Catatan Mata FCP 1B
Catatan Mata FCP 1B
Anamnesis:
Identitas pasien utk menilai: epidemiologi dan predileksi penyakit.
Tingkat pendidikan: untuk komunikasi yang efektif
Pekerjaan dan sosioekonomi: untuk terapi dan pekerjaan
Dalam anamnesis pasien kita harus mengingat:
-Mata merah visus tenang
-Mata merah visus turun
-Mata tenang visus turun mendadak
-Mata tenang visus turun perlahan
Keluhan utama pasien, lalu dikelompokkan ke 4 kelompok diatas, diagnosis banding.
Riwayat penyakit dahulu: hipertensi, diabetes, penggunaan obat2an dalam waktu
lama (steroid, sistemik, topikal) yang dapat menyebabkan gangguan pada mata.
PF:
Lakukan:
1. Pemeriksaan Non-Invasif: nyaman, non-invasif.
- Visus: koreksi
- Lapang pandang
Inspeksi:
1. Posisi (Ortotrofia/XT/ET)
Ortotrofia posisi normal, refleks cahaya ada di tengah pupil. Lambangnya kalau
normal:
Esotrofia bergulir keluar: 15, 30, 45, dan >45 derajat. Laporannya 15 et
Eksotrofia 15, 30, 45, dan >45 derajat. Laporannya 15 ekst.
2. Gerakan bola mata. Mata difiksasi 8 arah mata angin
Kalau ada OS, ada hambatan ke temporal
A. Normal:
F. Retina
Bisa dinilai jika vitreusnya jernih. Jika keruh sulit dinilai. Retina tidak bisa dinilai jika
vitreus keruh atau kekurangan pada dokter.
-
Reflex cahaya
Papil: bulat, batas tegas, tepi rata
Rasio cup/disc: 3/10 atau 0.3
Perbandingan arteri/vena= 2:3
Reflex macula
Retina baik/perdarahan/eksudat/sikatriks?
Kasus: Seorang laki-laki 57 tahun, mata kirinya mendadak sakit sejak kemarin
malam. Beberapa hari sebelumnya pada malam hari pasien melihat gambaran
pelangi bila melihat bola lampu. Selain itu disertai penglihatan kabur.
A. Identitas Pasien
Nama
Alamat
Rumah
No. Telp.:
Tanggal Pemeriksaan
: 57 tahun
Pekerjaan :
: 31 Agustus 2010
B. Anamnesis
Tanda-tanda vital :
Tekanan Darah
Kepala
RR :
HR :
Suhu :
Leher :
Thoraks :
Ekstremitas :
OS = ...
7/7.5 setara dengan 16 mmHg Tekanan Intra Okuler 3/10 kurang lbh setara dengan
40mmHg
OD
OS
Pergerakan
..................tenang.............................Palpebra...........spasme..................................
.......................tampak
jernih........................Kornea.............keruh..................................
.......................jernih.......................Lensa..................sulit dinilai..............................
......................jernih........................Vitreous..................sulit dinilai............................
papil bulat, batas tegas, cupdisc ratio 0,3, arteri:vena= 2:3, retina baik Fundus
sulit dinilai
Tes Konfrontasi : tes konfrontasi itu buat memeriksa lapang pandang. Tapi bukan
kampimetri. Tes yang kita pelajari waktu KKD itu adalah yang tes konfrontasi. Kalo
kampimetri pake alat
OS:
tidak
bisa
karena
pasien
sulit
buka
mata
OD:
normal
E. Resume
Diagnosa Kerja
OD = normal
OS = glaukoma akut
Diagnosa Banding
OD = -
G. Pemeriksaan Penunjang
Gonioskopi (ini buat periksa sudut mata)
Pemeriksaan lapang pandang menggunakan kampimetri
H. Pengobatan
- pilocarpin 2% solution 4 kali/hari
- timolol 0,5% solustion 2 kali/hari
- tablet asetazolamid 250 mg 4 kali/hari. Tapi ingat efek samping ACE inhibitor
adalah hipokalemia. Jadi perlu suplementasi tablet kalium
- gliserin oral
- rujuk ke spesialis untuk dilakukan iridotomi mata kiri dan mata kanan. Mata kanan
perlu diiridotomi karena dari pemeriksaan ditemukan sudut mata yang dangkat. Jadi
iridotomi untuk mata kanan dilakukan sebagai upaya preventif...
I. Prognosis
soal iridotomi! Jelaskan pasien kenapa perlu juga dilakukan iridotomi pada
mata kanannya padahal mata kanan sehat. Jawabannya perlu untuk
mencegah munculnya glaukoma.
Kontrol hipertensi! Soalnya berhubungan dengan glaukoma
Kontrol hasil operasinya
Periksa keluarganya yang lain (anak-anaknya)
Jakarta, ................................................
(Nama Mahasiswa/NRM)
NOTES:
Pemeriksaan oftalmologi dan pemeriksaan penunjang itu beda!
Pemeriksaan Oftalmologi:
-
Pemeriksaan Penunjang:
-
USG Mata
Laboratorium
Dll
Konjungtivitis
o Kelainan khas: konjungtiva injeksi. Ada pembuluh darah gitu dari
konjungtiva yang arahnya ke bola mata gitu.
o Kornea dan pupilnya normal
o Penyebabnya macem2: bisa bakteri, virus, Chlamydia, dan alergi
Pterygium
o Bedakan antara pterigium dan pingekuela
Subconjunctiva hemorrhage
o Anak-anak bisa karena batuk lama dan tifoid
o Orang dewasa bisa karena hipertensi
o Ciri khasnya adalah merah merata! Berbatas tegas juga
Scleritis dan Episcleritis
o Episcleritis itu yang terlibat adalah pembuluh darah di bawah
konjungtiva.
o Scleritis itu pembuluh darah lebih dalam lagi yang terlibat
o Cara bedain episkleritis dengan skleritis adalah menggunakan tes
fenilefrin. Kalo misalnya dia episkleritis akan terjadi blanching
(memutih) sedangkan kalo dia skleritis, blanching tidak terjadi.
o Scleritis itu bisa menjadi scleromalacia (item gitu kaya nekrosis, trus ini
malah bisa perforasi)
ditepi bagian hitam kedua matanya ada selaput. Riwayat penyakit lain disangkal.
Kakak tertua penderita juga menderita penyakit serupa.
Keluhan utama: kedua mata merah sejak satu hari yang lalu
Riwayat penyakit sekarang:
Mata merah sejak 1 hari yang lalu semenjak pulang piknik dari pantai
Kedua mata tidak terasa sakit agak sepat penglihatan sama seperti biasa
Kedua sering mata merah sejak beberapa tahun yang lalu kalau kena angin
dan panas
Sejak beberapa bulan yang lalu ditepi bagian hitam pada mata ada selaput
Pemeriksaan fisik
TD 125/70 mmHg
Nadi 72x/menit
TB 174 cm
BB 80 kg
Pemeriksaan Ophtalmologi
AVODS 6/6
Pertanyaan:
1. Diagnosis banding
Konjungtivitis
Pterigium
Episkleritis
2. Patogenesis Gejala
Mata merah
Dilatasi : injeksi siliar (a. siliar anterior), injeksi konjungtival (a. konjungtiva
posterior)
3. Diagnosis kerja
Pterygium:
Faktor faktor:
degeneratif,
Inflamasi
Proliferasi mikrovaskular
4. Anamnesis, PF, PP
Anamnesis:
Pemeriksaan Ophtalmology:
Warna
Pemeriksaan keratometri
Kampimetri perlu?
Diagnosis pasti:
Pterigium
Kalau ada gangguan penglihatan atau penurunan visus operasi (eksisi dan
lamellar keratoplasty)
7. Rencana Edukasi
Topi
Feedback:
Mata merah dengan visus yang normal, ada perubahan iklim pantai dengan
rumah suhunya berbeda, penyakitnya sudah lama sekrang akut,
Hati2 pemberian steroid jangka panjang bukanlah obat yang cukup aman
glukoma dan katarak