Anda di halaman 1dari 12

KOHESI LEKSIKAL

Kohesi leksikal Yaitu keterpautan


atau keterjalinan makna di dalam
suatu wacana dapat dilihat pada segi
kosakatanya, tekstur yang terdiri dari
jalinan kata-kata menjadi suatu teks
padu, tanpa mengabaikan konteksnya.

Piranti kohesi leksikal terdiri atas dua


macam yaitu pertama
reiterasi/pengulangan reiterasi adalah
pengulangan makna baik seluruhnya,
maupun sebagian), Ada beberapa macam
reiterasi yaitu: (1) repetisi atau
pengulangan ,(2) sinonim, (3) hiponim
dan hiperonimin (4) leksem generik, dan
(5) isotopi, dan kedua kolokasi kata
yang menunjukkan adanya hubungan
kedekatan tempat ( lokasi).

A.Reiterasi
( pengulangan)
Reiterasi (pengulangan)
merupakan cara untuk
menciptakan hubungan
yang kohesif.

Jenis-jenis reiterasi itu meliputi


1. Repetisi atau pengulangan
Repetisi adalah pengulangan kata yang
sama, biasanya dengan acuan yang sama
juga.
contoh:

Dalam kehidupan demokrasi, rakyat harus


berani,. Berani menyatakan pendapat, berani
mementang kezaliman, berani menyongsong
masa depan. Keterangan, penggunaan kata
berani digunaka untuk menekankan atau
menegaskan gagasan yang dikemukakan.

03/06/15

2. Sinonim
Sinonim ialah suatu kata yang mempunyai
makna yang sama dengan kata seperti,
Contoh:
Berita surat kabar sekarang penuh
dengan pertentangan elit politik.
Berita koran sekarang penuh dengan
pertentangan elit politik.
Keterangan :
Kedua kalimat di atas sama maknanya, jadi
surat kabar dan Koran merupakan
sinonim
03/06/15

3. Hiponimi dan hiperonim


Penggunaan kata yang lebih khusus
atau 'hiponimi' kepada kata yang lebih
umum atau dikenali sebagai
'hiperonim'.

03/06/15

Contoh:
Semua yang ada di desa seperti kambing, biribiri, kerbau, lembu dan ayam, harus dibuatkan
kandangnya secara teratur. Ketua Kampung
mengarahkan penduduk desa membuat kandang
ternakan masing-masing.
kata umum(hiperonim) yaitu ternakan.
Kata khusus(hiponimi) yaitu 'kambing, kerbau,
biri-biri ayam.
03/06/15

4. Leksem Generik

Leksem generik ini sama dengan


hiperonim, hanya saja cakupanya lebih luas.
Jadi leksem generik ini berada di tigkat yang
tertinggi.
Contoh ; beo > burung> binatang> makhluk.
Wilayah makna beo tercakup dalam leksem
burung, wilayah makna burung tercakup
dalam leksem binatang dan wilayah makna
binatang tercakup dalam wilayah leksem
mahluk. Jadi leksem mahluk adalah apa yang
disebut leksem generik.
03/06/15

5.Isotopi
Isitopi menunjukkan kohesi makna
dalam suatu wacana.
Contoh:
Muda > buah-buahan > mentah >
belum matang.

03/06/15

Mangga itu masih muda, warnanya pun


masih hijau dan daging buahnya masih
keras . kalaw diperam, belum tentu nanti
enak rasanya. Lebih baik dibuat rujak saja.
Contoh di atas menunjukkan bahwa leksem yang
sama, yaitu muda dapat masuk ke dalam isotopi
yang berbeda, tergantung dari konteksnya. Pada
contoh yang pertama, leksem muda, hijau daging
buahnya keras, diperam dan dirujak.termasuk
isotopi, buah-buahan Karena masing masing
leksem mengandung komponen makna buahbuahan.

03/06/15

B.Kolokasi

Kolokasi adalah hubungan antar kata


yang berada pada lingkungan atau
bidang yang sama (Yuwono dalam
Kushartanti, 2005).
Contoh :
Contoh:
Sifat terbuka atau demokratis dari pancasila sebagai
ideology pertama-tama dapat kita lihat dari proses
kelahiranya. Sebagaimana diketahui rumusan
pancasila dan UUD 1945 sebagai ideology dan
konstitusi bersama lahir melalui proses musyawarah.
Mufakat yang bersuasana terbuaka dan demokratis.
03/06/15

Bagi bangsa Indonesia, Pancasila dan UUD


1946 merupakan dua hal yang selalu
berdampingan. Dalam pembahasan bukubuku pembahasan pancasila tentu tidak
dapat dipisahkan dengan pembahasan UUD
1945. Kedua hal itu merupakan suatu
kolokasi.

03/06/15

Anda mungkin juga menyukai