Anda di halaman 1dari 7

Kelenjar hipofisis (pituitary) disebut juga master of gland atau kelenjar pengendali

karena menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar


lainnya. Kelenjar ini berbentuk bulat dan berukuran kecil, dengan iameter ,3cm. Kelenjar
hipofisis terletak pada dasar otak dan di bawah kendali hipotalamus. Hipofisis terbagi menjadi
dua bagian, yaitu hipofsis anterior dan hipofisis posterior.Namun, memang terdapat bagian pars
media (Lobus intermedius) yang berada di antara hipofisis anterior dan posterior yang pada
manusia hampir tidak ada. Lobus anterior, intermedius, dan posterior kelenjar hipofisis
sebenarnya adalah tiga organ endokrin yang kurang lebih terpisah satu sama lain dan, paling
tidak pada beberapa spesies, mengandung 14 atau zat hormonal aktif. ). Bagian tengahnya hanya
dimiliki oleh bayi, sementara pada orang dewasa telah hilang atau tinggal sisanya saja. Oleh
karena itu, pada orang dewasa, kelenjar hipofisis hanya tersusun dua bagian saja yakni bagian
depan dan bagian belakang. Dipandang dari sudut embriologi, kedua bagian hipofisis (anterior
dan posterior) berasal dari sudut yang berbeda, hipofisis anterior berasal dari kantong Rathke,
dan hipofisis posterior berasal dari penonjolan hipotalamus. Kedua bagian tersebut
mensekresikan hormon yang bebeda.
1. Lobus Anterior
Hipofisis anterior berasal dari penonjolan dari atap mulut. Dengan demikian hipofisis anterior
juga dikenal sebagai adenohipofiusis (adeno berarti kelenjar). Hipofisis anterior dihubungan ke
hipotalamus dengan pembuluih darah . Kelenjar hipofisis anterior berkembang dari lipatan
langit-langit mulut yang tubuh ke arah otak. Lipatan tersebut akhirnya kehilangan persambung
an dengan saluran pencernaan. Bagian depan kelenjar hiposifis ini menghasilkan banyak
hormon. Selain itu, berpengaruh juga terhadap berbagai macam organ
Di dalam tubuh, berbagai hormon yang disekresikan kelenjar hipofi sis anterior ini hanya
digunakan dengan jumlah tertentu saja. Apabila terlalu berlebihan atau justru kekurangan dapat

memberikandampak yang tidak baik bagi tubuh. Misalnya saja, kelebihan hormone somatotrof
(hormon pertumbuhan) dapat menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme). Selanjutnya,
bila kelebihan tersebut terjadi pada waktu dewasa dapat menyebabkan pertumbuhan yang tidak
seimbang (akromegali), seperti tulang muka, jari-jari tangan, dan kaki yang membesar.
Sebaliknya, bila sekresi hormon pertumbuhan kurang, akibatnya adalah pertumbuhan terhambat
atau kekerdilan (kretinisme).
Jenis Sel di Hipofisis Anterior
Jenis sel pada hipofisis anterior dibagi menjadi dua yaitu kromofob dan kromofil. Sel kromofilik
dibagi lagi menjadi asidofil yang terwarnai oleh pewarna asam dan basofil yang terwarnai oleh warna
basa. Sejumlah sel kromofobik merupakan sel skretorik yang inaktif dan memiliki sedikit granula
sekretorik. Sedangkan sel sekretorik kromofilik tebagi menjadi lima jenis yaitu:
1. sel somatotrop yang menghasilkan hormon pertumbuhan,
2. laktotrop (yang juga disebut mamotrop), yang mensekresikan prolaktin,
3. kortikotrop, yang mengeluarkan ACTH,
4. tirotrop, yang mensekresikan TSH, dan,
5. gonadotrop, yang mensekresikan LH dan FSH.
Kira-kira 30-40 persen sel-sel kelenjar hipofisis anterior merupakan sel jenis somatotropik yang
mensekresi ACTH. Sel jenis lain masing-masing hanya 3 sampai 5 persen dari seluruh kelenjar ini;
namun, sel-sel ini menskresikan hormon yang sangat kuat untuk mengatur fungsi tiroid, fungsi
seksual, dan sekresi susu di payudara. Hipofisis anterior juga mengandung sel folikulostelata, yakni
sel kromofob yang mengeluarkan tonjolan antara sel-sel sekretorik. Sel ini mengandung dan
mensekresikan sitokin IL-6, namun peran fisiologinya masih belum diketahui.

gambar : hormon yang dihasilkan lobus anterior beserta organ targetnya.

Tabel : macam-macam fungsi hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis lobus


anterior dan gangguannya.

Tabel : jenis hormon serta fungsi hipofisis pars media.

2. Lobus Intermedia
Lobus inter media meupakan daerah kecil diantara hipofisis anterior dan
posterior yang relative avaskular, yang pada manusia hampir tidak ada
sedangkan pada bebrapa jenis binatang rendah ukurannya jauh lebih besar dan
lebih berfungsi. Lobus intermedia mengeluarkan beberapa melanocyt-stimulating
hormon (MSH) yang mengatur warna kuit dengan mengontrol penyebaran
granula berpigmen melanin. Pada manusia, sekresi MSH sangat sedikit dan
belum diketahui fungsinya. Pada hewan yang melakukan kamuflase
memindahkan granula hitam atau coklat keluar atau masuk dari bagian perifer
sel pigmen yang disebut melanofor. Granula tersebut terdiri atas melanin yang
disintesis dari dopa dan dopakuinon. Perpindahan granula-granula ini
dipengaruhi oleh berbagai hormon dan neurotransmitter, meliputi - dan -MSH,
melanin concentrating hormon (hormon pemekat melanin), melatonin, dan
katekolamin. Melanosit mengandung reseptor melanotropin-1 yakni salah satu
dari jenis reseptor melanotropin yang telah berhasil diklon. Pada manusia sekresi
hormon MSH dilakukan oleh lobus anterior.

3. Lobus Posterior
Kelenjar hipofi sis posterior merupakan hasil dari perluasan otak. Tepatnya
berasal dari perkembangan tonjolan hipotalamus ke arah bawah, ke arah
lipatan mulut yang membentuk bagian anterior hipofisis. Hormon yang
dihasilkan kelenjar ini ada tiga, yakni vasopresin
(antidiuretic

hormone =

ADH),

pretesin,

dan

oksitosin. Vasopresin dan pretesin berfungsi mengurangi jumlah air yang


hilang dari ginjal saat keluar sebagai urine. Selain itu, kedua hormon
tersebut berfungsi menaikkan tekanan darah dengan mengecilkan arteriol.
Sementara, oksitosin berperan dalam membantu proses kelahiran dengan
kontraksi uterus. Oksitosin juga membantu sekresi susu dari payudara
ibu.Anatomi makroskopik hipofisis posterior sebagian besar terbentuk dari
ujung-ujung akson dari nucleus supraoptik dan paraventrikularis hipotalamus

pada pembuluh darah, sedangkan hipofisis anterior memiliki hubungan


vascular khusus dengan otak yaitu melalui pembuluh hipofisis portal. Pada
lobus intermedius dibentuk di embrio dari separuh kantung rathke dari
dorsal, yakni suatu evaginasi atap faring, namun lobus ini melekat erat pada
lobus posterior pada orang dewasa. Lobus ini dipisahkan dari lobus anterior
oleh sisa-sisa rongga kantong rhatke, yaitu celah residu. Hipofisis posterior
secara embriologis terbentuk dari pertumbuhan berlebih otak, terdiri dari
jaringan

saraf

dan

disebut

juga

neurohipofisis.

Hipofisis

posterior

dihubungkan dengan hipotalamus melalui jalur saraf.

Gambar : hormon yang dihasilkan hipofisis lobus anterior-posterior beserta organ


targetnya.

Tabel : jenis hormon serta fungsi dari hipofisis posterior.

Mekanisme kerja hormon hipotalamus dan hormon hipofisis anterior


Hormon hormon yang dikeluarkan hipotalamus dan hipofisis adalah golongan peptida
atau protein dengan berat molekul rendah yang bekerja setelah terikat dengan reseptor di
jaringan target.
Hormon hipofisis anterior pengeluarannya diatur oleh neuropeptida (hormon pelepas atau
penghambat) yang dihasilkan dari kelenjar hipotalamus.

Interaksi hormon pelepas (hormon releasing) dengan reseptornya menyebabkan terjadinya


sintesis dan pelepasan hormon hipofisis (hormon stimulating) masuk ke sirkulasi.
Setiap hormon pengatur hipotalamus mengatur pelepasan hormon spesifik dari hipofisis
anterior. Hormon pelepas hipotalamus terutama digunakan untuk maksud maksud diagnosa
(yaitu menentukan insufisiensi hipofisis).

Mekanisme kerja hormon diatas disebut mekanisme umpan balik, dimana :


1. Sintesa dan sekresi hormon hipofisis dikontrol oleh hipotalamus, kemudian hormon
hipofisis mengatur sintesa dan sekresi hormon pada organ target, sebaliknya hormon yang
disekresi organ target mengatur juga sekresi hipotalamus dan/atau hipofisis.
2. Hubungan antara hipofisis dengan jaringan perifer (organ target) adalah feed back
mechanisme atau mekanisme umpan balik. juga antara hipofisis dengan hipotalamus.

Penghambat Umpan Balik negatif


Sekresi hormone oleh kelenjar dikontrol oleh hipotalamus. Pengaturan pengeluaran hormon
melalui mekanisme negative umpan balik. Ketika jumlah hormone meningkat, maka hormone
tersebut akan menghambat hipotalamus dan pituitary lobus anterior akibatnya produksi
hormone menjadi menurun.

Anda mungkin juga menyukai