BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perencanaan menurut Diana Conyers dan Peter Hills dapat diartikan sebagai proses terus
menerus yang melibatkan keputusan atau pilihan sumber daya yang ada dengan tujuan untuk
mencapai tujuan tertentu di waktu yang akan datang. Perencanaan pada wilayah dan kota
dapat didefinisikan sebagai serangkaian proses merencanakan suatu kota atau suatu wilayah,
yang akan diwujudkan di masa depan dengan sejumlah tujuan pengembangan sumber daya
pada aspek fisik, administratif, ekonomi dan sosial budaya yang ada di wilayah atau kota
setempat.
Perencanaan fisik adalah salah satu dari aspek yang harus dikaji dalam perencanaan
wilayah dan kota. Perencanaan fisik ini tentu saja berkaitan dengan geologi lingkungan untuk
merencanakan keadaan suatu tempat atau letak agar tepat dengan keadaan alam yang ada di
bumi. Seorang perencana harus dapat memahami aspek-aspek fisik meliputi Morfologi,
Litologi, Topografi, Klimatologi, Stratigrafi, Hidrologi, Hidrogeologi, Struktur Geologi, Bahaya
Geologi dan Tata Guna Lahan. Aspek-aspek yang ada tersebut harus disesuaikan dengan dasardasar geologi lingkungan apabila ingin merencanakan suatu wilayah ataupun merencanakan
suatu kota, sehingga dapat menghasilkan suatu produk perancangan yang optimal dan dapat
direalisasikan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk wilayah tersebut.
Pada hakekatnya, hubungan antara ilmu geologi dan lingkungan tidak dapat dipisahkan,
mengingat permasalahan lingkungan yang muncul sebagai akibat dari eksploitasi sumber daya
alam merupakan subjek dan obyek dari ilmu geologi. Dengan demikian, geologi lingkungan
merupakan pengetahuan alam yang mempelajari bumi meliputi bagian permukaan dan bawah
permukaan, batuan sebagai komposisi penyusun dan proses-proses yang membentuk selama
waktu geologi.
Di setiap daerah, pasti memiliki proses pembangunan wilayah yang meliputi aspek-aspek
fisik geologi, sama halnya seperti wilayah Kecamatan Candisari, yang terfokus pada Kelurahan
Candi, Kelurahan Wonotingal, Kelurahan Jatingaleh, dan Kelurahan Kaliwiru. Wilayah ini
merupakan daerah antara yaitu terletak diantara dataran tinggi dan dataran rendah dengan
kondisi memiliki kelerengan yang beragam mulai dari yang datar sampai agak curam. Curah
hujan yang tinggi dan terdapatnya jenis tanah yang peka mengindikasikan bahwa sebagian
Rumusan Masalah
Fungsi lahan tanpa disertai pertimbangan kondisi fisik alamiah sering dijumpai dan
menimbulkan bencana bagi warga masyarakat di beberapa wilayah. Dalam hal ini wilayah yang
akan dikaji adalah Kelurahan Candi, Kelurahan Wonotingal, Kelurahan Jatingaleh dan
Kelurahan Kaliwiru, Kecamatan Candisari sebagian besar merupakan daerah yang terletak di
daerah yang memiliki kelerengan yang beragam, curah hujan yang tinggi dan terdapat jenis
tanah yang peka, sehingga berpotensi terjadinya bahaya geologi lingkungan yaitu tanah
longsor akibat gerakan tanah yang tinggi.
Wilayah studi mikro pada Kecamatan Candisari yang terdiri dari Kelurahan Candi,
Kelurahan Wonotingal, Kelurahan Jatingaleh dan Kelurahan Kaliwiru. Terutama di Kelurahan
Candi terjadi bahaya geologi lingkungan yang berupa longsoran, atau yang sering di sebut
tanah longsor. Hal ini terjadi karena ada beberapa faktor yang di temui di daerah tersebut
seperti, curah hujan yang tinggi, berat kendaraan yang terlalu berlebihan dan kurangnya daya
dukung tanah. Daya dukung lahan di bagian selatan wilayah studi juga kurang baik untuk
dijadikan kawasan yang dibudidayakan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengkajian terhadap
masalah tersebut sehingga dapat menghasilkan rekomendasi pemanfaatan lahan sesuai
dengan karakteristik geologi lingkungan.
1.3
1.3.1 Tujuan
Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi kondisi
fisik geologi yang ada di Kecamatan Candisari tepatnya Kelurahan Candi, Kelurahan
Wonotingal, Kelurahan Jatingaleh dan Kelurahan Kaliwiru untuk dianalisis mengenai aspekaspek fisik pada kelurahan tersebut dengan harapan laporan ini dapat dijadikan salah satu
rekomendasi, acuan maupun arahan dari pembuatan kebijakan arahan tata guna lahan dalam
hal pembangungan di Kelurahan Candi, Kelurahan Wonotingal, Kelurahan Jatingaleh dan
Kelurahan Kaliwiru.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam laporan ini terdiri atas 2 (dua) ruang lingkup, yaitu ruang lingkup
Timur
: Kecamatan Tembalang;
Selatan
: Kecamatan Banyumanik;
Barat
Timur
Selatan
Barat
Metodologi
Dalam mempermudah penyusunan laporan ini, digunakan beberapa metode. Metode
yang digunakan yaitu metode pengumpulan data dan metode analisis data.
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
a. Pengumpulan data primer
Data primer adalah pengumpulan data-data yang didapat setelah kita melakukan
observasi, wawancara dan pendokumentasian secara langsung di wilayah studi dengan
berbagai sumber yang ada di wilayah studi mengenai geologi ingkungan.
4
Deskriptif,
digunakan
untuk
menganalisis
data
dengan
cara
Wonotingal,
Kelurahan
Jatingaleh
dan
Kelurahan
Kaliwiru
untuk
Kerangka Pikir
Literatur,BMG,Internet,Media
Massa,Kantor Kecamatan
Candisari, Kelurahan Candi,
Kelurahan Wonotingal,
Kelurahan Jatingaleh dan
Kelurahan Kaliwiru
- Observasi
- Wawancara
- Dokumentasi
Data Primer
Data Sekunder
Morfologi
Analisis
Morfologi
Litologi
Topografi
Analisis
Litologi
Klimatologi
Analisis
Topografi
Analisis
Klimatologi
Stratigrafi
Analisis
Stratigrafi
Hidrologi
Analisis
Hidrologi
Hidrogeologi
Analisis
Hidroge
ologi
Struktur
Geologi
Analisis
Struktur
Geologi
Bahaya
Geologi
Analisis
Bahaya
Geologi
Analisis
Tata Guna
Lahan
Skoring
SWOT
Kesesuaian Lahan
Tata guna
lahan
Input
Proses
Output
Sistematika Penulisan
Penulisan laporan ini terdiri dari lima bab yang terdiri dari pendahuluan, kajian literatur,
karateristik wilayah studi, analisis aspek geologi lingkungan Kelurahan Candi, Kelurahan
Wonotingal, Kelurahan Jatingaleh dan Kelurahan Kaliwiru serta analisis tata guna lahan pada
kelurahan tersebut. Sistematika dari laporan analisis geologi lingkungan Kelurahan Candi,
Kelurahan Wonotingal, Kelurahan Jatingaleh dan Kelurahan Kaliwiru adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran, ruang
lingkup, metodologi penulisan laporan, kerangka pikir, dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN LITERATUR
Bab ini berisikan tentang teori-teori terkait geologi lingkungan yang digunakan sebagai
acuan dasar analisis, pembahasan masalah dan rekomendasi yang tepat bagi Kelurahan Candi,
Kelurahan Wonotingal, Kelurahan Jatingaleh dan Kelurahan Kaliwiru. Berisi tentang pengertian
dan konsep geologi lingkungan, aspek-aspek geologi lingkungan, tata guna lahan (pengertian,
konsep, tujuan dan jenis tata guna lahan), metode analisis, dan alat-alat analisis.
BAB III IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KECAMATAN CANDISARI KELURAHAN CANDI,
KELURAHAN WONOTINGAL, KELURAHAN JATINGALEH DAN KELURAHAN KALIWIRU
Bab ini mengidentifikasikan karakteristik geologi lingkungan yang meliputi letak
geografis, karakteristik fisik, tata guna lahan, potensi, dan permasalahan yang ada pada
Kecamatan Candisari yang terfokus Kelurahan Candi, Kelurahan Wonotingal, Kelurahan
Jatingaleh dan Kelurahan Kaliwiru.
BAB IV ANALISIS ASPEK GEOLOGI LINGKUNGAN KELURAHAN CANDI, KELURAHAN
WONOTINGAL, KELURAHAN JATINGALEH DAN KELURAHAN KALIWIRU
Menganalisis aspek-aspek geologi lingkungan pada Kelurahan Candi, Kelurahan
Wonotingal, Kelurahan Jatingaleh dan Kelurahan Kaliwiru yang meliputi analisis terhadap tata
guna lahan, analisis potensi dan kendala, analisis spasial, dan analisis kesesuaian lahan.
BAB V REKOMENDASI DAN ARAHAN KEBIJAKAN
Meliputi kesimpulan dan arahan mengenai pemanfaatan tata guna lahan di Kelurahan
Candi, Kelurahan Wonotingal, Kelurahan Jatingaleh dan Kelurahan Kaliwiru.