Referat TB Abdomen: Oleh Ratin Adira Joana de Fatima Martins F
Referat TB Abdomen: Oleh Ratin Adira Joana de Fatima Martins F
TB ABDOMEN
Oleh
Ratin Adira
Joana De Fatima Martins F
PEMBIMBING:
Dr. Kiki Lukman Sp.B (K)-BD
TUBERCULOSIS
1
PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang dapat mengenai hampir
semua bagian tubuh namun paling sering menginfeksi paru-paru. 3 Tahun
1882 Kock mengidentifikasi basil tuberkel. 4 Pada awalnya penyakit ini
secara primer menjangkiti paru-paru, dan terbawa ke saluran cerna
melalui sputum yang tertelan.1 Tuberkulosis yang menginfeksi traktus
intestinal dapat disebabkan oleh baik Mycobacterium tuberculosis
ataupun Mycobacterium bovis.1
Mycobacterium tuberculosis menginfeksi sekitar 1/3 populasi dunia
dan membunuh sekitar 3 juta pasien setiap tahunnya dan oleh sebab itu
menjadi penyebab kematian yang paling sering di seluruh dunia. 2,5
Namun tidak semua individu yang terinfeksi memperlihatkan gejala
klinis.5 Mycobacterium menyebabkan timbulnya penyakit apabila sistem
imun melemah seperti pada usia lanjut dan orang-orang dengan HIV
positif.5
Diperkirakan sekitar 150 juta orang terinfeksi tuberkulosis. 4
Terdapat 3 sampai 5 juta kasus baru dan 600 kematian akibat penyakit
ini tiap tahunnya.4 Di tahun 2000-2020 diperkirakan sebanyak 1 milyar
orang akan terinfeksi, 200 juta orang akan menunjukan gejala penyakit
dan 35 juta orang akan meninggal karena penyakit ini bila kontrol
terhadapnya tidak diperkuat.5
Proporsi tuberkulosis ekstrapulmonal lebih tinggi pada orang-orang
dengan
AIDS,
dibuktikan
dengan
adanya
peningkatan
frekuensi
sehingga perkembangan
penyakit ini lebih cepat dibandingkan dengan orang yang sehat, memiliki
lebih banyak penyakit paru-paru yang berat dan lebih mudah menularkan
bakteri M.tuberculosis ke orang lain.2 Sebagai tambahan, M.tuberculosis
yang resisten terhadap beberapa obat telah muncul di antara pasien2
pasien AIDS, orang-orang yang kontak erat dengan pasien AIDS dan
petugas kesehatan.2
merupakan
tempat
tersering
terjadinya
tuberkulosis
penyakit
oleh
terseringnya
ini
bakteri
adalah
mengenai
yang
regio
traktus
menginfeksi
ileocecal.1
intestinal,
paru-paru
Alasan
dari
biasanya
dan
lokasi
distribusi
ini
insidensi
75,7
per
100.000
orang.4
Kontrol
terhadap
Mycobacterium
tuberculosis
dan
ditandai
oleh
pembentukan
Etiologi
Mycobacterium adalah organism berbentuk batang ramping kecil
yang secara morfologi tidak dapat dibedakan satu sama lainnya. 4
Ia
M.bovis
primate)
Tuberculosis
M.avium intracellulare*
pada
M.kansaii*
M.fortuitum complex*
M.marinum*
pool
M.leprae
*Mycobacterium atipikal
(juga
menginfeksi
granuloma)
Leprosy/kusta
tahan
dengan
bakteri
Escherichia
coli.4
Dikarenakan
mengandung
banyak
zat
imunoreaktif. 6
Kemampuan mycobacterium
untuk
disebabkan
menimbulkan
penyakit
terutama
oleh
kapasitas
respon imun seluler ini maka basil tuberkel akan bermultiplikasi sampai
pada titik dimana ia mendatangkan reaksi alergi nekrolisis lokal yang
menyebabkan suatu proses destruktif dengan karakteristik timbulnya
penyakit kronis progresif.4
Patogenitas M.tuberculosis
pada
5
organisme
dan
menfasilitasi
pengambilannya
oleh
yang
diperlukan
untuk
membunuh
organisme
tersebut.2
organisme
untuk
merusak
jaringan
dan
kepentingan
biak
di
dalam
lingkungan
intraselulernya,
timbul
M.tuberculosis dapat bertahan dalam makrofag selama bertahuntahun walaupun terjadi peningkatan pembentukan lisozim dalam sel ini,
namun multiplikasi dan penyebaran selanjutnya biasanya terbatas. 6
Kemudian terjadi penyembuhan, sering kali dengan kalsifikasi granuloma
yang lambat yang kadang meninggalkan lesi sisa yang tampak pada foto
Rontgen paru.6 (Gambar 2.4 Radiografi dada memperlihatkan kalsifikasi
hillar limfadenitis tuberkulosis.)5
Tuberkulosis
M.bovis dalam jumlah yang banyak yang biasnya terdapat pada susu sapi
yang tidak dipasteurisasi.4 Di Amerika Utara dan negara-negara barat
lainnya,
eradikasi
organisme
tercapai
dengan
cara
mengontrol
atau
limfadenopati
TB
mediastinal
melibatkan
Diagnosis
Diagnosis memerlukan kecurigaan yang tinggi. 1 Sebaiknya ketika
suatu lesi pulmonal dapat diidentifikasi maka perlu dipertimbangkan
adanya tuberkulosis intestinal.1 Tetapi hanya sekitar 25% TB Abdomen
yang disertai dengan TB paru. 8 Bakteri tahan asam jarang dapat
diidentifikasi dari tinja.1 Meskipiun tes tuberkulin positif dapat berguna
namun tidak dapat menegakkan diagnosis dengan pasti.1
Diagnosis pasti tuberkulosis dapat ditegakkan dengan menemukan
dan menghitung batang tahan asam pada spesimen biopsi dengan
pewarnaan Ziehl-Nielsen, kultur positif, dan ditemukannya granuloma
perkejuan pada pemeriksaan histologi jaringan lesi. 4,5 Dikarenakan hasil
kultur memerlukan waktu sekitar 4 minggu, maka dibuat pendekatan
terbaru yang lebih berguna seperti deteksi DNA bakteri dalam hal ini
amplifikasi genom oleh reaksi rantai polimerase.5
Anamnesis
Keluhan yang paling sering terjadi pada tuberkulosis abdomen
adalah nyeri abdomen, penurunan berat badan dan demam. 1 Nyeri
biasanya dirasakan di hipogastrium dan sering kali terlokalisir di
kuadran
kanan
bawah
abdomen.1 Dari
pengalaman
Lisehora
dan
Jumlah pasien
62 (86%)
53 (74%)
52 (72%)
26(36%)
24(33%)
23(32%)
10
Familial TB
Pulmonary TB
Obstruksi (akut atau kronik)
Massa abdomen
23(32%)
21(29%)
18(25%)
18(25%)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dapat menemukan adanya massa, biasanya di
kuadran kanan bawah abdomen.1 Pada keadaan yang jarang terjadi,
dimana tuberkulosis menginfeksi rectum atau anus, dapat timbul suatu
striktur.1 Tergantung pada apakah lesi tersebut menyebabkan ulserasi
atau striktur, ia dapat menstimulasi terjadinya keganasan. 1 Bahkan pada
keadaan dimana tidak ditemukan lesi paru-paru, ahli bedah biasanya
akan melakukan operasi kanker pada penyakit ini.1
1. Limfadenopati mesenterika
Penyakit dimulai perlahan dengan penurunan berat badan,
demam tidak begitu tingi yang hilang timbul, dan rasa lemas. 4
Seiring dengan perjalanan penyakit yang kian lama kian progresif,
mulailah timbul pembengkakan pada abdomen yang disebabkan
baik karena akumulasi cairan di dalam rongga abdomen maupun
karena pembesaran kelenjar getah bening secara masif. 4 Apabila
penyakit ini terus berkembang, maka akan timbul gejala tambahan
berupa anemia, hipoalbuminemia dan oedem perifer yang sering
disertai dengan limfoedema.4 Perkejuan masif pada kelenjar limfe
mesenterika muncul.4 Ruptur nodus merupakan komplikasi mayor
pada bentuk tuberkulosis ini dengan penyebaran basil ke dalam
rongga abdomen sehingga menyebabkan peritonitis tuberkulosis
dengan tuberkel-tuberkel di permukaan peritoneum.4
2. Daerah ileocaecal
Daerah gastrointestinal yang sering terlibat adalah daerah
ileocaecal. TB pada ileocaecal dan usus halus ditandai dengan
11
rectum
atau
fistula
perianal
yang
multiple
dapat
Suatu
arah kulit terlihat kasar, dimana terdapat tidak ada atau ada
indurasi ringan dengan cairan yang encer.4
4. Peritonitis
Bentuk infeksi tuberkulosis ini mungkin terhitung sekitar 2530% dari penyakit tropis dan proporsinya hampir sama atau
bahkan lebih tinggi pada pasien imigran di negara berkembang. 4
Sama seperti sebelumnya, onset penyakitnya bersifat perlahanlahan, biasanya berhubungan dengan demam dan penurunan
kesadaran.4 Keterlibatan peritoneal dapat menyebabkan asites
yang progresif (tipe basah) atau keterlibatan peritoneal yang
meluas tanpa disertai asites tetapi disertai dengan adhesi (tipe
kering) dan tipe fibrosis dimana terdapat penebalan omentum,
perlengketan yang luas dan ascites yang terlokalisir. 4,8 Kadangkadang
peritonitis
dapat
terjadi
secara
tiba-tiba,
biasanya
Pemeriksaan Laboratorium.
Pemeriksaan non-spesifik pada tuberkulosis abdomen mencakup
laju endap darah, anemia normokrom normositer dan hipoalbumin. 4
Pemeriksaan tuberkulin mempunyai nilai diagnostik yang terbatas dan
memberikan hasil positif yang bervariasi mulai dari 30% sampai 100%
dalam rangkaian yang berbeda.4 Pasien dengan tuberkulosis abdomen
secara umum memiliki hasil tes positif lemah dibandingkan dengan
pasien dengan tuberkulosis paru-paru yang aktif. 4 Soluble Antigen Ab
(SAFA) test dan enzyme-linked immunoabsorbent assay (ELISA) yang
biasanya positif pada tuberkulosis paru-paru juga positif pada 83% dan
94% pada pasien yang diduga dengan tuberkulosis abdomen.4
Secara histologi, terdapat perpaduan beberapa granuloma yang
terdiri dari sel-sel epiteloid yang dikelilingi suatui zona fibroblast dan
limfosit yang biasanya mengandung sel Langerhans raksasa. 2 Nekrosis
13
Jumlah
Pada
kasus
yang
dicurigai
sebagai
tuberkulosis,
diagnosis
parut,
fibrosis
dan
massa
yang
keras
menyerupai
karsinoma.
3. Bentuk tuberkulosis ulserohiperetropik, yang terlihat pada 30%
pasien.
Pasien
ini
memiliki
kombinasi
bentuk
ulseratif
dan
hipertrofik.
14
Pemeriksaan Imaging.
Pemeriksaan radiologik dapat berguna namun tidak menegakkan
diagnostik dengan pasti.1 Foto polos abdomen pada seorang pasien
dengan obstuksi intestinal sebagai akibat sekunder dari striktur atau
massa dapat memperlihatkan tidak ada bayangan udara di fossa iliaka
dekstra atau distorsi caecum dan colon asendens. 1 Perforasi dengan
pneumoperitoneal jarang terjadi.1 (Gambar 6)5
Gambart 6 Foto polos abdomen penderita tuberkulosis memperlihatkan
kalsifikasi difus limfadenopati mesenterik.5
15
Pemeriksaan
dengan
computed
tomography
(CT)
dapat
16
tuberkulosis,
yang
harus
dipertimbangkan
bila
menangani
asites
eksudatif.5
Sampel yang diambil pada biopsi laparoskopik dari peritoneum
harus diwarnai untuk batang tahan asam dan harus dikultur. 5 Bila tidak
tersedia laparoskopi, biopsi peritoneal perkutaneus dan diagnostic
ascitic tap (bila terdapat asites ) untuk pemeriksaan mikrobiologi dan
biokimia harus mencukupi.5 Biopsi peritoneal juga sangat membantu
pada kasus non-asites.5 Hasilnya positif pada 42% pasien dengan
tuberkulosis abdomen.5
Diagnosis Banding
Diagnosis
disease,
banding
non-Hodgkin
tuberkulosis
lymphoma,
abdomen
antara
yersiniosis,
lain
South
Crohn
American
primer.5
Valvula
conniventes
menebal
dengan
massa
gambaran
dilatasi
aneurisma
fokal
yang
tidak
adalah
infeksi
yang
disebabkan
oleh
Yersinia
Tampilan klinis
tuberkulosis
abdomen
yang
tanpa
komplikasi,
17
Durasi (bulan)
10
Rifampisin
Dosis
Dosis
dewasa/hari
anak/hari
600mg(>50kg)/
10mg/kgbb
450mg (<50kg)
Isoniazid
10
300mg
10mg/kgbb
Pyrazinamid
2g(>50kg)/
35mg/kgbb
1,5g(<50kg)
2*
Ethambutol
25mg/kgbb
Tidak diberikan
obat
antituberkulosis
dapat
menyebabkan
disfungsi
hepar
meskipun hal ini tidak biasa terjadi.1 Pasien dengan lesi ulseratif lebih
responsif
dibandingkan
pasien
dengan
tuberkulosis
abdomen
tipe
hipertropik.1
Komplikasi dari tuberkulosis abdomen seperti obstuksi usus dan
perforasi membutuhkan operasi segera.4 Suatu pendekatan konservatif
pada penyakit anorektal disetujui sebagai cara yang terbaik, namun
abses
perianal
pembedahan
atau
sebelum
ischiorektal
dilanjutkan
memerlukan
dengan
drainase
penggunaan
dengan
obat
oral
18
DAFTAR PUSTAKA
1. Corman, Marvin L., Colon and Rectal Surgery,5 th edition.
Philadelphia : Lippincott William and Wilkins. 2005 : 1645-47
19
April
2011.
Tersedia
di
http://www.emedicine.com/article/376015
6. Daniel Thomas M. Tuberculosis. Dalam : Isselbacher Kurt J.
Harrisons Principal of Internal Medicine, Edisi 13 Vol.2. New
York: McGraw-Hill, 1995: 799-808.
7. Damjanov, Ivan., Histopatologi : Buku Teks dan Atlas Berwarna.
Alih bahasa., Brahm U Pendit. Editor edisi bahasa Indonesia,
Manfred Himawan. Jakarta: Widya Medika, 1998: 136-37
20