Anda di halaman 1dari 17

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

DINAS BINA MARGA

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )


PEKERJAAN SURVEY KONDISI JEMBATAN
TAHUN ANGGARAN 2012
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang.
Jembatan sebagai salah satu prasarana perhubungan pada hakekatnya
merupakan unsur penting dalam usaha pengembangan kehidupan bangsa.
Keberadaan jembatan akan memberikan dampak pada beberapa bidang
antara lain :

Bidang Ekonomi, Berkaitan dengan perkembangan ekonomi,


investasi jembatan memiliki pengaruh yang luas baik bagi pengguna
jalan/jembatan maupun bagi wilayah secara keseluruhan. Jembatan
merupakan tulang punggung dan urat nadi perekonomian kota yang
berfungsi untuk memperlancar arus lalu lintas distribusi barang, jasa
dan manusia itu sendiri. Sehingga ketepatan penyediaannya melalui
besarnya

investasi adalah suatu hal yang sangat penting.

Perkembangan sektor transportasi khususnya sektor jembatan, di


harapkan dapat mengubah struktur perekonomian daerah atau
mengubah struktur PDRB antar wilayah.

Bidang Tata Ruang, guna mendorong pengembangan suatu wilayah


sehingga mencapai tingkat perkembangan yang merata bagi semua
daerah serta untuk mencapai keseimbangan antar wilayah dengan
mewujudkan

kelancaran

dan

kenyamanan

jalan

yang

menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan.


Jembatan adalah bagian yang penting dari suatu sistem jaringan jalan
karena pengaruhnya yang berarti bila jembatan itu runtuh atau jika tidak
berfungsi dengan baik. Dikarenakan jembatan merupakan struktur yang
melintasi sungai atau penghalang lalu lintas lainnya, maka keruntuhan

jembatan akan mengurangi atau menahan lalulintas, yang mana


mengakibatkan terganggunya kenyamana masyarakat berlalu lintas dan
terganggunya hubungan perekonomian.
Jadi sangatlah penting artinya bila pemeriksaan kondisi jembatan
merupakan bagian dari Program Penanganan , Pengembangan dan
Pembinaan Jalan.
Dinas Bina Marga Kota Semarang adalah institusi pemerintah yang
mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam pengembangan
prasarana jalan dan jembatan di dalam kota Semarang. Pada saat ini
kondisi jembatan jembatan dalam kota Semarang perlu diamati dan
diteliti kondisinya agar bisa segera diambil langkah langkah kebijakan
apabila keadaannya diketahui sudah kritis sehingga tidak sampai
membahayakan pengguna jalan / jembatan.

1.2.

Maksud Dan Tujuan.


Maksud

dari

Survai

Kondisi

Jembatan

ini

dimaksudkan

untuk

mengumpulkan data secara visual di lapangan guna mendukung usulan


penanganan

jembatan

baik

penggantian

jembatan,

pembangunan

jembatan baru maupun pemeliharaan / perkuatan jembatan berdasarkan


pertimbangan teknis.
Tujuan dari pekerjaan survei kondisi jembatan ini adalah tersusunnya data
teknis mengenai kondisi jembatan sehingga diperoleh keyakinan bahwa
jembatan berada dalam keadaan aman terhadap pemakai jalan/jembatan
dan juga dimaksudkan untuk mengamankan nilai investasi / aset dari
jembatan tersebut.

1.3.

Lokasi Pekerjaan.
Lokasi pekerjaan Survai Kondisi Jembatan ini terletak di kota Semarang
Propinsi Jawa Tengah.

1.4.

Nama Pekerjaan.

Pekerjaan Survai Kondisi Jembatan Dinas Bina Marga Kota Semarang


tahun anggaran 2012.

1.5.

Sumber Dana.
Pekerjaan ini dibiayai APBD Kota Semarang Tahun Anggaran 2012.

1.6.

Nama Dan Organisasi Pengguna Jasa.


Dinas Bina Marga Pemerintah Kota Semarang.

BAB II
DATA PENUNJANG

2.1.

Standar Teknis.
Standar Teknis untuk pekerjaan Survei Kondisi Jembatan di Dinas Bina
Marga kota Semarang bisa merujuk pada buku Panduan Survei
Pendahuluan Jembatan Di Daerah Perkotaan Direktorat Jenderal Bina
Marga.

2.2.

Studi Terkait Terdahulu Yang Pernah Dilaksanakan.


1. Inventarisasi Jalan & Jembatan, Dinas Binamarga Kota Semarang,
Tahun 2010.
2. Inventarisasi Jalan & Jembatan, Dinas Binamarga Kota Semarang,
Tahun 2009.
3. Inventarisasi Jalan & Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum Kota
Semarang, Tahun 2008.
4. Inventarisasi Jalan & Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum Kota
Semarang, Tahun 2008.

2.3.

Gambaran Umum Wilayah Kegiatan


Gambaran umum wilayah kegiatan meliputi lokasi lokasi jembatan
jembatan yang berada di ruas jalan lokal ( RT, RW, Kelurahan ), di ruas
jalan kolektor dan jalan arteri, di dalam kota Semarang.
Total panjang jembatan yang harus diperiksa adalah : 500
panjang.

meter

BAB III
KONDISI JEMBATAN DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN

3.1.

Kondisi Jembatan.
3.2.1. Pengertian
a. Jembatan
Jembatan adalah bangunan pelengkap jalan yang menghuhungkan
suatu lintas yang terputus akibat suatu rintangan atau sebab
lainnya, dengan cara melompati rintangan tersebut tanpa menimbun
/ menutup rintangan itu.
Lintas tersebut bisa merupakan jalan kendaraan, jalan kereta api
atau jalan pejalan kaki, sedangkan rintangan tersehut dapat berupa
sungai, jalan, jalan kereta api, atau jurang.
Jembatan mempunyai ciri-ciri khusus yaitu mempunyai Bangunan
Atas, Bangunan Bawah dan Bangunan Pelengkap.
b. Bangunan Atas
Bangunan Atas adalah komponen jembatan yang menerima beban
kendaraan di atas perletakan.
Termasuk katagori Bangunan Atas adalah :
-

Balok, Rangka, Dek yang terdiri atas plat dsb., Kabel dan
penggantungnya.

Perletakan.

c. Bangunan Bawah
Bangunan Bawah adalah bangunan untuk meneruskan beban ke
tanah dasar. Bangunan Bawah dapat dibagi menjadi dua bagian
yaitu kepala jembatan (abutment) atau pilar (pier) dan pondasi.
Termasuk katagori Bangunan Bawah adalah :
-

Kepala Jembatan ( abutmen ) dan pilar.

Pondasi untuk kepala jembatan ( abutmen ) dan pilar.

d. Termasuk katagori Perlengkapan Jembatan adalah


-

Perkuatan lereng pada dinding / tebing sungai sekitar jembatan.

Cek Dam pada dasar sungai.

Jalan pendekat jembatan ( oprit )

Guard rails, patok pengarah, parapet, trotoar, pasangan


pengaman dll.

3.2.2. Kerusakan Pada Jembatan


Kerusakan pada jembatan dapat terjadi pada :
a. Elemen elemen jembatan.
b. Material / bahan pembentuk jembatan ( bangunan atas )
a. Elemen elemen jembatan
Jembatan terdiri dari sejumlah elemen yang saling berkaitan satu
dengan

lainnya.

Sifat

sifatnya

kompleks,

tetapi

untuk

pemeriksaaan kondisi jembatan, elemen dikelompokkan ke dalam


beberapa komponen sebagai berikut :
1).

Aliran sungai / tanah timbunan mencakup aliran sungai, tanah


timbunan dan bangunan pengaman sungai.

2).

Bangunan bawah mencakup pondasi, kepala jembatan dan


pilar.

3).

Bangunan atas mencakup struktur bangunan atas, sistem


lantai kendaraan, expansion joint, perletakan / landasan,
sandaran dan perlengkapan.

b. Material / bahan pembentuk jembatan ( bangunan atas )


Material / bahan pembentuk bangunan atas terdiri atas :
1)

Batu atau Bata

2)

Beton

3)

Baja

4)

Kayu

3.2.

Ruang Lingkup Pekerjaan.


Ruang lingkup pekerjaan survei kondisi jembatan adalah sebagai berikut :
3.2.1. Persiapan
Persiapan meliputi persiapan peralatan survei, persiapan personil,
koordinasi / diskusi / presentasi dengan pengguna jasa dan survei
orientasi / pengenalan lapangan.
3.2.2. Pemeriksaaan Inventarisasi Pendahuluan
Setiap jembatan yang diperiksa terlebih dahulu harus dilakukan
perekaman inventarisasi mutakhir dilengkapi dengan foto lapangan.
Perekaman inventarisasi ini untuk melengkapai / mendukung
pelaporan pemeriksaaan kondisi jembatan sehingga isi pelaporan
lebih komunikatif dan mudah dipahami. Inventarisasi pendahuluan
cukup mencatat / memeriksa :
1.

Peta lokasi, Peta situasi dilengkapi arah aliran air disekitar


jembatan.

2.

Kondisi bentang jembatan antara lain : panjang bentang, lebar


jembatan, jarak antar kerb trotoar, tinggi sandaran, lebar
trotoar, ruang bebas vertikal, penampang bawah jembatan,
muka air banjir tertinggi dll.

3.

Foto kondisi jembatan diambil dari arah samping dan dari arah
sejajar jembatan.

3.2.3. Survei Detail


Pelaksanaan survei detail kondisi jembatan meliputi pemeriksaan
kondisi jembatan antara lain pada bagian sebagai berikut :
a. Kerusakan Pada Elemen Elemen Jembatan ;
1. Kerusakan Pada Aliran Sungai

2. Kerusakan Pada Bangunan Pengaman


3. Kerusakan Pada Timbunan
4. Kerusakan Pada Tanah Bertulang
5. Kerusakan Pada Angker Jembatan Gantung dan Jembatan
Kabel
6. Kerusakan Pada Kepala Jembatan dan Pilar
7. Kerusakan Pada Landasan Penahan Gempa
8. Kerusakan Pada Landasan / Perletakan
9. Kerusakan Pada Pelat dan Lantai
10. Kerusakan Pada Balok / Gelagar Jembatan Beton
11. Kerusakan Pada Gelagar Baja / Rangka Baja
12. Kerusakan Pada Konstruksi / Struktur Jembatan Kayu
13. Kerusakan Pada Konstruksi Jembatan Pelengkung Pasangan
Batu / Pasangan Bata
14. Kerusakan Pada Jembatan Gantung
15. Kerusakan Pada Jembatan Pelat Beton
16. Kerusakan Pada Lantai Jembatan
17. Kerusakan Pada Pipa Drainase Dinding, Pipa Cucuran dan
Drainase Lantai
18. Kerusakan Pada Lapisan Permukaan
19. Kerusakan Pada Sandaran Jembatan
20. Kerusakan Pada Trotoar / Kerb
21. Kerusakan Pada Sambungan Lantai / Ekspansion Joint
22. Kerusakan Pada Rambu rambu lalu lintas dan Marka Jalan
23. Kerusakan Pada Lampu, Tiang lampu dan Kabel Listrik
24. Kerusakan Pada Bangunan Utilitas
b. Kerusakan Pada Material / Bahan Pembentuk Jembatan
1. Kerusakan Pada Bahan BATU BATA
o Penurunan Mutu Bata atau Batu
o Keretakan
o Permukaan Pasangan yang menggembung
o Bagian yang Pecah atau Hilang.

2. Kerusakan Pada Bahan BETON


o Kerontokan Beton
o Beton Keropos
o Beton yang Berongga / Berbunyi
o Mutu Beton yang jelek
o Rembesan atau Bocoran kedalam Beton
o Retak
o Karat pada besi tulangan
o Kerusakan Komponen karena aus dan pelapukan
o Pecah atau Hilangnya sebagian dari Beton
o Lendutan

3. Kerusakan Pada Bahan BAJA


o Penurunan Mutu dari Cat dan / atau Galvanis
o Karat
o Perubahan Bentuk pada Komponen
o Retak
o Komponen yang rusak atau hilang
o Elemen yang salah
o Kabel Jembatan yang Aus
o Sambungan yang longgar
4. Kerusakan Pada Bahan KAYU
o Pembusukan dan Pelapukan
o Serangan Serangga
o Pecahnya / retaknya Kayu
o Menyerpihnya Papan Lantai
o Cacat pada kayu
o Hancur atau Hilangnya Material
o Menyusutnya Kayu

o Penurunan Mutu Lapisan Pengaman


o Sambungan yang Longgar
Untuk setiap kerusakan yang ditemukan harus dilengkapi dengan
rekaman foto.
3.2.4. Pemeriksaan Kondisi Pemanfaatan Jembatan
Pada tahap ini dilakukan survei terhadap perilaku lalulintas yang
lewat, apakah beban lalulintas sesuai dengan daya dukung
jembatan yang ada. Lakukan wawancara dengan penduduk
setempat untuk mengetahui lalulintas berat yang kemungkinan lewat
dalam waktu tertentu.
3.2.5. Analisa Data dan Kesimpulan
Seluruh data lapangan yang masuk dilakukan analisa teknis yang
disusun dalam tabel tabel informatif. Dalam analisa harus
dilakukan penilaian kondisi pada bagian yang rusak dengan nilai
kondisi antara lain diperinci sebagai berikut :
o Kondisi baru tanpa kerusakan
o Kerusakan kecil
o Kerusakan

yang

memerlukan

pemantauan

atau

pemeliharaan diwaktu mendatang


o Kerusakan yang memerlukan tindakan secepatnya
o Kondisi kritis
o Elemen jembatan tidak berfungsi lagi
o dsb.
Hasil analisa selanjutnya disusun kesimpulan, saran dan tindakan
penanganan yang diperlukan sebagai berikut :
o Pemeliharaan rutin jembatan

o Rehabilitasi jembatan
o Penggantian jembatan
o Relokasi jembatan

3.3.

Keluaran Hasil Pelaksanaan Pekerjaan Survei Kondisi Jembatan.

1. Laporan Pendahuluan sebanyak 3 (tiga) ganda.


2. Laporan Akhir sebanyak 5 ( lima ) ganda .
3. Laporan Hasil Survei
4. Foto Dokumentasi Kondisi Jembatan
3.4.

Lingkup Kewenangan Yang Dilimpahkan Kepada Penyedia Jasa.


Pengguna Jasa sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang
berlaku dapat melimpahkan sebagian kewenangannya kepada Penyedia
Jasa untuk mewakili kepentingannya dalam pekerjaan ini antara lain ijin
memperoleh validitas data ke lembaga / instansi terkait, melakukan survey
dan sosialisasi pekerjaan ke masyarakat, melakukan koordinasi dengan
Pemerintah Kota, Pemerintah Propinsi dan Dinas / Instansi yang terkait
dengan pekerjaan ini.
Dengan adanya pelimpahan kewenangan ini, maka Penyedia Jasa
dapat melaksanakan tugasnya dengan efisien dan optimal sehingga hasil
kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pedoman awal untuk menyusun
program lebih lanjut.

3.5.

Peralatan Dan Material Yang Harus Disediakan Oleh Penyedia Jasa.


Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan dan material untuk
mendukung kelancaran terlaksananya pekerjaannya di kantor maupun di
lapangan antara lain : ruang kantor beserta kelengkapannya, komputer,
alat-alat komunikasi, alat tulis kantor dan gambar, fasilitas mobilisasi, dan

alat-alat bantu lainnya yang diperlukan untuk keperluan pelaksanaan


pekerjaan ini.
3.6.

Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan.


Pekerjaan ini harus diselesaikan dalam waktu 1 bulan atau 53 (lima
puluh tiga) hari kalender terhitung sejak tanggal diterbitkannya Surat
Perintah Mulai Kerja.

3.7.

Kualifikasi Dan Jumlah Tenaga Ahli Yang Disediakan Penyedia Jasa.


Untuk melaksanakan pekerjaan Survei Kondisi Jembatan ini dibutuhkan
Tenaga Ahli yang dibantu oleh Tenaga Subprofessional dan Penunjang,
sebagai berikut :

A. Tenaga Ahli
1. Team Leader
Sarjana Teknik Sipil atau Teknik Transportasi S-1 dengan pengalaman 8
tahun sebagai Team leader serta berpengalaman pada pekerjaan
perencanaan jalan / jembatan maupun pekerjaan pelaksanaan jalan /
jembatan.
Team Leader harus mengkoordinir setiap kegiatan yang dilakukan oleh
anggota tim konsultan.
Tugas dan tanggung jawab Team Leader antara lain sebagai berikut :

Mengadakan koordinasi dengan Pemerintah Kota cq Dinas Bina


Marga Semarang dan Dinas-Dinas / Instansi terkait dengan survei
kondisi jembatan.

Menjelaskan lingkup survei kondisi jembatan.

Merumuskan saran dan kesimpulan terkait hasil survei kondisi


jembatan.

Mengkoordinir dan ikut dalam seluruh tahapan kegiatan pekerjaan


serta memeriksa hasil pekerjaan.

Mengadakan koordinasi dengan Pengguna Jasa dan Instansi lain


yang terkait dalam menunjang kelancaran pekerjaan.

Menyusun jadual waktu kerja aktual staf konsultan.

Bertanggungjawab terhadap seluruh hasil pekerjaan dan laporan


yang disajikan kepada Pengguna Jasa.

B. Tenaga Subprofessional
1. Asisten Team Leader ( 2 orang )
Sarjana Muda / D3 Teknik Sipil atau Teknik Transportasi dengan
pengalaman 4 tahun pada pekerjaan perencanaan jalan / jembatan
maupun pekerjaan pelaksanaan jalan / jembatan.
Asisten Team Leader membantu Team Leader dalam mengkoordinir setiap
kegiatan yang dilakukan oleh anggota tim konsultan.
Tugas dan tanggung jawab Asisten Team Leader antara lain sebagai
berikut :

Memimpin / mengkoordinir para teknisi survei secara langsung saat


melakukan survei di lokasi jembatan.

Mengisi formulir formulir survei lapangan secara harian dan


melaporkannya kepada Team Leader.

Membantu Team Leader dalam menyusun kesimpulan dan saran


pada setiap kondisi jembatan yang disurvei.

2. Teknisi Survei Lapangan ( 6 orang )


Seorang lulusan SMK/D3 jurusan teknik sipil yang berpengalaman 3 tahun
pada pekerjaan perencanaan jembatan atau pengawasan jembatan.
Tugas dan tanggung jawab Teknisi Survei Lapangan adalah melaksanakan
survei detail kondisi jembatan.

C. Tenaga Penunjang.
1. Administrator

orang

2. Operator komputer

orang

3. Drafter Autocad

orang

4. Pesuruh ( office boy )

orang

BAB IV
LAPORAN DAN DISKUSI

4.1.

Laporan
Laporan yang harus diserahkan oleh Penyedia Jasa pekerjaan
survei kondisi jembatan ini adalah sebagai berikut :
a. Laporan Pendahuluan
Laporan ini berisikan tentang rencana kerja yang akan dilakukan
oleh Penyedia Jasa dalam rangka menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan,
terdiri dari : persiapan, program kerja, mobilisasi tenaga, pengumpulan
data, metodologi penyelesaian pekerjaan untuk memperoleh hasil yang
optimal serta rencana pemecahan masalah yang ada.

b. Laporan Akhir (Final Report)


Laporan ini merupakan laporan final yang merupakan kesimpulan
dan saran sebagaimana yang disampaikan waktu diskusi dan konsultasi.
c. Laporan Data Survei Jembatan
d. Foto Dokumentasi Kondisi Jembatan

4.2.

4.2.

Diskusi

Kegiatan diskusi dilaksanakan di Semarang untuk membahas laporan


survei kondisi jembatan.

KOP PERUSAHAAN

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

,2012
Ttd+ stempel
Penanggung jawab

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

SURVEI KONDISI JEMBATAN

TAHUN ANGGARAN 2012

Anda mungkin juga menyukai