Anda di halaman 1dari 44

TUGAS PRAKTIKUM LAPANG TAKSONOMI HEWAN

KLASIFIKASI DAN DESKRIPSI HEWAN INVERTEBRATA DAN


VERTEBRATA PADA JAWA TIMUR PARK 2

Disusun Oleh:
Putri Mustika Wulandari
131810401059
Shift B/ Kelompok 4

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2014

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Saya Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Saya dapat menyusun
makalah yang berjudul Klasifikasi dan Deskripsi Hewan Invertebrata dan
Vertebrata di Jawa Timur Park 2 (Batu Secret Zoo) ini tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan tugas dari matakuliah Taksonomi Hewan.
Dalam penyusunan makalah ini, saya banyak mendapatkan tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah ikut membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga semua bantuan
yang telah diberikan mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat Saya
harapkan untuk menyempurnakan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.
Jember, 20 November 2014

Putri Mustika W.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1

Latar Belakang..........................................................................................1

1.2

Tujuan........................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................3
2.1

Deskripsi Wilayah Jaatim Park..................................................................3

2.2

Hewan Avertebrata dan Vertebrata............................................................3

BAB III....................................................................................................................5
METODE.................................................................................................................5
3.1

Waktu dan Tempat.....................................................................................5

3.2

Alat dan Bahan..........................................................................................5

3.3

Cara Kerja..................................................................................................5

BAB IV....................................................................................................................6
HASIL PENGAMATAN..........................................................................................6
BAB IV..................................................................................................................15
PEMBAHASAN....................................................................................................15
BAB V....................................................................................................................38
PENUTUP..............................................................................................................38
5.1

Kesimpulan..............................................................................................38

5.2

Saran........................................................................................................38

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................39

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Setiap makhluk hidup memiliki
ciri-ciri khusus yang membedakan dengan makhluk hidup yang lain, tetapi ada
beberapa makhluk hidup yang memiliki satu atau lebih persamaan. Persamaan dan
perbedaan itulah yang dijadikan dasar klasifikasi makhluk hidup. Ilmu tentang
pengelompokkan makhluk hidup disebut Taksonomi.
Dasar pengelompokkan makhluk hidup ini karena adanya persamaan dan
perbedaan ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku, dan lain-lain.
Prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup menurut ilmu taksonomi
adalah dengan membentuk takson. Takson adalah kelompok makhluk hidup yang
anggotanya memiliki banyak persamaan ciri.
Hewan merupakan organisme atau makhluk hidup yang dapat kita jumpai di
berbagai tempat. Hewan-hewan ini ada yang hidup didarat, di dalam air, di daerah
tropis maupun subtropis, dan bahkan didaerah gurun yang sangat kering maupun
daerah kutub yang sangat dingin. Hewan juga memiliki cara hidup bermacammacam, ada yang hidup sebagai individu yang mandiri dan ada pula yang hidup
menumpang pada organisme lain sebagai parasit, ada soliter dan ada yang
berkelompok. Namun demikian, hewan-hewan tersebut memiliki ciri-ciri umum
yang sama sehingga mereka dikelompokkan ke dalam satu Takson yang disebut
Kingdom Animalia atau Dunia Hewan.
Karena begitu banyaknya jenis-jenis hewan yang berada dibumi ini, maka
diperlukan suatu

media sebagai wadah atau media untuk mengenalkan

keanekaragan hewan-hewan ini. Media tersebut dapat berupa kebun binatang atau
taman safari. Salah satu media yang tersedia adalah Batu Secret Zoo. Didalam
Batu Secret Zoo terdapat bermacam-macam binatang dari berbagai daerah, baik
hewan endemic maupun hewan nonendemik.

1.2

Tujuan
Adapun tujuan dari diadakannya praktikum lapang di Batu Secret Zoo

adalah sebagai berikut:


1. Mengetahui dan mengenal hewan lebih dekat
2. Mengetahui hewan endemic dan nonendemic dari berbagai daerah
3. Mengetahui ciri-ciri umum dan khusus pada setiap kelas
4. Mengetahui habitat asal dan jenis makanan berdasarkan bagian tubuh
tertentu
5. Mengetahui perbedaan jenis hewan dalam satu genus berdasarkan habitat
asal.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Wilayah Jaatim Park
Jatim Park 2 terletak di kota wisata Batu, Malang. Jatim Park 2 merupakan
tempat wisata yang memadukan konsep pendidikan dan rekreasi. Jatim Park 2
berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 4 hektar. Di dalam Jatim Park 2 terdiri
dari Museum Satwa dan Baru Secret Zoo.
Museum Satwa merupakan wahana edukasi, yang mana pengunjung dapat
melihat diorama hewan dari berbagai belahan dunia. Didalam Museum meliputi
Galeri Etnik Nusantara, Anjungan Jawa Timur dan Irian Jaya, Science Center
Kimia dan Biologi, Outdoor Science Fisika, Galeri Belajar dan Science Stadium,
Taman Agro, Perahu Dayung, Taman Sejarah, Adegan Prasejarah, Diorama
Momentum Prasejarah, Insectarium Binatang Purba dan Baby Zoo.
Batu Secret Zoo merupakan Kebun Binatang. Berbagai koleksi binatang
lengkap, mulai dari berbagai jenis primate, unggas, reptile, landak dan kasuari.
Terdapat juga wahana akuarium yang berisi ratusan jenis ikan yang indah
sekaligus jarang dilihat secara langsung, serta hewan-hewan buas lain seperti
harimau putih, dan singa putih.
2.2

Hewan Avertebrata dan Vertebrata


Hewan Avertebrata merupakan istilah yang diungkapkan oleh Chevalier de

Lamarck untuk menunjuk hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Kata ini
berasal dari bahasa latin A (tanpa) dan vertebrae (tulang belakang). Struktur
morfologi dan anatomi lebih sederhana dibadingkan hewan Vertebrata. System
pencernaan, system pernapasan dan juga system peredaran darah lebih sederhana
di bandingkan hewan Vertebrata. Pada hewan Avertebrata mempunyai daya
regenerasi yang cukup tinggi.
Vertebrata merupakan subfilum dari Chordata yang memiliki anggota yang
cukup besar dan paling dikenal. Tubuhnya dibagi menjadi 3 bagian yang jelas
yaitu kepala, badan, ekor. Kepala dengan rangka dalam Cranium, didalamnya

terdapat otak, karena memiliki cranium ini Vertebrata dikenal juga sebagai
Craniata. Notochord sebagai penyokong berakhir pada cranium dan pada tingkat
yang telah maju diganti oleh unsure-unsur tulang rawan atau tulang sejati yang
membentuk tulang belakang. Kelompok ini dikatakan sebagai vertebrata karena
mempunyai tulang belakang yang beruas-ruas (vertebrae). Tubuh dilapisi oleh
jaringan yang berlapis yaitu dermis dan diatasnya terdapat epidermis. Epidermis
ada yang mempunyai lapisan tanduk, bersisik, berbulu atau berambut. Mempunyai
rangka dalam yang bersendi dari rawan atau tulang. Memiliki tiga tipe jaringan
otot yaitu otot polos atau otot visceral, otot rangka atau otot bergaris melintang
dan otot jantung atau otot cardiac. Memiliki saluran pencernaan yang komplit
yaitu: mulut, lidah, gigi, faring, esophagus, lambung, usus, kloaka atau rektumdan
anus. Peredaran darah tertutup yang terdiri atas sebuah jantung, pembuluh arteri,
kapiler, dan vena. Juga dilengkapi dengan system pembuluh limfa. System
ekskresi berupa ginjal yang mengalami berbagai tingkat perkembangan (pro, meso
dan metanefros). System sarafnya sudah dilengkapi dengan otak dan sumsum
tulang belakang sebagai system saraf pusat, saraf tepi (perifer) dan system saraf
otonom yang mengontrol organ visceral. Mempunyai sejumlah kelenjar endokrin
yang menghasilkan hormone yang berfungsi dalam mengatur berbagai proses
dalam tubuh. Berkelamin terpisah, pada beberapa vertebrata rendah mempunyai
daya regenerasi terbatas.

BAB III
METODE
3.1 Waktu dan Tempat

Waktu: 15 November 2014

Tempat: Museum Satwa dan Batu Secret Zoo

3.2 Alat dan Bahan

Alat:
1.

kamera

2. Pensil
3. Teropong
4. Kertas

Bahan:
1. Satwa di Secret Zoo

3.3

Cara Kerja
Cara kerja yang kita pakai pada praktikum kali ini adalah dilakukan
pengamatan binatang di Museum Satwa dan Batu Secret Zoo dengan
metode jelajah, satwa yang diamati selanjutnya diidentifikasi lalu diambil
gambatnya menggunakan kamera. Hal ini terus dilakukan sampai
penjelajahan berakhir.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN
1. Kelas Mamalia
Gambar
1. Squirrel Monkey (Simia sciureus)

2. Pygmy

Marmoset

(Cebuella

pymaea)

3. Mara

Patagonia

patagonum)

(Dolichotis

Klasifikasi
Kingdom

: Animalia

Phylum

: Chordata

Subphylum

: Vertebrata

Class

: Mammalia

Order

: Primates

Family

: Cebidae

Genus

: Simia

Spesies

: Simia sciurens

Kingdom

: Animalia

Phylum

: Chordata

Subphylum

: Vertebrata

Class

: Mammalia

Order

: Primates

Family

: Callitrichidae

Genus

: Cebuella

Spesies

: Cebuella pymae

Kingdom

: Animalia

Phylum

: Chordata

Subphylum

: Vertebrata

Class

: Mammalia

Order

: Rodentia

Family

: Caviidae

Genus

: Dolichotis

Spesies

: Dolichotis

patagonum

4. Alpaka (Vicugna pacos)

5. Puma (Puma concolor)

Kingdom

: Animalia

Phylum

: Chordata

Subphylum

: Vertebrata

Class

: Mammalia

Order

: Cetartiodactyla

Family

: Camelidae

Genus

: Vicugna

Spesies

: Vicugna pacos

Kingdom

: Animalia

Phylum

: Chordata

Subphylum

: Vertebrata

Class

: Mammalia

Order

: Carnivora

Family

: Felidae

Genus

: Puma

Spesies

: Puma concolor

2. Kelas Pisces :

Gambar
1. Fresh

Water

Stingray

(Potamotrygon motoro)

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum

: Chordata

Subphylum : Vertebrata

2. Angel Fish (Pterophyllum scalare)

Class

: Actinopterygii

Order

: Rajiformes

Family

: Dasyatidae

Genus

: Potamotrygon

Spesies

: Potamotrygon motoro

Kingdom : Animalia
Phylum

: Chordata

Subphylum : Vertebrata

3. Painted Rock Lobster (Panulirus


versicolor)

Class

: Actinopterygii

Order

: Perciformes

Family

: Cichlidae

Genus

: Pterophyllum

Spesies

: Pterophyllum scalare

Kingdom : Animalia
Phylum

: Chordata

Subphylum : Vertebrata

4. Archerfish (Toxotes jaculator)

Class

: Malacostraca

Order

: Decapoda

Family

: Panulirudae

Genus

: Panulirus

Spesies

: Panulirus versicolor

Kingdom : Animalia
Phylum

: Chordata

Subphylum : Vertebrata

5. Yellow

Head

Moray

Eel

(Gymnothotax fimbriatus)

Class

: Osteichthyes

Order

: Perciformes

Family

: Toxotides

Genus

: Toxotes

Spesies

: Toxotes jaculator

Kingdom : Animalia
Phylum

: Chordata

Subphylum : Vertebrata
Class

: Actinopterygii

Order

: Anguilliformes

Family

: Muraenidae

Genus

: Gymnothorax

Spesies

: Gymnothorax

fimbriatus

3. Kelas Amphibi :
Gambar
1. Axolotl

Albino

mexicanum)

(Ambystoma

Klasiifikasi
Kingdom : Animalia
Filum

: Chordata

Kelas

: Amphibia

Ordo

: Caudata

Famili

: Salamendridae

Genus

: Ambystoma

Spesies

: Ambystoma

mexicanum

2. African Clawed Frog (Xenopus


laevis)

3. Tomato

Frog

(Dyscophus

antongili)

Kindom : Animalia
Filum

: Chordata

Kelas

: Amphibi

Ordo

: Anura

Family

: Pipidae

Genus

: Xenopus

Spesies

: Xenopus laevis

Kingdom :Animalia
Phylum

:Chordata

Class

:Amphibia

Order

: Anura

Family

:Microhylidae

Genus

: Dyscophus

Species

: D. Antongilii

Kelas Reptilia :
Gambar
1. New Guinea Ground Boa (Candoia
aspera)

2. Cuviers

Dwarf

(Paleosuchus palpebrosus)

Klasifikasi
Kingdom

: Animalia

Filum

: Chordata

Class

: Reptilia

Ordo

: Squamata

Family

: Boidae

Genus

: Candoia

Spesies

: Candoia aspera

Caiman Kingdom
Filum

: Animalia
: Chordata

10

Class

: Reptilia

Ordo

: Crocodilia

Family

: Alligatoridae

Genus

: Paleosuchus

Spesies

: Paleosuchus

palpebrosus

3. Green Sea Turtle (Chelonia midas)

4. Buaya Muara (Crocodylus porosus)

Kingdom

: Animalia

Filum

: Chordata

Class

: Sauropsida

Ordo

: Testudinata

Family

: Chelonidae

Genus

: Chelonia

Spesies

: Chelonia mydas

Kingdom : Animalia
Filum

: Chordata

Kelas

: Sauropsida

Ordo

: Crocodilia

Subordo

: Serpentes

Famili

: Alligatoridae

Genus

: Crocodilus

Spesies

: Crocodilus porosus

Kelas Aves :
Gambar
1. Marabou

Stork

(Leptoptilos

Klasifikasi
Kingdom

: Animalia

11

orumeniferus)

Phylum

: Chordata

Class

: Aves

Ordo

: Ciconiiformes

Famili

: Ciconiidae

Genus

: Leptoptilos

Spesies

: Leptoptilos

orumeniferus

2. Victoria Crowned Pigeon (Goura


victoria)

3. Cinnamon Teal (Anas cyanoptera)

4. Blue

and

ararauna)

Gold

Macaw

(Ara

Kingdom

: Animalia

Phylum

: Chordata

Class

: Aves

Ordo

: Columbiformes

Famili

: Columbidae

Genus

: Goura

Spesies

: Goura victoria

Kingdom

: Animalia

Phylum

: Chordata

Class

: Aves

Ordo

: Anseriformis

Famili

: Anatidae

Genus

: Anas

Spesies

: Anas cyanoptera

Kingdom

: Animalia

Phylum

: Chordata

Class

: Aves

Ordo

: Psittaciformes

12

5. Puffin (Fratercula arctica)

Famili

: Psittacidae

Genus

: Ara

Spesies

: Ara ararauna

Kingdom

: Animalia

Phylum

: Chordata

Class

: Aves

Ordo

: Psittaciformes

Famili

: Psittacidae

Genus

: Fratercula

Spesies

: Fratercula arctica

INVERTEBRATA
Gambar
1. Kumbang (Darcus titanus)

Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Filum

: Anthropoda

Kelas

: Insecta

Ordo

: Coeloptera

Famili

: Lucanidae

Subfamili

: Lucaninae

Genus

: Darcus

Spesies

: Darcus titanus

13

2. Kumbang

permata

(Euchroma

giganteum)

Kingdom

: Animalia

Phylum

: Chordata

Class

: Insecta

Order

: Coleoptera

Family

: Buprestidae

Genus

: Euchroma

Species
3. Belalang Daun (Phyllium fulchrifolium)

:Euchroma

giganteum
Kingdom : Animalia,
Filum

: Arthropoda,

Kelas

: Insecta

Ordo

: Phasmatodea

Famili

: Philliidae

Genus

: Phyllium

Spesies

: Phyllium

fulchrifolium

14

BAB IV
PEMBAHASAN
Kelas Mamalia
1. Squirrel Monkey (Simia sciurens)

Deskripsi Berdasarkan Pengamatan


Tubuh dipenuhi dengan rambut, bagian ventral berwarna coklat
kekuningan dan bagian dorsal berwarna dorsal. Jumlah phalange pada
ekstremitas anterior ada 10 dan pada ekstremitas posterior 10, masingmasing 5 dikanan kiri. Memiliki ekor yang panjang. Moncong berwarna
hitam.

Deskripsi dari Jatim Park


Penyebaran

: Amerika Selatan dan Amerika Tengah

Habitat

: Hutan hujan tropis dan hutan kering tropis

Makanan

: Buah, serangga, bunga, nectar, dan telur

Reproduksi

: Melahirkan bayi tunggal setelah 6 bulan usia kehamilan

Kelebihan

: Squirrel Monkey sangat baik dalam pendakian dan


lompatan diantara cabang pohon. Ekor panjang Squirrel
Monkey lebih panjang dari tubuhnya yang berfungsi
sebagai penyeimbangan yang sangat baik tetapi ekornya
tidak dapat digunakan untuk pegangan pada dahan pohon.
Squirrel Monkey memiliki suara peringatan khusus yang
menunjukkan adanya predator yang berbahaya.

Deskripsi berdasarkan literatur


Monyet tupai dengan nama ilmiah Simia sciureus panjang tubuhnya dapat
mencapai 12, 5 inchi , dan panjang ekornya ekor sekitar 16 inci . Mereka
memiliki tubuh yang ramping , lentur, memilki rambut yang menutupi
tubuhnya seperti mantel berwarna abu abu, dan warna rambut kakinya
berwarna kuning cerah. Ekor Simia sciureus tidak dapat digunakan untuk
memegang pada dahan pohon, namun mereka memegang pohon dengan
menggunakan tangan dan kakinya. Mereka memilki jumlah gigi sebanyak
15

36 gigi , pada Simia sciureus memilki gigi taring atas yang besar. Simia
sciureus memiliki kuku bukan cakar , dan mereka termasuk primate kecil.
Mereka adalah yang terkecil dari keluarga Primata Cebidae. Simia
sciureus memilki massa dengan rata-rata 925 g. Reproduksi Simia sciureus
dalam kelompok mereka sendiri , monyet tupai yang promiscuous.
2. Pygmy Marmoset (Cebuella pygmaea)
Deskripsi berdasarkan pengamatan
Tubuh dipenuhi rambut. Warna rambut coklat dan putih. Mata bulat kecil
wajah sempit. Ekstremitas anterior dan posterior digunakan untuk berjalan
dan memanjat pohon. Hidup diatas pohon. Makanan buah-buahan.

Deskripsi dari Jatim Park :


Penyebaran : Brasil
Habitat

: Hutan dataran rendah hutan cemara tropis dan hutan


sekunder hujan.

Makanan

: Serangga dan buah-buahan

Reproduksi : Melahirkan 1-2 bayi sepanjang tahun


Kelebihan

: Pygmy Marmoset adalah monyet terkecil didunia. Mereka


mampu melompat lebih dari 5 m, cukup jauh untuk monyet
kecil.

Deskripsi berdasarkan literatur :


Pygmy marmoset adalah primata kecil yang asli hutan hujan bagian barat
Amazon Basin di Amerika Selatan . Dengan berat hanya 100 gram, pygmy
marmoset dikenal sebagai spesies monyet yang terkecil di dunia. Rata-rata
tingginya sekitar 15cm dengan ekor yang panjangnya sekitar 20cm di
belakangnya. Pygmy marmoset memiliki cakar yang tajam yang membuat
monyet kerdil ini sangat baik dalam memanjat pohon dan ekornya yang
panjang memberinya keseimbangan yang fantastis ketika melompat antara
cabang-cabang pohon. Pygmy marmoset bertahan hidup dengan makanan
khusus getah pohon. Monyet ini menggerogoti lubang di kulit pohon dan
tanaman dengan gigi khusus untuk memperoleh getah yang tepat. Ketika
16

getah menggenangi lubang, monyet inipun mejilati dengan lidahnya.


Monyet ini juga berbaring menunggu serangga, terutama kupu-kupu, yang
tertarik dengan lubang getah. Suplemen dietnya adalah nektar dan buah.
3. Mara Patagonia (Dolichtis patagonum)

Deskripsi berdasarkan pengamatan :


Tubuh dipenuhi rambut dengan panjang sekitar 2 cm. Rambut berwarna
coklat dan hitam. Mata berwarna hitam dan bulat. Mempunyai ekor yang
sangat pendek. Ekstremitas anterior dan posterior digunakan untuk
berjalan dan berlari. Glandula mammae dibagian tubuh dorsal.

Deskripsi dari Jatim Park :


Penyebaran : Argentina tengah dan selatan
Habitat

: Padang rumput kering dan padang pasir

Makanan

: Rumput dan vegetasi lainnya

Keterangan : Mara suka hidup dilubang. Hewan yang monogami, kawin


seumur hidup. Mara jantan selalu mengikuti Mara betina
dikarenakan waspada terhadap Mara jantan lainnya dari
persaingan dan juga para predator. Mara biasanya hidup 810 tahun

Deskripsi berdasarkan literatur :


Mara Patagonian menyerupai kelinci memiliki telinga panjang khas dan
tungkai panjang. Kaki belakangnya lebih panjang dan lebih berotot
dibandingkan forelimbs dan memiliki radius lebih dari humerus. Kaki
yang dikompresi, membuat mereka seperti kuku. Para kaki depan harus 4
digit sedangkan kaki belakang memiliki 3 digit. Ekornya pendek, depresi
dan hampir tak berbulu. Mara memiliki bulu punggung abu-abu dengan
patch putih di pantat dipisahkan dari bulu punggung dengan area hitam.
Selain itu, mara memiliki bawah putih dengan sisi agak oranye dan dagu.
Para mara memiliki kepala dan panjang tubuh 69-75 cm (27-30 inc)
dengan ekor 4-5 cm (1,6-2,0 inc). Beratnya 8-16 kilogram (18-35 lb).
Tidak seperti cavids lainnya, kelenjar dubur dari mara adalah antara anus
17

dan dasar ekor bukannya anterior ke anus. Mara Patagonian hanya


ditemukan di Argentina,Maras lebih memilih untuk tinggal di habitat
dengan banyak tutupan semak. Namun Mara juga mendiami tanah
overgrazed dan tandus di bioma Gurun Monte. Di barat laut Argentina
terutama menghuni habitat mara dataran rendah seperti hutan dan semaksemak atau larrea kreosot. Maras lebih memilih habitat semak berpasir dan
rendah Semenanjung Valdes. Hal ini juga disesuaikan dengan gaya hidup
kursorial di dataran terbuka dan padang rumput, dengan kaki panjang,
mengurangi klavikula dan berkembang dengan baik organ-organ indera
sehingga mampu berjalan dan berkomunikasi dalam habitat terbuka.
4. Alpaka (Vicugna pacos)

Deskripsi berdasarkan pengamatan :


Bentuk tubuh seperti unta namun ukuran tubuh sebesar kambing dewasa.
Tidak memiliki punuk. Berrambut tebal seperti domba. Rambut berwarna
hitam. Rambut dibagian wajah berwarna putih. Ekstremitas anterior dan
posterior digunakan untuk berjalan. Tidak memiliki ekor.

Deskripsi dari Jatim Park :


Penyebaran : Amerika Selatan
Habitat

: Padang Rumput pada dataran tinggi diketinggian 3500


5000 meter diatas permukaan laut.

Makanan

: jerami atau rumput dan tumbuh-tumbuhan.

Reproduksi : Alpaka melahirkan 1 anak sepanjang tahun.


Kelebihan

: Bulu Alpaka digunakan untuk membuat barang rajutan dan


jahitan seperti pada domba.

Deskripsi berdasarkan literatur :


Berat alpaka dewasa berkisar 55-65 kg. Kepala dan panjang tubuh berkisar
1.200-2.250 mm, panjang ekor berkisar 150-250 mm, dan tinggi bahu 9001300 mm. Pacos Lama memiliki tubuh langsing dan leher. Kepala kecil
dan telinga besar dan menunjuk. Mantel adalah baik seragam atau
multicolor. Menurut "The Alpaca Pemilik dan Asosiasi Peternak" mantel
18

alpaca memiliki hingga 22 warna, dari putih menjadi hitam dan coklat. Di
dewasa laki-laki gigi seri atas dan bawah dan gigi taring yang lebih rendah
berkembang menjadi gigi pertempuran atau taring yang bisa panjang lebih
dari 3 cm. Pada betina gigi ini tidak berkembang sebanyak pada jantan.
Selain perbedaan morfologi gigi, dimorfisme seksual dalam alpacas minor.
5. Puma (Puma concolor)

Deskripsi berdasarkan pengamatan :


Spesies seperti kucing, ukuran tubuh besar seperti harimau. Tubuh
dipenuhi rambut dengan panjang 3-5 cm. Warna rambut coklat keemasan.
Ekstremitas anterior dan posterior digunakan untuk berjalan.

Deskripsi dari Jatim Park :


Ditemukan dalam semua jenis hutan serta didataran rendah dan
pegunungan gurun di Amerika Selatan dan Amerika Utara. Puma
melahirkan 2-3 anak sepanjang tahun. Puma adalah pemburu yang ahli dan
handal. Puma dapat melompat sejaug 6 meter dalam 1 kali lompatan.
Puma juga dikenal dengan nama cougar, panther dan singa gunung.

Deskripsi berdasarkan literatur :


Postur tubuh dari hewan ini kecil dan gesit dalam bertindak. Lebar badan
puma dewasa sekitar 60 sampai dengan 76 cm. Panjang puma jantan
dewasa sekitar 2,4 meter dimulai dari hidung sampai ekornya. Namun
secara umum, panjang puma antara 1,5 sampai 64 kilogram. Kepala puma
berbentuk bulat dan kupingnya tegak lurus. Keempat kaki, leher dan
rahangnya dapat mengekang serta menahan mangsanya dengan kuat. Puma
memilki lima kuku cakar pada setiap kakinya. Puma biasanya berwarna
perak, abu-abu ataupun kemerah-merahan. Bagian bawah dari tubuhnya
biasanya berwarna lebih terang, bila dibandingkan bagian tubuh atasnya.
Mata hewan ini umumnya berwarna biru. Saat masih kecil, puma memiliki
motif seperti cincin disekitar ekor. Saat beranjak dewasa, warna dari tubuh
puma cenderung pucat dan titik hitam pada panggulnya. Puma memiliki
keahlian dalam melompat dan berlari dengan cepat. Pu,a dapat meloncat
19

secara horizontal dari 6 sampai dengan 12 meter. Semua puma juga


mampu berlari dengan kecepatan 55 sampai dengan 72 km/jam.
Kelas Pisces
1. Fresh Water Stingray (Potamotrygon motoro)

Deskripsi berdasarkan pengamatan :


Tubuh berbentuk bulat. Terdapat mata dibagian dorsal. Tubuh dipenuhi
corak bulat-bulat (polkadot). Warna corak orange dibagian tengah dan
hitam disekililingnya. Mempunyai ekor. Tepi bagian tubuh lebih pipih
dibandingkan dengan tubuh bagian tengah.

Deskripsi dari Jatim Park :


Fresh water Slingray juga dikenal sebagai mata ikan pari burung merak,
adalah potamodramous air tawar sinar asli cakungan dari Uruguay, Parana,
Orinaeae, dan Amazon rivers. Bentuk Fresh water Slingray kira-kira dalam
bentuk melingkar, dan matanya dibangkitkan dari permukaan dorsal.
Warna sirip belakang balga atau coklat, dengan banyak bintik-bintik
oranye terang dengan lingkaran hitam.

Deskripsi berdasarkan literatur :


Bagian atas tubuhnya. berwarna dominan coklat dengan variasi kulit yang
berbentol-bentol warna oranye hitam menyerupai macan tutul. Memiliki
ekor yang panjang serta runcing. Mempunyai clasper pada spesies yang
jantan yang fungsinya sebagai alat kopulasi. Mempunyai sepasang mata
yang terletak di bagian dorsal Mempunyai mulut yang terletak di bagian
ventral. Badan pipih horisontal bentuk tubuhnya seperti persegi empat.
Insang terletak di bawah badan. Sirip pektoral besar dan terpadu dengan
badan. Kepala tidak jelas menonjol dari sirip pektoral. Makanan terdiri
dari crustaceae, kerang-kerangan dan ikan-ikan kecil Hewan ini
merupakan hewan vivipar dengan kecenderungan histotrofi, melahirkan 14 ekor anak dengan masa kandungan yang tidak diketahui. Habitat hewan
ini adalah perairan yang tenang seperti danau, berpasir, berlumpur dan
berbatu. Hewan inimemakan jenis-jenis ikan lainya yang berukuran kecil,
20

cacing, udang dan serangga air, dalam budidayanya bisa diberikan irisan
daging ikan. Fertilisasinya terjadi di dalam tubuh. Genus Potamotrygon
merupakan ikan pari air awar yang sangat ditakuti dan tersebar banyak di
Amerika Selatan, Nigeria, dan Laos.
2. Angel Fish (Pterophyllum scalare)

Deskripsi berdasarkan pengamatan :


Ikan berwarna putih, sisik mengkilap. Mata berwarna hitam.Tubuh
berbentuk pipih. Mempunyai sirip dorsal, sirip ventral, sirip caudal dan
sirip anal. Sirip dorsal terdapat bercak putih pekat.

Deskripsi dari Jatim Park :


Fresh water Slingray juga dikenal sebagai mata ikan pari burung merak,
adalah potamodramous air tawar sinar asli cakungan dari Uruguay, Parana,
Orinaeae, dan Amazon rivers. Bentuk Fresh water Slingray kira-kira dalam
bentuk melingkar, dan matanya dibangkitkan dari permukaan dorsal.
Warna sirip belakang balga atau coklat, dengan banyak bintik-bintik
oranye terang dengan lingkaran hitam.

Deskripsi berdasarkan literatur :


Ikan Angel Fish atau lebih di kenal dengan nama man fish merupakan ikan
dari perairan Amazon di amerika selatan. Angel fish hidup di perairan air
tawar sama seperti ikan Arwana Silver yang memiliki ph antara 6 sampai
8. Di habitat aslinya di amazon, ikan ini hidup di air yang tenang arusnya
dan memiliki banyak tanaman tanaman air. Ia dapat hidup pada suhu 24
30 C, dan dapat mencapai panjang tubuh 7,5 cm. Di alam bebas, ikan
manfish ini pernah di temukan dengan ukuran 25 cm. Pakan dari ikan
angel fish adalah cacing darah, cacing kering, pelet dan jentik jentik
nyamuk.

3. Painted Rock Lobster (Panulirus versicolor)

Deskripsi berdasarkan pengamatan :

21

Tubuh berukuran cukup besar. Tubuh berwarna hijau keabu-abuan.


Dilengkapi dengan 4 pasang kaki, mempunyai antena. Pada bagian sisik
dorsal terdapat gurat-gurat hitam juga bercak hitam. Mata bertangkai dan
berwarna kuning.

Deskripsi dari Jatim Park :


Tidak memiliki cakar, dua berduri rostra atas mata dan dua pasang antena
besar seperti semua lobster berduri. Panulirus versicolor aktif dimalam
hari dan sangat suka berteman. Pada siang hari bersembunyi digua-gua
kecil, terumbu karang atau dibawah hingga kedalaman 20 m. Karnivora
baik makan bangkai, arthropoda, crustacea dan sesekali ikan.

Deskripsi berdasarkan literatur :


Panulirus versicolor mempunyai bentuk badan memanjang, silindris,
kepala besar ditutupi oleh karapas berbentuk silindris, keras, tebal dan
dengan terisi duri-duri besar dan kecil. Mempunyai antenna besar dan
panjang menyerupai cambuk, dengan rostum kecil. Pada lobster betina,
endopod pada pleopod II tanpa appendix interna/stylamblys. Mata lobster
agak tersembunyi di bawah karapas yang ujungnya berduri tajam dan kuat.
Lobster memiliki dua pasang antena, yang pertama kecil dan ujungnya
bercabang dua, disebut juga sebagai kumis atau sungut. Antena kedua
sangat keras dan panjang dengan pangkal antena besar kokoh dan ditutupi
duri-duri tajam, sedangkan ekornya melebar seperti kipas. Warna lobster
bervariasi tergantung jenisnya, pola-pola duri di kepala, dan warna lobster
biasanya dapat dijadikan tanda spesifik jenis lobster. Lobster berkembang
biak dengan cara bertelur. Lobster betina sudah matang telur pada ukuran
panjang total 16 cm. Sementara itu, udang jantan yang telah matang gonad
berukuran lebih panjang, yaitu sekitar 20 cm.

4. Archerfish (Toxotes jaculator)

Deskripsi berdasarkan pengamatan :


Sisik tubuh berwarna putih mengkilap. Tubuh memiliki corak hitam
dibagian dorsal. Sirip dorsal pendek. Mempunyai sirip caudal tetapi tidak
22

memiliki sirip ventral. Terdapa sirip pektoral dibelakang operculum yang


membantu kemudi ikan saat berenang.

Deskripsi dari Jatim Park :


Archerfish terkenal dengan kemampuan luar biasa, menembak jatuh
serangga dipermukaan air. Habitat asli mereka meliputi asia Tenggara,
Australia Timur Laut dan Teluk Aden, terutama perairan payau. Termasuk
kedalam omnivora, mereka dapat diberi makan serangga hidup, makan
cacing dan plankton beku kering. Dapat diberi makan dengan rumput laut
kering dan ikan kecil.

Deskripsi berdasarkan literatur :


Toxotes jaculator bisa tumbuh sampai mempunyai ukuran 22, 5 cm atau
juga lebih. Tapi yg umum ditemukan di akuarium-akuarium penggemar
ikan hias, panjangnya lebih kurang 5 - 7, 5 cm. Hingga saat ini belum
didapati pada ukuran serta usia berapakah ikan sumpit mulai kawin. Juga
beberapa ciri perbedaan kelaminnya juga sampai waktu ini tetap teka teki.
Di alam, ikan sumpit beroleh makan dengan menembak mangsanya
memanfaatkan peluru air yg dilontarkan dari mulutnya. Mereka mengincar
serangga air, seperti lalat, laba-laba serta mahluk kecil yang lain yg
berkeliaran di sekitar permukaan air.

5. Yellow Head Moray Eel (Gymnothorax fimbriatus)

Deskripsi berdasarkan pengamatan :


Warna tubuh kuning. Kepala seperti ular. Seluruh tubuh dipenuhi totol dan
garis hitam. Terdapat sirip punggung memanjang sampai ekor. Bagian
tubuh dibelakang mulut sebelah bawah terdapat lipatan-lipatan.

Deskripsi dari Jatim Park :


Disebut juga Eel Dark-spotted atau fimbriated Moray Eel. Belut ini berasal
dari Samudra Indo-Pasifik, Laut Merah dan Kepulauan Hawaii.
Panjangnya mencapai antara 25-40 cm. Memiliki sifat pemalu dan pasif,

23

namun dapat berubah agresif langsung. Terutama jika mencium bau


makanan atau merasa terancam.

Deskripsi berdasarkan literatur :


The Yellow Head Moray Eel juga disebut sebagai Eel gelap-Spotted atau
fimbriated Moray Eel. Belut ini adalah asli Indo-Pasifik dan Laut Merah,
termasuk The Great Barrier Reef dan Kepulauan Hawaii. Belut ini
memiliki garis-garis coklat dan / atau hitam atau bar di ular mereka seperti
tubuh dengan kepala kuning. Mereka akan mencapai antara 9 sampai 15
inci panjang, ada yang mendapatkan sedikit lebih besar. Saat berenang,
mereka membuka dan menutup mulut mereka untuk memindahkan air
melalui insang mereka untuk respirasi. Beberapa penyelam menemukan
perilaku ini menjadi agresif. Mereka memiliki reputasi untuk menjadi
pemalu dan pasif, namun dapat berubah agresif langsung, terutama jika
mereka mencium bau makanan atau merasa terancam. Belut Captive telah
dikenal untuk "melompat" keluar dari akuarium, terutama jika tidak ada
tutup ketat. Yellow Head Moray adalah makhluk nokturnal dan akan
hijauan melalui celah-celah kecil dan lubang terumbu karang, mencari
ikan, kepiting, krill, udang dan organisme kecil lainnya. Ini sangat
bergantung pada indera penciumannya, karena memiliki pandangan mata
yang buruk, untuk mencari makanan di tempat-tempat kecil. Menariknya,
makhluk ini akan mengejar kepiting dari air ke darat, atau melompat di
karang untuk mendapatkannya. Pada siang hari, ia bersembunyi di celahcelah berbatu dengan kepala menonjol melalui pembukaan. Hidup di laut
dan perairan payau. Berasosiasi dengan karang, kisaran kedalaman 7 - 50
m.

Kelas Amphibi
1. Axolotl Albino (Ambystoma mexicanum)

Deskripsi berdasarkan pengamatan :


Tubuh berwarna putih. Operculum berna merah muda. Mempunyai
sepasang mata dibagian kepala. Mempunyai 4 tungkai yaitu ekstremitas
24

anterior dan posterior yang digunakan untuk berjalan. Terdapat sirip


dibagian punggung memanjang sampai ekor.

Deskripsi dari Jatim Park :


-

Deskripsi berdasarkan literatur :


Katak ini ukuran tubuhnya kecil,panjang antara 10-20 cm dari mulut
hingga ujung ekor,mempunyai bentuk seperti larva katak,kepala
membulat,mata kecil,ekor nampak pipih,ujung meruncing,jari-jari kaki
pendek.Terdapat insang nampak besar membentuk sirip,berambut.Warna
dasar tubuhnya putih,terdapat seperti butir-butir pasir berwarna coklat
dibagian atas kepala ke belakang sampai tubuh.Memiliki jari depan
berjumlah

tiga

dan

kaki

belakang

berjumlah

empat,tidak

berselaput.Habitatnya di danau dataran tinggi.Tersebar di Amerika Utara.

2. African Clawed Frog (Xenopus laevis)

Deskripsi berdasarkan pengamatan :


Tubuh berwarna kuning pucat, permukaan tubuh licin. Tidak memiliki
kelenjar paratoid. Digiti pada ekstremitas anterior tidak dilengkapi selaput
sedangkan pada ekstremitas posterior digiti dihubungkan dengan selaput.
Tidak mempunyai insang luar.

Deskripsi dari Jatim Park :


-

Deskripsi berdasarkan literatur :


Xenopus merupakan katak yang bersal dari sahara,Afrika.memiliki kaki
bentuk cakar yang di gunakan untuk merobek mangsanya,berbentuk
bulatdan memiliki kulit yang sangat licin,dapat di temukan di air dengan
warna

hijau

keabu-abuan

dan

selalu

berganti

kulit

setiap

musimnya.Mempunyai siklus hidup sekitar 5-15 tahun,Xenopus jantan


lebih kecil daripada daripada xenopus betina,xenopus jantan memiliki kaki

25

yang lebih langsing dan betina memiliki kaki yang lebar di gunakan untuk
menempaykan telurnya,makanan katak ini berupa sejenis insecta.

26

3. Tomato Frog (Dyscophus antongili)

Deskripsi berdasarkan pengamatan :


Tubuh berwarna merah kecoklatan. Permukaan tubuh licin. Tubuh
berukuran cukup besar dengan panjang sekitar 15 cm. Mempunyai 4
tungkai yang dapat melekat pada dinding.

Deskripsi dari Jatim Park :


-

Deskripsi berdasarkan literatur :


Tubuhnya berbentuk oval, agak membentuk segitiga, ukurannya sedang.
Warna kulit tubuh pada bagian dorsal merah terang, sedangkan pada
bagian bawah berwarna oranye. Pada bagian belakang mata terdapat garis
yang terbentuk ke arah belakang dan terputus pada bagian tengah
perutnya. Pada bagian tenggorokan, ventral leher terdapat bintik-bintik
berwarna hitam. Katak tomat betina memiliki ukuran tubuh lebih besar
daripada yang jantan, warna lebih cerah, sedangkan jantan tampak lebih
kecil dan kusam. Bentuk tubuh dan warna kulitnya yang merah terlihat
seperti tomat, sehingga katak ini disebut katak tomat. Pada saat terancam,
maka tubuhnya akan mengembang sehingga akan berukuran lebih besar
dari yang sebenarnya. Warna kulitnya juga dapat memberi peringatan
bahaya, karena pada saat terancam akan mengeluarkan lender berwarna
putih dan beracun. Katak tomat seperti jenis katak lainnya, membutuhkan
media air untuk berkembang biak. Katak tomat juga berkembang biak saat
musim hujan tiba, yang pada umumnya terjadi pada bulan Februari-Maret.
Katak tomat betina meletakkan telur 1.000-15.000 butir, mengambang di
permukaan air, dan akan menetas 36 jam kemudian. Katak tomat memakan
berbagai jenis serangga kecil seperti nyamuk, lalat, kumbang, kupu,
ngengat dan capung, serta berbagai jenis Arthropoda tanah. Katak ini dapat
ditemukan di daerah dataran rendah hingga dataran tinggi dengan elevasi
mencapai 200 m dpl. Katak ini menyukai daerah tepian sungai, rawa,
kolam dan berbagai tempat lembab lainnya. Katak tomat merupakan jenis
27

katak endemic dari Madagaskar. Menurut catatan satwa ini terancam


punah, maka terdaftar di dalam Appendix I
Kelas Reptil
1. New Guinea Ground Boa (Candoia aspera)

Deskripsi berdasarkan pengamatan :


Tubuh berwarna coklat kehitaman. Panjang tubuh pendek dibandingkan
dengan ular yang lain.terdapat bercak warna hitam pada tubuh, ekor
pendek dan tumpul.

Deskripsi dari Jatim Park :


-

Deskripsi berdasarkan literatur :


Candoia aspera adalah jenis ular nocturnal (aktif di malam hari), jadi bila
memelihara ular ini pastikan ular ini mendapat cukup waktu berada di
dalam kegelapan.Ular hasil tangkaran cenderung tenang dan jinak,
sedangkan untuk ular hasil tangkapan liar cenderung sulit untuk
beradaptasi dengan jenis makanan yang baru. Ular ini dapat tumbuh
sampai ukuran 2-6kaki, dan betina biasanya jauh lebih besar dari jantan.
Ular ini memiliki sisik yang kasar dan tebal, yang terkadang seperti
terlihat kusam, tetapi biasanya cenderung berubah cerah kembali setelah
ular ini berganti kulit. Ular ini juga cenderung merubah warnanya sesuai
dengan musim, tingkat kelembaban, dan kesehatannya. Ular ini hidup di
papua/irian jaya dan beberapa kepulauan di wilayah timur Indonesia.
Mereka hidup di daerah hutan hujan, dan wilayah dengan tingkat
kelembaban yang tinggi.

2. Cuviers Dwarf Caiman (Paleosuchus palpebrosus)

Deskripsi berdasarkan pengamatan :

28

Ukuran tubuh kecil dibandingkan dengan buaya lain. Warna sisik hitam
abu-abu. Tubuh bagian dorsal terdapat sisik memanjang dari belakang
kepala sampai ekor, sisik berbentuk seperti gergaji. Ekstremitas anterior
dan posterior digunakan untuk berjalan.

Deskripsi dari Jatim Park :


Buaya relatif kecil. Persebaran dari utaradan tengah Amerika Selatan.
Hidup membentang didekat sungai dan perairan. Panjang sekitar 1,6 meter
pada jantan dan 1,2 meter pada betina. Pemakan invertebrata (kecil),
pemakan ikan dan invertebrata (dewasa). Bertelur disarang monded yang
menetas dalam waktu sekitar 3 bulan.

Deskripsi berdasarkan literatur :


Dwarf Caiman atau buaya kerdil adalah jenis buaya terkecil yang hanya
memiliki panjang 1,45 meter, betinanya hanya memiliki panjang mencapai
2,00 meter saja. Mereka hidup di perairan Amazone dan lebih menyukai
air mengalir yang kaya akan oksigen seperti air terjun. Ciri dari buaya
jenis ini adalah bentuk kepala yang lebih pendek dan cembung. Selain itu
yang membedakannya dengan buaya lain adalah jenis kulitnya yang
kurang kuat.

3. Green Sea Turtle (Chelonia midas)

Deskripsi berdasarkan pengamatan :


Warna tubuh hitam kecoklatan, bentuk karapak gepeng, memiliki 4
tungkai dan tidak memiliki cakar, cara kepala masuk yaitu crytodira
dengan leher bisa ditarik masuk ke dalam cangkang dengan huruf S.
ukuran tubuh sekitar 1,5 meter.

Deskripsi dari Jatim Park :


Green Sea Turtle meluas diseluruh daerah tropis dan subtropis diseluruh
dunia dengan dua populasi yang berbeda diAtlantik dan Samudra Pasifik.
Memiliki tubuh pipih dorsoventralis, kepala berparuh pada akhir leher

29

pendek. Lengan dayung beradaptasi dengan baik untuk berenang. Green


Sea Turtle dewasa panjang tubuh sekitar 1,5 meter.

Deskripsi berdasarkan literatur :


Sisik prefrontal yang terdapat di kepala dengan jumlah satu pasang dan
pada karapaks terdapat sisik costal dan vertebral dengan jumlah masingmasing empat pasang dan lima sisik. Bagian terdepan dari sisik costal
tidak bersentuhan dengan sisik tengah (vertebral) terdepan, selain itu
terdapat pula duabelas pasang sisik marginal yang terletak di pinggir
karapaks. Ciri khusus yang ditampilkan oleh tukik penyu hijau adalah
warna yang kontras antara bagian venter (plastron) dan dorsum (karapaks).
Pada bagian plastron warna cerah seperti putih kekuningan mendominasi
dibandingkan dengan warna tubuh pada bagian karapaks yang jauh lebih
gelap.

4. Buaya Muara (Crocodylus porosus)

Deskripsi berdasarkan pengamatan :


Seluruh tubuh dipenuhi dengan sisik. Tubuh berwarna hitam keabu-abuan.
Sisik dibagian dorsal seperti gergaji memanjang dari punggung sampai
ekor. Spesies dilengkapi dengan 4 tungkai. Ekstremitas anterior dan
posterior digunakan untuk berjalan (melata).

Deskripsi dari Jatim Park :


-

Deskripsi berdasarkan literatur :


Buaya muara berbeda dengan buaya lain yaitu sisik belakang kepalanya
yang kecil atau tidak ada, sisik dorsalnya bertunas pendek berjumlah 16-17
baris dari depan dank e belakang biasanya 6-8 baris. Buaya muara
memiliki ukuran yang lebih besar disbanding buaya air tawar yaitu pada
rahangatas dan bawah serta ukuran gigi. Mereka memiliki warna yang
bervariasi dari warna abu-abu hingga hijau tua terutama pada buaya
dewasa, sedangkan buaya muda berwarna lebih kehijauan dengan bercak

30

hitam dan belang pada ekornya. Pejantan dapat tumbuh hingga 7 meter (23
kaki), namun sebagian besar adalah krang dari 5 meter. Betina biasanya
memiliki panjang kurang dari 4 meter dan dapat muai bertelur dan
membuat sarang sekitar 12 tahun. Maksimum jangka hidup diperkirakan
bahwa mereka dapat hidup setidaknya 70 sampai 100 tahun. Buaya jenis
ini menempati habitat muara sungai, kadang dijumpai di laut lepas. Tubuh
Crocodilia memiliki sisik tebal dari keratin dan diperkuat dengan
lempengan tulang yang disebut skuta sebgai pelindung.Sisik rontok satu
persatu tidak seperti ular.Buaya memiliki ekor tebal berotot. Kaki
depannya berjari lima, sedangkan kaki belakang berjari emapat sebagian
berselaput untuk berenang. Lubang hidung terletak di ujung moncongnya
yang memungkinkan untuk bernapas saat di dalam air. Cor (jantung) buaya
semua sekat sudah sempurna, jadi jantung terbagi menjadi empat ruang
yang sempurna yaitu atrium dekster, atrium sinister, ventrikel dekster dan
ventrikel sinister. Oleh karena sekat sudah sempurna dan vaskularisasi
organ digesti dari cabang arkus aorta sinister berpangkal dari ventrikel
dekster yang mengandung darah venosus, maka diperlukan lubang
penghubung

yang

disebut

foramen

Panizzae,

lubang

tersebut

memungkinkan darah arteriel yang berasal dari ventrikel sinister mengalir


menuju organ digesti. Buaya merupakan hewan berdarah dingin yaitu suhu
tubuhnya bergantung pada suhu lingkungan atau poikiloterm. Untuk
mengatur suhu tubuhnya, reptil melakukan mekanisme basking yaitu
berjemur di bawah sinar matahari
Kelas Aves
1. Marabou Stork (Leptoptilos crumeniferus)

Deskripsi berdasarkan pengamatan :


Tubuh dipenuhi dengan bulu. Bulu bagian dorsal berwarna hitam dan
bagian ventral berwarna putih. Pada leher terdapat kantong, bagian kepala
dan leher tidak ditutupi bulu. Paruh berwarna hitam dan memanjang untuk
memakan bangkai. Ekstremitas posterior berupa kaki untuk berjalan, kaki
31

lebih panjang dibandingkan kelompok aves yang terbang. Ekstremitas


anterior berupa sayap yang ditutupi bulu berwarna hitam.

Deskripsi dari Jatim Park :


-

Deskripsi berdasarkan literatur :


Selain tulang kaki berongga, bangau marabou memiliki tulang kaki
berongga. Dalam burung besar seperti, ini merupakan adaptasi penting
bagi penerbangan. Marabou bangau tertarik kebakaran rumput. Mereka
berbaris di depan api maju meraih hewan yang melarikan diri. Kantong di
tenggorokan mereka tidak digunakan untuk penyimpanan makanan; itu
lebih mungkin digunakan dalam pacaran. Marabous mendapatkan banyak
makanan mereka melalui pemulungan. Mereka tertarik untuk membunuh
singa, tempat penyimpanan domestik, bidang dibajak, dan sampah
tumpukan. Marabous bersarang di musim kemarau ketika bangkai dan
menguap kolam yang mengandung mangsa alami yang diperlukan untuk
membesarkan anak mereka yang tersedia. bangau ini perlu makan lebih
dari 700 g ( 1,6) makanan sehari.

2. Victoria Crowned Pigeon (Goura victoria)

Deskripsi berdasarkan pengamatan :


Bulu aves berwarna biru abu-abu. Mata berwarna merah. Bulu sayap
kombinasi warna putih, biru abu-abu dan merah. Bulu bagian dada
berwarna merah. Ekstremitas posterior berupa kaki untuk berjalan.
Ekstremitas anterior berupa sayap digunakan untuk membantu terbang.
Bagian kepala terdapat bulu indah seperti mahkota berwarna biru abu-abu.

Deskripsi dari Jatim Park :


Penyebaran Goura victoria di New Guinea. Habitat di hutan , dataran
rendah dan hutan rawa. Makanannya buah, biji. Ukuran tubuh 74 cm
dengan berat 2,5 Kg. Reproduksinya satu butir telur per tahun

Deskripsi berdasarkan literatur :

32

Burung Mabruk Vitoria dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Victoria


Crowned-pigeon, Victoria Crowned Pigeon, Victoria Crowned-Pigeon,
atau Victoria Goura. Nama latin hewan ini adalah Goura (ictoria. Burung
dara mahkota ini hidup di bagian utara pulau Papua (Indonesia dan Papua
Nugini) dan pulau-pulau kecil sekitarnya
3. Cinnamon Teal (Anas cyanoptera)

Deskripsi berdasarkan pengamatan :


Tubuh mirip bebek. Wama bulu kombinasi coklat, hitam dan kuning
kecoklatan. Paruh pipih berwarna hitam. Ekstremitas anterior berupa sayap
dan ekstremitas posterior berupa kaki. Digiti pada kaki dihubungkan
dengan selaput.

Deskripsi dari Jatim Park :


-

Deskripsi berdasarkan literatur :


Karakteristik Cinnamon Teal bervariasi tergantung pada usia dan jenis
kelamin burung. Meskipun ada sedikit variasi antara subspesies yang
berbeda dari A. cyanoptera, mereka cenderung memiliki sifat yang sama
tetap. Warna dewasa jantan kepala, dada, dan bagian bawah umumnya
ungu-cokelat, dan perut berwarna coklat tua. Punggung bawah dan
belakang burung adalah kehijauan-coklat, sedangkan bulu sayap berwarna
biru. Ada variasi bahu warna bulu antara burung, mulai dari kuning
dengan garis pusat, hijau dengan garis pusat. Cinnamon muda mirip dalam
penampilan dengan betina dewasa, memiliki spekulum hijau dengan
terdepan putih, dan biru muda bulu menengah atas. Tanda dasar jantan
dewasa yang mirip dengan ini, tapi dia memiliki mata merah dan sayap
depan yang lebih cerah. Dari musim gugur untuk musim semi, jantan
dewasa memiliki bulu alternatif. Kepala, leher, perut, dan panggul merah
cerah, sedangkan bagian belakang berwarna coklat gelap. Selain itu, jantan
memiliki bulu undertail hitam di musim gugur melalui waktu musim semi
span.
33

4. Blue and Gold Macaw (Ara ararauna)

Deskripsi berdasarkan pengamatan :


Warna bulu indah, variasi warna biru, hijau, orange dan putih. Bulu pada
sayap berwarna biru. Bulu disekitar mata berwarna putih, kemudian diikuti
warna orange. Bulu pada ekor berwarna biru. Pada bagian leher bulu
berwarna hijau keabu-abuan. Paruh berwarna hitam, paruh bagian atas
lebih panjang dibandingkan bagian bawah dan melengkung.

Deskripsi dari Jatim Park :


-

Deskripsi berdasarkan literatur :


Ara ararauna (macaw biru dan kuning) dapat ditemukan di seluruh hutan
subtropis dan tropis, hutan, dan sabana di Amerika Selatan dari Venezuela
ke Brazil, Bolivia, Kolombia dan Paraguay. Macaw biru dan kuning juga
ditemukan di Meksiko dan dibatasi untuk Panama di Amerika Tengah.
Macaw biru dan kuning dari panjang 81 sampai 91,5 cm, berat 0,9-1,8 kg,
dan memiliki rentang sayap 104-114 cm. Mereka berseri berwarna, dengan
warna biru di bagian punggung dan sayap mereka, kuning di bawah
bagian, bulu dahi hijau, dan tips hijau di ujung sayap mereka. Mereka bulu
sayap bawah dan payudara berwarna kuning-oranye dan mereka memiliki
paruh hitam, tenggorokan, dan kaki. Mata mereka berwarna kuning dan
daerah wajah mereka terdiri dari kulit putih telanjang dengan beberapa
baris bulu hitam di sekitar mata mereka. Macaw biru dan kuning
membentuk pasangan monogami yang kawin seumur hidup. Hewan ini
merupakan jenis satwa pemakan biji-bijian (frugivorus). Burung ini
memakan berbagai macam biji-bijian, seperti rumput, padi-padian maupun
buah-buahan.

5. Puffin (Fratercula arctica)

Deskripsi berdasarkan pengamatan :

34

Tubuh ditutupi dengan bulu. Bulu bagian dorsal berwarna hitam dan
bagian ventral berwarna putih. Mata berwarna hitam. Bulu disekeliling
mata berwarna putih. Paruh berbentuh pipih vertikal dengan kombinasi
warna abu-abu, putih dan orange.

Deskripsi dari Jatim Park :


-

Deskripsi berdasarkan literatur :


Atlantic

Puffin

(Fratercula

arctica)

Burung

Puffins

Atlantik

menghabiskan sebagian besar hidup mereka di laut, tapi kembali ke tanah


untuk membentuk koloni selama musim semi dan musim panas. Puffins
Atlantik memiliki memiliki pewarnaan seperti penguin tetapi paruh
mereka berwarna-warni yang telah menyebabkan beberapa orang
menjulukinya sebagai "burung beo laut". Paruh yang berwarna-warni ini
berfungsi untuk menarik perhatian betinanya, selain itu paruhnya juga
berfungsi untuk menangkap ikan.
Invertebrata
4. Kumbang (Darcus titanus)

Deskripsi berdasarkan pengamatan :


Tubuh kumbang dewasa sedikit cembung, setengah datar, silindris, dan
umunya berwarna hitam atau coklat kemerahan, kadang- kadang
mengkilat.Kumbang ini mempunyai dua pasang sayap. Terdapat tanduk.
Kaki 3 pasang

Deskripsi dari Jatim Park :


Famili kumbang ini tesebar luas diseluruh dunia dan banyak ditemukan di
Asia Afrika. Kumbang ini kadang kadang disebut juga dengan kepik
pencubit karena mempunyai mandibula yang besar pada jantan, ukuran
manibula separuh panjang tubuh atau lebih besar dan bercabang seperti
tanduk tanduk memanjang atau tanduk rusa sehingga kumbang ini
disebut dengan kumbang tanduk rusa ( Dascus titanus ).

35

Deskripsi berdasarkan literatur


Kumbang ini memiliki ukuran tubuh berkisar 1 cm-9 cm.Pada kumbang
jantan mempunyai rahang (mandibula)yang panjang, kuat, dan digunakan
untuk menyerang lawan.Sedangkan pada kumbang betina tidak terlalu
besar dan perkembangan mandibulanya allomatrik yan mana ukuran
mandibulunya sebanding dengan ukuran tubuhnya.Tubuh kumbang
dewasa sedikit cembung, setengah datar, silindris, dan umunya berwarna
hitam atau coklat kemerahan, kadang- kadang mengkilat.Kumbang ini
mempunyai dua pasang sayap, yaitu sayap terbang dan sayap pengatur
keseimbangan gerak memiliki 3 pasang kaki yang ujung kakinya
(tarsus).Kepala prognatus memanjang,mata tersusun oleh ommatidia yang
terletak disisi kepala.
Dorcus titanus adalah salah satu kumbang rusa yang paling kuat.
Kumbang ini bersenjata dengan rahang besar yang tajam otot kekar.
Kumbang ini banyak tersebar di Indonesia.Rusa ini mungkin kumbang
tinggi marah ketika terganggu, tetapi meskipun masalah emosi mereka
bisa lembut ketika ditangani dengan benar. Tempat lain di dunia mereka
dikenal sebagai kumbang rusa datar karena tubuh flat mereka yang
merupakan karakteristik terkenal dari kumbang rusa Dorcus. Mereka
terkenal di antara peternak untuk satu hal. Mereka mudah berkembang
biak.

5. Kumbang permata (Euchroma giganteum)

Deskripsi berdasarkan pengamatan :


Mempunyai bentuk silinder atau bulat telur. Warna didominasi hijau
mengkilat yang terpisah dengan warna orange.

Deskripsi dari Jatim Park :


-

Deskripsi berdasarkan literatur


Bentuk umumnya silinder atau bulat telur memanjang, dengan panjang
berkisar antara 3 sampai 80 mm (0,12-3,1 dalam), meskipun sebagian

36

besar spesies berada di bawah 20 mm (0.79 in). Cataxantha, Chrysaspis,


Euchroma dan Megaloxantha merupakan spesies terbesar, berbagai warnawarna cerah yang dikenal, sering dalam pola yang rumit. Permainan warna
yang umum untuk kumbang ini bukan karena pigmen di exoskeleton, tapi
permainan warna bukan di mana tekstur mikroskopis dalam kutikula
mereka selektif mencerminkan frekuensi tertentu dari cahaya dalam arah
tertentu. Ini adalah efek yang sama yang membuat compact disc
mencerminkan beberapa warna. Larva melahirkan melalui akar, kayu,
batang, dan daun berbagai jenis tanaman, mulai dari pohon ke rumput.
Kayu jenis membosankan umumnya mendukung sekarat atau mati cabang
di pohon-pohon lain-sehat, sementara beberapa jenis serangan kayu hijau,
beberapa di antaranya adalah hama serius mampu membunuh pohon dan
menyebabkan kerusakan ekonomi utama. Beberapa spesies tertarik pada
hutan baru-baru ini dibakar untuk bertelur. Mereka dapat merasakan asap
kayu dari pinus sampai 50 mil jauhnya, dan dapat melihat cahaya
inframerah, membantu mereka untuk membidik karena mereka lebih dekat
dengan kebakaran hutan.
6. Belalang Daun (Phyllium fulchrifolium)

Deskripsi berdasarkan pengamatan


Sayap dan bagian tubuh lainnya berdeferensisai menyerupai daun. Tubuh
terbagi menjadi tiga bagian yang jelas yaitu: kepala (caput), dada (thorax),
dan perut (abdomen) Memiliki 3 pasang alat gerak yang terletak pada
thorax. Warna tubuhnya hijau daun atau kadang ada yang berwarna
kecoklatan menyerupai daun kering.

Deskripsi Jatim Park


Serangga daun menggunakan kamuflase dengan mengambil bentuk daun.
Mereka melakukan ini dengan akurat sehingga pemangsa sering tidak bisa
membedakan mereka dari daun yang nyata. Dalam beberapa spesies, tepi
dari tubuh serangga daun bahkan memiliki penampilan bekas gigitan
untuk lebih membingungkan para predator lain.

Deskripsi berdasarkan Literatur


37

Belalang daun atau dalam bahasa latin lebih dikenal dengan sebutan
Phyllium fulchrifolium, merupakan serangga yang masuk ke dalam ordo
Phasmatodea. Ciri-ciri yang paling menonjol berdasarkan penampakan
luar tubuhnya hampir seluruhnya menyerupai sebuah daun. Ukuran
tubuhnya sebesar ukuran daun jambu. Bentuk tubuh yang menyerupai
gambaran lingkungan dimana dia hidup-di pohon jambu-memberikan
keuntungan besar baginya supaya tidak dapat dideteksi oleh musuh yang
akan memangsanya. Seekor belalang daun jantan perilakunya lebih aktif
dibandingkan dengan belalang daun betina. Belalang daun jantan
terkadang ditemukan aktif terbang pada siang hari. Sedangkan belalang
daun betina lebih banyak berdiam diri diantara rimbunan daun-daun
jambu. Daun jambu merupakan sumber makanan pokok bagi belalang
daun.

38

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah kingdom animalia dibagi
menjadi 2 kelompok besar, yaitu Invertebrata dan Vertebrata. Hewan
Invertebrata tidak memiliki tulang belakang, yang termasuk hewan ini
adalah kalajengking, belalang daun, insekta. Sedangkan hewan Vertebrata
memiliki tulang belakang, hewan ini dibagi dalam beberapa kelas yaitu,
mamalia, pisces, aves, reptile dan amphibi.
5.2 Saran
Saran untuk praktikan dalam mengamati harus lebuh teliti lagi
bagian-bagian atau morfologi dari hewan-hewan yang di amati.

39

DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjoyo, Mukayat Djarubito. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta:Erlangga.


Campbell, Neil A. 1999. Biologi edisi kelima jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Hindhiscaningrum,

Fifi.

2011.

Blok

Up

Satwa

Air

(http://heyfifihindhis.blogspot.com/2011/09/blok-2-up-5-satwaair.html). Diakses tanggal 20 november 2014.


Hirth, H.F. 1971. Synopsis of Biological Data on The Green Turtles, Chelonia
mydas L. FAO Fisheries Synopsis. No: 85.
Kuzmin, S. L. (1995). Die Amphibien Russlands und angrenzender Gebiete.
Westarp Wissenschaften, Magdeburg.
Lamto, M.N.T dan Zaini M.M. 2005. Penentuan Umur Ternak Yang Akurat.
Surabaya: Penerbitan Pariwara
MacKinnon, J., K. Phillipps, dan B. van Balen. 2000. Burung-burung di Sumatra,
Jawa,

Bali,

dan

Kalimantan.

LIPI/BirdLife-Indonesian

Programme, Bogor: xviii + 505 hlmn


Mala.

2012.

BIOMA

TUNDRA

(http://blognya-

mala.blogspot.com/2012/01/tomorrow-must-better-than-today.html).
Diakses tanggal 20 november 2014.
Muchtaromah,

Dr.

drh.

Bayyinatul,

KeanekaragamanHayati

M.Si.

Indonesia

2011.Papua
DalamDunia

Cloud:
Global.

http://cloud.papua.go.id/id/keanekaragamanhayati/artikel/Pages/Arti
kel-Biodiversity-3.aspx. Diakses tanggal 19 November 2014
Nuitja, I. N. S. 1992. Biologi dan Ekologi Pelestarian Penyu Laut. Bogor: IPB
Press.

40

Pemerintah Kota Batu. 2001. SitusResmiPemerintah Kota Batu: Profil.


http://www.batukota.go.id/profil/. Diaksestanggal 26 Desember 2012
Ramdhani.

2008. http://ikan-ikan-hias.blogspot.com/2008_05_01_archive.html,
(19 November 2014)

Ruwano,

Nino

Guevara.

2009.

Kambing

Gunung

(http://www.astrodigi.com/2009/10/kambing-gunung-yang-bukankambing.html). Diakses tanggal 20 november 2014.


Seminoff, J.A. (Southwest Fisheries Science Center, U.S.) 2004. Chelonia mydas.
The IUCN Red List of Threatened Species.
Sujadi, Bogod.2004. Biology of Science. Trunobio : Bogor.
Zinzai, Jhamal. 2013. hewan yang memiliki cakar yg tajam dan ganas.
(http://jhamalsinjai.blogspot.com/2013/03/hewan-yang-memilikicakar-yg-tajam-dan.html). Diakses tanggal 20 november 2014.

41

Anda mungkin juga menyukai