tepi dan tidak memiliki daun
penumpu.
Bunga actinomorphic, uniseksual/ berkelamin satu, berukuran kecil,
perhiasan bunga biasanya bersatu bersembul 3, tangkai benang sari bersatu
berbentuk tabung dan tangkai putik pendek. Buah berbiji satu, sebagian atau
seluruhnya tertutup atau dibungkus arillus (pembungkus biji) berwarna
merah endosperm ruminate.

Myristica
Arilus dari pangkal-ujung pecah-pecah, daging buahnya untuk manisan,
bijinya untuk bumbu masak.
Contoh: Myristica fragrans (Maluku), M. argentea (Irian Jaya)
Horsfieldia
Arillus menyelubungi seluruh biji, warna merah muda, helai daun berbulu
coklat.
Contoh: Horsfieldia iryagedhi disepanjang sungai dan rawa
Knema
Arillus pada bagian ujung biji pecah, bagian bawah helai daun putih kelabu.
Contoh: Knema laurina

R. Myrtaceae (Jambu-jambuan)
Daun tunggal, umumnya berhadapan, berseling; tepi daun rata, tidak
berdaun penumpu; pada daun terdapat bintik-bintik kelenjar minyak, jika
diremas bau harum. Pada beberapa marga mempunyai marginal vein
(bertulang daun tepi). Bunga jantan betina, kelompok berlekatan
membentuk tabung di atas bakal buah, mahkota bebas atau berlekatan,
kadang-kadang rontok sebelum mekar. Benang sari: banyak tangkai sari
panjang dan ramping. Bakal buah setengah tenggelam. Buah buni, batu,
kotak. Kulit mengelupas tipis, permukaan baru yang licin.

Marga
(1)

Eucalyptus: Kulit mengelupas, daun diremas berbau khas

v Eucalyptus deglupta (Leda): Irian, Maluku, Sulawesi

Kayu pertukangan, pulp

v Eucalyotus alba (Ampupu) NTT di daerah kering


v Eucalyptus urophylla

(2)

Tumbuh cepat, pulp, kertas


Malaleuca leucadendron (kayu putih)

v Kayu: tiang-tiang
v Daun: minyak kayu putih
(3)

Metrosideros petiolata (kayu lara/ kayu nani): Sulawesi, Irian Jaya

v Jembatan, tiang-tiang dalam air, perahu, bangunan rumah


(4)

Eugenia (jambu-jambuan): penghasil buah-buahan

v E. polycephala (gowok)
v E. jambos (jambu klampok)
v E. malaccensis (jambu bol)
v E. javanica (jambu kaget)
v E. aquea (jambu air)
v E. polyantha (daun salam)
(5)

Tristania maingayi (pelawan merah)

v Kayunya sangat berat (BD = 1,17), kelas awet I, keras


v Kayu umumnya digunakan untuk bangunan rumah, tiang, papan dll
v Kayu sukar dikerjakan.
S. Palmae (Arecaceae)
Pohon berbatang tegak, atau tumbuhan memanjat, daun kaku, majemuk,
berbentuk kipas, seperti bulu ayam. Buah berupa buah batu, nut atau buni,
bunga beraturan, kecil, berupa malai, bi atau uniseksual. Terdiri dari > 200

marga, tropika dan sub tropika.


Jenis yang peting yaitu: Cocos micifera ( kelapa), Arenga pinnata (aren),
Areca catechi (pinang), Elacis guineensis (kelapa sawit), Borassus flabellifer
(lontar). Metrozylon sagu (sagu), Nypa fruticans (nipah), Salacca zalacca
(salak), Daemonorops rubra (rotan getah), Calamus manan (rotan manau),
Calamus caesius (rotan sega), Korthalsia sp. (rotan).

T. Pinaceae
Daun berbentuk jarum, bagian pangkal di bungkus oleh selaput disebut
fascicle. Setiap fasikel terdiri dari 2-3 atau lebih daun. Bunganya berumah
satu, strobilus jantan terdiri dari sisik-sisik yang tersusun spiral, masingmasing mengandung kantong sari. Strobili betina besar berkayu terdiri dari
sisik-sisik tersusun spiral yang mengandung dua bakal biji. Buah kerucut
dengan sisik kerucut berkayu masing-masing mengandung biji bersayap.
Marga: Pinus, Pseudolarix, Pseudotsuga, Tsuga cedrus, Abies, Picea, Larix,
Ketelleria. Pinus merupakan marga terbesar. Sebagian besar tumbuh
dibelahan bumi utara.

Pinus

1.

Pinus merkusii (Tusam)

Pohon tinggi, tajuk kerucut


1 fasicle 2 daun jarum
Kulit batang celah-celah dalam
Menghasilkan resin yang kemudian diolah menjadi gondorukem dan
terpentin.
Penyebaran alami di Indonesia: Aceh, Tapanuli, Gunung Kerinci (Sumbar)
Tumbuh di tanah kering: Dataran rendah sampai pegunungan.
Nilai ekologi
jarum

: nilai evapotranspirasi besar, adanya ailelopati dan daun

Sulit membusuk banyak silikat, tanah dengan pH masam.


Kayu
: digunakan sebagai kayu pertukangan: papan, peti,
sumpit dan juga pulp dan kertas
2.

Pinus insularis (Filipina)

3.

Pinus caribaea (British Honduras)

U. Podocarpaceae
Biasanya berupa semak dan pohon, helai daun berbentuk sisik, memanjang
lanset atau tidak berdaun (phyllociad/ ranting). Bunga jantan tersusun dalam
strobili, bunga betina soliter dan mempunyai 1 bakal biji dibungkus
epimatium. Buah berbiji satu dibungkus epimatium duduk di atas dasar
bunga berdaging.
Terdiri dari 3 marga yaitu: Pococarpus, Dacrydium, Phyllocladus.
Contoh jenis:
1.

Podocarpus imbricatus (jamuju)

Pohon besar: daun sisik, kayu halus keputih-putihan.

Tempat tumbuh: hutan pegunungan 1000 200 m. dpl

2.

Podocarpus neriifolius (kiputri)


Daun: memanjang lanset

V. Rhizophoraceae (Bakau-bakauan)
Pohon berakar nafas, akar tunjang (Stilt root), akar lutut (knee root). Adaptasi
terhadap kondisi tanah yang labih dan anaerobic. Buku-buku pada pohon
bergelombang, simpodial. Daun tunggal, berhadapan, seperti kulit. Daun
penumpu besar, cepat rontok, bekasnya berbentuk cicin. Bunga jantanbetina, tajuk kelopak 4-15 persisten. Mahkota bunga jumlahnya = tajuk
kelopak, halus cepat rontok. Buah berdaging, buah vivipar biji dapat
berkecambah semenjak masih melekat di pohon. Ekologi Hutan Mangrove
(payau) mencegah abrasi tempat hidup udang, ikan, satwa. Ekonomi kayu
bakar, arang, kulit tannin (penyamak kulit).
Marga:

Rhizophora (Bakau)
: akar tunjang, bunga berbilangan 4, daun
bagian bawah bertitik coklat.
Rhizophora mucronata

Bruguired (Tancang)

: akar lutut, bunga berdiri sendiri

Bruguiera conyugata

Ceriops (Tingi)
tidak bertitik coklat.

: bunga berbilangan 5, daun bunga bawah

Ceriops tagal

W. Santalaceae
Berupa pohon, terna, perdu, memanjat atau epifit dan semak. Daun tunggal,
spiral atau berhadapan/ tersebar tanpa daun penumpu, bunga kecil
uniseksual atau biseksual, dalam ketiak daun, mahkota tak ada. Buah buah
keras atau buah batu dengan 1 bakal biji tanpa kulit biji, endosperm besar
berdaging.
Contoh:
1.
Santalum album (cendana) dibuat minyak dan kayu, terdapat di NTT
(Sumbawa Timur)
2.

Osyris alba, Commandra umbellata

X. Sapindaceae
Pohon berdaun majemuk, bunga kecil, tersusun dalam malai, unseks, buah
bervariasi, buah kotak, batu dan berarilus.
Contoh-contoh jenis dari family ini antara lain:

Pometia pinnata (matoa)

Schleichera oleosa (kesambi)

Nephelim lappaceum (rambutan)

Sapindus rarak (rerak)

Nephelium mutabile (pulasan)

Y. Sapotaceae (+ 40 Marga)
Pohon, bergetah putih, memiliki pola percabangan ketapang (terminalia
branching system), daun tunggal, berseling, tepi daun rata, bunga biseksual,
berumah dua, beraturan, tersusun dalam malai, buah buni (berry).

Contoh-contoh jenis dari family ini antara lain:

Palaquium gutta (kayu nyatoh, balam)

Palaquium rostratum

Payena leerii (nyatoh)

Gamua motleyana (nyatoh)

Manilkara kauki (sawop kecik)

Mimusops elengi (tanjung)

Achras zapota (sawo)

Chrysophyllum cainito (sawo duren)

Z. Thymeleaceae
(1)

Gonystylus bancanus (Ramin atau Gaharu Buaya)

Pohon tinggi lurus, batang bebas cabang 20 30 m, kulit bersisik dan


berambut gatal. Daun unggal, berbintik kuning tersebar merata, tulang daun
sekunder sangat halus, tangkai daun 1 cm, hitam. Bunga jantan-betina,
tangkai putik bersegi, dan bengkok. Buah bulat, biji sebagian tertutup arillus.
Ekologi: Kalimatan di hutan rawa dan hutan rawa gambut, tumbuh
berkelompok. Kegunaan: mebeler, kayu bangunan, lantai rumah, kayu lapis.

(2)

Aquilaria malacensis (Tengkaras atau Gaharu)

Habitus pohon sampai tinggi + 25 cm, diameter sampai 50 cm, tidak


berbanir. Kulit luar abu-abu, tidak beralur, kayu teras kuning tua. Daun
tunggal, berbentuk elips-lonjong, warna daun kering abu-abu hijau, pinggir
daun agak bergelombang, permukaan licin. Bunga menyerupai malai, dalam
ketiak daun, buah bulat atau bulat telur sungsang, berbiji satu, ditutupi
penuh dengan bulu-bulu merah. Tempat tumbuh: Sumatera dan Kalimantan
didalam hutan primer, pada ketinggian 1200 1600 m dpl. Kegunaan: kayu
ringan dan wangi, kulit diperdagangkan untuk tali, kayu kurang baik untuk
bangunan.
A.A. Verbenaceae (Jati-jatian)
Pohon, daun tunggal atau majemuk, berhadapan, tanpa daun penumpu
bunga jantan dan betina, kelopak dan mahkota berlekatan, benangsari dua

atau empat, ujung tangkai putik bengkok atau bercabang-cabang.


Contoh jenis dari family ini antara lain:
Tectona grandis (jati)
Daun bagian bawah berbulu rapat, daun muda apabila diremas akan
berwarna merah, berukuran besar antara 20 40 x 11 21 cm2
Buah berambut kasar, biji berjumlah 2 4
Hidup pada daerah beriklim kering
Kayu awet, kuat, dekoratif, mudah dikerjakan, konstruksi berat, bangunan,
mebel
Peronema canescens (sungkai, jati sebrang)
Terdapat di daerah Jawa, Sumatera, Kalimatan
Digunakan sebagai bahan konstruksi dan kerajinan (Riau)
Gmelina arborea (gmelina)
Dimanfaatkan untuk pulp atau kertas
Vitex pubescens (laban)
Dimanfaatkan sebagai kayu pertukangan

A.B Hamamelidaceae (23 Marga, 100 jenis)


Pohon atau semek, deciduous atau evergreen, dengan rambut bintang
(Stellate) pada ranting. Daun alternate, tunggal, tepi daun bergerigi sampai
beringgie, stipulate. Bunga uni/ bisexual, actinomorphic (beraturan),
perianth kecil, sepak 4-5 bersatu pada dangkal, petak 4-5 lepas, stamen 2-8
tersusun dalam lingkaran.
Buah kotak berongga 2, biji banyak, bersayap, tangkap putik 2 tidak rontok
dan mengeras. Hidup di daerah tropika dan sub-tropika.
Contoh:
Altingia excels (Rasamala)
Banyak tumbuh di hutan pegunungan (500 2000 m dpl), terutama di Jawa
barat. Pohon raksasa, tepi daun bergerigi, beraroma dan kayunya sangat
bagus untuk konstruksi (bangunan)

Hamamelis Virginia
Bucklandia populrea
Liquidamgar styraciflua
(menghasilkan resin) Kemenyan

A.C. Rubiaceae (+ 400 marga)


Pohon, semak, atau herbal, kadang liana. Daun opposite, tepi rata, tunggal.
Bunga bisexual, beraturan, 4 -5 merous (kelipatan 4 - 5), tunggal majemuk,
corolla membentuk tabung (panjang/ pendek). Buah kotak atau batu. Hidup
di daerah tropika dan sub tropika.
Dibagi ke dalam 2 sub-famili, yaitu: Rubiodeae dan Cinchonoideae. Contoh:
Adina fagifolia (Lasi)
Anthocephalus cadamba (Jabon)
Cinchona succirubra (Kina)
Morinda citrifolia (Mengkudu)
Uncaria gambir (Gambir)
Coffea Arabica, C. robusta (kopi)

A.D. Sonneratiaceae
Pohon dengan daun tunggal, berhadapan, tepi rata, helai daun seperti kulit
dan stipulate. Bunga di ujung ranting, jumlah terbatas, sepak berlekatan
pada bagian dasar, bersembul 4 8, runcing pada waktu kuncup, dan
persisten (tidak rontok). Stamen 12 banyak, tertancap pada sepal. Buah buni
atau kotak, duduk atas tabung kelopak.
Contoh:
Sonneratia
Pohon pendek, stamen banyak, kepalasari berbentuk ginjal, buah buni.
Perakaran: pneumatophora atau akar nafas berbentuk pasak (horizontal
berada dalam lumpur, cabang vertikal). Habitat: dihutan mangrove.

Jenis:
-

Sonneratia caseolaris (Pedada, Bogem, Prepat)

Sonneratia alba (prepat laut)

Duabanga
Pohon besar, berbanir, ujung ranting terkulai menggantung. Bunga: malai
rata di ujung ranting, kepalasari bengkok. Buah: kotak, bila masak merekah.
Habitat: tanah kering
-

Duabanga moluccana (Beruang laki, area, kayu mas)

Penyebaran: Gn. Tambora, Sumbawa Barat, 160 1200 m dpl, Maluku,


Irja, Bali, Lombok
-

Kegunaan: Bahan bangunan, kayu lapis, venner

Pertumbuhan: tergolong jenis cepat tumbuh, 2x Shorea leprosula

A.E. THEACEAE
Pohon atau semak, daun tunggal, berseling dan exstipulate. Bunga bisexual,
memiliki daun pembawa bunga sangat kecil (Bracteate), sepal 5, petal 5,
tangkai putik, atau tercabang 3 5. Buah buni atau kotak.
Contoh:
1.

Schima wallichii (D.C) Korth. (Puspa)

Anda mungkin juga menyukai