Perkembangan

jaringan
penyangga gigi
Didin Erma Indahyani
FKG Universitas Jember

Jaringan Penyangga gigi

Disebut jaringan periodonsium, yaitu jaringan yang

menyangga gigi
Terdiri dari cementum, periodontal ligaments,
gingiva dan tulang alveolaris
Cementum bagian dari gigi
Periodontal ligamen adalah jaringan yang
menghubungkan antara gigi dan tulang alveolaris
Tulang alveolaris adlah tempat gigi yang disebut
dengan soket gigi
Gingiva adalah bagian yang mendukung gigi di
rongga mulut

Sebelum gigi erupsi, ditutupi oleh reduced

enamel
epithelium
(sisa-sisa
dari
dediferensiasi ameloblast dan sel-sel lain dari
enamel organ)

Pergerakan gigi erupsi mengakibatkan :

osteoblas, fibroblas, menghasilkan enzim
kolagenase, yang menyebabkan reduced
enamel hilang
Pembentukan osteoklas, yang menyebabkan
osteoklas di resorpsi

Mahkota gigi mendekati oral epitel,

menyebabkan:
Proliferasi oral epitel
Proliferasi outer layer dari reduced enamel
epithelium
Epitel di atas insisal/mahkota mati,
menciptakan epithelium line channel , untuk
erupsi gigi
Oral epitel bersambung dengan reduced
enamel epithelium di sekitar periferal chanel

Reduced enamel epithelium terlibat pada

pembentukan junctional ephitelium di dalam

gigi yang baru erupsi
oral mucosa terlibat pada pembentukan
crevicular (sulcular) epithelium

Ada 2 pendapat mengenai pembentukan junctional epitel dan

sulkus gingiva
reduced enamel epithelium dikatakan sebagai komponen
junctional epithelium yang diganti oleh oral epithelium,
karena oral epitel bermigrasi ke apikal di sekitar reduced
enamel epithelium dan bersatu dengan sel tersebut,
sampai berubah menjadi sulkus gingiva.
Sel reduced
enamel epithelium tidak memiliki kemampuan mitotik dan
akhirnya diganti oleh oral epitel disekitarnya.
reduced
enamel
epitel
merupakan
populasi
yang
memproduksi sel-sel unik yang membentuk kerah (collar) di
leher gigi, dan oral epitel untuk crevicular epithelium lining
di sulkus gingiva. Alasanya ada perbedaan sel pada dua
regio. Sel epitel krevikular sejajar dengan panjang aksis
permukaan sulkus gingiva, dan matur dengan cara yang
sama seperti epitel gingiva. Sel epitel junctional, sejajar
dengan aksis panjang permukaan gigi sampai berubah
menjadi sulkus gingiva.

Pembentukan ligamen periodontal

Pada saat pembentukan akar, sel-sel ektomesensim yang

tidak berdiferensiasi dari dental folikel, berdiferensiasi menjadi

fibroblas.
Fibroblas berfungsi pada fibrilogenesis pada ligamen
periodontal.
Proses fibrilogenesis menyebabkan deposisi tipe I dan II fibril
kolagen, yang polimerisasinya membentuk serabut kolagen.
Awal pembentukan serabut kolagen di ligamen periodontal
menunjukkan arah yang obliq, dengan serabut-serabut di sisi
gigi lebih apikal dari pada di sisi tulang (ke arah apikal).
Gigi erupsi ke arah koronal, maka serabut menjadi horisontal,
ketika gigi sudah berfungsi maka serabut akan kembali obliq.
Serabut ligamen periodontal mengalami remodeling terus
menerus.

Benih gigi berkembang dalam kripta tulang

yang ditutupi oleh folikel mesensim.

Folikel dibuat dari inner sel yang kaya lapisan
fibrous yang membungkus gigi dan outer
merupakan lapisan yang tersusun lebih longgar.
Lapisan
inner akan menjadi sementum
sementara ligamen periodontal dan tulang
alveolaris berasal dari outer layer.
Selama pembentukan ligamen periodontal,
tulang yang baru, terdeposit
oleh adanya
aposisi pada dinding dalam kripta tulang.
Aposisi tulang yang terus menerus segera
menghasilkan pembentukan tipe ligamen
periodontal.

Selama

pembentukan tulang, serabut kolagen dari

ligamen periodontal tertanam dalam matriks tulang yang
termineralisasi untuk membentuk Sharpeys fiber lagi.
Pembentukan
tulang
alveolaris
berasal
dari
sel
ektomesensim dental folikel, termasuk populasi sel
osteoprogenitor yang menimbulkan osteoblas yang
berperan pada pembentukan tulang.
Ligamen periodontal bertindak sebagai penyimpan sel-sel
osteoprogenitor, osteoklas, monosit yang akan menjadi
osteoklas.
Tulang alveolar mengalami remodeling terus menerus.

TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT
AMIN