Restorasi Gigi
Restorasi Gigi
PENDAHULUAN
Teknologi produksi bahan tambalan saat ini berkembang
cukup pesat dibandingkan 50 tahun yang lampau. Hal ini
membuat para dokter gigi mempunyai banyak pilihan untuk
merestorasi gigi berlubang, rusak, patah bahkan yang hilang
sekalipun. Para periset terus mengembangkan bahan-bahan,
seperti porselen, polimer agar makin mendekati penampakan
gigi asli. Termasuk diantaranya dengan pemanfaatan teknologi
nano.
Bahan-bahan baru ini tidak menggantikan bahan-bahan
restorasi yang sudah ada selama ini, seperti emas, alloy
berbahan dasar logam dan amalgam. Hal ini disebabkan oleh
kekuatan dan keawetan bahan-bahan tambalan tersebut masih
diperlukan dalam kondisi tertentu, misalnya untuk menambal
gigi belakang yang banyak menanggung beban kunyah.
Kondisi
mulut
dan
kesehatan
umum
pasien
bahan
tambalan
akan
diletakkan,
waktu
dan
BAB II
PERMASALAHAN
Sebelum
melakukan
perawatan
kenalilah
dulu
penyakit
serta
bedakanlah dengan penyakit-penyakit gigi yang lain. Gigi dapat diperiksa dengan
mempergunakan kaca mulut, sonde atau alat-alat lain. Sebaiknya tanyakan kepada
pasien bagaimana rasa sakitnya, kapan mulainya dan lain sebagainya.
Bila dokter gigi masih ragu-ragu akan penyakit tersebut maka dapat
dibuat roentgen foto dari daerah gigi yang sakit. Pada Roentgen foto ini dapat
terlihat kelainan-kelainan yang mungkin terdapat di dalam rahang.
Lapisan-lapisan keras dari gigi dan tulang di dalam roentgen foto
kelihatan putih sedang jaringan-jaringan yang lunak berwarna kehitaman.
Walaupun untuk memastikan suatu disgnosis roentgen foto ini bukanlah
merupakan alat satu-satunya.
Bila dokter gigi telah menetapkan suatu diagnosis yang konkrit, maka
dapat dibuat suatu rencana perawatan.Pada tahap pertama haruslah perasaan sakit
si pasien dibereskan atau ditiadakan karena perasaan sakit inilah yang membawa
ia ke dokter gigi. Tahap selanjutnya adalah untuk mempertahnkan gigi tersebut di
dalam mulut serta agar dapat berfungsi lagi dengan baik dalam proses
pengunyahan.
Memang terkadang ada pasien yang datang ke klinik praktek-praktek
partikulir yang telah mendiagnosis serta menentukan sendiri perawatannya,
biasanya pasien akan mengatakan : "Dokter, gigi ini sakit, cabut sajalah". Tapi
tentunya dokter gigi tidak akan langsung menganbil jarum dan tang serta
2
jatuh kembali atau mudah pecah. Bila karies gigi sudah sedemikian besar,
sehingga tidak mungkin ditambal dengan tambalan plastis, maka dapat dibentuk
kembali dengan tambalan non-plastis (inlay) dari logam emas atau acolite yang
disemenkan pada gigi.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 BAHAN RESTORASI GIGI PLASTIS
Tujuan restorasi gigi tidak hanya membuang penyakit
dan
mencegah
timbulnya
kembali
karies,
tetapi
juga
serta gingiva.
Mudah dipotong dan dipoles.
Derajat keausannya sama dengan email.
Mampu melindungi jaringan gigi sekitar dari serangan
karies sekunder.
dentin.
Difusi termiknya sama dengan pada email dan dentin.
Penyerapan airnya rendah.
Adhesif terhadap jaringan gigi.
Radio opak.
Warna translusensinya sama dengan email.
Tahan lama dalam penyimpanan.
Murah.
jenis
bahan
yang
umumnya
digunakan
untuk
langsung.
Secara
langsung
artinya
bahan
tambalan
kunjungan.
Termasuk
di
dalamnya
adalah
amalgam,
direstorasi
dan
membuat
cetakan
gigi
yang
akan
Food
and
Drug
Administration
(FDA)
juga
merekomendasikannya.
Amalgam sangat bermanfaat untuk merestorasi gigi
geraham karena kemampuannya menahan beban kunyah yang
besar. Amalgam mudah ditambalkan ke lubang yang sulit
dikeringkan, seperti lubang di bawah tepi gusi. Selain itu, jarang
muncul reaksi alergi terhadap bahan amalgam.
Segi buruk amalgam adalah warnanya yang keperakan
sehingga secara estetik tidak menarik, apalagi kalau digunakan
di gigi depan. Kadangkala juga muncul sedikit rasa sensitif
terhadap panas atau dingin setelah gigi ditambal amalgam.
Selain 2 keburukan di atas, untuk menambalkan amalgam,
dokter
gigi
harus
mengambil
struktur
gigi
lebih
banyak
diambil untuk
yang iritan terhadap pulpa jika pulpa tidak dilindungi oleh bahan
pelapik. Agar pulpa terhindar dari kerusakan, dinding dentin
harus dilapisi oleh semen pelapik yang sesuai, sedangkan teknik
etsa untuk memperoleh bonding mekanis hanya dilakukan di
email perifer.
Tambalan
komposit
relatif
berharga
lebih
mahal
yang
berisi
logam
perak
dalam
bubuknya
telah
secara
luas
pada
abrasi
serviks,
tanpa
harus
semen
perlekatan
menambah
glass
resin
ionomer
komposit,
retensi
yaitu
tumpatan
juga
dapat
sebagai
komposit.
meningkatkan
perantara
untuk
Dengan
cara
dan
permukaan
semen
menjadi
kasar.
Kekasaran
untuk
meningkatkan
kemampuan
perlekatan
retensi
kurang
memungkinkan,
karena
dapat
pada
kavitas
dengan
dentin,
sebaiknya
tetap
adanya
beberapa
keunggulan
dari
bagian
tersebut itulah maka semen glass ionomer saat ini secara luas
digunakan oleh dokter gigi, terutama pada kavitas servikal yang
sering terjadi pada manula dan orang yang menyikat gigi dengan
cara yang kurang baik dan benar, serta pada karies yang
pengambilan jaringan gigi yang sehat sebagai retensi kurang
memungkinkan.
10
restorasi
yang
memenuhi
persyaratan
baik
estetik
kaca
merupakan
bahan
tambalan
yang
beberapa
kasus,
untuk
mendapatkan
hasil
di
laboratorium.
Bahan
restorasi
seperti
ini
11
bentuk gigi. Onlay mirip dengan inlay, tapi lebih besar, meliputi
sebagian atau seluruh permukaan kunyah gigi. Sedangkan yang
di maksud dengan jembatan di sini adalah restorasi yang
menggantikan satu atau lebih gigi yang sudah hilang, serta
meliputi
gigi-gigi
penyangga.
di
Gambar
sebelahnya
di
samping
yang
digunakan
menjelaskan
sebagai
pengertian
gigi
yang
sudah
hilang.
A. PORSELEN
Porselen digunakan sebagai inlay, onlay, crown atau
veneer, Veneer adalah lapisan porselan sangat tipis yang
ditempatkan pada gigi menggantikan email. Biasanya digunakan
untuk memperbaiki penampilan gigi yang berwarna kurang baik.
Bahan porselen sangat baik secara estetika karena warnanya
yang sangat mirip dengan warna gigi. Pemasangan restorasi
porselen beresiko pecah bila diletakkan dengan tekanan atau bila
terbentur. Kekuatannya tergantung pada ketebalan porselen dan
kemampuannya melekat pada gigi. Setelah melekat pada gigi,
12
jembatan.
maupun
terkikis,
memungkinkan
dokter
gigi
untuk
tidak
seperti
warna
gigi.
D. ALLOY LOGAM
Alloy logam tampak seperti perak, digunakan sebagai
crown, jembatan atau rangka gigi palsu. Bahan ini tahan karat,
sangat kuat dan tidak mudah patah atau terkikis. Beberapa
orang menunjukkan reaksi alergi terhadap bahan ini, dan merasa
13
BAB IV
PENUTUP
14
4.1 KESIMPULAN
Penggunaan
bahan
untuk
restorasi
gigi
sebaiknya
gigi
kurang
memungkinkan.
Akibatnya, preparasinya
15
16
WWW.GOOGLE.COM : http://bp2.blogger.com
WWW.GOOGLE.COM : http://www.ada.org
17