Anda di halaman 1dari 17

DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN STYROFOAM

SEBAGAI TEMPAT MAKANAN BAGI KESEHATAN

MANUSIA

KARYA TULIS
Tugas ini disusun untuk melengkapi persyaratan dalam
Menempuh Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Akhir
Nasional tahun ajaran 2013-2014 di
UPTD SMAN 10 TANGERANG

Disusun oleh :
Nama

: Agustin Susanti Putri

Nomor Induk

Kelas

: XII.A.4

PEMERINTAH KOTA TANGERANG


DINAS PENDIDIKAN
UPTD SMA NEGERI 10 TANGERANG
TAHUN 2013-2014

LEMBAR PENGESAHAN

MOTTO

jangan lupa mengucapkan sebelum bertindak

walau seberat apapun cobaan yang kamu hadapi jangan pernah


hilangkan senyuman di bibirmu

sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi


manusia lainnya

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut Asma Allah yang maha pengasih lagi maha


penyayang,pertama-tama penulis panjatkan puji syukur kehadirat
Ilahi Robbi yang dimana telah mencurahkan rahmat dan hidayahnya
yang telah memperkenankan penulis untuk menyelesaikan karya tulis
yang berjudul DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN STYROFOAM
SEBAGAI

TEMPAT

MAKANAN

BAGI

KESEHATAN

TUBUH

MANUSIA
Penulis menyadari karya tulis ini masih jauh dari sempurna,oleh
sebab itu saran dan kritikan dari berbagai pihak,penulis harapkan
sebagai masukan untuk penyempurnaan karya tulis ini.
Ucapan terima kasih penulis berikan kepada berbagai pihak
yang telah membantu penulis dalam penyusunan karya tulis ini :
1. Bapak Drs.Lili Kusmaya,selaku kepala sekolah SMAN 10
TANGERANG
2. Ibu Dra.Eliana,selaku guru pembimbing
3. Ibu Ida Mulyasih,S.pd, selaku Wali Kelas XII.A.4
4. Ayah dan Ibu beserta keluarga tercinta yang telah banyak
memberikan bantuan baik moril maupun materiil dalam
penyusunan karya tulis ini
5. Dewan Guru SMAN 10 TANGERANG
6. Teman-teman terdekat penulis yang telah memberikan
semangat

dan

dukungan

kepada

penulis

untuk

menyelesaikan karya tulis ini


Semoga karya tulis ini bermanfaat dan berguna bagi para
pembaca dalam kehidupan sehari-hari

Penulis,

DAFTAR ISI

JUDUL ....................................................................................
..................
LEMBAR
PENGESAHAN ........................................................................
...
MOTTO ...................................................................................
.................
KATA
PENGANTAR ...........................................................................
........ DAFTAR
ISI ..........................................................................................
.....
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penelitian
1.3 Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.4 Sistematika Penulisan

BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 definisi Styrofoam
2.2 arti penting kesehatan bagi manusia
2.3
kimia

hubungan Styrofoam dengan ilmu

2.4 keberadaan Styrofoam dalam kehidupan


sehari-hari
BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 kepustakaan
3.2 media elektronik
3.3 Observasi

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA


4.1 Peranan styrofam di kehidupan masyarakat
4.2 Bahan pembentuk styrofoam
4.3 faktor penyebab Styrofoam marak
digunakan dalam bidang pangan
4.4 dampak negatif penggunaan Styrofoam
4.5 dampak penggunaan Styrofoam bagi

kesehatan manusia
4.6 penyakit yang timbul akibat penggunaan
styrofoam
BAB V

PEMBAHASAN MASALAH

BAB VI

PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
IV.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
Lampiran

BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai latar
belakang,tujuan penulisan,manfaat dan sistematika penulisan. Sebagai
gambaran yang lebih jelas untuk bab berikutnya.
1.1

Latar Belakang

Pada akhir-akhir ini,penggunaan styrofoam di masyarakat semakin banyak


digunakan,terutama digunakan untuk mengemas makanan atau minuman.tidak dapat
dipungkiri jika styrofoam selalu menjadi pilihan bagi para pedagang makanan mulai
dari restaurant bintang lima hingga ke pedangang kaki lima untuk membungkus
makanan. Praktis, nyaman, ringan dan ekonomis merupakan alasan mengapa orang
tertarik menggunakan styrofoam. Di pasaran harga styrofoam hanya sekitar Rp 400 per
buah. Jauh lebih murah dibanding daun pisang, yang umumnya dipakai oleh pedagang
tradisional. Tak heran kalau produk-produk mulai dari sup sampai minuman ringan di
restoran cepat saji menggunakan wadah ini.
Bahan ini dicampur dengan karet sintetis (butadiena) sehingga warnanya menjadi
putih susu. Agar sifatnya lebih lentur dan awet, ditambahkan zat plastizer seperti

dioktiplatat (DOP) dan butil hidroksi toluena (BHT). Menurut penelitian dari Pusat
Penelitian Kimia - LIPI kandungan zat pada proses terakhir ini mampu mencegah
kebocoran dan dapat tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang. Bahan tersebut
juga mampu mempertahankan panas dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang, dapat
mempertahankan kesegaran dan keutuhan bahan yang dikemas, harganya murah, lebih
aman, serta ringan
Styrofoam umumnya memiliki warna putih dan terlihat bersih. Bentuknya juga
simpel dan ringan. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer styrene ini menjadi pilihan
bisnis pangan karena mampu mencegah kebocoran dan tetap mempertahankan
bentuknya saat dipegang.
Selain itu, bahan tersebut juga mampu mempertahankan panas dan dingin tetapi
tetap nyaman dipegang. Dalam industri, styrofoam sering digunakan sebagai bahan
insulasi. Bahan ini memang bisa menahan suhu, sehingga benda didalamnya tetap
dingin atau hangat. Bentuknya yang ringan menjadikan styrofoam mudah dibawa.
Makanan yang disimpan di sana juga tetap segar dan utuh. Tidak hanya itu, alasan
dipilihnya styrofoam sebagai bahan pembungkus makanan terlebih karena biaya
pengemasannya yang murah.
Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi industri pangan, aspek keamanan
pangan bahan ini mulai dipertanyakan. Beberapa laporan penelitian dan riset ilmuwan
pangan menunjukkan bahwa styrofoam memiliki potensi yang sangat membahayakan
kesehatan manusia, karena dapat memicu sel tumor dan kanker. Menurut penelitian para
ahli, bahan pembentuk styrofoam yang disebut juga gabus, bersifat racun dan bisa
mencemari makanan serta minuman. Terutama makanan yang masih panas dan
berlemak ketika dimasukkan ke dalam wadah putih ini tak lama kemudian akan
meleleh..
Oleh sebab itu,mengingat begitu maraknya penggunaan styrofoam di kalangan
masyarakat,maka ini mendorong penulis untuk menyelidiki dampak negatif dari
penggunaan styrofoam bagi kesehatan tubuh manusia.penulis menyelidiki masalah ini
dengan menggunakan metode kepustakaan dan diharapkan setelah penulis menyelidiki
masalah ini,maka akan menginformasikan kepada masyarakat akan berbahayanya

styrofoam jika terkonsumsi oleh tubuh manusia dan semoga masyarakat akan
mengurangi penggunaan styrofoam ini dalam bidang pangan dan akan berpindah
mencari tempat membungkus makanan lain yang lebih aman.

1.2 Tujuan Penelitian


Tujuan penulis mengangkat masalah dari dampak negatif penggunaan styrofoam
bagi kesehatan tubuh yaitu agar menginformasikan kepada masyarakat banyak akan
dampak negatif yang akan terjadi pada kesehatan tubuh kita jika kita terus menerus
menggunakan styrofoam sebagai wadah makanan,karena mengingat pada akhir-akhir ini
di kalangan masyarakat sedang marak-maraknya penggunaan styrofoam ini.

1.3 Pembatasan Masalah


Mengingat begitu luasnya cakupan bahan dalam penelitian ini,penulis membatasi
masalah yaitu dampak negatif penggunaan styrofoam sebagai wadah makanan di
lingkungan UPTD SMA Negeri 10 Tangerang dan dampaknya bagi kesehatan
pencernaan siswa
1.4 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis menggunakan sistematika untuk
mempermudah pembaca dalam memahami karya tulis ilmiah ini. Adapun :

BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................
1
1.1 Latar
Belakang ................................................................ 1
1.2 Tujuan
Penelitian ............................................................ 1
1.3 Pembatasan dan Perumusan
Masalah ........................... 1

1.4 Sistematika
Penulisan ..................................................... 2
BAB II LANDASAN
TEORI .................................................................. 3
2.1 Definisi styrofoam
2.2 manfaat kesehatan bagi manusia
2.3 hubungan Styrofoam dengan ilmu kimia
2.4 keberadaan Styrofoam dalam kehidupan
sehari-hari

BAB III METODE


PENELITIAN ..............................................................
3.1 kepustakaan
3.2 media elektronik
3.3 Observasi
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN
DATA ....................................
4.1 Peranan styrofam di kehidupan
masyarakat
4.2 Bahan pembentuk styrofoam
4.3 faktor penyebab Styrofoam marak
digunakan dalam bidang pangan
4.4 dampak negatif penggunaan Styrofoam

4.5 dampak penggunaan Styrofoam bagi


kesehatan
manusia
4.6 penyakit yang timbul akibat penggunaan
styrofoam
BAB V PEMBAHASAN MASALAH
BAB VI PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
IV.2 Saran

BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini penulis akan menyampaikan tentang beberapa hal
yang dapat menuntun pembaca agar dapat masuk kedalam masalah
lebih mudah. Mulai dari mengenal
kesehatan

bagi

apa itu styrofoam,arti penting

manusia,hubungan

Styrofoam

dengan

ilmu

kimia,sampai dengan keberadaan Styrofoam dalam kehidupan seharihari.

2.1 Definisi Styrofoam


Styrofoam

nama

ini

mungkin

masih

asing

di

telinga

masyaratakat awam. Namun benda tersebut sebenarnya sudah


banyak beredar di masyarakat kota. Bagi pedagang dan konsumen
makanan

matang,

styrofoam

merupakan

perangkat

yang

tak

terpisahkan.
Styrofoam beredar di masyarakat dalam bentuk kotak berwarna putih
untuk menaruh makanan. Kotak styrofoam bersifat kedap air, tak
mudah bocor. Terbuat dari plastik, kotak styrofoam juga lunak dan
tebal seperti busa. Panas makanan atau cairan di dalamnya tak
mudah merembet keluar sehingga tetap nyaman dipegang. Pedagang
makanan dan restoran memilih kotak styrofoam karena murah dan
praktis.
Jadi, sebenarnya styrofoam adalah wujud lain plastik, dengan nama
lain poplystyrene Styrofoam yang memiliki nama lain polystyrene.
Polystyrene adalah sebuah monomer, sebuah hidrokarbon cair yang
dibuat secara komersial dari minyak bumi. Pada suhu ruangan,
polistirena biasanya bersifat
lebih

tinggi. Stirena

padat, dapat mencair pada suhu yang

tergolong

senyawa

aromatik.Polistirena

pertamakali dibuat pada 1839 oleh Eduard Simon, seorang apoteker


Jerman. Ketika mengisolasi zat tersebut dari resin alami, dia tidak
menyadari apa yang dia telah temukan. Seorang kimiawan organik
Jerman lainnya, Hermann Staudinger, menyadari bahwa penemuan
Simon terdiri dari rantai panjang molekul stirena, yang adalah sebuah

polimer

plastik.Polistirena

tak berwarna,

keras

padat

dengan

murni

adalah

fleksibilitas

yang

sebuah

plastik

terbatas

yang

dapatdibentuk menjadi berbagai macam produk dengan detil yang


bagus. Penambahan karet pada saat polimerisasi dapat meningkatkan
fleksibilitas dan ketahanan kejut. Polistirena jenis inidikenal dengan
nama

High

transparan

Impact
bisa

Polystyrene
dibuat

(HIPS).

menjadi

Polistirena
beraneka

murni

yang

warna melalui

proses . Polistirena banyak dipakai dalam produk-produk elektronik


sebagai casing, kabinet dan komponen-komponen lainnya. Peralatan
rumah tangga yang terbuat dari polistirena, sapu, sisir, baskom,
gantungan baju, ember.Tetapi dibalik semua keunggulan styrofoam
itu

dapat

menimbulkan

kerugian

yang sangat

merugikan

bagi

manusia dan alam.


2.2 Manfaat kesehatan bagi manusia
Pengertian Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan
ekonomis.kesehatan merupakan sesuatu yang didambakan setiap orang,karna
sebaik apapun keadaan lingkungan yang dimiliki,seakan tidak berarti jika memiliki
kondisi tubuh yang sakit.berikut adalah definisi kesehatan meurut para ahli :

1.

Perkins (1938)

Sehat adalah keadaan yang seimbang dan dinamis antara bentuk


dan fungsi tubuh dan berbagai factor yang mempengaruhinya.
2.

WHO (1947)

Sehat adalah keadaan yang sempurna dari fisik , mental ,dan


social, tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
3.

White (1977)

Sehat adalah keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa

tidak mempunyai keluhan apapun ataupun tidak terdapat tandatanda suatu penyakit dan kelainan.
4.

Paune (1983)

Sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan


diri( self care resources) yang menjamin tindakan untuk
perawatan diri (self care action) merupakan pengetahuan
ketrampilan dan sikap. Self care action merupakan perilaku yang
sesuai dengan tujuan diperlukan untuk memperoleh ,
mempertahankan, dan meningkatkan fungsi psikososial dan
spiritual.

5.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam musyawarah Nasional

Ulama tahun 1983


Kesehatan sebagai ketahanan jasmaniah, ruhaniyah, dan sosial
yang dimiliki manusia sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri
dengan mengamalkan tuntunan-Nya, dan memelihara serta
mengembangkannya.
Kesehatan di tubuh kita itu sangat penting karna kalau tubuh kita tidak stabil sehat
maka kita mengerjakan seseuatu akan terkendala maka dari itu kita harus menjaga
tubuh kita.setiap orang pasti ingin memiliki keadaan jasmani dan rohani yang
sehat,karna begitu banyak manfaat kesehatan bagi tubuh kita.

Kesehatan

memang

sangat

berlimpah,

kesehatan

Manfaat

dapat

membuat

kita lebih menghargai hidup.

2.2 Bahan Pembentuk Styrofoam


Styrofoam memiliki nama lain polystiren. Polystiren adalah monomer
yang dibuat dari styrene. Susunan styrene yaitu C6H5-CH=CH2,
dimana styrene merupakan salah satu jenis plastik yang sangat

ringan, kaku, tembus cahaya dan tergolong murah namun cepat


rapuh. Agar styrena tidak cepat rapuh maka dicampur dengan seng
dan senyawa botadine sehingga warna mwnjadi putih susu. Untuk
kelenturanya

polystirene

ditambahkan

zat

plasticier

seperti

dioktilptalat ( DOP ), butil hidroksi toluena atau n- butil stearat, plastik


busa yang menjadi struktur sel sel kecil merupakan hasil proses
peniupan

dengan

menggunakan

gas

chloro,

fluoro

karbon

(CFC).hasilnya adalah bentuk


yang seperti kita gunakan pada saat ini.
A. Proses Reaksi kimia Styrofoam
Polystyrene ( styrofoam) dibentuk dari molekul molekul styrene.
Ikatan rangkap antara bagian CH2 dan CH dari molekul disusun
kembali hingga membentuk ikatan dengan molekul - molekul styrene
berikutnyan dan pada akhirnya membentuk polystyrene. Bilamana
polystyrene

dipanaskan

pencampuran

tersebut

dan

udara
akan

ditiupkan

maka

terbentuk

melalui

styrofoam.

Polistirena foam dihasilkan dari campuran 90-95% polistirena dan 510% gas seperti n-butana atau n-pentana. Dahulu, blowing agent
yang digunakan adalah CFC (Freon), karena golongan senyawa ini
dapat merusak lapisan ozon maka saat ini tidak digunakan lagi, kini
digunakan blowing agent yang lebih ramah lingkungan
styrofoam Bahan ini memang sangat dikenal sebagai kemasan
berbagai jenis makanan. Bahannya yang ringan, menarik, murah,
praktis, dan mampu mempertahankan suhu makanan membuatnya
menjadi pilihan para pedagang makanan maupun sejumlah restoran
cepat

saji.

Tapi

dibalik

kelebihan

yang

dimilikinya,

styrofoam

menyimpan ancaman yang tidak kalah berbahaya bagi kesehatan


bahkan kematian.
Dalam lima tahun terakhir ini, penggunaan styrofoam sebagai alat
pembungkus makanan sudah semakin marak. Pedagang besar
sampai pedagang kaki lima menggunakannya sebagai pembungkus
makanan.

Koordinator

mengatakan,

Relawan

kebanyakan

para

Greenpeace
pedagang

Danang
yang

Prasetyo

mengunakan

Styrofoam ini lantaran lebih praktis dan murah dibandingkan dengan


pembungkus makanan dari kertas. Fenomena luar biasa dalam lima
tahun terakhir yang tadinya restoran pake kertas, sekarang lebih
menggunakan styrofoam. Alasannya lebih praktis. Styrofoam sudah
dibuat dalam bentuk sehingga orang tinggal memasukannya aja dan
lebih murah dari pembungkus kertas,.

Anda mungkin juga menyukai