Ratih Anggreini
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dikaitkan dengan struktur budaya masyarakat yang
didominasi oleh patriarkhi, tindakan pelecehan
seksual berhubungan dengan pandangan di
masyarakat bahwa perempuan adalah obyek
seksualitas, bahkan sebagai obyek kekuasaan laki
laki (Yanti,2011).
Menurut data WHO 2006 ditemukan adanya seorang
perempuan dilecehkan, diperkosa dan dipukuli setap
hari di seluruh dunia.
Komnas Perempuan mencatat, antara 2010-2011,
ditemukan sebanyak105.103 kasus kekerasan
terhadap perempuan dan 3.753 kasus di antaranya
adalah kekerasan seksual, seperti perkosaan,
eksploitasi seksual, pelecehan seksual, kontrol
seksual.
Tujuan
BAB II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
ANALISIS / EPIDEMIOLOGI
Kekerasan
Kekerasan dalam rumah tangga memiliki tren
yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Data yang dipeoleh dari Jurnal Perempuan edisi
ke 45, menunjukkan bahwa dari tahun 2001
terjadi 258 kasus Kekerasan Dalam Rumah
Tangga. Tahun 2002 terjadi sebanyak 226 kasus,
pada tahun 2003 sebanyak 272 kasus, tahun
2004 terjadi 328 kasus dan pada tahun 2005
terjadi 455 kasus Kekerasan Dalam Rumah
Tangga (Jurnal Perempuan edisi 45).
LANJUT
PEMERKOSAAN
PELECEHAN SEKSUAL
Perkosaan adalah salah satu jenis kekerasan
seksual yang banyak terjadi di sekitar kita
pelaku kekerasan adalah anggota keluarga
sendiri, atau orang-orang yang memiliki
hubungan dekat dalam kehidupan sehariharinya
Kekerasan berbasis jender adalah kekerasan
seksual terhadap pasangannya masing-masing.
Penelitian yang pernah dilakukan oleh Rifka
Annisa kerjasama dengan UGM, UMEA
University dan Womens Health Exchange USA
di Purworejo, Jawa Tengah pada tahun 2000
menunjukkan bahwa 22 persen perempuan
mengalami kekerasan seksual kategori ini.
LANJUT
TERMINIOLOGI KEKERASAN
TERHADAP PEREMPUAN MEMILKI
CIRI TERTENTU
PERKOSAAN
Bicara
Beri
PELECEHAN SEKSUAL
Kesimpulan
TERIMAKASIH.