PENDAHULUAN
perikatan dikenal dengan istilah Vernatenis yang artinya Perikatan, Perhutangan dan
Perjanjian dan istilah Overencoment artinya Perjanjian, Persetujuan dan kontrak.
Pendapat para sarjana tentang istilah Vernatenis
a. Frof. Soebekti dan Cipto menjelaskan bahwa makna dari Vernatenis adalah
tentang Perikatan;
b. Utrek, menjelaskan bahwa Verbantenis adalah tentang Perhutangan;
c. Ahmad Ihsan, menterjemahkan verbantenis adalah tentang perjanjian.
Dari 3 (tiga) Serjana diatas, banyak juga para serjana menjelaskan istilah dari
Vernatenis adalah Perikatan, Karena kata-kata Verbantenis berasal dari kata kerja
yaitu Verbinden yang artinya mengikat sedangkan Overencoment yang artinya setuju
atau sepakat.
Dengan demikian dapat didefinisikan bahwa Pengertian Perikatan adalah Hubungan
hukum antara 2 (dua) orang atau lebih, yang mana pihak yang satu berhak atas
sesuatu dan pihak yang lain berkewajiban atas sesuatu.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pitlo berpendapat bahwa undang-undang kita tidak memberikan dasar yang cukup
kuat untuk kita katakan, bahwa tuntutan ganti rugi hanya dapat dikemukakan dalam
sejumlah uang tertentu. Alasan pokoknya sebenarnya adalah bahwa berpegang pada
prinsip seperti itu banyak kesulitan-kesulitan dapat dihindarkan. Anehnya, kalau
ganti rugi itu berkaitan dengan onrechtmatige daad, maka syarat dalam wujud
sejumlah uang tidak berlaku, karena Hoge Raad dalam kasus seperti itu
membenarkan tuntutan ganti rugi dalam wujud lain.
Walaupun demikian hal itu tidak berarti, bahwa untuk setiap tuntutan ganti rugi
kreditur harus membuktikan adanya kepentingan yang mempunyai nilai uang. Hal itu
akan tampak sekali pada perikatan untuk tidak melakukan sesuatu, dimana
pelanggarannya biasanya menimbulkan kerugian yang sebenarnya tidak dapat dinilai
dengan uang.
Sering pula muncul pada tuntutan ganti rugi atas dasar onrechtmatige daad. Namun
adanya ganti rugi atas kepentingan yang tidak dapat dinilai dengna uang, secara
tegas-tegas diakui, seperti pada pasal 1601w KUHPerdata yang menyatakan bahwa :
Jika salah satu pihak dengan sengaja atau karena salahnya telah berbuat melawan
dengan salah satu kewajibannya dan kerugian yang karenanya diderita oleh pihak
lawan tidak dapat dinilaikan dengan uang, maka Hakim akan menetapkan suatu
jumlah uang menurut keadilan, sebagai ganti rugi.
Lebih dari itu Pitlo secara tegas mengatakan bahwa kehilangan kesempatan
menikmati kesegaran hidup (gederfde levensvreugde) dapat menjadi dasar untuk
tuntutan ganti rugi.
Moegni Djojodordjo dalam bukunya Perbuatan Melawan Hukum menerangkan
bahwa perbuatan melawan hukum mencakup juga pelanggaran terhadap hak
subjektif orang lain, dengan kata lain perbuatan melawan hukum adalah berbuat atau
tidak berbuat yang bertentangan dengan kewajiban hukum sipelaku atau melanggar
subjektif orang lain pasal 1365 KUHPerdata diatas, mengatur tentang pertanggung
jawaban yang diakibatkan oleh perbuatan melawan hukum baik karena berbuat
Unsur yang harus dibuktikan dalam Pasal 1365 KUH Perdata tersebut adalah:
c.
Unsur Kerugian
Kerugian yang dimaksudkan dalam hal ini adalah kerugian yang timbul akibat
dari perbuatan melawan hukum. Kerugian ini ada yang bersifat materiil dan/atau
immaterial, sehingga dapat meliputi:
Dari uraian diatas perbuatan melawan hukum telah diartikan secara luas yang
mencakup dari perbuatan-perbuatan atau ktriteria perbuatan melawan hukum :
1. Perbuatan yang bertentangan dengan hak orang lain
2. Perbuatan yang bertentangan dengan kewajiban hukumnya sendiri
B.
Pada hakikatnya ditinjau dari segi yuridis ganti kerugian dalam hukum sesebabkan
karena Wanprestasi dan adanya Perbuatan Melawan Hukum. Banyak persamaan
anatara dan konsep ganti rugi karena wanprestasi kontrak dengan konseb ganti rugi
karena perbuatan melawan hukum akan tetapi, perbedaan juga banyak.
Ada juga konsep ganti rugi yang dapat diterima d alam sistem ganti rugi karena
perbuatan melawan hukum, tetapi terlalu keras.jika diberlakukan terhadap ganti
karena wanprestasi kontrak misalnya ganti rugi
damages) yang dapat diterima dengan baik dalam ganti rugi karena perbuatan
melawan hkum, tetapi ada prinsipnya sulit
wanprestasi kontrak.
Ganti rugi dalam bentuk menghukum ini adalah ganti rugi yang harus diberikan
kepada korban dalam jumlah yang melebihi dari kerugian yang sebenarnya.ini
dimaksutkan untuk menghukum pihak pelakku perbuatan melawan hukum tersebut.
Karena jumlahnya melebihi dari kerugian yang nyata diderita, maka untuk ganti rugi
menghukum ini sering disebut juga uangcerdik (smart money).
Bentuk ganti rugi dari perbuatan melawan hukum yang kenal oleh hukum adalah
sebagai berikut :
1.
2.
3.
10
lebih keras. Sedangkan ganti rugi akibatkontrak lebih lembut, itu adalah
merupakan salah satu ciri dari hukum dizaman modern.
Akibat perbuatan melawan hukum diatur pada Pasal 1365 sampai denan 1367
KUHPerdata sebagai berikut:
Menurut Pasal 1365 KUHPerdata dikutip bunyinya:
Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada seorang lain,
mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu mengganti
kerugian.
Sedangkan Pasal 1366 KUHPerdata, menyebutkan:
Setiap orang bertanggung-jawab tidak saja untuk kerugian yang disebabkan karena
perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang diesbabkan karena kelalaian atau
kurang hati-hatinya.
Lebih lanjut, Pasal 1367 KUHPerdata, menyebutkan:
Seorang tidak saja bertanggung-jawab untuk kerugian yang disebabkan karena
perbuatannya sendiri, tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatan
orang-orang yang menjadi tanggungannya, atau disebabkan oleh orang-orang yang
berada di bawah pengawasannya dst.
Penggantian kerugian sebagai akibat dari adanya perbuatan melawan hukum,
sebagaimana telah disinggung diatas, dapat berupa penggantian kerugian materiil dan
immateriil. Lajimnya, dalam praktek penggantian kerugian dihitung dengan uang ,
atau disetarakan dengan uang disamping adanya tuntutan penggantian benda atau
11
12
BAB III
PENUTUP
Ganti rugi sebagai akibat pelanggaran norma, dapat disebabkan karena wanprestasi
yang merupakan perikatan bersumber perjanjian dan perbuatan melawan hukum
yang merupakan perikatan bersumber undang-undang. Ganti rugi sebagai akibat
wanprestasi yang diatur di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, dapat juga
diberlakukan bagi ganti rugi sebagai akibat perbuatan melawan hukum. Mengingat
adanya bentuk kerugian materiil dan imateriil, maka wujud ganti rugi dapat berupa
natura (sejumlah uang) maupun innatura.
Menurut Pasal 1365 KUHPerdata dikutip bunyinya:
Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada seorang lain,
mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu mengganti
kerugian.
Sedangkan Pasal 1366 KUHPerdata, menyebutkan:
Setiap orang bertanggung-jawab tidak saja untuk kerugian yang disebabkan karena
perbuatannya, tetapi juga untuk kerugian yang diesbabkan karena kelalaian atau
kurang hati-hatinya.
dari uraian pasal diatas dapat disimpulkan bahwa tiada suatu perbuatan yang dapat
dituntut kecuali karena timbulnya kerugian, dan undang-undang mewajibkan setiap
orang menggantikan kerugian karena adanya perbuatan yang mengakibatkan
kerugian pada orang lain, baik karena Wanprestasi maupun karena perbuatan
melawan hukum.
13
DAFTAR PUSTAKA
Aditia, 2005.
4. Muhammad Abdulkadir, Hukum Perikatan, Alumni, Bandung,1982
5. Miru Ahmadi, Hukum Kontrak dan Pelaksanaan Kontrak, Raja Wali Pers,
Bandung 2007.
6. Satrio J., Hukum Perikatan (Perikatan Pada Umumnya), Alumni, Bandung, 1999.
7. http://www.wearemania.net/aremania-voice/2067-apakah-yang-dimaksudperbuatan-melawan-hukum.
14