Anda di halaman 1dari 14

Teknik kimia adalah profesi dimana pengetahuan tentang matematika, kimia, dan

ilmu pengetahuan lain,yang diperoleh dari studi. Pengalaman dan praktik diterapkan
dengan pertimabangan untuk mengembangkan cara-cara yang ekonomis bagi penggunaan
materi danenergi untuk kepentingan manusia.
Bidang energi teknik kimia keterkaitan erat dengan proses-proses industri dimana
bahan baku diubah atau dipisah-pisah sehingga menjadi barang berguna. Para insinyur
kimia harus mampu mengembangkan,merancang dan mengelola proses itu secara baik
dan keseluruhan sehingga maupun mengenai peralatan yang digunakan. Ia harus memilih
bahan baku yang tepat mengoperasikan pabrik dengan efisien, aman, selamat dan
ekonomis, serta menjaga agar yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan yang
dikehendaki sehingga dikehendaki oleh pemakai.
Kedudukan yang professional insinyur itu banyak sekali ditentukan oleh
keterampilannnya memnfaatkan segala sumber informasi yang ada sehingga dapat
menemukan penyelesaian praktis terhadap masalah-masalah proses dan persoalan yang
dihadapinya.
Jangkau dan ragam proses-proses dan industri yang memerlukan jasa insinyur
kimia sangatlah luas, sehingga tidaklah mudah untuk memberikan batasaan mengenai
bidang itu.
Beberapa masalah-masalah berikut ini dimaksud untuk memberikan gambaran
tentang yang lebih nyata tentang masalah yang dihadapinya oleh sarjana teknik kimia:
1. Diketahui bahwa A dan B bereaksi dan menghasilkan produk P yang diinginkan.
Tugas seorang insinyur teknik kimia selanjutnya adalah mencari tahu tentanhg
pengaruh kondisi reaksi berupa: konsentrasi, temperature, tekanan terhadap hasil
reaksi secara kuantitatif. Hal tersebut menyatakan bahwa biasanya dilakukan
dengan mengumpulkan data eksperimen.
2. Biasanya bahan baku untuk reaksi tersebut tidak tersedia dalam kondisi yang
diinginkan. Maka perlu dilakukan pengerjaan pendahuluan yang dapat berupa:
-

pemisahan/ pencampuran

Dalam Kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua
atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia.
Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni.
Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain.
Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku
senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan
kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. Proses pemisahan sangat penting
dalam bidang teknik kimia. Suatu contoh pentingnya proses pemisahan adalah pada
proses pengolahan minyak bumi. Minyak bumi merupakan campuran berbagai
hidrokarbon. Pemanfaatan hidrokarbon-hidrokarbon penyusun minyak bumi akan lebih
berharga bila memiliki kemurnian yang tinggi. Proses pemisahan minyak bumi menjadi
komponen-komponennya akan menghasilkan produk LPG, solar, avtur, pelumas, dan
aspal.
Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses perpindahan massa.
Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara
mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang digunakan bergantung
pada kondisi yang dihadapi. Pemisahan secara mekanis dilakukan kapanpun
memungkinkan karena biaya operasinya lebih murah dari pemisahan secara kimiawi.
Untuk campuran yang tidak dapat dipisahkan melalui proses pemisahan mekanis (seperti
pemisahan minyak bumi), proses pemisahan kimiawi harus dilakukan.
Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode
pemisahan yang dipilih bergantung pada fase komponen penyusun campuran. Suatu
campuran dapat berupa campuran homogen (satu fase) atau campuran heterogen (lebih
dari satu fase). Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih fase: padatpadat, padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan
sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan
untuk mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.
Prinsip proses pemisahan
Untuk proses pemisahan suatu campuran heterogen, terdapat empat prinsip utama proses
pemisahan, yaitu:

Sedimentasi
Flotasi
Sentrifugasi
Filtrasi

Proses pemisahan suatu campuran homogen, prinsipnya merupakan pemisahan dari


terbentuknya suatu fase baru sehingga campuran menjadi suatu campuran heterogen yang
mudah dipisahkan. Fasa baru terjadi / terbentuk dari adanya perbedaan sifat fisik dan
kimiawi masing-masing komponen. Berbagai metode tujuh digunakan untuk terjadinya
suatu fase baru sehingga campuran homogen dapat dipisahkan adalah:

Absorpsi
Adsorpsi
Kromatografi
Kristalisasi
Distilasi
Evaporasi
Elektroforesis
Evaporation
Ekstraksi
o Leaching
o Ekstraksi cair-cair
o Ekstraksi padat-cair
Pembekuan fraksional
Presipitasi
Rekristalisasi
Stripping
Sublimasi
Pencampuran

Dalam kimia, suatu pencampuran adalah sebuah zat yang dibuat dengan
menggabungkan dua zat atau lebih yang berbeda tanpa reaksi kimia yang terjadi (obyek
tidak menempel satu sama lain).
Sementara tak ada perubahan fisik dalam suatu pencampuran, properti kimia suatu
pencampuran, seperti titik lelehnya, dapat menyimpang dari komponennya. Pencampuran
dapat dipisahkan menjadi komponen aslinya secara mekanis. Pencampuran dapat bersifat
homogen atau heterogen.
Pencampuran adalah produk pencampuran mekanis atau pencampuran zat kimia seperti
elemen dan senyawa, tanpa penyatuan kimia atau perubahan kimia lainnya, sehingga
masing-masing zat mempertahankan properti dan karakteristik kimianya. [1]
Pencampuran Bahan Kimia (MIXING PROCESS)
PENCAMPURAN
BAHAN

KIMIA

A.
MIXING
(PENCAMPURAN)
1.
Defenisi
Pencampuran
(mixing)
Pencampuran diartikan sebagai suatu proses menghimpun dan membaurkan bahan-bahan.
Dalam hal ini diperlukan gaya mekanik untuk menggerakkan alat pencampur supaya
pencampuran dapat berlangsung dengan baik
2.
Tujuan
pencampuran
- Menghasilkan campuran bahan dengan komposisi tertentu dan homogen
- Mempertahankan kondisi campuran selama proses kimia dan fisika agar tetap homogen,
mempunyai luas permukaan kontak antar komponen yang besar, menghilangkan

perbedaan konsentrasi dan perbedaan suu, mempertukarkan panas, mengeluarkan secara


merata
gas-gas
dan
uap-uap
yang
timbul
- Menghasilkan bahan setengah jadi agar mudah diolah pada proses selanjutnya atau
menghasilkan
produk
akhir
yang
baik
Derajat pencampuran adalah ukuran tercampurnya dengan merata bahan-bahan yang ada
dalam suatu campuran pada saat pembentukan campuran yang homogeny.
3.
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pencampuran
Derajat pencampuran dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain :
Aliran
Aliran yang turbulen dan laju alir bahan yang tinggi basanya menguntungkan proses
pencampuran. Sebalikanya aliran yang laminer dapat menggagalkan pencampuran
Ukuran
Partikel
Semakin luas permukaan kontak bahan-bahan yang harus dicampur, yang berarti semakin
kecil partikel dan semakin mudah gerakannya didalam campuran, maka proses
pencampuran akan semakin baik. Perbedaan ukuran yang besar dalam proses
pencampuran akan menyulitkan dalam terciptanya derajat pencampuran yang tinggi.
Kelarutan
Semakin besar kelarutan bahan-bahan yang akan dicampur pada pencampuran, maka
akan semakin baik pencampurannya. Pada saat pelarutan terjadi, terjadi pula perstiwa
difusi laju difusi dipercepat oleh adanya aliran. Kelarutan sebanding dengan kenaikan
suhu, sehingga dapat dikatakan bahwa dengan naiknya suhu derajat pencampuran akan
semakin
baik
pula.
Viskositas
campuran
Jenis
bahan
yang
dicampur
Urutan
pencampuran
Suhu
dan
Tekanan
(pada
gas)
Bahan
tambahan
pada
pencampuran
seperti
emulgator.
4.
Keadaan
Agregasi
pada
pencampuran
Keadaan agregasi adalah bentuk penampilan materi yang dapat berupa gas, cairan atau
padat. Sehubungan dengan itu campuran dapat memperlihatkan sifat-sifat yang sangat
berbeda satu sama lain dan memerlukan persyaratan tertentu pada pemilihan alat
pencampur.
5.
Jenis

jenis
Suatu campuran bahan kimia dapat mengikuti jenis-jenis
Campuran
- Larutan sejati atau campuran homogeny

campuran
berikut ini :
heterogen
Koloid
Suspensi

6.
Pemilihan
Alat
Pencampur
Pemilihan
alat
pencampur
didasarkan
pada
:
- Jenis bahan-bahan yang akan dicampur (keadaan agregasi, besarnya partikel,kerapatan
bahan)

Jenis

campuran
Derajat
Tujuan
Sistem

yang

akan dibuat atau dihasilkan dari


Jumlah
pencampuran
yang
ingin
pencampuran
yang
operasi
dari

pencampuran
pencampuran
dipakai
diinginkan
pencampuran

Pencampuran
padat-padat
Pada pencampuran padat-padat, pencampuran biasanya dilakukan setelah proses sizing
dan grinding. Dalam hal ini alat penggiling dan alat pencampur dapat dijadikan satu
dalam suatu alat yang lebih besar. Proses pemberian bentuk dan pengisian sering
dirangkai sesudahnya. Pengecilan ukuran dimaksudkan agar derajat pencampuran yang
dihasilkan lebih tinggi, dengan waktu pencampuran lebih singkat dan sistem
pencampuran lebih sederhana dan mudah. Pada industri pencampuran bahan padat
biasanya menggunakan alat pengguliran dengan bejana-bejana berkedudukan tetap tetapi
mempunyai
perlengkapan
pencampur
yang
berputar.
Faktor-faktor yang tidak menguntungkan pada proses pencampuran diantaranya adalah :
- Kadar kelembaban yang tinggi di dalam bahan atau yang sangat berbeda diantara bahan
dapat mengakibatkan penggumpalan. Bahan tidak lagi dapat ditaburkan tetapi melekat
pada dinding bejana atau pada bagian pencampur lainnya, atau juga membentuk
gumpalan-gumpalan yang ikut berputar.
- Muatan elektrostatik pada bahan juga dapat menyebabkan penggumpalan, khususnya
pada partikel-partikel yang amat kecil (< 20m) - Perbedaan mencolok dalam ukuran
butir atau kerapatan bahan mempersulit pencampuran. Pola aliran yang kurang
menguntungkan akan menyebabkan campuran terpisah kembali. - Ukuran butir yang
sangat kecil mengakibatkan tahanan gesek yang tinggi sehingga waktu pencampuran
semakin lama. - Fraksi volume terisi yang terlalu besar (>2/3 volume bejana) tidak
memungkinkan pengguliran bahan secara intensif.
- Frekuensi putaran bejana atau alat pencampur yang terlalu tinggi mengakibatkan bahan
hanya berputar dalam bentuk lingkaran saja. Gerakan yang diinginkan (misalnya gerakan
jatuh)
tidak
tercapai.
Beberapa
alat
pencampur
bahan
padat-padat
a.
Pencampur
tromol
Pencampur ini berupa sebuah bejana silindris yang horizontal berputar pada sumbu
panjangnya. Dengan putaran ini, bahan terangkat sepanjang bagian dalam dinding dan
kemudian
jatuh
kembali.
Karena sebagian besar aliran berarah vertikal, diperlukan waktu campur yang lama.
Pencampur tromol yang besar seringkali diberi bentuk kerucut pada penyangga saluran
keluaran. Adapun persyaratan untuk pencampuran dengan menggunakan alat ini adalah
derajat
pencampuran
yang
dihasilkan
haruslah
tidak
terlalu
kental.
b.
Pencampur
Pusar
Pencampur ini berupa bejana silindris berputar mengelilingi suatu sumbu diagonal.
Prinsip kerjanya adalah bahan diangkat dan kemudian dijatuhkan lagi kebawah. Pada saat
jatuh bahan terdistribusi dan termampatkan. Pencampur jenis ini akan baik untuk

memperoleh derajat pencampuran yang tinggi, tetapi proses yang berlangsung tidak
efektif karena bahan yang dicampurkan harus dalam jumlah yang sedikit.
c.
Pencampur
kerucut
Berupa sebuah bejana dengan sebelah atau kedua belah sisi berbentuk kerucut berputar
mengelilingi sumbu yang melintang. Prinsip kerja dan keuntungan pencampur ini sama
seperti pencampur Pusar
d.
Pencampur
V
Berupa sebuah bejana dengan sebelah atau kedua belah sisinya berbentuk V berputar
mengelilingi sumbu yang melintang. Sama seperti pencampur kerucut, pencampur ini
tidak efesien digunakan dalam industri.
e.
Pencampur
Kocok
(pencampur
Turbula)
Berupa sebuah bejana yang dipasang pada sutu sistem pemegang, digoyangkan hingga
memberikan gerakan kocok tiga dimensi. Dengan gerakan tersebu bahan mengalir kian
kemari bercampur aduk. Pencampur ini digunakan untuk pencampuran < 1m3 yang cepat
dan intensif.
f.
Pencampur
Pedal
Berupa sebuah bejana silindris yang mendatar yang didalamnya terdapat beberapa pedal
yang dapat berputar pada sumbu horizontal. Pencampur jenis ini dapat mencampur bahan
dalam jumlah yang relatif banyak.
g.
Pencampur
Spiral
Ganda
Berupa bejana silindris mendatar yang didalamnya terdapat dua buah pita spiral yang
mempunyai jari-jari berlawanan. Pita-pita jari-jari ini berputar secara horizontal dan
bertikal secara bersamaan.
h.
Pencampur
spiral
Planet
(Pencampur
Nauta)
Berupa bejana berbentuk kerucut yang didalamnya terdapat spiral yang dapat berputar
dan menyusuri dinding bejana. Karena putaran spiral, bahan diangkat dan kemudian jatuh
kembali kebawah mengikuti aliran spiral tersebut. Pencampur ini sesuai untuk digunakan
dalam mencapur bahan dalam jumlah yang besar.
i.
Pencampur
Unggun
Denyut
Berupa seuah bejana yang bagian atasnya berbentuk silinder dan bagian bawah berbentuk
kerucut. Dibagian bawah terdapat cincin berongga yang dilengkapi dengan penyembur
gas. Jadi bahan dipusarkan oleh aliran gas. Pencampur ini tidak begitu populer karena
prinsip kerjanya yang rumit dan bahaya penggunaannya cukup besar.
Pencampuran
Padat-Cair
Pembentukan bahan-bahan kimia umumnya memerlukan air dalam pencamprannya.
Disini dapat terbentuk bahan padat yang lembab atau campuran yang sangat viskos
seperti pasta atau adonan. Pada saat pencampuran bahan-bahan yang sangat viskos

dibutuhkan gaya yang besar untuk memisah-misahkan bahan. Bagian bahan yang satu
harus saling digesekkan dengan bahan yang lain, kemudian disatukan kembali. Proses ini
dinamakan menguli. Untuk tujuan inilah dibuat suatu alat penguli yang memudahkan
dalam
proses
pencampuran.
Beberapaalat
penguli
umum
yaitu
:
a.
Penguli
Bak
Ganda
Berupa sebuah bejana persegi yang mempunyai bagian bawah berbentuk sepasang
setengah-silinder yang berdampingan. Didalamnya berputar dua perkakas campur yang
terletak horizontal dan umumnya berbentuk seperti huruf Z. bahan secara terus menerus
dicabik-cabik, ditekan ke dinding dan disatukan kembali oleh kedua perkakas tersebut.
b.
Penguli
Spiral
Satu atau dua perkakas campur yang biasanya berbentuk spiral berputar dalam rumah
penguli yang horizontal dan panjang. Rumah dan spiral seringkali dilengkapi dengan
komponen pengganggu berupa gigi-gigi, rusuk-rusuk, cakram-cakram penahan. Bahan
yang bergerak maju dalam arah memanjang dicabik-cabik dan disatukan kembali oleh
aliran balik dan gaya geser yang kuat.
c.
Penguli
Aduk
Didalam sebuah bejana vertikal yang berbrntuk silinder atau kerucut, bahan digilas dan
diuli oleh satu atau dua perkakas campuryang mirip pengaduk. Pengaduk dapat
dipasangkan di dalam bejana dari sebelah atas ataupun dari bawah, baik secara vertikal
ataupun miring. Untuk menunjang proses pencampuran dan untuk membangkitkan efek
gaya geser sering diperlukan perkakas pengikis atau perkakas pengganggu lainnya.
Penguli aduk digunakan untuk mencampur dan menguli bahan dengan viskositas
menengah.
d.
Penguli
Gilas
Sejumlah rol penggilas disusun sejajar dalam jarak yang dekat satu sama lain. Rol-rol
berputar dengan kecepatan yang berbeda, secara searah atau berlawanan. Bahan secata
terus menerus di cabik-cabik oleh geseran antara roda dan kemudian disatukan kembali.
Penguli ini terutama digunakan untuk mencampur bahan-bahan yang sangat lengket.
Pencampuran
Padat-Gas
Pencampuran bahan padat dengan gas terjadi misalnya pada proses pengeringan,
pemanggangan ataupun pembakaran bahan-bahan padat. Permukaan kontak bahan padat
dengan gas selalu diusahakan seluas mungkin. Untuk maksud ini bahan padat dialiri,
ditembus atau dihanyutkan oleh gas, disemprotkan atau difluidisasikan. Lat yang
digunakan untuk tujuan ini seringkali dikenal dengan bejana unggun terfluidisasikan.
Pencampuran
Cair-Padat
Pada persiapan atau pelaksaan proses kimia dan fisika serta juga pada pembuatan produk
akhir komersial, seringkali cairan harus dicampur dengan bahan padat. Pencampuran
cairan dengan padatan akan menghasilkan suspensi. Tetapi bila kelaruta padatan dalam
cairan
tersebut
cukup
besar
akan
terbentuk
larutan.

Pelarutan adalah suatu proses mencampurkan bahan padat kedalam cairan. Pelarutan dan
kelarutan bahan umumnya dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut yaitu :
Luas
permukaan
bahan
Konsentrasi
Suhu
Tekanan
(khusus
pada
gas)
Efek
ion
senama
Efek
ion
asing
Metode yang paling sering digunakan untuk mencampur cairan dengan padatan adalah
dengan menggerakkan cairan di dalam bejana secara turbulen. Gerakan turbulen dapat
dihasilkan
oleh
pengaduk
ataupun
pencampur
getar.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pencampuran Cair-Padat :
1.
Bejana
Pengaduk
Dalam industri kimia, bejana pengaduk merupakan tangki pengaduk ataupun autoklaf.
Penggunaan bejana ini disesuaikan dengan maksud dan tujuan pencampuran. Misalnya
untuk operasi kontinyu seringkali dipergunakan tanki pengaduk, sedangkan untuk
maksud
pencampuran
bertekanan
digunakan
autoklaf.
Wadah pengaduk biasanya adalah berbentuk silinder terbuka atau tertutup sedikit sesuai
jenis reaksi yang akan dilangsungkan. Kebanyakan dari wadah pengaduk dibuat dari
bahan
isolator
ataupun
semi
konduktor.
Tangki pengaduk atau tanki reaksi biasanya didesain untuk melakukan reaksi-reaksi pada
tekanan diatas tekanan atmosfir, namun seringkali juga digunakan untuk proses lain
seperti pencampuran, pelarutan, penguapan, ekstraksi ataupun kristalisasi.untuk
pertukaran panas, tanki biasanya dilengkapi dengan mantel ganda yang dilas atau
disambung dengan flens, atau dilengkapi dengan kumparan berbentuk pipa yang di las.
Untuk mencegah kerugian panas yang tidak dikehendaki, tanki dapat diisolasi.
Perlu diingat bahwa tanki pengaduk didesain sesuai dengan keperluan, misalnya untuk
reaksi dalam beberapa sistem operasi (terisolasi, terbuka ataupun tertutup), proses kerja
dan keperluan pengerjaan. Oleh karena itu kadangkala tangki dilengkapi dengan berbagai
lubang khusus. Lubang-lubang khusus ini misalnya : sumbu pengaduk/penyekat, pipa
penyuling,
alat
ukur
pengendali,
saluran
pemasukan
dsb.
Autoklaf adalah salah satu jenis bejana pengaduk yang dapat melangsungkan reaksi pada
tekanan diatas 2 bar.
2.
Pengaduk
Pengaduk berfungsi untuk menggerakkan bahan didalam bejana pengaduk yang
digunakan. Alat pengaduk ini biasanya terdiri atas sumbu pengaduk dan sirip pengaduk
yang dirangkai menjadi satu kesatuan. Alat pengaduk dibuat dan didesain sesuai dengan
keperluan pengadukan. Jenis pengaduk harus disesuaikan dengan faktor berikut ini
yakni
:
Jenis
dan
ukuran
pengaduk
Jenis
bejana
pengaduk
Jenis
dan
jumlah
bahan
yang
dicampur
Pemilihan alat pengaduk dari sejumlah besar alat pengaduk yang ada hanya dapat
dilakukan melalui percobaan dan pengalaman. Untuk masalah pencampuran yang tertentu

dari bahan campur dan bejana pengaduk tertentu, pengaduk yang optimal biasanya hanya
dapat
dipilih
melalui
pengalaman
saja.
Alat pengaduk yang paling sering digunakan untuk masalah pencampuran cairan dengan
padatan ataupun untuk cairan dengan cairan antara lain adalah :
1.
Alat
pengaduk
jangkar
Alat pengaduk ini terdiri dari sebuah batang yang dilengkungkan sehingga menyerupai
sebuah jangkar. Kelengkungan disesuaikan dengan bentuk bejana pengaduk. Pengaduk
jangkar memiliki diameter yang besar (misalnya 95% dari diameter bejana) dan berputar
lambat. Bejana ini dapat digunakan untuk bahan-bahan yang sangat viskos atau bahanbahan dengan berat spesifik yang tinggi seperti suspensi. Pengaduk ini memungkinkan
terjadinya pertukaran panas, mencegah terjadinya pengendapatn atau pelekatan padatan
pada dasar bejana. Pengaduk ini menghasilkan derajat pencampuran yang cukup besar.
2.
Alat
Pengaduk
Bingkai
Pengaduk ini terdiri dari sebuah bingkai persegi atau dua buah lengan jangkar yang
dipasang bersusun. Pengaduk ini mempunyai diameter 2/3 dari diameter bejana tersebut
dan berputaran lambat.
3.
Alat
Pengaduk
Palet
Pengaduk ini tersusun atas sebuah bingkai atau dua pelat yang dipasang bersusun. Bagian
atasnya berbentuk persegi, bagian bawah terpotong miring sehingga sesuai denan bentuk
bejana, memiliki diameter kali diameter bejana.
-

pemanasan/ pendinginan

Pemanasan
Mengacu CLEAPSS Laboratorium Handbook, Bagian 13.2.4 dan Mahasiswa Lembar
Keselamatan 92.
Pelindung mata harus dipakai bila zat dipanaskan.
Zat pemanasan selalu menarik tetapi penting untuk menjaga jumlah yang digunakan
untuk minimum dan menggunakan aparat yang benar dengan cara yang disarankan.
Meskipun wadah improvisasi dapat digunakan, catatan di sini hanya mengacu pada
potongan-potongan peralatan laboratorium yang paling umum digunakan untuk zat
pemanasan:

pengapian tabung (test-tabung kecil)


tes-tabung
mendidih tabung (besar tes-tabung)
gelas
menguap cekungan
cawan lebur.

Pemanasan padatan dalam tes-tabung


Pakailah pelindung mata.

Hanya mengisi untuk maksimal 1/5 penuh


Gunakan pemegang tabung yang sesuai
Pegang tabung sedikit miring (lihat diagram)
Pastikan bahwa ujung terbuka dari tabung-tidak menunjuk langsung siapa
Pegang tabung sehingga bagian bawah hanya di ujung api
Selalu mulai pemanasan dengan api kecil, lembut.
Pemanasan cairan dalam tabung reaksi
Pakailah pelindung mata.
Gunakan tabung mendidih (diameter lebar) dan tidak mengisi lebih dari 1/10 full

Menambahkan granul anti-menabrak memberikan mendidih halus. Tambahkan granul


sebelum mulai panas
Gunakan pemegang cocok
Pegang tabung miring sehingga atas adalah jauh dari api
Pegang tabung sehingga bagian bawah hanya di ujung api
Jauhkan cairan dalam tabung bergerak lembut
Untuk cairan yang mudah terbakar, gunakan air mandi.
Pemanasan cairan yang mudah terbakar

Memakai pelindung mata


Gunakan tabung mendidih (diameter lebar) dan tidak mengisi lebih dari 1/10 penuh.
Menambahkan granul anti-menabrak memberikan mendidih halus. Tambahkan granul
sebelum mulai panas.

JANGAN panas langsung di atas api telanjang.


Berdiri tabung dalam gelas air panas (misalnya dari ketel atau keran air panas).

Pemanasan dalam gelas (dan termos kerucut)


Gelas hanya boleh diisi sampai 1/3 dari kapasitas mereka ketika digunakan
untuk cairan pemanas. Penambahan butiran beberapa 'anti-menabrak' akan
memastikan mendidih halus.
Pemanasan di cekungan menguap
Baskom flat-bottomed menguap dapat dipanaskan dengan mendukung
pada sebuah kawat kasa pada tripod. Sebuah cekungan bulat-dipercaya
menguap sangat tidak stabil pada kasa kawat sehingga harus didukung
pada segitiga pipa-liat saat pemanasan. Cekungan menguap harus diisi
menjadi antara 1/3 dan 1/2 penuh.

Ketika menguap larutan garam, solusinya harus dipanaskan (dengan sesekali diaduk
dengan menggunakan batang gelas), sampai padat hanya muncul secara merata di sekitar
tepi cairan. Solusinya kemudian dapat dibiarkan dingin - mungkin semalam (diberi label
dengan nama pemilik, bahan kimia dan setiap peringatan keselamatan yang relevan).

Pemanasan di crucibles
Sebuah wadah harus dipanaskan pada segitiga pipa-tanah liat dan bukan pada kain
kasa. Mulailah dengan api kecil, lembut sebelum secara bertahap meningkatkan
tingkat pemanasan. Memungkinkan banyak waktu dalam pelajaran untuk wadah
dan isi untuk mendinginkan.

penekanan/ pengurangan tekanan

sarjana teknik kimia yang merancang pabrik harus membuat rancangan secara
lengkap

termasuk

alat-alat

rangkaian

pabrik

secara

lengkap

termasuk

rangkaiannya untuk mengerjakan pengerjaan yang bersifat pra maupun pasca.


Bila ada hal tertentu yang tidak tersedia keteranggannya maka harus dilaksanakan
tes lab. Untuk menghasilkan keterangan tersebut. Rancangan mekanik dari alatalat oleh ahli teknik mesin.
3. alat-alat yang ditentukan ukurannya dan dirancang berdasarkan kondisi yang telah
dipastikan terlebih dahulu. Hanya apabila pabrik dioperasikan dengan kondisi
yang ditentukan itu dapat diharapkan memberikan hasil yang telah dapat
diharapkan memberikan hasil yang seperti direncanakan.dalam mengendalikan
instruman-instrumen tersebut biasanya terdapat suatu kamar pengendali yang

memmungkinkan semua variable proses dikendalikan dan diatur dari suatu tempat
oleh seorang operator. Insrumen yang diperlukan perincian dikerjakan oleh
insinyur spesialis.
4. bahan yang dikehendaki seharusnya digunakan untk membangun pabrik tersebut.
Alat-alat serta pipa-pipa bekerja pada kondisi yang berbeda-beda. Bahan-bahan
konstruksi untuk masing-masing alat ditentukan oleh dasar ketahanannya terhadap
proporsi oleh aliran proses, temperatur dan tekanan. Spesifikasi alat-alat tersebut
harus ditentukan oleh insinyur kimia. Karena itu diperlukan tes lab. Pengetahuan
tentang spesifikasi tersebut didapat dari insinyur metalurgi dan material.
5. rancangan tangki, pompa, kompresor, motor listrik, generator listrik, turbin gas
atau uap, ketel uap bangunan, fondasi alat-alat proses secara rinci merupakan
tugas insinyur mesin, listrik, sipil dan spesialis.
Dari dafatar masalah diatas dapat diketahui bahwa seberapa luas cakupan bidang
oprasi insinyur teknik kimia karena insinyur tekini kimia dapat berada dalam hamper
semua bidang/ bagian perusahaan tersebut. Industri kimia bukan merupakan satusatunya jenis industri dimana insinyur kimia biasa bekerja. Penerapan teknik kimia
adalah proses menghasilkan barang yang berguna.
Singkatnya seorang sarjana teknik kimia dapat bekerja disemua bidantg industri
dimana terjadi perubahan sifat-sifat material yang dihasilkan dari rangkaian berbagai
macam operasi, perubahan dimana tidak perlu perubahan kimia. Teknik kimia adalah
cabang ilmu kimia yang bertumpang tindih dengan banyak ilmu pemnetahuan dan
disiplin ilmu teknik lainnya.
Teknik kimia banyak mengunakan matematika karena pada dasarnya teknik kimia
adalah ilmu yang bersifat kuantitatif yang selalu berurusan dengan metoda-metoda
untuk menentukan harga-harga dalam angka (numeris). Pada dasarnya teknik kimia
adalah gabungan dari disiplin ilmu teknik yang lainnya seperti teknik sipil, mesin,
listrik, insrtrumen, metalurgi , dan elektronik. Teknik kimia adalah disiplin yang
merangkum dan mengkoordinasi kegiatan-kegiatan industri kimia .

DI

DISUSUN OLEH:
NAMA : Mia Odina
NIM

: 03121003002

Anda mungkin juga menyukai