Asphalt Institute Bagian 2
Asphalt Institute Bagian 2
Bagian 2:
MATERIALS.
Setiap material yang digunakan untuk lapisan perkerasan harus diuji kwalitasnya.
Lapisan perkerasan dengan metoda Asphalt Institute ada dua
macam, yaitu:
1. Full Depth Asphalt Pavement, terdiri dari lapis
subgrade dan asphalt concrete.
2. Untreated Granular Bases, terdiri dari lapis subgrade,
lapis base course dan asphalt concrete.
Subgrade, merupakan lapis tanah yang paling bawah dari sistim
konstruksi perkerasan jalan.
Subgrade sering juga disebut basement soil atau foundation
soil.
Tanah sebagai subgrade harus dites tentang sifat-sifatnya
(kembang-susut, plastisitas, kohesi), kepadatan dan daya dukung
tanah.
Daya dukung tanah bisa menggunakan:
1. California Bearing Ratio (CBR).
2. Resistence (R) value.
3. Bearing Value Determination (Plate Bearing Test).
Pada gambar IV-1, melihatkan hubungan klasifikasi tanah dengan
daya dukung tanah (nilai CBR) pada umumnya.
Untreated Granular Bases, merupalan lapis antara lapis subgrade
dengan lapis beton aspal (lapis permukaan).
Contoh:
DTN = 2100, Nilai CBR dari subgrade = 7%.
Hasil rencana untuk 20 tahun didapat TA = 10.5 .
Jika untuk tahap pertama TA 1.5, maka tentukan tahap ke 2
dilaksanakan pada tahun keberapa setelah tahap 1, agar
perencanaan 20 tahun terpenuhi.
Penyelesaian:
1. Masukan pada gambar V-1 pada garis A harga 10.5 1 = 9 .
2. Tetukan titik pada garis B, nilai CBR = 7%.
3. Tarik garis dr titik 9 pd garis A ke titik CBR = 7% pd garis
B. Garis tersebut diteruskan sehingga memotong garis C.
4. Baca titik potong pada garis C, didapat DTN = 450.
5. Bagi DTN = 450 dengan ITN = 1400 (ITN = 1400 didapat
saat menghitung DTN = 2100, lihat halaman 5 pada
ringkasan ini).
Faktor Penyesuaian = DTN/ITN = 450/1400 = 0.32
6. Dengan Angka Pertumbuhan Lalulintas = 4%, dan Faktor
Penyesuaian sebesar 0.32 dari tabel III-3 diinterpolasi maka
didapat Design Period sebesar 5.8 tahun. Dibulatkan 6 tahun.
Example:
A section of interurban highway is to be built by planned stage
construction.
Initial Daily Traffic (IDT) is estimated to be 2,500 vehicles, of
which 10% are heavy trucks of 35,000 pounds average gross
weight. The heavy trucks in design lane are estimated to be 45
percent of the total number of heavy trucks.
The legal single axel load limit is 18,000 pounds.
Annual growth Rate is estimated to be 4 percent.
Solutian:
IDT = 2500 vehicles.
A = 10%.
B = 45%.
Number of heavy trucks = IDTxAxB = 25000x10%x45% = 112.5.
By using figure III-1, ITN = 70 ESAL.
1. Stage 1 design period selected to be 3 years.
Adjustment Factor 20.y = 1.49 (table III-3).
Adjustment Factor 3.y = 0.155 (table III-3).
2. DTN20 = FAxITN = 1.49x70 = 104.
DTN3 = FAxITN = 0.155x70 = 11.
3. Design subgrade strength value, R-Value = 45.
4. Total thickness of asphalt concrete pavement structure, TA
for 20 years = 8.0 inches (figure V-2).
5. Total thickness of asphalt concrete pavement structure, TA
for 3 years = 5.5 inches (figure V-2).
6. Stage 2 (after 3 years) estimated thickness then is = 8 -5.5 =
2.5 inches.
UNTREATED GRANULAR BASES.
Bentuk konstruksi yang lain dari Full Depth Asphalt Pavement
adalah penambahan lapisan Base setelah Sub Grade, sehingga
lapisan perkerasan menjadi tiga tahapan, Sub Grade, Base dan
lapisan permukaan dari beton aspal.
Tamabahan lapisan Base ini adalah mengurangi ketebalan dari
lapisan beton aspal. Pengurangan dari ketebalan secara penuh
menjadi ketebalan minimum dari beton aspal. Hasil pengurangan
tersebut disubstitusikan (Substitution Ratio = Sr) menjadi ketebalan
Base.
Batas ketebalan minimum dari lapis beton aspal dapat dihitung
dengan menggunakan figure B-1.
Besar angka substitusi ditentukan oleh kualitas dari bahan dan
kepadatan dari lapis Base tersebut. Kualitas dari lapis Base
(Untreated Granular Base) dibedakan menjadi dua macam, highquality dan low-quality.
Low-Quality
20
55
25
6
25
12
High-Quality
100
80
25
NP
50
7