Anda di halaman 1dari 23

Survei model

Kelompok 7

Nama anggota :

120600031
120600032
120600033
120600034
120600035
120600036
120600037
120600038
120600039
120600040
120600131

Wan Surya
Eka Safitri
Lara Veronika
Fadila Usmanita
Aldita Larasati
Fadli Naufal
Yulia Puspita
Anisha Ulfany
Yenni Windasari
Mary Septarika
Try Ayu Pratiwi

Survey model merupakan prosedur diagnostik


yang dapat menganalisis hubungan dimensional
antara jaringan lunak dan keras dalam mulut.

Tujuan survei model


Desain Removable Prostethics
Menentukan arah pasang
Menentukan lokasi daerah undercut
menentukan jaringan keras atau jaringan lunak
yang menghalangi
Mengeliminasi block out material paralel untuk
arah peletakan sebelum penduplikatan

Alat yang digunakan surveyor


Surveyor gigi diperkenalkan pada tahun
1928 dan surveyor pertama khususnya
dikembangkan untuk digunakan pada
prostodontik yang dibuat pada tahun 1921.
Surveyor dalam menentukan arah pasang,
batas lingkaran terbesar gigi, menentukan
kesejajaran gigi atau bagian lain model,
menentukan area undercut yang diperlukan,
serta hal-hal yang mengganggu arah pasang

Tipe-tipe dari Surveyor

Surveyor terdiri dari:


PLATFORM yang memegang cast duduk.
KOLOM vertikal yang mendukung lengan
lurus.
LENGAN LURUS dari spindle vertikal adalah
suspend.
SPINDLE VERTIKAL dengan cekaman pada
akhir inferior.
CHUCK (CEKAMAN) pada akhir inferior dari
spindle, dimana berbagai alat-alat survey
dapat dijamin.

Guna Survei Model pada Pembuatan


GTSL
Menentukan lingkaran terbesar dari gigi penyangga
yang berguna untuk pedoman dalam menentukan
posisi cangkolan
Menentukan permukaan gigi dan jaringan lunak
yang perlu di blocking out, yang nanti dapat
mengganggu pemasangan dan pelepasan
Mengidentifikasi permukaan proximal gigi agar
dapat dibuat sejajar sehingga dapat bertindak
sebagai guiding plane sewaktu pemasangan dan
pelepasan atau untuk menentukan dataran
penunjuk sehingga gigi tiruan dapat dipasng
dengan mudah

Untuk mengukur derajat undercut yang ada


pada gigi penyangga dan juga posisi lengan
cangkolan dan resilience yang diperlukan
untuk mencegah kerusakan pada gigi atau
patahnya cangkolan.
Untuk menentukan arah pasang dan arah
lepas yang terbaik bagi pemakai gigi tiruan.
Mencatat posisi model yang berhubungan
dengan arah pasang yang telah ditentukan.
Membantu menentukan prosedur restorasi
yang mungkin diperlukan pada gigi
penyangga.

Prosedur survey
Survey dilakukan pada model studi maupun model kerja.
Model dipasang pada meja basis dengan bidang oklusal
hampir sejajar dengan basis datar surveyor.
1. Evaluasi bidang bimbing (guiding plane)
Permukaan-permukaan proksimal gigi yang sejajar satu
sama lain harus dicari, atau bila tak ada, sengaja dibuat
sehingga dapat digunakan sebagai bidang bimbing.
Bidang bimbing diperlukan untuk mempermudah
pemasangan dan pengeluaran gigi tiruan tanpa paksaan.
Bidang bimbing adalah permukaan gigi asli atau restorasi
yang dibuat diatas gigi tersebut, yamg dibuat menjadi
datar dan sejajar dengan arah pemasangan geligi tiruan
yang sedang dibuat. Permukaan bidang ini idealnya
antara 2-4 mm dalam arah okluso-gingival dan berkontak
dengan bagian kaku rangka geligi tiruan.

2. Evaluasi daerah retensi


Bagian ini dibutuhkan untuk
memberikan retensi kepada
cengkeram. Retensi dinilai
memuaskan bila tidak menyebabkan
perubahan bentuk kepada logam
cengkeram.

3. Evaluasi masalah hambatan


(interference)
Hambatan dapat berupa gigi yang
malposisi atau tonjolan tulang yang
nyolok. Interferensi dapat dikurangi
atau dihilangkan dengan jalan
pembedahan, ekstraksi, mengikis
permukaan atau mengubah kontur
gigi dengan pemasangan restorasi
tuang.

4. Evaluasi faktor estetik


Arah pemasangan terpilih harus
dipertimbangkan lagi dari segi
estetik, baik mengenai penempatan
lengan cengkeram maupun
menyusun elemennya.

Tahapan kerja

1. Pemiringan model rahang


Pemiringan anterior

Tepi anterior dimiringkan ke bawah dan digunakan untuk kasus


berujung bebas yang lebih posterior dari gigi premolar,
memberikan arah pemasangan dari posterior ke anterior, dengan
memanfaatkan gerong yang ada pada bagian distal premolar.
Pemiringan posterior

Pada kasus kehilangan banyak gigi anterior, disini gerong mesial


dari premolar dan molar yang dimanfaatkan.
Pada kasus kehilangan gigi yang terjadi pada bagian anterior
maupun posterior
Pemiringan lateral

Pada kasus dengan posisi salah satu gigi penyangganya abnormal


seperti gigi molar kiri bawah sangat miring ke lingual serta
gerong jaringan tertentu seperti tuberositas yang menonjol.

2. Pengukuran retensi
Dengan mempergunakan alat undercut gauge
yang besarnya 0.01-0.03 inci.

3. Pemilihan final arah pemasangan


Harus memenuhi empat syarat yaitu aspek
bidang bimbing, retensi, hambatan dan estetik.
4. Penutupan bagian model kerja
Setiap gerong yang akan dilewati bagian kaku
kerangka protesa harus ditutupi dengan cara
blocking out dengan menggunakan malam.

5. Rilif bagian model kerja


Rilif dianjurkan untuk keadaan tertentu
seperti lereng jaringan yang miring dan
pada semua bagian gingival yang harus
dilindungi dari kemungkinan terjadinya
penekanan berlebih kerangka protesa.
Rilif dilakukan dengan pemasangan
selapis tipis malam pada permukaan
model kerja, diatas malam baru dipasang
konektor atau bagian lain.

6. Rekaman hubungan model kerja


dengan surveyor (recording)
Tripoding (tripodization)
Pemberian tanda garis pada tiga sisi
berlainan pada model
Pemberian tanda goresan pada tiga sisi
berlainan pada model
Pemasanagn pin yang disemen

Arah pasang dan faktor yang


dipertimbangkan

Guiding plane
permukaan proksimal gigi sandaran harus dibuat sejajar
untuk bertindak sebagai dataran penunjuk sewaktu
pemasangan dan pelepasan gigi tiruan.
Daerah retensi
daerah retensi harus ada untuk suatu arah pasang tertentu.
Retensi harus cukup untuk menahan gaya yang melepaskan.
Interference
gigitiruan harus didesain sedemikian rupa, sehingga dapat
dipasang dan dilepas tanpa dijumpai halangan baik dari gigi
penyangga maupun jaringan lunak.
Estetis
merupakan faktor penting dalam menentukan arah pasang
jika terdapat celah anterior (terutama pada kehilangan
insisivus sentralis atau lateralis), maka diperlukan survei
untuk mencegah timbulnya celah antara gigi tiruan dengan
gigi yang ada.

Hubungan survei model dengan


penentuan arah pasang dan lepas

Tilting anterior (bagian posterior


model diarahkan ke atas)
Tilting posterior (bagian anterior
model diarahkan ke atas)
Tilting lateral kanan dan kiri
Tilting posterior atau anterior

Anda mungkin juga menyukai