Disusun Oleh:
Putri Mustika Wulandari
131810401059
Shift B/ Kelompok 4
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Saya Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Saya dapat menyusun
makalah yang berjudul Klasifikasi dan Deskripsi Hewan Invertebrata dan
Vertebrata di Jawa Timur Park 2 (Batu Secret Zoo) ini tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan tugas dari matakuliah Taksonomi Hewan.
Dalam penyusunan makalah ini, saya banyak mendapatkan tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah ikut membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga semua bantuan
yang telah diberikan mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat Saya
harapkan untuk menyempurnakan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.
Jember, 20 November 2014
Putri Mustika W.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1
Latar Belakang..........................................................................................1
1.2
Tujuan........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................3
2.1
2.2
BAB III....................................................................................................................5
METODE.................................................................................................................5
3.1
3.2
3.3
Cara Kerja..................................................................................................5
BAB IV....................................................................................................................6
HASIL PENGAMATAN..........................................................................................6
BAB IV..................................................................................................................15
PEMBAHASAN....................................................................................................15
BAB V....................................................................................................................38
PENUTUP..............................................................................................................38
5.1
Kesimpulan..............................................................................................38
5.2
Saran........................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................39
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Setiap makhluk hidup memiliki
ciri-ciri khusus yang membedakan dengan makhluk hidup yang lain, tetapi ada
beberapa makhluk hidup yang memiliki satu atau lebih persamaan. Persamaan dan
perbedaan itulah yang dijadikan dasar klasifikasi makhluk hidup. Ilmu tentang
pengelompokkan makhluk hidup disebut Taksonomi.
Dasar pengelompokkan makhluk hidup ini karena adanya persamaan dan
perbedaan ciri-ciri morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku, dan lain-lain.
Prinsip dan cara mengelompokkan makhluk hidup menurut ilmu taksonomi
adalah dengan membentuk takson. Takson adalah kelompok makhluk hidup yang
anggotanya memiliki banyak persamaan ciri.
Hewan merupakan organisme atau makhluk hidup yang dapat kita jumpai di
berbagai tempat. Hewan-hewan ini ada yang hidup didarat, di dalam air, di daerah
tropis maupun subtropis, dan bahkan didaerah gurun yang sangat kering maupun
daerah kutub yang sangat dingin. Hewan juga memiliki cara hidup bermacammacam, ada yang hidup sebagai individu yang mandiri dan ada pula yang hidup
menumpang pada organisme lain sebagai parasit, ada soliter dan ada yang
berkelompok. Namun demikian, hewan-hewan tersebut memiliki ciri-ciri umum
yang sama sehingga mereka dikelompokkan ke dalam satu Takson yang disebut
Kingdom Animalia atau Dunia Hewan.
Karena begitu banyaknya jenis-jenis hewan yang berada dibumi ini, maka
diperlukan suatu
keanekaragan hewan-hewan ini. Media tersebut dapat berupa kebun binatang atau
taman safari. Salah satu media yang tersedia adalah Batu Secret Zoo. Didalam
Batu Secret Zoo terdapat bermacam-macam binatang dari berbagai daerah, baik
hewan endemic maupun hewan nonendemik.
1.2
Tujuan
Adapun tujuan dari diadakannya praktikum lapang di Batu Secret Zoo
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Wilayah Jaatim Park
Jatim Park 2 terletak di kota wisata Batu, Malang. Jatim Park 2 merupakan
tempat wisata yang memadukan konsep pendidikan dan rekreasi. Jatim Park 2
berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 4 hektar. Di dalam Jatim Park 2 terdiri
dari Museum Satwa dan Baru Secret Zoo.
Museum Satwa merupakan wahana edukasi, yang mana pengunjung dapat
melihat diorama hewan dari berbagai belahan dunia. Didalam Museum meliputi
Galeri Etnik Nusantara, Anjungan Jawa Timur dan Irian Jaya, Science Center
Kimia dan Biologi, Outdoor Science Fisika, Galeri Belajar dan Science Stadium,
Taman Agro, Perahu Dayung, Taman Sejarah, Adegan Prasejarah, Diorama
Momentum Prasejarah, Insectarium Binatang Purba dan Baby Zoo.
Batu Secret Zoo merupakan Kebun Binatang. Berbagai koleksi binatang
lengkap, mulai dari berbagai jenis primate, unggas, reptile, landak dan kasuari.
Terdapat juga wahana akuarium yang berisi ratusan jenis ikan yang indah
sekaligus jarang dilihat secara langsung, serta hewan-hewan buas lain seperti
harimau putih, dan singa putih.
2.2
Lamarck untuk menunjuk hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Kata ini
berasal dari bahasa latin A (tanpa) dan vertebrae (tulang belakang). Struktur
morfologi dan anatomi lebih sederhana dibadingkan hewan Vertebrata. System
pencernaan, system pernapasan dan juga system peredaran darah lebih sederhana
di bandingkan hewan Vertebrata. Pada hewan Avertebrata mempunyai daya
regenerasi yang cukup tinggi.
Vertebrata merupakan subfilum dari Chordata yang memiliki anggota yang
cukup besar dan paling dikenal. Tubuhnya dibagi menjadi 3 bagian yang jelas
yaitu kepala, badan, ekor. Kepala dengan rangka dalam Cranium, didalamnya
terdapat otak, karena memiliki cranium ini Vertebrata dikenal juga sebagai
Craniata. Notochord sebagai penyokong berakhir pada cranium dan pada tingkat
yang telah maju diganti oleh unsure-unsur tulang rawan atau tulang sejati yang
membentuk tulang belakang. Kelompok ini dikatakan sebagai vertebrata karena
mempunyai tulang belakang yang beruas-ruas (vertebrae). Tubuh dilapisi oleh
jaringan yang berlapis yaitu dermis dan diatasnya terdapat epidermis. Epidermis
ada yang mempunyai lapisan tanduk, bersisik, berbulu atau berambut. Mempunyai
rangka dalam yang bersendi dari rawan atau tulang. Memiliki tiga tipe jaringan
otot yaitu otot polos atau otot visceral, otot rangka atau otot bergaris melintang
dan otot jantung atau otot cardiac. Memiliki saluran pencernaan yang komplit
yaitu: mulut, lidah, gigi, faring, esophagus, lambung, usus, kloaka atau rektumdan
anus. Peredaran darah tertutup yang terdiri atas sebuah jantung, pembuluh arteri,
kapiler, dan vena. Juga dilengkapi dengan system pembuluh limfa. System
ekskresi berupa ginjal yang mengalami berbagai tingkat perkembangan (pro, meso
dan metanefros). System sarafnya sudah dilengkapi dengan otak dan sumsum
tulang belakang sebagai system saraf pusat, saraf tepi (perifer) dan system saraf
otonom yang mengontrol organ visceral. Mempunyai sejumlah kelenjar endokrin
yang menghasilkan hormone yang berfungsi dalam mengatur berbagai proses
dalam tubuh. Berkelamin terpisah, pada beberapa vertebrata rendah mempunyai
daya regenerasi terbatas.
BAB III
METODE
3.1 Waktu dan Tempat
Alat:
1.
kamera
2. Pensil
3. Teropong
4. Kertas
Bahan:
1. Satwa di Secret Zoo
3.3
Cara Kerja
Cara kerja yang kita pakai pada praktikum kali ini adalah dilakukan
pengamatan binatang di Museum Satwa dan Batu Secret Zoo dengan
metode jelajah, satwa yang diamati selanjutnya diidentifikasi lalu diambil
gambatnya menggunakan kamera. Hal ini terus dilakukan sampai
penjelajahan berakhir.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
1. Kelas Mamalia
Gambar
1. Squirrel Monkey (Simia sciureus)
2. Pygmy
Marmoset
(Cebuella
pymaea)
3. Mara
Patagonia
patagonum)
(Dolichotis
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Subphylum
: Vertebrata
Class
: Mammalia
Order
: Primates
Family
: Cebidae
Genus
: Simia
Spesies
: Simia sciurens
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Subphylum
: Vertebrata
Class
: Mammalia
Order
: Primates
Family
: Callitrichidae
Genus
: Cebuella
Spesies
: Cebuella pymae
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Subphylum
: Vertebrata
Class
: Mammalia
Order
: Rodentia
Family
: Caviidae
Genus
: Dolichotis
Spesies
: Dolichotis
patagonum
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Subphylum
: Vertebrata
Class
: Mammalia
Order
: Cetartiodactyla
Family
: Camelidae
Genus
: Vicugna
Spesies
: Vicugna pacos
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Subphylum
: Vertebrata
Class
: Mammalia
Order
: Carnivora
Family
: Felidae
Genus
: Puma
Spesies
: Puma concolor
2. Kelas Pisces :
Gambar
1. Fresh
Water
Stingray
(Potamotrygon motoro)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum
: Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class
: Actinopterygii
Order
: Rajiformes
Family
: Dasyatidae
Genus
: Potamotrygon
Spesies
: Potamotrygon motoro
Kingdom : Animalia
Phylum
: Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class
: Actinopterygii
Order
: Perciformes
Family
: Cichlidae
Genus
: Pterophyllum
Spesies
: Pterophyllum scalare
Kingdom : Animalia
Phylum
: Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class
: Malacostraca
Order
: Decapoda
Family
: Panulirudae
Genus
: Panulirus
Spesies
: Panulirus versicolor
Kingdom : Animalia
Phylum
: Chordata
Subphylum : Vertebrata
5. Yellow
Head
Moray
Eel
(Gymnothotax fimbriatus)
Class
: Osteichthyes
Order
: Perciformes
Family
: Toxotides
Genus
: Toxotes
Spesies
: Toxotes jaculator
Kingdom : Animalia
Phylum
: Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class
: Actinopterygii
Order
: Anguilliformes
Family
: Muraenidae
Genus
: Gymnothorax
Spesies
: Gymnothorax
fimbriatus
3. Kelas Amphibi :
Gambar
1. Axolotl
Albino
mexicanum)
(Ambystoma
Klasiifikasi
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Amphibia
Ordo
: Caudata
Famili
: Salamendridae
Genus
: Ambystoma
Spesies
: Ambystoma
mexicanum
3. Tomato
Frog
(Dyscophus
antongili)
Kindom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Amphibi
Ordo
: Anura
Family
: Pipidae
Genus
: Xenopus
Spesies
: Xenopus laevis
Kingdom :Animalia
Phylum
:Chordata
Class
:Amphibia
Order
: Anura
Family
:Microhylidae
Genus
: Dyscophus
Species
: D. Antongilii
Kelas Reptilia :
Gambar
1. New Guinea Ground Boa (Candoia
aspera)
2. Cuviers
Dwarf
(Paleosuchus palpebrosus)
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Class
: Reptilia
Ordo
: Squamata
Family
: Boidae
Genus
: Candoia
Spesies
: Candoia aspera
Caiman Kingdom
Filum
: Animalia
: Chordata
10
Class
: Reptilia
Ordo
: Crocodilia
Family
: Alligatoridae
Genus
: Paleosuchus
Spesies
: Paleosuchus
palpebrosus
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Class
: Sauropsida
Ordo
: Testudinata
Family
: Chelonidae
Genus
: Chelonia
Spesies
: Chelonia mydas
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Sauropsida
Ordo
: Crocodilia
Subordo
: Serpentes
Famili
: Alligatoridae
Genus
: Crocodilus
Spesies
: Crocodilus porosus
Kelas Aves :
Gambar
1. Marabou
Stork
(Leptoptilos
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
11
orumeniferus)
Phylum
: Chordata
Class
: Aves
Ordo
: Ciconiiformes
Famili
: Ciconiidae
Genus
: Leptoptilos
Spesies
: Leptoptilos
orumeniferus
4. Blue
and
ararauna)
Gold
Macaw
(Ara
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Class
: Aves
Ordo
: Columbiformes
Famili
: Columbidae
Genus
: Goura
Spesies
: Goura victoria
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Class
: Aves
Ordo
: Anseriformis
Famili
: Anatidae
Genus
: Anas
Spesies
: Anas cyanoptera
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Class
: Aves
Ordo
: Psittaciformes
12
Famili
: Psittacidae
Genus
: Ara
Spesies
: Ara ararauna
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Class
: Aves
Ordo
: Psittaciformes
Famili
: Psittacidae
Genus
: Fratercula
Spesies
: Fratercula arctica
INVERTEBRATA
Gambar
1. Kumbang (Darcus titanus)
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Filum
: Anthropoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Coeloptera
Famili
: Lucanidae
Subfamili
: Lucaninae
Genus
: Darcus
Spesies
: Darcus titanus
13
2. Kumbang
permata
(Euchroma
giganteum)
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Class
: Insecta
Order
: Coleoptera
Family
: Buprestidae
Genus
: Euchroma
Species
3. Belalang Daun (Phyllium fulchrifolium)
:Euchroma
giganteum
Kingdom : Animalia,
Filum
: Arthropoda,
Kelas
: Insecta
Ordo
: Phasmatodea
Famili
: Philliidae
Genus
: Phyllium
Spesies
: Phyllium
fulchrifolium
14
BAB IV
PEMBAHASAN
Kelas Mamalia
1. Squirrel Monkey (Simia sciurens)
Habitat
Makanan
Reproduksi
Kelebihan
36 gigi , pada Simia sciureus memilki gigi taring atas yang besar. Simia
sciureus memiliki kuku bukan cakar , dan mereka termasuk primate kecil.
Mereka adalah yang terkecil dari keluarga Primata Cebidae. Simia
sciureus memilki massa dengan rata-rata 925 g. Reproduksi Simia sciureus
dalam kelompok mereka sendiri , monyet tupai yang promiscuous.
2. Pygmy Marmoset (Cebuella pygmaea)
Deskripsi berdasarkan pengamatan
Tubuh dipenuhi rambut. Warna rambut coklat dan putih. Mata bulat kecil
wajah sempit. Ekstremitas anterior dan posterior digunakan untuk berjalan
dan memanjat pohon. Hidup diatas pohon. Makanan buah-buahan.
Makanan
Makanan
Makanan
alpaca memiliki hingga 22 warna, dari putih menjadi hitam dan coklat. Di
dewasa laki-laki gigi seri atas dan bawah dan gigi taring yang lebih rendah
berkembang menjadi gigi pertempuran atau taring yang bisa panjang lebih
dari 3 cm. Pada betina gigi ini tidak berkembang sebanyak pada jantan.
Selain perbedaan morfologi gigi, dimorfisme seksual dalam alpacas minor.
5. Puma (Puma concolor)
cacing, udang dan serangga air, dalam budidayanya bisa diberikan irisan
daging ikan. Fertilisasinya terjadi di dalam tubuh. Genus Potamotrygon
merupakan ikan pari air awar yang sangat ditakuti dan tersebar banyak di
Amerika Selatan, Nigeria, dan Laos.
2. Angel Fish (Pterophyllum scalare)
21
23
Kelas Amphibi
1. Axolotl Albino (Ambystoma mexicanum)
tiga
dan
kaki
belakang
berjumlah
empat,tidak
hijau
keabu-abuan
dan
selalu
berganti
kulit
setiap
25
yang lebih langsing dan betina memiliki kaki yang lebar di gunakan untuk
menempaykan telurnya,makanan katak ini berupa sejenis insecta.
26
28
Ukuran tubuh kecil dibandingkan dengan buaya lain. Warna sisik hitam
abu-abu. Tubuh bagian dorsal terdapat sisik memanjang dari belakang
kepala sampai ekor, sisik berbentuk seperti gergaji. Ekstremitas anterior
dan posterior digunakan untuk berjalan.
29
30
hitam dan belang pada ekornya. Pejantan dapat tumbuh hingga 7 meter (23
kaki), namun sebagian besar adalah krang dari 5 meter. Betina biasanya
memiliki panjang kurang dari 4 meter dan dapat muai bertelur dan
membuat sarang sekitar 12 tahun. Maksimum jangka hidup diperkirakan
bahwa mereka dapat hidup setidaknya 70 sampai 100 tahun. Buaya jenis
ini menempati habitat muara sungai, kadang dijumpai di laut lepas. Tubuh
Crocodilia memiliki sisik tebal dari keratin dan diperkuat dengan
lempengan tulang yang disebut skuta sebgai pelindung.Sisik rontok satu
persatu tidak seperti ular.Buaya memiliki ekor tebal berotot. Kaki
depannya berjari lima, sedangkan kaki belakang berjari emapat sebagian
berselaput untuk berenang. Lubang hidung terletak di ujung moncongnya
yang memungkinkan untuk bernapas saat di dalam air. Cor (jantung) buaya
semua sekat sudah sempurna, jadi jantung terbagi menjadi empat ruang
yang sempurna yaitu atrium dekster, atrium sinister, ventrikel dekster dan
ventrikel sinister. Oleh karena sekat sudah sempurna dan vaskularisasi
organ digesti dari cabang arkus aorta sinister berpangkal dari ventrikel
dekster yang mengandung darah venosus, maka diperlukan lubang
penghubung
yang
disebut
foramen
Panizzae,
lubang
tersebut
32
34
Tubuh ditutupi dengan bulu. Bulu bagian dorsal berwarna hitam dan
bagian ventral berwarna putih. Mata berwarna hitam. Bulu disekeliling
mata berwarna putih. Paruh berbentuh pipih vertikal dengan kombinasi
warna abu-abu, putih dan orange.
Puffin
(Fratercula
arctica)
Burung
Puffins
Atlantik
35
36
Belalang daun atau dalam bahasa latin lebih dikenal dengan sebutan
Phyllium fulchrifolium, merupakan serangga yang masuk ke dalam ordo
Phasmatodea. Ciri-ciri yang paling menonjol berdasarkan penampakan
luar tubuhnya hampir seluruhnya menyerupai sebuah daun. Ukuran
tubuhnya sebesar ukuran daun jambu. Bentuk tubuh yang menyerupai
gambaran lingkungan dimana dia hidup-di pohon jambu-memberikan
keuntungan besar baginya supaya tidak dapat dideteksi oleh musuh yang
akan memangsanya. Seekor belalang daun jantan perilakunya lebih aktif
dibandingkan dengan belalang daun betina. Belalang daun jantan
terkadang ditemukan aktif terbang pada siang hari. Sedangkan belalang
daun betina lebih banyak berdiam diri diantara rimbunan daun-daun
jambu. Daun jambu merupakan sumber makanan pokok bagi belalang
daun.
38
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah kingdom animalia dibagi
menjadi 2 kelompok besar, yaitu Invertebrata dan Vertebrata. Hewan
Invertebrata tidak memiliki tulang belakang, yang termasuk hewan ini
adalah kalajengking, belalang daun, insekta. Sedangkan hewan Vertebrata
memiliki tulang belakang, hewan ini dibagi dalam beberapa kelas yaitu,
mamalia, pisces, aves, reptile dan amphibi.
5.2 Saran
Saran untuk praktikan dalam mengamati harus lebuh teliti lagi
bagian-bagian atau morfologi dari hewan-hewan yang di amati.
39
DAFTAR PUSTAKA
Fifi.
2011.
Blok
Up
Satwa
Air
Bali,
dan
Kalimantan.
LIPI/BirdLife-Indonesian
2012.
BIOMA
TUNDRA
(http://blognya-
mala.blogspot.com/2012/01/tomorrow-must-better-than-today.html).
Diakses tanggal 20 november 2014.
Muchtaromah,
Dr.
drh.
Bayyinatul,
KeanekaragamanHayati
M.Si.
Indonesia
2011.Papua
DalamDunia
Cloud:
Global.
http://cloud.papua.go.id/id/keanekaragamanhayati/artikel/Pages/Arti
kel-Biodiversity-3.aspx. Diakses tanggal 19 November 2014
Nuitja, I. N. S. 1992. Biologi dan Ekologi Pelestarian Penyu Laut. Bogor: IPB
Press.
40
2008. http://ikan-ikan-hias.blogspot.com/2008_05_01_archive.html,
(19 November 2014)
Ruwano,
Nino
Guevara.
2009.
Kambing
Gunung
41