memberikandampak yang tidak baik bagi tubuh. Misalnya saja, kelebihan hormone somatotrof
(hormon pertumbuhan) dapat menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme). Selanjutnya,
bila kelebihan tersebut terjadi pada waktu dewasa dapat menyebabkan pertumbuhan yang tidak
seimbang (akromegali), seperti tulang muka, jari-jari tangan, dan kaki yang membesar.
Sebaliknya, bila sekresi hormon pertumbuhan kurang, akibatnya adalah pertumbuhan terhambat
atau kekerdilan (kretinisme).
Jenis Sel di Hipofisis Anterior
Jenis sel pada hipofisis anterior dibagi menjadi dua yaitu kromofob dan kromofil. Sel kromofilik
dibagi lagi menjadi asidofil yang terwarnai oleh pewarna asam dan basofil yang terwarnai oleh warna
basa. Sejumlah sel kromofobik merupakan sel skretorik yang inaktif dan memiliki sedikit granula
sekretorik. Sedangkan sel sekretorik kromofilik tebagi menjadi lima jenis yaitu:
1. sel somatotrop yang menghasilkan hormon pertumbuhan,
2. laktotrop (yang juga disebut mamotrop), yang mensekresikan prolaktin,
3. kortikotrop, yang mengeluarkan ACTH,
4. tirotrop, yang mensekresikan TSH, dan,
5. gonadotrop, yang mensekresikan LH dan FSH.
Kira-kira 30-40 persen sel-sel kelenjar hipofisis anterior merupakan sel jenis somatotropik yang
mensekresi ACTH. Sel jenis lain masing-masing hanya 3 sampai 5 persen dari seluruh kelenjar ini;
namun, sel-sel ini menskresikan hormon yang sangat kuat untuk mengatur fungsi tiroid, fungsi
seksual, dan sekresi susu di payudara. Hipofisis anterior juga mengandung sel folikulostelata, yakni
sel kromofob yang mengeluarkan tonjolan antara sel-sel sekretorik. Sel ini mengandung dan
mensekresikan sitokin IL-6, namun peran fisiologinya masih belum diketahui.
2. Lobus Intermedia
Lobus inter media meupakan daerah kecil diantara hipofisis anterior dan
posterior yang relative avaskular, yang pada manusia hampir tidak ada
sedangkan pada bebrapa jenis binatang rendah ukurannya jauh lebih besar dan
lebih berfungsi. Lobus intermedia mengeluarkan beberapa melanocyt-stimulating
hormon (MSH) yang mengatur warna kuit dengan mengontrol penyebaran
granula berpigmen melanin. Pada manusia, sekresi MSH sangat sedikit dan
belum diketahui fungsinya. Pada hewan yang melakukan kamuflase
memindahkan granula hitam atau coklat keluar atau masuk dari bagian perifer
sel pigmen yang disebut melanofor. Granula tersebut terdiri atas melanin yang
disintesis dari dopa dan dopakuinon. Perpindahan granula-granula ini
dipengaruhi oleh berbagai hormon dan neurotransmitter, meliputi - dan -MSH,
melanin concentrating hormon (hormon pemekat melanin), melatonin, dan
katekolamin. Melanosit mengandung reseptor melanotropin-1 yakni salah satu
dari jenis reseptor melanotropin yang telah berhasil diklon. Pada manusia sekresi
hormon MSH dilakukan oleh lobus anterior.
3. Lobus Posterior
Kelenjar hipofi sis posterior merupakan hasil dari perluasan otak. Tepatnya
berasal dari perkembangan tonjolan hipotalamus ke arah bawah, ke arah
lipatan mulut yang membentuk bagian anterior hipofisis. Hormon yang
dihasilkan kelenjar ini ada tiga, yakni vasopresin
(antidiuretic
hormone =
ADH),
pretesin,
dan
saraf
dan
disebut
juga
neurohipofisis.
Hipofisis
posterior