1217 1332 1 PB
1217 1332 1 PB
Abstrak
Pendahuluan: Identifikasi Candida penting untuk diagnosis dan penentuan jenis obat.
Identifikasi konvensional dilakukan dengan asimilasi-fermentasi gula yang membutuhkan waktu
lama. Penelitian ini bertujuan membandingkan secara konvensional dan medium kromogenik.
Metode: Dilakukan penelitian terhadap jamur kandida yang diisolasi dari 340 bahan klinik
yang diterima oleh laboratorium mikologi Departemen Parasitologi FKUI. Semua bahan klinik
tersebut telah dibiakkan pada agar saboroaout dekstrosa. Suspensi Isolat Candida ditanam
dalam CHROM agar Candida (CAC) pada suhu 35-37oC selama 48 jam. Sebagai baku emas
digunakan uji fermentasi asimilasi sesuai cara Wikerham.
Hasil: Medium CAC mampu mengidentifikasi lima spesies yaitu Candida tropicalis, Candida
albicans, Candida parapsilosis, Candida glabrata dan Candida krusei. Identifikasi dengan
metode konvensional menghasilkan 15 spesies Candida, dua spesies Trichoporon dan satu
spesies Rhodotorula.
Kesimpulan: Medium CAC dapat digunakan sebagai medium isolasi dan identifikasi untuk
beberapa spesies Candida, serta dapat membedakan C. albicans dengan empat spesies Candida penyebab infeksi sistemik. Spesies lain memerlukan pemeriksaan lanjutan dengan metode
konvensional. J Indon Med Assoc. 2012;62:83-9.
Kata kunci: medium kromogenik, asimilasi-fermentasi, Candida, Trichosporon, Rhodotorula
83
Abstract
Introduction: Candida identification is important for the diagnosis and prediction of antifungal.
Normally, identification is performed using conventional methods, which is time-consuming.
Chromogenic medium is expected to give faster result. In this study we compare Candida identification using chromogenic media and conventional methods.
Methods: A total of 340 isolates were collected from clinical specimen submitted to the
mycologylaboratory of Parasitology FMUI. All specimens were already cultured in dextrose
saboroaout agar. Suspencions of candida isolates were then cultured in CHROM agar. Candida
(CAC) in 35-37oC for 48 hrs. As gold standard Wikerham Fermentation Assimilation test (Conventional test) was used.
Result: The CAC medium is able to identify 148 isolates (43.5%) consisting of Candida tropicalis,
Candida albicans, Candida parapsilosis, Candida glabrata and Candida krusei, while 192
isolates (56.5%) were unidentified. By conventional methods 15 species of Candida, two of
Trichoporon and one of Rhodotorula were identified. Chromogenic medium can be used as a
isolation and identification medium, and distinguish C. albicans from four other species that might
cause systemic infection.
Conclusion: CAC medium can be used as isolation and identification medium for some candida
species, and also can differentiate C. albicans with other sistemic candida. Outside that five
species conventional methods four night be needed. J Indon Med Assoc. 2012;62:83-9.
Keywords: Chromogenic medium, assimilation-fermentation, Candida, Trichosporon, Rhodotorula
Pendahuluan
Candida adalah jamur golongan khamir yang terdiri
dari banyak spesies, namun hanya sekitar 17 spesies yang
dilaporkan dapat menginfeksi manusia. Spesies tersebut
antara lain Candida albicans, Candida glabrata, Candida
parapsilosis, Candida tropicalis, Candida krusei, Candida
kefyr, Candida guilliermondii, Candida lusitaniae, Candida dubliniensis. Selain menyebabkan infeksi Candida
diketahui dapat hidup sebagai komensal dalam tubuh
manusia dan dapat dapat berubah menjadi patogen bila
keadaan menguntungkan, misalnya pada pasien imunokompromais. Spesies yang paling sering menimbulkan infeksi
superfisial maupun sistemik pada manusia adalah C. albicans
yaitu sekitar 70-80%, diikuti oleh C. tropicalis sekitar 3040%.1-4
Isolasi jamur termasuk Candida dari bahan klinik
umumnya dilakukan dengan menanam spesimen ditanam
pada medium agar sabouraud dekstrosa (ASD) yang lazim
digunakan untuk isolasi berbagai jenis jamur. Pada medium
tersebut semua spesies Candida tumbuh sebagai koloni ragi
atau koloni seperti ragi yang tidak dapat dibedakan satu
sama lain baik secara makroskopis maupun mikroskopis.
Untuk identifikasi spesies diperlukan uji fermentasi-asimilasi
dan morfologi yang dikenal sebagai cara konvensional dan
84
terpisah. Selanjutnya suspensi Candida ditanam pada media CAC dan dibungkus dengan kertas aluminium untuk
menghindari pengaruh cahaya dan diinkubasi pada suhu 3537oC selama 48 jam. Spesies ditentukan berdasarkan warna
koloni yang tumbuh. Candida albicans tumbuh sebagai
koloni hijau terang (HT) dengan bagian tepi memucat, C.
tropicalis berwarna ungu tua di puncak koloni dan bagian
tepi ungu pucat, sedangkan koloni C. krusei berwarna merah
muda dengan permukaan kasar, dan C. parapsilosis tumbuh
sebagai koloni berwarna putih pucat dan koloni C. glabrata
berwarna merah muda gelap dengan bagian tepi memucat.12,13
Sebagai baku emas digunakan metode klasik (fisiologi)
uji fermentasi-asimilasi sesuai dengan cara Wickerham.5 Uji
fermentasi karbohidrat dilakukan untuk mengetahui
kemampuan Candida dalam memecah karbohidrat tertentu
sehingga menurunkan pH media basal menjadi asam yang
terlihat sebagai perubahan warna indikator dan terbentuknya
gas dalam tabung Durham. Karbohidrat yang dipakai adalah
glukosa, galaktosa, sukrosa, maltosa, laktosa dan trehalosa5
dengan konsentrasi 6% yang disterilkan dengan cara filtrasi
menggunakan filter berdiameter pori 0,2 m (Sartorius AG,
Jerman). Konsentrasi sel Candida yang ditanam dalam medium adalah 5x106sel/ml. Fermentasi dianggap positif (P) bila
terjadi perubahan warna hijau menjadi kuning, dan P+ jika
terjadi perubahan warna dan terbentuk gas dalam tabung
Durham. Fermentasi dianggap negatif (N) bila tidak terjadi
perubahan warna pada media setelah 21 hari inkubasi.
Penentuan spesies Candida dilakukan dengan mencocokkan
pola fermentasi yang terbentuk dengan acuan.5,17
Uji asimilasi karbohidrat dilakukan untuk melihat
kemampuan Candida dalam menggunakan karbohidrat
sebagai sumber energi. Uji asimilasi dilakukan dengan
menanam Candida dalam campuran medium basal (6,7 g yeast
nitrogen base (YNB) dan 5 g karbohidrat: glukosa, maltosa,
sukrosa, trehalosa, galaktosa, mellibiosa, selobiosa, inositol,
D-xylosa dan pati/starch, kecuali raffinosa sebanyak 10 g).
Masing-masing dilarutkan dalam 100 ml akuades steril, dan
bila perlu dipanaskan. Larutan disterilkan memakai filter-cellulose acetate, dengan pori 0,2 m (Sartorius AG, Jerman).
Untuk kontrol digunakan medium YNB tanpa karbohidrat.
Biakan diinkubasi pada suhu kamar (25C) paling lama 21
hari. Asimilasi dianggap positif (P) bila terjadi kekeruhan pada
media dan dianggap negatif bila media tetap jernih setelah 21
hari inkubasi. Penentuan spesies Candida dilakukan dengan
mencocokkan pola asimilasi yang terbentuk dengan acuan.5,17
Identifikasi secara morfologi dilakukan pada biakan tipis
corn meal agar (CMA) untuk melihat pertumbuhan hifa dan
spora. Pemeriksaan dilakukan menurut cara Halley dan
Callaway, hasilnya dicocokan dengan acuan.3,5,17
Statistik
Untuk mencari kesesuaian antara metode konvensional
dan medium CAC dilakukan uji McNemar. Selain itu juga
dihitung spesifisitas, sensitivitas, nilai prediksi positif dan
85
Fermentasiasimilasi
CHRO
Magar
Corn Meal
Agar
C. tropicalis
C. albicans
C. parapsilosis
C. glabrata
C. guilliermondii
C. krusei
Candida spp.
Trichosporon sp.
Tidak teridentifikasi
90
58
10
0
34
1
115
32
10
73
40
20
7
0
1
0
7
192
13
58
10
8
65
1
0
31
157
Jumlah
340
340
340
87
warna tidak spesifik seperti biru, merah muda dan ungu, maka
diperlukan uji fermentasi-asimilasi dan morfologi untuk
identifikasi, yang relatif mahal, membutuhkan waktu dan
memerlukan keahlian khusus dalam pembuatan media,
penanaman dan interpretasi hasil.
Warna koloni yang dibentuk pada media CAC jarang
merupakan warna tunggal tetapi merupakan gabungan warna
(polikromatis) sehingga tampaknya diperlukan alat bantu
khusus untuk mempermudah pembacaan warna koloni agar
lebih tepat.
Dilihat dari efisiensi waktu dan biaya, penggunaan CAC
dapat mempersingkat waktu, dan menurunkan biaya
pemeriksaan karena bila menggunakan isolat murni, dalam
waktu empat hari telah ada hasil. Tetapi bila bahan klinik
langsung ditanam pada media CAC maka beberapa jamur
yang tumbuh cepat seperti C. albicans dalam dua hari telah
memberikan hasil. Hal lain yang perlu diperhatikan bila
menanam bahan klinik darah langsung pada media CAC. Ada
beberapa spesies Candida yang tumbuh lambat (4 -7 hari),
hal itu dikhawatirkan akan mempengaruhi kerja enzim
kromogenik dalam media yang peka terhadap cahaya,
sehingga medium CAC kehilangan kemampuan sebagai medium identifikasi.
88
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
89